• Tidak ada hasil yang ditemukan

T BIO 1302607 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T BIO 1302607 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber

daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

belajar mereka. Hal tersebut tertera pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pada era globalisasi ini, peningkatan mutu pendidikan merupakan salah

satu unsur yang penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM). Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam

kemajuan pembangunan suatu negara. Pengalaman di banyak negara

menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang bermutu lebih penting dari pada

sumber daya alam yang melimpah. Dengan kata lain, pendidikan memegang

peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa dan Negara. Melalui pendidikan

yang bermutu, sumber daya manusia pada suatu negara dapat berkembang dan

mampu berkompetisi dalam kancah global.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu hal penting untuk diperhatikan

adalah peningkatan mutu pendidikan biologi. Biologi merupakan sebuah mata

pelajaran yang mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan

fenomena-fenomena yang terjadi pada makhluk hidup dari berbagai tingkat organisasi

(2)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berkaitan juga dengan bagaimana cara mencari tahu, baik fakta-fakta maupun

prinsip-prinsip untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, sehingga dapat

memahami fenomena- fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Mengutip dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang

standar isi, bahwa mata pelajaran Biologi memiliki tujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan

keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat

bekerjasama dengan orang lain.

3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis

melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan

dan tertulis.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan

menggunakan konsep dan prinsip biologi.

5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling

keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap percaya diri.

6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi

sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian

lingkungan (BSNP, 2006).

Berdasarkan dari beberapa tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) untuk mata pelajaran biologi yaitu bagaimana siswa mampu

menggunakan konsep dan prinsip biologi, mengembangkan penguasaan konsep

dan prinsip biologi, serta mampu menerapkan konsep dan prinsip biologi. Hal

tersebut menunjukkan betapa pentingnya penguasaan konsep siswa. Namun,

(3)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari hasil observasi peneliti yang dilakukan melalui pengamatan langsung dalam

proses pembelajaran di salah satu sekolah SMA yang ada di Jakarta. Pembelajaran

masih berpusat kepada guru sehingga siswa hanya menerima bahwa apa yang

disampaikan guru, maka itulah yang menjadi sumber tunggal yang akan menjadi

contoh bagi para siswa. Selain itu, hasil ulangan harian pada materi sebelumnya

dari 30 orang siswa hanya 5 orang siswa yang nilainya diatas KKM, dan 25 orang

siswa lainnya harus mengikuti remedial. Nilai KKM yang ditetapkan di sekolah

yaitu 75. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penguasaan

konsep siswa masih rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryanti (2013)

juga menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa masih tergolong rendah,

sebagian besar siswa lemah dalam menyatakan ide atau gagasannya melalui

kata-kata atau teks tertulis. Setiawati (2010) menyebutkan bahwa terdapat beberapa

permasalahan dalam pembelajaran di kelas, salah satunya adalah kurang

kreatifitas guru dalam memberikan pengalaman belajar secara maksimal sehingga

menyebabkan penguasaan konsep siswa rendah.

Dalam memahami suatu konsep, siswa tidak hanya dituntut untuk

mengetahui dan mengingat saja, tetapi harus melibatkan kemampuan berpikir.

Salah satunya adalah kemampuan berpikir kreatif. Namun, kenyataannya

pengembangan pengajaran di sekolah pada umumnya hanya terbatas pada

penalaran verbal dan pemikiran logis, pada tugas-tugas yang hanya menuntut

pemikiran konvergen yaitu pemikiran menuju satu jawaban tunggal (Munandar,

1999). Sejalan dengan hasil penelitian Solehudin (2010) yang mengungkapkan

bahwa pembelajaran di sekolah lebih didominasi oleh upaya untuk menyelesaikan

materi pembelajaran, sehingga kurang memperhatikan pengembangan

kemampuan berpikir kreatif siswa. Akibatnya setiap siswa akan terbiasa berpikir

konvergen sehingga bila dihadapkan pada suatu masalah, siswa akan mengalami

kesulitan untuk memecahkan masalah, karena rendahnya pengembangan

(4)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan fenomena dan pendapat di atas kemudian muncul pertanyaan

metode, pendekatan, atau strategi apa yang cocok untuk siswa agar memperoleh

penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif yang baik dengan melibatkan

aktivitas siswa secara optimal, dan membuat pembelajaran biologi lebih bermakna

dan menyenangkan. Menyadari pentingnya strategi pembelajaran untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir siswa, maka perlu

adanya pembelajaran yang menekankan proses aktif belajar siswa, di mana proses

pembelajaran terdapat partisipasi aktif dari siswa sehingga dalam pembelajaran

akan terjadi komunikasi yang aktif baik siswa dengan guru atau antar siswa.

Alternatif strategi pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan penguasaan

konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam penelitian ini adalah

implementasi model kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dalam

pembelajaran biologi.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu salah satu model

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang diinginkan (Isjoni,

2007). Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6

orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan

bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari

dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain (Arends,

1997). Model ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman siswa dalam

menyelesaikan permasalahan yang dikerjakan secara berkelompok. Selain itu

yang menonjol dalam model kooperatif tipe jigsaw adalah adanya kerjasama

dalam kelompok untuk mempelajari atau memahami suatu materi yang

berbeda-beda (Nur, 2006).

Banyak siswa masih menganggap pelajaran biologi adalah pelajaran

(5)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

seharusnya dapat menampung kesenangan siswa dalam belajar dan menggali

berbagai konsep. Sebagai contoh materi sistem ekskresi, dalam materi sistem

ekskresi siswa harus memahami konsep-konsep tersebut agar dapat

mengembangkannya menjadi kumpulan konsep yang terstruktur dalam struktur

kognitifnya. Apabila dilihat lebih mendalam terhadap materinya, sistem ekskresi

pada manusia merupakan kumpulan dari organ-organ yang memiliki fungsi

tertentu yang kemudian bekerja dalam proses ekskresi. Organ-organ serta fungsi

tersebut merupakan materi yang mau tidak mau harus dihafal oleh siswa,

sedangkan untuk memahami rangkaian proses ekskresi siswa dituntut memiliki

kemampuan berpikir abstrak dengan kemampuan imajinatif yang tinggi. Agar

siswa dapat memahami dan mengingat konsep maka dilakukan proses pencatatan,

karena tujuan dari mencatat yaitu untuk mendapatkan poin-poin penting dan kata

kunci dari buku atau bacaan lainnya agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

Umumnya siswa membuat catatan tradisional dalam bentuk tulisan linier

panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat

monoton dan membosankan. Banyak sekolah-sekolah yang masih menggunakan

cara mencatat tradisional sehingga kebanyakan dari materi pelajaran yang

kompleks mudah lupa dan sukar untuk dipahami oleh siswa. Sehingga hasilnya

kurang memuaskan. Menurut Laidlaw (Tomo, 2003), kesulitan dalam memahami

konsep yang penting dapat disebabkan oleh belum diketahui dan dimilikinya

strategi serta keterampilan dasar dalam membuat catatan. Oleh sebab itu, strategi

dalam mencatat perlu dilatihkan kepada siswa. Salah satu upaya yang dapat

digunakan agar siswa memiliki strategi mencatat yang tepat untuk memudahkan

dalam mengingat dan memahami konsep pada materi tersebut yaitu dengan

menggunakan mind map.

Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah

akan memetakan pikiran-pikiran (Buzan, 2008). Menurut Alamsyah (2009) sistem

(6)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

proses belajar dengan cara kerja alami otak. Lebih lanjut teknik mind map adalah

suatu pelajaran baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan

bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan), karena sejatinya salah satu

prinsip kerja otak yaitu adanya sinergi antara kinerja otak kanan dan kinerja otak

kiri. Jadi, apabila kinerja otak kanan ditingkatkan maka kinerja otak kiri pun akan

meningkat, jika hanya meningkatkan salah satu kinerja otak saja dan melalaikan

sisi yang lainnya maka akan mengurangi potensi keseluruhan kinerja otak secara

drastis (Buzan, 2012).

Mind map merupakan cara membuat catatan yang tidak membosankan,

karena dalam sebuah mind map terdiri dari kata-kata, warna, garis, dan gambar

(Buzan, 2007). Mind map dibuat menggunakan gambar dan teks dengan maksud

untuk menggambarkan ide-ide dan konsep-konsep yang dipelajari. Menurut

Buzan (2007) Mind map dapat membangkitkan ide-ide orisinil pada diri siswa,

memicu ingatan dengan lebih mudah, serta teknik mencatat yang menyenangkan

dan lebih mengasah kreativitas siswa. Manfaat penggunaan mind map diantaranya

(1) menjadi lebih kreatif; (2) memusatkan perhatian; (3) memecahkan permasalah;

(4) meningkatkan ingatan; (5) menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran; (6)

membantu belajar secara efisien dan lebih cepat; (7) menghemat waktu.

Menurut Putra (2008) pencatatan menggunakan teknik mind map memiliki

keutamaan yaitu (1) tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan

di tengah; (2) level keutamaan informasi terindikasi secara lebih baik. Informasi

yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakan dekat dengan tema utama; (3)

hubungan antara masing-masing secara mudah dapat segera dikenali; (4) lebih

mudah dipahami dan diingat; (5) mempercepat proses pencatatan karena hanya

menggunakan kata kunci.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(7)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dapat

meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa?”

Secara terperinci permasalahan tersebut dibuat dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah peningkatan penguasaan konsep siswa yang mendapatkan

pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan penugasan mind map berbeda dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran konvensional dengan

penugasan mind map?

2. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan

pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan penugasan mind map berbeda dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran konvensional dengan

penugasan mind map?

3. Bagaimanakah pendapat siswa tentang implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dalam pembelajaran

sistem ekskresi manusia?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telash ditetapkan di atas, tujuan

penelitian ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan peningkatan penguasaan konsep siswa yang mendapatkan

(8)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

jigsaw dengan penugasan mind map dibandingkan dengan siswa yang

mendapatkan pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran

konvensional dengan penugasan mind map.

2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang

mendapatkan pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dibandingkan dengan

siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui implementasi model

pembelajaran konvensional dengan penugasan mind map.

3. Mendeskripsikan pendapat siswa tentang implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan penugasa mind map dalam pembelajaran sistem

ekskresi manusia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, diantaranya :

1. Manfaat bagi siswa

Memberi alternatif lain untuk mempelajari suatu materi dengan cara membuat

ringkasan yang menarik dan siswa terdorong untuk belajar materi tersebut

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar (penguasaan konsep). Selain itu,

kemampuan membuat mind map dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif

dan sistematis.

2. Manfaat bagi guru

Dapat menambah wawasan pengetahuan bagi guru dan dapat dijadikan

alternatif pelaksanaan pembelajaran di kelas yang melibatkan siswa lebih

kooperatif dan interaktif sehingga lebih mudah memahami dan menguasai

(9)

Lilis Sulistiawati, 2016

IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat bagi peneliti

Memperoleh data empiris mengenai peningkatan penguasaan konsep dan

kemampuan berpikir kreatif siswa melalui implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map.

E. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan untuk penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I menjelaskan

tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian,

serta struktur organisasi tesis.

Bab II menjelaskan teori tentang model pembelajaran kooperatif,

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Mind map, penguasaan konsep, kemampuan

berpikir kreatif, dan sistem ekskresi manusia.

Bab III menjelaskan tentang metode penelitian yaitu meliputi metode dan

desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen

penelitian yang meliputi: tes penguasaan konsep; kemampuan berpikir kreatif;

angket siswa; dan lembar observasi, hasil uji instrumen penguasaan konsep,

prosedur penelitian, dan teknik pengolahan data.

Bab IV menjelaskan hasil penelitian yang meliputi: penguasaan konsep

siswa, kemampuan berpikir kreatif siswa, dan angket sebagai respon siswa

terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan

penugasan mind map, pembahasan hasil penelitian.

Bab V memaparkan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that application of varieties increased long of tuber per sample, height tuber per sample, weight tuber per plot, index of yield and doses Bokashi

Penerapan Metode Turnamen Membaca Pada Cerita Teks Narasi untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV.. Jurnal PGSD

Pemilik tanah pertanian absentee yang telah mengajukan permohonan hibah kepada Menteri Pertanian dan Agraria sedang permohonannya ternyata kemudian ditolak, diberi kesempatan

Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa riwayat keluarga dan pola konsumsi manis mempunyai hubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik pada penderita

Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara mastery experience dengan self efficacy perawat dalam melaksanakan resusitasi pasien henti

APRESIASI DAN ATAU MOTIVASI MASYARAKAT TEMBELING PULAU LADI TERHADAP PENDIDIKAN KHUSUSNYA PADA TINGKAT

Kalau kita telusuri sejarah turunnya Alquran, maka kita akan melihat bahwa teks Alquran terbentuk dalam rentang waktu lebih dari dua puluh tahun sebagai respon

Suatu gantungan yang diikat kelangit-langit dengan 4 buah baut harus menahan beban sebesar 10 000 N, Jika baut terbuat dari bahan Fe 490 dengan faktor keamanan yang