• Tidak ada hasil yang ditemukan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BERAS HITAM TERHADAP KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN PADA TIKUS WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) YANG DIBERI DIET PRODISLIPIDEMIA

Fanny F. Walujan*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Dislipidemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Salah satu sifat HDL yaitu sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Tingginya aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi pada HDL berkaitan erat dengan manfaat kardioprotektif yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Pola makan rendah kalori dan asupan energi yang berasal dari karbohidrat yang pada umumnya berasal dari beras yang kaya antioksidan dapat menurunkan resiko terjadinya dislipidemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak beras hitam terhadap kadar HDL pada tikus yang diberi diet prodislipidemia.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental dengan rancangan pre-post test control group design. Sampel adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan berusia 2 - 4 bulan. Jumlah subjek penelitian adalah 28 ekor tikus. Diinduksi diet prodislipidemia dengan dosis 2gr/hari dan ekstrak beras hitam dengan dosis 4 gr/hari selama 21 hari. Profil Lipid diperiksa dengan menggunakan alat LipidPro®. Normalitas data diuji dengan Shapiro Wilks. Data dianalisis dengan uji t-paired dan dilanjutkan dengan uji t-unpaired untuk antar kelompok menggunakan program komputer .

Terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pada pemberian ekstrak beras hitam yaitu p = 0,004, pemberian diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam yaitu p = 0,023, pemberian diet prodislipidemia yaitu p = 0,027. Dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p > 0,05) pada pemberian pakan standart yaitu p = 0,098. Dalam perbandingan uji kelompok antara pemberian diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam dengan kelompok yang diberi diet prodislipidemia terdapat perbedaan yang bermakna dimana p = 0,001.

Pemberian ekstrak beras hitam dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus wistar yang diberi diet prodislipidemia.

Kata Kunci : Diet Prodislipidemia, Kadar HDL, Ekstrak Beras Hitam

ABSTRACT

Dyslipidemia one of the risk factors of heart disease and blood vessels. One of the characteristic of HDL is anti-inflammatory and antioxidant. The high activity of antioxidant and anti-anti-inflammatory on HDL is closely related to the cardioprotective benefits that can reduce the risk of cardiovascular disease. Low-calorie diet and energy intake which are derived from carbohydrates are generally derived from rice which is rich in antioxidants may reduce the risk of dyslipidemia. This research is conducted to determine the effect of black rice extract on HDL levels on rats which are given prodislipidemia diet.

This study is a true experimental research with pre–post test control group design. The sample is 2-4 month old male Wistar rats (Rattus norvegicus). The number of research subjects is 28 rats. Prodislipidemia diet is induced with dose 2gr/ day and black rice extract with dose 4gr / day for 21 days. Lipid profile is checked by LipidPro. Data normality is tested by Shapiro Wilks. Data is analyzed by paired t-test and followed by unpaired t-test, for intergroup using computer programs.

There is significant difference (p <0.05) among black rice extract, p = 0.004, giving prodislipidemia diet and black rice extract, p = 0.023, giving prodyslipidemia diet, it’s p = 0.027. There is no significant difference (p> 0.05) in standard feeding, it’s p = 0.098. In a comparison test between prodislipidemia diet giving and black rice extract with the group which is given prodyslipiemia diet there is significant difference which is p = 0.001.

Black rice extract could increase HDL level in Wistar rat which is given prodysplidemia diet. Keywords: Prodislipidemia Diet, HDL Levels, Black Rice Extract

(2)

PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskular atau Coronary Vascular Disease (CVD) diasumsikan meliputi penyakit jantung koroner atau Coronary Heart Disease (CHD) atau penyakit jantung iskemik (Ischaemic Heart Disease, IHD), penyakit serebrovaskular (Cerebrovascular Disease, CVD) dan penyakit arteri perifer (Peripheral Arterial Disease, PAD) (Gibney et al, 2009). PJK merupakan salah satu bentuk utama penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah), menjadi penyebab nomor 1 di dunia (Bustan, 2007).

Menurut Institut Jantung, Paru-paru, dan Darah Nasional Amerika Serikat (National Heart, Lung, and Blood Institute), penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor 1 baik bagi pria maupun wanita di Amerika Serikat, dimana jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai lebih dari 500.000 jiwa setiap tahunnya. Menurut data dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2002 PJK menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian. Selain itu dari hasil berbagai penelitian, penderita PJK dari tahun ke tahun meningkat. Penelitian menunjukan bahwa sekurangnya 50% dari kematian dini akibat PJK sebenarnya dapat dicegah dengan perbaikan gaya hidup dengan mengontrol faktor resiko seperti merokok, kegemukan, kurang bergerak atau berolahraga dan tingginya kadar kolesterol atau tekanan darah (Notoatmodjo, 2007).

High Density Lipoprotein (HDL) merupakan kolesterol lipoprotein yang berkerapatan tinggi sehingga lebih berat dibandingkan kolesterol lain. Berbeda dengan LDL yang dapat menempel di pembuluh darah dan menyebabkan timbulnya plak, HDL dapat membantu mengurangi resiko penyakit jantung, karena kolesterol HDL dapat mengurangi kadar LDL dalam darah dengan cara membawa LDL menuju ke hati untuk diproses kembali. Selain itu HDL juga dapat menjaga kondisi pembuluh darah dengan membersihkan lapisan bagian dalam dari dinding pembuluh darah sehingga tidak terbentuk plak. Adanya plak di dinding pembuluh darah dapat menimbulkan aterosklerosis dan menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke. Terdapat bukti bahwa kolesterol baik (HDL) membantu melindungi pembuluh darah terhadap pengumpulan plak di dinding pembuluh darah coroner (Bekti, 2012).

Hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) UGM menunjukkan, kadar protein beras hitam 7,88 %. Lebih tinggi dibandingkan beras putih sebesar 6,8 %. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81%, sedikit lebih kecil dibandingkan beras putih yang 78,9%. Beberapa literatur menyebut beras hitam dapat meningkatkan produksi air susu ibu, menjaga daya tahan tubuh, dan memperbaiki kerusakan sel hati (Indrasari dkk, 2010).

(3)

Pada kelinci percobaan, penambahan beras hitam dalam pemberian diet dapat

memperbaiki profil lemak darah dan

meningkatkan aktivitas glutathione peroksidase (Ling et al, 2002). Penelitian yang dilakukan oleh Ling et al, 2002 dan Xia et al, 2002 melaporkan bahwa penambahan fraksi pigmen beras hitam pada diet yang diberikan pada kelinci dan tikus percobaan yang defisien apolipoprotein (apo) E nyata menghambat pembentukan plak atau penyempitan pembuluh darah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental dengan rancangan pre-post test control group design menggunakan tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) sebagai hewan uji. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak beras hitam, sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kadar HDL pada tikus wistar. Penelitian ini berlangsung pada bulan September sampai Desember 2014 di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan untuk proses ekstraksi bahan (simplicia) dan proses evaporasi. Laboratorium Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UNSRAT untuk isolasi hewan coba.

Besar sampel yang didapatkan berdasarkan rumus Federer adalah 6. Ditambahkan 1 ekor untuk masing-masing kelompok sehingga setiap kelompok perlakuan memiliki jumlah sampel 7 ekor. Dan keseluruhan tikus yang digunakan dalam

penelitian berjumlah 28 ekor. Bahan-bahan yang digunakan adalah tikus wistar (umur 2-4 bulan dengan berat badan 150-200gr), beras hitam, ethanol PA 95%, Aquades, lemak babi, pakan BR2, kuning telur bebek, pasir zeolite, bedak. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah kandang, tempat makan dan minum, timbangan, sarung tangan, Syringe ® Disposable, shaker, pompa vakum, rotary evaporator merk Hahn Shin, blender merk Electrolus, erlenmeyer, kertas saring. Pengujian normalitas data menggunakan uji saphiro wilks. Hasil pengukuran kadar HDL sebelum dan sesudah perlakuan diuji dengan menggunakan uji t berpasangan. Dilanjutkan dengan pengukuran antar kelompok dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Analisa data menggunakan aplikasi SPSS versi 22.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sampel

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik berat badan tikus wistar sebelum dan sesudah perlakuan maka yang didapatkan ialah adanya perbedaan yang signifikan antara tikus yang belum dan sudah diberikan perlakuan. Pada tikus kelompok A1 terlihat bahwa sebelum dilakukan perlakuan rerata berat badannya adalah 183,33±6,02 dan setelah diberikan perlakuan terdapat peningkatan berat badan yaitu menjadi rerata 213,66±7,50. Pada tikus kelompok A2 terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan rerata berat badannya adalah 188,00±2,00 dan setelah diberikan

(4)

perlakuan menjadi rerata 226,33±2,51. Pada tikus kelompok B1 terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan rerata berat badannya adalah 183,66±10,11 dan setelah diberikan perlakuan menjadi rerata 236,33±1,52. Dan pada tikus kelompok B2 terlihat bahwa rerata sebelum diberikan perlakuan adalah 190,00±1,00 dan setelah diberikan perlakuan menjadi 226,33±3,05. Dari keempat kelompok perlakuan, peningkatan berat badan yang paling besar terdapat pada tikus kelompok B1 yaitu kelompok yang diberikan diet prodislipidemia (lemak babi).

Perbedaan Kadar HDL Sebelum Dan Sesudah Pemberian Ekstrak Beras Hitam Hasil penelitian pada pemberian ekstrak beras hitam dapat dilihat bahwa rerata sebelum diberikan perlakuan adalah 23,97±1,02 dan setelah diberikan perlakuan menjadi 33.98±1,30. Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kadar HDL pada pemberian ekstrak beras hitam. Berdasarkan analisis data yang duji menggunakan uji t berpasangan maka didapatkan nilai yaitu p = 0,004 (p > 0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna secara statistik pada pemberian ekstrak beras hitam. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak beras hitam dapat mempengaruhi kadar HDL pada tikus.

Perbedaan Kadar HDL Sebelum Dan Sesudah Pemberian Diet Prodislipidemia dan Ekstrak Beras Hitam

Tabel.1 Hasil Uji Kadar HDL Sebelum dan Sesudah Pemberian Diet Prodislipidemia dan Ekstrak Beras Hitam Kadar HDL Rerata (mg/dL) ± SD P Sebelum perlakuan 19,69±1,36 0,023 Sesudah perlakuan 44,20±5,42

Kelompok A2 adalah kelompok yang diberikan diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam. Hasil analisis sebelum diberikan perlakuan reratanya adalah 19,69±1,36 sedangkan rerata sesudah diberikan perlakuan adalah 44,20±5,42. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan nilai p < 0,05 yaitu p value 0,023 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari ekstrak beras hitam terhadap kadar HDL yang diberikan pada tikus yang sebelumnya telah diberi diet prodislipidemia. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Nelwan (2012) dimana terjadi peningkatan kadar HDL bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian jus buah apel merah yang mengandung zat antosianin. Hal ini dikarenakan zat antosianin yang terdapat dalam kandungan beras hitam. Suliartini dalam penelitiannya mengatakan semakin hitam warna kulit luar beras maka kadar antosianin semakin tinggi.

(5)

Hal serupa juga didapatkan pada penelitian dari Jawi dan Budiasa yang memberikan ekstrak air umbi ubijalar ungu yang didalamnya mengandung zat antosianin pada kelinci yang menurunkan total kolesterol serta meningkatan kadar HDL. Penelitian yang dilakukan oleh Xia, et al mengatakan beras merah dan beras hitam mengandung antioksidan jenis antosianin yang dapat digunakan dalam terapi hipolipidemik, menstabilkan pembentukan plak atherosclerosis dan meningkatkan level antioksidan pada kelinci yang diberi diet tinggi kolesterol.

Perbedaan Kadar HDL Pada Pemberian Diet Prodislipidemia

Tabel.2 Hasil Uji Kadar HDL Pada Pemberian Diet Prodislipidemia Kadar HDL Rerata (Mg/Dl) ± SD P Sebelum perlakuan 19,58±1,56 0,027 Sesudah perlakuan 16,03±0,73

Berdasarkan hasil analisis pada kelompok B1 yaitu kelompok yang hanya diberikan diet prodislipidemia maka dapat dilihat rerata sebelum diberikan perlakuan adalah 19,58±1,56 sedangkan setelah diberikan perlakuan menjadi 16,03±0,73. Dalam hasil analisis tersebut didapatkan nilai p value 0,027 dimana p < 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kadar HDL dimana terjadi penurunan kadar HDL sebelum dan sesudah pemberian diet prodislipidemia. Perlakuan yang diberikan pada tikus selama 21

hari ternyata dapat mempengaruhi kadar HDL tikus. Diet yang diberikan yaitu lemak babi dan kuning telur dimana makanan ini termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh.

Asupan tinggi asam lemak jenuh dan kolesterol menyebabkan konsentrasi kolesterol yang ada dalam tubuh meningkat dan menurunkan sintesis dan aktivitas reseptor LDL. Rufaidah dkk dalam penelitiannya, mengatakan setiap asupan lemak jenuh 1% dari total energi sehari dapat meningkatkan 2,7 mg/dl kadar kolesterol. Penelitian yang dilakukan Octifani yaitu dengan memberikan margarin kepada tikus menunjukkan Kadar kolesterol HDL kelompok P1 menurun 21,3% dan kelompok P2 menurun 43,88%.

Perbedaan Kadar HDL Sebelum Dan Sesudah Pemberian Diet Pakan Standart Pada semua kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang nyata terhadap kadar HDL sebelum pemberian ekstrak beras hitam dan sesudah pemberian ekstrak beras hitam. Lain halnya dengan kelompok B2 yang dari awal sampai akhir penelitian tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil analisis pada kelompok perlakuan yang hanya diberikan diet pakan standart didapatkan data sebelum perlakuan adalah 24,42±1,07 sedangkan setelah diberikan perlakuan adalah 26,43±1,13. Berdasarkan hasil analisis tersebut nilai p value adalah 0,098 dimana p > 0,005 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar HDL tikus yang diberikan diet pakan

(6)

standart. Meskipun data rerata nilai kelompok B2 memperlihatkan adanya penurunan kadar HDL namun tidak signifikan jika diuji secara statistik. Hal ini dikarenakan dalam kandungan pakan standar BR2 diduga tidak mengandung senyawa bioaktif seperti antosianin yang mampu meningkatkan kadar HDL secara signifikan. Hal ini serupa dengan penelitian Nelwan (2012) yang mendapatkan hasil data pada hari ke 7 yaitu terdapat peningkatan tetapi tidak secara signifikan tikus yang hanya diberikan diet pakan standart.

Perbandingan Kadar HDL Antara Kelompok Yang Diberi Diet Prodislipidemia Dan Ekstrak Beras Hitam Dengan Kelompok Yang Diberi Diet Prodislipidemia Tabel.3 Hasil Uji Kadar HDL Pada Kelompok Diet Prodislipidemia dan Ekstrak Beras Hitam Dengan Kelompok Yang Diberi Diet Prodislipidemia Kadar HDL Rerata (mg/dL) ± SD P Kelompok A2 44,20±5,42 0,001 Kelompok B1 16,03±0,73

Berdasarkan analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan maka didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan yang diberi diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam dengan kelompok kontrol yang hanya diberi diet prodislipidemia. Dimana rerata kelompok perlakuan yang diberi diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam adalah 44,20±5,42

sedangkan rerata kelompok kontrol yang hanya diberi diet prodislipidemia adalah 16,03±0,73. Melalui hasil analisis didapatkan nilai p = 0,001 dimana p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut. Hal ini menjawab hipotesis penelitian dimana terdapat pengaruh pemberian ekstrak beras hitam terhadap kadar HDL pada tikus yang mengalami dislipidemia.

Antosianin dapat menghambat penyerapan kolesterol di dalam saluran cerna atau dapat menghambat sintesis kolesterol didalam hati. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Jawi dimana didapatkan perbedaan kadar HDL pada kelompok yang hanya diberi diet tinggi kolesterol dengan kelompok yang diberi diet tinggi kolesterol serta ekstrak air umbi ubi jalar ungu. Sama halnya dengan penelitian ekstrak antosianin dari biji kedelai yang dapat memperbaiki profil lipid, karena dapat menurunkan trigliserid dan total kolesterol secara bermakna serta dapat meningkatkan HDL (Kwon, 2007).

KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh kadar HDL pada tikus wistar yang diberi diet prodislipidemia 2. Terdapat pengaruh kadar HDL pada tikus

wistar sebelum dan sesudah pemberian diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar

HDL antara kelompok yang diberikan diet prodislipidemia dan ekstrak beras hitam

(7)

dengan kelompok yang hanya diberi diet prodislipidemia.

SARAN

1. Beras hitam dapat digunakan sebagai salah satu pangan fungsional yang memberikan manfaat bagi kesehatan

2. Disarankan untuk mengonsumsi beras hitam pada manusia untuk mengoptimalkan kadar HDL

3. Disarankan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsumsi beras hitam terhadap kadar HDL pada manusia dengan jumlah subjek yang lebih banyak dan jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Bekti, 2012. Cara Mudah Meningkatkan HDL, Si Kolesterol Baik Dalam Tubuh. (Online).(Http://Medicastore.Com/Artikel/ 389/Cara_Mudah_Meningkatkan_HDL_Si _Kolesterol_Baik_Dalam_Tubuh.Html, Diakses Pada Tanggal 6 Mei 2014).

Bustan, M., 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Federer, W., 1991. Statistics And Society : Data Collection And Interpretation. 2nd Ed. New York: Marcel Dekker.

Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Indrasari, S. D., Wibowo, P., Purwani, E. Y, 2010. Evaluasi Mutu Fisik, Mutu Giling,

dan Kandungan Antosianin Kultivar Beras Merah. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol. 29 No. 1

Jawi, I., Budiasa, K. 2011. Ekstrak Air Umbi

Ubijalar Ungu Menurunkan Total

Kolesterol serta Meningkatkan Total

Antioksidan Darah Kelinci. Jurnal

Veteriner Juni 2011 Vol. 12 No. 2: 120-125 ISSN : 1411 – 8327.

Kwon, S. H. 2007. Anti-Obesity And

Hypolipidemik Effects Of Black Soybean Anthocyanins. J M Food, 10(3):552-556. Ling, W. H., Wang, L. L. & Ma, J., 2002.

Supplementation of the Black Rice Outer Layer Fraction to Rabbits Decreases Atherosclerotic Plaque Formation and Increases Antioxidant Status. The Journal of Nutrition, pp. 20-27.

Nelwan, G. 2012. Pengaruh Jus Buah Apel Merah (Pyrus malus L.) Terhadap Kadar Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) Ejournal UNSRAT.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Octifani, S. 2012. Pengaruh Pemberian Margarin Terhadap Rasio Kolesterol LDL/HDL Tikus Sprague Dawley. (online) (http://eprints.undip.ac.id/35950/1/428_SE LLY_OCTIFANI_G2C007063.pdf, diakses pada tanggal 12 Januari 2015). Rufaidah. F. Profil Kadar Kolesterol Total,

(8)

Gambaran Histopatologis Aorta Pada

Tikus (Rattus Norvegicus)

Hiperkolesterolemia Dengan Terapi Ekstrak Air Benalu Mangga (Dendropthoe Pentandra). (online). (http://pkh.ub. ac.id/wp-content/ uploads/ 2012/10/ 0911310040-FannyRufaida.pdf, diakses pada tanggal 12 Januari 2014).

Referensi

Dokumen terkait

,espon dari pembacaan log pada litologi akan memberikan efek yang berbeda tiap kedalaman karena faktor kompaksi* peningkatan temperatur* dan lainlain. 8al tersebut men0adi

Bentuk-bentuk penanaman karakter keerja keras yang dilakukan Balai Latihan Kerja Badan Diklat dan Litbang Kabupaten Sragen melalui kegiatan pelatihan yaitu

Selama fermentasi kandungan bahan kering mengalami perubahan yang ber fl uktuatif yang dipengaruhi oleh lama waktu fermentasi meskipun belum menunjukkan perbedaan yang

Penyaluran data melalui serat optik dapat digambarkan sebagai  berikut: data berupa sinyal listrik diubah menjadi cahaya yang sesuai oleh LED sebagai sumber

Lebih lanjut, Jawaher menjelaskan bahwa apabila semua bentuk kerjasama itu dan dilakukan secara intens maka diharapkan anak-anak tunagrahita mampu secara perlahan

Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan perusahaannya secara berkelanjutan, yang salah satunya adalah dengan

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok subyek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas assurance statement atas sustainability reports di Indonesia rata-rata pada tingkat kualitas tinggi dengan persentase tingkat