• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH TEMPAT M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH TEMPAT M"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN

DENGAN PENDEKATAN STIMULUS PEMASARAN

I NYOMAN WIRYA ARTHA1, RINANDITA WIKANSARI2 Program Studi Manajemen Pemasaran Akademi Pimpinan Perusahaan1,

Program studi Manajemen SDM Akademi Pimpinan Perusahaan2 E mail: wirya.artha@yahoo.com1, rinandita-w@kemenperin.go.id2

ABSTRAK

Penelitian mengenai perilaku mahasiswa APP dalam memilih warung makan sekitar Kampus APP ini bertujuan untuk mengetahui jenis tempat makan apa yang banyak dipilih oleh Mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan dan mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan warung makan. Jurnal ini menggunakan penelitian lapangan kuisioner untuk mendata mengenai apa yang konsumen rasakan dalam pemilihan tempat makan di sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan. Jurnal ini mendapatkan hasil dari penelitian melalui kuisioner memiliki hasil bahwa dari Warung tegal (warteg) Mase memiliki prosentase bauran pemasaran: 22% harga, 21% produk, 20% tempat, 19% pelayanan,18% promosi. Warung Padang Pagaruyung memiliki prosentase bauran pemasaran; : 18% harga, 22% produk, 22% tempat, 21% pelayanan,17% promosi dan Warung Pecel Lele memiliki prosentase bauran pemasaran; 20% harga, 22% produk, 19% tempat, 20% pelayanan,19% promosi. Dari harga yang banyak dipilih mahasiswa adalah warung tegal dikarenakan kalangan mahasiswa rata-rata penghasilan masih tergantung pada pemberian orang tua, oleh karena itu konsumen lebih memilih makanan yang harganya terjangkau. Rumah Makan Padang Paguruyung memiliki 22% produk yang dikarenakan memiliki menu hidangan yang bervariasi dengan cita rasa yang terjamin berkualitas dan higienis, dan Warung Pecel Lele juga memiliki 22% dari produk karena rasa yang enak, menu bervariasi, dan penyajian yang menarik serta produk yang higienis.

Kata kunci: perilaku mahasiswa, konsumen, warung makan.

ABSTRACT

The journal aims to determine what type of dining that has been chosen by the Student Leadership Academy and the Company determine the assessment of student promotion mix in the food carefully chosen . The journal uses a questionnaire to collect data on field research about what consumers feel in the selection of eating places around the Corporate Leadership Academy . The journal is getting results of the study through questionnaires have results that of WartegMase has 22 % of the price is due to the average student income is dependent on the provision of older people , and therefore consumers prefer affordable food , Padang Restaurant has Paguruyung 21.87 % of the product is due to have a varied menu with dishes that taste and hygienic quality guaranteed , and wrung Pecel catfish also has 22 % of the products because of the delicious , varied menu , and the presentation is attractive and hygienic products .

(2)

PENDAHULUAN

Makan merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia maupun mahluk hidup lainnya dalam mempertahankan kehidupan maupun mengembang biakkan keturunannya, Makan akan merupakan kebutuhan yang sangat penting, Abraham Maslow mengatakan bahwa dalam hirarki kebutuhan, maka kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pertama yang sangat penting. Dan apabili kebutuhan ini sudah terpenuhi maka sesorang akan berusaha memnuhi kebutuhan yang penting berikutnya. Prilaku makan saat ini sudah merupakan trend bahwa makan kadang-kadang merupakan gensi/harga diri, Makan ditempat yang representative menunjukkan bahwa seseorang memiliki uang cukup bahkan berlebih untuk membayar karena memiliki penghasilan yang cukup besar. Bagaimana dengan mahasiswa yang belum memiliki penghasilan dan masih tergantung dengan pemberian/bantuan orang tua, tentunya setiap makan harus berpikir dua kali kalau makan ditempat yang mahal/ representative.Yang menjadi pertimbangan untuk memilih makanan adalah; harga, produknya (variasi makanan), sesemedimenuhi kebutuhan tubuhnya atau klebutuhan fisiologis. untuk hidup dan berkembang. untuk memenuhi Pada zaman globalisasi ini, kebutuhan konsumen sangatlah berbeda-beda mulai dari keinginannya sampai jenis teknologi zaman sekarang. Jadi kita perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumen yang ada di zaman ini.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang

berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Tak diragukan lagi, sasaran dari pebisnis dan wirausahawan tersebut ialah untuk dapat menjaring konsumen sebanyak-banyaknya agar dapat menggunakan atau membeli produk mereka. Berbagai cara telah dilakukan oleh pebisnis dan wirausahawan untuk dapat menaikkan rating penjualan atas produk mereka, ada sebagian yang berhasil menarik simpati para konsumen. Namun tidak sedikit pula dari mereka yang akhirnya menemukan kegagalan dalam perencanaan strategi marketing mereka dan terpuruk akibat sedikitnya minat konsumen terhadap produk mereka. Dan salah satu contohnya adalah warung makan (restaurant) yang harue memiliki suatu keunikan dari salah satu Bauran Pemasaran yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Disampingitu, Pelayanan yang baikharusditunjangolehpekerja yang sigapdancekatandalammenanganiset iapkeinginan konsumen yang berubah-ubahsaat ini.

(3)

naungan Kementrian Perindustrian. Akademi Pimpinan Perusahaan yang beralamat di jalan Timbul No.34 Cipedak, Jakarta Selatan adalah sebuah institusi perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan tiga tahun (Diploma III) yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga Ahli Madya bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan yaitu: Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi,

Pemasaran, Keuangan,dan

Perdagangan Internasional. Disekitar kampus Akademi ini, terdapat berbagai macam warung makan yang tentu saja diminati oleh mahasiwa/mahasiswi. Dan perilaku mereka pun berbeda-beda untuk memilih warung makan tersebut.

PERMASALAHAN

Dari latar belakang diatas maka permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perilaku mahasiswa

dalam memilih tempat makan di sekitar kampus Akademi Pimpinan Perusahaan?

2. Bagaimana penilaian bauran pemasaran yang mahasiswa teliti di tempat makan yang dipiihnya?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis tempat makan apa yang banyak dipilih oleh Mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan.

2. Untuk mengetahui penilaian bauran pemasaran yang diteliti di tempat makan yang dipilihnya.

Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui perilaku konsumen yang dilakukan oleh mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan dalam menilai tempat makan yang dipilihnya.

2. Untuk dapat memberi wawasan mengetahui proses penilaian yang mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan teliti mengenai tempat makan yang dipilihnya.

3. Memberikan referensi informasi, pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan perilaku mahasiswa dalam memilih tempat makan di sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan

menggunakan pendekatan stimulus marketing yang terdiri dari indikator: product, price, place, promotion. 1. Dimensi Produk

Menurut Kottler dan Amstrong (2008), merupakan karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.

2. Dimensi Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2003) Harga adalah jumlah semua nilai yangkonsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan barang atau jasa.

3. Dimensi Tempat 4. Dimensi Promosi

(4)

pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuanpelanggan dan organisasi.

Sesuai dengan judul penelitian yang diterapkan ruang lingkup penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah Perilaku Mahasiswa (X), sedangkan untuk variabel tidak bebas adalah Tempat Makan (Y).

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk penelitian adalah Akademi Pimpinan Perusahaan. Waktu penelitian yang dilakukan selama 1 pekan (7 hari). Pada tempat penelitian dilakukan pengambilan data, kuisioner, keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa data yang tepat dihitung atau angka yang diperoleh dari dokumen atau laporan-laporan. 2. Data kualitatif, yaitu data yang

berbentuk informasi merupakan

interprestasi dari hasil wawancara baik secara lisan maupun tulisan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari keterangan langsung yang diberikan oleh sumber dari hasil pengamatan. 2. Data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari pihak ketiga berupa informasi tulisan dan bahan dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta buku-buku referensi lainnya yang diperoleh.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang kesempurnaan dari penelitian ini, penulis melakukan dan mencari data serta beberapa keterangan dengan mengadakan penelitian Lapangan (Field Research), yaitu dengan mengadakan peninjauan secara langsung pada Tempat Makan di sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan yang menjadi objek penelitian. Penelitian lapangan ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observation). Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati dan turun kelapangan langsung untuk meneliti dan melihat keadaan di tempat makan di sekotar Akademi Pimpinan Perusahaan.

(5)

ANALISIS DATA

Gambaran Umum Mengenai

Tempat Makan Di Sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan

Tempat Makan di sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan memang banyak sekali macamnya, dari mulai warung tegal (warteg), rumah makan padang dan warung pecel lele. Tetapi dari berbagai macam tempat makan tersebut ada yang menjadi pilihan mahasiwa yaitu Warteg Mase, Rumah Makan Padang Pagaruyung, dan Warung Pecel Lele yang berdiri tepat di depan Rumah Padang di dekat Akademi Pimpinan Perusahaan. Tempat makan yang bervarisi ini menjadikan ada salah satu yang dijadikan tempat makan favorit.

Jenis Tempat Makan Yang Dipilih

Oleh Mahasiswa Akademi

Pimpinan Perusahaan

Dari semua jenis Warteg, Warteg yang dipilih adalah Warteg Mase adalah warung tegal yang berlokasi di jalan Nurul Ihsan disini sangat terkenal sebagai warteg yang pelayannya sangat ramah serta harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan. Dan pada warteg Mase ini terkenal dengan slogan “Apalagi....”

Dari semua jenis Rumah Makan Padang, yang terpilih adalah Rumah Makan Padang Pagaruyung, rumah makan padang ini terletak di samping gang Muamalah. Rumah Makan Padang ini memang terkenal dengan harganya yang mahal dan porsi yang

sedikit bagi Mahasiswa. Meskipun demikian, tempat dan rasanya sangat menggoda dibalik harga yang mahal dan porsinya yang sedikit.

Dari semua Warung Pecel Lele, yang terpilih adalah Warung Pecel Lele, warung pecel lele ini terletak tepat di seberang Rumah Padang Pagaruyung. Di tempat makan ini terkenal dengan rasa sambalnya yang mantap dan pedas.

Hasil Penelitian Para Mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan dengan menggunakan Kuisioner

Kelompok Pertama

Hasil Kuisioner Kelompok 1 yang meneliti Warteg, yaitu Warteg Mase:

1. Indikator Harga = 22 %

Proporsi harga sebesar 22% dikarenakan kebanyakan konsumen di Warteg Mase adalah Mahasiswa yang rata-rata penghasilan masih tergantug pada pemberian orang tua, karena itulah konsumen lebih memilih makanan yang harganya terjangkau bagi kalangan Mahasiswa ini. Harga makanan tetap sama walaupun terjadi kenaikan BBM, Inflasi dsb merupakan faktor yang perlu diperhatikan juga karena kecenderungan konsumen akan berpaling kepada warteg lain yang memiliki harga tetap berdasarkan jatah makan yang sesuai denga mahasiswa/konsumen tersebut.

2. Indikator Produk = 21%

(6)

pun menjadi faktor penting bagi konsumen untuk melakukan pembelian. Adapun faktor kehigienisan makanan, makanan memenuhi gizi seimbang, porsi sesuai kebutuhan dan makanan sesuai selera merupakan faktor penunjang bagi konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli makanan di Warteg Mase.

3. Indikator Tempat = 20%

Proporsi tempat adalah 20% karena Warteg Mase tidak terlalu menekankan pada tempat yang bagus hal ini disebabkan kecenderungan konsumen rata-rata memiliki image bahwa ketika melihat warteg yang mewah pasti harganya mahal. Oleh sebab itu, warteg mase lebih menekankan konsep warteg yang sederhana, nyaman dan strategis dengan penyajian makanan yang bervariasi dan sehat.

4. Indikator Pelayanan = 19%

Proposi pelayanan adalah 19% karena Warteg Mase Apalagi... memiliki prinsip bahwa keberhasilan suatu usaha akan diperoleh jika pelayanan yang diberikan secara ikhlas dan penuh senyum ramah. Hal ini yang menjadi daya tarik konsumen untuk tetap menjadi pelanggan tetap warung mase karena selain makanan enak, harga terjangkau, pelayanan memuaskan serta pelayan yang supel dan selalu tersenyum. Faktor tersedianya tempat parkir serta pengemalian dengan uang pas menjadi daya tarik lain bagi konsumen warteg disamping faktor penunjang adanya list harga dan rest area yang tidak terlalu diperlukan. 5

5. Indikator Promosi = 18%

Proporsi terendah sebesar 18% yaitu promosi. Hal ini disebabkan karena sarana promosi bagi warteg yang tidak begitu diperlukan cukup melalui mounth to mouth dan pemasangan plat nama dikaca jendela Warteg Mase. Melekatnya posoioning Warteg Mase “Apalagi...” yang kuat dibenak konsumen merupakan kekuatan sendiri dalam hal promosi agar konsumen mengenal dan menjadi pelanggan warteg ini.

Kelompok Kedua

Hasil Penelitian kelompok 2, yaitu Rumah Makan Padang Pagaruyug:

1. Indikator Produk = 21,87%

Produk yang ditawarkan di RM Pagaruyung memiliki menu hidangan yang bervariasi dengan cita rasa khas masakan padang yang didukung dengan penggunaaan bahan baku yang terjamin berkualitas dan higienis namun bagi responden hal tersebut belum cukup untuk dapat menghidangkan makanan dengan rasa yang enak dan bergizi, sehingga menjadi suatu bahan pertimbangan bagi rumah makan tersebut untuk terus berinovasi agar meningkatkan nilai di mata konsumen.

2. Indikator Tempat = 21,59%

(7)

prasarana tempat parkir kurang luas, padahal pengunjung yang dateang kebanyakan dari kelas atas yang membawa motor dan mobil.

3. Indikator Pelayanan = 20,71% Pelayanan RM Pagaruyung memuaskan, terbukti dengan terdapatnya karyawan-karyawan

capable yang dapat diliat dari penampilannya yang menarik dengan seragam khusus, memiliki kinerja yang cepat dan cekatan dalam melayani pesanan konsumen sehingga konsumen tidak perlu menunggu lama untuk dapat menikmati pesanannya, ramah dan memahami keinginan konsumen.

4. Indikator Harga = 18,19%

RM Pagaruyung menjual dengan harga yang sedikit lebih tinggi namun masih bisa terjangkau dan mampu bersaing dengan usaha sejenis. Harga tersebut berbanding lurus dengan kualitas rasa, kehigienisan serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen walaupun RM Pagaruyung jarang memberikan potongan harga atas pembelian dengan jumlah tertentu.

5. Indikator Promosi = 17,64% Indikator promosi memiliki hasil yang cukup rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Hal tersebut karena pemilik RM Pagaruung tidak menjadikan promosi sebagai fokus utama dalam memasarkan produknya. Meskipun demikian, pelanggan merasakan kepuasaan dengan melakukan transaksi di RM Pagaruyung dengan spontanitas, hal tersebut berdampak positif bagi RM Pagaruyung.

Kelompok Ketiga

Hasil Penelitian kelompok 3, yaitu Warung Pecel Lele:

1. Indikator Produk = 22%

Unsur yang mempengaruhi perilaku konsumen (untuk membeli) adalah rasa enak, menu bervariasi, penyajian menarik dan porsi memuakan dan produk yang berhigienis.

2. Indikator Harga = 20%

Unsur yang mempengaruhi perilaku konsumen (untuk membeli) adalah harga yang terjangkau, kesesuaian ualitas produk, adanya standar kuantitas dan kualitas produk, harga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan warung makan lain dan adanya potongan penjualan di setiap pembelian dalam jumlah tertentu.

3. Indikator Pelayanan = 20%

Unsur yang mempengaruhi perilaku konsumen (untuk membeli) adalah pelayanan yang ramah dan memuaskan, pelayanan cepat dan sesuai, tanggapan keluhan pelanggan, adanya list menu yang ditawarkan dengan harganya, dan adanya layanan pesan antar.

4. Indikator Tempat = 19%

Unsur yang mempengaruhi perilaku konsumen (untuk membeli) adalah lokasi yang strategis, tempat yang bersih, aman dan nyaman, tata ruang warung makan yang rapi dan terawat, memiliki tempat pencucian peralatan yang layak dan prasarana (toilet, mushola, parkir, dll) yang memadai.

5. Indikator Promosi = 19%

(8)

produk yang ditawarkan, adanya informasi tentang produk, pemanfaatan medi sosial untuk promosi dan adanya tagline tertentu yang menjadi branding bagi konsumen dan produk yang dijual dalam modal paket

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Perilaku Mahasiswa dalam Memilih Tempat Makan di Sekitar Kampus Akademi Pimpinan Perusahaan Kementrian Perindustrian, Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Akademi Pimpinan Perusahaan memiliki 3 tempat makan yang menjadi pilihan Mahasiswa yaitu Warteg Mase, Rumah Makan Padang Pagaruyung, dan Warung Pecel Lele

2. Tempat makan di sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan memiliki persaingan yang cukup kuat, dikarenakan dikelilingi oleh para pesaing sejenis. Sehingga membuat Tempat Makan harus bekerja lebih keras dan gencar melakukan Bauran Pemasarannya. 3. Hasil dari penelitian melalui kuisioner memiliki hasil bahwa dari Warteg Mase memiliki 22% dari harga yang dikarenakan kalangan mahasiswa rata-rata penghasilan masih tergantung pada pemberian orang tua, maka dari itu konsumen lebih memilih makanan yang harganya terjangkau, Rumah Makan Padang Paguruyung memiliki 21,87% dari produk yang dikarenakan memiliki menu hidangan yang

bervariasi dengan cita rasa yang terjamin berkualitas dan higienis, dan Wrung Pecel Lele juga memiliki 22% dari produk karena rasa yang enak, menu bervariasi, dan penyajian yang menarik serta produk yang higienis.

SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan penulis dalam permasalahan yang didapat pada Tempat Makan di Seitar Akademi Pimpinan Perusahaan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peningkatan dari perilaku mahasiswa dalam memilih tempat makan ini harus membuat tempat makan di sekitar APP dibuat lebih baik dari sebelumnya untuk dapat mencapai target-target yang terus meningkat, mampu menghadapi dunia kuliner, dan meningkatkan penjualan.

2. Penjualan yang memiliki hubungan sangat erat agar dapat dipertahankan. Dengan inovasi terbaru dalam kualitas fasilitas yang ada sehingga tidak mengecewakan konsumen.

3. Dengan adanya persaingan, perusahaan harus mampu menciptakan keunggulanatau

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Duncan, T. (2005). Principles of

Advertising & IMC, Second Edition. McGraw-Hill, Inc.

Kincaid, J. (2003). Customer

Relationship Management:

Getting it Right. Prentice-Hall, Inc.

Kottler, P. (2000). Manajemen

Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

Kottler, P. & Armstrong, G. (2003) Manajemen Pemasaran, jilid 1. Jakarta: Ghalia Indonesia

Kottler, P. & Armstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran (Edisi

ke-12. Jilid ke-1). Jakarta:

Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

memberikan perhatian kepada mahasiswa dan memahami kebutuhan mereka. Seringkali dosen meminjamkan beberapa buku untuk menambah referensi kuliah mereka, karena

Secara kumulatif ( c to c ) dari bulan Januari sampai dengan Mei 2017, pergerakan penumpang juga masih mengalami penurunan sebesar 11,94 persen dibandingkan dengan

Pada tahun 2001 penulis melanjutkan studi di Program Pascasarjana IPB, FMIPA Program Studi Biologi, sub Program Mikrobiologi dengan beasiswa dari Universitas Muhammadiyah

Konsep awal dari penelitian platform mobil autonomus ITS adalah mengacu pada mobil Yamaha Golf dan akan dikaji lebih lanjut terkait dengan kenyamanan suspensi dan

However, none of BRI Danareksa Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied)

Setelah dilakukan wawancara terhadap beberapa anak ternyata salah satu faktor penyebab hasil belajar mereka rendah salah satunya dikarenakan pola asuh orang tua

Sehingga perlunya suatu bentuk kegiatan pendampingan masyarakat untuk lebih memasyarakatkan tanaman obat keluraga (TOGA) ini sebagai suatu bentuk kemandirian

(6) Bantuan Pemerintah dalam bentuk pemberian bantuan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g, bantuan operasional potensi dan sumber