• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Jaringan Fiber To The Home di Perumahan Taman Kopo Indah 5 Bandung. Design of Fiber to the Home in Taman Kopo Indah 5 Bandung Residence.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Jaringan Fiber To The Home di Perumahan Taman Kopo Indah 5 Bandung. Design of Fiber to the Home in Taman Kopo Indah 5 Bandung Residence."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME DI PERUMAHAN TAMAN KOPO INDAH 5 BANDUNG. DESIGN OF FIBER TO THE HOME IN TAMAN KOPO

INDAH 5 BANDUNG RESIDENCE.

Maharani Sutrisno¹, Akhmad Hambali², Ridwan Widiyanto.³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Fiber to the Home (FTTH) adalah jaringan serat optik yang mengakses langsung sampai ke pengguna rumahan. Kapasitas dari rumah kabel di area perumahan Taman Kopo Indah tidak cukup menampung potensi permintaan pelanggan internet baru yang diramalkan di tahun 2013 mencapai 527 pengguna. Sehingga direncanakan pada tahun 2012 ini PT.Telkom merancang perumahan Taman Kopo Indah 5 menjadi Akses fiber to the home dengan menggunakan teknologi GPON.

Perancangan ini akan dimulai dengan meramalkan jumlah pelanggan yang akan menggunakan teknologi GPON pada kawasan perumahan Taman Kopo Indah 5.Kemudian dari hasil peramalan akan dirancang jaringan FTTH dari sentral sampai pelanggan dengan menentukan pemakaian, penempatan, jarak, dan spesifikasi perangkat. Setelah itu akan dianalisis hasil perancangan jaringan FTTH tersebut berdasarkan LPB dan RTB.

Ternyata hasil perancangan menunjukkan bahwa perancangan untuk daerah Perumahan Taman Kopo Indah 5 menggunakan sebuah ODC, 73 buah ODP dan 486 buah ONT dengan 34 buah splitter 1:4 dan 73 buah splitter 1:8. Berdasarkan perhitungan kelayakan sistem link Power Budget didapatkan redaman total pada jarak terjauh sebesar 22.37 dB untuk downlink dan 22.68 dB untuk uplink. Hal ini masih berada dalam toleransi yang ditetapkan ITU-T G.984 sebesar 28dB. Kemudian hasil perhitungan kelayakan sistem untuk rise time budget didapatkan rise time total untuk arah downlink dengan bitrate sebesar 2,4 Gbps, pelanggan terjauh menghasilkan Ttotal sebesar = 0.2625 ns. Ttotal masih berada di bawah nilai Tsistem sebesar 0,2917 ns. dan uplink dengan bitrate sebesar 1.2 Gbps, pelanggan terjauh menghasilkan Ttotal sebesar = 0.2503 ns. Ttotal masih berada di bawah nilai Tsistem sebesar 0.5833 ns dengan demikian sistem

tersebut masih memenuhi rise time budget dengan pengkodean NRZ. Kata Kunci : FTTH, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget.

(2)

Abstract

Fiber to the Home (FTTH) is a fiber optic network which connecting the residence user directly. Capacity of the cable termination shelter in the residential area no longer enough to

accommodate the potential predicted demand for new internet subscribers in the year 2013 reaches 527 subscribers. Thus, PT.TELKOM will design Taman Kopo Indah 5 residential to be a fiber to the home access by using GPON technology.

Designing begins by forecasting a number of customers who will use GPON technology in residential areas Taman Kopo Indah 5. Then the result will be used to design FTTH network by determining the utilization, device placement, distance, and device specification. Afterward, FTTH network architecture should be analyzed based on LPB and RTB.

The designing output showed that Taman Kopo Indah 5 residence use an ODC, 73 ODP and 486 ONT with 34 pieces of splitter 1:4 and 73 pieces of 1:8 splitter. Based on the calculation of power line budget feasibility, total attenuation for farthest distance are about 22.37 dB for downlink and 22.68 dB for uplink. It is still in tolerance specified by ITU-T G.984 28dB. The results of feasibility regarding to calculation of rise time budget available for the downlink with a total bitrate of 2.4 Gbps, farthest customers generate Ttotal = 0.2625 ns. Ttotal still under Tsistem value of 0.2917 ns. While uplink with the bitrate by 1.2 Gbps, farthest customers generate Ttotal for = 0.2503 ns. Ttotal remained is below the value of 0.5833 ns. Thus the system still comply rise time budget with NRZ encoding.

Keywords : FTTH, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fiber to the Home (FTTH) adalah jaringan fiber optik yang mengakses langsung

sampai ke pengguna rumahan. Jaringan FTTH menggunakan teknologi bernama GPON

(Gigabit-capable Passive Optical Network) dalam konfigurasi perangkatnya.

Keunggulannya adalah bandwidth yang ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps

(downstream) sampai pelanggan. Teknologi ini telah mulai dikembangkan di berbagai

daerah di Indonesia, diantaranya perumahan taman kopo indah Bandung. Di Perumahan taman kopo indah masih menggunakan perangkat AON (Aktif Optikal Network) yang memiliki kualitas bandwidh lebih kecil dan pemeliharaan yang cukup mahal. Tahun 2013 PT.Telkom akan merancang jaringan akses perumahan taman kopo indah menjadi Akses

fiber to the home dengan menggunakan teknologi GPON. Teknologi ini selain

meningkatkan kapasitas bandwidth yang lebih besar, kecepatan akses yang lebih cepat, harga yang lebih murah, juga dapat melayani 3 layanan berupa data, suara,dan video pada satu alat. Dengan menerapkan teknologi GPON, pelanggan dapat menggunakan 3 layanan tersebut hanya pada satu alat bernama ONU (Optical Network Unit).

Perumahan Taman Kopo Indah 5 merupakan perumahan baru di kawasan Taman Kopo Indah Bandung barat, direncanakan selesai dibangun pada tahun 2012. Alasan pemilihan kawasan perumahan taman kopo indah 5 adalah karena kapasitas rumah kabel eksisting yang sudah hampir habis dan perumahan ini memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan berdasarkan record demand di cluster perumahan taman kopo indah 1, 2, dan 3 pada beberapa tahun belakangan yang cukup besar. Selain itu, ke depannya perumahan taman kopo indah akan menjadi salah satu proyek bagi PT.TELKOM sebagai kawasan FTTH menggunakan teknologi GPON untuk di daerah Bandung mulai tahun 2013.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Meramalkan jumlah pelanggan yang akan menggunakan teknologi GPON pada kawasan perumahan Taman Kopo Indah 5.

(4)

b. Penentuan pemakaian dan penempatan perangkat yang akan digunakan c. Perancangan rute jaringan FTTH dari STO Kopo hingga perumahan TKI 5.

d. Menentukan parameter-parameter analisis kelayakan system line power budget dan rise time budget.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah :

a. Merancang jaringan FTTH menggunakan teknologi GPON pada perumahan Taman Kopo Indah 5 Bandung.

b. Menganalisis hasil perancangan jaringan FTTH dengan parameter-parameter line

power budget dan rise time budget.

1.4 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah tugas akhir ini adalah :

a. Perancangan dibatasi hanya untuk kawasan perumahan Taman Kopo Indah 5. b. Perancangan tidak untuk migrasi namun untuk diimplementasikan pada

pembangunan jaringan awal.

c. Perancangan ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan masa depan. d. Perancangan jaringan FTTH menggunakan teknologi GPON

e. Perancangan tidak membahas tentang biaya

1.5 Metode Penyelesaian Masalah

1. Studi literatur, dengan mempelajari referensi tugas akhir terkait yang telah ada, buku, jurnal ilmiah, dan artikel.

2. Diskusi dengan dosen pembimbing.

3. Pengumpulan data pelanggan internet dan data terkait lokasi perancangan jaringan. 4. Analisa data, menggunakan software dan berdasarkan perhitungan.

5. Penarikan kesimpulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara umum sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian singkat mengenai latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.

(5)

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan tentang dasar – dasar teori yang berkaitan dengan arsitektur jaringan yang akan dirancang sehingga akan membantu pengerjaan tugas akhir ini.

BAB III: PERANCANGAN JARINGAN FTTH

Berisikan perancangan FTTH berupa peramalan demand, kebutuhan perangkat, peletakan perangkat yang digunakan, pemilihan jalur fiber optik, serta pengukuran jarak dan redaman.

BAB IV: ANALISIS HASIL PERANCANGAN JARINGAN

Berisikan analisis hasil perancangan jaringan FTTH menggunakan teknologi GPON dengan melihat parameter line power budget dan rise time budget.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian pada bab-bab yang telah dibahas sebelumnya dan sedikitnya memberikan saran yang diharapkan dapat membantu dalam hal perbaikan.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan, analisis, dan proses perhitungan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Berdasarkan hasil perancangan, jaringan fiber to the home di perumahan Taman Kopo Indah 5 Bandung menggunakan sebuah ODC, 73 ODP, dan 486 ONT untuk memenuhi kebutuhan layanan seluruh pengguna.

2. Berdasarkan perhitungan kelayakan sistem link Power Budget didapatkan redaman total pada jarak terjauh sebesar 22.37 dB untuk downlink dan 22.68 dB untuk

uplink. Hal ini masih berada dalam toleransi yang ditetapkan ITU-T G.984 sebesar

28 dB.

3. Berdasarkan perhitungan kelayakan sistem untuk rise time budget didapatkan rise

time total untuk arah downlink dengan bitrate sebesar 2,4 Gbps, pelanggan terjauh

menghasilkan Ttotal sebesar = 0.2625 ns. Ttotal masih berada di bawah nilai Tsistem

sebesar 0,2917 ns. dan uplink dengan bitrate sebesar 1.2 Gbps, pelanggan terjauh menghasilkan Ttotal sebesar = 0.2503 ns. Ttotal masih berada di bawah nilai Tsistem

sebesar 0.5833 ns dengan demikian sistem tersebut masih memenuhi rise time

budget dengan pengkodean NRZ.

5.2 Saran

1. Diharapkan menganalisa parameter tambahan berdasarkan kelayakan bisnis dalam perancangan tersebut.

2. Dalam perancangan yang selanjutnya dapat mengambil studi kasus FTTB atau FTTC.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(7)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amalia Yuliawati.Wahyu,” ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN OPTIK

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPON (Studi Kasus Telkom Bandung)”, Institut

Teknologi Telkom, Bandung, 2011.

[2] Divisi Access. “Materi FTTx Modul 1” PT Telkom Indonesia 2012.

[3] Divisi Access. “Data Pelanggan.” http://www.embassy.telkom.co.id PT Telkom Indonesia 2012.

[4] G.Keiser,”Optical Fiber Communication”, Mc Graw Hill Inc,1991.

[5] Hertianan.S.N. “Diktat Rekayasa Trafik : Peramalan Trafik Untuk Peramalan

jaringan “, STT Telkom.

[6] “Pengenalan FTTH.” http://elektroindonesia.com (diakses tanggal 4 Juni 2012). [7] ITU-T Recommendation G.984-1 (2003), GPON: General Characteristic.

[8] ITU-T Recommendation G.652 (2009), Characteristics of single-mode optical fibre and cable.

[9] ITU-T Recommendation G.657 (2009), Characteristics of a bending-loss insensitive single-mode optical fibre and cable for the access network.

[10] ITU-T Recommendation G.984.2 (2003) , Gigabit – Capable Passive Optical Network (G-PON) : Physical Media Dependent (PMD) Layer Spesefication.

[11] ITU-T Recommendation G.984.3 (2004) , Gigabit – Capable Passive Optical Network (G-PON) :Transmission Convergence Level Specification.

[12] ITU-T Recommendation G.984.4 (2006) , Gigabit – Capable Passive Optical Network (G-PON) : ONT Management And Control Interface Specification.

[13] ITU-T Recommendation G.984.5 (2007) , Gigabit – Capable Passive Optical Network (G-PON) : Enhancement Band.

[14] Lembaga Pers Mahasiswa. “Pelatihan Analisis PAD Menggunakan Minitab”, Universitas Brawijaya, Malang , 2010.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen angket pada penelitian pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli media, ahli materi, dan guru sebagai bahan untuk merevisi dan mengevaluasi LKPD IPA

Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini sehingga meningkatkan persaingan dengan teknologi informasi yang cukup tinggi pula dan dilengkapi

Semasa menjalani PBS,saya telah melakukan beberapa pemerhatian mengenai pengurusan bilik darjah, dengan kerjasama yang diberikan pihak sekolah saya dapat memasuki kelas 4 Mariam

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang sangat nyata terhadap pengaruh lama waktu pemberian tepung testis sapi yang berbeda

Kep-41/PM/2003 yang menyebutkan bahwa komite audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada dewan komisaris terhadap laporan keuangan atau hal- hal yang disampaikan oleh

Rancangan desain fisik FTTH Buah Batu Square menggunakan OptiSystem yang telah disusun berdasarkan desain jaringan yang telah dibuat di worksheet AutoCad dan juga hasil

Proyek Akhir ini dianalisa kinerja jaringan FTTH di STO Telkom Cimahi ke perumahan Cipageran Indah dengan berdasarkan perhitungan parameter kelayakan jaringan yaitu Power

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) MENGGUNAKAN GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) UNTUK PERUMAHAN JINGGA BANDUNG.. NETWORK DESIGN OF FIBER TO THE HOME (FTTH)