• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PERLAKUAN ZPT DAN PENGENDALIAN HA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RESPON PERLAKUAN ZPT DAN PENGENDALIAN HA (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RESPON PERLAKUAN ZPT DAN

PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN

BUNGA MAWAR

The Response of Growth Regulator and Pest Protection Treatment on the Rose Flower Plant

Titiek Purbiati1), Otto Endarto2), Agus Suryadi1), Endah Retnaningtyas1)

dan P.E.R Prahardini 1)

ABSTRACT

The objective of this experiment was to examine the effect of growth regulator of paclobutrazol and Atonik which combined with certain pest protection method on the yield and quality of Rose flower. The research was conducted at village Gunungsari, Batu on 950 m above of the sea level on July-December, 2001. The experiment Design was Randomized Block Design with 3 replications and there were 20 plants of 6 years old as unit experiment. The treatment consisted of : Atonik + chemicals control (A), Atonik + bio control (B), Atonik + Yellow traps (C), Paclobutrazol + chemicals control (D), Paclobutrazol + bio control (E), Paclobutrazol + Yellow traps (F) and chemicals control (G).

The result of the research was the height of the plant could reach 172-192 cm, while the diameter of canopy was 47-60 cm. The treatments had not influenced the yield of rose flowers. In term of flower quality, the treatments were only influenced on the diameter of flower but not to the length of flower stick and number of flower petals. The flower harvested from the the trees applied by Atonik + chemicals control had the biggest flower diameter.

Key word: Growth regulator, Pest control, Rose, Yield and quality

1 Staf Peneliti BPTP – Jawa Timur

(2)

PENDAHULUAN

Sebagai bunga potong, mawar mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dan dalam kegiatan perdagangan bunga potong memberikan peringkat pertama yang terjual setiap harinya (Effendie, 1994). Permintan terhadap bunga mawar potong ini lebih meningkat terutama menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri, pesta pernikahan, Valentine and lain-lainnya.

Untuk peningkatan kualitas dan kwantitas bunga yang sesuai dengan permintaan konsumen maka telah diupayakan beberapa penelitian tentang perbaikan kualitas dan kwantitas bunga. Beberapa teknologi yang telah banyak didokumentasikan tersebut antara lain: pengaturan jarak tanam, pemberian ZPT triakontanol, penggunaan benomil untuk pengendalian penyakit, penggunaan pupuk organik dari kotoran sapi

(Wuryaningsih et al., 1994, 1995;

Wuryaningsih dan Kusumo, 1997; Djadnika dan Nuryani, 1993; Sanjaya et. al., 1994). Penggunaan pupuk organik bokasi dosis 7,5 – 10,5 ton/ha dapat meningkatkan produksi bunga sebesar 17-50% (Purbiati et al., 2000 (a) (b))

Paklobutrazol dan Atonik merupakan zat pengatur tumbuh untuk perbaikan kualitas and kuantitas bunga. Penggunaan paklobutrazol ternyata efektif terhadap pembungaan

mangga, apel, dan melati (Purnomo et

al., 1989 (a) (b) ; Yuniastuti et al.,

1997; dan Herlina et al., 2001).

Pemakaian Atonik pada tanaman jambu camplong terbukti meningkatkan persentase bunga per pohon (Suryadi et al., 2001).

Sampai saat ini petani bunga mawar potong di daerah Batu Malang masih mengandalkan pengendalian secara kimiawi untuk pengelolaan kebun mawarnya, padahal pemakaian insektisida secara intensif dapat memusnahkan musuh alami.

Dari hasil pengkajian sistem usahatani bunga mawar potong dengan menerapkan pemasangan perangkap kuning (yellow trap) dapat mengurangi pemakaian pestisida sebesar 50%.

Hasil penelitian Supriyadi et al.,

(2000), pemasangan sticky trap kuning secara nyata dapat menurunkan intensitas populasi lalat pengorok daun Lyriomyza di pertanaman bawang putih.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pemberian ZPT Paklobutrazol dan Atonik yang dikombinasikan dengan cara pengendalian hama terhadap kualitas dan kuantitas bunga mawar potong.

METODOLOGI

Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani di desa Gunungsari Batu ekoregion dataran tinggi dimulai pada bulan Juli 2001 sampai dengan Desember 2001. Bahan tanaman yang digunakan adalah tanaman mawar untuk bunga potong yang telah berumur 6 tahun. Tanaman ditanam dengan jarak tanam 20 x 40 cm, jenis tanaman dengan warna bunga merah tua.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok de ngan ulangan 3 kali. Satu unit perlakuan terdiri atas 20 populasi tanaman. Adapun perlakuannya adalah:

(3)

B. Atonik + pengendalian hayati C. Atonik + pemasangan trap D. Paklobutrazol + pengendalian kimiawi

E. Paklobutrazol + pengendalian hayati

F. Paklobutrazol + pemasangan trap G. Tanpa ZPT + pengendalian kimiawi

ZPT yang digunakan dengan dosis 2 cc/l air, penyemprotan dilakukan satu kali. Pengendalian hayati dan kimiawi dilakukan 1 minggu sekali. Pemasangan trap dipasang 2 trap tiap baris, dan perekat plastik transparan diganti setiap bulan. Pengendalian hayati dengan menyemprotkan bubuk mimba dosis 30 gr/l air.

Pengamatan meliputi:

1. Keragaan tanaman (tinggi tanaman

dan lebar tajuk) 2. Produksi bunga

3. Komponen pertumbuhan bunga: diameter bunga, panjang tangkai bunga, jumlah petal bunga.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tinggi tanaman dan lebar tajuk

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tinggi tanaman dan lebar tajuk tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Tinggi tanaman dan lebar tajuk dari semua perlakuan relatif sama (Tabel 1).

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa, tanaman bunga mawar potong yang diperlakukan dengan pemberian Atonik dan paklobutrazol maupun tanpa ZPT yang dikombinasikan dengan teknologi pengendalian, ternyata tinggi tanaman

dan lebar tajuknya tidak berbeda. Tinggi tanaman berkisar antara 172 cm – 192 cm, sedangkan lebar tajuknya berkisar antara 47 cm – 60 cm.

Pada prinsipnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari tanaman baik dari segi hasil maupun keragaan pertumbuhannya maka secara teknik agronomi tanaman tersebut dapat di manipulasi. Manipulasi tersebut antara lain dengan pemberian ZPT yang dikombinasikan dengan cara-cara pngendalian hama penyakit. pemberian ZPT dapat membantu pertumbuhan tanaman lebih optimal. Konsep penerapan PHT dengan pengendalian hayati atau pemasangan trap (perangkap) tujuannya adalah untuk mengamankan musuh alami dan pemakaian pestisida yang lebih efisien. Secara langsung pengendalian kimiawi terus -menerus akan berdampak tidak baik, terutama akanmengakibatkan kepunahan musuh alami.

Gardner et al. (1985)

menyatakan bahwa yang mem-pengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain adalah zat pengatur pertumbuhan, cahaya dan ketersediaan hara yang optimal. Hasil penelitian memberikan tinggi tanaman dan lebar tajuk yang tidak berbeda tersebut kemungkinan disebabkan frekuensi pemberian ZPT yang kurang optimal karena hanya diaplikasikan satu kali sehingga masih belum menampakan hasil yang nyata.

2. Produksi bunga

(4)

Tabel 1. Respon perlakuan ZPT dan cara pengendalian hama terhadap tinggi tanaman dan lebar tajuk tanaman bunga mawar potong per tanaman.

Perlakuan Tinggi tanaman (cm) Lebar tajuk (cm)

Atonik + pengendalian kimiawi Atonik + pengendalian hayati Atonik + pemasangan trap

Paklobutrazol + pengendalian kimiawi Paklobutrazol + pengendalian hayati Paklobutrazol + pemasangan trap Tanpa ZPT + pengendalian kimiawi

187,58 a 172,89 a 185,00 a 186,33 a 182,67 a 190,00 a 192,67 a

60,17 a 52,44 a 59,00 a 56,67 a 52,83 a 51,33 a 47,33 a

Ket : Angka-angka dalam kolom yang sama yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

Tabel 2. Respon perlakuan ZPT dan cara pengendalian hama terhadap produksi bunga mawar potong per 20 populasi tanaman, 200 m2 .

Perlakuan Produksi bunga (tangkai)

Atonik + pengendalian kimiawi Atonik + pengendalian hayati Atonik + pemasangan trap

Paklobutrazol + pengendalian kimiawi Paklobutrazol + pengendalian hayati Paklobutrazol + pemasangan trap Tanpa ZPT + pengendalian kimiawi

191 a

176 a

190 a

167 a

188 a

173 a

164 a

Ket : Angka-angka dalam kolom yang sama yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

Produksi bunga per 20 populasi tanaman selama 6 bulan panen berkisar antara 164 sampai 191 tangkai.

Bunga mawar potong dipanen 3 kali setiap minggu. Setelah dilakukan pemotongan atau pemanenan bunga maka secara fisiologis tanaman bunga mawar potong akan membentuk tunas baru dan akan berkembang menjadi bunga. Tunas baru tersebut akan tumbuh pada titik tumbuh di bawah bekas

pemotongan tangkai bunga. Umur dari mulai tunas baru tumbuh sampai dipotong atau dipanen adalah sekitar 1 – 1,5 bulan.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kuantitas bunga adalah dipacu dengan hormon perangsang pembungaan (Krisnhamoorthy, 1981 ;

Gardner et al., 1985). Pemberian

(5)

Purnomo et al., 1989; Yuniastuti et al., 1997; Herlina et al., 2001). Atonik juga berfungsi sebagai zat perangsang proses-proses biokimia dan fisiologi cadangan pada tanaman. Kandungan Atonik adalah gabungan garam natrium dari 5 – nitroquiocol dan garam natrium dari para hitrophenol

(Kusumo, 1984). Atonik yang

diaplikasikan pada tanaman jambu camplong terbukti dapat mempercepat saat munculnya bunga dan menghasilkan peningkatan persentase

munculnya bunga (Suryadi et al.,

2000).

Dari hasil penelitian pemberian paklobutrazol dan Atonik ternyata tidak memberikan pengaruhnya terhadap produksi bunga mawar

potong. Keadaan tersebut kemungkinan dosis yang diberikan masih belum optimal (2 cc/l/ 20 populasi) sehingga masih belum menunjukkan efeknya.

3. Komponen pertumbuhan bunga: diameter bunga, panjang tangkai bunga dan jumlah petal bunga

Hasil analisis statistik untuk komponen pertumbuhan bunga yang meliputi panjang tangkai bunga dan jumlah petal bunga menunjukkan tidak ada beda nyata, sedangkan terhadap diameter bunga menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (Tabel 3).

Tabel 3. Respon perlakuan ZPT dan cara pengendalian hama terhadap diameter bunga, panjang tangkai bunga, jumlah petal bunga per kuntum.

Perlakuan Diameter

bunga (cm)

Panjang tangkai bunga (cm)

Jumlah petal bunga

Atonik + penge ndalian kimiawi Atonik + pengendalian hayati Atonik + pemasangan trap

Paklobutrazol + pengendalian kimiawi Paklobutrazol + pengendalian hayati Paklobutrazol + pemasangan trap Tanpa ZPT + pengendalian kimiawi

5,84 a

Ket : Angka-angka dalam kolom yang sama yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

Dari hasil penelitian diperoleh, tanaman bunga mawar potong yang diperlakukan menghasilkan panjang tangkai bunga berkisar antara 47 cm – 52 cm dan jumlah petal bunga berkisar antara 30 – 35 petal per kuntum. Untuk

(6)

pemasangan trap yaitu 4, 85 cm. Diameter yang lebar dari perlakuan Atonik + pengendalian kimiawi tersebut kemungkinan dari kandungan Atonik yang sesuai fungsinya sebagai perangsang bunga. Disamping itu dengan mengkom-binasikan pengendalian secara kimiawi kemungkinan hama-hama yang menyerang (thrips dan aphid) musnah, sehingga tanpa adanya gangguan hama maka perkembangan bunga menjadi optimal. Paklobutrazol juga berperan sebagai zat perlambat tumbuh yang mengakibatkan bagian–bagian tanaman akan mengecil dan dapat merangsang tumbuhnya bunga.

KESIMPULAN

1. Tinggi tanaman dan lebar tajuk

tidak dipengaruhi oleh macam perlakuan, tinggi tanaman berkisar antara 172 cm - 192 cm, sedangkan lebar tajuk berkisar antara 47 cm – 60 cm.

2. Produksi bunga selama 6 bulan

panen tidak dipengaruhi oleh macam perlakuan, produksi berkisar antara 164 sampai 191 tangkai. Jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa ZPT + pengendalian kimiawi, produksi bunga pada perlakuan Atonik + pengendalian kimiawi meningkat 16%, sedangkan perlakuan paklobutrazol + pengendalian hayati memberi peningkatan produksi bunga sebesar 14%. 3. Panjang tangkai bunga dan jumlah

petal bunga tidak dipengaruhi oleh macam perlakuan, sedangkan diameter bunga dipengaruhi oleh macam perlakuan, diameter terlebar (5,84 cm) dicapai pada perlakuan

pemberian Atonik + pengendalian kimiawi.

DAFTAR PUSTAKA

Cox D.A. and Gary J.Keever. 1988. Paclobutrazol Inhibits Growth of Zinnia and Geranium. Hortscience 23 (6): 1029 – 1030.

Djadnika dan Nuryani W., 1993. Pengendalian penyakit embun tepung pada mawar dengan fungisida dan minyak bawang putih. Bull. Penel. Tan. Hias. 1(1): 93-98.

Effendie K., 1994. Tataniaga dan perilaku konsumen bunga potong. Bull. Penel. Tan Hias. 2(2) : 1-17.

Gardner P.G., R.B. Pearee and T.L.

Mitchell. 1985. Physiology of

crop plants. The Iowa State University Press. U.S.A 428 p.

Herlina D, K.D. Hatmini dan M.F. Masyhudi. 2001. Peran

paklobutrazol dan pupuk KNO3

terhadap induksi pembungaan

melati. J. Sainteks Edisi

Khusus Oktober 21. p : 189-200.

Krisnhamoorthy, 1981. Plant Growth

substances. Tata Mc Graw Hill Publishing Company limited. New Delhi. 214 p.

Kusumo. S, 1984. Zat pengatur

tumbuh tanaman. C.V.

(7)

Purnomo S dan P.E.R. Prahardini. 1989. Perangsangan pembu-ngaan dengan paklobutrasol dan pengaruhnya terhadap hasil

dan buah mangga (Mangifera

indica L). Hortikultura 27 : 16 – 24.

Purnomo dan P.E.R. Prahardini. 1989. Pengaruh paklobutrasol terhadap pembungaan dan

pembuahan Apel (Malus

sylvestris Mill). Hortikultura 27 : 1 -8.

Purbiati T., Wahyunindyowati, Suhari-yono, Otto Endarto dan Hadi Mulyanto. 2000 (a) Pengkajian budidaya bunga mawar ekoregion dataran tinggi. Pros. Seminar Hasil penelitian /Pengkajian teknologi perta-nian mendukung ketahanan pangan berwawasan agri-bisnis. Sutjipto et al., (Ed). p: 534-546.

Purbiati T., Wahyunindyowati, Suhariyono, Otto Endarto dan Hadi Mulyanto. 2000 (b). Penerapan pupuk organik pada tanaman mawar bunga potong di ekoregion dataran tinggi. Pros. Seminar Nasional pengembangan teknologi pertanian dalam upaya mendukung ketahanan pangan Nasional. Nyoman Rista e. al., (Ed). p: 375-383.

Suryadi A., Titiek Purbiati, Suhardjo dan Roesmiyanto. 2000. Pengkajian sistem usahatani produksi jambu air camplong di luar musim. Lap. Hasil

Pengkajian BPTP Jawa Timur. Belum dipublikasi.

Supriyadi, M.K. Himawati,dan Wahyu Agustina. 2000. Efisiensi penangkapan sticky trap kuning pada lalat pengorok daun Liriomyza (Diptera: Agromyzidae) di pertanaman bawang putih. Agrosains 2(1): 15-18.

Sanjaya L., Samijan dan T. Sutarter. 1994. Pengaruh kapur dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bunga mawar. Bull. Penel. Tan. Hias. 2(1): 73-82.

Wuryaningsih S., T.Sutarter dan A. Supriyadi. 1994. Kerapatan tanaman dan pemupukan N pada bunga mawar. Bull. Penel. Tan. Hias 2(1): 91-101.

Wuryaningsih 1995. Pengaruh jarak tanam dan dosis pemupukan Nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi bunga mawar kultivar Cherry Brandy. J. Hort 5(2): 100-106.

Wuryaningsih dan Kusumo. 1997. Pemberian triankotanol untuk perbaikan hasil dan kualitas

bunga mawar. J. Hort. 7(2):

673-677.

(8)

Gambar

Tabel 3. Respon perlakuan  ZPT dan cara pengendalian hama terhadap diameter bunga,  panjang tangkai bunga, jumlah petal bunga per kuntum

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti menemukan beberapa hal yang dilakuakan oleh suster pembina asrama putri Santa Maria Goreti Sekadau dalam

Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model Project Based Learning (PjBL) terhadap keterampilan

Pemberian bahan tambahan pakan berupa konsentrat terhadap hijauan pada rusa timor berpengaruh lebih positif terhadap panjang tubuh, tinggi tubuh, panjang radius,

WhatsApp kini memiliki sekitar 35,8 juta pengguna di Indonesia. Tak hanya mempunyai.. | 3 jumlah pengguna yang banyak, WhatsApp pun merupakan salah satu aplikasi yang paling

Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di teluk Kotania sangat setuju bahwa; 1) Kawasan mangrove di Teluk Kotania saat ini

Menurut Park (dalam Hasan, 2009: 57) kepuasan pelanggan merupakan suatu perasaan konsumen sebagai respon terhadap produk barang atau jasa yang telah dikonsumsi.Secara

Anggota TNI yang akan melaksanakan perceraian juga harus mendapat izin terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang. Izin cerai diberikan apabila perkawinan telah

Selain golongan fenol, senyawa yang dapat mengalami reaksi Coupling dengan garam diazonium yaitu senyawa aromatis yang teraktivasi kuat oleh OH atau NH-R, misalnya