PENGARUH
PENAMBAHAI\
BERBAGAI
DOSISMINYAK IKAN Y,{NG
BERBEDA PADA
PAKAN
BUATAI{
TERIIADAP PERTUMBUHAN
BENIH
IKAN
PATIN
(Pangasius pangasius)Oleh:
Komariyahl)o Aries
Indra
Setiawan2)r)Staf Pengajar Program Studi Budidaya Perairan
Fak
PerikananUnikal
2)Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan
Unikal
ABSTRAK
pakan merupakan salah satu faklor yang dapat rnenunjang dalam perkembangan budidaya ikan secara intensif maupun semi intensif, baik ikan air tawar, ikan air payatl, maupun ikan air laut. Sedangkan pakan itu dibutuhkan oleh ikan sejak mulai dari ukuran larva (burayak), sampai ukuran induk. penggunaan lemak dalam pakan ikan sangat penting arlinya dalam menunjang pertumbuhan ikan. Karen'a lemak merupakan sumber energi yang memiliki nilai cukup tinggi dibanding protein dan karbohidrat. Penggunaan lemak sebagai sumber energi sebenamya hanya sebagai "Protein sparing"
yaitu lemak mempunyai fungsi untuk menggantikan protein sebagai sumber energi, sehingga
p.nggun*n protein dapat dihemat. Untuk memaksimalkan pertumbuhan maka penggunaan lemak balam pakan buatan diperlukan dalam jumlah tertentu. Pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian, pengaruh penambahan berbagai dosis minyak ikan yang berbeda pada pakan buatan tefiadap pertumbuhan benih ikan patin.
Kata Kunci : Minyak lkan, Dosis, Pertumbuhan, Benih Ikan Patin
PENDAHULUAN
Latar
BelakangIkan patin
(Pangasius pangasius) merupakan ikan istimewa, karena selain sebagaiikan
konsumsi yang tergolong mewah, ikan patin jugadigunakan sebagai ikan hias. Pada saat
masih berukuran
kecil (5
-
12
cm),ikan patin
banyak dipelihara sebagaiikan hias. Sebagai ikan konsumsi, ikan patin mempunyai
nilai
ekonomis yangtermasuk
tinggi.
DagingnYa
Punrendah sodium sehingga sangat cocok
bagi
orang yangdiet
garam' mudahdicerna
oleh
usus serta mengandungkalsium,
zat
besi dan mineral
Yangsangat
baik untuk
kesehatan(Hernowo, 2001). Sedangkan menurut
Khairuman
dan
Sudenda
(2002)' kandungangizi
dart ikan patin adalah 68,6Yoprotein,
5,87o lemak, 3,5Yoabu
dan
51,3o/aair.
Selain
rasadagingnya
yang lezat,
ikan
Patinmemiliki
beberapa kelebihan misalnya ukuran per individunya besar. Di alam,panjangnya
bisa
mencapai
1,2
m(Susanto dan
Amri,
1996).Pada budidaya
ikan
patin, salah satuhal
yang menjadi peluangbagi
pembudidayaikan patin
adalahmasih kurang
seimbangnya antaraperbandingan
jumlah
poduksi denganjumlah permintaan ikan patin. Saat ini,
jumlah
produksi
yang
adamenunjukkan
kecenderungan selalulebih
rendah
dari
pada
jumlahpermintaan.
Padahal
dari
sisiteknologi,
sebenarnya
sudahditemukan beberapa
teknik
budidayaikan
patin
yang
memungkinkandilakukannya
pembudidayaan ikan patin secara intensif di berbagai mediapemeliharaan
(Khairuman
danSudenda,2002).
Peningkatkan
efisiensi
usaha,se
bagian
besar petani
telahmengadopsi teknologi budidadya ikan
secara
intensif
atau semi
intensifdimana petani memacu pertumbuhan
ikan dengan menggunakan benih ikan
I
PENA Akuatika Volune I No
I
April 2009mengandung
nutrisi
lengkap. Namundemikian, mahalnya
harga
Pakanbuatan serta kurangnya pengetahuan
petani ikan akan manfaat penggunaan
pakan
buatan
yang
mengandungnutrisi lengkap
ini,
sering kali menjadikendala
dalam
pengembanganbudidaya ikan
Pakan merupakan salah satu
faktor
yang
dapat menunjang dalam perkembangan budidayaikan
secaraintensif
maupunsemi
intensif,
baik ikan air tawar, ikan air payau, maupunikan
air
laut.
Sedangkanpakan
itudibutuhkan oleh ikan sejak mulai dari ukuran larva (burayak), sampai ukuran induk.
Menurut Djajasewaka (1990), pakan yang dimakan oleh ikan selain mempunyai fungsi untuk memelihara
kelangsungan
hidup
juga
untukpertumbuhan.
Untuk
mencaPaipertumbuhan optimal dari ikan, maka
pakan
yang
diberikan
harusmempunyai kualitas yang
tinggi.
Halini
berarti pakan yang diberikan tadi mengandungnutrisi dan
kandungan energi yang sesuai untuk pertumbuhanikan. Lebih lanjut
dijelaskan
olehhalver
(1998),
bahwa nutrisi Yangdapat mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan tersebut diantaranya
seperti
protein, lemak,
karbohidrat,vitamin dan mineral. Dari zat tersebut protei.n merupakan bahan utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Menurut Khairuman dan
Amri
(2001),
bahwa
kecepatan
laju pertumbuhanikan
sangat dipengaruhioleh
jenis
dan
kualitas pakan Yangdiberikan
serla kondisi
lingkungan.Apabila pakan
yang
diberikanberkualitas
baik
secara jumlahnya mencukupi sertakondisi
lingkunganmendukung
dapat
dipastikan
laju pertumbuhan ikan akan menjadi lebihcepat
sesuai
yang
diharaPkan.Sebaliknya apabila jumlah pakan yang
diberikan
berkualitasjelek,
jumlahtidak
mencukupi
serta
kondisi lingkungannya tidak mendukung dapatdipastikan
pertumbuhanikan
akanterhambat.
Oleh
karena
itu,
untuk meperolehhasil
yang optimal, maka pemberianpakan
harustepat
dosis,artinya
jumlah
pakan yang diberikanharus dapat dikonsumsi
ikan
secarautuh
atau
dapat habis
(Cahyono, 2001).Pakan harus
mendapatperhatian
yang
serius karena pakansangat
berpengaruh
terhadappertumbuhan
berat ikan
danmerupakan bagian terbesar dari biaya
operasional
dalam
pembesaran ikanpatin.
Berdasarkanhasil
penelitianpara ahli
perikanan,
untukmempercepat pertumbuhan
ikan selama pembesaran, setiaphari
ikanpatin perlu
diberikan
makanantambahan berupa pelet sebanyak 3-5Yo
dari
berat
total
tubuhnya
(Aspekproduksi
ikan patin.
2005beritaiptek.com)
Nilai
kualitas pakan
ikansangat ditentukan
oleh
seberapalengkap
ketersediaan
komponenpenyusunnya.
Semakin
lengkapkomponen
penyusunnya,
makasemakin
tinggi pula
kualitas
pakantersebut. Komponen
pakan
yanglengkap
itu
meliputi
protein, lemak,karbohidrat,
vitamin
dan
mineral. (Agus Kurnia Beritaiptek.com 2005)Lemak
sebagai
komponenpenyedia
energl
terbesar
mutlak adanya.Aktivitas
harian
mulai
dariberenang,
mencari
makan,menghindari
musuh,
metabolisme,pertumbuhan
dan
ketahanan tubuhmemerlukan
energi.
Padanyaterkandung asam-asam lemak esensial
dan
umumnya
ikan tidak
dapatmembuatnya
sendiri
dan
harusdiberikan
dalam
pakannya
(Agus Kumia Beritaiptek.com 2005)Lemak merupakan salah satu
zat
makanan utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan, sebab lemakmempunyai
nilai
energi
yang tinggidan
mengandungvitamin yang
larutdidalamnya seperti
A,
D,
E,
dan
K
selain
itu
lemak
juga
mengandung asam lemak esensial yang tidak dapat disintesa dalam tubuh ikan.Penggunaan
lemak
dalampakan
ikan
sangatpenting
artinyadalam menunjang pertumbuhan ikan.
Karena
lemak
merupakan sumberenergi
yang
memiliki
nilai
cukuptinggi
dibanding
protein
dankarbohidrat.
Penggunaan
lemaksebagai
sumber energi
sebenamyahanya sebagai "Protein sparing" yaitu
lemak
mempunyai
fungsi
untuk menggantikan protein sebagai sumberenergi, sehingga penggunaan protein dapat dihemat. Untuk memaksimaikan pertumbuhan maka penggunaan lemak dalam pakan buatan diperlukan dalam
jumlah
tertentu,
akan
tetapi penggunaan lemak dalam jumlah yanglebih
besar al<an
menurunkanpertumbuhan
dan
menyebabkanterjadinya
penimbunanasam
lemakdalam
tubuh.
Kerusakanlain
akibatkelebihan
lemak
adalah
kerusakanpada
ginjal
serta gejala odema dananemia
yang
dapat
menimbulkan kematian ikan.(Djajasewaka, 1 990)Minyak
ikan
merupakanlemak,
dikarenakan
Minyak
ikanadalah
salah
satu
zat
gizi
yangmengandung
asam lemak
kayamanfaat, didalamnya
mengandungsekitar 25o/o asam lemak
jenuh
dan75Yo asam lemak tidak
jenuh.
Asamlemak tak jenuh
ganda(polyunsaturated
fatty
acid/PUFA
)Minyak
ikan
juga
mengandungvitamin
A
danD,
duajenis
vitamin yang larut dalam lemak dalam jumlahtinggi. kadar vitamin
A
dalam minyakikan berkisar antara 1.000 -1.000.000
SI
(Standar Internasional)per
gr&ffi,sementara
vitamin
D
sekitar
50
-30.000
SI per
gram.(sumberDepoIKAN.com
-
Fresh
&
Frozen Seafood O 2007)Minyak
ikan
lebih
banyak mengandung asamlemak
tak
jenuhjamak atau polyunsaturated fatty acids
(PUFA). Asam lemak tak jenuh jamak yang banyak terdapat pada ikan adalah
asam lemak
omega-3,
terutama eikosapentanoat/EPA (C20:5, n-3) danasam dokosaheksanoat/DHA (C22:6,
n-3)
(Sumber BadanRiset
Kelautandan Perikanan,2}}4)
Pendekatan masalah
Pakan
ikan
merupakan faktor ekstemal bersama-sama
dengan faktorinternal
seperti keturunanumur
dansex akan mempengaruhi pertumbuhan
ikan
patin.
Adanya
penambahanminyak ikan
sebagai sumber lemakdalam pakan buatan
akanmempengaruhi pertumbuhan
ikanpatin.
Disamping
itu
adanyapenambahan
minyak
ikan
sebagaisumber
lemak
dalam pakan
buatanjuga
akan
berpengaruh
terhadapkualitas air media, dimana kualitas air
merupakan
faktor yang
secaralangsung
akan
mempengaruhi pertumbuhan dan mortalitas ikan patin.T"rjuan Penelitian
Penelitian
ini
bertujuanmengetahui
pengaruh
penambahanberbagai
dosis minyak
ikan
yang berbeda pada pakan buatan terhadappertumbuhan
benih
ikan
patin
danrespon
pertumbuhan
ikan
patinterhadap
tingkat
dosis
minyak
ikan yang berbedaMATERI
DAI\iMETODA
Tempat dan
Waktu
PenelitianPenelitian
ini
dilaksanakan diPENA Aktratika Volume I No
I
April 2009Fakultas Perikanan Unikal pada bulan Mei
-
Juni 2008Materi
PenelitianIkan
yang
digunakan
benihikan patin
(Pangasius
pangasius)ukuran
2-3
cm,
diperolehdari
PT.Bangkit Makmur
Ungaran.
Ikan diadaptasikan terhadap pakanuji
danlingkungan selama 3 hari. Ukuran ikan
uji
didasarkan pendaPat
Djarijah (2001), bahwa untuk pendederan benihikan patin
ukuran
awal ikan
Yangdigunakan
adalah antara
2-3
cm. sedangkan padat tebar yang digunakanadalah
I
ekor/L. (Djarijah, 2001)Wadah Penelitian
Wadah yang digunakan dalam
penelitian
berupa akuarium
kecil d.ngun ukuran 15x15x25 cm3 dan diisiair
tawar
dengan
volume
5
L,berjumlah
l2
buah, yang
masing-masing wadah dilengkapi aerasi.Air
MediaAir
yang
digunakan sebagaimedia ikan
uji
adalahair
tawar yang diperoleh dariair
sumur yang beradadi
linglcungan penelitian. Namun airsebelum digunakan
terlebih
dahuludisaring
kemudian diendapkan padabak
pengendapanyang
diberi
aerasi selama 24 jam agar jenuh oksigen.Pakan
Uji
Pakan yang digunakan adalah pakan komersial yang berbentuk pellet
merk Turbo produksi
PT.
CentralPangan
Pertiwi,
dengan kandunganprotein
kasat 25o/o, lemak 3Yo, serat5oh,
dan
kadar
Abu
12%
Yangdihaluskan
dan
dicampur
denganminyak ikan sesuai dengan dosis yang digunakan yaitu 2, 4, 6, 8Yo
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
eksperimentallaboratories,
dimana
data
daripengamatan
secara langsung
dansistematis terhadap kejadian dari objek yang
diteliti
(Hadi, 1987).Perancangan Percobaan
Percobaan menggunakan
rancangan acak lengkap
(RAL)
terdiridari 4
perlakuan
dan
3
kalipengulangan.
Perlakuan
yangditerapkan
berupa tingkatan
dosisminyak ikan yang berbeda, yaitu :
-
PerlakuanA
: Dosis minyak ikan 2'/o-
Perlakuan B : Dosis minyak ikan 4%o-
Perlakuan C : Dosis minyak ikan 60/o-
PerlakuanD
: Dosis minyak ikan 8%Perlakuan
yang
diterapkan berdasarkanpada
pendapat O-Fish(2003)
ikan
pemakan
daging (carnivora) kebutuhan lemaknya tidaklebih
dari 8%
sedangkan
ikanherbivora
tidak
lebih
dari
3%.Penempatan
wadah
menggunakansistem undian (Haryanto, 1996).
Prosedur Percobaan
Adaptasi
Ikan
Uji
Benih ikan patin
terlebihdahulu
diadaptasikan dengan pakandan
kondisi
lingkungan
penelitianselama 3 hari. Pengamatan
Pengamatan
dilakukanterhadap
aspek
yang
berhubunganlangsung
dengan
pelaksanaanpenelitian meliputi
a.
Pemberian PakanUji
Frekuensi pemberian
pakan sebanyak 4xlhari (pagi, siang, sore dan malam hari).b. Penimbangan
pertambahanBiomassa ikan
uji
Penimbangan biomassa
ikan
ujidilakukan pada
awal dan
akhir penelitian dengan cara menimbangberat
total ikan
uji
tiap
wadah.Penimbangan
berat
kan
uji
dilakukan dalam
keadaan basahdengan
cara
memasukan ikan dalam wadah yang berisi air yangd.
telah
diketahui beratnya. Wadahy ang
telah berisi
ikan
kemudianditimbang
dengan menggunakantimbangan
single Plan.
Selisih berat wadah setelah berisi ikanuji
dengan sebelum
berisi ikan
ujiadalah mutlak biomassa ikan
Pengelolaan Kualitas
Air
Media Peubahkualitas
air
yang
diteraselama
penelitian
meliPuti
suhuair,
oksigen terlarut,PH
air,
danammonia terlarur.
Suhu
air
danpH air
ditera2 kali
sehari pada pukul 06.00 dan 18.00.
oksigen terlarut
dan
ammoniaditera
2
kali
selama Penelitianl
aitu
pada
awal dan
akhirpenelitian
sebelum penimbangan ikan uji.Pengukuran DO menggunakan DO
meter
dengan
cata,
sebelumpengukuran
dilakukan
aerasidimatikan kemudian Probe
dariDO meter dicelupkan kedalam air
dan
kandunganoksigen
terlarut dalamair
media daPat dibaca alattersebut.
Pengukuran
kadar
ammoniaterlarut dilakukan
dengan
caramengambil
air
samPle
l0
ffil,kemudian
dimasukan
dalamtempat
pengetesan.Setelah
itu ditambahkan 2 tetes reagen NH3 Idan
8
tetesNHI II,
setelah keduareagen dan
air
samPle tercamPurhomogen,
kemudian
dicocokan dengan warna yang ada Pada NH3 test kit.Pertumbuhan
Pertumbuhan
ikan
uji
ditentukan atas penimbangan bobot biomassa basah dan panjang mutlak ikanuji
yang dilakukan pada awal dan akhir penelitian.
Indikator
pertumbuhan
Yangdigunakan
adalah
Pertambahanbiomassa
mutlak
ikan
Yangdihitung
berdasarkan
rumusZonneveld dkt(1991) :
B:Wt-Wo
I(eterangan :
B :
Pertambahan
blomassamutlak ikan uji (gr)
Wt
=
Biomassaikan
uji
padaakhir percobaan (gr)
Wo:
Biomassaikan
uji
padaawal percobaan (gr)
e.
Kelangsungan HidupPengamatan terhadap kelangsungan
hidup ikan
uji
dilakukan setiap haridengan
cara
menghitung jumlahikan
uji
yanghidup
sampai akhirpenelitian.
Secara
umumkelangsungan hidup dapat dihitung
dengan rumus (Effendie, 1997)
KH :Ntx
100'h
No Keterangan :
KH
:
derajat kelangsungan hidup ikanuji
(%)Nt
:
Jumlah ikan ujiyang hiduppada akhir penelitian (ekor)
No
:
jumlah ikan uji pada awal penelitian (ekor)Hipotesis
Ho
:
Penambahandosis
minyak ikan yang berbeda pada pakanbuatan diduga
tidakberpengaruh terhadap
pertumbuhan benih ikan patin
Hl :
Penambahandosis
minyak ikan yang berbeda pada pakanbuatan
diduga
berpengaruhterhadap pertumbuhan benih
ilen
patinAnalisis Data
Data
hasil
penelitian
yangmeliputi
pertumbuhan
ikan
patinPEN"I .4.kuatika l'olunte I No
I
April 2009(Srigandono,
1996)
untuk
bisadianalisis
ragam,maka
sebelumnyadilakukan
uji
normalitas
denganmetode
Liliefors
(Nasoetion
danBarizi,
1983)yaitu
untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi ragam serta dilakukanuji
homogenitas ragamdengan
uji
Bartlet
(Sudjana,
1996)untuk
mengetahui homogen tidaknyaragam dari data tersebut.
Apabila
dalam analisa ragamdiperoleh
hasil
adanya
perbedaannyata
atau
sangat
nyata
antaraperlakuan
yang
diharapkan
makauntuk
mengetahuilebih lanjut
polarespon
dari
pertumbul,anikan
Patinterhadap pemberian dosis minyak ikan
pada
pakan buatanyang
diterapkandilakukan analisis
polinomial ortogonal (Sudjana, 1989). Sedangkankualitas air dianalisis secara deskriplif.
HASIL
DANPEMBAHASAN
Pertambahan Biomassa
Mutlak
Hasil
yang
diperoleh
dari pertambahan Biomasa mutlak ikanuji
disajikan dalarn Tabel I
Tabel 1. Pertambahan Biomasa Mutlak
Benih
Ikan
Patin
SelamaPenelitian
Keterangan : Perlakuan A, B, C, D berturut-turut
:
perlakuan dengan dosis 2, 4, 6,8% dari biomasa ikan uji; 1,2, dan 3 :
ulangan
Dari
Tabel
I
dapat
dilihatbahwa pertambahan rata-rata biomasa
mutlak yang
dicapai
dari
tiap perlakuanA,
B, C dan D adalah 3,00,4,07, 5,44 dan 7,92 g. Histogram
rata-rata
pertambahan biomassa mutlak ikan ujidisajikan pada Gambarl.
Gambar
l.
Histogram
Rata-rataPertarnbahan
BiomassaMutlak lkan Uji
rT]
ffi
lll
!l
ti
Pertumbuhan
l{asil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan dosis minyak ikan pada pakan buatan berpengaruh nyataterhadap
pertumbuhanbenih
ikan patin.(tersaji padatabel
l).
Ini
sesuai dengan pendapat Meske (1985) bahwapertumbuhan
dipengaruhi
oleh kualitas,jumlah,
frekuensi pemberiandan cara pemberian pakan.
Hasil uji
kenormalanmenunjukan
bahwa
ragam
datamenyebar
norrnal
dandari
hasiluji
homogenitas
juga
menunjukan bahwaragam
data
bersifat
homogensedangkan analisis ragam menunjukan bahwa dosis penambahan minyak ikan pada pakan buatan berpengaruh nyata terhadap peitumbuhan benih ikan patin Berdasarkan
Tabel
1
terlihatbahwa perlakuan penambahan dosis
minyak ikan pada pakan buatan yang
diberikan menghasilkan rerata bobot
biomasa
benih
ikan
patin
sebesar3,003; 4,073; 5,44 dan 7,923
g.llal
inimenunjukkan
pada
masing-masing perlakuan tersebut jumlah energi yangdi
dapat dari makanan yang diberikan dapat digunakan untuk pertumbuhan. Seperti pendapatAffandi
dkk
(1992) bahwa makanan yang dikonsumsi olehikan akan
mengalamisuatu
prosespencernaan
hingga
penyerapan,sehubungan dengan kekomplekan zat
makanan dan keterbatasan kemampuan
Ula ngan Perlakuan Total B C D 2.97 4.35 s.1 8 8.1 I 2 3.2 3-(A 5.63 7 .71 3 2.84 4.23 5.51 7q5 Jumlah 9.01 t2,22 16.32 23.77 6l.l: Ilerata 3.00 4,01 5-44 rof 5.ll 24 .L
mencerna, maka tidak semua makanan
yang
dikonsumsi dapat diserap oleh tubuh ikan melainkan dibuang sebagaifeces (energi feces)
sedangkanmakanan
yang
terserap
akanmengalami
proses
katabolisme sehingga dapat menghasilkan energibebas,
energi
bebasini
selanjutnya digunakanuntuk
proses penyususnanjaringan
baru
(pertumbuhan)
danproses
lainnya
dalam
rangka menunjang kelangsungan hidup ikanSecara
umum lemak
dalampakan merupakan sumber energi bagi
ikan. Lemak mengandung energi 8
-
9kkalig (NRC,
1993) artinya
lebihtinggi
bila
dibandingkan
dengankandungan
energi protein
dankarbohidrat
yaitu 4,5
dan4,0
kkal/g. lemak dalam pakan sebagai salah satunutrien yang
diperlukan
oleh
ikanmemiliki
peranyang penting
dalamtubuhnya.
Selain
sebagai
sumberenergi, lemak
juga
sebagai sumber asam lemak essensial yang merupakansalah
satu
komponenpenting
yangmempengaruhi pertumbuhan
ikan,karena asam
lemak
essensial tidakdapat diproduksi dalam
tubuh
ikanmelainkan harus diperoleh
dari
luarmelalui pakan. Asam lemak essensial
akan
berperan
optimum
untuk pertumbuhan ikanbila
tersedia dalampakan sesuai dengan kebutuhan ikan
baik jumlah maupun jenisnya
Menurut
NRC
(1993)
bahwalemak dalam pakan
dapatmenyediakan
energi
untukpemeliharaan tubuh sehingga sebagian
besar
protein yang
dikonsumsi olehlarva
dapat
digunakan
untukpertumbuhan. Sedangkan
menurutStickney
(1979)
bahwaenergi
yang terkandung dalam pakan yang berasaldari non protein dapat mempengaruhi
jumlah
protein yang digunakan dalampertumbuhan
jika
pakan yang berasaldari non protein maka sebagian besar
protein yang
seharusnya digunakan untuk sumber tenaga.Besarnya rerata pertumbuhan biomasa mutlak benih ikan patin pada
perlakuan
D,
pakan yang
diberikan dosis minyak ikan 8olo sebesar 7,923'3gr Bila
dibandingkan
denganperlakuan
yang
lain
diduga
karenapada pakan
yang
diberikan
dosisminyak
ikan
sebanyak
8%memberikan
jumlah
kebutuhan lemakyang sesuai dengan kebutuhan benih
ikan patin
untuk
pertumbuhannya,sehingga dengan jumlah tersebut maka
jumlah protein yang ada dalam pakan
akan digunakan
untuk
pertumbuhan, sedangkan kandunganlemak
dalampakan
buatan tersebut
digunakansebagai
sumber tenaga
dengandemikian
terjadi
pertumbuhan yang optimal.Pada perlakuan
C,
pemberiandosis minyak
ikan
pada
pakansebanl'ak
6%
menghasilkan reratapertumbuhan biomasa
mutlak
benihikan patin lebih
rendah
biladibandingkan
dengan
perlakuan pemberian minyak ikan sebanyak 8Yoini
bisadilihat
padatabel
I
bahwarerata
pertumbuhan biomasa mutlakyang
dihasilkan adalah
5,44
gr.Pertumbuhan
ini ini
diduga
terjadi karena ikan pada periode benih masihperlu
diberikan
pakan
yang mempunyai kandungan nutrisi sebagaisumber
tenaga
selain
untukpertumbuhannya
sebab
periode
iniikan masih aktif
mengalami pertumbuhan.Pada perlakuan
B, penambahan minyak ikan pada pakanbuatan dengan dosis
4%mengahasilkan
rerata
pertumbuhanbenih
ikan patin
sebesar4,0733
gr.Hasil
ini
diduga
kandungan lemakyang
terkandung dalam pakan yang diberikan belum optimal karena energiPENA Akuatika Volume I No
I
April 2009dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan, dimana makanan yang
dikonsumsi
dan
digunakan
untukkeperluan
metabolisme
jumlahnyaterbams
(sedikit
dibandingkan perlakuan lainnya). Pada perlakuan inilemak
digunakan
sebagai
sumber tenaga oleh karenaitu
bila kandunganlemak dalam pakan kurang mencukupi
maka protein
yang
seharusnyadigunakan
untuk
pertumbuhan maka digunakan untuk sumber tenaga.Rendahnya rerata perlakuan A,
pertumbuhan biomasa
mutlak
benihikan patin
dengan pemberian dosisminyak
ikan pada pakan sebesar 2Yomengahasilkan 3,0033 g. Perlakuan ini
diduga karena dosis minyak ikan yang
diberikan
tidak
dapat
memberikan kebutuhanlemak yang cukup
untukbenih
ikan
patin.
Meskipun
benihmendapatkan
pakan dalam
jumlahyang cukup akan tetapi
untuk mendapatkan pakanlagi
memerlukanenergi
yang
banyak karena
selamaikan belum mendapatkan pakan yang
baru benih
ikan
tetap
melakukanaktifitas
yang
tentunya
banyak mengeluarkan energi.Hal
inilah yangmenguras
energi
benih
ikan
yangsebenarnya
bisa
digunakan
untukpertumbuhan terbatasnya
energimakanan
diduga akan
berpengaruhterhadap
jumlah
energi
cadangan(recovered
energi) yang
diperoleh,sehingga mengakibatkan penggunaannya
untuk
pertumbuhandan
perawatan
sel
jaringan
jugaterbatas sehingga
prosespertumbuhannya kurang optimal Disamping itu pula, diduga disebabkan
karena
tingkat
pemberian
pakankurang
dari
ba.tas kebutuhan lemakpada pakan, seperti
di
ungkapkan olehMujiman (19S5)
kandungan ler,rakpakan ikan rata-rata berkisar antara
4-l8%
hal
ini
membuat pertumbuhanpakan kurang optimal,
karenakandungan lemak dalam pakan yang
diberikan
hanya
cukup
untuk pemeliharaan tubuh (maintenence) danmengganti sel-sel yang rusak.
Lemak
sebagai
komponenpenyedia
energi
terbesar
mutlak adannya,aktifitas harian
mulai
dariberenang,
rnencari
makan,menghindari
musuh,
metabolisme,pertumbuhan
dan
ketahanan tubuhmemerlukan
energi.
Didalamnnya lemak mengandung asam-asam lemakdan
umumnya
ikan tidak
dapatmembuatnya
sendiri
sehingga harusdiberikan dalam pakan.
Asam
lemakmengandung
energi
tinggi(menghasilkan banyak
ATP)
karenaitu
kebutuhanlemak dalam
pakansangat
diperlukan
(Wikipedia Indonesia.com)Hasil
uji
kenormalan
datamenunjukan
bahwa
data
yang diperoleh menyebarnormal
dan hasiluji
homogenitas menunjukan bahwaragam data bersifat homogen.dengan
demikian
maka
dilanjutkan
dengananalisis ragam
untuk
mengetahuipengaruh perlakuan
terhadappertumbuhan ikan uji.
Hasil
analisis ragam(uji
F)menunjukan bahwa penamoahan dosis
minyak ikan yang berbeda pada pakan
buatan temyata
berpengaruh sangatnyata terhadap pertambahan biomasa
ikan
uji.
Hasil
analisa
polinornialorthogonal
diperoleh
bahwa pertambahan biomasa mutlak ikan ujimengikuti
persama:rn
garisY
:
1,0783+
0.8063X (R'
:
0, 95).Ini
mengartikan bahwa garis tersebutbersifat
linier
positif
ya.ng
berarti bahwa makin tinggi dosis minyak ikan yang ditambahkan pada pakan buatanmallin besar pertambahan biomasanya.
Kurva
respon
pakan
terhadappertambahan biomassa mutlak ikan uji
disajikan pada Gambar 2.
Gambar
2.
GrafikPertambahan
Mutlak lkan
Uji
Rata-Rata Biomassa
:
l
Kelangsungan
Hidup
Tingginya kelangsun gan hiduP
sebesar
100%
selama
Penelitian artinya bahwa selama penelitian tidak terdapat benih ikan yang mati. Hal inididuga
karena pasokanpakan
Yangdiberikan sudah
dapat
digunakanuntuk
proses
pemeliharaan tubuh.Walaupun
pada
perlakuan
Apemberian minyak
ikan
dengan dosis 2o/o pada pakan yang diberikan masihuntuk
pemeliharaantubuh
saia
danuntuk pertumbuhan sangat kecil. Akan
tetapi
hal ini
masih digunakan untuksurvive
benih
ikan patin
itu
sendirisebab menurut
affandi
dkk
(1992)bahwa
sebagian
atau
bahkanseluruhnya energi yang diperoleh dari
makanan
yang
dikonsumsinYa akantermetabolisme, sebab energi terlebih
dahulu
untuk
proses
metabolisme, setelah itu apabila energi yang berasaldari
makananberlebih
maka
akandigunakan untuk proses pertumbuhan
I(ualitas
Air
Nilai
kisaran kualitas air media pemeliharaantiap
perlakuan selamapenelitian disajikan
pada Tabel
2.Kualitas
air
merupakansalah
satulaktor dalam lingkungan media hidup
ikan
yang
berpengaruh
terhadaPkelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin dalam akuarium.
Tabel
2.
Kisaran KualitasAir
MediaSelama Penelitian
Pengukuran
kualitas
airdimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat
pencemaran
yangditimbulkan dari sisa pakan dan feses
ikan yang dipelihara.
Hasil
peneraan
kualitas
air
yangdiperoleh selama penelitian
sepertidisajikan pada
tabel
2
Kisaran suhumedia
selama pemeliharaan sebesar29400C pada
masing-masing perlakuan dianggap masih layak untuk pemeliharaan benih ikan patin. untukmenjaga stabilnya
media
digunakanThermostat
yang
berfungsi
sebagaipengontrol suhu media.
Nilai
pH padaperlakuan
A,
B, C, dan D masih dalam kisaran layak untuk pertumbuhan dankelangsungan hidup benih ikan patin.
Kisaran
nilai pH
adalah7
-
8
inimerupakan
nilai
pH
yang
relativ konstan hingga akhir penelitian. NilaipH
yang mendekati basaini
didugabahwa
tiap unit
akuarium
tiap perlakuan selalu dilakukan penyiponantiap pagi
sebelum
dilakukanpemberian
pakan, hal
inimengakibatkan
tidak
adanyapenumpukan
kotoran
yang
dapatnrempengaruhi
pH.
Dengan demikian maka nilai ammonia yang terlarut pundiabaikan karena
adanya perlakuanpenyiponan
yang
rutin.
Kandungan oksigen terlarut(O2)
berkisar anatara6-7
ppm.
Kandungan
ini
relative konstan hingga akhir penelitian. hal inidikarenakan
pada
tiap
akuariumdilengkapi
dengan peralatan
aerasiyang dapat menyuplai oksigen. hal ini
masih layak untuk pemeliharaan benih
ikan
patin
karena
apabila
kisaranPeubah Kualitas Air Perlakuan 2 4 6 8 Suhu Air (C) pH Air DO (ppm) 29-30 7 6-7 29 -30 7 6-7 29 -30 7 6-7 29 -30 7 6-7
PENA Akuatika l/olume I No
I
April 2009kurang
dari 5 ppm
akanmembahayakan dan tidak layak untuk
pemeliharaan.
SIMPULAN
Kesimpulan
yang
dapatdiambiladalah sebagai berikut :
l.
Penambahan dosis minyak ikan yang berbeda pada pakan buatanberpengaruh
sangat
nyataterhadap
pertumbuhan
benih ikan patin2.
Pertambahanbiomasa
mutlakikan
uji
mengikuti
persamaangariis
Y
:
1,0783+
0.8063X(R2:0,95).
Ini
mengartikanbahwa garis
tersebut
bersifatlinier
positif
yang berarti bahwamakin
tinggi
dosis minyak ikanyang
ditambahkan pada pakanbuatan
yang diberikan
makinbesar pula
pertambahanbiomasanya kurva respon pakan
terhadap pertambahan biomassa
rnutlak ikan uji
3.
Pertumbuhan rata-rata tertinggidiperoleh pada
perlakuan
D,dosis minyak
ikan
8% menghasilkan 7,9233 g4.
Kualitas
air
selama penelitian masih dalam kisaran layak untuk pertumbuhandan
kelangsunganhidup benih ikan patin.
SARAN
Perlu
dilakukan
penelitianlanjutan
untuk
menentukan
dosisoptimal
dari
dosis minyak ikan yangdiberikan
pada pakan
buatan.untuk benih ikan patin.DAFTAR PUSTAKA
Affandi,
R
dan
D.
Subarja.
1992.Fisiologi Ikan. PAU
IlmuHayat IPB Press. Bogor
Agus
Kurnia,
Dicari
Pakan
IKanBerkualitas,
Murah
danRamah
Lingkungan. Beritaiptek.com 2005Ahmad
Mujiman.
1985.
Makanan Ikan. CetakanVII.
Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.Anonimous . 2004. Potensi Sumbangan
Gizi
Perikanan. Badan RisetKelautan
dan
Perikanan.Departemen
Kelautan
dan Perikanan.Anonimus, @ 2007 DepolKAN.com -Fresh
&
Frozen SeafoodAnonimus,
Nilai
Gizi.
Wikipedia lndonesia.comAnonimus,
Aspek
produksi
ikan patin.2005 beritaiptek.comAnonimus, 2002- 2003 @ O-Fish.com. Kebutuhan Nutrisi Ikan Bautista,
M.N
and DeLa
Cruz, M.C.1988.
Linoleic
(co6)
andLinolenic (co3)
Acid
in
TheDiet
of
Fingerling Milkfish.Aquaculture, 7 1 : 347 -358.
Cahyono,
B.
2001. BudidayaIkan
diPerairan
Umum.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.De Silvia, S and
T.A
Anderson.l995.Fish
Nutrition
inAquaculture. Capman and
Hall. London. 319 pp
Djarijah,
A.S.
2001.
Budidaya IkanPatin.
Kanisius. Yogyakarta.Djajasewaka,
H.
1985. Makanan Ikan(Pakan
Ikan).
Cetakan
I. Penerbit Yasaguna. JakartaEffendie,
M. I.
1997.
BiologiPerikanan. Yayasan Pustaka
Nusantara. Yogyakarta.
Hari Eko
lrianto
dan
Indroyono Soesilo, Potensi sumbangannilai gizi
Perikanan.wikipedia indonesia.com
Hadi.S. 1986. Metode Research Untuk
Penulisan Paper,
Skripsi,Thesis dan
Disertasi. Yayasan Fakultas Psikologi UGM. YogyakartaHalver,
J.E.
1998. Fish
Nutrition.Academic
Presslnc.
NewYork
Hariyanto,
E.
1996.
RancanganPercobaan
pada
BidangPertanian.
Cetakan
Il.
Penerbit Trubus Agriwidya,
Ungaran.
Hernowo,
2001.
Pembenihan Patin.Cetakan
I.
Penerbit Penebar: Swadaya, Jakarta.Khairuman
dan
D.
Sudenda. 2002. Budidaya Ikan Patin SecaraIntensif.
Penerbit
Agro Media Pustaka. DePok.Khairuman
dan
K.
Amri.
2001.Membuat
Pakan
IkanKonsumsi.
AgromediaPustaka. Tangerang
Meske,
C.
1985.
fish
aquaqulture.Technology
andexperiments.
Edited
andTranslated
bY
FrederickVogt.
Pergamon
Press.England23Tp
National
ResearchCouncil
(NRC), 1993 Nutrient Requirementof
Fish. National Academyof
science.
Whasington D.C.Nasoetion,
A.H.
dan Bariz,i.
1983.Metode
Statistika
untukMenarik
Kesimpulan. PT.Gramedia. Jakarta.
Rejeki, S. 2000. Pemgamtar Budidaya
Perairan.
Badan
PenerbitUniversitas
Diponegoro.Semarang
Srigandono,
B.
1989.
Rancangan Percobaan. Universitas Diponegoro Press. SemarangStickney.
R.R.
1979.
Principle of
Warm Water
aquaculture.Jhon
Wiley
and sons, New York.Sudjana. I 996. Metode Statistika. Edisi keenam.
Penerbit
Tarsito.Bandung.
Susanto,
H.
dan
K.
Amri.
1996.Budidaya
lkan
Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.Wardoyo,
S.T.H.
1981.
KriteriaKualitas
Air
untukKeperluan Perikanan
danPertanian.
Training
AnalisaDampak Lingkungan
[PB, Bogor.Zonneveld et
al.
1991. Prinsip-PrinsipBudidaya
Ikan.
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta