UMKM DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
TBK.
Tinneke Hermina1
Maha Mulyani Rosdiman2
Fakultas Ekonomi Universitas Garut tinneke.hermina@uniga.ac.id
Abstrak
Kondisi bank di Indonesia pasca krisis mendorong pihak-pihak terlibat didalamnya untuk melakukan penilaian atas kinerja bank. Sistem manajemen keuangan di perbankan yang saat ini berubah dengan pesat. Terkait dengan tugas perbankan yaitu mengimpun dana dari masyarakat dan mengembalikan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Saat ini pemenuhan kebutuhan dana bagi masyarakat sangatlah besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat suku Bunga dan capital adequacy ratio terhadap pemberian kredit UMKM di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada periode 2015 – 2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukan secara simultan tingkat suku Bungan dan capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM. Secara Parsial tingkat suku Bunga tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM karena disebabkan karena tingkat suku bunga bank cenderung menurun. Capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM hal ini disebabkan karena capital adequacy ratio (CAR) setiap triwulan cenderung stabil dan melebihi rata-rata yang ditetapkan BI.
Kata Kunci: Tingkat suku bunga, CAR , Pemberian Kredit UMKM
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat berkembang, namun sayangnya Indonesia banyak hambatan yang mendorong perkembangan tersebut untuk menjadi negara yang maju, salah satu penyebab hambatannya tersebut ialah keuangan. Masalah keuangan tersebut tak lepas dari adanya campur tangan perbankan. Bank merupakan lembaga pelantara yang mempunyai peran sangat penting bagi perekonomian Indonesia, yang dimana tugas perbankan itu ialah menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dalam pembasahan saat ini mengenai perkreditan tak lepas dengan adanya tingkat suku bunga yang merupakan penghasilan utama bank dalam menjalankan usahanya. Saat ini banyaknya program perkreditan yang diberikan oleh pihak perbankan kepada masyarakat yang membutuhkan. Perkembangan kredit usaha mikro, kecil dan menengah dalam espansi UMKM tetap tinggi dengan kualitas terjaga, meskipun kehati-hatian dalam penyaluran kredit harus dipertahankan dengan peningkatan kualitas pengandalian internal dan penerapan manajemen resiko perkreditan yang efektif.
Adapun data yang diperoleh dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk. mengenai tingkat suku bunga, capital adequacy ratio dan pemberian kredit UMKM pada periode 2015-2016 secara triwulan yang disajikan dalam tabel seperti berikut :
Tabel 1 Tingkat Suku Bunga, CAR dan Pemberian Kredit UMKM
Data Triwulan Tingkat suku bunga CAR Total Kredit
Maret (2015) 5,78 % 20,08 % 46,05 %
Juni (2015) 5,16 % 20,41 % 45,34 %
Data Triwulan Tingkat suku bunga CAR Total Kredit Desember (2015) 4,81 % 20,59 % 44,32 % Maret (2016) 4,60 % 19,49 % 44,74 % Juni (2016) 4,55 % 22,10 % 44,46 % September (2016) 4,47 % 21,88 % 45,83 % Desember (2016) 4,45 % 22,91 % 44,48 %
Sumber : http://www.bri.co.id (data diolah kembali 2017)
Dapat disimpulkan secara umum bahwa tingkat suku bunga, capital adequacy ratio dan juga pemberian kredit periode 2015-2016 mengalami kenaikan dan penurunan. Penurunan-penurunan yang terjadi menyebabkan adanya fluktuasi perolehan pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Penurunan pemberian kredit ini salah satu indikasinya disebabkan oleh kemampuan bank untuk menyalurkan atau memberikan kredit kepada nasabah yang menyebabkan pendapatan ataupun beban operasional menurun dimana salah satu unsur dari pendapatan tersebut adalah bunga atas penyaluran kredit, karena dilihat dari data tersebut tingkat suku bunga bank mengalami penurunan begitu pula pada kecukupan modal untuk menyalurkan kredit kepada nasabah. Pendapatan yang menurun menimbulkan dampak beban yang tidak terbayar sehingga menyebabkan penambahan beban setiap bulannya.
Kuncoro (2012:31), Suku bunga tinggi menyebabkan dua hal : pertama bank mengandalkan pada negative spread (kerugian dari pendapatan bunga karena bunga tabungan / deposito lebih tinggi dibanding bunga kredit) yang berakibat memperburuk posisi modal dan CAR perbankan. Perbankan hidup dari penempatan aktiva lancar seperti SBI atau pinjaman antarbank. Kedua, bank pemerintah mengalami kelebihan likuiditas sehingga berakibat gampangnya mereka mengobral pinjaman.
Setelah diamati terlihat bahwa fenomena yang terjadi tidak sesuai dengan teori karena terjadinya perubahan tahun ke tahun yang begitu signifikan antara tingkat suku bunga yang diberikan oleh pihak perbankan kepada nasabah dengan memiliki kecukupan modal yang dapat diberikan kepada nasabah dalam bentuk pemberian kredit khusunya kepada para UMKM.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Pemberian Kredit Umkm Di Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.”
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif, dimana metode asosiatif ini akan mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang menjelaskan mengenai gambaran objek yang diteliti. (Sugiyono, 2013:89). Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. (Sugiyono, 2013 : 137) : “data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen”.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data dalam bentuk laporan keuangan yang berisikan angka-angka, sebagaimana dikemukan oleh Sugiyono (2012:11) “metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism digunakan untuk untuk populasi dan sample tertentu dengan analisis menggunakan statistik”. Pengolahan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data kemudian diolah, disajikan dalam bentuk tabel, analisis dan selanjutnya diambil keputusan.
Data yang dikumpulkan dan diolah dengan kemudian memperoleh suatu keputusan dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS versi 20. Dengan teknik analisi dan hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik.
3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 2 Hasil Perhitungsn Regresi Linear Berganda
Dari hasil anlisis regresi linear berganda diatas dapat diketahui bahwa persamaan regresi linear yang terbentuk adalah :
Y = a +b1x1+b2x2
PK = 37,969 + 1,020X1 + 0,099X2
Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Tabel 3 Hasil Perhitungan Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan data Output hasil pengujian SPSS dapat disimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian SPSS diperoleh hasil Fhitung sebesar 1,403 dengan tingkat kesalahan atau alpha sebesar 5% (0,05) dimana df1 (jumlah variabel-1) atau 3 – 1 = 2 dan df2 (n-K-1) atau 8-2-1 = 5 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumalh variabel independen), maka hasil yang diperoleh untuk Ftabel sebesar 5,7861 yang dapat di cari dari Ms. Excel dengsn cara ketik =finv(0.05,5) karena Fhitung < Ftabel (1,403 < 5,7861) dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara tingkat suku Bunga dan capital adequacy ratio terhadap pemberian kredit.
1. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai probabilitas (signifikansi) sebesar 0,328 , karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha ( 0,328 > 0,05 ) maka H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh antara tingkat suku bunga dan capital adequacy ratio terhadap pemberian kredit.
2. Pengujian Secara Parsial (Uji t) Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji Parsial (Uji t)
Dengan tingkat signifikansi 5% = 0,05 dimana df = n- k- 1 atau 8 – 2 – 1 = 5 (n adalah jumlah sample dan k adalah jumlah variabel independen) maka diperoleh ttabel = 2,5706 yang dapat dicari di Ms. Excel dengan mengetik =tinv(0.05,5). Hasil pengujian signifikansi variabel independen secara parsial dijelaskan sebagai berikut :
1. Tingkat Suku Bunga
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai thitung untuk tingkat suku bunga terhadap pemberian kredit adalah sebesar 1,568 berarti thitung< ttabel ( 1,568 < 2,5706) dengan tingkat
signifikan lebih besar dari alpha 0,05 (0,178 > 0,05), maka hal tersebut membuktikan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh tingkat suku bunga terhadap pemberian kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai thitung untuk Capital Adequacy Ratio terhadap pemberian kredit adalah sebesar 0,392 berarti thitung< t tabel ( 0,392 < 2,5706) dengan tingkat signifikan lebih besar dari alpha 0,05 (0,711 > 0,05), maka hal tersebut membuktikan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap pemberian kredit.
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5 Koefisien Determinasi
Berdasarkan output SPSS tampak bahwa dari perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,359. Hal ini menunjukan bahwa besar pengaruh independen yaitu tingkat suku bunga dan capital adequacy ratio terhadap variabel dependen yaitu pemberian kredit yang terangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 35,9% sedangkan sisanya (100% -35,9% = 64,1%) dipengaruhi olek faktor-faktor lain diluar pembahasan ini.
4. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian regresi mengungkapkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat suku bunga dan capital adequacy ratio terhadap pemberian kredit UMKM. Karena tingkat suku bunga yang cenderung menurun,bukan berarti dengan menurunnya tingkat suku bunga akan lebih meningkatnya pemberian kredit karena dalam pemberian kredit ini pun terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi nasabah. Meskipun tingkat suku bunga ini merupakan penghasilan utama yang didapat oleh pihak perbankan untuk dapat beroperasi atau menjalankan tugas perbankan. Dan juga capital adequacy ratio saat ini lebih dari kriteria yang di tetapkan oleh pemerintah atau BI yakni sebesar 8%, pada kenyataan ini PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. telah melebihi nilai rata-rata yang di tetapkan oleh pemerintah atau BI. Walaupun telah melebihi kriteria dalam meningkatnya kinerja nya namun seluruh kecukupan modal tersebut tidak disalurkan dalam pemberian kredit.
Daftar Pustaka
Andreani,C. Marya,I. (2013). Pengaruh Spread Tingkat Suku Bunga Dan Rasio Keuangan Terhadap Penyaluran Kredit Umkm Pada Bank Umum Di Indonesia. Retrieved Februari 25, 2017, From https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index.php/jwem/article/view/19.
Bagust,B. Adri,S. Desmiwati. (2012). Pengaruh Npl, Car Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2011. Retrieved Februari 09,2017
Bank Rakyat Indonesia. (2016). Laporan Keuangan BRI. Retrieved Januari 12 2017,From
http://www.bri.co.id/report/fr.
Dendawijaya, L .2009.Manajemen Perbankan, Edisi II. Ghalia Indonesia. Bogor.
Daris Sartono. 2015. Pengaruh NPL,DPK, dan CAR terhadap Pertumbuhan Laba pada PT.BTN (persero) Tbk. Skripsi. Universitas Garut.
Edhi Satriyo Wibowo. 2013. Analisis pengaruh suku bunga, inflasi, car, bopo, npf terhadap profitabilitas bank syariah. Retrieved Januari, 28 , 2017, From eprints.undip.ac.id/39051/1/WIBOWO.pd
Fahmi,I. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Alfabeta. Bandung. Ghozali,I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan SPSS. Semarang UNDIP.
________. 2012. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang. UNDIP. ________. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Semarang. UNDIP. Hasan, I. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta.
Irawati, S. 2006 . Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. PT. Pusaka. Bandung.
Irma Anindita. 2011. Analisis pengaruh tingkat suku bunga, CAR,NPL,dan LDR terhadap penyaluran kredit UMKM (studi pada bank umum swasta nasional periode 2003-2010)
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Raja Grafindo Persada.Depok.
Keown , Martin, Petty, Scott, Jr. 2011. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan. Indeks. Jakarta. Kuncoro, M. 2012. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. BPFE. Yogyakarta
Kristian Natanael S. 2011. Pengaruh pertumbuhan DPK,CAR,ROA dan Tingkat Suku bunga SBI terhadap pertumbuhan kredit.
Latumaerissa, J. .2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta _____________. 2014. Manajemen Bank Umum. Mitra Wacana Media. Jakarta.
Luh Gede Meydianawathi. (2007). Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006) Jurnal Ilmiah Akuntansi,7(1), 71-84.
Mohammad Ernanda. (2006). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi dan Dana Pihak Ketiga terhadap Kredit Konsumsi Oleh Perbankan di Indonesia (Studi Kasus Perbankan di Indonesia Tahun 2001-2004).
Novianto, Ahmad. 2011. Pengertian Capital Adequacy Ratio, http;//obaycendana.blogspot.com/2011_06_01.html. download tanggal 22 Januari 2017.
Reed, W dan Gill, K.1995. Bank Umum Edisi Keempat. Jakarta.
Republik Indonesia. 1998. Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan.
Sugiyono.2011. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
_______.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
_______.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. ________. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia Yogyakarta. _______. 2013. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta. Susilo,Sri Y,dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba. Jakarta.
Taswan. 2015.Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. UPP STIM YKPN.Yogyakarta. Tatik Setiati. (2007). Analisis Pengaruh suku bunga kredit, dana pihak ketiga, dan produk domestik bruto terhadap penyaluran kredit pada perbankan di Indonesia.
Van Horne, Wachowicz, Jr. 2013. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Wina Faojah.(2014). Pengaruh Capital Adequancy Ratio dan Kualitas Aktiva Produktiv terhadap Return On Asset pada PD. BPR LPK Garut kota. Skripsi. Universitas Garut.