• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPOR, IMPOR & INVESTASI SEKTOR PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPOR, IMPOR & INVESTASI SEKTOR PERIKANAN"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPOR, IMPOR & INVESTASI

SEKTOR PERIKANAN

(2)

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP

* Data sementara sampai dengan Desember 2017

* Produk udang pada tahun 2017 tidak termasuk kerupuk dan pasta udang karena perubahan kode HS 2017, pada tahun 2016 produk tersebut mencapai volume 23.62 ribu ton dengan nilai USD 123.85

Mengalami kenaikan

1. Rajungan-Kepiting (RK) 27.81%

2. Rumput Laut (RL) 26.69%

3. Cumi-Sotong-Gurita (CSG) 17.70%

4. Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC) 16.57%

5. Udang naik 11.31%

Mengalami penurunan

Jenis Ikan lainnya 10.03%

Mengalami kenaikan

1. Cumi-Sotong-Gurita (CSG) 21.41% per

tahun

2. Udang 10.40% per tahun

3. Rajungan-Kepiting (RK) 6.15% per tahun

4. Rumput Laut (RL) 6.02% per tahun

Mengalami penurunan

Tuna Tongkol Cakalang (TTC) 1.9% per

tahun

Jenis ikan lainnya 3.20% per tahun

168 144 155 213 337 397 1,294 1,229 1,225 1,182 1,217 1,095 330 359 414 310 322 411 178 210 280 205 162 205 750 765 692 584 566 660 1,152 1,454 1,875 1,450 1,568 1,746 3,871 4,161 4,642 3,944 4,172 4,514 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 2012 2013 2014 2015 2016 2017 U SD ju ta U SD ju ta

C-S-G Lainnya R-K RL T-T-C Udang Total

NILAI EKSPOR HASIL PERIKANAN BERDASARKAN KOMODITAS UTAMA

TAHUN 2012-2017 *

Tahun 2012-2017

(3)

Mengalami kenaikan:

Amerika Serikat 11.38% per tahun

China 10.80% per tahun

Uni Eropa 3.52%

Asean 0.45% per tahun

Mengalami penurunan

Jepang 4.19% per tahun

Negara lainnya 1.62% per tahun

Mengalami kenaikan:

China 14.47%

Amerika Serikat 12.92%

Uni Eropa 9.69%

Jepang 7.81%

Asean 3.28%

Mengalami penurunan

Negara lainnya 2.94%

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (474 produk HS 10 digit 2012 dan 484 produk HS 8 Digit 2017 ) * Angka sementara 2017 1,148 1,333 1,844 1,454 1,609 1,817 845 792 733 626 624 672 553 530 525 517 546 564 288 410 411 351 392 449 313 390 424 313 315 345 725 706 705 683 687 667 3,871 4,161 4,642 3,944 4,172 4,514 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 2012 2013 2014 2015 2016 2017 N ila i ( U SD J ut a) N ila i ( U SD J ut a)

US Japan ASEAN Tiongkok UE Lainnya Total

NILAI EKSPOR HASI PERIKANAN BERDASARKAN NEGARA TUJUAN

Tahun 2012-2017 *

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 3

Tahun 2012-2017

(4)

(USD 4.514 JUTA*)

ASEAN 11.31%

(USD 564 Jt)

RRT 8.99%

(USD 449 Jt)

Jepang 13.48%

(USD 672 Jt)

USA 36.42%

(USD 1.817 Jt)

UE 6,92%

(USD 345 Jt)

SUMBER: BPS DIOLAH DITJEN PDS

DATA SEMENTARA SAMPAI BULAN DESEMBER 2017

(5)

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 2012 2013 2014 2015 2016*

Nilai Ekspor (USD Juta)

China Viet Nam Thailand Indonesia Philippines Malaysia Singapore

Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADEdidownload 9 Agustus 2017 (292 produk HS 6 digit 2012) * Data sementara

Periode 2012-2016, tren pertumbuhan nilai

ekspor Indonesia lebih tinggi dibandingkan

dengan negara-negara pesaing:

o

Indonesia naik 2.31% per tahun

o

China naik 2.29% per tahun

o

Viet Nam naik 1.45% per tahun

o

Philippina naik 0.32% per tahun

o

Singapura turun 0.66% per tahun

o

Malaysia turun 3.52% per tahun

o

Thailand turun 7.73% per tahun

o

Dunia naik 2.57% per tahun

Tren Pertumbuhan Nilai Ekspor Indonesia Meningkat Lebih Tinggi Dibandingkan

Beberapa Negara Pesaing Periode 2012-2016

(6)

TREN PERTUMBUHAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA LEBIH TINGGI

DIBANDINGKAN DENGAN BEBERAPA NEGARA PESAING TAHUN 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016* China 11,270,507 11,761,796 12,649,812 11,504,690 11,452,509 Indonesia 3,408,381 3,642,666 4,158,516 3,499,954 3,691,279 Thailand 4,823,527 3,704,161 3,644,042 2,840,139 2,452,222 Viet Nam 5,246,212 5,712,248 6,489,084 5,196,691 617,888 Philippines 665,971 1,011,938 881,294 503,533 386,788 Malaysia -246,153 -298,796 -288,646 -288,554 -262,528 Singapore -702,110 -686,932 -742,566 -674,051 -779,759 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 N ila i N er ac a (U SD M ily ar )

Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADEdidownload 9 Agustus 2017 (292 produk HS 6 digit 2012)

Periode 2012-2016, tren pertumbuhan

nilai neraca perdagangan Indonesia

lebih

tinggi

dibandingkan

dengan

negara-negara pesaing:

o

Indonesia naik 2.67% per tahun

o

China naik 0.60% per tahun

o

Thailand turun 15.14% per tahun

o

Viet Nam turun 21.39% per tahun

o

Philippina turun 6.75% per tahun

N ila i N er ac a (U SD R ib u)

(7)

1 ,2 4 0 1 ,2 5 5 1 ,2 7 3 1 ,0 7 6 1 ,0 7 5 1 ,0 7 8 3 7 1 3 5 3 3 0 7 2 9 2 2 7 7 38 6 0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 2012 2013 2014 2015 2016 2017* S at u an : (R ib u T o n ) Ekspor Impor

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (474 produk HS 10 digit 2012 dan 484 produk HS 8 Digit 2017 )

* Angka sementara 2017

o

Volume

ekspor turun 2.53% per tahun; volume impor naik 2.30 % per

tahun

o

Nilai

ekspor naik 3.66% per tahun; nilai impor naik 1.40% per tahun;

neraca perdagangan naik 3.94% per tahun

o

Harga rata-rata

ekspor USD 3.64 per kg (naik 6.10% per tahun);

impor USD 1.32 per kg (naik 0.77% per tahun)

3 ,8 7 1 4 ,1 6 1 4 ,6 4 2 3 ,9 4 4 4 ,1 7 2 4 ,5 1 4 4 5 3 4 6 0 4 1 7 3 7 8 4 1 4 4 7 5 3,418 3,701 4,224 3,565 3,758 4,039 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 2012 2013 2014 2015 2016 2017* S at u an : U S D J u ta

Ekspor Impor Neraca

EKSPOR-IMPOR-NERACA HASIL PERIKANAN

TAHUN 2012-2017

Periode 2016-2017

Periode 2012-2017

o

Volume

ekspor naik 0.26%; volume impor naik 39.23%

o

Nilai

ekspor naik 8.18%; nilai impor naik 14.58%; neraca

perdagangan naik 7.48%

o

Harga rata-rata

ekspor USD 4.03 per kg (naik 7.90% per tahun);

impor USD 1.36 per kg (turun 17.71% per tahun)

Kenaikan nilai ekspor lebih tinggi dibandingkan kenaikan volume

ekspor, hal ini disebabkan antara lain: meningkatnya harga ekspor

dan produk memiliki nilai tambah.

Produk impor memiliki harga yang relatif lebih murah karena sebagian

besar berupa bahan baku untuk kebutuhan industri dalam negeri dan

tujuan ekspor dan tepung ikan untuk bahan baku pakan ikan

Nilai Ekspor-Impor-Neraca

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 7

(8)

Penuruunan Volume Ekspor

Komoditas Lainnya

2015 sebesar 183.20 ribu ton (turun 31.04%) dibanding 2014 yang disumbangkan

terutama dari beberapa provinsi pelabuhan muat yang sebelumnya merupakan wilayah penangkapan kapal-kapal asing, seperti:

Maluku 145.60 ribu ton (turun 97.87%), Papua 49.23 ribu ton (turun 100.00%), dan Papua Barat 31.94 ribu ton (turun

100.00%)

Komoditas lainnya di pelabuhan muat Provinsi Maluku didominasi oleh ikan laut lainnya beku (HS: 030369000, 0303891990) sekitar

84.62% (125.89 ribu ton) dengan nilai USD 53.57 juta sehingga harga rata-rata hanya sekitar

USD 0.43 per Kg

dengan negara

tujuan utama adalah Thailand (87.86%) dan China (10.30),

Harga ikan (HS: 030369;030369) umumnya sekitar USD 1.0 - 2.0 per kg, sehingga dengan volume 125.89 ribu ton seharusnya

memiliki nilai sekitar USD 125.89 Juta - USD 251.78 juta, sehingga diperkirakan kehilangan potensi devisa pada saat itu sekitar

USD 72.32 juta – USD 198.22 juta (2014)

630.44 612.26 590.21 407.01 417.89 359.76 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Sa tu an : R ib u To n Udang TTC RK

183,20 ribu ton

169.35 183.47 148.77 3.17 0.15 0.11 34.78 38.62 49.23 0.00 0.00 0.00 39.41 35.03 31.94 0.00 0.00 0.00 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sa tu an : R ib u To n Jatim Maluku Jakarta Papua Sumut Papua Barat Prov Lainnya

(9)

1,554

1,617

1,835

2,390

2,555

2,678

3,944

4,172

4,514

2015

2016

2017*

Perikanan Budidaya

Perikanan Tangkap

384

370

382

692

705

696

1,076

1,075

1,078

2015

2016

2017*

Perikanan Budidaya

Perikanan Tangkap

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (474 produk HS 10 digit 2012 dan 484 produk HS 8 Digit 2017 ) * Angka sementara 2017

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 9

Nilai Ekspor (USD Juta)

Volume Ekspor (Ribu Ton)

(10)

124

131

138

212

188

192

48

51

52

384

370

382

2015

2016

2017*

Udang

Rumput Laut

Komoditas Budidaya Lainnya

1,124

1,227

1,351

205

162

205

225

229

279

1,554

1,617

1,835

2015

2016

2017*

Udang

Rumput Laut

Komoditas Budidaya Lainnya

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (474 produk HS 10 digit 2012 dan 484 produk HS 8 Digit 2017 )

EKSPOR MENURUT ASAL BAHAN BAKU BUDIDAYA TAHUN 2015-2017

(11)

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (474 produk HS 10 digit 2012 dan 484 produk HS 8 Digit 2017 ) * Angka sementara 2017

172

146

198

99

122

120

421

437

377

692

705

696

2015

2016

2017*

TTC Cumi-Sotong-Gurita Komoditas Tangkap Lainnya

584

566

660

213

337

397

1,594

1,651

1,621

2,390

2,555

2,678

2015

2016

2017*

TTC Cumi-Sotong-Gurita Komoditas Tangkap Lainnya

EKSPOR MENURUT ASAL BAHAN BAKU TANGKAP TAHUN 2015-2017

Ekspor Menurut Asal Bahan Baku Tangkap

Tahun 2015-2017

Volume Ekspor (Ribu Ton)

(12)

Tren Nilai Impor

(2012-2017

)

:

Salmon-Trout (ST) naik 47.83% per tahun

Makarel naik 10.41% per tahun

Sarden naik 10% per tahun

Rajungan-Kepiting (RK) naik 4.65% per tahun

Tepung Ikan-Pellet (TP) turun 3.90% per tahun

Lemak-Minyak Ikan (LM) turun 2.10% per

tahun

Lainnya naik 1.13% per tahun

Peruntukan Impor

:

Tepung ikan-pellet sebagai bahan baku/pakan ikan;

Makarel dan sarden sebagai bahan baku pemindangan dan

industri pengalengan yang sebagian untuk tujuan ekspor;

Rajungan-kepiting sebagai bahan baku industri dengan tujuan

ekspor;

Salmon-Trout untuk memenuhi kebutuhan Horeka-Pasmod;

Lemak-minyak Ikan sebagai bahan baku industri farmasi

Tren Nilai Impor

(2016-2017):

Sarden naik 137.49%

Makarel naik 68.93%

Salmon-Trout (ST) naik 19.68%

Lemak-Minyak Ikan (LM) naik 18.09%

Lainnya turun 16.19%

Rajungan-Kepiting (RK) naik 7.80%

Tepung Ikan-Pellet (TP) naik 7.14%

167 195 146 130 121 130 67 73 66 61 56 94 50 52 47 37 53 57 8 9 10 17 38 46 35 30 24 15 13 30 26 19 20 14 17 21 99 83 105 104 116 98 50 100 150 200 250 2012 2013 2014 2015 2016 2017 N ila i ( U SD J ut a)

TP Makarel R-K S-T Sarden L-M Lainnya

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (474 produk HS 10 digit 2012 dan 484 produk HS 8 Digit 2017 ) * Angka sementara 2017

(13)

DATA IZIN TERBIT DAN REALISASI IZIN PEMASUKAN HASIL PERIKANAN (IPHP) TAHUN 2015-2017

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 13 1. Realisasi IPHP cenderung rendah disebabkan:

a. IPHP hanya digunakan oleh pelaku usaha untukmengantisipasi kekuranganpasokan dalam negeri;

b. UPI masih mengutamakan pasokan bahan baku dalam negeri dikarenakan faktor harga dan kepastian mutu bahan baku;

2. Tahun 2016, realisasi IPHP naik109% dibanding tahun 2015. Kenaikan realisasi impor tertinggi untukKonsumsi Hotel, Restoran dan Katering: 291%, diikuti

Bahan Baku Pemindangan: 163% danBahan Baku untuk Ekspor: 105%.

3. Tahun 2017, realisasi IPHP sebesar78.362 ton atau33,6% dari Ijin yang telah diterbitkan sebesar 233.045 ton. Proporsi realisasi tertinggi untukbahan baku pengalengan: 58% diikuti olehBahan Baku Pemindangan: 45%.

29%

38%

34%

Satuan: Ton

Sumber: Ditjen PDS dan BKIPM; Ket: *: angka sementara

*

197,081 309,483 233,045 56,685 118,203 78,362 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 2015 2016 2017

(14)

PERKEMBANGAN INVESTASI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

(Triwulan III)

52 7. 69 30 3. 47 10 8. 40 94 .0 4 90 .5 5 25 8. 05

Singapura Philipina Belgia Tiongkok Jepang Lainnya

797,76 (19.8%) 644,50 (16.0%) 461,22 (11.4%) 429,72 (10.7%) 375,67 (9.3%) 229,90 (5.7%) 219,42 (5.4%) 118,67 (2.9%) 118,25 (2.9%) 117,67 (2.9%) 111,83 (2.8%) 404,50 (10.0%) Ja te ng Ja ka rt a Ja tim Su lu t Su ls el Ja b a r La m p un g N TB Bali N TT Ba nt en La in ny a

MENURUT NEGARA ASAL (Rp Milyar)

MENURUT PROVINSI TUJUAN (Rp Milyar)

Sumber: BKPM dan OJK, diolah Ditjen PDS-KKP (s/d TW 3 Tahun 2017)

(15)

PERKEMBANGAN INVESTASI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

15

(Triwulan III)

Investasi Sektor Perikanan menurut Bidang Usaha dan Sumber Dana

Rp 4,03 Triliun

Budidaya 14.43% Jasa Perikanan 3.42% Penangkapan 15,87% Pengolahan 56.94% Perdaganga n 9.35%

Investasi KP didominasi bidang pengolahan sebesar Rp 2.29 Triliun

(56.94%), diikuti oleh bidang produksi (tangkap dan budidaya) Rp.

1,23 Triliun (30,51%)

Sumber Investasi berasal dari Kredit Investasi Rp.1,71 Triliun, PMA

Rp. 1,38 Triliun, dan PMDN Rp. 0,94 Triliun

Sumber: BKPM dan OJK, diolah Ditjen PDS-KKP (s/d TW 3 Tahun 2017)

• Pada TW III-2017 terdapat realisasi PMA di bidang usaha penangkapan sebesar Rp 346 Miliar, setelah validasi dengan BKPM realisasi PMA dimaksud adalah realisasi PMA Tahun 2014.

PMA 34.31% PMDN 23.21% Kredit Investasi 42.48%

PMA (Rp 1.38 Triliun)

PMDN

(Rp 935.18 Milyar)

Budidaya 21.44% Jasa Perikanan 2.83% Penangkapa n 37.36% Pengolahan 22.26% Perdagangan 16.11%

Kredit Investasi (Rp 1.71 Triliun)

Budidaya 13.35% Jasa Perikanan 6.39% Pengolahan 73.01% Perdagangan 7.25% Budidaya 3.17% Jasa Perikanan 0.09% Penangkapa n 0.00% Pengolahan 96.67% Perdagangan 0.07%

(16)

PERKEMBANGAN INVESTASI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

(Triwulan III)

Investasi Sektor Perikanan menurut Bidang Usaha dan Sumber Dana

Rp 4,03 Triliun

Budidaya 14.43% Jasa Perikanan 3.42% Penangkapan 15,87% Pengolahan 56.94% Perdaganga n 9.35%

Investasi KP didominasi bidang pengolahan sebesar Rp 2.29 Triliun

(56.94%), diikuti oleh bidang produksi (tangkap dan budidaya) Rp.

1,23 Triliun (30,51%)

Sumber Investasi berasal dari Kredit Investasi Rp.1,71 Triliun, PMA

Rp. 1,38 Triliun, dan PMDN Rp. 0,94 Triliun

Sumber: BKPM dan OJK, diolah Ditjen PDS-KKP (s/d TW 3 Tahun 2017)

• Pada TW III-2017 terdapat realisasi PMA di bidang usaha penangkapan sebesar Rp 346 Miliar, setelah validasi dengan

PMA 34.31% PMDN 23.21% Kredit Investasi 42.48% Produksi (Tangkap + Budidaya) Rp 1.23 Triliun Industri Pengolahan Rp 2.29 Triliun Perdagangan Rp 376.53 Milyar

96.81%

0.40%

19.79%

619 1,353 313 1,009 904 381

PMA PMDN Kredit Investasi

R p M ily ar 2016 2017 45 16 409 100 1 276

PMA PMDN Kredit Investasi

R p M ily ar 34 3 588 193 30 1,007

PMA PMDN Kredit Investasi

R p M ily ar 2016 2017

(17)

NILAI PEMBIAYAAN USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

17

(Triwulan III)

Perbankan

Non Bank

Nilai Realisasi Kredit :

Rp. 6,49 Trilyun

Nilai Realisasi Pembiayaan :

Rp. 535,39 Milyar

Realisasi Jumlah Debitur :

38.667 Debitur

Realisasi Jumlah Debitur :

34.786 Debitur

Rasio

Non Performing Loan

(NPL)

2,17 %

Rasio

Non Performing Financing

(NPF) :

1,93 %

Pertumbuhan kredit SKP sebesar 14,7% melebihi target OJK tahun 2017 sebesar 8-10%.

Total Permodalan tahun 2017: Rp. 7,03 Trilyun (234% dari target Rp. 3 Trilyun)

(18)
(19)

Penyederhanaan Nomenklatur Anggaran

WEBSITE

PRIORITAS

80%

Anggaran untuk

STAKEHOLDER

MUDAH DIPAHAMI

larangan

penggunaan

KATA BERSAYAP,

tidak jelas dan rancu

Contoh: optimalisasi, pengembangan,

peningkatan, pemberdayaan,

pembangunan, penguatan dll

EFISIENSI

Cek ulang HARGA SATUAN

MENYUSUN SOP implementasi program

EFISIENSI program-program pendukung

KETERBUKAAN

PUBLIKASI

anggaran di

tidak jelas, dan rancu

WEBSITE

(20)

EFISIENSI ANGGARAN HASIL SUSINISASI

Sejak Susinisasi, KKP berhasil melakukan

penghematan anggaran

sebesar

Rp8,28 Triliun

Retreat I

Retreat II

Retreat III

Retreat IV

Susinisasi

- 1,09 T Efisiensi - 2,93 T Efisiensi 13,80 T 10,59 T - 3,06 T Efisiensi 10,91 T 9,29 T - 1,03 T Efisiensi 8,09 T - 0,17 T Efisiensi 10,18% 21,23% 28,95% 11,09% 2,10% 2016 2017 2015

(21)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 21

From Business-As-Usual to

:

Upload

data seluruh konsesi perizinan yang dikeluarkan

Upload

data rencana anggaran APBN

Meeting

dengan semua

stakeholders

, baik “hitam” dan “putih”,

secara terbuka,

head-to-head

, komprehensif, detil dan tuntas

Media dilibatkan di setiap tahapan proses

Membawa semua persoalan ke rasio dasar, logika, dan nurani

Bergerak cepat, responsif, tidak menunda bila dapat dikerjakan

hari ini

WA group Eselon 1 dan Menteri, Twitter dan SMS per unit kerja

untuk publik

24/7 availability (

area excluded of human rights concession

)

Handbook

dengan SOP berbasis sistem

check-list

Bekerja sama dalam basis “kerja sama-sama” dan “sama-sama

kerja”

Bersikap sebagai

executive

(bekerja dan melayani), bukan

sebagai

stakeholder

atau

shareholder

Bermimpi gaji naik dan tunkin naik untuk meningkatkan

kegembiraan

MENUJU

LAUT MASA DEPAN BANGSA

DENGAN

GOOD GOVERNANCE,

PROFESSIONAL, AND

HAPPY NATION

(22)

We Have to Change

Do and Care, Care and Do Bukanbussines as ussual Transparan dan profesional efisien, efektif, sufficient, accountable dan outcome oriented Logic basic common sense & nurani KKP Agent of Change Affirmative Policy untuk rakyat 3K: Komunikasi, Koordinasi, Kerjasama

(23)
(24)

APA ITU CANTRANG?

Cantrang merupakan alat penangkapan ikan yang tergolong sebagai kelompok pukat tarik. Sejak pelarangan

trawl

tahun 1980

cantrang digunakan sebagai salah satu alat penangkapan ikan yang dimodifikasi dan pengoperasianya menyerupai

trawl

.

Ilustrasi Operasi Cantrang

Cantrang merupakan pengembangan dari API Danish Seine

yang menggunakan satu kapal dan tali selambar berat

agar menyentuh dasar laut (seabed)

. Di Australia,

pengaturan Danish Seine disatukan dengan pengaturan

trawl. Di Eropa serupa dengan Scottish Seine.

Cantrang pada mulanya diijinkan tahun 1997 untuk

mengakomodir nelayan kecil hanya untuk kapal <5 GT

dengan mesin 15 DK. Selektifitas cantrang diatur dengan

mata jaring >1 inch dan untuk menangkap ikan demersal.

Cantrang efektif jika dioperasikan di laut lumpur berpasir

untuk menciptakan tirai debu agar ikan tergiring ke

jaring.

Penarikan

jaring

menyebabkan

terjadi

pengadukan

dasar

perairan

yang

menimbulkan

kerusakan sehingga menimbulkan dampak signifikan

terhadap ekosistem dasar bawah laut.

(25)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 25

.

SEJARAH PENGATURAN & SOSIALISASI PELARANGAN CANTRANG

Kajian kebijakan pelarangan alat penangkapan ikan (API) tidak ramah lingkungan sudah dilakukan selama

bertahun-tahun lintas rezim pemerintahan dan melalui proses pembentukan peraturan perundang-undangan yang teruji

Orde Baru

Kabinet Gotong Royong &

Kabinet Indonesia Bersatu

Kabinet

Kerja

• 1980: Keputusan Presiden No. 39/1980, Penghapusanjaring trawl

untuk mendorong peningkatan produksi yang dihasilkan nelayan tradisional dan untuk menghindarkan ketegangan sosial

• 1997: Keputusan Dirjen Perikanan No. IK.340/DJ.10106/97, Alat tangkap cantrang, arad, otok, dan garuk kerang dikecualikan sebagai jaring trawl, diperbolehkan untuk

nelayan kecil dengan ukuran kapal maksimal 5 GT, mesin maksimal 15 PK. Mesh size >1 inchi, tanpa otter board, bobbin, rantai pengejut

• 2009: 24 April 2009:dialog Dirjen PT

dengan Perwakilan Nelayan

Kabupaten Rembang, Pati, Batang, dan Kota Tegal. Kesepakatan: (1) Tidak memberikan izin cantrang bagi kapal di atas 30 GT; (2) Daftar ulang bagi kapal ukuran di atas 30 GT yang izin usahanya menggunakan alat tangkap selain cantrang tetapi operasinya memakai cantrang (3) Izin penggunaan alat tangkap cantrang kapal ukuran di bawah 30 GT diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing

• 2010: Keputusan Menteri KP No. 06/2010, alat penangkapan ikan (API) harus mengacu kepada salah satu kelompok jenis API. Kelompok API Pukat Tarik adalah Dogol, Scottish Seine, Pair Seines, Payang, Cantrang, dan Lampara Dasar

• 2011: Permen KP No. 2/2011 jo. No. 08/2011 jo. No. 18/2013 jo. No. 42/2014, Pengaturan tentang jalur penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan serta alat bantunya di WPP-NRI. Operasi cantrang diatur ukuran mata jaring kantong > 2 inch atau 50,8 mm dan beroperasi di atas 4 mill pada Jalur II dan III dengan ukuran kapal maksimal < 30 GT.

• 2013: 27 Desember 2013: LHP BPK RI

Nomor 44/LHP/XVII/12/2013,

diketahui bahwa Kepala Dinas KP Provinsi Jawa Tengah melalui surat No. 523.4/1037 tanggal 16 Agustus 2005 menyatakan bahwapenerbitan izin penangkapan ikan menggunakan cantrang dihentikan per tanggal 1 September 2005 karena merusak lingkungan di dasar laut

• 2014: Surat Edaran Menteri kepada Gubernur dan Bupati/Walikota tanggal 7 November 2014, meminta pembebasan pungutan bagi kapal

ikan <10 GT dan untuk

menghentikan alat tangkap yang merusak lingkungan

• 2015-2017: Permen KP No. 02/2015 & Permen KP No. 71/2016, API cantrang dilarang dioperasikan di seluruh WPP-NRI.

Masa tenggang untuk pengalihan ke alat tangkap lainnya diberikan sampai Desember 2017

(26)

DINAMIKA PELARANGAN CANTRANG SELAMA MASA KABINET KERA

2015

2016

2017

• 24 Februari 2015: Pertemuan Dirjen PT dengan DKP Jatim, Jateng, Jabar, dan Banten

• 27 Februari 2015: Demonstrasi dan dialog dengan Nelayan

• 6 Maret 2015: Dialog MKP dengan Nelayan Rembang dan Pati di GMB I, KKP

• 18 Maret 2015: Dialog Dirjen PT, Gubernur dengan Perwakilan Nelayan di Pendopo Gubernur Jateng

• 6 April 2015: Dialog MKP dengan Nelayan Cantrang bersama Presiden di Istana Negara

• 17 April 2015: Rapat Koordinasi dipimpin Gubernur Jawa Tengah di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah; Di

Jakarta, MKP bertemu dengan

perwakilan nelayan di Ombudsman • 3 Juli 2015: Keputusan Ombudsman

Penundaan Cantrang

• 31 Maret 2016: Dialog Dirjen PT, Gubernur dan Nelayan pada Musrenbang Jateng di Blora • 6 April 2016: Demonstrasi dan

dialog dengan Nelayan

• 4 Januari 2017: Dialog Gubernur, Plt Dirjen PT dengan Nelayan di PPP Klidang Lor

• 31 Maret 2017: Dialog Dirjen PT di PPN Brondong-Lamongan-Jawa Timur dihadiri Wakil Ketua Komisi dan anggota Komisi IV DPR RI

• 17 Juli 2017: Dialog Kepala KSP, Dirjen Perikanan tangkap di PP Tegalsari - Tegal Jawa Tengah dihadiri oleh Walikota Tegal, Kapolda Jateng, Satgas 115

• 13 Agustus 2017 : Dialog dengan nelayan jaring, dogol, dan bagan berperahu di PP Kuala Penet, Lampung Timur

• 16 Januari 2018 : Presiden bertemu pemilik cantrang di Tegal

• 17 Januari 2018: Audiensi pemilik cantrang di Istana

• 1 Februari 2018 Tim Khusus Pengalihan Cantrang mulai bekerja

(27)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 27

.

PERTEMUAN PEMILIK KAPAL CANTRANG DENGAN PRESIDEN, 17 JANUARI 2018

Pemerintah Pusat:

Menteri Kelautan dan Perikanan,

Menteri Sekretaris Negara, dan

Direkur Jenderal Perikanan

Tangkap KKP

Kepala Daerah

: Bupati Batang

Wihaji, Bupati Tegal Enthus

Susmono, Plt. Wali Kota Tegal

Nursoleh, Bupati Pati Haryanto,

dan Bupati Rembang Abdul

Hafidz

Perwakilan pemilik kapal

cantrang

: Ketua Aliansi Nelayan

Indonesia Riyono, Wakil Ketua

Aliansi Nelayan Indonesia Suyoto,

Ketua KUD Mina Santosa Tegal

Hadi Susanto, dan Nahkoda

Kapal Rasmijan

(28)

KESEPAKATAN DENGAN PEMILIK KAPAL CANTRANG DI ISTANA NEGARA, 17 JANUARI 2018

1. Kapal cantrang boleh melaut

dengan syarat harus sepakat

untuk mengganti menjadi alat

tangkap lainnya

2. Tidak

ada

penambahan

kapal cantrang baru

3. Hanya untuk kapal cantrang

yang beroperasi di Pantura

Jawa

1

2

3

(29)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 29

.

PEMBENTUKAN TIM KHUSUS PENGALIHAN CANTRANG

Kepmen KP No. 8/2018 tentang Tim Khusus Penyelesaian Pengalihan Alat Penangkapan Ikan yang dilarang,

ditetapkan pada tanggal 23 Januari 2018

1. Melakukan pendataan dan wawancara dengan pemilik kapal

2. Verifikasi terhadap dokumen asli & fotokopi serta cek fisik kapal

3. Surat pernyataan kesanggupan untuk beralih alat tangkap dan

memenuhi kewajiban lainnya seperti pemasangan VMS dan melakukan

pembayaran PNBP

4. Fasilitas kemudahan untuk mengganti alat tangkap (pembiayaan)

5. Surat Pernyataan Melaut yang ditandatangani oleh nakhoda

6. Surat Keterangan Melaut diterbitkan oleh KKP

Tahapan-tahapan Peralihan Alat Tangkap

Dokumen yang diperlukan untuk Verifikasi

Versi 14 Februari 2018

1. KTP

2. NPWP

3. SIUP

4. SIPI

5. Surat ukur ulang

6. Gross akte

7. Akta jual beli

8. Gross akta balik nama

9. PAS Besar

10. Sertifikat kelaikan

(30)

IZIN OPERASI CANTRANG TERPUSAT DI JAWA TENGAH DAN PANTURA JAWA

Penolakan pelarangan cantrang di Jateng yang aktif

terpusat di 5 daerah saja

yakni di Kota Tegal, Brebes, Batang, Pati

& Rembang. Izin kapal cantrang ini diterbitkan oleh Pemda karena berukuran <30 GT, namun mayoritas kapal tidak

dilengkapi dokumen yang benar dan setelah ukur ulang mayoritas berukuran >30 GT

Total izin cantrang di Jateng (31 Januari 2018):

1.161 kapal, 768 pemilik

Keterangan

Pati Rembang Tegal Batang Brebes Total

Jumlah kapal

155

251

432

164

159 1.161

Jumlah pemilik

103

193

235

124

113

768

Jumlah kapal sudah ukur ulang >30 GT 145

190

98

85

31

549

<30 GT

0

61

10

79

20

170

Jumlah kapal belum ukur ulang

10

0

324

0

108

442

Jumlah kapal yang tidak ada No. SIPI

59

0

0

0

36

157

Rata-rata ukuran kapal

74 GT

50 GT

79 GT 39 GT 35 GT

Ukuran kapal terbesar

169 GT 99 GT 149 GT 70 GT 88 GT

Hasil analisis dan cleansingdata izin kapal cantrang ini berasal dari dua sumber data yakni aplikasi SIMKADA dan PTSP Jateng. Jumlah 1,161 kapal adalah jumlah yang sama yang dilaporkan Direktorat Pelabuhan, DJPT.

(31)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 31

.

TAX GAP MIN. RP. 20,58 MILIAR ATAS PENGHASILAN YANG BELUM DILAPORKAN DI SPT TAHUNAN

Sampling kepatuhan pajak 11 pemilik kapal cantrang di Tegal: dalam periode 5 tahun pajak terdapat perkiraan

potensi PPh (

tax gap

) sebesar

Rp. 20,58 miliar

atas penghasilan yang belum dilaporkan di SPT Tahunan PPh

3217 3626 4084 4588 5150 0.17 1.27 29.54 7.95 37.74 3217 3625 4052 4580 5112 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 2013 2014 2015 2016 2017

Perkiraan Potensi PPh (Tax Gap)

Perkiraan PPh terutang PPh yang telah dibayar Perkiraan Potensi PPh (Tax Gap)

Satuan: dalam jutaan Rp.

Sumber: DJP, Februari 2018

Catatan: potensi tersebut bisa terkoreksi apabila penghasilan riil lebih kecil dari yang diperkirakan ATAU subjek mengikuti program amnesti pajak

(32)

TAX GAP MIN. RP. 15,1 MILIAR ATAS KAPAL YANG BELUM DILAPORKAN DI SPT TAHUNAN

Sampling kepatuhan pajak 11 pemilik kapal cantrang di Tegal: dari 36 kapal yang terdata/terverifikasi

hanya 1

kapal yang dilaporkan

dalam SPT Tahunan PPh. Atas 35 kapal yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan PPH

terdapat perkiraan potensi PPh (

tax gap

) sebesar

Rp. 15,1 miliar.

Sumber: DJP, Februari 2018 0 5 10 15 20 25 10-30 GT 30-100 GT 100-200 GT > 200 GT

Jumlah kapal yang dimiliki subjek

(33)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 33

.

JUMLAH MARKED DOWN KAPAL CANTRANG DI TEGAL SEBESAR 12.584 GT

Dari hasil pendataan ukuran kapal, ditemukan bahwa

237 kapal cantrang

yang telah didata ukuran

tidak sesuai sebenarnya (marked down) dengan total selisih

12.584 GT

No. Nama Kapal Ukuran Sebelum (GT) - Dokumen Ukuran Sesudah (GT) - Sebenarnya Selisih Ukuran (GT)

1

WSA

29

163

134

2

MRG

27

64

37

3

WS3

30

132

102

4

WSC

30

93

63

5

WSD

30

77

47

6

WS4

30

100

70

7

WSR

30

120

90

8

WS2

29

116

87

9

BJG

30

60

30

10

BJ1

29

149

120

Perbandingan Ukuran Kapal Pada Dokumen Sebelum dan Sesudah Diukur Ulang oleh Kementerian Perhubungan

(Sampling 10 Kapal)

(34)
(35)

712

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 35

.

KONDISI SUMBER DAYA IKAN DI WPP 712 SUDAH

FULLY EXPLOITED/OVER EXPLOITED

Jenis Hasil Tangkapan

Potensi

(ton)

JTB

(Ton)

Tingkat Pemanfaatan

Ikan Pelagis Kecil

364.663

291.730

0,38

Ikan Pelagis Besar

72.812

58.250

0,63

Ikan Demersal

657.525

526.020

0,83

Ikan Karang

29.951

23.961

1,22

Udang Penaeid

57.965

46.372

1,11

Lobster

989

791

1,36

Kepiting

7.664

6.131

0,7

Rajungan

23.508

18.806

0,65

Cumi-cumi

126.554

101.244

2,02

Jumlah

1.341.631

-

-

WPPNRI 712 – Perairan Laut Jawa

Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di WPPNRI 712

(Kepmen KP No. 50 Tahun 2017)

Keterangan Tingkat Pemanfaatan (E):

E < 0,5

=

Moderate, upaya penangkapan dapat ditambah

0,5 ≤ E < 1

= Fully-exploited, upaya penangkapan dipertahankan dengan monitor ketat

(36)

IKAN YANG TERBUANG: TANGKAPAN SAMPINGAN (BY-CATCH) CANTRANG

Mengapa cantrang dilarang: dampak negatif keberlanjutan sumber daya ikan akibat pemakaian cantrang

Kajian mengenai selektifitas API cantrang sudah

dilakukan oleh lembaga riset dan pendidikan

tinggi sejak dulu, dan hasil kajian menyatakan

tangkapan cantrang tidak selektif

, hasil yang

tertangkap adalah

ikan yang belum layak

tangkap

, dan hasil tangkapan sampingan (

by-catch

) bisa mencapai

lebih dari 50%.

Rasio Ikan Ukuran Normal vs Ikan Hasil Tangkapan Cantrang

Lokasi

Target Ikan

By-Catch

Brondong

(IPB, 2009)

51%

49%

9 spesies

16 spesies

Tegal

(UNDIP, 2008)

46%

54%

21 spesies

(dominan Petek)

(37)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 37

.

KERUSAKAN DASAR LAUT DAN KONFLIK SOSIAL DENGAN NELAYAN NON-CANTRANG

Mengapa cantrang dilarang: timbul dampak negatif terhadap ekosistem laut dan muncul konflik sosial dengan nelayan

non-cantrang

Pengaruh perkembangan armada cantrang baik dalam

jumlah dan ukuran akan berdampak pada:

Tumpang tindih daerah penangkapan ikan

Kecemburuan nelayan kecil

Persaingan usaha yang tidak sehat

Berkembangnya armada dan ukuran cantrang yang sangat

pesat serta pola operasi cantrang yang ditarik dengan hela

menyapu dasar perairan

, sehingga mengakibatkan:

Ekosistem dasar perairan terganggu

Rusaknya sistem mata rantai makanan

Laju eksploitasi lebih tinggi dibandingkan dengan laju

regenerasi/rekrutmen sumber daya ikan

(38)

MODIFIKASI CANTRANG DAN MARKDOWN KAPAL CANTRANG

Mengapa cantrang dilarang: kerugian negara akibat perbuatan melanggar hukum

Modifikasi Teknis yang Menyalahi Ketentuan

Perbuatan Melanggar Hukum

Tali selambar Cantrang ±1000 meter

Pada mulanya cantrang diperbolehkan dengan ukuran <5GT,

akan tetapi di lapangan berkembang dan beroperasi dengan

teknis dimodifikasi:

Ukuran mata jaring

(

mesh size

) kecil ¾ - 1 inch, sehingga

tidak sesuai

dengan peraturan (>2 inch) (PERMEN KP

02/2011)

Ukuran

panjang tali selambar

(>25 kali panjang jaring),

sehingga dioperasikan dengan cara ditarik dengan di hela

Sesuai dengan pengaturan peraturan perundangan;

Tidak ada ijin cantrang oleh Pusat (untuk kapal >30GT)

Kapal cantrang terindikasi MARKDOWN

ukuran GT dan pada

dokumen kapal, sehingga menyalahi ukuran yang ditentukan (>

30 GT) tidak sesuai dengan standar SNI 7797-2013 tentang

bentuk dan konstruksi cantrang

Di lapangan pelanggaran ketentuan ukuran kapal terjadi

sehingga banyak dokumen perijinan yang tidak sesuai dan

disalahgunakan

Contoh Mesh Size Kantong Cantrang yang

Melanggar Aturan

Timah pemberat

Harga unit cantrang dominan untuk membeli tali selambar, ketimbang

jaring cantrangnya. Tanpa tali selambar, jaring cantrang tidak bisa

dioperasikan dengan efektif. Bila tali selambar lebih panjang maka

sapuan dasar laut lebih luas. Panjang selambar 6.000 m harga Rp340

juta dari total Rp360-376 juta pada kapal >30 GT (survei 2015)

P P Panjang Tali Selambar Dia-meter Luas Lingkaran 1,000 m 320 8 Ha 3,000 m 960 72 Ha 6,000 m 1920 289 Ha

(39)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 39

ESTIMASI KERUGIAN NEGARA AKIBAT MARKDOWN KAPAL CANTRANG

Selain merusak ekosistem karena operasinya yang seperti trawl, banyak pemilik cantrang yang tidak membayar PNBP

sebenarnya dan mendapatkan jatah BBM bersubsidi yang seharusnya untuk nelayan kecil

Kerugian Negara Akibat Pengecilan Ukuran Kapal Sebenarnya (

Markdown

)

1. Izin daerah

kapal cantrang dengan ukuran <30 GT,

namun di lapangan rata-rata >85 GT. Pelarangan

cantrang karena Permen KP 2/2015 baru efektif berlaku

Juli 2017, namun dari 2015 banyak yang tidak

beroperasi karena adanya pengukuran ulang yang harus

beralih izin menjadi

izin pusat

(>30 GT).

2. Hasil tangkapan cantrang tidak selektif menyebabkan

deplesi stok atau pengurangan stok sumber daya ikan

,

hasil tangkapan akan semakin berkurang.

3. Kerugian akibat losses

18-40% hasil tangkapan trawl dan

cantrang yang bernilai ekonomis dan dapat dikonsumsi,

60-82% adalah tangkapan sampingan (

bycatch

) atau tidak

dimanfaatkan (

discard

), sehingga sebagian besar hasil

tangkapan tersebut dibuang ke laut dalam keadaan mati.

4. Biota yang dibuang akan mengacaukan

data perikanan

karena tidak tercatat sebagai hasil produksi perikanan.

5. Pengoperasian cantrang yang mengeruk dasar perairan

dalam dan pesisir tanpa terkecuali terumbu karang dan

merusak

lokasi pemijahan biota laut

.

Kerugian Negara akibat

Cantrang Markdown

2015

2016

Kehilangan PNBP

Penyalahgunaan Subsidi

BBM

Deplesi Sumber Daya Ikan

328,41 M

280,09 M

9,83 T

550,70 M

351,04 M

12,27 T

Total

10,44 T

13,17 T

Sumber: BRSDM KKP, 2017

(40)

ABK CANTRANG: “CANTRANG MEMANG MERUSAK”

Kaprawi (usia 40 thn, asal Desa Sawojajar, Brebes)

• Ikut kapal cantrang sejak tahun 1990-an, kecelakaan (kaki terbelit tali selambar dan tergilas mesin penggulung cantrang hingga lutut tahun 2002.)

• Biaya pengobatan sebagian dari juragan, sebagian sendiri, total 9 juta utk amputasi. Mendapat bantuan kaki palsu dari BRSPD Solo, Kick Andy (info dari Dinas Sosial)

• Saat ini masih berangkat melaut ikut kapal cantrang untuk mencari nafkah

• Cantrang dioperasikan dengan pemberat 30 unit, masing-masing 0.5 kg dan menyapu dasar laut (total berat 15kg)

• Hasil tangkapan seperti cumi, kuniran, rengganis, terumbu karang (karena selalu menyapu dasar)

• ABK belum mendapat asuransi dan belum teredukasi mengenai asuransi sehingga belum sadar manfaatnya

• Sistem bagi hasil tidak adil: nego/penjualan tangkapan dari juragan ke pengepul tidak transparan. Hasil penjualan dikurangi biaya kebutuhan melaut (bahan makanan, bbm yang menjadi bisnis juragan juga), kemudian dibagi dua utk juragan dan ABK (termasuk nakhoda)

Cantrang

memang merusak

, tapi mau bagaimana

lagi, memang itulah cara pengoperasiannya.

Butuh

ketegasan dari pemerintah

, kalau stop ya harus total

stop supaya kami tidak bingung ke depannya utk

cari nafkah dengan alat apa

Testimoni dari ABK cantrang di Brebes

(41)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 41

.

SEBARAN PEMAKAIAN PUKAT TARIK SELAIN CANTRANG

Cantrang merupakan modifikasi dari pukat tarik (

trawls

) dengan nama lokal di Jawa. Di daerah lainnya, pukat

tarik mempunyai nama lokal dengan skala yang berbeda-beda (nelayan kecil atau industri)

572

571

711

712

713

573

714

718

717

716

715

Sebaran Nama Lokal dan Skala Pukat Tarik di Indonesia

Selat Karimata & Laut Natuna Utara

Pukat Ikan x

Pukat Udang x

Lampara Dasar x x

Dogol berpapan x x

Lampara dasar berpapan x

Selat Malaka Pukat Apolo x Pukat Layang x Mini Trawl x Lampara dasar x Dogol berpalang/berpapan x Cantrang berpalang/berpapan x Fish net x Samudera Hindia

Pukek Osoh (Padang) x

Pukat Ular (Sibolga) x

Pukat Ikan (Sibolga) x

Lampara dasar (Sibolga) x x

Arafura, Aru dan Laut Banda

Pukat Udang x

Pukat Ikan x

Laut Seram, Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Samudera Pasifik, Teluk

Bintuni

Pukat Udang x

Pukat Ikan x

Dogol x

Lampara x

Selat Makassar dan Laut Flores, Selat Tiworo

Lampara dasar (Kaltim) x

Katrol/Rengreng x

Mini Trawl x

Paddenreng x

Dogol berpapan (S. Tiworo) x

Dogol berpalang x

Laut Jawa

Arad x

Jaring WCW x

Dogol berpapan (DKI) x

Cotok x

Garuk kerang x

Payang alit (Jatim) x

Krakat x

Mini Beam Trawl x

Arad berpalang x

Arad berpapan x

Cantrang berpalang x

Lampara dasar berpapan x Lampara dasar berpalang x

Mini Trawl (Jatim) x

Andu (DKI) x

x Nelayan kecil (<5 GT) x Skala Industri (>5 GT)

Keterangan

(42)

KAPAL CANTRANG HANYA MINORITAS DIBANDINGKAN ALAT TANGKAP LAINNYA

Nelayan di Indonesia yang menggunakan API

pukat tarik

(

trawls

)

sangat sedikit

(2%) dibandingkan dengan nelayan

yang menggunakan API jenis lainnya. Untuk jenis cantrang sendiri, mayoritas terkonsentrasi di Jawa Tengah.

Komposisi Alat Penangkapan Ikan

Populasi nelayan yang menggunakan

alat tangkap pukat tarik hanyalah

minoritas (2%)

dibandingkan alat

tangkap lainnya

Mayoritas

nelayan

di

Indonesia

menggunakan pancing/hook and line

(39%), jaring insang/gill net (29%)

2,341

1,178

1,169

772

503

446

315

310

221

0 500 1000 1500 2000 2500

Jawa Tengah

Kalimantan Selatan

Jawa Barat

Jawa Timur

Banten

Kalimantan Timur

Jambi

Lampung

Kalimantan Barat

1,183

109

26

4

0 500 1000 1500 2000 2500

Jawa Tengah

Jawa Timur

Banten

Jawa Barat

7.255

Kapal ≤ 10 GT

Sumber: Hasil Verifikasi DJPT untuk penggantian API, 2017

Survey melibatkan Dinas Prov, Dinas Kab/Kota, BBPI Semarang, dan Perguruan Tinggi.

Untuk Calon Penerima Bantuan API, dengan aspek legal yaitu:

1. Nelayan→Kartu Nelayan; 2. Kapal→Pas Kecil/Pas Besar atau

Bukti Pendaftaran Kapal Perikanan; 3. Hanya Kapal < 10 GT.

1.322

Kapal 10 - 30 GT

Sumber: SIMKADA (s.d 5 Januari 2018)

Sebaran Kapal Cantrang di Indonesia

(43)

KONFLIK HORIZONTAL NELAYAN CANTRANG DENGAN NELAYAN LAINNYA

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 43

Pada masa diperbolehkan cantrang, banyak pelanggaran operasi jalur (4 mil-12 mil) dan wilayah penangkapan

sehingga timbul konflik dengan nelayan lainnya yang mayoritas tidak memakai cantrang

.Sumber: Statistik Perikanan Tangkap, 2014

11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI)

572

571

711

712

713

573

714

718

717

716

715

Keterangan: WPP Cantrang yang diperbolehkan Permen KP 02/2011 12 Juli 1995 - Probolinggo

Nelayan asal Kalibuntu, Kraksan terlibat bentrok dengan nelayan

Pulau Gili Ketapang yang

disebabkan penggunaan alat tangkap mini trawl/cantrang untuk menangkap ikan.

1995 - Pasuruan

Bentrokan terjadi antara nelayan Kecamatan Lekok dengan nelayan Kisik, Kalirejo Kecamatan Kraton dengan kasus mini trawl/cantrang.

1995 – Lamongan

Ratusan nelayan Paciran menghancurkan fasilitas publik, seperti kantor Camat, Mapolsek, dan Makoramil karena menganggap Pemkab

Lamongan tidak segera

mengatasi nelayan yang menggunakan alat tangkap

mini trawl yang telah

berlangsung lama

18 Desember 2011 – Bagan Asahan

Pembakaran terhadap 5 unit kapal pukat tarik gandeng dua dan 1 unit kapal pukat tarik gandeng dua di Perairan Asahan±7 mil dari Panton Utara Bagan Asahan

6 Januari 2012 – Tanjung Balai Asahan(1)

Maraknya penggunaan trawl

mengakibatan 30 ribu nelayan

lokal merugi sebab hasil

tangkapannya berkurang.

28 Desember 2012 – Nagan Raya(2) Melanggar hukum adat laot,

tiga kapal trawl dibakar

10 Juli 2014 – Cilincing(3)

Ratusan nelayan Cilincing dan Kalibaru, mengeluhkan keberadaan kapal pukat harimau (trawl) yang masih beroperasi di perairan Jakarta

2006 – Kalimantan Timur5)

Kapal Cantrang nelayan Bendar dibakar di perairan Kalimantan Timur karena nelayan setempat

menuduh pendaratan hasil

tangkapan kapal tersebut di

pelabuhan perikanan setempat telah

merusak harga pasaran ikan.

Akibatnya, pemilik kapal mengalami

kerugian yang sangat besar,

mencapai hampir 1 miliar rupiah, termasuk nilai ikan hasil tangkapan.

Laut Jawa(4)

Permasalahan alat tangkap cantrang muncul setelah kapal pukat cincin banyak yang beralih menggunakan

cantrang dan bobot kapal

dimanipulasi. Distribusi spasial

upaya penangkapan perikanan

cantrang telah menyebar di hampir seluruh Laut Jawa, terkonsentrasi di Selatan Belitung dan Selatan Kalimantan sampai Selat Makassar.

Sumber:

1) http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/01/05/lxbz5n-konflik-trawl-ancam-30-ribu-nelayan-di-asahan 2) http://satwaspontianak.psdkp.kkp.go.id/index.php/berita/detil/590

3) http://regional.kompas.com/read/2014/07/10/16573951/Nelayan.Cilincing.Kalibaru.Pergoki.Pukat.Harimau.Beroperasi 4) Surehman Banon Atmaja, Duto Nugroho. 2012. Distribusi Spasial Upaya Penangkapan Kapal Cantrang Dan Permasalahannya Di Laut Jawa

.Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 18, No 4 (2012)

(44)

KASUS NELAYAN YANG DITANGKAP KARENA MELANGGAR ALKAP, WILAYAH & JALUR

Pemerintah melakukan upaya advokasi terhadap nelayan kecil dalam rangka pembinaan dalam menjalankan aturan

alat tangkap, wilayah dan jalur penangkapan

572 571 711 712 713 573 714 718 717 716 715 Pontianak Penuntutan tidak dilanjutkan, nelayan diberikan pembinaan Bengkulu

Nelayan dibebaskan, kapal dikembalikan dan alat tangkap disita untuk dimusnahkan

13 Nelayan Brebes (Trawl) di Palembang

• 6 kapal dikembalikan kepada pemilik (sebelumnya dirampas untuk dimusnahkan)

• 6 nakhoda kapal lainnya diputus dikurangi hukumannya sehingga sudah bebas ketika putusan dijatuhkan

Catatan: sekarang seluruh nakhoda sudah bebas

12 Nelayan Sungsang (Trawl) di Banyuasin • Membantu pengajuan Cuti Bersyarat ke Pengadilan • Penggantian alkap kepada 400 nelayan di Sungsang 2 Nelayan Sangihe Memberikan kapal bantuan dari KKP untuk mengganti kapal yang disita

2 Nelayan Indramayu

Nelayan diberikan pembinaan dan kapal dikembalikan

Peta Advokasi Hukum kepada Nelayan Kecil

Pembinaan Pemerintah Terhadap Nelayan Kecil

No. Pengadilan Perikanan kasusTotal Kasus Pelanggaran Alkap Nelayan Kecil WNA

1 Medan 36 30 5 11 2 Tj. Pinang 64 34 2 18 3 Tual 3 - - -4 Ambon 9 2 - -5 Bitung 68 1 - -6 Pontianak 60 46 3 41 Total 240 113 10 70

(45)

PENGALIHAN CANTRANG SEBELUM

DIBENTUKNYA TIM KHUSUS

(46)

BAGAIMANA MEKANISME PENYELESAIAN ALIH ALAT TANGKAP CANTRANG?

API TIDAK RAMAH LINGKUNGAN

(DILARANG)

(JANUARI 2015 s.d. 31 DESEMBER 2017)

IZIN AKTIF

Cantrang, Dogol, Payang, Lampara

IZIN MATI

Tidak Bersedia

Ganti API

… BERSEDIA GANTI API ...

Tidak Bersedia Ganti API IZIN STOP IZIN STOP

Kapal >10-30 GT

Kapal >30 GT

Kapal <10 GT

Fasilitasi Penggantian API Ramah Lingkungan

Fasilitasi Pendanaan & Pengembangan Usaha

Fasilitasi SIPI dan Relokasi DPI

Baru

BANTUAN API RAMAH LINGKUNGAN

GERAI

PERMODALAN

GERAI PERIZINAN

(47)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 47

.

SUDAH BERAPA BANYAK BANTUAN ALAT TANGKAP PENGGANTI YANG DISERAHKAN?

TOTAL

BANTUAN API RAMAH

LINGKUNGAN

9.021 UNIT

KODE API JENIS API

Jumlah API Jumlah 2015 2016 2017 A Gillnet Permukaan 175 2.394 2.569 B Gillnet Pertengahan 972 2.031 3.003 C Gillnet Dasar 230 1.180 1.410 D Trammel Net 237 1.303 1.540 E Bubu Ikan 17 26 43 E Bubu Rajungan 134 280 414 F Rawai 1 28 29 G Handline 1 1 H Pancing Tonda 12 12 Jumlah 237 1.529 7.255 9.021

Jenis & Jumlah Penggantian API Ramah Lingkungan

Jenis Alat Tangkap Pengganti

Pilihan jenis API pengganti disesuaikan dengan

target penangkapan, yaitu:

Ikan pelagis

Gillnet Permukaan,

Pertengahan dan Dasar

Bubu Lipat Ikan

Ikan dasar

Rawai Dasar

Handline

Udang / Kepiting

Trammel Net

Bubu Lipat

Rajungan

Trammel net Rawai dasar Handline Gillnet oseanik Bubu lipat

(48)

SUDAH BERAPA BANYAK BANTUAN ALAT TANGKAP PENGGANTI YANG DISERAHKAN?

NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH API (PAKET) 1 Indramayu 25 2 Subang 85 3 Demak 9 4 Tasikmalaya 10 5 Sumenep 5 6 Lamongan 5 7 Pangandaran 55 8 Lebak 16 9 Serang 16 10 Kep. Seribu 11 JUMLAH 237 NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH API (PAKET) 1 Bekasi 37 2 Cirebon 281 3 Subang 96 4 Batang 132 5 Brebes 13 6 Demak 5 7 Jepara 12 8 Kendal 39 9 Kota Pekalongan 3 10 Kota Tegal 76 11 Pati 18 12 Pekalongan 130 13 Pemalang 47 14 Rembang 83 15 Gresik 60 16 Kota Pasuruan 21 17 Kota Probolinggo 2 18 Lamongan 84 19 Probolinggo 97 20 Tuban 293

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH API (PAKET) 1 Pasuruan 4 2 Kota Tegal 141 3 Kota Serang 87 4 Kota Semarang 235 5 Kota Samarinda 40 6 Kota Cirebon 98 7 Kota Bandar Lampung 32 8 Kota Balikpapan 103 9 Kab. Tuban 609

10 Kab. Tanjab Timur 315 11 Kab. Tangerang 158 12 Kab. Tanah Laut 110 13 Kab. Singkawang 4 14 Kab. Sambas 35 15 Kab. Penajam Paser Utara 72 16 Kab. Pekalongan 51 17 Kab. Pandeglang 258 18 Kab. Mempawah 24 19 Kab. Lamongan 18 20 Kab. Kubu Raya 13

NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH API (PAKET) 21 Kab. Kotabaru 1.056 22 Kab. Ketapang 6

23 Kab. Kayong Utara 139

24 Kab. Gresik 121 25 Kab. Bontang 22 26 Kab. Berau 209 27 Kab. Tegal 129 28 Kab. Rembang 125 29 Kab. Pemalang 403 30 Kab. Kendal 497 31 Kab. Jepara 289 32 Kab. Indramayu 774 33 Kab. Demak 35 34 Kab. Cirebon 297 35 Kab. Cilacap 1 36 Kab. Brebes 344 37 Kab. Batang 91 38 Kab. Banjar 12 39 Kab Situbondo 20 40 Kab Lampung Timur 243 41 Kab Lampung Selatan 35

TOTAL

BANTUAN API

PENGGANTI

(2015 s.d. 2017)

(49)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 49

SUDAH BERAPA BANYAK KAPAL CANTRANG >30 GT YANG BERALIH?

Ukuran Kapal Eks. Cantrang

Hasil Ukur Ulang

Yang sudah beralih

(per 5/1/2018):

202 Kapal > 30 GT

Proporsi Sebaran Daerah Penangkapan Ikan

Kapal Eks Cantrang > 30 GT (unit)

Sebanyak 55% kapal eks cantrang kini

beroperasi di WPP 718 (Laut Arafura) yang

sebelumnya didominasi kapal asing ilegal

1% 2% 2% 6% 22% 8% 4% 55% WPP 571 WPP 572 WPP 573 WPP 711 WPP 712 WPP 713 WPP 715 WPP 718 35% 43% 22% 32-60 GT 62-100 GT 100-198 GT

Sejalan dengan pelaksanaan gerai perizinan di beberapa daerah, kapal cantrang terindikasi markdown didorong

untuk melakukan ukur ulang untuk kemudian mendapatkan insentif penyelesaian permasalahan cantrang.

(50)

KAPAL CANTRANG >30 GT BERALIH KE ALAT TANGKAP APA SAJA?

Sejalan dengan pelaksanaan gerai perizinan di beberapa daerah, kapal cantrang terindikasi markdown didorong

untuk melakukan ukur ulang untuk kemudian mendapatkan insentif penyelesaian permasalahan cantrang.

Realisasi SIPI Baru Kapal Eks.

Cantrang Ukuran > 30 GT (unit)

88 36 18 17 15 12 6 6 4 0 20 40 60 80 100

Purse Seine (Pukat Cincin) Pelagis Besar Dengan Satu Kapal Pengangkut/Pengumpul

Jaring Liong Bun

Pancing Cumi (Squid Jigging) Rawai Dasar (Set Long Line) Bouke Ami

Jala Jatuh Berkapal (Cast Nets)

Purse Seine (Pukat Cincin) Pelagis Kecil Dengan Satu Kapal Jaring Insang Oseanik

Kapal Eks. Cantrang Ukuran > 30 GT

berdasarkan Provinsi (unit)

139 48 8 3 2 1 1 0 50 100 150 RIAU SULAWESI TENGGARA KEP. RIAU SUMATERA UTARA JABAR DKI JATENG

(51)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 51

DARI MANA SAJA ASAL KAPAL CANTRANG >30 GT YANG BERALIH?

Sejalan dengan pelaksanaan gerai perizinan di beberapa daerah, kapal cantrang terindikasi markdown didorong

untuk melakukan ukur ulang untuk kemudian mendapatkan insentif penyelesaian permasalahan cantrang.

1 1 1 0 10 20 30 40 50 SUMATERA UTARA 1 1 KEP. RIAU 1 RIAU 5 3 JAWA BARAT 28 17 2 1 DKI JAKARTA 1 SULAWESI TENGGARA 53 48 16 12 5 3 2 JAWA TENGAH (Jakarta Utara) (Jakarta Barat) (Jakarta Timur) (Jakarta Selatan) (Indramayu) (Cirebon) (Tegal) (Pati) (Rembang) (Batang) (Brebes) (Semarang) (Pekalongan) (Karimun) (Batam) (Medan) (Sibolga) (Binjai) (Pekanbaru) (Bau-Bau)

(52)
(53)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 53

.

KETERKAITAN KAPAL CANTRANG DAN SURIMI

Informasi dari UPI Surimi

Selama ini bahan baku yang digunakan UPI surimi adalah ex lokal segar, hasil

tangkapan cantrang dan belum pernah menggunakan bahan baku impor dan

ikan beku.

Akhir 2016 hingga Januari 2017, UPI surimi sempat tidak berproduksi namun

karena peraturan larangan cantrang diperpanjang, maka UPI surimi kembali

berproduksi hingga Desember 2017 atau awal 2018.

UPI surimi tidak melakukan mitigasi risiko terhadap kemungkinan adanya

perubahan jenis bahan baku ikan dan pola supply bahan baku. Masa

perpanjangan larangan cantrang selama 2017, tidak dimanfaatkan untuk

melakukan uji coba penggunaan bahan baku ikan lainnya.

UPI surimi yang tidak mengolah produk lain pernah membeli harga bahan baku

ikan hingga Rp.12.000/kg. Rata-rata kesanggupan harga maksimum yang

dapat dibeli sebagai bahan baku Rp 8.000-9.000/kg.

(54)

PROFIL INDUSTRI SURIMI DI INDONESIA

Industri surimi masih

terkonsentrasi di Jawa

. Industri ini umumnya masuk kategori industri skala menengah.

Sebaran 14 UPI Surimi di Indonesia

PMDN 9 64% PMA Korea 3 22% PMA Taiwan 1 7% PMA Malaysia 1 7%

Status Modal 14 UPI Surimi di

Indonesia

64.29%

35.71%

UPI yang Hanya mengolah Surimi

UPI yang mengolah Surimi dan produk lainnya

Jawa Barat 1 7% Jawa Tengah 7 50% Jawa Timur 6 43%

Proporsi UPI Penghasil Surimi dengan

UPI Penghasil Surimi & Produk Lainnya

(55)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 55

.

EKSPOR PRODUK PERIKANAN JAWA TENGAH

Top 10 Komoditi Utama Ekspor Jawa Tengah

(Januari-Desember 2017)

Secara volume,

ekspor surimi

paling besar namun secara nilai ekspor masih di bawah rajungan, udang, dan cumi.

Top 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Jawa Tengah

(Januari-Desember 2017)

Sumber data: BKIPM (2018), berdasarkan Health Certificate (HC) yang diterbitkan BKIPM Semarang

Nilai ekspor komoditas ikan dari wilayah Semarang tahun

2017

naik sebesar 5,72%

dibandingkan tahun 2016.

Share nilai ekspor untuk negara tujuan tertinggi adalah

USA.

3080.7

3256.79

2016 2017

Nilai Ekspor (Rp. Milyar)

Total Nilai Ekspor Produk Perikanan Jawa Tengah

(56)

IMPORTIR DAN EKSPORTIR SURIMI TERBESAR DI DUNIA

Indonesia termasuk 5 (lima) besar eksportir terbesar surimi dunia, namun masih jauh posisinya dengan posisi peringkat di

atasnya.

Sumber Data : Trademap, Januari 2018

Kode HS yang Digunakan : 030451 s.d 030455, 030459, 030491 s.d 030495, 030499

Catatan: Data volume ekspor Vietnam tidak tersedia di Trademap, diperkirakan sekitar 100.000 ton per tahun

Peringkat Importir Surimi Dunia Berdasarkan

Volume

(Ton) dan Nilai (000 USD)

(Rata-Rata Nilai/Harga (USD/Kg))

Peringkat Eksportir Surimi Dunia Berdasarkan

Volume

(Ton) dan Nilai (000 USD)

(Rata-Rata Nilai/Harga (USD/Kg))

Harga ekspor surimi

Indonesia lebih tinggi dari

Thailand dan India, namun

masih lebih rendah dari

China,

jika dibandingkan dengan

negara ASIA lainnya,

Rangking 2014 2015 2016 Rangking 2014 2015 2016 United States of America 1 214,070 216,507 230,184 1 508,971 521,989 545,098 China 2 61,409 67,377 79,073 2 308,247 328,526 398,924 India 3 58,863 66,082 72,703 6 126,362 146,599 152,102 Norway 4 84,624 58,144 70,907 7 166,742 106,744 143,115 Indonesia 5 30,326 44,281 43,746 5 135,853 150,506 155,920 Thailand 6 47,019 38,730 34,640 9 131,111 108,914 98,983 Chile 7 33,299 No Quantity 31,894 4 343,008 298,563 307,131 Iceland 8 68,437 45,978 29,559 12 264,817 219,001 57,245 Spain 9 13,392 14,746 15,034 8 94,859 101,690 101,441 Denmark 10 11,755 10,922 14,678 14 42,400 30,687 47,811

Exporters Volume (Tons) Nilai (USD 000)

2014 2015 2016 1 Chile 10.30 NA 9.63 2 Spain 7.08 6.90 6.75 3 China 5.02 4.88 5.05 4 Indonesia 4.48 3.40 3.56 5 Denmark 3.61 2.81 3.26 6 Thailand 2.79 2.81 2.86 7 United States of America 2.38 2.41 2.37 8 India 2.15 2.22 2.09 9 Norway 1.97 1.84 2.02 10 Iceland 3.87 4.76 1.94 Harga (USD/Kg) Exporters No Rangking 2014 2015 2016 Rangking 2014 2015 2016 Japan 1 273,762 276,459 257,707 1 899,271 888,608 857,744 Korea, Republic of 2 129,611 126,322 126,378 3 229,714 238,503 228,850 Germany 3 63,902 48,323 51,165 7 129,639 94,091 104,801 France 4 38,550 42,139 44,950 4 134,419 151,823 174,060 Poland 5 41,676 36,538 41,280 9 87,052 70,372 85,614 Thailand 6 32,397 41,121 40,478 8 63,969 97,602 96,614 Taipei, Chinese 7 38,245 38,803 39,544 11 65,359 70,411 69,645 Spain 8 33,926 31,990 38,482 5 112,163 97,606 125,920 China 9 36,388 31,204 29,081 10 80,025 73,888 74,207 United States of America 10 18,276 22,362 26,735 2 170,742 196,818 231,841 Indonesia 28 2,650 2,344 4,340 38 3,132 2,557 5,207

Volume (Tons) Nilai (USD 000) Importers

2014 2015 2016 1 United States of America 9.34 8.80 8.67 2 France 3.49 3.60 3.87 3 Japan 3.28 3.21 3.33 4 Spain 3.31 3.05 3.27 5 China 2.20 2.37 2.55 6 Thailand 1.97 2.37 2.39 7 Poland 2.09 1.93 2.07 8 Germany 2.03 1.95 2.05 9 Korea, Republic of 1.77 1.89 1.81 10 Taipei, Chinese 1.71 1.81 1.76 11 Indonesia 1.18 1.09 1.20 No Importers Harga (USD/Kg)

(57)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 57

.

EKSPOR-IMPOR SURIMI INDONESIA

Volume Ekspor-Impor Surimi Indonesia

Tahun 2012-2016 (ton)

Sumber Data : BPS, diolah Ditjen PDS, 2018,. Trademap, diolah Ditjen PDS, 2018

Kode HS yang Digunakan : 0304510000, 0304590000, 0304930000, 0304950000, 0304990090

Nilai Ekspor-Impor Surimi Indonesia

Tahun 2011-2015 (USD ribu)

155,029 134,782 134,269 150,506 156,262 155,030 134,781 135,853 150,506 155,920 3,038 2,350 3,132 2,557 4,154 2,752 2,350 3,132 2,557 5,207 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 2012 2013 2014 2015 2016

Ekspor - BPS Ekspor - Trademap Impor - BPS Impor - Trademap 38,206 35,190 30,065 44,282 43,746 38,205 35,191 30,326 44,281 43,746 2,031 1,674 2,649 2,344 3,748 1,800 1,674 2,650 2,344 4,340 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 2012 2013 2014 2015 2016

Ekspor - BPS Ekspor - Trademap Impor - BPS Impor - Trademap

(58)

DAFTAR 14 UPI SURIMI PER 10 JANUARI 2018 (1/2)

No. Nama Perusahaan Lokasi/ Prov. BerdiriTahun

Jenis Produk Olahan Selain Surimi Target Pasar Surimi *Tenaga Kerja *Total Investasi ( Ribu $) *Nilai Penjualan Pertahun Surimi (Ribu $) Kap Terpasang Surimi (ton/tahun) Vol Prod Surimi 2016 (ton/thn)

Status Produksi Surimi

1 Java Seafood, PT (Cidea)

Jabar 2014 Ikan Beku (fillet) Ekspor 945** 18.600 12.000 8.500** 4.909** Stop operasi surimi sejak Desember 2017 2 Blue Sea Industry, PT

(Korea)

Jateng 2005 - Ekspor Domestik

450 4.000 10.200 21.000 4.500 Stop operasi sejak Des 2017 3 Indoseafood, PT Jateng 2009 - Ekspor 70** 3.700 10.500 5.700 1.880** Stop operasi surimi sejak 31

Desember 2017 4 Nam Kyung Korea

Indonesia, PT (Korea)

Jateng 2003 - Ekspor Domestik

420 3.650 5.300 7.500 2.250 Stop operasi surimi sejak akhir Desember 2017

5 Sinar Mutiara Abadi, CV

Jateng 2009 - Ekspor 455 4.000 9.750 6.000 4.500 Stop operasi surimi sejak 4 Januari 2018

6 Bintang Karya Laut, PT

Jateng 2013 Produk beku (minoritas)

Ekspor 402** 9.100 15.900 13.500 0 ** Stop operasi surimi sejak 31 Desember 2017

7 Sinar Bahari Agung, PT

Jateng 2003 - Ekspor Domestik

450 4.500 10.200 15.000 4.500 Stop operasi akhir November 2017

8 Holi Mina Jaya, PT Jateng 2010 Produk beku (Chepalopoda,

udang, ikan Pelagis, Demersal)

(59)

DAFTAR 14 UPI SURIMI PER 10 JANUARI 2018 (2/2)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 59

Sumber : *AP5i, 2017; **Dinas KP, 2017; KKP, 2017

No. Nama PerusahaanLokasi/ Prov. TahunBerdiri Jenis Produk OlahanSelain Surimi

Target Pasar Surimi *Tenaga Kerja *Total Investasi ( Ribu $) *Nilai Penjualan Pertahun Surimi (Ribu $) Kap Terpasang Surimi (ton/tahun) Vol Prod Surimi 2016 (ton/thn)

Status Produksi Surimi

9 Indo Lautan / Ocean Indo Makmur, PT

Jatim 2009 Produk beku (Chepalopoda, ikan Pelagis &Demersal)

Ekspor 34** 4.600 7.200 511** 50,4** Stop produksi surimi Januari 2018

10 QL Hasil Laut, PT (Malaysia)

Jatim 2010 Produk beku (Chepalopoda –

minoritas)

Ekspor 700** 19.000 25.500 12.000 5.341,4** Stop operasi surimi sejak 5 Januari 2018

11 Southern Marine Products, PT

Jatim 1995 - Ekspor 520** 10.400 15.000 7000** 3.129,5** Stop operasi surimi Januari 2018

12 Kelola Mina Laut, PT (Div Surimi)

Jatim 2015 Aneka produk beku Ekspor 315** 6.500 13.500 3000** 1.200** Tidak operasi surimi sejak 5 Januari 2018

13 Star Food International, PT (Joint Indonesia dgn Taiwan)

Jatim 2009 Produk ikan beku (minoritas)

Ekspor 380** 8.000 19.800 15.000 12.087** Stop operasi surimi sejak Januari 2018

14 PT Nasional Indo Mina, PT

Jatim 2016 - Ekspor 150** - - 3000 2400 Stop operasi

Total 5.876 105.750 169.550 141.711 52.747,3

Catatan:

PT Nasional Indomina belum berhasil dikontak. Status tdk beroperasi berdasarkan info dari persh lainnya

(60)
(61)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 61

.

Peta Sebaran Benih Lopster di Seluruh Wilayah RI

.

Pada gambar sebaran diatas lingkaran yang berwarna kuning merupakan wilayah reproduksi dimanalobster dewasa bertelur dan kemudianjuvenilelobster mengikuti arah arus. Diwilayah Australia juvenile lobster mengikuti arus hingga ke area benih lobster di Indonesia di Papua hingga ke Maluku. Untuk benih lobster yang berada di selatan Indonesia diduga berasal dari Philipina dan laut Sulawesi dan kemudianjuvenile

terbawa oleh arus ke selatan Indonesia.

Sumber : Hoc Tan Dao et al 2015. Oceanographic Currents and Local Ecological Knowledge Indicate, and Genetics Does Not Refute, a Contemporary Pattern of Larval Dispersal for The Ornate Spiny Lobster, Panulirus ornatus in the South-East Asian Archipelago. PLOS ONE. May 7, 2015

Gambar

Ilustrasi Operasi Cantrang • Cantrang merupakan pengembangan dari API Danish Seine yang menggunakan satu kapal dan tali selambar berat agar menyentuh dasar laut (seabed)

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini menguraikan salah satu sumber biofumigan yang cukup prospektif dan cukup banyak diteliti, yaitu, glukosinolat (GSL), termasuk beberapa aspek berkaitan dengan

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Dasar pertimbangan hakim pengadilan negeri militer dalam menjatuhkan sanksi pidana kepada anggota TNI yang melakukan tindak

menjelaskan bahwa di SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen terdapat 2 lantai pada bangunannya baik di Gedung Sekolah maupun Gedung Putra dan Gedung Putri, Gambar

Pertumbuhan rohani seseorang dapat dikataka bertumbuh jika memiliki disiplin pertama, beribadah, kedua, hidup dalam Kristus, ketiga, hidup di dalam Firman, keempat,

Penundaan penanaman akibat menunggu lahan yang siap untuk digunakan, menyebabkan banyaknya bibit yang akan ditanam lewat umur baik pada pembibitan awal maupun pembibitan

Dalam Pemerintahan Desa ini apapun kegiatannya yang termasuk dalam kegiatan Pembangunan, penggunaan ADDnya, itu semua melalui Peraturan Desa yang telah disetujui oleh

Sehubungan dengan variasi bahasa yang berkenaan dengan tingkat golongan, status, dan kelas sosial penuturnya, variasi bahasa dapat dibagi atas akrolek (variasi bahasa yang

Page 2 of 4 Proyek ini meliputi produksi BDF yang berasal dari Jatropha dan tanaman lainnya di lokasi pertambangan Adaro di Kalimantan, Indonesia, dan penggunaan BDF sebagai bahan