• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang melakukan interaksi dan komunikasi. Kebutuhan manusia dipenuhi dengan saling berinteraksi dalam lingkungan masyarakat. Komunikasi menjadi alat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Komunikasi memiliki banyak makna. Beberapa tokoh mendefinisikan komunikasi diantaranya: “who says what to whom in what channel and with what effect” (Harlord D Laswell dalam

Mulyana, 2002). Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui suatu media dengan efek tertentu.

Komunikasi yang efektif adalah jika terjadi kesepahaman (mutual understanding) antar komunikator dan komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator dapat dipahami oleh komunikan. Komunikasi yang efektif dipengaruhi oleh frame of reference

(FOR) dan field of experience (FOE). Frame of reference (mindset) merupakan bingkai referensi seseorang berdasarkan kebiasaan, budaya, agama, dan kepercayaan yang dianut. Sedangkan field of experience adalah pengalaman informasi seseorang berdasarkan apa yang pernah dia alami. Elemen-elemen komunikasi menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi sebuah Pengantar (2002:63) yaitu:

a. Komunikator

Sumber (source) adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi atau perusahaan bahkan suatu Negara, pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan sumber mempengaruhinya dalam merumuskan pesan.

b. Pesan

Pesan (message) adalah apa yang dikomunikasikan sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut.

(2)

9 c. Komunikan

Penerima (receiver) yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, penerima menginterpretasi pesan yang diterima.

d. Media

Saluran yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran berupa cahaya dan suara. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan, apakah langsung (face to face), atau melalui media massa, serta media nirmassa (pribadi).

e. Efek

Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. Efek berupa kognitif, afektif dan behavior. Kognitif yaitu efek berubahnya pengetahuan seseorang. Afektif yaitu perubahan perasaan setelah diterpa suatu pesan. Behavior yaitu perubahan perilaku seseorang setelah menerima pesan.

f. Feedback

Umpan balik yang diungkapkan komunikan kepada komunikator g. Noise

Gangguan (noise) bisa berupa semantik dan mekanik. Gangguan semantik berupa perbedaan bahasa, kesalahan pengucapan kata dan tata bahasa yang salah sehingga menimbulkan makna yang berbeda. Sedangkan gangguan mekanik yaitu berupa kerusakan alat indera sehingga pengucapan dan pendengaran suara akan berbeda.

Salah satu elemen komunikasi yang penting adalah media. Denis Mc Quail dalam Littlejohn (2005:275) menyarankan beberapa perumpamaan untuk mengambarkan ide ini: media adalah jendela yang mampu membuat kita melihat melampaui sekitar dengan segera, interpreter yang membantu kita merasakan pengalaman, panggung atau penyebar yang membawa informasi, komunikasi interaktif yang meliputi feedback audiens, tanda yang memberi kita instruksi dan petunjuk, filter yang melindungi bagian luar pengalaman dan fokus lainnya, cerminan yang merefleksi kita kembali dan rintangan yang menutupi kebenaran.

Menurut Potter dalam Utari (2011:51) media kedua yaitu periode baru berupa teknologi interaktif dan jaringan komunikasi khususnya internet yang akan merubah masyarakat. Terry Flew dalam Utari (2011:51) mendefinisikan new media sebagai as those form that combine the three Cs: Computing and Information Technology (IT), Communication Network, digitised media and information content. Artinya media baru

(3)

10 sebagai bentuk kombinasi dari tiga Cs, yaitu: komputerisasi dan teknologi informasi (TI), jaringan komunikasi, dan media digital dan konten informasi.

2.2. New Media dan Perubahan Proses Komunikasi

Manusia dapat mencari tahu segala sesuatu, bergaul dan bersosialisasi dengan memanfaatkan media internet (cyber media), dan tempat kita bersosialisasi dan berinteraksi dalam dunia internet tersebut dikenal dengan ruang maya (cyber space). Bahkan Bungin (2005:27) memberi gambaran bahwa dalam cyber space ada masyarakat yang menghuninya dan biasa disebut cyber community, walaupun kita tidak melihatnya melalui indera penglihatan tetapi kita dapat menyaksikan dan merasakannya sebagai sebuah realitas yang nyata.

Pada tahun 1972 internet diperkenalkan untuk menyebarkan informasi, Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Beberapa bentuk jaringan yang berbeda dapat bertukar informasi melalui perangkat yang disebut protokol TCP/IP (Ramadhan, 2005:1). Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Tahun depan, angka tersebut diprediksi akan naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna, dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014, dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 20151.

Munculnya media baru internet, yang salah satu fasilitasnya populer dengan nama

World Wide Web (WWW) di era 1990-an, menandakan babak baru dalam sistem komunikasi global. Sistem komunikasi tanpa batas. Melampaui batas-batas fisik geografis, mental ideologis, ruang dan waktu. Komputer yang sebelumnya sebagai media pengumpulan dan penyimpanan, berkembang menjadi media komunikasi dan jaringan komunikasi yang kompleks dengan segala struktur operasionalnya. Dengan membawa konsekuensi-konsekuensi tersendiri bagi relasi pribadi dan sosial. Sehingga pada akhirnya Internet membawa bentuk budaya media. Dalam Internet, interaksi antara orang-orang dimediasi oleh komputer, dan ditentukan oleh alat teknologi yang dipergunakan. Interaksi komunikasi yang terjadi bukanlah sesuatu yang lahir secara natural. Melainkan hasil adanya konstruksi teknologi.

Internet merupakan salah satu penemuan yang berharga, karena dengan menggunakan internet kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan, dan

(4)

11 seseorang dapat berkomunikasi dengan menggunakan internet walaupun jaraknya jauh. Seiring berjalannya waktu, akses internet menjadi semakin mudah. Hal ini didukung dengan banyaknya tempat-tempat dengan fasilitas wifi serta kartu provider yang menawarkan paket internet lewat handphone dengan harga yang terjangkau. Jadi, mereka dapat mengakses situs-situs apapun termasuk media sosial dengan mudah.

Kini internet sudah hampir menjadi kebutuhan dan bagian dari gaya hidup anak muda. Selain itu, tidak dipungkiri lagi bahwa internet dan penggunaannya sudah menjadi bagian dalam aktifitas rutin. Internet memiliki berbagai jenis layanan dan diwujudkan dalam berbagai bentuk mulai dari portal berita hingga situs-situs media sosial. Media sosial merupakan bagian dari media online di mana para penggunanya dapat melakukan interaksi secara mudah untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan suatu pesan. Melalui media sosial masyarakat dapat berbagi data atau informasi personal dimana dalam beberapa situs jejaring sosial terbuka untuk semua orang dan ada pula yang dibatasi oleh rentang usia tertentu. Media sosial memudahkan masyarakat untuk berbagi informasi dengan kerabat maupun sahabat. Oleh karena itu media sosial mampu menghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dan dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain, dimanapun mereka berada dan kapanpun itu.

Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan secara tatap muka langsung (face to face), namun saat ini sejak kemunculan internet, memungkinkan komunikasi interpersonal terjalin melalui media sosial. Arus komunikasi terjadi secara helical,antara komunikator dan komunikan terus berganti peran hingga komunikasi berakhir. Pesan yang disampaikan dapat dibaca dan diberikan feedback oleh penguna media sosial yang saling terhubung, artinya akses terbatas hanya pada penguna yang berteman saja.

2.3. Media Sosial

Media sosial atau dalam bahasa Inggris social media menurut tata bahasa, terdiri dari kata social yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah interaksi dan media

adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Menurut Andreas Kaplan dan Micheal Haenlein mendefinisikan social media sebagai bagian dari media massa versi modern di mana pengertian dari media sosial adalah sebuah media yang difasilitasi internet atau disebut media online. Media sosial melahirkan jejaring sosial (social networking) yang merupakan aplikasi dari sebuah media sosial yang digunakan untuk berkomunikasi, menyebarkan dan mendapatkan informasi.

(5)

12 Sesuai dengan namanya, media yang tergolong dalam media sosial ini memiliki fungsi untuk mendukung interaksi sosial penggunanya. Dalam konteks ini, media sosial bisa digunakan untuk mempertahankan/mengembangkan relasi atau interaksi sosial yang sudah ada dan bisa digunakan untuk mendapatkan teman-teman yang baru. Menurut Van Dijk (2006:31), mengutip apa yang dilakukan oleh Stanley Milgram, rata-rata setiap elemen dalam sebuah unit akan saling berkaitan menurut six degrees of separation, yang menyatakan bahwa manusia dapat terhubung dengan manusia lain dengan paling banyak enam orang yang saling berkaitan.

Sejak kemunculan classmates.com dan sixdegrees.com di pertengahan tahun 1990-an, maka berbagai jenis media sosial mulai bermunculan dan bahkan sudah spesifik ke bidang-bidang tertentu. Hal ini terlihat dengan adanya media semacam Facebook, Twitter, LinkedIn (mengkhususkan untuk bisnis dan profesional), devianART (mengkhususkan ke digital art), Wayn dan CouchSurfing (travelling), Flickr (berbagi foto), dan beberapa lainnya. Dengan adanya perkembangan yang pesat ini, pengguna mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memaksimalkan tujuan berintekasi sosial ataupun melakukan pengembangan dirinya.

Media sosial pun merambah sampai pada alat untuk menggerakkan massa. Masih terlintas bagaimana gerakan satu juta facebookers dan gerakan mengumpulkan koin yang berhasil membuat massa melalukan tindakan kolektif. Begitu pula dengan adanya komunitas-komunitas yang dibentuk di dalam media sosial, yang baik komunitas yang telah ada maupun komunitas yang terbentuk khusus karena adanya pertemuan di dunia maya. Kehadiran media sosial membuat setiap orang berpotensi untuk menjadi komunikator massa. Setiap individu berpotensi untuk menyampaikan berbagai kejadian di belahan bumi tanpa harus membawa beritanya ke meja redaktur atau editor. Simak saja kejadian yang terjadi di Moldova atau pun di Iran. Begitu pula, kejadian di sekitar kita seperti jalanan macet, adanya peristiwa tidak terduga, dan berbagai kejadian lainnya. Seakan-akan, media sosial hadir untuk melengkapi atau menandingi media massa yang sekarang beroperasi.

Media sosial bisa dipakai untuk menunjang aktivitas rutin pengguna atau aktivitas lainnya. Beberapa perusahaan atau individu menggunakan media sosial untuk melancarkan aktivitas bisnisnya. Untuk media sosial yang berbasiskan bakat dan minat, media sosial bisa dipakai sebagai wadah untuk saling berbagi karya dan memberi masukkan. Terkait dengan presentasi diri, media sosial tentu mewajibkan setiap pengguna untuk memiliki akun. Akan tetapi, konstruksi profil akun setiap orang akan

(6)

13 menyesuaikan dengan cara orang tersebut mempresentasikan dirinya. Cara mempresentasikan diri sesuai yang dinginkan oleh setiap orang bisa difasilitasi dengan leluasa oleh media sosial.

Salah satu yang menarik dari media sosial adalah sesama pengguna akan memiliki konstruksi identitas masing-masing. Bagi sesama pengguna yang belum saling mengenal atau belum berteman di dunia nyata, mereka akan saling membayangkan profil berdasarkan elemen-elemen yang ada di akun masing-masing. Sementara untuk sesama pengguna yang sudah saling mengenal, proses melakukan imajinasi terhadap pengguna yang lain sudah tidak berada lagi pada level ‘siapa dia’ tetapi pada level ‘sedang apa’. Misalkan jika dua orang teman sekelas yang sudah saling mengenal, maka dalam media sosial mereka lebih memfokuskan komunikasi pada sedang melakukan apa atau apa yang sedang terjadi pada dirinya.

2.4 Pengelolaan Kesan/ Impression Management

Impression Management atau sering disebut dengan presentasi diri adalah sebuah tindakan memperkenalkan diri yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra yang diharapkan. Presentasi diri ini juga bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok (Boyer, dkk, 2006: 4).

Dalam mempresentasikan diri individu yang disebutkan sebagai aktor akan mempresentasikan dirinya secara verbal maupun nonverbal. Dalam mempresentasikan diri juga dibutuhkan suatu manajemen kesan, gunanya untuk diterima oleh orang lain yang melakukan interaksi dengan kita. Ini berarti diri sebagai penampil yang memiliki dasar motivasi dan bukan sebagai produk, biasanya menata kesan miliknya ketika berharap diterima sebagai seseorang yang memiliki ciri khas tertentu dan citra diri yang disukai oleh orang–orang.

Pada dasarnya Impression Management digunakan dalam konteks untuk mendapat pujian atas pertunjukan, wawancara, mencari respon balik, dan kesuksesan dalam karir (Permata, 2006). Presentasi diri dalam media sosial terdapat dua fase penting yaitu fase awal pertemanan, dalam fase ini pengguna akan saling mencari informasi mengenai calon temannya di media sosial, pada fase ini pengguna akan dengan segala cara mencari tahu tentang pengguna atau calon temannya ini, baik untuk biodata, hobi bahkan tergabung dengan kelompok apa. Fase kedua adalah fase berteman, pada fase lebih dinamis karena pengguna dan temannya telah memiliki interaksi dan impresi awal.

(7)

14 Selain fase ini pertemanan media sosial membuat presentasi diri lebih kompleks dari dunia maya (Luik, 2010:12).

Seseorang saat akan melakukan presentasi dirinya melalui media sosial pastilah mempunyai strategi atau cara yang digunakan untuk mempresentasikan dirinya. Strategi presentasi diri merupakan upaya dalam pembentukan kesan yang disengaja dan dilakukan secara sadar yang dibentuk oleh individu lain agar tercapai suatu tujuan yang sudah direncanakan. Strategi presentasi diri merupakan kondisi dimana orang akan menghadirkan dirinya tidak seperti dirinya yang sesungguhnya.

Jones dan Pitmman memperkenalkan 5 strategi dalam mempresentasikan diri melalui media sosial, strategi atau taktik tersebut digunakan dalam mempresentasikan diri antara lain adalah Ingratiation, Self Promotion, exemplification, intimidation, dan

supplication (Jones & Pittman, 1982: 231-262). Berikut merupakan penjelasan dari taktik2 tersebut.

1. Ingratiation. Tindakan yang dilakukan agar kelihatan menarik dengan cara memuji diri sendiri, memuji orang lain, memberikan hadiah, menutupi kelemahan dan menunjukkan kelebihan yang dipunyai.

2. Self Promotion. Tindakan yang dilakukan agar orang lain tertarik dengan kita yaitu dengan cara memberikan deskripsi.

3. Exemplification. Pada tahap ini mau menunjukkan bahwa dirinya sebagai seseorang yang bermoral, ditunjukkan dengan disiplin, jujur, serta rela berkorban.

4. Intimidation. Membuat rasa takut kepada lawan dengan cara memamerkan kekayaan, kekuasaan dan meluapkan emosi.

5. Supplication. Menampilkan diri sebagai orang yang lemah, orang yang membutuhkan orang lain.

2.5. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, sebagai referensi penelitian terdahulu ada beberapa penelitian yang digunakan sebagai pembanding, yaitu:

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Marlinka Sabrina Paulina Sekar Langit, FISKOM, Universitas Kristen Satya Wacana tahun 2017 mengenai Presentasi diri Rega sebagai Mordelente di jejaring sosial Youtube ‘Mordelente Itil’ dengan pendekatan

(8)

15 Dramaturgi. Hasil penelitian tersebut adalah presentasi diri Mordelente sebagai seorang vlogger di media sosial Youtube, adalah terbuka dan apa adanya. Bahkan Rega menjadi dirinya sendiri saat menjadi Mordelente. Ia mengangkat isu sosial homoseksualitas, dan seksualitas merupakan bagian dari kampanye akan keberadaan dirinya, dan menganggap segala sesuatu yang ditampilkan pada media sosial adalah normal. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial merupakan sebuah panggung yang memberikan ruang kebebasan bagi pengguna untuk mengungkapkan dirinya.

(2) Chelsea Amanda Alim, dari Universitas Kristen Petra Surabaya tahun 2014 melakukan penelitian tentang impression management Agnes Monica melalui akun instagram. Pada penelitian tersebut dilakukan analisis isi kuantitatif impression management Agnes Monica melalui akun instagram @agnezmo adalah melalui 45 foto yang diunggah pada 1 Pebruari 2014 – 1 April 2014. Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa Agnes Monica melakukan tiga taktik manajemen kesan dalam akun instagramnya, yang meliputi ingratiation, self promotion, dan

supplication. Taktik manajemen kesan yang paling sering digunakan Agnes Monica adalah ingratiation dan self promotion, yang membuatnya terlihat baik, menarik, dan kompeten.

(3) Penelitian lainnya dilakukan oleh Jandy E. Luik dari Universitas Kristen Petra Surabaya tentang Media Sosial dan Presentasi Diri. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa media sosial yang ada membuat fase perkenalan dan pertemanan menjadi semakin dinamis. Begitu pula dengan karakteristik media sosial yang mampu membuat presentasi diri berjalan semakin dinamis dan kontinu. Disamping itu, presentasi diri juga bisa dimaknai sebagai sebuah upaya revitalisasi atau eksperimen terhadap identitas pengguna. Kajian-kajian presentasi diri tidak hanya tertutup pada level individu tetapi juga pada level kelompok atau institusi. Presentasi diri juga bisa dilakukan dengan memperhatikan faktor gender, usia, etnis, dan jenis media itu sendiri.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut terdapat beberapa persamaan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama melakukan penelitian terhadap presentasi diri pengguna media sosial. Walaupun begitu, tidak semua aspek dalam penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian terdahulu. Terdapat pula beberapa perbedaan yang menyolok antara penelitian ini dan penelitian terdahulu.

Perbedaan pertama, Marlinka Sabrina Paulina Sekar Langit melakukan penelitian terhadap Vlogger, membawakan peran sebagai seorang transeksual yang sangat

(9)

16 menikmati perannya, dan konten video yang diunggah di Youtube kebanyakan bertema seksualitas, sedangkan pada penelitian ini objek yang diteliti merupakan seorang lelaki tulen yang memainkan karakter ganda (laki-laki dan perempuan) dengan format multi scene dan video yang dibuat berupa video dengan tema humor. Perbedaan kedua, Chelsea Amanda Alim melakukan penelitian terhadap seorang artis multi talenta perempuan yang sering mengunggah foto yang sering mencuri perhatian dalam akun instagramnya untuk membangun citra diri yang baik. Adapun penelitian ini, meneliti seorang youtuber laki-laki yang awalnya merupakan seorang housekeeper di Abu Dhabi dan kini terkenal di Youtube, mempunyai bakat akting memainkan beberapa karakter sekaligus (multi scene), bukan hanya perempuan saja tetapi juga karakter laki-laki, orang tua atau pun remaja dengan logat sumatra dan jawa dalam satu video sekaligus, dan video yang diunggah di media sosial berupa mini drama yang dibuat dengan teknik pengambilan gambar yang apik. Perbedaan ketiga, penelitian yang dilakukan Jandy E. Luik memaparkan peran media sosial untuk pengguna secara umum dalam melakukan presentasi diri, dan memaparkan strategi-strategi yang biasa digunakan, sedangkan penelitian ini membahas presentasi diri yang dilakukan seorang youtuber, secara khusus, dalam media sosial Youtube.

(10)

17 2.6. Kerangka Pikir

Akhir-akhir ini banyak media sosial yang bermunculan dan digunakan oleh khalayak ramai untuk berbagi informasi, gambar, video, dan lain sebagainya. Salah satu media sosial yang populer adalah Youtube. Youtube, yang merupakan aplikasi untuk berbagi video, saat ini sering dijadikan wadah oleh khalayak ramai untuk melakukan presentasi diri. Banyak hal yang bisa dibagikan orang di Youtube, mulai dari video yang menampilkan keseharian seseorang, cover lagu, unboxing barang elektronik, review

barang keluaran terbaru, dan lain sebagainya. Arif Muhammad merupakan salah satu pemilik akun Youtube yang saat ini sedang naik daun dan sering menjadi trending topic

di Youtube. Video yang dimuat Arif Muhammad merupakan video drama yang menggambarkan kehidupan orang Sumatra. Uniknya, dalam video tersebut semua tokoh yang jumlahnya lebih dari satu itu diperankan oleh Arif Muhammad sendiri. Dalam video tersebut, Arif Muhammad memerankan tokoh Beti, Mak Beti, Ayah Beti, Merlin, Mamak Merlin, Marta, Jo, Wak Keling, Wak Selow, dan lain-lain. Semua tokoh yang diperankan tersebut pada dasarnya bukan sifat asli dari Arif Muhammad, oleh sebab itu pada penelitian ini akan dikaji presentasi diri Arif Muhammad dengan konsep Impression Management Jones & Pittman. Konsep ini bertujuan untuk mengetahui strategi atau taktik yang digunakan Arif Muhammad dalam mempresentasikan dirinya melalui

ingratiation, self promotion, exemplification, intimidation, dan supplication.

Media Sosial

Youtube

Akun Youtube Arif Muhammad

Youtuber

Presentasi Diri Arif Muhammad

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor sosial berpengaruh terhadap kinerja individual karyawan, Karena hasil kuesioner menunjukkan bahwa responden merasa

Selain itu, ada beberapa keuntungan yang diperoleh ketika menggunakan permainan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu: memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum yang dilakukan oleh UPTD Pengelolaan Parkir Dinas

- “kota Salatiga adalah Sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah / kota ini berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang // Salatiga terdiri atas 4 kecamatan, Kota

diketahui mengandung beberapa bahan aktif antara lain tanin, flavonoid, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, damar, dan asam oksalat,

Langkah-langkah proses tindakan pembelajaran inkuiri pada siklus II adalah sebagai berikut: (1) Tahap Orientasi, (a) dosen memberikan penjelasan awal bervariasi dengan

Berdasarkan data kemelimpahan spesies famili Poaceae di Kawasan sumur lumpur Barambai spesies yang memiliki nilai tertinggi adalah Brachiaria eruciformis (J.E. Smith) Griseb,

penyelenggaran pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembinaan personel. Oleh karena itu.. penyelenggaraan pendidikan harus senantiasa dikaitkan