BAB 6
6.1.
STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam
mewujudkan
Visi
dan
menjalankan
Misi
pembangunan Kabupaten Manggarai 2016-2021 Pemerintah
Daerah menempuh 7 (tujuh) strategi pokok pembangunan
daerah Kabupaten Manggarai yaitu :
1.
Memperkuat sinergisitas tiga pilar utama yaitu :
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat
2.
Meningkatkan daya saing sumber daya manusia
3.
Memperkuat ketahanan ekonomi daerah
4.
Penanggulangan
kemiskinan
(penajaman
pada
terintegrasi penanggulangan kemiskinan)
5.
Reformasi birokrasi, tatanan nilai dan norma berbasis
budaya Manggarai
6.
Pemanfaatan ruang berbasis kajian lingkungan hidup
strategis
7.
Efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah
STRATEGI 1: MEMPERKUAT SINERGISITAS TIGA PILAR UTAMA YAITU :
PEMERINTAH, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT
Strategi pertama ini dimaksudkan untuk memperkuat semangat
kebersamaan anatar tiga pilar yaitu Pemerintah, Dunia Usaha dan
Masyarakat Sipil agar pelaksanaan Pembangunan oleh
masing-masing pilar berjalan sinergis dan simultan dalam mengoptimalkan
semua sumberdaya yang ada. Dengan demikian masing-masing
komponen akan berperan sesuai dengan kapasitasnya yaitu :
masyarakat
agar
berdaya
guna
dalam
membangun
kehidupannya secara mandiri
b.
Dunia Usaha
Dunia usaha terus didorong agar memberikan fungsi dan peran
yang optimal dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
Manggarai karena disadari peran dunia usaha yang sangat
penting dan strategi sebagai pelaku pembangunan dan
berperan sebagai agen dinamisasi pembangunan berupa
investasi
dan
penyerapan
tenaga
kerja
dengan
mendayagunakan potensi sumberdaya yang tersedia di
Kabupaten Manggarai
c.
Masyarakat Sipil
Seluruh komponen masyarakat diharapkan berperan tidak
hanya
sebagai
obyek
melainkan
sebagai
subyek
pembangunan dan memberdayakan dirinya sendiri dalam
pembangunan untuk mewujudkan derajat kemakmuran dan
kesejahteraan
STRATEGI 2 : MENINGKATKAN DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA
Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu daerah melalui SDM yang
unggul merupakan tugas bersama dalam mencipatakan daerah
yang kuat dan makmur melalui : SDM yang unggul, tangguh dan
berkualitas baik secara fisik dan mental. Hal ini akan berdampak
positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan
kemandirian
daerah
namun
juga
dalam
mendukung
pembangunan nasional. Adapun strategi yang berdampak
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.
3.
Meningkatkan mutu sumberdaya aparatur
STRATEGI 3 : MEMPERKUAT KETAHANAN EKONOMI DAERAH
Ketahanan ekonomi merupakan suatu kondisi dinamis kehidupan
perekonomian daerah yang berisi keuletan dan ketangguhan,
kekuatan daerah dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan dan dinamika perekonomian, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar daerah secara langsung dan tidak
langsung menjamin kelangsungan peningkatan perekonomian
daerah.
Untuk mewujudkan kondisi itu maka strategi adalah : (1)
meningkatkan keterkaitan dan atau kontribusi sektor-sektor
ekonomi, (2) pemanfaatan sumberdaya lokal , (3) pengembangan
pasar-pasar domestik, (4) peningkatan kualitas pelaku-pelaku
ekonomi kerakyatan, (5) meningkatkan akses jaringan infrastuktur
(6) Mengembangkan program-program perluasan kesempatan
kerja
dan
berusaha
secara
luas
bagi
masyarakat.
(7)
Mengamankan
ketahanan
pangan
dengan
jalan
mempertahankan tingkat produksi dan meningkatkan ketersediaan
pangan.
STRATEGI 4 :
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Kemiskinan sebagai masalah multidimensi menuntut adanya
kebijakan integratif antar sektor dan lembaga pada semua
tingkatan pemerintahan serta para pemangku kepentingan.
terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi geografis, jender, dan
kondisi lingkungan merupakan dimensi-dimensi kemiskinan lainnya.
Adapun beberapa strategi yang berdampak langsung sebagai
dasar penyusunan program kegiatan penanggulangan kemiskinan
diantaranya:
1.
Peningkatan kualitas pelayanan dasar
2.
Pengembangan sistem perlindungan sosial
3.
Pengendalian pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dan jejaring pelayanan KB untuk
mewujudkan keluarga dan masyarakat yang berkualitas.
4.
Meningkatkan
peranserta
masyarakat
dalam
proses
pembangunan dalam rangka mengurangi permasalahan dan
kesenjangan sosial
STRATEGI 5 :
REFORMASI BIROKRASI, TATANAN NILAI DAN NORMA
BERBASIS BUDAYA MANGGARAI
Strategi ketiga ini dimaksudkan untuk memperbaiki manajemen
birokrasi pemerintah dalam upaya meningkatkan fungsi pelayanan
kepada masyarakat. Strategi ini meliputi :
a.
Melaksanakan
reorganisasi
dan
restrukturisasi
birokrasi
pemerintah agar lebih proforsional berdasarkan kebutuhan
nyata daerah, ramping, hierarki yang pendek, bersifat fleksibel
dan adatif dan terdesentralisasi kewenangannya dengan
menerapkan manajemen yang baik, sehingga mampu
memberikan pelayanan masyarakat dengan lebih baik dan
efisien.
b.
Meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan
d.
Meningkatkan
kinerja
aparatur
dengan
mendorong
peningkatan wawasan dan ketrampilan aparatur melalui
pendidikan dan pelatihan.
e.
Mewujudkan sistem kepegawaian dengan pengembangan
karir berdasarkan prestasi kerja, kemampuan profesional,
ketrampilan dan keahlian yang dimiliki.
STRATEGI 6 :
PEMANFAATAN RUANG BERBASIS KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
Strategi Keenam dimaksudkan bahwa pembangunan dan
lingkungan hidup adalah dua bidang yang saling berkaitan. Di satu
sisi pembangunan dirasakan perlu untuk meningkatkan harkat
hidup manusia, di sisi lain mencegah rusaknya lingkungan.
Untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup manusia maka
strategi yang dilakukan adalah : (a) memanfaatkan sumber daya
hayati yang tidak melebihi kemampuan regenerasinya, dan atau
memanfaatkan sumber daya non hayati yang tidak melebihi laju
inovasi substitusinya; (b) memanfaatkan sumber daya alam saat ini
dengan tidak mengorbankan kebutuhan generasi yang akan
datang; dan (c) memanfaatkan sumber daya yang belum
diketahui dampaknya secara hati-hati dan didukung oleh
pengalokasian anggaran lebih proporsional dengan menerapkan
secara murni Anggaran Berbasis Kinerja, yang didasarkan pada
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme. Agar
pengelolaan keuangan dapat lebih hemat dan efisien dengan
tetap mengutamakan kualitas. Sehingga sumber dana dan
pembiayaan yang tersedia dapat memadai bagi kegiatan
pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam pengelolaan keuangan daerah diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a.
Mengoptimalkan penerimaan daerah dan daya serap APBD
b.
Belanja Langsung lebih tinggi dari Belanja Tidak Langsung,
c.
Sinergisitas APBD dan Dana Desa
d.
Alokasi anggaran mengikuti Program Prioritas
(Money Follows
Program Priority)
6.2.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
Mengacu pada visi, misi dan strategi pembangunan daerah
yang telah dikemukakan terdahulu, maka arah kebijakan
pembangunan daerah lima tahun ke depan, yaitu :
1.
Pemantapan kemitraan antar Pemerintah, dunia usaha,
dan Masyarakat Sipil
2.
Perluasan akses dan peningkatan kualitas pendidikan dan
pelayanan kesehatan yang terjangkau
3.
Perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas
kerja, dan perlindungan tenaga kerja
4.
Penguatan sumberdaya ekonomi melalui Sistem Pertanian
6.
Peningkatan Rasio elektrifikasi
7.
Pemantapan sinergitisitas sumberdaya dalam rangka
penanggulangan kemiskinan
8.
Peningkatan Tata kelola pemerintahan
9.
Penegakan supremasi hukum, hak asasi manusia, dan
pengarustamaan jender
10.
Pengelolaan tata ruang berbasis lingkungan hidup
strategis dan berkelanjutan
Sasaran Strategi Arah kebijakan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatnya pola usaha pertanian berbasis sapta usaha tani pada 1.372 Poktan dan 161 Gapoktan
1. Intensifikasi usaha pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan
1. Optimalisasi Penerapan Sapta Usaha Tani
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Peningkatan SDM Petani dan Penyuluh Pertanian, Perkebunan dan Peternakan;
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Peningkatan Pembangunan Sumber Daya Air Irigasi, Embung dan Pompanisasi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Diversifikasi Usaha Tani dan Hasil
Pertanian Penerapan SIMANTRI
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
3. Ekstensifikasi Lahan Pertanian
Perluasan Areal Pertanian dan Pengaturan Pola Tanam
√ √ √ √ √ √
Terwujudnya 150 Kelompok Tani berdasarkan Komoditi Hortikultura (28 Komoditi)
1. Penyiapan Benih sesuai karakteristik Lahan
1.Study Kesesuaian Lahan
Pertanian/Perkebunan √ √ √ √ √
2.Pemilihan benih Unggul √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
2. Pemberdayaan Kelompok Budidaya Hortikultura yang didampingi PPL
Perbaikan Sistem Tata Kelola Hortikultura
(Hulu-Hilir) √ √ √ √ √ √
3. Pendampingan Produksi Pupuk Organik
Pendampingan Kelompok Produksi Pupuk Organik
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Meningkatnya Kualitas produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Berorientasi pada Permintaan Pasar
peningkatan Mutu bibit, Teknologi, dan pendampingan berkelanjutan
1.Pengembangan Mutu Bibit yang layak Tanam dan Layak Salur untuk 5 (Lima) Komoditi Unggulan Perkebunan
√ √ √ √ √ √
2.Intensifikasi, Ekstensifikasi, Rehabilitasi Tanaman untuk 5 (Lima) Komoditi Unggulan Perkebunan
√ √ √ √ √ √
3.Pengolahan Pasca Panen sesuai kebutuhan pasar/unit Pengolahan Hasil
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya akses Jaringan Pemasaran Produk Hasil Pertanian, Perkebunan dan Hortikultura dalam dan luar daerah
Pembangunan Pasar dan Pergudangan
1. Pembangunan Pasar dan
Pergudangan √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
2. informasi harga komoditi perdagangan
√ √ √ √ √ √
meningkatnya keanekaragaman konsumsi pangan angka kecukupan energi aktual dari score 95,2 menjadi 100
1.Peningkatan jumlah dan Kualitas SDM Penyuluh Pertanian Terpadu
Peningkatan Kapasitas tenaga penyuluh
Pertanian Terpadu √ √ √ √ √ √
2.Peningkatan Kapasitas Kelompok Wanita Tani
1. Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Pangan Lokal Non Beras pada KWT
√ √ √ √ √ √
3.Penanganan Daerah Rawan Pangan
1.Penyusunan Neraca Bahan Pangan
dan SKPG √ √ √ √ √ √
2.Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan untuk Penyanggah Kerawanan Pangan
√ √ √ √ √ √
3.Bantuan dan Pemberdayaan Pangan pada Desa Rawan Pangan
√ √ √ √ √ √
4.Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat/LDPM
√ √ √ √ √ √
Seimbangnya Konsumsi aktual beras dengan Non Beras
Diversifikasi Pangan
1.Perluasan Areal Tanaman Non Padi √ √ √ √ √ √
2.Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dan Lembaga Distrubusi Pangan Masyarakat (LDPM)
√ √ √ √ √ √
Peningkatan Pola konsumsi Pangan Alternatif
3. Perubahan prilaku Pola Konsumsi
Sehari tanpa Beras (One Day No Rice) √ √ √ √ √
Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan pada kelompok Nelayan, Kelompok Pembudidaya Ikan dan kelompok Masyarakat Pengawas
Melakukan Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan bagi Kelompok Nelayan, Kelompok Pembudidaya Ikan , dan Kelompok Masyarakat Pengawas
Pelatihan, Pembinaan dan
Pendampingan Kelompok Nelayan, Kelompok Pembudidaya Ikan dan kelompok Masyarakat Pengawas
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Produksi Perikanan
1. Penyiapan Sarana dan prasarana Perikanan Tangkap
Pengadaan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Penyiapan Sarana dan prasarana Perikanan Budidaya
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Benih Perikanan Budidaya Air Tawar dan Pesisir
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Meningkatnya Pengetahunan dan Keterampilan Peternak
Melakukan Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan bagi kelompok Peternak
Pelatihan, Pembinaan dan
Pendampingan kelompok-Kelompok Peternak
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Populasi Ternak Besar , Kecil dan Unggas
1.Melakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi berbasis teknologi
Pembibitan dan Pengembangan Ternak
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
2.Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular
Vaksinasi dan Pengobatan Ternak √ √ √ √ √ √
Menurunya Praktek Monopsoni dan Oligopsoni
1. Pembentukan Badan Hukum
BUMDes Pembentukan BUMDes Unit Pengumpul
Hasil dan Unit Pengolah Hasil untuk mencegah Monopsoni dan Oligopsoni
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
2. Perbaikan Mekanisme Pasar
√ √ √ √ √
3. Pembentukan Kelompok
pemasaran Bersama Penyiapan Kelompok Pemasaran Hasil √ √ √ √ √
Meningkatnya ketrampilan delapan (8) Bidang Pengrajin Home Industry
Peningktatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Pengrajin dan Bantuan Teknologi bagi Para Pengrajin Home Industry
Diklat Teknis dan Kewirausahaan
Pengrajin Home Industry
Meningkatnya produktivitas 5 Kelompok Tenun Alat Tenun Bukan Mesin
Revitalisasi Kelompok ATBM
1. Pembinaan Lanjutan Kelompok
ATBM
√ √ √ √ √
2. Bantuan Modal Usaha √ √ √ √ √
3. Promosi Hasil Kerajinan/
Pembangunan showroom
√ √ √ √ √
Minuman Khas Daerah/ Manggarai Wine pada Satu Kelompok
Pengembangan minuman tradisional
Manggarai Wine Pengembangan Budidaya Enau
√ √ √ √ √
Pengolahan dan Pengemasan
Madu Pengembangan Madu Lokal
Pendampingan Kelompok dan Penerapan Teknologi Pengembangan Lebah Madu
√ √ √ √ √
Meningkatnya Pengelolaan Manajemen pada 120 Koperasi
Revitalisasi dan Peningkatan Kapasitas Manajemen Koperasi
1. Pelatihan Akuntansi Pengelolaan Koperasi
√ √ √ √ √ √
2. Inventarisasi Aset KUD √ √
3. Bantuan Modal dan Peralatan √ √ √ √ √
Tuntasnya Pengembalian Dana
Bergulir pad koperasi/pra koperasi Intensifikasi Penagihan
1. Identifikasi Piutang √
2. Pembentukan dan Fasilitasi Tim
Penagihan √
Meningkatnya sarana dan
prasarana Transportasi dan Logistik Perhubungan Darat
1. Layak Jalan Angkutan Darat Pembangunan Los Uji KIR √ √
2. Penataan Angkutan Barang dan
Orang Pembangunan Terminal Barang √ √
3. Penataan Keselamatan Lalu Lintas
1. Pembangunan Rambu dan Marka
Jalan √ √ √ √ √ √
2. Peningkatan Fasilitas LLAJ √ √ √ √ √ √
1. Meningkatnya Status Pelabuhan Reo dari Pungumpan Lokal ke Pengumpan Regional
Peningkatan Satus Pelabuhan Reo dari pelabuhan Pungumpan Lokal ke Pengumpan Regional
Pembangunan Terminal Penumpang √ √ √ √ √
2. Terwujudnya Pembangunan Pelabuhan Robek sebagai Pelabuhan Penunjang
Mewujudkan Pembangunan Sarana Prasarana Pelabuhan Penunjang
Pembangunan Pelabuhan Penunjang di
Robek √ √
Bertambahnya Jenis Maskapai Penerbangan yang beroperasi di Bandar Udara Frans Sales Lega
Kerja Sama dengan Pemilik Maskapai
Penerbangan Perpanjangan Landasan Pacu √ √
Meningkatnya keselamatan dan kenyamanan jalan dan jembatan
1. Peningkatan Kapasitas dan struktur jalan
Peningkatan Fasilitas Kelengkapan Jalan
dan Jembatan √ √ √ √ √ √
2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan
1.Peningkatan Struktur Jalan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2.Penyediaan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan √ √ √ √ √ √
Meningkatnya Akses Informasi dan Komunikasi di seluruh Kabupaten Manggarai
1. Kerjasama dengan Provider Telekomunikasi Seluler
1. Pemetaan Perijinan Menara Base
Transceiver Station (bts) √ √
2. Pengadaan Fasilitas Visat √ √ √ √ √ √
3. Peningkatan Sistem Wireless √ √ √ √ √ √
2. Kerjasama dengan KPID, Kementerian Komunikasi dan Informatika
1.Perijinan Frekuensi RSPD √ √ √ √ √ √
2.Peningkatan Fasilitas Radio Siaran
Pemerintah Daerah (RSPD) √ √ √ √ √ √
3. Kerjasama dengan Media Cetak dan Elektronik
Pembinaan Terhadap Media Cetak dan
Terpenuhinya Kebutuhan Penerangan Listrik dari 55.098 KK menjadi 71.098 KK
1. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Kabupaten Manggarai
Penyambungan Instalasi Listrik dan
Metrean Listrik Gratis Kepada 10.000 RTM √ √ √ √ √
2. Kerjasama dengan PLN MOU antara Pemerintah Kabupaten
Manggarai dengan PT. PLN √ √ √ √ √ √
3. Pengembangan Pembangunan
Energi Baru Terbarukan Pembangunan PLTS dan Biogas √ √ √ √ √ √
Meningkatnya Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja 13.300 orang
1. Peningkatan Kompetensi
1. Peningkatan Kapasitas dan Fungsi BLK √ √ √ √ √ √
2. Fasilitasi Penyaluran Tenaga Kerja √ √ √ √ √ √
2. Tenaga Kerja Mandiri Bantuan Permodalan dan Peralatan √ √ √ √ √ √
Perlindungan Tenaga Kerja Peningkatan Hubungan Industrial
1.Audit Tenaga Kerja √ √ √ √ √ √
2.Mediasi Perselisihan Hubungan Industrial
√ √ √ √ √ √
3.Pengawasan Tenaga Kerja √ √ √ √ √ √
4.Fasilitasi Pembentukan Serikat Pekerja √ √ √ √ √ √
Memberantas Human Trafficking Penertiban Penyaluran Tenaga Kerja
Ilegal Fasilitasi Tenaga Kerja Terlantar
√ √ √ √ √ √
Berkurangnya Resiko Daya Rusak Air Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) pada 12 kecamatan
Penyelamatan Kawasan Budidaya (Permukiman, Pertanian) dari Bangunan Sepanjang Daerah Aliran Sungai
Pengamanan Daerah Aliran Sungai
(DAS) - √ √ √ √ √
Tersedianya sumberdaya air irigasi
teknis dan semi teknis Meningkatnya swasembada pangan
Pengembangan dan rehab sumber
Terpenuhinya air minum bersih perkotaan 90 liter/orang/hari dan perdesaan 60 liter/orang/hari
1. penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air minum
Penyusunan Dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air minum dan Rencana Detail
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
2. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Air Minum
Pembangunan dan Perluasan Jaringan
Air Minum √ √ √ √ √ √
1. Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Di Kota Ruteng, Reo, dan Cancar
Penataan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKPKP)
Dukugan Kebijakan Nasional 100-0-100 (100% Akses Air Minum, 0% Daerah Kumuh, 100% Sanitasi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Meningkatnya sarana dan
Prasarana Sanitasi Lingkungan Peningkatan Sanitasi Lingkungan
Pembangunan MCK Perorangan dan
Komunal (Komunitas Adat) - √ √ √ √ √
Meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan 'dari 3 hari menjadi 5 hari
1. Penyediaan Dokumen RIPPDA
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
√ √
2. Penataan obyek wisata
1. Pengukuhan Cagar Budaya √ √ √ √ √
2. Penguatan Kapasitas Lembaga
Adat √ √ √ √
3. Pembinaan dan Pengembangan
Desa Wisata √ √ √ √ √ √
4. Pemberdayaan Kelompok Sadar
Wisata pada Obyek wisata √ √ √ √ √ √
5. Perlindungan/Pengamanan Obyek
3. Promosi pesona wisata
1.Peningkatan Kompetensi SDM Pramu
Situs Budaya √ √ √ √ √
2.Publikasi Obyek Wisata (Wabsite
Pariwisata) √ √ √ √ √
4. Peningkatan Kualitas Jasa Usaha Wisata
1.Pembinaan Organisasi Jasa Wisata (PHRI, Kuliner, Taraveling, SOUVENIR)
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
2.Kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kepariwisataan
√ √ √ √ √
√ √ √ √
5. Peningkatan Potensi Seni Budaya
1.Penjadwalan tetap Atraksi Budaya (Pekan Budaya Manggarai Raya, Pagelaran Caci)
√ √ √ √
2.Pembinaan Sanggar Seni Budaya √ √ √ √ √ √
3.Festival Budaya √ √ √ √ √ √
4.Kodifikasi Ritus-ritus Adat √ √ √ √ √
6. Pengembangan Wisata Berbasis Pertanian / agrowisata
Pengembangan dan penataan obyek
wisata pertanian/agrowisata √ √ √ √
Meningkatnya arus kunjungan wisatawan bahari pada Destinasi Wisata di Wilayah Flores
Kerjasama pengelolaan KMP Poco Ranaka antar Pemerintah Kabupaten melalui BUMD dengan Daerah Tujuan Wisata
Penetapan Jalur Pelayaran dan Tarif
Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 130,25/100.000 KH pada tahun 2015 menjadi
110,25/100.000 KH pada tahun 2021
1.Meningkatkan management pelayanan ANC, NC dan PNC;
1. Peningkatan kualitas pelayanan ANC, NC dan PNC;
√ √ √ √ √ √
2. Peningkatan kapasitas building dokter, perawat dan bidan;
√ √ √ √ √ √
3. Optimalisasi Puskesmas Poned √ √ √ √ √ √
4. Peningkatan kualitas rujukan √ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan Revitalisasi Desa Siaga (kerjasama lintas program: Bidang PPSM dan lintas sektor: BPMPD)
√ √ √ √ √ √
Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 16,93/1000 KH pada tahun 2015 menjadi 12,93/1000 KH pada tahun 2021
1.Meningkatkan management pelayanan ANC, NC dan PNC;
1.Peningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak;
√ √ √ √ √ √
2.Optimalisasi Puskesmas Poned; √ √ √ √ √ √
3.Peningkatan Kualitas Rujukan; √ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan Revitalisasi Desa Siaga √ √ √ √ √ √
Menurunnya Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita dari 27 pada tahun 2015 menjadi 17 pada tahun 2021
1.Meningkatkan akses pelayanan gizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui, bayi, balita;
Peningkatan kualitas pelayanan gizi; √ √ √ √ √ √
2.Menguatkan perencanaan, penyebaran dan kualifikasi tenaga gizi;
Peningkatan kapasitas building tenaga gizi;
√ √ √ √ √ √
3.Menguatkan peran lintas sektor dalam penanganan gizi;
4.Meningkatkan perubahan pola konsumsi gizi masyarakat;
Peningkatan Revitalisasi posyandu; √ √ √ √ √ √
5.Meningkatkan pemenuhan sarana gizi
Peningkatan pemenuhan sarana gizi √ √ √ √ √ √
Menurunnya Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) dari 58,8% pada tahun 2015 menjadi 48,8% pada tahun 2021
1. Meningkatkan akses pelayanan gizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui, bayi , balita dan remaja
perempuan;
Peningkatan kualitas pelayanan gizi; √ √ √ √ √ √
2.Menguatkan perencanaan, penyebaran dan kualifikasi tenaga gizi;
Peningkatan kapasitas building tenaga gizi;
√ √ √ √ √ √
3.Menguatkan peran lintas sektor dalam penanganan gizi;
Peningkatan kualitas rujukan gizi; √ √ √ √ √ √
4.Meningkatkan perubahan pola konsumsi gizi masyarakat.
1.Peningkatan Revitalisasi Posyandu; √ √ √ √ √ √
2.Peningkatan pemenuhan sarana gizi; √ √ √ √ √ √
3.Revitalisasi Tim Pangan Daearah (kerjasama lintas sektor)
√ √ √ √ √ √
Menurunnya Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk dari 237 pada tahun 2015 menjadi 187 pada tahun 2021
1. Meningkatkan Penjaringan Kasus TB; 1.Peningkatan Aktif Case Finding ke wilayah-wilayah resiko tinggi;
√ √ √ √ √ √
2.Peningkatan Keterlibatan masyarakat dalam penemuan kasus secara dini;
√ √ √ √ √ √
2.Manajemen Pelayanan dan Penatalaksanaan Penderita TB;
1.Peningkatan capacity Building Team Program P2 TB (Dokter, Perawat, dan Analis);
2.Pemenuhan kebutuhan sarana penunjang program P2 TB.
√ √ √ √ √ √
Menurunnya Prevalensi HIV dari 0,31 pada tahun 2015 menjadi 0,25 pada tahun 2021
1.Mengoptimalkan penemuan kasus HIV-AIDS secara dini;
Revitalisasi mekanisme kerja KPA Kabupaten;
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan managemen kasus. 1.Peningkatan capacity Building Team Program HIV-AIDS di Dinkes, RS dan Puskesmas;
√ √ √ √ √ √
2.Pengembangan Klinik VCT. √ √ √ √ √ √
Meningkatnya Jumlah kecamatan yang mencapai eliminasi malaria dari 0 pada tahun 2015 menjadi 3 Kecamatan pada tahun 2021
Meningkatkan penemuan kasus secara aktif
Peningkatan pemeriksaan sedian darah baik dengan Mikroskopis dan RDT (Rapid Diagnostic Test) di Puskesmas dan jaringannya
√ √ √ √ √ √
Menurunnya mikro filaria rate (Mf rate) ri 8,7% pada tahun 2015 menjadi 0,7% pada tahun 2021
1.Meningkatkan cakupan pengobatan massal Filariasis;
Peningkatan kerjasama stakeholder terkait;
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan upaya penemuan dan penanganan kasus secara klinis.
Peningkatan capacity Building Team tenaga kesehatan dan kader
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat dari 0% pada tahun 2015 menjadi 95% pada tahun 2021
Meningkatkan upaya penemuan dan penanganan kasus secara klinis
Peningkatan capacity Building Team tenaga kesehatan
√ √ √ √ √ √
Menurunnya Prevalensi tekanan darah tinggi dari 12% pada tahun 2015 menjadi 11,5% pada tahun 2021
1.Meningkatkan kegiatan promosi dan preventif;
Pembentukan POSBINDU PTM (Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular);
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan upaya penemuan dan penanganan kasus secara klinis.
Peningkatan capacity Building Team tenaga kesehatan dan kader
Menurunnya Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun dari 15,4% pada tahun 2015 menjadi 14,9% pada tahun 2021
Meningkatkan kegiatan promosi dan preventif
Pembentukan POSBINDU PTM (Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular)
√ √ √ √ √ √
Menurunnya Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun dari 28% pada tahun 2015 menjadi 27,5% pada tahun 2021
Meningkatkan kegiatan promosi dan preventif
1. Pembentukan POSBINDU PTM (Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular)
√ √ √ √ √ √
2.Pembuatan Perda KTR (Kawasan Tanpa Rokok).
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dari 91,3% pada tahun 2015 menjadi 95% pada tahun 2021
Meningkatkan ketersediaan obat, vaksin, Cold Chain, Vaksin carrier
Penyelenggaraan imunisasi secara terpadu oleh pemerintah, swasta dan masyarakat
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya cakupan desa Universal Child Imunisation (UCI) dari 85,80% pada tahun 2015 menjadi 95,67% pada tahun 2021
Meningkatkan kerjasama lintas sektor, lintas program dalam meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan imunisasi
1.Peningkatan upaya pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi dengan melibatkan sektor terkait;
√ √ √ √ √ √
2.Penguatan pemantauan wilayah setempat (PWS) Imunisasi;
√ √ √ √ √ √
3.Penyelenggaraan imunisasi secara terpadu oleh pemerintah, swasta dan masyarakat
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Desa yang melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dari 8 Desa pada tahun 2015 menjadi 50 Desa pada tahun 2021
1.Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui metode pemicuan;
2.Meningkatkan layanan penyediaan sanitasi;
1.Revitalisasi pokja AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan);
2.Rekruitment dan peningkatan kapasitas tenaga fasilitator STBM Desa
Meningkatnya TTU (Tempat-Tempat Umum) yang memenuhi syarat kesehatan dari 45% pada tahun 2015 menjadi 58% pada tahun 2021
Meningkatkan pengawasan sarana TTU (Tempat Ibadah, Sekolah, Terminal, Pasar, Kantor).
Optimalisasi tindak lanjut hasil pengawasan TTU
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya TPM (Tempat Pengolahan Makanan) yang memenuhi syarat kesehatan dari 8% pada tahun 2015 menjadi 32% pada tahun 2021
Meningkatkan pengawasan sarana TPM (Tempat pengelolaan Makanan).
1.Peningkatan capacity Building Sanitarian;
√ √ √ √ √ √
2.Penyusunan Ranperda rumah makan dan restoran
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase sarana air minum yang dilakukukan pengawasan dari 79% pada tahun 2015 menjadi 85% pada tahun 2021
Meningkatkan pengawasan sarana air minum
1.Peningkatan capacity Building Sanitarian;
2.Pemenuhan sanitarian field KIT
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas dari 70% pada tahun 2015 menjadi 90% pada tahun 2021
1.Meningkatkan mutu perencanaan dan pengendalian obat;
Pembentukan Tim perencanaan dan pengendalian obat dan vaksin;
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas;
Peningkatan kepatuhan terhadap standar pengobatan di puskesmas dan jaringannya.
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase Ketersediaan Alkes dan BMHP sesuai standar di Puskesmas dari 60% pada tahun 2015 menjadi 90% pada tahun 2021
Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan;
Peningkatan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Meningkatnya jumlah Kecamatan yang memiliki minimal Satu Puskesmas yang tersertivikasi akreditasi dari 0 pada tahun 2015 menjadi 12 Kecamatan pada tahun 2021
Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Puskesmas Rawat Inap dari 9 pada tahun 2015 menjadi 14 puskesmas pada tahun 2021
Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah Puskesmas di setiap Kecamatan dari 21 Puskesmas pada tahun 2015 menjadi 26 Puskesmas pada tahun 2021
Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah Puskesmas Pembantu dari 62 pustu pada tahun 2015 menjadi 65 Pustu pada tahun 2021
Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase ketersediaan Fasilitas Kesehatan di setiap Desa dari 95% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun 2021
Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase SOP di Puskesmas dari 0% pada tahun 2015 menjadi 50% pada tahun 2021
Meningkatkan kinerja Puskesmas. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Meningkatnya persentase ketersediaan Ambulance Transport di Puskesmas Rawat Inap dari 0 pada tahun 2015 menjadi 14 pada tahun 2021
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat; Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah Puskesmas yang melaksanakan mekanisme sistem rujukan dari 16 Puskesmas pada tahun 2015 menjadi 26 Puskesmas pada tahun 2021
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat; Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien maskin dari 53,6% pada tahun 2015 menjadi 75% pada tahun 2021
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat; Peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan Pasien Miskin dari 85% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun 2021
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat; Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah
puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar dari 18 Puskesmas pada tahun 2015 menjadi 26
Puskesmas pada tahun 2021
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat; Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Meningkatknya Cakupan PHBS di Rumah Tangga dari 61,02% pada tahun 2015 menjadi 65% pada tahun 2021
1.Meningkatkan Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
Peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan (tenaga promkes) dan kader
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan koordinasi lintas program untuk merumuskan pesan dan media promosi kesehatan.
Penyediaan sarana dan prasarana promkes yang memadai
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Cakupan Desa Siaga Aktif dari 32,7% pada tahun 2015 menjadi 60% pada tahun 2021
Revitalisasi Desa Siaga 1.Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader;
√ √ √ √ √ √
2.Optimalisasi pengalokasian dana desa untuk bidang kesehatan
√ √ √ √ √ √
Tersedianya produk peraturan daerah tentang kesehatan sebanyak 2 buah perda (SKD dan KTR)
Membuat Regulasi Lokal tentang Sistem Kesehatan Daerah dan Road Map Pembangunan Kesehatan di Manggarai.
Pengembangan Sistem Informasi kesehatan integrasi
√ √ √ √ √ √
Presentase tersedianya jaringan komunikasi data yang
diperuntukan untuk akses pelayanan e-health dari 50% pada tahun 2015 menjadi 75% pada tahun 2021
Meningkatkan kemampuan SDM Pengelola Informasi di tingkat Puskesmas.
Pengembangan Sistem Informasi kesehatan integrasi
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah dokter di Puskesmas dari 71,4% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun 2021
Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan distribusi tenaga kesehatan.
Peningkatan ketersediaan, penyebaran dan mutu SDM kesehatan
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah Puskesmas yang memiliki 5 jenis Tenaga Kesehatan dari 57% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun 2021
Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan distribusi tenaga kesehatan.
Peningkatan ketersediaan, penyebaran dan mutu SDM kesehatan
Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (D0/D1 ke D3) sebanyak 146 orang
Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan.
Peningkatan ketersediaan, penyebaran dan mutu SDM kesehatan
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya persentase cakupan kepesertaan JKN dari 69,2% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun 2021
1.Meningkatkan akses pelayanan BPJS Kesehatan;
Membangun Kerjasama dengan BPJS; √ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;
Membiayai masyarakat miskin yang tidak tercover dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya penyerapan dana kapitasi dan non kapitasi JKN di FKTP dari 85% pada tahun 2015 menjadi 95% pada tahun 2021
1.Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;
Peningkatan Kapasitas petugas; √ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan kompetensi pengelola keuangan JKN Puskesmas.
Koordinasi secara berjenjang √ √ √ √ √ √
Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien
Peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan melalui penerapan SOP sesuai SPM
√ √ √ √ √ √
meningkatnya jumlah dan mutu SDM Rumah sakit;
Meningkatkan jumlah dan mutu SDM Kesehatan (tenaga kesehatan dan non kesehatan)
Peningkatan jumlah dan mutu SDM Kesehatan (tenaga kesehatan dan non kesehatan)
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya mutu sarana penunjang kesehatan
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RSUD
Pengadaan Obat, peralatan kesehatan, makanan sesuai standar pelayanan kesehatan
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Pengelolaan Administrasi dan Manajemen BLUD RSUD dr. BEN MBOI
Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen BLUD dr. Ben Mboy
Peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan melalui penerapan SOP sesuai SPM
Bertambahnya jenis layanan spesialistik RS
meningkatkan jenis layanan spesialistik
Peningkatan jenis layanan spesialistik sesuai target dan SPM
√ √ √ √ √ √
Menurunnya LPP Kab. Manggarai dari 1.69 menjadi 1.65 pada Tahun 2020
Meningkatnya Peranserta institusi masyarakat dan mitra dalam pengendalian penduduk dan KB
Pembentukan kelompok kegiatan peduli kependukan dan KB
√ √ √ √ √ √
Menurunnya TFR dari 3.38 menjadi 3.21 pada Tahun 2020
1.Meningkatkan keikutsertaan KB bagi PUS Mupar (Muda Paritas Rendah)
Pemberian insentif berupa bantuan bagi PUS Mupar yang ikut KB
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan penggunaan MKJP Pelayanan KB Mobile di desa-desa/kelurahan-kelurahan
√ √ √ √ √ √
Menurunnya unmet need dari 16.42% menjadi 14% pada Tahun
2020 Melaksanakan pelayanan pada daerah Galcitas (Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan)
1.Pengadaan Alokon yang tepat waktu. √ √ √ √ √ √
2.Pelaksanaaan KIE tentang bahaya 4 Terlalu dan kehamilan yang tidak diinginkan
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya CPR dari 66.54%
menjadi 72% pada Tahun 2020 1.Meningkatkan penggunaan MKJP
Pelayanan KB Mobile di wilayah yang pencapaiannya rendah
√ √ √ √ √ √
2.Menurunkan tingkat putus pakai kontrasepsi
Pengadaan Alakon yang tepat waktu. √ √ √ √ √ √
Menurunnya jumlah PUS yang istrinya dibawah 20 Tahun dari 5.13% menjadi 2.13% di Tahun 2020
1.Meningkatkan Pembinaan remaja di sekolah dan luar sekolah
Pembentukan PIK Remaja di sekolah dan diluar sekolah
√ √ √ √ √ √
2.Meningkatkan usia kawin pertama bagi WUS
Perlaksanaan kegiatan KIE tentang GenRe (Generasi Berencana
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya Persentase Cakupan anggota BKB yg ber KB dari 85.26% menjadi 100% di Tahun 2020
Meningkatkan motivasi bagi anggota BKB untuk Ber-KB
Pemberian reward bagi anggota BKB yang Ber-KB
Meningkatnya ratio Petugas Lapangan Keluarga
Berencana(PLKB/PKB) dari 1 : 3,1 menjadi 1 : 2 di Tahun 2020
Meningkatkan kuantitas PKB/PLKB Pengangkatan/penambahan jumlah PKB √ √ √ √ √ √
Tersedianya PPKBD di setiap Desa dengan ratio 1 : 1
1.Mempertahankan PPKBD yang produktif yang ada
Pemberian insentif bagi PPKBD yang berprestasi
√ √ √ √ √ √
2.Mengganti PPKBD yang kurang produktif
Pengangkatan/penambahan jumlah PPKBD
√ √ √ √ √ √
Tersedianya Data mikro 100 % di setiap Desa sampai Tahun 2020
Meningkatkan Kerja sama dengan lintas sektor dengan petugas kesehatan di Desa
Pertemuan dan koordinasi dengan petugas kesehatan di Desa
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah PUS Anggota UPPKS yang menjadi peserta KB dari 79.88% menjadi 100% di Tahun 2020
Meningkatkan motivasi bagi anggota UPPKS untuk Ber-KB
Pemberian reward bagi anggota UPPKS yang Ber-KB
√ √ √ √ √ √
Tersedianya alat dan obat kontrasepsi bagi masyarakat dari 0% menjadi 30% di Tahun 2020
Melakukan pengadaan Alat dan Obat kontrasepsi oleh SKPD BKBPP
Pengangggaran sebagian dari Pagu untuk Pengadaan Alat dan Obat kontrasepsi
√ √ √ √ √ √
Meningkatknya jumlah Keluarga Sejahtera (Keluarga Sejahtera II, III dan III+/Kategori Keluarga Bukan Miskin) dari 19.65% menjadi 23.59 di Tahun 2020
Meningkatkan jumlah Poktan untuk menambah pendapatan keluarga
Pembinaan dan Penambahan jumlah Poktan UPPKS, BKB dan BKR
√ √ √ √ √ √
Pembinaan dan Penambahan jumlah Poktan BKB dan BKR
Meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 8,36 pada tahun 2015 menjaadi 8,8 pada tahun 2020
Penyelenggaraan Paket A,B dan C Perluasan dan pemerataan layanan pendidikan
√ √ √ √ √ √
Penyediaan Beasiswa bagi keluarga miskin
Meningkatnya persentasi pendidikan penduduk yang ditamatkan,SD dari 37,56% pada tahun 2015 menjadi 40% pada tahun 2020,SMP dari 13,47 pada tahun 2015 menjadi 15 pada tahun 2020,SMA/MK dari 10,91 pada tahun 2015 menjadi 15,31 pada tahun 2020
Penyelenggaraan Paket A,B dan C Perluasan dan pemerataan layanan pendidikan
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya APK PAUD dari 47,09 tahun 2015 menjadi 57,09 pada tahun 2020
1. Pembangunan unit sekolah baru pada jenjang PAUD
Mendorong masyarakat untuk
berpartisipasi dalam membangun sekolah PAUD
√ √ √ √ √ √
2. Penambahan Ruang Kelas √ √ √ √ √ √
Meningkatnya APM SD/MI dari 93,75 pada tahun 2015 menjadi 95 pda tahun 2020
1. Pembangunan unit sekolah baru pada jenjang SD
Perluasan dan pemerataan layanan
pendidikan √ √ √ √ √ √
2. Penambahan Ruang Kelas
3. Pembangunan Kantor sekolah
Meningkatnya APK SMP/MTs dari 97,87 pada tahun 100 pada tahun 2020
1. Pembangunan unit sekolah baru pada jenjang SMP
Perluasan dan pemerataan layanan pendidikan
√ √ √ √ √ √
2. Penambahan Ruang Kelas
3. Pembangunan Kantor sekolah
Meningkatnya APK
SMA/MA/SMK dari 86,10 % pada tahun 2015 menjadi 88,5 pada tahun 2020
1. Pembangunan unit sekolah baru pada jenjang SMA/SMK
Perluasan dan pemerataan layanan pendidikan
√ √ √ √ √ √
2. Penambahan Ruang Kelas
Menurunnya angka putus sekolah pada jenjang SMP/MTs dari 1,29 pada tahun 2015 menjadi 1 pada tahun 2020
Publikasi pentingnya pendidikan Pemberian bea siswa √ √ √ √ √ √
Perekrutan Guru BK/BP
Peningkatan Peran guru BP/BK
Meningkatnya kualifikasi guru dari 3.656 pada tahun 2015 menjadi 4899 pada tahun 2020
Pemberian beasiswa bagi guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1,
1. MOU dengan perguruan tinggi √ √ √ √ √ √
2. kebijakan anggaran untuk beasiswa ke jenjang S1
3. Perekrutan Guru yang berijasah minimal S1 dan memiliki akta mengajar
4. Pengangkatan Kepala sekolah dan pengawas sekolah sesuai standart kualifikasi
Meningkatnya nilai rata-rata ujian kompetensi guru dari 55 pada tahun 2015 menjadi 60 pada tahun 2020
Mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan profesi guru
Diklat bagi guru √ √ √ √ √
Menurunnya jumlah guru mismatch SD dari 225 menjadi 100 pada tahun 2020,SMP/MTs dari 39 pada tahun 2015 ,menjadi 10 pada
tahun2020,SMA/MA dari 115 pada tahun 2015 menjadi 75 pada tahun 2020, SMK dari 119 tahun 2015 menjadi 99 pada tahun 2020.
Redistribusi Guru dan rekrut guru sesuai kebutuhan
Melakukan Maping guru dan tenaga kependidikan
Nilai rata-rata UN sesuai standar nasional SD dari 5,5 pada tahun 2015 menjadi 6,5 pada tahun 2020 ,SMP/MTs dari 5,86 pda tahun 2015 menjadi 6,5 pada tahun 2020,SMA/MA dari 4,6 pada tahun 2015 menjadi 7,0 pada tahun 2020,SMK dari 6,54 pada tahun 2015 menjadi 7,0 pada tahun 2020
1. Bedah standar kompetensi lulusan 1.Pakta integritas kepala sekolah √ √ √ √ √
2. Try Out 2.Apresiasi guru dan siswa berprestasi √ √ √ √ √
3. Bimbingan Les tambahan 3.Pembuatan MoU antara pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai dengan Keuskupan Ruteng tentang penyelenggaraan pendidikan pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi (terutama untuk menjamin eksistensi dan identitas SDK - SDK )
√ √ √ √ √
4. Menyelenggarakan Program khusus
5. Peningkatan supervisi Kepala Sek.
6. Peningkatan supervisi Pengawas
7. Penambahan buku pengayaan
8. Penambahan buku refrensi
9. Pengadaan alat peraga IPA SD
Meningkatnya Nilai Olimpiade sains SD dari 38,37 menjadi 60 pada tahun 2020..SMP dari 30,35 pada tahun 2015 menjadi 60 pada tahun 2020
Lomba olimpiade MIPa sains, Kriteria lomba harus lebih selektif √ √ √ √ √ √
Peningkatan Akreditasi
lembaga pendidikan, SD dari 30 pada tahun 2015 menjadi 80 pada tahun 2020 , SMP dari 32 pada tahun 2015 menjadi 42 pada tahun 2020 dan SMA dari 23 menjadi 28 pada tahun 2020 dan SMK dari 7 pada tahun 2015 menjadi 11 pada tahun 2020
Meningkatnya kesejahteraan Guru Non PNS,yayasan dan komite
Pemberian tunjangan tambahan penghasilan non PNS
Penyediaan Anggaran √ √ √ √ √ √
Memperbaiki ruang kelas rusak jenjang SD 430 di tahun 2015 menjadi 100 ditahun 2020,SMP dari 37 ruang kelas tahun ,2015 menjadi 0 ditahun
2020,SMA/SMK dari 486 menjadi 382 pada tahun 2020
Rehabilitasi ruang kelas rusak Maping sarana dan prasarana pendidikan √ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan dari 7 organisasi di tahun 2015 menjadi 12 organisasi ditahun 2020
Pengembangan organisasi kepemudaan sebagai wadah pendewasaan diri bagi pemuda
Fasilitasi pembentukan organisasi kepemudaan
√ √ √ √ √
Menambah jumlah cabang olahraga yang diperlombakan dari 6 cabang olahraga ditahun 2015 menjadi 7 cabang olah raga ditahun 2020
Peningkatan sarana dan parasarana olah raga
Penggangaran dibidang olahraga √ √ √ √ √
Bertambahnya jumlah perpustakaan dari 46 pada tahun 2015 menjadi 51 pada tahun 2020
1. Membangun gedung perpustakaan/taman baca
Adanya Taman baca di setiap kecamatan dan desa
√ √ √ √ √
2. Pengadaan bahan pustaka dan sarana pendukung bagi desa
Meningkatnya minat baca masyarakat dari 383.377 Orang di tahun 2015 menjadi 818.377 orabg pada tahun 2020.
1. Menambah koleksi buku Letak Taman baca yang bisa dijangkau oleh masyarakat luas
√ √ √ √ √ √
2. Survey dan mengedarkan questioner bagi masyarakat minat baca mengenai bahan pustaka yang dibutuhkan.
3. Sosialisasi dan promosi minat baca
Mewajibkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjadi anggota
perpustakaan dan mengunjungi Perpustakaan/ Taman Baca. 4. Lomba karya tulis, lomba sinopsis,
berpidato
5. lomba bercerita (anak-anak)
Meningkatnya minat baca masyarakat melalui Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dari 75.424 Orang di tahun 2015 menjadi 380.424 orabg pada tahun 2020.
Pengadaan Mobil Perpustakaan yang layak dan memadai menjadi kendaraan operational Mobil Perpustakaan Keliling (MPK)
Adanya Mobil Perpustakaan yang layak dan memadai.
√ √ √ √ √ √
Bertambahnya Buku-buku bacaan pada perpustakaan dan taman-taman baca daerah dari 14.110 judul dan 57.622 eksemplar pada tahun 2015 menjadi 16.500 judul 8.890 eksemplar pada tahun 2020.
Pengadaan Buku-buku bacaan cerita anak-anak, buku-buku pengetahuan dll.
Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat
√ √ √ √ √
Menghimpun karya-karya / tulisan-tulisan kebudayaan Manggarai.
Adanya peranan pemerintah untuk membantu menghimpun karya2/tulisan2 kebudayaan Manggarai baik dari penerbit maupun dari para Penulis buku budaya Manggarai.
Meningkatnya minat baca masyarakat dari 75.424 Orang di tahun 2015 menjadi 285.000 orang pada tahun 2020.
Pengadaan Mobil Perpustakaan yang layak menjadi kendaraan operational Mobil Perpustakaan Keliling (MPK)
Adanya Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) yang memadai
√ √ √
Bertambahnya Masyarakat yang dilayani dengan motor pintar dari 4.604 orang pada tahun 2015 menjadi 34.604 orang pada tahun 2020
Pengadaan perlengkapan dan peralatan seluruh kendaraan motor pintar, agar bisa di operasionalkan.
Adanya Motor Pintar sebagai sarana operasional pelayanan perpustakaan yang memadai
Bertambahnya Anggota perpustakaan dari 2.395 orang pada tahun 2015 menjadi 16.895 orang pada tahun 2020
Pengadaan Buku-buku bacaan yang baru, Refreshing books
Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan dengan buku2 yang baru dan
meningkatkan minat baca masyarakat
√ √ √ √ √
Bertambahnya Buku yang dipinjam dari 12.758 buku pada tahun 2015 menjadi 20.108 buku pada tahun 2020
Pengadaan Buku-buku bacaan Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat
√ √ √ √ √
MISI 4 : Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan hidup berwawasan ekosistem dan berbasis tata ruang
Sasaran Strategi Arah kebijakan Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Terwujudnya Kota Ruteng yang bersih, Indah dan menarik Pada 20 Kelurahan
Optimalisasi penataan pekarangan Kantor, Pasar, Sekolah, dan Rumah Penduduk pada 20 Kelurahan
Penataan Kebersihan dan Keindahan Kota Ruteng (Arsitektur Perancangan Kota, Tanaman Hias)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Optimalisasi Manajemen
Persampahan pada 20 Kelurahan di Kecamatan Langke Rembong
1.Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat (Rumah Tangga Contoh)
√ √ √ √ √ √
2.Insentif kepada masyarakat yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Perlombaan Kebersihan dan Keindahan Kota)
√ √ √ √ √ √
3.Sarana dan Prasana Pengelolaan Sampah
1. Meningkatnya ketersediaan debit air.
1.Konservasi Air pada daerah potensial;
Melakukan konservasi air dengan rekayasa vegetative (penanaman)dan sipil teknis (Pembangunan embung, sumur resapan, lubang resapan biopori)
√ √ √ √ √ √
2.Pembedayaan masyarakat Peningkatan peran serta masyarakat √ √ √ √ √ √
2. Meningkatnya ketersediaan air Baku.
Meningkatkan Ketersediaan Air Baku Penataan System Penyediaan Air Baku √ √ √ √ √ √
Tercapainya ambang Batas Pencemaran tanah, air dan udara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Menjaga ambang batas
pencemaran tanah, air dan udara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1. Penerapan ijin lingkungan yang ketat √ √ √ √ √ √
2. Pemantauan kualitas lingkungan. √ √ √ √ √ √
3. Penyelesaian kasus lingkungan √ √ √ √ √ √
Pengendalian dan pengawasan pencemaran di kawasan sumber mata air.
Optimalisasi pengendalian pencemaran lingkungan
√ √ √ √ √ √
Tersedianya informasi mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup
Pengembangan data dan informasi lingkungan
1. Penyusunan status Lingkungan hidup daerah
√ √ √ √ √ √
2. Daya dukung dan daya tampung lingkungan
√ √ √ √ √ √
Menurunnya Luas Kawasan Kritis terdiri dari Dalam Kawasan Hutan dan Luar KawasanHutan dari 23.155.77 Ha menjadi 22.478,77 Ha
Rehabilitasi Kawasan Kritis pada daerah kawasan tangkapan air
Penanaman pohon pada kawasan tangkapan air
√ √ √ √ √ √
Kerusakan Hutan
2.Penyuluhan Terpadu Tentang Dampak Kerusakan Hutan
rutin/terpadu pengamanan hutan
√ √ √ √ √ √
Terpenuhinya kebutuhan akan air minum bersih dengan pembangunan sumur bor
Menambah jumlah Sumur Bor Bangun Serah Sumur Bor Kepada Masyarakat yang Kekurangan Air Minum Bersih
√ √ √ √ √ √
Kawasan yang tidak memiliki sumber mata air
Optimalisasi Pemanfaatan Air Tanah Pengembangan pemanfaatan air tanah √ √ √ √ √
19 Lokasi IUP dan Lokasi pertambangan lain.
Pemberdayaan masyarakat lingkar tambang.
1. Pembetukan Tim Pengawas pertambangan.
√ √ √ √ √ √
2. Pengembangan potensi sosial ekonomi masyarakat lingkar tambang.
√ √ √ √ √ √
Wilayah rawan bencana 1. Pencegahan, kesiapsiagaan dan Mitigasi pada pra bencana
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana
√ √ √ √ √ √
2. Tanggap Darurat dan logistic pada saat bencana
2. Penguatan Kapasitas SDM dan Sarana Prasarana Penanggulangan Bencana
√ √ √ √ √ √
3. Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana
3. Manajemen Tanggap Darurat √ √ √ √ √ √
4. Manajemen Rehabilitasi dan
Rekonstruksi (Fisik, Sosial, Ekonomi dan Psikis
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya pelayanan bencana kebakaran
Menambah sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia
Terwujudnya penyelesaian konflik tanah dan masalah sosial lainnya
1. Peningkatan penertiban dokumen kepemilikan Lahan sesuai hak
Pensertifikatan Tanah √ √ √ √ √
2. Penegakan Hukum dalam penyelesaian Kasus
Koordinasi dengan Instansi terkait dan Lembaga Adat
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan
1.Pelayanan Mobile 1. Penetapan Sekretaris Desa/Kelurahan sebagai Registar Desa/Kelurahan
√
2. Pemberdayaan RT, RW, dan Kepala Lingkungan sebagai Pencatat Dokumen Kependudukan
√ √ √ √ √
2.Penegakan Hukum 1. Penertiban Penduduk tanpa dokumen dan berdokumen ganda
√ √ √ √ √ √
2. Penyusunan Peraturan Bupati
3.Meningkatkan koordinasi dengan Lintas sektor
Koordinasi Lintas sektor untuk memperoleh data pendukung dalam pengurusan dokumen kependudukan
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya peran Perempuan dalam berbagai bidang Pembangunan
Meningkatnya SDM dan ketrampian ASN Perempuan
1. Mengadakan pelatihan dan pendidikan serta kursus bagi ASN Perempuan
√ √ √ √ √ √
2. Mengadakan pelatihan atau kursus ketrampilan bagi pekerja perempuan
Peningkatan Koordinasi pelaksanaan PUG dengan Instansi dan mitra kerja
Optimalkan peran kelembagaan PUG √ √ √ √ √ √
Penerapan Regulasi yang berkaitan dengan Gender
Koordinasi dengan Instansi terkait dan mitra dalam pelaksanaan PUG
Menurunnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
1. Penguatan Kelembagaan urusan Perempuan dan Anak
MOU kerja sama dengan LSM dan pemerhati perempuan dan anak
√ √ √ √ √
2. Penguatan kapasitas Lembaga-lembaga dan Instansi yang bergerak dalam advokasi perempuan dan anak serta peningkatan peran partisipasi masyarakat dan LSM yang peduli terhadap Perempuan dan anak
Koordinasi dengan mitra kerja Pemerintah dalam upaya melindungi Perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi perdagangan perempuan dan anak
√ √ √ √ √
1. Meningkat nya jumlah Rehabilitasi Rumah Tidak layak huni bagi kk miskin
Identifikasi Rumah tidak layak huni Bantuan /Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
√ √ √ √ √ √
2. Meningkatnya penanganan PMKS
Jaminan Hidup bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial
Pemberian Bantuan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
√ √ √ √ √ √
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita, Organisasi Masyarakat,
Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, Aparat Desa/ Kelurahan, Siswa/I tingkat SD, SMP, SMA sejumlah : 22.500 orang
1. Pencegahan dan Penindakan 1.Peningkatan Koordinasi forum Intelijen Daerah
√ √ √ √ √ √
2.Pembentukan forum kerukunan umat beragama, forum Kewaspadaan dini Masyarakat, forum Pembauran bangsa dan Satuan keamanan Lingkungan
√ √ √ √ √ √
1. Meningkatnya Kapasitas Aparatur Desa : Kepala Desa 145 orang, Sekretaris Desa 145 orang, Perangkat Desa 1.885 orang dan BPD 870 orang
Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Kelembagaan
1. Pendampingan terhadap Aparatur Desa
√ √ √ √ √ √
2. Meningkatnya Pembinaan kelompok Masyarakat Desa
Pembentukan dan penguatan Kelompok binaan masyarakat Desa
Pendampingan dan pembinaan Kelompok Masyarakat Desa
√ √ √ √ √ √
3. Meningkatnya jumlah Lembaga Ekonomi masyarakat Pedesaan
Penguatan Lembaga Perekonomian Desa
1. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa √ √ √ √ √ √
2. Penguatan Kapasitas Badan Usaha Milik Desa
3. Penguatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Meningkatnya Penyelenggaraan Kearsipan yang handal
1. Meningkatkan kwalitas SDM (Arsiparis) melalui Diklat dan Bimtek.
Penambahan Jumlah Tenaga Pengelolah Arsip/ Arsiparis
√ √ √ √ √
2. Menambah jumlah (Arsiparis)
3. Meningkatkan pembinaan dan pengelolaan arsip di SKPD- SKPD
Setiap SKPD diwajibkan memiliki tenaga pengelola arsip
√ √ √ √
4. Membuka formasi
pengangkatan pegawai yang berlatar belakang Kearsipan
Setiap pengelola arsip di setiap SKPD wajib mengikuti bimtek kearsipan
5. Memberi kesempatan kepada pegawai untuik studi tentang kearsipan
Pengelola arsip pada SKPD atau pada Badan Arsip sebaikanya menjadi tenaga fungsional agar tidak serta-merta dipindahkan ke Instansi lain
6. Mencari pedoman dan nara sumber serta juklak/juknis pengelolaan arsip
Menghadirkan nara sumber yang
menguasai pengelolaan arsip yang sesuai dengan standar pengelolaan arsip
√ √ √ √ √
7. Melaksanakan Akusisi pada Setiap SKPD
Menyiapkan Anggaran Yang cukup untuk melaksanakan kegiatan Akuisisi pada setiap SKPD
√ √ √ √ √
Arsip Otomasi Kearsipan.
9. Menelusuri kembali/rekam jejak kepemimpinan Kab. Manggarai terdahulu
Pengadaan alat-alat untuk dokumentasi √ √ √ √ √
10. Ikut serta dalam kegiatan kepala Daerah Kab. Manggarai yang bisa menambah Sejarah untuk diarsipkan
Penugasan Pegawai untuk dokumentasi kegiatan yang bernilai Sejarah
√ √ √ √ √
Meningkatnya Akses Informasi dan Komunikasi di seluruh Kabupaten Manggarai
1. Kerjasama dengan Provider Telekomunikasi Seluler
1. Perijinan √
2. Pengadaan Fasilitas Visat √ 3. Peningkatan Sistem Wireless
2. Kerjasama dengan KPID, Kementerian Komunikasi dan Informatika
1. Perijinan Frekuensi RSPD √ √ √ √ √ √
2. Peningkatan Fasilitas Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD)
3. Kerjasama dengan Media Cetak dan Elektronik
Pembinaan Terhadap Media Cetak dan Elektronik
√ √ √ √ √ √
1. Tertibnya Pengelolaan Administrasi Keuangan Daerah dan Aset Daerah
Pengawasan dan Pembinaan Administrasi Keuangan dan Aset Daerah
Peningkatan Pengawasan Reguler √ √ √ √ √ √
2. Meningkatnya tindak lanjut rekomendasi hasil
pemeriksaan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) dan BPK RI
Optimalisasi fungsi Majelis Pertimbangan TP/TGR
Penerbitan TP/TGR dengan Pelaku SKTJM antara majelis
√ √ √ √ √ √
Meningkatnya jumlah PAD intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
Meningkatnya Penatausahaan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah/BMD
Pengelolaan APBD secara Elektronik Penguatan system pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
√ √ √ √ √ √
1. Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan
Pelayanan Prima Peningkatan Fasilitasi Pelayanan kedinasan KDH/Wakil KDH
√ √ √ √ √ √
2. Meningkatnya Kualitas Produk Hukum Daerah
Peningkatan Produk Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan
1. Pembuatan Perda, Perbup, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati
√ √ √ √ √ √
2. Peningkatan Bantuan Hukum dan Penanganan masalah-masalah sosial Kemasyarakatan
√ √ √ √ √ √
3. Peningkatan Fasilitasi pelayanan pengadaan barang/jasa secara Elektronik
√ √ √ √ √ √
4. Penataan Kelembagaan √ √
5. Pembangunan Jaringan Informasi dan dokumentasi Produk hukum Daerah
√
6. Peningkatan Fasilitasi Pelayanan Sosial Kemasyarakatan
√ √ √ √ √
3. Meningkatnya kualitas pembinaan dan
pengembangan aparatur
1. Peningkatan Kompetensi Aparatur
Peningkatan Kapasitas Aparatur sesuai tuntutan Undang-undang Aparatur Sipil Negara
√ √ √ √ √ √
2. Uji Kompetensi dalam menduduki Jabatan
Penyusunan pedoman dalam rangka menduduki jabatan sesuai Peraturan
perundang-undangan
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam sistem Elektronik Administrasi Pelayanan Kepegawaian
Peningkatan Sarana dan Prasarana √
4. Meningkatnya Kualitas pelayanan Perizinan dan Non Perijinan
Penguatan Kapasitas Aparatur PPTSP Peningkatan Pelayanan Publik √ √ √ √ √ √
Penegakan Hukum dalam Penerbitan Izin
Penyusunan SOP √
1. Koordinasi Perencanaan dalam rangka Penyusunan Dokumen Perencanaan dengan SKPD, NGO
Perencanaan, Pengendalian Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan serta Penanaman Modal yang Fokus, Terukur dan Tuntas
1.Penyusunan Dokumen Perencanaan baik jangka Panjang, Menengah maupun Tahunan
√ √ √ √ √ √
2.Penguatan E-Planing √ √
3.Penguatan Kapasitas Perencana √ √ √ √ √ √
4.Peningkatan Kerja sama antar Daerah dan antar Lembaga
√ √ √ √ √ √
5.Pemetaan Wilayah Pengembangan Komoditas
√ √
6.Pemetaan Usaha Ekonomi Kreatif √ √
7.Pemetaan Penyebaran KK Miskin √ √ √ √ √
8.Kajian Pemasaran produk Pertanian √ √ √ √ √ √
9.Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Kelembagaan
√ √ √ √ √ √
2. Meningkatnya Jumlah Penelitian dan
Pengembangan
3. Meningkatnya minat Investor untuk menanamkan Modal di Kabupaten Manggarai
Peningkatan Promosi Potensi Unggulan Daerah
1. Promosi Penanaman Modal √ √ √ √ √ √
2. Perbaikan Iklim Penanaman Modal √ √ √ √ √
3. Persebaran Penanaman Modal √ √ √ √ √
4. Penanaman Modal yang berwawasan Lingkungan (Green Investment)
√ √ √ √ √
5. Kajian terhadap potensi Produk Unggulan