RISMA NURIYANTI, 2016
PENERAPAN PEND EKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69 BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian mengenai penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran menulis untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dapat di
tarik simpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri
dari 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran menulis dengan
menerapkan pendekatan saintifik mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II dan
siklus III. Pada siklus I, dari setiap tahapan pendekatan saintifik tidak dapat
terlaksanakan dengan baik, karena guru tidak menerapkan prinsip pengulangan pada
tahap mengamati. Pemilihan metode pada tahap menanya kurang variatif lalu guru
tidak melakukan scaffolding kepada siswa sehingga pada tahap mengumpulkan
informasi, mengolah informasi dan mengomunikasikan tidak mampu dilaksanakan
dengan baik. Kemudian pada siklus II, guru mulai melakukan prinsip pengulangan
pada tahap mengamati dan penggunaan metode kartu kata untuk memancing siswa
untuk bertanya. Kemudian guru mulai melakukan scaffolding pada saat siswa
masuk pada tahap mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengomunikasikan sehingga semua tahap pada pembelajaran siklus II dapat
dilaksanakan dengan baik begitupun pada pembelajaran siklus III. Tetapi
perbedaannya pada pembelajaran siklus III scaffolding yang dilakukan oleh guru
lebih menekankan pada pemberian contoh pada tahap mengumpulkan informasi dan
mengomunikasikan.
2. Keterampilan menulis siswa kelas II setelah pembelajaran bahasa Indonesia dengan
70
RISMA NURIYANTI, 2016
PENERAPAN PEND EKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diketahui dari perolehan skor dari setiap aspek keterampilan menulis yaitu pertama
aspek ejaan pada siklus I 52%, siklus II 81%, dan siklus III 77%. kedua aspek
pilihan kata pada siklus I 60%, siklus II 78%, dan siklus III 81%. Aspek isi pada
siklus I 70%, siklus II 86% dan siklus III 89%, terakhir adalah aspek kerapian pada
siklus I 78%, siklus II 88% dan siklus III 89%, dari keseluruhan aspek tersebut
terlihat mengalami peningkatan. Dari keseluruhan skor semua aspek tersebut
didapatkan persentase tingkat keberhasilan keterampilan menulis siswa pada siklus I
meningkat sebesar 66%, pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 14%
menjadi 80%, pada siklus III mengalami peningkatan lagi sebesar 4% menjadi 84%.
Adapun aspek yang menjadi penilaian dalam keterampilan menulis siswa yaitu
ejaan, pilihan kata, isi dan kerapian.
B. Rekomendasi
Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi
yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran menulis di SD, khususnya dalam menerapkan dan
mengembangkan pendekatan saintifik.
1. Pada tahap mengamati sebaiknya guru menggunakan media yang dapat menarik
perhatian siswa seperti tayangan video dan tampilan gambar yang variatif. Dalam
penayangan video guru harus menerapkan prinsip pengulangan yaitu menayangkan
sebuah video dengan dua kali penayangan serta suara dari video harus menjangkau
semua siswa sehingga proses mengamati dalam pembelajaran bisa dilakukan
semaksimal mungkin oleh siswa.
2. Pada tahap menanya, guru harus memilih metode yang tepat agar siswa aktif
bertanya, contohnya dengan penggunaan metode kartu kata dan menerapkan metode
71
RISMA NURIYANTI, 2016
PENERAPAN PEND EKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pada tahap mencoba/mengumpulkan informasi, guru harus memberikan scaffolding
diantaranya berupa penguatan mengenai materi ejaan dengan memberikan
conto-contoh kalimat sederhana dengan pemilihan kata yang tepat.
4. Pada tahap mengolah informasi, guru harus memberikan scaffolding diantaranya
membimbing siswa ketika proses pengisian lembar kerja siswa dan petunjuk pada
LKS harus rinci dan sistematis.
5. Pada tahap mengomunikasikan, guru harus memberikan scaffolding berupa
memberikan contoh kepada siswa cara mengomunikasikan dengan memperhatikan