• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Parameter Genetik dan Komponen Ragam Kambing Kacang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Parameter Genetik dan Komponen Ragam Kambing Kacang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

SistematikaTernak Kambing

Ternak kambing merupakan ruminansia kecil yang mempunyai arti

besarbagi rakyat kecil yang jumlahnya sangat banyak. Ditinjau dari aspek

pengembangannya ternak kambing sangat potensial bila diusahakan secara

komersial, hal ini disebabkan ternak kambing memiliki beberapa kelebihan dan

potensi ekonomi antara lain tubuhnya relatif kecil, cepat mencapai dewasa

kelamin, pemeliharaannya relatif mudah, tidak membutuhkan lahan yang luas,

investasi modal usaha relatif kecil, mudah dipasarkan sehingga modal usaha cepat

berputar (Atmojo, 2007).

Kambing Kacang memiliki potensi sebagai komponen usaha tani yang

penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang

relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa jenis ternak ruminansia lain,

seperti sapi dan domba, dengan karakter yang mampu bertahan pada kondisi

marjinal, ternak ini sering menjadi pilihan utama diberbagai komunitas petani,

sehingga berkembang sentra - sentra produksi kambing yang menyebar diberbagai

agriekosistem.

Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia. Di Jawa Tengah,

mayoritas kambing Kacang terdapat di Kabupaten Grobogan dan Blora. Kambing

Kacang merupakan tipe ternak pedaging. Kambing Kacang dapat beranak tunggal

maupun kembar dan rata-rata litter size 2 (Sitepoe, 2008).

(2)

Persentase karkas berkisar antara 47,40 – 51,30 %. Reproduksi ternak kambing

bersifat prolifik dengan rata-rata jumlah anak perkelahiran 1,78 ekor pada kondisi

laboratorium dan berkisar antara 1,45 – 1,76 pada kondisi usaha peternakan di

pedesaan. Umur pubertas kambing jantan adalah 7 bulan, sedangkan betina 6

bulan, umur beranak pertama berkisar antara 12 - 13 bulan.Jumlah kelahiran

kembar pada kambing Kacang tergolong tinggi (Herman dkk., 1983).

Karakteristik Kambing Kacang

Karakteristik kambing Kacang sebagai berikut: profil wajah lurus, ekor

kecil dan tegang, ambing kecil dengan konformasi baik dengan puting yang relatif

besar, bulu tubuh kambing betina pendek dan kasar sedangkan pada yang jantan

lebih panjang daripada betina. Kambing Kacang mampu bertahan hidup pada

berbagai kondisi lingkungan dan mampu beradaptasi terhadap manajemen

pemeliharaan yang berubah-ubah. Masa pubertas dicapai pada umur sekitar 6

bulan pada yang jantan dan 5 bulan pada betina. Kambing Kacang betina beranak

pertama pada umur sekitar 12-13 bulan (Devendra dan Burns, 1994).

Kambing memiliki sifat yang cenderung tidak suka bergerombol, hewan

yang cerdik dan mudah merasa kesepian, periang, suka bermain dan suka merusak

tanaman.Kambing lebih suka makan pada pagi dan sore hari. Perlakuan yang baik

pada saat perawatan dan pemeliharaan ternak akan berdampak pada proses

(3)

Produktifitas Ternak Kambing

Produktifitas adalah kemampuan ternak kambing untuk menghasilkan

produksi dari tiap periode yang ditentukan. Produktifitas yang diamati meliputi :

a. Jumlah anak lahir/Liter size (ekor/kelahiran/tahun), yaitu jumlah ternak

kambing yang lahir dari setiap induk dari kelahiran periode terakhir atau per

tahun.

b. Pertambahan berat anak kambing atau PBB (gr/hari), merupakan

pertambahanberat kambing dari lahir sampai berumur < 6 bulan, kemudian

antara 6-12 bulan sampai dewasa (>12 bulan).

c. Periode antara 2 kelahiran/Calving interval adalah lama periode antara

kelahiran terakhir dengan kelahiran sebelumnya yang dihitung dalam hari.

d. Tingkat kematian ternak kambing (%/tahun), dalam hal ini dihitung seluruh

ternak kambing yang mati dan dibandingkan dengan jumlah populasi awal

tahun dan kelahiran dalam satu tahun dari setiap peternak sampel

(Sarwono, 2007).

Produktivitas semua bangsa hewan ternak dipengaruhi oleh faktor genetik

dan lingkungan hidup ternak bersangkutan,bersama-sama dengan kedua faktor di

atas, peranan peternakdalam mengelola ternaknya menentukan pula tinggi

rendahnya produksi yangakan dicapai.Salah satu kelebihan kambing Kacang

adalah mampu berproduksi pada lingkungan yang kurang baik. Kekurangan

kambing Kacang adalah ukuran tubuh yang relatif kecil dan laju pertambahan

bobot hidup yang relatif rendah. Bobot badan kambing Kacang betina pada saat

(4)

Tabel 1. Keragaan produktivitas induk kambing Kacang

variasi sifat-sifat kuantitatif bersifat kontiniu. Sifat kuantitatif dikontrol oleh

banyak pasangan gen yang aksinya bersifat aditif, biasanya hubungan antar gen

yang paling umum adalah kodominan atau dominan tidak penuh (Noor, 1996).

Bobot Lahir

Bobot lahir merupakan faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan

(5)

hubungan dengan pertumbuhan dan ukurantubuh saat dewasa dan juga

kelangsungan hidup dari anak yang bersangkutan (Devendra dan Burns, 1994).

Bobot lahir biasa digunakan sebagai kriteria seleksi dalam program

pemuliaan, dalam hal ini bobot lahir disesuaikan pada bobot kelahiran jantan

dengan menggunakan faktor koreksi sebesar 1,07 (Hardjosubroto, 1994).

Bobot 3 bulan

Bobot sapih merupakan indikator dari kemampuan induk untuk

menghasilkan susu, dan kemampuan cempe mendapatkan susu dan

tumbuh.kecepatan pertumbuhan sangat menentukan efesiensi dan keuntungan

usaha peternakan kambing karena erat hubungannya dengan efesiensi dan

konversi penggunaan pakan (Hardjosubroto, 1994).

Bobot 6 bulan

Pertambahan bobot badan lepas sapih dipengaruhi oleh jumlah pakan yang

tersedia, tingkat nutrisi pakan, status fisiologis ternak (bunting, menyusui

dll).Pertambahan bobot badan lepassapih juga dipengaruhi oleh lingkungan dan

kemampuan individu ternak.Lingkungan yang nyaman dan optimal sesuai

kebutuhan ternak berpengaruh pada produktifitas ternak. Pertambahan bobot

badan lepas sapih dihitung mulai umur 3 bulan (Rasidi, 2014).

Pada umur 5 bulan kambing jantan sudah dikatakam mencapai

pubertas.pubertas yaitu tingkat atau keadaan ternak jantan memiliki kemampuan

untuk menciptakan keturunan.Faktor yang mempengaruhi pubertas yaitu

tergantung pada interaksi umur, bobot badan, komposisi tubuh dan genetik

(6)

Komponen Ragam

Komponen ragam adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keragaman

data yang bersifat acak, untuk menganalisis suatu data terdapat tiga model yang

terbentuk dari komponen-komponen ragam data tersebut, yaitu model tetap,

model acak dan model campuran. Model tetap terdiri dari

komponen-komponenragam suatu perlakuan/blok yang kesimpulannya hanya pada perlakuan

yang diteliti. Model acak terdiri dari komponen-komponen ragam perlakuan/blok

di mana kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis ragam tertuju pada suatu

populasi perlakuan tersebut. Model campuran adalah gabungan dari model tetap

dan model acak, di mana terdapat komponen ragam yang bersifat tetap danada

juga komponen ragam bersifat acak (Searledkk., 2006).

Ukuran yang sering digunakan untuk mengungkapkan nilai genetik dan

phenotipik adalah ragam (variance). Ragam adalah perbedaan komposisi

genetikdan lingkungan antara individu satu dengan individu lainnya dalam

populasi,akibat dari tidak seragamnya susunan gen yang dimiliki oleh ternak,

maka dalam kelompok ternak atau dalam suatu populasi akan selalu muncul

ragam (variance). Ragam ini disebut ragam genetik yang tersusun atas pengaruh

dari gen aditif (Harjosubroto, 1994).

Parameter Genetik

Keragaman dan mutu genetik sifat-sifat yang merupakan potensi genetik

individu-individu dalam suatu populasi akan tercermin pada nilai parameter

genetiknya meliputi nilai heritabilitas, repitabilitas, korelasi genetik, nilai

(7)

Heritabilitas

Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan bagian dari

keragaman total (yang diukur dengan ragam) dari suatu sifat yang diakibatkan

oleh pengaruh genetik. Heritabilitas dapat diperhitungkan dalam dua konteks.

Secara luaspengaruh keturunan termasuk semua pengaruh genyaitu aditif,

dominan dan epistatik. Heritabilitas dalam arti luas ini biasanya dituliskan dengan

H, akan tetapi taksiran pengaruh genetik aditif biasanya lebih penting dari pada

pengaruh genetik total, karena istilah heritabilitas biasanya menunjukan taksiran

bagian aditif dari ragam keturunan dan dituliskan sebagai h2 dan untuk banyak

tujuan merupakan dugaan yang paling berguna karena menunjukan laju perubahan

yang dapat dicapai dari seleksi untuk sifat tersebut dalam populasi (Lush, 1945).

Nilai heritabilitas suatu sifat akan bervariasi antar populasi. Perbedaan

variasi tersebut dapat disebabkan oleh perbedaanfaktor genetik (ragam genetik),

perbedaan lingkungan (ragam lingkungan), metode dan jumlah cuplikan data yang

digunakan (Falconer, 1981). Selain itu juga dipengaruhi oleh waktu generasi

seleksi (Marks, 1996).

Heritabilitas bukan merupakan nilai konstan, dengan klasifikasi (0-0,1)

rendah, (0,1-0,3) sedang dan lebih dari (>0,3) termasuk tinggi (Daalton, 1980).

Dalam menduga heritabilitas kadang – kadang menghasilkan taksiran

yang terletak diluar kisaran normalnya yaitu negatif atau lebih dari satu, hal ini

diduga karena jumlah data yang terbatas (Harjosubroto, 1994).

Ripitabilitas

(8)

produksi susu, jumlah anak seperkelahiran atau berat anak saat disapih.

Ripitabilitas merupakan bagian dari keragaman total suatu sifat dari suatu

populasi yang disebabkan oleh keragaman antar individu yang bersifat permanen

pada periode produksi yang berbeda (Warwick dkk.,1990).

MPPA (Most Probable Producing Ability)

Suatu cara untuk menduga kemampuan berproduksi seekor sapi perah

betina, pada MPPA rataan produksi sapi betina dibandingkandengan produksi

populasinya. Daya produksi induk atau MPPA merupakan gambaran potensi

berproduksi setiap induk dalam suatu populasi tertentu. Rata – rata berat sapih

anak yang tinggi ditunjukkan dengan nilai MPPA berat sapih yang tinggi

(Harjosubroto, 1994).

Korelasi Genetik

Korelasi diantara sifat - sifat dapat disebabkan oleh akibat dari pengaruh

lingkungan atau dapat diakibatkan oleh pengaruh genetik. Korelasi fenotip dapat

dibagi menjadi bagian – bagian yang biasanya disebut korelasi lingkungan dan

genetik. Korelasi genetik adalah korelasi dari pengaruh genetik aditif atau nilai

pemuliaan dari kedua sifat itu. Korelasi lingkungan termasuk pengaruh

lingkungan dan pengaruh genetik yang bukan aditif, dalam populasi yang tidak

kawin acak atau telah lama tidak kawin acak dan keseimbangan genetik belum

tercapai, gen berangkai dapat mengakibatkan korelasi genetik yang nyata

(Warwick dkk.,1990).

(9)

berakibat diperbaikinya sifat tersebut, tetapi juga sifat keduanya yang berkorelasi

makin tinggi nilainya makin erat hubungan antara kedua sifat tersebut. Jika dua

sifat berkorelasi negatif maka kemajuan seleksi pada satu sifat akan menyebabkan

menurunnya sifat genetik keduanya (Noor, 1996).

Estimasi Nilai Pemuliaan (Breeding Value)

Nilai pemuliaan atau Breeding value adalah penilaian dari mutu genetik

ternak untuk suatu sifat tertentu yang diberikan secara relatif atas dasar

kedudukannya dalam populasinya. Pengaruh dari masing – masing gen jarang

dapat diukur, tetapi nilai pemuliaan suatu individu dapat diukur yaitu sama

dengan dua kali rerata simpangan keturunanya terhadap populasi, apabila individu

itu dikawinkan dengan contoh acak dari ternak – ternak dalam populasi itu

(Hardjosubroto, 1994).

Empat sumber informasi untuk mengestimasi nilai pemuliaan, yaitu : 1.

Fenotipe ternak itu sendiri, hubungan antara fenotif dengan nilai pemuliaanya

sama dengan heritabilitas, 2. Keturunan (progeny), makin banyak jumlah

keturunan maka ketersediaan informasi yang dapat dimanfaatkan semakin baik.3.

Moyang (ancestor), moyang adalah ternak-ternak pada generasi sebelumnya yang

berhubungan langsung dengan individu ternak yang menjadi keturunannya, 4.

Saudara kolateral, yang meliputi saudara tiri dan saudara kandung

Gambar

Tabel 1. Keragaan produktivitas induk kambing Kacang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Software Macromedia Dreamweaver MX merupakan editor HTML (Hypertext Makeup Languange) yang merupakan dasar dari pembuatan homepage ini, didalam HTML terdapat berbagai macam tag-tag

Melalui penulisan ilmiah ini penulis akan membuat sebuah aplikasi homepage ensiklopedia komputer dengan tahapan pembuatan hompage meliputi : struktur navigasi, desain tampilan

[r]

Untuk mata pelajaran bahasa indonesia, didapatkan hasil penelitian untuk pemahaman guru terhadap kurikulum mendapat rata-rata skor sebesar 3,7 (kriteria baik), pemahaman

Aplikasi Kehadiran dan Penggajian Karyawan Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Al-Imarat Bandung), pada aplikasi ini dapat menghitung seluruh

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara social support dan resilience of efficacy pada remaja atlet bulutangkis di Surabaya