• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Peningkatan Volume Penjualan Lipaq Saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar dalam Perspektif Ekonomi Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Peningkatan Volume Penjualan Lipaq Saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar dalam Perspektif Ekonomi Islam"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

MALOLO GROUP KABUPATEN POLEWALI MANDAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( S.E) Jurusan Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

OLEH : NURLISAH NIM. 102001131116

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh

AllahummaShalli „Ala Muhammad Wa „Ala Ali Muhammad

Puji syukur mendalam penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan, kelimpahan, dan keberkahan yang luar biasa. Shalawat dan salam tercurah atas nama Baginda Rasulullah Muhammad SAW, suritauladan manusia sepanjang masa beserta keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan tabi’uttabi’in. Alhamdulillahirobbil’alamin, berkat rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Lipaq Saqbe Mandar pada Malolo Grup, Kabupaten Polewali Mandar dalam Perspektif Ekonomi Islam” Untuk diajukan guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 pada jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini Banyak tantangan dan hambatan yang penulis alami, namun dengan kerja keras dan tekad yang kuat serta adanya bimbingan dan bantuan dari pihak-pihak yang turut memberikan andil, baik secara langsung maupun tidak langsung, moril maupun materil, terutama orang tua tercinta Bapak Busman dan Ibu Kasmiati serta kakak dan adik-adik tercinta Haerul Asman, Hendra Wijaya, Dan Taufik Hidayat yang selalu memberikan dukungan, para inspirasi hidup yang bersedia membagi cinta tanpa pamrih. Dan semoga Allah SWT membalasnya dengan surga, Allahummaamin....

(5)

v

Penulis juga menghanturkan banyak terimahkasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada semua pihak yang telah membimbing dengan penuh sabar dan mendampingi penulis selama penyelesaian skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Musafir Pabbabari, M,Ag., Selaku Rektor UIN Alauddin Makassar

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M,Ag., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

3. Ibu Dr. Hj. Rahmawati Muin, S.Ag., Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Sekaligus Sebagai Penguji I.

4. Bapak Drs. Thamrin Logawali, M.H Selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Dan Bisnis Islam

5. Bapak Dr. Siradjuddin, S.E., M.Si Selaku Pembimbing I dan Drs. Thamrin Logawali, M.H Selaku Pembimbing II atas semua yang diberikan kepada penulis, terima kasih banyak atas arahan, motivasi, semangat, petunjuk dan telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen dalam jajaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN alauddin Makassar yang selama ini mendidik penulis dengan baik sehingga penulis dapat meneyelesaikan pendidikannya pada tingkat perguruan tinggi, terkhusus kepada Ibu Hj. Wahida dan Ibu Zakiah yang telah memberikan bantuan kemudahan dalam meminjamkan buku perpustakaan fakultas.

7. Seluruh owner dan karyawan Malolo Group Kabupaten Polewali Mandar yang sudah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

(6)

vi

8. Keluarga Besarku yang tidak bisa kusebutkan namanya satu per satu yang selama ini memberikan motivasi dan doa kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku olenkku Miftahul Jannah S.E, Andi Ummi Mahmuda Asban S.E, Hamzah, Mulyadi, Andi Abdul Haris S.E dan Aswandi Jusbah S.E. Serta orang terhebat Nailah Muslim, S.Pd, Cici Afrianti. H, amd. AK, dan Munirah S.E terimah kasih banyak atas bantuan, dorongan dan motivasi dan yang tidak pernah bosan mendengar keluh kesah penulis dalam menyusun skripsi ini.

10. Seluruh Keluarga Besar Pondok Nurul dan Matajang yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

11. Teman-teman Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2013 khususnya Ekis C dan teman-teman Ekonomi Islam lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

12. Teman-teman KKN Angkatan 54 Desa Laikang Kec. Kajang yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang selama ini memberikan motivasi, membantu dan menghibur.

Akhir kata, semoga apa yang terdapat dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Samata , 19 Februari 2018

(7)

vii

JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv-vi DAFTAR ISI ... vii-viii DAFTAR TABEL ... ix-x DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1-12 A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Penelitian Terdahulu ... 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13-49 A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ... 13

B. Strategi Pemasaran ... 15

C. Pemasaran Dalam Islam (Syariah Marketing) ... 34

D. Pengertian penjualan dan Volume Penjualan ... 40

E. Konsep Penjualan ... 42

F. Jenis dan Faktor Penjualan ... 43

G. Sejarah Menenun dan Pengertian Lipaq Saqbe ... 45

H. Kerangka Pikir Teoritis ... 47

I. Hipotesis ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50-63 A. Jenis Metode Penelitian ... 50

B. Lokasi Penelitian ... 51

C. Sumber Data ... 51

D. Populasi dan Sampel ... 51

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 53

F. Tehnik Analisis Data ... 54

G. Defenisi Operasional ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 64-99 A. Gambaran Umum Malolo Grup ... 64

(8)

viii

C. Deskripsi Variabel ... 71

D. Uji Deskriptif Statistik ... 75

E. Hasil Uji Validitas ... 77

F. Hasil Uji Realibitas ... 79

G. Uji Asumsi Klasik ... 81

H. Uji Analisis Regresi ... 85

I. Pembahasan ... 89 BAB V PENUTUP ... 100-102 A. Kesimpulan ... 103 B. Saran ... 103 C. Keterbatasan Peneliti ... 104 DAFTAR PUSTAKA ... 103-107 LAMPIRAN PENELITIAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

ix

Tabel 3.1 : Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 56

Tabel 4.1 : Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 67

Tabel 4.2 : Proporsi Responden Berdasarkan Umur ... 67

Tabel 4.3 : Proporsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 68

Tabel 4.4 : Proporsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 69

Tabel 4.5 : Proporsi Responden Berdasarkan Pendapatan/bulan ... 70

Tabel 4.6 : Proporsi Responden Berdasarkan Keseringan Belanja ... 71

Tabel 4.7 : Analisis Deskriptip Variabel People ... 72

Tabel 4.8 : Analisis Deskriptip Variabel Process ... 73

Tabel 4.9 : Analisis Deskriptip Variabel Physucal Evidence ... 74

Tabel 4.10 : Analisis Deskriptip Variabel Volume Penjualan ... 75

Tabel 4.11 : Descriptive Statistics ... 76

Tabel 4.12 : Hasil Uji Validitas Variabel People ... 77

Tabel 4.13 : Hasil Uji Validitas Variabel Process ... 78

Tabel 4.14 : Hasil Uji Validitas Variabel Physical Evidence ... 78

Tabel 4.15 : Hasil Uji Validitas Variabel Volume Penjualan ... 79

Tabel 4.16 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel ... 80

Tabel 4.17 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 81

Tabel 4.18 : Hasil Uji Multikolonieritas ... 82

Tabel 4.19 : Hasil Uji Autokolerasi ... 84

Tabel 4.20 : Durbin Watson ... 84

(10)

x

Tabel 4.22 : Hasil Uji Determinasi R2 ... 86 Tabel 4.23 : Uji Simultan (F) ... 86 Tabel 4.24 : Uji Parsial (T) ... 87

(11)

xi

(12)

xii Nim : 10200113116

Judul Skripsi : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Lipaq Saqbe Mandar Pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar dalam Perspektif Ekonomi Islam

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh dari variabel people, process dan physical evidence terhadap volume penjualan pada Malolo Group, kabupaten Polewali Mandar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer melalui penyebaran kusioner dan wawancara. Dengan menggunakan tehnik sampling incidental. Sampel yang digunakan 86 responden, yang dijadikan responden dalam penelitian adalah konsumen yang pernah berbelanja di Malolo Group, khususnya produk lipaq saqbe Mandar. Selanjutnya analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan Analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel people, process dan physical evidence secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan pada Malolo Group, kabupaten Polewali Mandar. Secara parsial menunjukan bahwa variabel people berpengaruh positif signifikan terhadap volume penjualan lipaq saqbe Mandar, sedangkan varabel process dan physical evidence tidak berpengaruh terhadap volume penjualan lipaq saqbe Mandar pada Malolo Group. Dalam pandangan Islam variabel people, process dan physical evidence dalam meningkatkan penjualan lipaq saqbe mandar sudah sesuai dengan syariat dalam Islam.

Implikasi penelitian, hal ini menunjukkan bahwa people sudah sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga mampu memengaruhi konsumen berbelanja. Namun, lebih mengevaluasi terkait masalah process dan physical evidence untuk dapat menarik konsumen dalam berbelanja pada Malolo Group, sehingga akan meningkatkan lagi volume penjualan.

(13)
(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern saat ini membuat ke-butuhan dan keinginan manusia semakin bermacam-macam, sehingga memberi-kan dampak kehidupan manusia yang menjadi semakin lebih praktis, cepat, dan ekonomis. Era modern yang diiringi dengan kemajuan teknologi mampu mem-berikan pergeseran pola belanja masyarakat desa yang tradisional menjadi lebih modern. Sekarang ini dalam zaman globalisasi, dunia yang makin transparan kita lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Karena itu, kita harus mulai mengembangkan dan mencurahkan perhatian untuk membina generasi muda yang tanggap akan informasi bidang bisnis ini, maka semakin banyak peluang bagi kita untuk berhasil dan menggali keuntungan dari pengalaman-pengalaman tersebut.1

Perubahan dalam dunia pemasaran merupakan suatu keharusan lantaran dunia bisnis induk dari pemasaran terus berubah menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Walaupan mengalami perubahan, pemasaran tidak bisa me-lepaskan diri dari tiga komponen yang selalu menyertainya, yaitu konsumen (customer), kompetitor (competitor) dan perusahaan (company).2

1Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 117

2Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, PEMASARAN SYARIAH Teori, Filosofi, dan

(15)

Kegiatan pemasaran sebenarnya berkembang sejak adanya kebutuhan manusia dan usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia itu melalui pertukaran. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan perkembangan penggunaan alat pertukaran. Dengan adanya perkembangan tersebut mulailah dikenal transaksi jual beli. Pada masa itu pemasaran barulah merupakan kegiatan transaksi jual beli seluruh barang-barang yang dihasilkan atau di produksikan dengan mudah dapat terjual. Masalah yang diutamakan pada saat itu bagaimana menghasilkan suatu barang. Hal ini terutama disebabkan barang apaupun yang dihasilkan akan dapat terjual. Karena itu, orientasi pemikiran manajemen pada saat itu adalah “orientasi produksi.”3

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang ber-orientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Hanya saja sebagian pelaku pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya mereka telah melakukan usaha-usaha pemasaran. Hal ini terjadi karena pelaku pemasaran belum pernah belajar atau bahkan belum pernah mendengar kata-kata pemasaran. Justru kejadian seperti ini banyak terjadi di kehidupan masyarakat.4

Saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis, istilah pemasaran sering diartikan dengan beberapa istilah, seperti: penjualan, perdagangan atau distribusi. Pemasaran merupakan sebuah konsep yang menyeluruh dari kegiatan penjualan perdagangan dan distribusi.5

Pemasaran merupakan ujung tombak perusahan. Dalam dunia persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar tetap bertahn hidup dan

3Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 5-6. 4Kasmir, Pemasaran Bank. (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), h. 51.

5Bambang Heru Martono dan Susatyo Herlambang, Pengantar Ilmu Bisnis, (Yogyakarta:

(16)

kembang. Karena itu, seorang pemasar dituntut untuk memahami permasalahan pokok dibidangnya dan menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan.6

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu rencana yang di-disain untuk memengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi prilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian produk tertentu.7

Konsep pemasaran adalah dasar pemikiran bagaimana caranya aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filsafat yang mantap, yang mengungkap pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat elemen yang terdapat dalam program pemasaran perusahaan meliputi produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion).8 Keempat sisi bauran pemasaran tersebut saling berkerjasama untuk “mendukung penguatan tercapainya target penjualan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak manajemen perusahan.”9 Sementara itu, untuk pemasaran perlu bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur marketing mix, yaitu people (orang), process (proses) dan physical evidence (bukti fisik), sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.10 Namun dalam penelitian ini di

6

Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Caps, 2014), h. 18.

7Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 8. 8Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Caps, 2014), h.

27.

9Irham Fahmi, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 81. 10Andi Mugiantoro, Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran (7p) Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak, Jurnal Ilmiah, h. 2.

(17)

fokuskan pada variabel people (orang), process (proses) dan physical evidence (bukti fisik) untuk melihat dan mengukur peningkatan volume penjualan.

Kegiatan berbisnis merupakan kegiatan yang membutuhkan pemahaman yang serius, mulai dari merencanakan apa yang akan diperbuat kemudian pada tahap pelaksanaan dan tahap memonitor ataupun evaluasi dari bisnis yang dijalankan. Dalam menjalankan bisnis, tugas penting pemasar atau people adalah dapat menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat baik konsumen dan pelanggan serta mengemasnya dengan menarik. Dalam menyediakan kebutuhan masyarakat, terlebih dahulu pemasar dapat melakukan penelitian (riset) pasar. Sehingga produk yang diciptakan dapat diminati dan memberikan manfaat ataupun kepuasan bagi masyarakat.11

Salah satu tujuan penerapan marketing mix adalah untuk mendorong pe-ningkatan pada pertumbuhan penjualan produk perusahaan. Pertumbuhan yang cepat akan menarik perhatian pelanggan, baik yang lama maupun calon pe-langgan, ia mendorong kepercayaan pelanggan dan meningkatkan reputasi perusahan. Keyakinan pelanggan mendorong tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.12

Melalui kebijaksanaan pemasaran yang efektif, diharapkan perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan, yang akhirnya meningkatkan laba, yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan. Sejalan dengan itu “perusahaan dengan sendirinya mampu bersaing dalam merebut pasar serta memperluas market share yang akan dikuasai oleh perusahaan.”13

11

Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah, Jurnal Khatulistiwa – Journal Of Islamic Studies Volume 4 Nomor 1 Maret 2014, h. 73

12Irham Fahmi, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 82. 13M. Afianda Putra, Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada

(18)

Pemahaman dari perspektif ekonomi Islam, jelas acuan kejujuran atau keculasan dalam berdagang harus diletakkan dalam kerangka ukuran-ukuran yang bersumber dari ajaran Islam, yakni Al-Quran dan sunah Rasul. Karena itu, sistem nilai yang Islami yang mendasari perilaku perdagangan merupakan masalah penting untuk diungkapkan. Dari perspektif ekonomi Islam tersebut, perdagangan ternyata memiliki dua dimensi, yakni dimensi duniawi dan dimensi ukhrawi.

Perdagangan yang di jalanknan berlandaskan nilai-nilai Islam dalam menelaah, ini di pahami sebagai yang berdimensi ukhwani, dan demikian sebaliknya berdimensi duniawi apabila suatu aktivitas perdagangan terlepas dari nilai-nilai Islam yang dimaksud.14

Islam tidak membiarkan begitu saja seseorang bekerja sesuka hati untuk mencapai tujuan dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti melakukan penipuan, kecurangan, sumpah palsu, riba, menyuap dan perbuatan batil lainnya. Tetapi dalam Islam diberikan suatu batasan atau garis pemisah antara yang boleh dan yang tidak boleh, yang benar dan salah serta yang halal dan yang haram. Sesuai firman Allah swt dalam Q.S An-Nur ayat 54



















































Terjemahnya:

Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya

14

(19)

kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".15

Allah swt melarang Nabi menerima sumpah mereka dan menyuruh Nabi memberi peringatan terakhir, agar mereka benar-benar beriman serta taat dan patuh menerima perintah Allah dan Rasul-Nya. Apabila mereka tidak insaf, maka Nabi dibebaskan dari tanggungjawab terhadap perbuatan mereka karena rasul hanya berkewajiban menyampaikan petunjuk dan nasihat.

Syariah Islam telah mengatur dan membimbing manusia di seluruh aspek kehidupan. Karena bisnis adalah bagian dari aspek kehidupan manusia maka sudah barang tentu termasuk dalam bagian yang diatur oleh koridor syariah dan dalam melakukan praktik pemasaran harus sesuai yang telah diajarkan Rasulullah saw. Sesuai dalam firman-Nya QS Al-Baqarah /2 : 172 yaitu :

































Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

Penjelasan ayat diatas menjelaskan tentang sebagai manusia yang taat kepada Allah swt melakukan praktik pemasaran merupakan bagian dari upaya untuk mencari rezeki dan karunia Allah swt. Dan proses cara memperoleh rezeki secara benar.

15Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta Timur: CV Darus Sunah,

(20)

Tuntunan Syariah inilah “manusia bisa mencapai al-falaah (kesuksesan, keberhasialan, dan kemenangan).”16 Ekonomi Islam mempunyai aturan khas dalam supply dan demand. Pasar yang mewadahi interaksi supply dan demand hanya untuk jenis komoditi yang halal saja. “Komoditi haram, apapun bentuk dan sifatnya, sama sekali dilarang untuk diperjualbelikan.”17

Di dunia modern saat ini perusahaan atau produsen harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Polewali Mandar merupakan salah satu kota yang banyak bermunculan bisnis, diantaranya bisnis kuliner, pakaian dan wisata. Salah satu perusahaan yang mengalami perkembangan di masyarakat adalah Malolo Group di Kabupaten Polewali Mandar. Malolo Group meliputi usaha pakaian dan bisnis lipaq saqbe Mandar (sarung sutra Mandar). Lipaq saqbe Mandar (sarung sutra Mandar) adalah salah satu benda kebudayaan masyarakat Mandar yang terbuat dari sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnnya, dan berasal dari benang yang dihasilkan dari ulat sutra. Karena itu, setiap peristiwa kehidupan atau upacara-upacara misalnya pelantikan pejabat, perkawinan atau kematian lipaq saqbe Mandar (sarung sutra Mandar) selalu dipakai. Hal ini menunjukkan bahwa lipaq saqbe Mandar memiliki makna tertentu kehidupan masyarakatnya, yang fungsinya tidak hanya semata-mata dipakai sebagai lambang keunggulan, gengsi atau perhiasan badan, tetapi lebih dari itu merupakan benda budaya yang dianggap mengandung nilai ritual bagi masyarakat. Hal ini tercermin pada fungsi-fungsi dan makna lipaq saqbe Mandar (sarung sutra Mandar) yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi religi dan budaya.

16Riyanto Sofyan, Bisnis Syariah Mengapa Tidak?, (Jakarta: Gramedia, 2011), h. 28. 17Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam,

(21)

Adapun omzet untuk setiap tahunnya terjadi peningkatan penjualan pada produk lipaq saqbe Mandar untuk beberapa tahun terakhir. Omzet yang di capai pada tahun 2015 sebesar Rp. 14.700.000, di tahun 2016 sebesar Rp. 17.200.000 rupiah, kemudian di tahun 2017 sebesar 21.150.000, karena pada tahun 2017 Malolo Group sudah mempunyai brand dan dalam bidang promosi memanfaatkan teknologi dan Malolo Group dalam bidang promosi lainnya melakukan pameran produk.18

Pembuatan lipaq saqbe Mandar dilakukan dengan alat-alat yang masih tradisional. Dan dari aspek produk lipaq saqbe Mandar tidak diragukan lagi kualitasnya. Besarnya target pasar menjadi salah satu alasan mengapa begitu mudahnya perkembangan lipaq saqbe Mandar (sarung sutra Mandar) dengan pesat dikalangan masyarakat. Dengan meningkatnya penjualan tersebut, membuat para pengusaha mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Salah satu cara yang ditempuh untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli atau berbelanja sebuah produk dengan mengolah elemen dalam bauran pemasaran. Dan pembahasan khusus dalam bauran pemasaran yaitu people (orang), process (proses) dan physical evidence (bukti fisik). Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti berusaha mengungkap dan menganalisis

“Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Lipaq Saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar dalam Perspektif Ekonomi Islam.”

18

(22)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang berdasarkan uraian latar belakang dan landasan pemikiran yang telah dikemukakan, maka masalah pokok yang menjadi objek dalam penulisan, yaitu:

1. Apakah pengaruh People (orang) terhadap peningkatan volume penjualan

lipaq saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar?

2. Apakah pengaruh Process (proses) terhadap peningkatan volume penjualan lipaq saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar?

3. Apakah pengaruh Physical Evidence (bukti fisik) terhadap peningkatan volume penjualan lipaq saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar?

C. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan Ida Farida, Achmad Tarmizi, & Yogi November dengan judul Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7p Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Gojek Online di lingkungan kampus Universitas Islam Attahiriyah Jakarta. Hasil penelitian dengan menggunakann 90 responden, dengan menggunakan rumus metode convenience sampling. Probabilitas (sig) pada variabel people adalah sebesar 0,283. Karena probabilitas lebih besar dari pada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau sig > a atau 0,000 > 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang tidak berpengaruh terhadap

(23)

kepuasan konsumen. Besarnya probabilitas (sig) pada variabel proses adalah sebesar 0,054. Karena probabilitas lebih besar dari pada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau sig < a atau 0,054 > 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian proses tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Probabilitas (sig) pada variabel bukti fisik adalah sebesar 0,086. Karena probabilitas lebih besar dari pada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau sig > a atau 0,086 > 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bukti fisik tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil Uji F dapat disimpulkan bahwa variabel bebas penelitian ini yaitu bauran pemasaran (7P) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terkait yaitu kepuasan konsumen pengguna GOJEK di Jakarta.

2. Penelitian yang dilakukan Nuri Arisa dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi pada Rahmat Batik Lampung, Bandar Lampung). Hasil penelitian dengan menggunakann 60 orang konsumen yang diambil dari rata-rata konsumen yang datang perbulannya, secara simultan me-nunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen yang dibuktikan berdasarkan perhitungan nilai Fhitung>Ftabel yaitu sebesar 28,530>2,54. Berdasarkan perhitungan secara parsial diketahui bahwa produk, harga, dan tempat/saluran distribusi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat penjualan, sedangkan untuk variabel promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat penjualan. Selanjutnya variable produk, harga, tempat/saluran distribusi dan promosi dikatakan mampu

(24)

men-jelaskan pengaruhnya terhadap tingkat penjualan yaitu sebesar 67,5% serta sisanya 32,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lainnya.

3. Lita (2010) Dengan judul penelitian Pengaruh Implementasi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Proses Keputusan Wisatawan Mengunjungi Objek Wisata di Kota Padang. Dengan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana sampel yang diambil 150 wisatawan yang mengunjungi objek wisata di kota Padang. Bahwa process (proses) berpengaruh terhadap keputusan wisatawan mengungjungi objek wisata. Dan physical evidence berpengaruh terhadap keputusan wi-satawan mengungjungi objek wisata.

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh People (orang), Process (proses) dan Physical Evidence (bukti fisik) terhadap peningkatan volume penjualan lipaq saqbe

Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar.

b. Untuk mengetahui pengaruh Process (proses) terhadap peningkatan volume penjualan lipaq saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar.

c. Untuk mengetahui pengaruh Physical Evidence (bukti fisik) terhadap peningkatan volume penjualan lipaq saqbe Mandar pada Malolo Group, Kabupaten Polewali Mandar.

(25)

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Diharapakan penelitian ini dapat memberikan jawaban mengenai kebenaran yang dikemukakan teori Marketing Syariah (Wilson, 2012) yaitu adanya pengakuan secara sadar bahwa Allah swt. sebagai penggerak dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis dalam hal ini pelaku pemasaran (produsen dan konsumen) sehingga menggambarkan kegiatan yang menggambarkan nilai Islam, menjunjung tinggi nilai moral dan adaptif terhadap perkembangan budaya.19

b. Kegunaan Praktis

Bagi pihak owner maupun karyawan Malolo Group khususnya lipaq saqbe Mandar diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan, sehingga lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan volume penjualan di Polewali Mandar.

19

Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, PEMASARAN SYARIAH Teori, Filosofi, dan Isu-Isu Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 136.

(26)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran dan Manjemen Pemasaran

1. Pemasaran

Pemasaran adalah “proses sosial, dan manajerial yang dilakukan individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan men-ciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.”20 Definisi pemasaran dalam konteks yang lebih luas dapat didefenisikan sebagai proses sosial yang manajerial pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Sedangkan pemasaran dalam arti sempit “pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan.”21

Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.22

Menurut The American Marketing Association, pemasaran adalah aktivitas, kumpulan institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan barang yang memiliki value (nilai tambah) bagi konsumen, klien, partner, dan masyarakat luas.23

20Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers,

2016), h. 14.

21

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 6.

22Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Caps, 2014), h.

18.

23Sunardi dan Anita Primastiwi, PENGANTAR BISNIS Konsep, Strategi dan Kasus.

(27)

Jadi, dari kedua kutipan diatas dapat dipahami bahwa pemasaran (marketing) sebagai proses yang dilakukan perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang di mulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluaran atau penjualan produk.24

Pada dasarnya pemasaran adalah aktivitas perusahaan yang melibatkan serangkaian institusi dalam proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.25

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen adalah “seni dan ilmu dalam perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan, pemotivasian dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.”26

Istilah manajemen berasal dari bahasa Latin manus yang berarti “tangan”, dalam bahasa Italia maneggiare berarti “mengendalikan”, kemudian bahasa Prancis management yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur”, sedangkan dalam bahasa Inggris istilah manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses aktivitas dan diatur

24Sahade dan Chalid Imran Musa, Manajemen Pemasaran, (Makassar: Badan Penerbit

Universitas Negeri Makassar), h. 3.

25Fadel Retzen Lupi Nurdin Nurdin, Analisis Strategi Pemasaran Dan Penjualan

E-Commerce Pada Tokopedia.Com, Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer Vol.2 No.1 Januari-Juni 2016, h. 21 (20-29)

26

(28)

dasarkan urutan dan fungsinya dinamakan Manajemen.27 Dari arti tersebut, secara substantif, makna manajemen “mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan.”28

Istilah manajemen mengandung tiga pengertian dasar, yaitu; (1) manajemen sebagai suatu proses; (2) manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas dalam menggerakkan orang-orang tersebut; (3) manajeman sebagai seni (art) dan sebagai suatu ilmu (science). Menurut Lawrgance A. Appley, President dari American

Management Association (AMA) memberikan definisi manajemen adalah

“suatu seni untuk memperoleh sesuatu dengan melalui kegiatan orang lain.29

Sedangkan menurut Persatuan Pemasaran Amerika (1985) mendefinisikan manajemen pemasaran adalah proses perencanaan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.30

Jadi dapat diartikan bahwa manajemen pemasaran adalah “kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk me-ngidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.”

B. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pe-laksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar

27

Usman Effendi, Asas Manajemen, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 1.

28Juhaya S. Pradja, Manajemen Perusahaan, (Bandung: Pustaka Setia), h. 13.

29Sahade dan Chalid Imran Musa, Manajemen Pemasaran, (Makassar: Badan Penerbit

Universitas Negeri Makassar, 2009), h. 5.

30

Thamrin Abdullah dan Tantry Francis,. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 22.

(29)

yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.31 Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapati tujuan pemasaran dan perusahaan.32

Strategi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan pada umumnya dan bidang pemasaran pada khususnya. Disamping itu strategi yang menetapkan harus ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan yang selalu berubah. Dengan demikian strategi pemasaran dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah apa yang akan dilakukan perusahaan.33

Adapun dalam strategi pemasaran di perlukan marketing mix. Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dipasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Yang dikelompokan dalam empat variabel dikenal dengan 4P yaitu, “produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).”34 Seiring dengan perkembangan zaman, jumlahnya meluas hingga tujuh yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion), orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical evedence).35 Bauran pemasaran merupakan kumpulan “variabel-variabel yang

31Iwan Purwanto, Manajemen Strategi, (Bandung: Yrama Widya, 2008), h. 151 32

Rina Rachmawati, Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran), Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011, h. 144

33http://eprints.stainkudus.ac.id , pukul 07.27 WITA, di akses 05 Februari, h. 11

34

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 62.

35

Ida farida dkk, Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7p Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Gojek Online, Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.1, Juni 2016, h. 34.

(30)

digunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam menentukan pembelian suatu barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.”36

Menurut Philip Kotler mendefinisikan marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.37

Untuk lebih jelasnya strategi pemasaran dalam bauran pemasaran (marketing mix) akan diuraikan satu persatu dibawah ini :

1. Produk (Produck)

Untuk mengembangkan salah satu aspek pemasaran, yaitu “produk, perusahaan perlu memberi nilai tambah pada produk yang di tawarkan.”38 Menciptakan produk yang diinginkan oleh konsumen bukan sesuatu yang mudah, jika sekedar menciptakan produk yang bersifat dan bernilai kebutuhan menjadi tidak sulit untuk dipikirkan. Jadi setiap produk yang diciptakan “telah terlebih dahulu dianalisis dengan mendalam kemana produk tersebut akan dipasarkan nantinya.”39

Yang lebih penting bagian pemasaran harus memikirkan jenis barang baru yang diciptakan, “yang sesuai dengan perkembangan teknologi, perubahan keinginan konsumen, perubahan kegiatan ekonomi, dan peningkatan pendapatan.”40

Namun, jika ditinjau dari perspektif syariah, Islam memiliki batasan tertentu yang lebih spesifik mengenai definisi produk. Allah swt memerintahkan

36Bambang Heru Martono dan Susatyo Herlambang, Pengantar Ilmu Bisnis, (Yogyakarta:

Parama Publishing, 2014), h. 110-111.

37Sahade dan Chalid Imran Musa, Manajemen Pemasaran, (Makassar: Badan Penerbit

Universitas Negeri Makassar), h. 23.

38Sunardi dan Anita Primastiwi, PENGANTAR BISNIS Konsep, Strategi dan Kasus.

(Yogyakarta: CAPS, 2015), h. 184.

39Irham Fahmi, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 83. 40

(31)

kita menggunakan, memanfaatkan dan mengonsumsi produk yang halal saja. “Halal kita bisa maknai sebagai segala tindakan ataupun produk yang dibolehkan oleh syariah untuk dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh manusia.”41

Menurut Al Muslih, ada tiga hal yang perlu dipenuhi dalam menawarkan sebuah produk:

a. Produk yang ditawarkan memiliki kejelasan barang, kejelasan ukuran/ takaran, kejelasan komposisi, tidak rusak/ kadaluarsa dan menggunakan bahan yang baik.

b. Produk yang diperjualbelikan adalah produk yang halal. c. Dalam promosi maupun iklan tidak melakukan kebohongan. 42

Sebagaimana dalam hadis Rasulullah saw., yang menjelaskan tentang larangan menipu dalam jual beli dan pemasaran produk.

ِعْيَ ب ْنَعَو ِةاَصَحْلا ِعْيَ ب ْنَع َمَلسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَلَص ِهُللا ٌلْوُسَر ىَهَ ن َلَاق َةَرْ يَرُه ىِبَأ ْنَع

)ٌمِلْسُم ُهاَوَر( ِرَرَغْلا

Artinya :

Dari Abu Hurairah : Rasulullah saw melarang jual beli dengan hashah (melempar batu kerikil) dan jual beli dengan cara menipu. (HR. Muslim).

Hadis diatas menjelaskan tentang larangan Rasulullah terhadap dua jenis jual beli, yaitu jual beli yang disertai dengan penipuan dan jual beli dengan cara megundi. Penipuan dalam hal ini seperti, barang yang di iklankan atau di promosikan dalam bentuk katalog dan brosur berbeda dengan barang atau produk yang disediakan.

2. Harga (Price)

Harga sangat berperan dominan dalam pemasaran stratejik. Sebagai peran stratejik khususnya pemasaran, maka penetapan harga merupakan bagian penting

41Riyanto Sofyan, Bisnis Syariah Mengapo Tidak?, (Jakarta: Gramedia, 2011), h. 41-42. 42Tamamuddin, Mengantisipasi Pasar Terbuka Dengan Menciptakan Keunggulan

Bersaing Melalui Pendekatan Strategi Pemasaran (Pendekatan Marketing Mix Dalam Prespektif Islam), Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 10, Nomor 2, Juni 2012. h, 267.

(32)

dari segi pemposisian, sehingga pelaksanaan keputusan harga membutuhkan koordinasi dengan keputusan-keputusan untuk seluruh komponen pemposisian. Harga adalah “strategi pemasaran satu-satunya yang terkait langsung dalam menghasilkan pendapatan.”43 Sedangkan defenisi lain dari harga merupakan “jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.”44

Penetapan harga dipengaruhi oleh berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Untuk menguasai pasar pada penjual produk maka pihak manajemen perusahaan sering menerapkan berbagai macam strategi harga seperti pemberian diskon, penjualan barang dengan sistem kredit, beli satu dapat dua, dan lain sebagainya.45

Proses penentuan harga, Islam juga memandang bahwa harga haruslah disesuaikan dengan kondisi barang yang dijual. Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wasallam pernah marah saat melihat seorang pedagang menyembunyikan jagung basah di bawah jagung kering, kemudian si pedagang menjualnya dengan harga tinggi.46 Dalam sebuah hadits beliau mengatakan:

ِةَرْ بُص ىَلَع َّرَم َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص ِهَّللا َلوُسَر َّنَأ َةَرْ يَرُه يِبَأ ْنَع

ُهَُ َي َ ََََََْْ ٍا َعَط

ا َي ُ اَ َّسلا ُهْ َ با َصَأ َلا َق ٍِا َعَّالا َ ِلا َص ا َي اََ َه ا َم َلا َاَ َ لا َلَ ب ُهُعِبا َصَأ َْ َلاَاَ َ ا َهيَِ

هور( ي اِم َهْي َلَ َ ََّ َي ْن َم َُا َّالا ُهاَر َ ي ْي َ ٍِا َعَّالا َطْو َ َ ُه َ ْلَعََ َا َََأ َلا َق ِه َّللا َلوُسَر

)ملسم

Artinya :

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah maka pun beliau bertanya,kepada penjual “Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab,“Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar

43Sofjan Assauri, Strategic Marketing Sustaining Lifetime Costumer Value, (Jakarta.

Rajawali Pers, 2013), h. 193.

44Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h.63.

45Irham Fahmi, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 88. 46

Tamamuddin, Mengantisipasi Pasar Terbuka Dengan Menciptakan Keunggulan Bersaing Melalui Pendekatan Strategi Pemasaran (Pendekatan Marketing Mix Dalam Prespektif Islam), Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 10, Nomor 2, Juni 2012. h, 271.

(33)

manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim No.102 ).

Hadis tersebut menjelaskan jika memang barang itu bagus, maka wajar jika harganya mahal. Namun jika barang itu jelek kualitasnya, sudah sewajarnya dijual dengan harga murah. Nabi Muhammad saw., mengajarkan penetapan harga yang baik. Barang yang bagus dijual dengan harga bagus. Dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual harga yang rendah.

3. Tempat (Place)/Lokasi

Tempat meliputi “kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.”47 Lokasi merupakan letak toko atau pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba. “Pemilihan lokasi untuk berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya.”48

Keputusan lokasi sangat penting karena berkaitan dengan potensi penjualan dan keuntungan, daya saing dan kesinambungan usaha. Jika salah dalam menentukan lokasi maka akibat bukan hanya bersifat jangka pendek namun juga bisa berakibat jangka panjang.49

Adapun pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi menurut Tjiptono meliputi :

a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

b. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

47

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1, (Jakarta:

Erlangga, 2008), h.63.

48Fifiyanita Ghanimata, 2013, Pengaruh Harga, Kualitas Layanan, dan Lokasi Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Bandeng Juwana Elrina, Jurnal Ekonomika dan Bisnis, h. 25.

49

(34)

c. Lalu lintas (traffic) di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadinya impulse buying. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan. d. Tempat parkir yang luas dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost, asrama mahasiswa, atau perkantoran. 50

4. Promosi (Promotion)

Promosi berarti “aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.”51

Promosi juga berarti “penggunaan teknik-teknik promosi berupa iklan, personal selling, diskon dan public realtion.”52

Promosi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan aktivitas penjualan dan sebagai sarana untuk meningkatkan penjualan. Sebuah proses akan sukses jika ditangani oleh mereka yang memiliki jiwa dalam bidang promosi, karena promosi lebih dari sekedar memahami ilmu marketing dalam tatanan konsep teoritis namun bagaimana menghubungkan dengan kondisi realita di lapangan.53

Adapun alat atau unsur dari promosi adalah : 1. Advertensi

2. Personal selling 3. Promosi penjualan 4. Public Relation54

Advertensi, yaitu suatu bentuk promosi yang dibayar dan bersifat nonpersonal melalui beberapa media, seperti radio, print, direct mail atau email,

50Yuliani, 2005, Pengaruh Lokasi, Harga Dan Pelayanan Terhadap Keputusan

Berbelanja Konsumen Di Abc Swalayan Purbalingga. Skripsi Ilmu Sosial, h.14.

51Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), h.63.

52Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung, Alfabeta,

2009), h. 268.

53Irham Fahmi, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 90.

54

Sofjan Assauri, Strategic Marketing Sustaining Lifetime Costumer Value, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 239.

(35)

bersifat persentasi dan promosi dari gagasan, barang atau jasa oleh suatu sponsor yang teridentifikasi.

Personal selling adalah suatu proses yang membantu dan membujuk satu atau lebih prospek, untuk membeli produk, berupa barang atau jasa, ataupun untuk bertindak dalam gagasan melalui penggunaan presentasi lisan, seperti penjualan, pertemuan penjualan, pelatihan penjualan dan program internsif untuk tenaga penjual perantara dan telemarketing.

Promosi penjualan adalah pemberian insentif yang direncanakan untuk merangsang atau mendorong pembelian atau penjualan suatu produk yang biasanya bersifat jangka pendek.

Public Relation yaitu bentuk promosi yang tidak dibayar, stimulasi non personal dari permintaan untuk suatu produk, jasa, unit bisnis, dengan penanaman berita nyata tentang hal itu atau presentasi yang menyenangkan untuk hal tersebut di dalam media.

Adapun fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tiga variabel marketing mix yaitu people, process dan physical evidence.

5. Manusia (People)

People berarti “karyawan penyedia barang dan jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri.”55 Perusahaan dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat

55

Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, h. 219

(36)

diandalkan dalam berhubungan dengan pelanggan dari pada karyawan pesaingnya.56

People memegang peranan penting dalam praktik pemasaran, baik sebagai produsen maupun konsumen. Marketer harus jujur dan bertanggung jawab kepada produk dan jasa yang dihasilkan. People merupakan aset utama dalam industri ba-rang atau jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan per-formance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan pengetahuan yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Bauran pemasaran people, berhubungan dengan perencanaan “sumber daya, job specification, job description, rekrutmen, seleksi karyawan, pelatihan karyawan, dan motivasi kerja.”57

Faktor penting lainnnya dalam people adalah “sopan santun dan motivation dari karyawan dalam industri barang dan jasa.”58 Karena seorang marketer harus memiliki sikap bermurah hati, sopan dan bersahabat saat berelasi dengan mitra bisnisnya. Firman Allah swt:











































56

Dita Aminah, Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kinerja Usaha Kecil Dan Menengah. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 81 Tahun XXI September 2015, h. 2.

57

Fakhriyan Sefti Adhaghassani, Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence) di cherryka bakery, Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016, h. 3.

58

Agus Widarko dan Hairuddin, Pengaruh Kinerja Bauran Pemasaran (7p) Terhadap Nilai Pelanggan Pada Restaurant Ikan Bakar Nia Di Malang, JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012, h. 47

(37)

Terjemahnya:

Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka me-ngucapkan Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.59

Kegiatan berbisnis merupakan kegiatan yang membutuhkan pemahaman yang serius, mulai dari merencanakan apa yang akan diperbuat kemudian pada tahap pelaksanaan dan tahap memonitor ataupun evaluasi dari bisnis yang dijalankan. Dalam menjalankan bisnis, tugas penting pemasar adalah dapat menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat baik konsumen dan pelanggan. Dalam menyediakan kebutuhan masyarakat, terlebih dahulu pemasar dapat melakukan penelitian (riset) pasar. Sehingga produk dan jasa yang diciptakan dapat diminati dan memberikan manfaat ataupun kepuasan bagi masyarakat.60 Dan seorang marketer dalam berusaha harus meliputi dari segi materi, halal dari cara memperolehnya, serta juga halal dalam cara pemanfaatan atau penggunaannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw: “

“Sesungguhnya perkara yang halal itu jelas dan perkara haram itu oun jelas, dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (meragukan) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu, barang siapa yang menjaga diri dari perkara syubhat, ia telah terbebas dari (dari kecaman) untuk agama dan kehormatannya...ingat!” Sesungguhnya didalam tubuh itu ada sebuah gumpalan, apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuh, tidak lain ia adalah hati.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Jadi, sesungguhnya yang halal dan haram itu jelas. Bila masih diragukan, maka sebenarnya ukurannya berkaitan dengan hati manusia itu sendiri. Bila

59Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta Timur: CV Darus Sunah,

2002), h. 288

60Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah, Jurnal Khatulistiwa

(38)

hatinya jernih, maka segala yang halal akan menjadi jelas. Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak halal-termasuk yang syubhat tidak boleh menjadi objek usaha, dan karenanya tidak mungkin menjadi bagian dari hasil usaha.61

Teori yang telah dijabarkan oleh Rice bahwa konsep tauhid merupakan modal yang paling penting dalam praktik bisnis (pemasaran). Konsekuensi dari pentingnya kedalaman mengenai konsep ketahuidan pada pelaku pemasaran akan menciptakan keseimbangan hubungan, yaitu hubungan antar pelaku pemasaran dengan Allah swt. karena dari konsep tauhid inilah yang menjadikan pelaku pemasaran lebih memperhitungkan setiap ucapan dan tindakan yang dilakukan karena setiap perbuatan dan perkataan yang disampaikan akan dituntut per- tanggungjawabannya di alam akhirat kelak. Karena itu, memberikan pelayanan yang baik merupakan perbuatan yang baik yang diperintahkan Allah swt dan menimbulkan ketertarikan dan kepercayaan konsumen terhadap produk dan jasa tersebut, sehingga akan lebih meningkatkan volume penjualan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS Al- Hasyr ayat 18 sebagai beriku:



































Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

61Veithzal Rivai, Islamic Busines and Economic Ethics, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.

(39)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita harus menjadi seorang yang bertakwa. Selain itu kita diharuskan untuk memperhatikan setiap apa yang kita kerjakan atau yang kita perbuat. Karena setiap apa yang kita kerjakan akan memberikan dampak untuk hari esok yaitu akhirat. Ayat ini menunjukkan bahwa seorang manajer atau marketer, diharuskan untuk membuat suatu pelayanan dan perncanaan yang baik agar apa yang dikerjakan bisa memberikan sebuah pelayanan yang baik dan maksimal.

Adapun dalam etika Islam, pemasar (people) harus menujukkan rasa tanggung jawab dalam empat kategori, yaitu:

1. Tanggung jawab kepada Allah swt. 2. Tanggung jawab terhadap masyarakat

3. Bertanggung jawab pada kesejahteraan sendiri 4. Tanggung jawab terhadap lingkungan.

Apabila marketer melakukan pelanggaran pada salah satu dari tanggung jawab tersebut maka tindakan itu adalah “pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Islam.” 62

Seorang marketer harus memliki sifat dasar yang mumpuni, agar dapat mencapai target dan profit yang di inginkan. Sifat dasar inilah yang akan mem-bawa dampak yang baik untuk marketer. Berikut beberapa sifat dasar bagi marketer:

a. Tidak cepat puas, artinya semangat untuk memacu prestasinya. Hidup adalah sebuah proses menuju peringkat terbaik. Memanfaatkan peluang dan tetap semangat untuk terus maju merupakan pendukung penting kesuksesan dalam bisnis.

62Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, PEMASARAN SYARIAH Teori, Filosofi,

(40)

b. Fleksibilitas (kelenturan), sifat ini menuntut pelaku bisnis untuk supel (luwes) dengan berbagai kondisi dan relasi. Kemampuan dapat memahami keinginan dan maksud dari pelanggan merupakan kunci untuk menaklukkan hati pelanggan.

c. Ketabahan, kasabaran, dan keuletan, dalam menjalankan bisnis selalu menghadapi berbagai tantangan dan halangan. Semua itu harus dilalui dengan tabah, sabar dan dilarang berhenti berharap. Terlalu pasrah merupakan penghambat perjalanan mencapai sukses.

d. Kemampuan memanfaatkan waktu dan peluang bahkan menciptakannya. Peluang atau kesempatan adalah hal yang berharga bagi para pelaku bisnis, dalam keadaan sesulit apapun tetap yakin bahwa peluang itu pasti ada atau kemudahan itu pasti datang. Hal ini juga berhubungan dengan betapa ber-harganya waktu karena waktu adalah amanat yang harus di-pertanggungjawabkan.

e. Percaya diri, dalam memanfaatkan peluang pelaku bisnis harus bertindak cepat, karena itu diperlukan tingkat kepercayaan diri yang kuat pada diri marketer. Hal ini meliputi keyakinan tentang apa yang dilakukan benar, objek yang diperdagangkan tidak palsun dan bukan sesuatu yang dibenci Allah swt.

f. Optimisme, sifat ini akan dapat meningkatkan semangat bahkan dapat juga menjadi passsion. Sebaliknya berpikiran yang negatif, takut gagal dan me-ngurungkan niat akan menjadi penghambat. Alam bawah sadar manusia merupakan kekuatan yang besar dalam menciptakan kegiatan. Apabila terisi oleh pikiran tentang kesuksesan maka akan memberikan dorongan untuk sukses.

(41)

g. Belajar dari pengalaman merupakan ilmu yang sangat bijak supaya tidak terjerumus kembali pada lubang yang sama. Kasalahan atau kegagalan bila disadari merupakan obat yang sangat manjur untuk menggapai kesuksesan.63

6. Proses (Process)

Process bagian dari marketing mix yang penting. Proses adalah “kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama me-lakukan pembelian barang atau jasa.”64 Process juga berarti “suatu upaya pe-rusahaan, dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.”65 Karena konsumen pada umumnya “tidak segera mengetahui kualitas produk dan jasa yang akan dibelinya.”66

Mengingat bahwa penggerak perusahaan adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality as-surance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang ter-standarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.67

Dalam proses marketer harus memiliki integritas intelektual dan tingkat kesadaran yang lebih tinggi pada konsumen. Marketer harus menumbuhkan ke-percayaan, berkomunikasi dan mempraktikkan nilai-nilai etika mendasar yang

63

Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, PEMASARAN SYARIAH Teori, Filosofi, dan Isu-Isu Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 206-207.

64

Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, h. 220.

65

Maya Ariyanti, Analisis Pelaksanaan Service Marketing Mix Pada Industri Telepon Seluler Berbasis GSM Di Indonesia, Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 6 Nomor 3 Februari 2005, h. 462.

66

Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Caps, 2014), h. 83.

67Agus Widarko dan Hairuddin, Pengaruh Kinerja Bauran Pemasaran (7p) Terhadap

Nilai Pelanggan Pada Restaurant Ikan Bakar Nia Di Malang, JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012, h. 47.

(42)

pat meningkatkan kepercayaan konsumen. Dalam melakukan proses marketer harus memiliki nilai-nilai dasar, seperti kejujuran, tanggung jawab, keadilan, rasa hormat, keterbukaanan dan kemasyarakatan. 68

Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang be-rada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mem-punyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada flek-sibilitas biaya dan kualitas barang dan jasa yang diproduksi.69 Menurut Kotler dan Amstrong kualitas produk dan jasa adalah “kemampuan suatu produk atau jasa untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan kehandalan ketepatan kemudahan operasi dan kebaikan serta atribut lainnya.”70

Proses marketer harus memiliki integritas intelektual dan tingkat kesadaran yang lebih tinggi pada konsumen. Marketer harus menumbuhkan ke- percayaan, berkomunikasi dan mempraktikkan nilai-nilai etika mendasar yang da- pat meningkatkan kepercayaan konsumen. Dalam melakukan proses marketer harus memiliki nilai-nilai dasar, seperti kejujuran, tanggung jawab, keadilan, rasahormat, keterbukaanan dan kemasyarakatan serta amanah.

70

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 58 sebagai berikut:

68Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, PEMASARAN SYARIAH Teori, Filosofi,

dan Isu-Isu Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 171-172.

69

Fakhriyan Sefti Adhaghassani, Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence) di cherryka bakery, Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016, h. 3.

70R.S. Weenas Jackson, Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta. Manado. Jurnal Emba. Vol.1 No.4 Desember 2013, h. 609.

Gambar

Tabel 4.22 : Hasil Uji Determinasi R 2  .................................................................
Gambar 2.1   : Kerangka pikir ............................................................................
Tabel 4.8  Variabel Process  Jawaban  Responden  STS  TS  N  S  SS  Total  Bobot  1  2  3  4  5  P6  F  1  7  24  42  12  86  %  1.16  8.13  27.9  48.83  13.95  100  P7  F  -  2  18  42  24  86  %  -  2.32  20.93  48.83  27.9  100  P8  F  -  4  13  45  24
Tabel 4.11  Descriptive Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan menuliskan hasil kesimpulan pengamatan dan diskusi Menuliskan dengan benar: tema pidato, pembicara, pendengar, tempat Menuliskan dengan benar

2 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaa Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah ... PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA

Gong Bambu adalah suatau alat musik yang terbuat dari bambu dan mempunyai nada menyerupai dengan bunyi nada dua buah Gong Perunggu, Gong Bambu ini dijadikan oleh masyarakat

Yakni, tidak bisa dipungkiri sebagai bentuk kolonialisme negara atau penguasaan wilayah (koloni) atas penduduknya. Kolonialisme dalam hukum pernikahan di Indonesia yang

Data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil evaluasi pada setiap siklus yang telah direncanakan,baik berupa data kuantitatif dari hasil evaluasi dan data kualitatif

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang berbantuan lembar kerja praktikum berpengaruh terhadap keterampilan proses

Penelitian ini adalah bertujuan untuk menge- tahui beberapa hal, yaitu: untuk mengetahui per- usahaan keluarga lebih banyak menggunakan au- ditor spesialis industri dibandingkan

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari informan dapat dikatakan bahwa interaksi sosial masyarakat di Perkampungan Bukkang Mata setelah masuknya teknologi pertanian