• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Geschool pada Mata Pelajaran TIK Kelas IX E Semester I di S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Geschool pada Mata Pelajaran TIK Kelas IX E Semester I di S"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPANMETODE KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK

DENGAN MEMANFAATKAN GESCHOOL PADA MATA PELAJARAN

TIK KELAS IX E SEMESTER I DI SMP N 1 SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015

Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Gadis Pertiwi (702010078) Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PENERAPANMETODE KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI

PESERTA DIDIK DENGAN MEMANFAATKAN GESCHOOL

PADA MATA PELAJARAN TIK

(Studi Kasus SMP N 1 Salatiga Kelas IX E Tahun Ajaran 2014/2015)

1)

Gadis Pertiwi, 2) Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) 702010078@student.uksw.edu, 2) adriyanto.gundo@staff.uksw.edu

Abstract

Research in SMP N 1 Salatiga deal with a problem of the lack of student’s

participation during the learning in the classroom. Cooperative learning type

“question student have” applied to increase the participation of learners. Utilizing

GeSchool as a medium of learning outside of instructional hours. Research is classroom action research. Action research consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. The results of the study in the first cycle to the second cycle showed increased participation of learners. Results response has been from learners through questionnaires showed 88.89% agreed with the

implementation of cooperative type “question student have”.

Keyword: participation, question student have, geschool

Abstrak

Penelitian di SMP N 1 Salatiga membahas permasalahan yang terjadi, yaitu minimnya partisipasi peserta didik saat pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran kooperatif tipe question student have diterapkan untuk meningkatkan partisipasi peserta didik. Memanfaatkan GeSchool sebagai media pembelajaran di luar jam pembelajaran. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan , dan refleksi. Hasil penelitian pada siklus I ke siklus II menunjukkan partisipasi peserta didik meningkat. Hasil tangggapan dari peserta didik melalui angket menunjukan 88,89% setuju dengan diterapkannya pendekatan kooperatif tipe question student have.

Kata kunci : partsipasi, question student have, geschool

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2)

(7)

1. Pendahuluan

Pengaruh era digital dan peran TIK dalam pendidikan sangat dominan. Sebagian para guru setuju atas kehadiran TIK dalam pendidikan kita, karena TIK merupakan alat pendukung pembelajaran dan sekaligus sebagai sumber belajar yang dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Berbagai metode rancangan pembelajaran telah dikembangkan sekaligus model-model pembelajarannya. [1]

Telah dipublikasikan berbagai rancangan pembelajaran mulai dari rancangan yang disusun secara sederhana hingga bentuk rancangan yang sangat kompleks. Berbagai jenis-jenis metode itu seharusnya memberi pilihan bagi para pengguna dalam pelajaran, pedagogi dan teknologi yang tersedia sangat diperlukan bagi guru. Praktiknya, guru lebih memilih metode yang paling sederhana. Misalnya, metode ceramah yang didasarkan berdasarkan topik pelajaran. Hal ini dilakukan dengan ketersediaan TIK di pelajaran. Faktanya, eksplorasi guru dalam memilih metode pembelajaran masih sangat terbatas akibat kurangnya pengetahuan dan pemahaman metode pembelajaran berbasis TIK [1]

Metode pembelajaran berbasis TIK yang selama ini dominan diterapkan di sekolah adalah metode ceramah. Apabila guru masih menggunakan metode ceramah yang kurang bervariasi, peserta didik cenderung bosan dan jenuh, sehingga hasil belajar peserta didik kurang optimal [2]. Guru sebaiknya menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi, berjalan dengan lancar dan tercapai tujuannya, Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif. Tujuan dalam penerapan pembelajaran kooperatif adalah supaya peserta didik termotivasi untuk belajar, saling membantu satu sama lain, dan prestasi belajar mereka juga semakin meningkat. Selain itu, melihat dari pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan relasi antar peserta didik yang memiliki latar belakang ras, kelompok etnik, dan kemampuan akademik yang berbeda-beda, serta mampu meningkatkan produktivitas mereka dalam memecahkan masalah [2].

Menurut observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran TIK di SMP N 1 Salatiga menunjukkan adanya permasalahan partisipasi peserta didik kurang dalam pembelajaran. Keterbatasan sarana laboratorium dengan internet yang kurang lancar dan menghambat proses pembelajaran, mengakibatkan peserta didik kurang dalam memahami pembelajaran.

Diperlukan satu strategi yang aktif dan kreatif, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai, strategi yang digunakan adalah

question student have. Strategi question student have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai dasar untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui tulisan [3]. Kelemahan dari strategi

(8)

pelajaran. Peserta didik berani memberikan pertanyaan atau pendapatnya. [4] Manfaat dari strategi ini melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya [5]

Mengatasi pada jam pembelajaran yang kurang, dimanfaatkan media

GeSchool. Media ini juga mendukung untuk belajar dan pembelajaran. Geschool

digunakan untuk pemberian evaluasi soal. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan akun Geschool masing-masing. Tampilan Geschool hampir sama dengan tampilan Facebook dan Twitter, sehingga memudahkan peserta didik untuk mengoperasikannya. Peserta didik yang tidak mengerjakan soal akan terlihat oleh guru dan teman yang lain. Blog pada GeSchool digunakan guru untuk meng-upload materi [6].

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian berjudul yang dilakukan oleh Noviansa, Opi. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have pada Konsep Ekosistem Di Kelas VII SMP N 5 Tasikmalaya. Berdasarkan hasil pengamatan langsung ditinjau dari penerapan kooperatif tipe question student have. Peserta didik lebih cepat memahami materi yang dibahas. Peserta didik dapat menerangkan sendiri apa yang dipelajari, sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. Peningkatan ini terjadi disebabkan oleh minat dan antusias peserta didik ketika mengikuti pembelajaran. Strategi question student have tampak lebih aktif dibandingkan dengan metode pembelajaran langsung. Strategi pembelajaran question student have menjadikan peserta didik lebih aktif, kreatif dan mandiri sehingga hasil pembelajarannya lebih baik [7].

Almeng, Kesma (2010) dengan judul Pengaruh Strategi Question Student Have Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII di SMP N 1 Bayang Kab. Pesisir Selatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi QSH dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa [8].

Penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini mengkombinasikan dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe question student have untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dengan memanfaatkan GeSchool sebagai media pembelajaran yang digunakan diluar jam pembelajaran sekolah.

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran ketika peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik dengan kemampuan yang berbeda. Pembelajaran kooperatif biasanya menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil selama beberapa pertemuan ke depan [2]

(9)

dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6) memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan [9].

Kelemahan metode pembelajaran kooperatif antara lain 1) selain harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, guru perlu menyediakan tenaga, pemikiran, dan waktu yang lebih, 2) dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai agar proses pembelajaran lancar, 3) selama kegiatan diskusi kelompok, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas yang mengakibatkan ketidaksesuaian waktu yang telah ditentukan, dan 4) terkadang presentasi didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif [9].

Peserta didik dapat berpartisipasi saat pelajaran TIK berlangsung. Penggunaan strategi untuk meningkatkan partisipasi peserta didik supaya tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Strategi yang digunakan adalah

question student have. Question student have dikembangkan untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya. Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan membagi kelas menjadi empat kelompok. Jumlah kelompok sebaiknya disesuaikan dengan jumlah peserta didik [7]. Question student have adalah pertanyaan yang dimiliki peserta didik. Strategi ini dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami topik yang sudah dipelajari [10].

Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan. Pertanyaan ditulis pada kertas kemudian digeser searah jarum jam untuk dikomentari temannya. Apakah pertanyaan tersebut layak didiskusikan. Strategi ini juga mendorong semua peserta didik, khususnya peserta didik yang pasif dalam pembelajaran untuk menuangkan pertanyaan. Langkah-langkah pembelajaran question student have adalah [11]:

1. Guru menentukan topik yang sudah dipelajari.

2. Setiap peserta didik diminta untuk menuliskan 1 pertanyaan di kertas dari topik yang sudah dipelajari.

3. Pastikan tulisan peserta didik bisa dibaca oleh teman-temannya. 4. Geser pertanyaan tersebut ke teman sampingnya searah jarum jam. 5. Minta temannya membaca pertanyaannya, kalau pertanyaan itu

layak ditanyakan maka centanglah (checklis).

6. Lakukan hal serupa sehingga pertanyaan tersebut kembali ke pemiliknya.

7. Minta peserta didik yang mendapat checklis terbanyak pada pertanyaannya untuk membaca pertanyaannya.

8. Diskusikan bersama tentang pertanyaan yang mendapat centang terbanyak.

9. Guru mengklarifikasikan hasil diskusi.

(10)

Partisipasi peserta didik mulai muncul dengan menggunakan metode pembelajaran koopertaif tipe question student have. Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu participation yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Kata partisipasi mempunyai pengertian yang luas. Partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok. Mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka, tercapainya tujuan-tujuan dan bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut [12]. Keith Davis menyatakan partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Pikiran utama pada definisi di atas adalah keterlibatan mental dan emosional individu [12] .

Geschool adalah website jejaring sosial yang berbasis edukasi. Geschool

menyediakan fitur pertemanan dengan menggabungkan kemampuan berbagai jejaring sosial lainnya sehingga layak untuk menjadi media sosial baik pelajar, guru, alumni, orang tua dan masyarakat umum. Keutamaannya adalah tersedianya pembelajaran online yang lengkap dan gratis (Gebook, Getop, Getrol dan Getube) yang dapat diakses oleh pengguna kapan saja dimana saja seiring aktivitas sosialnya. Geschool juga membangun komunitas sekolah baik dalam lingkup akademis maupun interaksi sosialnya. Geschool siap menjadi jejaring sosial yang digunakan seluruh lapisan masyarakat, dan menjadi one stop studying website for Indonesians students. Penggunaan GeSchool dapat membantu pengajar saat pembelajaran berlangsung kurang maksimal, hambatannya karena waktu yang kurang atau sarana sekolah yang kurang mendukung. Partisipasi peserta juga akan nampak saat diberikan tugas atau pemberian materi dengan memanfaatkan

GeSchool, guru dapat melihat aktifitas peserta didik yang dilakukan pada

GeSchool [6].

(11)

3. Metode Penelitian

Gambar 3.1 Desain penelitian tindakan [14]

Gambar 3.1 adalah desain penelitian tindakan kelas. Peneliatan tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Siklus I, yang pertama perencanaan meliputi: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan dilakukan tindakan, menyiapkan semua kelengkapan yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran, merancang lembar pengamatan, merencanakan skenario pembelajaran dengan penerapan metode kooperatif tipe question student have. Tindakan berupa guru melakukan pembelajaran dengan mengacu kepada skenario dan RPP yang telah disusun, guru menerapkan metode kooperatif tipe question student dan pelaksanaan melibatkan peserta didik dan guru. Ketiga, pengamatan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observer mengamati aktivitas dari peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar pengamatan yang telah disusun serta guru melakukan evaluasi dengan memberikan post test atau menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran. Keempat, refleksi yaitu hasil observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dijadikan bahan analisis (refleksi) untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar peserta didik, sehingga berdampak pada peningkatan hasil partisipasi peserta didik. Penelitian ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui apakah yang terjadi sesuai dengan rancangan skenario, apakah tidak terjadi penyimpangan atau kesalahan prosedur dan apakah prosesnya sesuai dengan yang diharapkan. Hasil refleksi ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam menentukan siklus berikutnya.

Siklus II, Hasil refleksi pada siklus pertama sangat menentukan perencanaan tindakan pada siklus kedua. Jika sudah terjadi peningkatan sesuai dengan ketercapaian indikator keberhasilan, siklus kedua hanya sebagai pemantapan dari siklus pertama. Namun, jika peningkatan belum sesuai dengan indikator keberhasilan, maka siklus kedua tahap kerjanya seperti siklus pertama. Siklus ini juga dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama. Siklus ini berakhir apabila pada tahap kedua kriteria yang dimunculkan sudah terpenuhi, namun apabila pada siklus kedua kriteria yang diajukan belum terpenuhi maka siklus dilanjutkan pada siklus ketiga.

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

(12)

Tabel 3.1 Langkah-langkah penelitian siklus 1

Membentuk kelompok dengan kemampuan yang berbeda Membagi kelompok menjadi 6 kelompok yang berisikan 4-5 peserta

Mengikuti perintah guru, namun memilih teman dalam kelompok

Menjelaskan materi Peserta didik menuliskan pertanyaan. Tidak semua peserta didik mengerjakannya karena kemampuan peserta didik berbeda-beda.

Pertanyaan diputar searah dengan jarum jam dengan diberikan checklist hingga pertanyaan kembali ke pemiliknya. Masih terdapat peserta didik kebingungan dengan penerapan pembelajaran. Belum bisa menghargai pertenyaan milik teman. - Elaborasi Mengkonfirmasikan

pertanyaan-pertanyaan, jika soal sama dan memilah-milah pertanyaan yang mendapatkan checklist terbanyak Membagikan lembar pertanyaan yang mendapat checklist terbanyak

Berdiskusi dengan kelompok. Aktivitas kelompok meningkat setiap pertemuannya.

Membahas bersama tentang pertanyaan dari kelompok jika kelompok kesulitan untuk memecahkannya

Memecahkan masalah yang ada. Peserta didik yang pandai dapat membentu peserta didik yang kurang mampu.

Memberikan tanya jawab tentang materi

Memberikan pendapat atau jawaban dari pertanyaan. Setiap kelompok memberikan pendapatnya.

- Konfirmasi Memberikan arahan yang runtun pada materi

Memberi kesempatan untuk bertanya

Memberikan pertanyaan tentang materi

Penutup Menyimpulkan hasil pembelajaran

Menyimpulkan materi yang telah dibahas secara akurat.

Memberikan evaluasi Menjawab evaluasi dari guru

(13)

Tabel 3.2 Langkah-langkah penelitian siklus 2

Membentuk kelompok dengan kemampuan yang berbeda

Membagi kelompok menjadi 6 kelompok yang berisikan 4-5 peserta

Mengikuti perintah guru. Tidak kebingungan karena sudah terbiasa dengan penerapan metode kooperatif tipe question student have.

Menjelaskan materi Peserta didik menuliskan pertanyaan. Banyak pertanyaan yang dituliskan setiap peserta. Pertanyaan diputar searah dengan jarum jam dengan diberikan checklist hingga pertanyaan kembali ke pemiliknya. Menghargai pertanyaan teman. Tidak memilih-milih pertanyaan dari teman.

- Elaborasi Mengkonfirmasikan pertanyaan-pertanyaan, jika soal sama dan memilah-milah pertanyaan yang mendapatkan checklist terbanyak Membagikan lembar pertanyaan yang mendapat checklist terbanyak

Berdiskusi dengan kelompok. Aktivitas kelompok semakin meningkat keaktifannya. Membahas bersama tentang

pertanyaan dari kelompok jika kelompok kesulitan untuk memecahkannya

Memecahkan masalah yang ada. Memberikan pendapat yang logis hingga teman yang lain memahami apa yang dimaksud. Memberikan tanya jawab tentang

materi

Memberikan pendapat atau jawaban dari pertanyaan dengan lancar.

- Konfirmasi Memberikan arahan yang runtun pada materi

Memberi kesempatan untuk bertanya Memberikan pertanyaan tentang materi

Penutup Memberikan evaluasi dengan memanfaatkan media Geshool

Menjawab evaluasi dari guru menggunakan akun GeSchool masing-masing

(14)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tanya jawab lisan antara pewawancara dan narasumber. wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana saat penelitian tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara berurutan dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara yang digunakan hanyalah berupa garis-garis besarnya saja.

Observasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai proses belajar dan pembelajaran berlangsung pada partisipasi peserta didik kelas IX E SMP N 1 Salatiga pada mata pelajaran TIK. Lembar observasi yang dibuat berdasarkan indikator penilaian yang diamati. Indikator penilaian observasi menggunakan skala Guttman berupa “ya” atau “tidak”.

Tabel 3.3

Kisi-kisi lembar descriptive graphic rating scale [13]

No Aspek Graphic Rating Scale

Keterangan 1 0 Keterangan

(15)

sikap terhadapa pendapat orang lain, peserta didik dapat menghargai pendapat temannya, walaupun pendapat temannya kurang tepat atau tidak logis.

Angket, dibagikan untuk mengetahui minat atau motivasi peserta didik terhadap penerapan question student have., efektifitas penerapan question student have, kendala penerapan question student have di kelas dan juga kekurangan penerapan question student have menurut peserta didik. Indikator penilaian menggunakan skala Guttman. Kriteria keterangan pada skala ini, yaitu jika peserta didik menjawab “ya”= 1, “tidak”=0 [15].

Tabel 3.4 Kisi-kisi angket partisipasi peserta didik terhadap penerapan metode kooperatif tipe question student have

Indikator Aspek Pertanyaan

1. Menurut anda dengan pendekatan kooperatif tipe question student have membuat anda senang? 2. Apakah anda lebih mudah memahami materi dengan cara belajar pendekatan kooperatif tipe question student have?

3. Apakah cara belajar dengan pendekatan kooperatif tipe question student have merangsang anda untuk lebih giat belajar?

4. Apakah dengan belajar dengan pendekatan kooperatif tipe question student have, anda ikut menjadi aktif?

5. Pembelajaran menggunakan question student have membantu saya dalam memahami materi pembelajaran?

6. Pembelajaran menggunakan question student have membantu saya dalam bertanya tanpa rasa malu? 7. apakah anda senang mengerjakan soal evaluasi

8. Apakah belajar berkelompok dengan pendekatan kooperatif tipe question student have perlu diterapkan pada pembelajaran berikutnya?

9. Apakah penggunaan media GeSchool lebih efektif untuk mengerjakan soal?

10. Apakah pembelajaran kooperatif memberi beban berat belajar anda?

Indikator untuk mengetahui kriteria peserta didik terhadap penerapan

question student have. Motivasi belajar peserta didik ditunjukkan dari rasa senang, ketertarikan peserta didik untuk mendalami pengetahuan yang diberikan oleh guru yang menunjukkan partisipasi [16]. Indikator motivasi siswa terhadap penerapan

(16)

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe question student have dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran TIK. Peningkatan partisipasi peserta didik dapat dilihat melalui observasi dan angket partisipasi peserta didik. Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran. Peran metode pembelajaran adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Metode kooperatif tipe question student have merupakan bentuk pembelajaran untuk menuntut peserta didik dalam bertanya serta belajar mandiri dengan kelompok dalam memecahkan masalah. Metode kooperatif tipe question student have menyajikan keakraban dalam kelompok. Metode ini berpengaruh positif karena membuat peserta didik yang tidak aktif menjadi aktif. Menuntut peserta didik untuk lebih aktif, membuat peserta didik berani mengungkapkan pertanyaan atau pendapat. Pertanyaan yang diungkapkan oleh peserta didik dinilai oleh teman-temannya dengan memberikan checklist pada pertanyaan. Pertanyaan yang mendapatkan checklist terbanyak akan di diskusikan oleh kelompok.

Pada siklus I saat menggunakan metode koopertif tipe question student have. Partisipasi peserta didik kurang, karena masih banyak yang tidak memperhatikan. Sudah menunjukkan peningkatan karena peserta didik mampu melakukan yang diperintahkan oleh guru. Meskipun masih ada yang kurang displin dan kurang memperhatikan ketika sedang membuat pertanyaan. Pertama kali diterapkannya metode question student have banyak peserta didik yang kebingungan dengan cara pembelajarannya. Pemberian treatment ini disetiap pertemuan akan membuat peserta didik terbiasa. Peserta didik belum menghargai pendapat dari temannya. Memberikan checklist pada pertanyaan masih memilih-milih teman. Keaktifan dalam kelompok masih kurang, terdapat peserta yang menyendiri karena tidak cocok dengan anggota. Pemberian evaluasi pada siklus I dilakukan di dalam kelas. Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan masih belum akurat. Pengenalan media GeSchool sudah diberikan kepada peserta didik, namun hanya digunakan untuk meng-upload materi. Antusias peserta didik untuk membuat akun belum ada, terdapat beberapa peserta didik.

Pada siklus II sudah menunjukkan lebih meningkatnya antusias untuk belajar. Peserta didik sudah terbiasa dengan penerapan metode kooperatif tipe

question student have. Pada pertemuan pertama di siklus ini masih ada beberapa peserta didik yang kurang berpartispasi, dikarenakan kemampuan peserta didik kurang. Anggota kelompok membantu anggota yang lain yang kurang mampu. Pada siklus ini peserta didik banyak yang aktif dengan pemberian pertanyaan serta pendapat pada kelompok. Menghargai pendapat teman-temannya, walaupun pendapat temannya kurang tepat atau tidak logis. Evaluasi pada siklus II diberikan dengan memanfaatkan media GeSchool

(17)

Penerapan metode ini menunjukkan hasil yang signifikan karena peserta didik bisa lebih cepat memahami materi yang dibahas. Peserta didik bisa menerangkan materi yang dipelajari. Partisipasi peserta didik meningkat dengan diterapkannya metode kooperatif tipe question student have. Peserta didik berani memberikan pertanyaan di selembar kertas yang di instruksikan oleh guru. Pemberikan pendapat saat berdiskusi kelompok. Hal ini terjadi karena metode ini dikembangkan untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya. Peserta didik secara langsung dapat mempraktikkan dan akhirnya peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik dalam kelompok juga dapat membantu teman yang kurang berpartisipasi. Pemberian pertanyaan dapat dibantu oleh teman-teman kelompok. Pembahasan tersebut dapat di simpulkan bahwa metode kooperatif tipe question student have tampak lebih aktif karena pembelajaran menggunakan strategi question student have menjadikan peserta didik aktif, mandiri sehingga pembelajaran lebih baik. Pemanfaatan media GeSchool juga membantu guru serta peserta didik dalam mengatasi kurangnya jam pembelajaran.

Gambar 4.1 Peserta didik yang mengerjakan soal

Gambar 4.1 adalah tahapan pemberian evaluasi soal pada kurangnya jam pembelajaran menggunakan media geschool. Soal diberikan peserta didik berupa pilihan ganda dan essay. Soal diisi diluar jam pembelajaran berlangsung. Peserta didik yang tidak mengerjakan bisa dilihat oleh guru dan peserta didik.

(18)

Tabel 4.1 hasil observasi partisipasi peserta didik siklus I dan II

No Aspek Presentase (%)

Siklus I Siklus II

1 Aktivitas peserta didik dalam diskusi

24,07 79,63

2 Kemampuan peserta didik

mengemukakan pendapat

7,41 35,19

3 Urutan pikiran peserta didik

20,37 46,30

4 Kemampuan peserta membantah

pendapat orang lain

12,96 46,30

5 Kemampuan peserta didik mendukung pendapat orang lain

22,3 57,41

6 Kemampuan menarik kesimpulan

16,67 44,5

7 Sikap terhadap pendapat orang lain

27,78 55,56

(19)

menyempurnakan pendapat orang lain dengan hasil presentase 35,11%. Aspek nomer 6, peserta didik dapat mennyimpulkan materi yang telah dibahas bersama-sama peningkatan ini naik signifikan sebesar 27,82%. Aspek no 7 juga mengalami peningkatan yang signifikan presentase yang didapatkan 27.78%, sikap peserta didik dalam menghargai pendapat orang lain tidak melihat dari siapa yang berpendapat.

Tabel 4.2 Rekap Tanggapan Angket Siswa Dan Presentase Angket Peserta Didik

Indikator Aspek Presentase (%)

Motivasi

Rasa senang

85,18 % Ketertarikan dari treatment yang

diberikan oleh guru

Efektif dan efisien

Ketercapaian tujuan pembelajaran

76,54 % Hasil peserta didik setelah diterapkan

treatment

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa peserta didik lebih banyak setuju jika penerapan kooperatif tipe question student have diterapkan dikelas. Presentase dari indikator motivasi mendapatkan 85,18 % dari total jumlah

peserta didik yang menjawab “ya” dari butir soal 1-7. Presentase indikator

efektif dan efisien sejumlah 76,54 % dari total peserta didik yang menjawab

“ya”. Dilihat dari butir soal 8-10.

5. Simpulan Dan Saran

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada penelitian ini. Diterapkannya metode kooperatif tipe question student have. Disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe question student have dapat meningkatkan partisipasi. Pengaruh positif terhadap partisipasi peserta didik dibuktikan pada peningkatan partisipasi dapat dilihat pada presentase siklus I dan siklus II. Pembelajaran terjalin antar kerjasama dan saling membantu pada setiap anggota kelompok. Penggunaan strategi question student have ini membuat peserta didik tidak merasa malu untuk bertanya serta peserta didik berani untuk menuangkan pendapatnya. Pemanfaatan teknologi yang ada, dengan media GeSchool untuk mengatasi jam pembelajaran yang kurang. Adanya media ini peserta didik terbantu dalam evaluasi soal saat jam pembelajaran kurang. Peserta didik dapat mengerjakan soal evaluasi pada jam diluar sekolah.

(20)

peserta didik dalam pembelajaran TIK melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif

6. Daftar Pustaka

[1] Sutrisno (2012). Kreatif mengembangkan aktivitas pembelajaran berbasis TIK, Jakarta: Referensi

[2] Huda, Miftahul. (2013). Coopertive learning metode, teknik, struktur dan model penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar [3] Zainab, N. 2009. Active Learning. [diunduh tanggal

5 februari 2009]

[4] Djawarah & Zaini. 2010. Strategi belajara Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

[5] Suprijono, Agus (2013). Cooperative learning teori dan aplikasi paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[6] www.geschool.net

[7] Noviansa, Opi (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (Qsh) Pada Konsep Ekosistem.

Diambil 1 Desember 2013, dari jurnal.unsil.ac.id

[8] Almeng, Kesma (2010). Pengaruh Strategi Question Student Have Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII Di SMP N 1 Bayang. Kab Pesisir Selatan, dari

jurnal.unsil.ac.id

[9] Isjoni. 2013. Cooperatif Learning Efektifitas Pembelajaran Berkelompok. Bandung:Alfabeta

[10] Hisyam Zaini. (2002). Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga

[11] Arifin, Zaenal & Setiyawan, Adhi. 2012. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Skripta Media Creative.

[12] Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press

[13] Prof.Dr. S eko Putro Widoyoko, M.Pd. 2013. Evaluasi program pembelajaran (panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[14] Daryanto. 2011. Penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah. Yogyakarta: Gava Media

[15] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

[16] Kuadrat, M dan Uno, H. B. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 3.1 Desain penelitian tindakan [14]
Tabel 3.1 Langkah-langkah penelitian siklus 1
Tabel 3.2 Langkah-langkah penelitian siklus 2
Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar descriptive graphic rating scale [13]
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian m enunjukkan bahwa peranan Ranting ‘Aisyiyah Karangasem dalam pendidikan Islam dilaksanakan berdasarkan masing-masing majelis di mana

sunyoto, s.pd., M.si, Nlp 19s20616197603 1 004, Pembina, lV/a, Lektor Kepala, selaku dosen yang diberitugas tambahan sebagai Koordinator Pelaksana Program (Kpp) 3

Contoh-contoh seperti itu dimaksudkan agar bisa dijadikan pelajaran oleh orang lain agar tidak melakukan hal yang serupa dan benar-benar mengerti bahwa perilaku syirik

suatu masalah masalah tertentu tertentu yang yang harus harus dipecahkan dipecahkan oleh oleh manajer manajer pada pada berbagai.. berbagai

Salah satu definisi tersebut menyebutkan bahwa pramuwisata adalah orang yang yang memimpin dan bertugas memberi bimbingan, penjelasan, dan petunjuk tentang objek

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C di Kabupaten Merauke yang terdiri

Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam ekonomi digital, para pemain perlu memahami karakteristik dari konsep yang menjadi landasan

Dilatarbelakangi kondisi tersebut, penulis mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh umur , perbedaan jenis kelamin, perbedaan jam