• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Karakteristik dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke yang Dirawat di RSI Malabayati Medan Tabun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Karakteristik dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke yang Dirawat di RSI Malabayati Medan Tabun 2014"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia saat ini sedang menghadapi masa peralihan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang berdampak pada bidang kesehatan, yaitu

beban ganda pembanguan kesehatan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masih tingginya jumlah kejadian penyakit menular yang diikuti dengan mulai meningkatnya penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular (PTM), merupakan penyakit kronis yang bersifat multikausal, tidak ditularkan dari orang ke orang, memiliki durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes. (Riskesdas 2010).

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang termasuk dalam penyakit gawat darurat dan membutuhkan pertolongan yang cepat. Penyakit ini merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan, disamping sebagai penyebab kecacatan jangka panjang nomor satu di dunia. Stroke merupakan masalah kesehatan utama di negara maju dan negara berkembang ditandai dengan tingginya mortalitas dan morbiditas serta penyebab utama kecacatan pada orang dewasa baik cacat permanen maupun cacat sementara yang berdampak besar dari segi sosial dan ekonomi (Riskesdas,2008).

Stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (dalam

beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu. Stroke merupakan

sindrom klinis yang timbulnya mendadak, cepat, berupa defisit neurologis yang berlangsung 24 jam atau lebih, bisa juga langsung menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Lumbantobing, 2007).

(2)

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta menjadi penyebab kecacatan utama. Lebih kurang 15 juta orang diseluruh dunia menderita stroke setiap tahunnya. Lima juta orang meninggal dunia dan 5 juta yang lain mengalami kecacatan sehingga masalah ini akan berdampak pada individu itu sendiri, keluarga, masyarakat dan pemerintahan (Towfighi A, 2011).

Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin mendapat perhatian di Indonesia, dikarenakan angka morbiditas dan mortalitas yang semakin tinggi. Namun hingga saat ini belum ada data pasti angka kejadian stroke di Indonesia (Riskesdas 2010). Menurut riset kesehatan dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 12,1 per 1000 orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada tahun 2007 sebesar 8,3 per 1000 orang. Stroke merupakan penyebab kematian utama di seluruh rumah sakit di Indonesia, yaitu sebesar 14,5%. Jumlah penderita stroke diperkirakan terus meningkat sejalan dengan melonjaknya faktor risiko dan penduduk usia lanjut (Riskesdas,2013). Pada tahun 2030 diperkirakan 23,6 juta orang akan meninggal akibat penyakit jantung dan

stroke (Bustan, 2007).

Insidens stroke meningkat secara eksponensial seiring dengan meningkatnya umur (Sacco R.L dan B. Albala, 2001). Studi Framingham menunjukkan terjadi peningkatan insidens stroke per 10000 penduduk dari 22 % pada kelompok umur 45-55 tahun, menjadi 32% pada kelompok umur 55-64 tahun dan 83% pada kelompok umur 65-74 tahun (Caplan L.R, 2000).

Berbagai faktor risiko dikaitkan dengan terjadinya stroke seperti hipertensi, diabetes mellitus, kenaikan kadar kolesterol, merokok, pemakaian alkohol, penyakit jantung, diet dan nutrisi, aktifitas fisik, kegemukan dan drug abuse, usia, jenis kelamin, ras dan faktor keturunan (Sacco R.L and B. Albala, 2001; Caplan, L.R, 2000; Abu Odah dan Abu Ahmad, 2014).

Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke pada semua kelompok umur. Hipertensi yang tidak terkendali di Indonesia adalah sekitar 95,9% dan terbukti sebagai faktor risiko mayor stroke (Lamsudin, 1998). Hipertensi berperan dalam proses autodegeneratif pembuluh darah besar yang menyebabkan

(3)

penyumbatan dan stroke emboli, juga ruptur aneurisma serebral. Selain itu pola makan dan gaya hidup juga dapat mempengaruhi terjadinya penyakit yang mendasari stroke seperti hipertensi, diabetes mellitus (Sacco, R.L and B. Albala, 2001).

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dan efisien untuk stroke. Berbagai upaya telah dilakukan, namun angka insidens stroke masih

tinggi. Oleh sebab itu, untuk mengendalikan angka insiden terletak pada upaya prevensi primer berupa identifikasi faktor risiko dan pengendalian faktor risiko agar dapat mencapai usia lanjut tanpa invalid. Dengan demikian penelitian untuk mengetahui karakteristik dan faktor risiko stroke pada penderita rawat inap di Rumah Sakit Islam Malahayati (RSIM) menjadi sangat penting guna memberikan masukan upaya penanggulangan stroke.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka didapatkan pertanyaaan penelitian, yaitu : 1. Bagaimana karakteristik penderita stroke di Rumah Sakit Islam

Malahayati Medan ?.

2. Apa saja faktor risiko stroke pada pasien yang di rawat di RSI Malahayati Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui dengan jelas bagaimana gambaran karakteristik penderita stroke dan faktor risiko yang menyebabkan terjadinya stroke.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

a. Mengetahui distribusi penderita stroke berdasarkan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan).

b. Mengetahui distribusi penderita stroke berdasarkan karakterisktik penyakit ( tipe stroke, dan lama dirawat )

c. Mengetahui distribusi penderita stroke berdasarkan faktor risiko (riwayat keluarga, kegemukan, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus).

(4)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Bagi Masyarakat

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan serta penanggulangan penyakit stroke.

b. Memberikan gambaran kepada masyarakat untuk menghindari faktor risiko dan bahaya dari penyakit stroke.

2. Bagi Penulis

a. Hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan wawasan ilmu tentang karakteristik penyakit stroke

b. Sebagai referensi bagi penulis lain dalam melakukan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Maka dilakukan kajian perhitungan analisis agar limbah cair dapat memberikan keuntungan bagi pabrik dari segi keekonomian, dengan cara menganalisis produksi gas

Oleh sebab itu di samping model pembelajaran yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana (Surapranata, 2005: 1)...

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2OlO tentang Susunan Organisasi dan Tata Keda Kepolisian Negara Republik Indonesia diubah sebagai

(3) Ketua Dewan SDA Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dijabat oleh menteri yang mempunyai tugas.. menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi,

Dalam penulisan ilmiah ini, aplikasi yang dibuat mempunyai beberapa kekurangan yaitu belum bisa mengirim gambar ke tempat pengetikan teks dalam program dan kotak dialog yang

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 huruf b Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23/PERMEN-KP/2013 tentang

Roda Express Sukses Mandiri mengalami peningkatan bisnis yang signifikan, namun dengan kondisi perusahaan yang kuat, ancaman yang ada tidak dapat diremehkan karena semakin

Ada juga pedagang yang langsung meminjam uang kepada rentenir diakibatkan para sanak saudara dan tetangga mereka sudah dapat dipastikan tidak akan memberikan pinjaman kepada