• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan academic dishonesty mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender, usia dan indeks prestasi kumulatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan academic dishonesty mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender, usia dan indeks prestasi kumulatif"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERBEDAAN ACADEMIC DISHONESTY MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA BERDASARKAN GENDER, USIA DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Cyrilia Inriana Sekar Putri NIM : 132114070. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERBEDAAN ACADEMIC DISHONESTY MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA BERDASARKAN GENDER, USIA DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Cyrilia Inriana Sekar Putri NIM : 132114070. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO DAN PERSEMBAHAN. “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun yang di bawah langit ada waktunya.” (Pengkotbah 3:1). “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Matius 21:22). Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Keluarga tercinta, Papa, Mama, Mas Krisna dan Venda. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: PERBEDAAN ACADEMIC DISHONESTY MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA BERDASARKAN GENDER, USIA DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF dan dimajukan untuk diuji pada tanggal Agustus 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau emikiran dari penulis lain yang saya aku seolah olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.. Yogyakarta, 29 September 2017 Yang membuat pernyataan,. (Cyrilia Inriana Sekar Putri). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Mahasiswa. : Cyrilia Inriana Sekar Putri : 132114070. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERBEDAAN ACADEMIC DISHONESTY MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA BERDASARKAN GENDER, USIA DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 29 September 2017 Yang membuat pernyataan,. (Cyrilia Inriana Sekar Putri). vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbahagi pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. yang. telah. memberikan. kesempatan. untuk. belajar. dan. mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. AlbertusYudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Kepala Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 4. Ilsa Haruti Suryandari, S.I.P., M.Sc., Ak. Selaku dosen pembimbing akademik. 5. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak. selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., Ak dan Ignatius Aryono Putranto M.Acc., Ak selaku dosen penguji.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan. 8. Papa dan Mama yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan terbesar kepada penulis. 9. Mas Krisna dan Venda yang selalu mendoakan dan memberikan semangat. 10. Sahabat 4 tahun kuliah, Karlen Naftalia Ndawu dan Agustinus Budiawan yang banyak membantu dan mendukung penulis. 11. Partnerku bersusah-susah ria, Favian R. Deksono yang selalu sabar untuk mendampingi, memotivasi dan menghibur penulis. 12. Teman-teman MPAT Pak Anto yang banyak memberi masukan dan dukungan kepada penulis. 13. Teman-teman KKP kelompok 7 Melikan (Tya, Lenny, Vian dan Angga) yang banyak memberikan dukungan, semangat dan hiburan kepada penulis. 14. Teman-teman Akuntansi angkatan 2013 kelas B. 15. Teman-teman UKM Lens Club. 16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 29 September 2017. Cyrilia Inriana Sekar Putri. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v. HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ...................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii ABSTRAK ...................................................................................................... xiii ABSTRACT .................................................................................................... xiv BAB I. BAB II. PENDAHULUAN .................................................................... 1. A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1. B. Rumusan Masalah .............................................................. 3. C. Batasan Masalah................................................................. 4. D. Tujuan Penelitian ............................................................... 4. E. Manfaat Penelitian ............................................................. 4. F. Sistematika Penulisan ........................................................ 6. LANDASAN TEORI ............................................................... 8. A. Academic Dishonesty ......................................................... 8. B. Menyontek ......................................................................... 8. C. Gender ............................................................................... 16 D. Usia ................................................................................... 18 E. Indeks Prestasi Kumulatif ................................................. 19 F. Penelitian Terdahulu ......................................................... 21 G. Hipotesis Penelitian........................................................... 23 BAB III. METODE PENELITIAN......................................................... 24. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Objek Penelitian ................................................................ 24 B. Metode dan Desain Penelitian........................................... 24 C. Teknik Pengambilan Sampel............................................. 24 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 25 E. Variabel Penelitian ............................................................ 25 1. Academic Dishonesty .................................................. 25 2. Gender ......................................................................... 25 3. Usia ............................................................................. 26 4. Indeks Prestasi Kumulatif ........................................... 26 F. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 26 G. Teknik Analisis Data ......................................................... 28 1. Mengumpulkan Data ................................................... 28 2. Menghitung Jumlah Sampel....................................... 28 3. Menyebarkan Kuesioner ............................................. 28 4. Menyusun Statistik Deskriptif .................................... 29 5. Menghitung Uji Validitas dan Reliabilitas.................. 29 6. Mengkategorikan Academic Dishonesty ..................... 29 7. Menguji Hipotesis ....................................................... 30 8. Menarik Kesimpulan ................................................... 32 BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...................... 33 A. Program Studi Akuntansi .................................................. 33 1. Sejarah Singkat............................................................ 33 2. Visi dan Misi ............................................................... 34 B. Deskripsi Responden ......................................................... 36. BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 39 A. Analisis Data ...................................................................... 39 1. Pengumpulan Data ....................................................... 39 2. Peenghitungan Jumlah Sampel .................................... 39 3. Penyebaran Kuesioner .................................................. 40 4. Penyusunan Statistik Deskriptif ................................... 41 5. Penghitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ................ 42. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Pengkategorian Academic Dishonesty ......................... 44 7. Pengujian Hipotesis ...................................................... 46 8. Penarikan Kesimpulan ................................................ 48 B. Pembahasan ....................................................................... 50 BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN............. 52 A. Kesimpulan ........................................................................ 52 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 52 C. Saran ................................................................................... 53. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54 LAMPIRAN .................................................................................................... 57. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Gender .................................. 37. Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia....................................... 37. Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) ........................................................................................................ 37. Tabel 4. Sampel Penelitian ............................................................................... 39. Tabel 5. Rincian Pengembalian Kuesioner ...................................................... 40. Tabel 6. Statistik Deskriptif berdasarkan Demografi Mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma .............................................................................. 41. Tabel 7. Kategori Academic Dishonesty .......................................................... 44. Tabel 8. Hasil Pengkategorian Academic Dishonesty berdasarkan Gender, usia, dan IPK ............................................................................................................ 44. Tabel 9. Hasil Uji Chi-Square.......................................................................... 47. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PERBEDAAN ACADEMIC DISHONESTY MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA BERDASARKAN GENDER, USIA DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF. Cyrilia Inriana Sekar Putri NIM : 132114070 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan academic dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan Gender, usia dan Indeks Prestasi Kumulatif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data diperoleh dari kuesioner yang ditujukan pada 84 mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan academic dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan Gender, terdapat perbedaan academic dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan usia, dan tidak terdapat perbedaan academic dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif. Kata kunci : Academic Dhishonesty, Gender, Usia, Indeks Prestasi Kumulatif. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT ACADEMIC DISHONESTY DIFFERENCES OF SANATA DHARMA UNIVERSITY ACCOUNTING STUDENTS ACCORDING TO THE GENDER, AGE AND GRADE POINT AVERAGE Cyrilia Inriana Sekar Putri Student Number : 132114070 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 The purpose of this research is to identify the difference of academic dishonesty of Accounting students in Sanata Dharma University based on gender, age, and Grade Point Average. This research is descriptive. The data is obtained from questionnaires for 84 Accounting students of Sanata Dharma University. The technique used to take the sampel is proportionate stratified random sampling. The data analysis technique used is Chi Square test. The results of this research showed that there was no difference of academic dishonesty Accounting students of Sanata Dharma University based on Gender, there was difference of academic dishonesty of Sanata Dharma University Accounting students based on age, and there was no difference of academic dishonesty of Accounting students of Sanata Dharma University based on Grade Point Average. Keywords : Academic Dishonesty, Gender, Age, Grade Point Average. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Academic dishonesty atau ketidakjujuran akademik adalah hal yang tidak asing dalam dunia pendidikan. Segala bentuk kecurangan masih kerap ditemukan di setiap jenjang pendidikan, mulai dari bangku Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi. Berdasarkan survei yang telah dilakukan Survey Litbang Media Group (Nursalam, 2013) pada 19 April 2007 terhadap 480 responden dewasa di enam kota besar di Indonesia, yaitu Makassar, Surabaya, Yogyakarta Bandung, Jakarta, dan Medan menunjukkan mayoritas anak didik baik di bangku sekolah maupun perguruan tinggi melakukan kecurangan akademik dalam bentuk menyontek. Hampir 70 persen responden yang ditanya apakah pernah menyontek ketika masih sekolah atau kuliah, menjawab pernah. Tindakan academic dishonesty merupakan tindakan yang melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat. Academic dishonesty dapat berupa menyontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademik (Hendricks, 2004). Bukan hal asing lagi bahwa orientasi belajar para pelajar di sekolah adalah hanya untuk mendapat nilai tinggi dan lulus ujian. Penelitian yang dilakukan oleh Husain (2013) membuktikan bahwa banyak orang yang lebih mementingkan hasil daripada proses, lebih mementingkan nilai dibandingkan ilmu yang diperoleh selama pembelajaran. Inilah salah satu faktor yang membuat mereka mengambil jalan pintas dan tidak jujur.. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Perilaku tersebut dapat ditemukan di segala jurusan perguruan tinggi, salah satunya jurusan akuntansi. Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi, kejujuran adalah hal yang sangat penting, karena kejujuran akan dikaitkan dengan etika profesi seorang akuntan. Sims (1993) menemukan hubungan yang kuat antara menyontek di sekolah dan perilaku yang tidak etis ketika bekerja. Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan Nonis dan Swift (2001) yang menemukan hubungan yang kuat antara frekuensi berlaku curang ketika kuliah dengan berlaku curang ketika seseorang tersebut bekerja. Seorang akuntan dalam menjalankan profesinya harus sesuai dengan peraturan yang ada, undang-undang, dan standar audit yang ada, serta harus berperilaku etis. Pada tahun 1999, para akuntan Indonesia dituduh menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi (Media Akuntansi:1999) karena dianggap telah bertindak menyimpang dari aturan yang diterapkan dan tidak berperilaku etis dikarenakan oleh semakin meningkatnya persaingan diantara para akuntan yang membuat para akuntan publik menjadi bertindak menyimpang. Mengenai etika profesi di atas, akuntan tidak akan terlepas dari apa yang disebut dengan profesionalitas, dimana profesional itu sendiri diartikan sebagai perilaku yang lebih dari sekedar tanggung jawab yang dibebankan padanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat (Arens, 2012). Profesionalisme berarti seorang akuntan wajib melaksanakan tugastugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan. Sebagai seorang yang profesional, akuntan publik harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran (Aryati, 2013). Jadi, perilaku profesional itu diperlukan bagi semua profesi, agar.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. profesi yang telah menjadi pilihannya mendapat kepercayaan dari masyarakat luas. Lembaga pendidikan seperti sekolah atau universitas dapat mendukung atau menekankan siswanya untuk selalu berlaku jujur dalam segala hal, terutama dalam hal akademik untuk mempersiapkan mereka menjadi penerus bangsa yang baik. Penting bagi lembaga pendidikan untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja penyebab siswanya berlaku tidak jujur atau menyontek. Hal tersebut dapat membantu dalam mencari solusi untuk mengatasi masalah menyontek atau membantu siswa dalam perkembangan kepribadian. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk memilih judul “Perbedaan Academic Dishonesty Mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma Berdasarkan Gender, Usia dan Indeks Prestasi Kumulatif”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah terdapat perbedaan academic dishonesty berdasarkan gender mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma? 2. Apakah terdapat perbedaan academic dishonesty berdasarkan usia mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma? 3. Apakah terdapat perbedaan academic dishonesty berdasarkan IPK mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma?.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. C. Batasan Masalah Penelitian ini akan dibatasi pada mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma dalam melakukan academic dishonesty dalam hal menyontek dalam perkuliahan untuk angkatan tahun 2013, 2014 dan 2015. D. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui perbedaan academic dishonesty berdasarkan gender mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma. 2. Untuk mengetahui perbedaan academic dishonesty berdasarkan usia mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma. 3. Untuk mengetahui perbedaan academic dishonesty berdasarkan IPK mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai ketidakjujuran mahasiswa dan mahasiswi terutama dalam hal akademik. Universitas diharapkan tidak menganggap kasus ketidakjujuran akademik sebagai kejadian yang wajar dan dapat menyikapi dengan tegas. 2. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk bersikap jujur terutama dalam hal akademik dan.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. menghilangkan budaya menyontek yang tidak sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti mengenai pentingnya kejujuran sebagai seorang calon akuntan..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. F. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.. BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini.. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan teknik analisis data.. BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini memberikan gambaran mengenai data yang digunakan dalam penelitian, cara peneliti menentukan sampel, serta gambaran statistik deskriptif dan sampel penelitian.. BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang pengujian yang dilakukan, analisis terhadap data, dan temuan empiris yang diperoleh..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. BAB VI. PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan hasil uji dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, dan keterbatasan pada saat proses penelitian. Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian, penulis memberikan saran-saran bagi pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Academic Dishonesty Academic dishonesty menurut Deighton (1971) adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang fair (tidak jujur). Anderman dan Murdock (2007) menyebutkan bahwa perilaku kecurangan akademik merupakan perilaku yang terdiri atas tiga kategori yaitu (1) memberikan, menggunakan ataupun menerima segala informasi, (2) menggunakan materi yang dilarang digunakan, dan (3) memanfaatkan kelemahan seseorang, prosedur ataupun suatu proses untuk mendapatkan suatu keuntungan yang dilakukan pada tugas-tugas akademik. Hendricks (2004) mendefinisikan kecurangan akademik sebagai sebuah perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi pelajar dengan cara tidak jujur seperti menyontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademik. B. Menyontek 1. Pengertian Menyontek Kamus Besar Bahasa Indonesia keluaran Departemen Pendidikan Nasional (2008) mengartikan menyontek adalah mencontoh atau meniru atau mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Kamus Oxford menyebutkan, cheat (menyontek) diartikan sebagai act dishonestly or unfairly in order to gain an advantage atau dapat diartikan bertindak tidak jujur atau tidak adil untuk mendapatkan keuntungan.. 8.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Alhadza (1998) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic success or avoid academic failure).” Hal tersebut dapat diterjemahkan bahwa menyontek adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat, yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis. Pendapat Bower ini juga senada dengan Deighton (1971) yang menyatakan “Cheating is attempt an individuas makes to attain success by unfair methods.”. Pernyataan Deighton dapat diartikan bahwa menyontek adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Athanasou dan Olasehinde sebagaimana dikutip Hartanto (2012) menyebutkan tentang perilaku menyontek adalah kegiatan menggunakan bahan atau materi yang tidak diperkenankan atau menggunakan pendampingan dalam tugas-tugas akademik yang bisa memengaruhi hasil evaluasi atau penilaian. Beberapa pengertian tersebut mengindikasikan bahwa menyontek merupakan tindakan yang dilakukan seseorang ketika melakukan ujian atau tes atau membuat tugas akademik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dengan cara yang tidak jujur dan tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. 2. Bentuk Menyontek Perilaku menyontek sebagai perilaku yang kompleks dapat disebabkan berbagai macam alasan. Menyontek juga dapat terlihat dalam berbagai bentuk perilaku yang berbeda-beda setiap individunya. Berikut ini merupakan empat perilaku menyontek yang dikelompokkan menurut Anderman dan Murdock (2007): a.. Individualistic-opportunistic Bentuk yang pertama ini dapat diartikan sebagai perilaku dimana seseorang mengganti suatu jawaban ketika ujian atau tes sedang berlangsung dengan menggunakan catatan ketika guru tidak sedang berada di ruangan pelaksanaan ujian atau tes tersebut.. b.. Independent-planned Independent-planned dapat diartikan sebagai menggunakan catatan ketika ujian atau tes sedang berlangsung. Bentuk menyontek ini dilakukan seseorang dengan membawa jawaban yang telah lengkap atau telah dipersiapkan dahulu dengan menulisnya sebelum ujian dilaksanakan.. c.. Social-active Perilaku social-active ini merupakan perilaku menyontek yang dilakukan oleh seseorang dengan dengan cara menggandakan, melihat, atau meminta jawaban kepada orang lain..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. d.. Social-passive Bentuk yang terakhir ini adalah menyontek yang dilakukan seseorang dengan mengizinkan orang lain melihat atau meniru jawaban miliknya.. 3. Faktor-faktor Menyontek Matindas (2010) mengatakan bahwa kecurangan akademik muncul sebagai efek interaksi berbagai faktor, baik bersifat internal maupun eksternal. Faktor yang bersifat internal meliputi academic self-afficacy, indeks prestasi akademik, etos kerja, self-esteem, kemampuan atau kompetensi motivasi akademik (need for approval belief), sikap (attitude), tingkat pendidikan, teknik belajar (study skill), dan moralitas. Selain itu, faktor yang bersifat eksternal antara lain meliputi pengawasan oleh pengajar, penerapan peraturan, tanggapan pihak birokrat terhadap kecurangan akademik, perilaku peserta ujian lain serta asal daerah perilaku kecurangan. Menurut Alhadza (1998), terdapat empat faktor yang menjadi penyebab kecurangan akademik. Faktor tersebut yaitu: a. faktor individual atau pribadi b. faktor lingkungan atau kemlompok c. faktor sistem evaluasi d. faktor guru, dosen atau penilai..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Hendricks (2004) menambahkan bahwa kecurangan akademik disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Faktor individual Terdapat berbagai variabel yang mampu mengidentifikasikan karakteristik personal yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku curang. Variabel-variabel tersebut adalah: 1) Usia Mahasiswa yang berusia lebih muda lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang lebih tua. 2) Gender (Jenis kelamin) Mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat dijelaskan oleh teori sosialisasi peran gender yakni wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan daripada pria. 3) Prestasi akademis (Indeks Prestasi) Hubungan antara kecurangan akademis dan prestasi akademis tidak seperti hubungan kecurangan akademis dengan usia ataupun gender. Hubungan antara kecurangan akademis dengan prestasi akademis bersifat konsisten. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang rendah.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. berusaha memperoleh prestasi akademis yang lebih tinggi dengan cara berperilaku curang dan lebih mau mengambil resiko daripada mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang tinggi. 4) Pendidikan orang tua Mahasiswa dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi akan lebih baik dalam mempersiapkan diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh fakultas. Selain itu, mahasiswa tersebut juga akan memiliki komitmen yang cenderung tinggi dalam pendidikan yang dijalaninya. Komitmen yang tinggi ini dapat menjadi faktor pencegah kecurangan akademis. 5) Aktivitas ekstrakurikuler Banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kecurangan akademis yang tinggi dilaporkan terlibat di dalam aktivitas ekstrakurikuler. Mahasiswa yang tergabung di dalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki komitmen yang lebih rendah berkaitan dengan pendidikan. Dua aktivitas yang telah diteliti secara ekstensif adalah mahasiswa yang tergabung di dalam perkumpulan mahasiswa dan kegiatan olahraga. b. Faktor Kepribadian Mahasiswa 1) Moralitas Mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang, namun penelitian yang.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perkembangan moral. dengan. menggunakan. tahapan. moral. Kohlberg. menunjukkan hanya ada sedikit hubungan di antara keduanya. Selain itu, mahasiswa yang memiliki tingkat religiusitas yang rendah cenderung lebih banyak melakukan kecurangan akademis. 2) Faktor yang berkaitan dengan pencapaian akademis Variabel yang berkaitan dengan kecurangan akademis adalah motivasi, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan. Motivasi berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan perilaku curang. Selain itu, pola kepribadian tipe A dan pengharapan terhadap kesuksesan memiliki hubungan negatif dengan perilaku curang. 3) Impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain Terdapat. hubungan. antara. perilaku. curang. dengan. impulsivitas dan kekuatan ego. Selain itu mahasiswa yang memiliki level tinggi dari tes kecemasan lebih cenderung melakukan perilaku curang. c. Faktor Kontekstual 1) Keanggotaan organisasi mahasiswa Mahasiswa yang tergabung dalam suatu perkumpulan mahasiswa akan lebih sering melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa diajarkan norma, nilai dan kemampuan-.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Pada suatu perkumpulan, penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan. 2) Perilaku teman sebaya Perilaku teman sebaya memiliki pengaruh yang penting terhadap kecurangan akademis. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory) yang mengatakan bahwa seseorang dapat belajar lewat pengamatan dan pengalaman langsung (Bandura, 1977 dalam Jatmiko, 2006), dan teori hubungan perbedaan (Differential Association Theory) yang dikemukakan Edwin Sutherland menjelaskan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh pelaku adalah hasil dariproses pembelajaran sosial yang didapatkan dari proses interaksi yang terjadi di lingkungan pergaulan dan bukan perilaku yang diturunkan atau diwariskan secara genetis (Nafia, 2009). Dari kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia dipelajari dengan mencontoh perilaku orang lain dan individu yang memiliki hubungan dekat dengan individu lain yang memiliki perilaku menyimpang akan berpengaruh terhadap peningkatan perilaku individu yang menirunya..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 3) Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang Penolakan. teman. sebaya. terhadap. perilaku. curang. merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh. terhadap. perubahan. perilaku. curang. pada. mahasiswa. d. Faktor Situasional 1) Belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas. Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan mahasiswa yang tidak belajar. terlalu. banyak.. Ukuran. kelas. juga. menentukan. kecenderungan perilaku curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih berperilaku curang jika berada di dalam ruangan kelas yang besar. 2) Lingkungan ujian Mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan di dalam ruangan ujian jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan. C. Gender 1. Pengertian Gender Gender merupakan dimensi sosio-budaya dan psikologis mengenai keberadaan individu sebagai seorang laki-laki atau perempuan. Pada.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. mulanya, beberapa ahli seperti Sigmund Freud dan Erik Erikson (dalam Santrock, 2007) mengemukakan bahwa satu—satunya aspek yang mempengaruhi gender adalah anatomi individu. Anatomi laki-laki menyebabkan laki-laki memiliki sifat yang lebih aktif dan agresif, sedangkan perempuan sebaliknya memiliki sifat yang inklusif dan pasif. Freud dan Erikson meyakini bahwa gender telah diciptakan secara lahiriah, bersifat takdir dan tidak daat dipelajari. Pada perkembangannya, teori yang dikemukakan oleh Freud dan Erikson menemui banyak kritikan. Oleh karena itu, dalam Santrock (2007) disebutkan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi terbentuknya gender, antara lain pengaruh biologis, lingkungan sosial (orang tua, saudara kandung, teman sebaya, sekolah dan guru), media masa dan perkembangan kognitif. 2. Academic Dishonesty Berdasarkan Gender Hendrick (2004) mengatakan, mahasiswa perempuan lebih sedikit melakukan kecurangan akademik daripada mahasiswa laki-laki. Dalam teori sosialisasi peran gender dijelaskan bahwa dalam bersosialisasi wanita lebih mematuhi peraturan dibandingkan pria. Namun, McCabe dan Trevino (1996) melaporkan bahwa tingkat kecurangan akademik pada perempuan telah meningkat selama 30 tahun terakhir di tingkat relatif sama dengan tingkat pada laki-laki. Meskipun tingkat kecurangannya sama, sikap mereka atas kecurangan berbeda. Perempuan. lebih. kepada. membantu. teman-temannya. untuk.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. mengerjakan tugas, sedangkan laki-laki cenderung melakukan kecurangan untuk diri mereka sendiri. D. Usia 1. Pengertian Usia Hardiwinoto (2011) mengatakan, usia atau umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup atau yang mati. Umur diukur dari lahir hingga kini. Jenis perhitungan usia dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Usia Kronologis Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat seseorang lahir sampai dengan waktu penghitungan usia. b. Usia Mental Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang. c. Usia Biologis Usia biologis merupakan perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang dimiliki seseorang. 2. Academic Dishonesty Berdasarkan Usia Hendrick (2004) menyebutkan bahwa usia seseorang merupakan salah satu faktor dari perilaku menyontek. Mahasiswa yang berusia lebih muda lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang berusia lebih tua. Daradjat (1994) mengatakan masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa pada.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. usia 12-21 tahun. Disebut juga masa adolensi dimana banyak mengalami kesukaran dan masalah yang kadang menyebabkan kesehatannya terganggu, jiwanya gelisah dan cemas, pikirannya terhalang menjalankan fungsinya dan kadang kelakuannya bermacammacam. Salah satu kesukaran adolesen adalah mrnghadapi pelajaran. Mereka ingin sukses, ingin tahu bagaimana cara belajaryang baik, ingin menghindari rasa malas dan lesu, ingin pandai dan menonjol di kelas. Dachmiati (2016) menjelaskan, ssia 12-21 tahun yang merupakan masa transisi banyak dipengaruhi lingkungan dan dan teman sebaya yang memasuki lingkungan hidupnya. Maka terlihat menjadi suka melawan, keras kepala, tidak peduli pada keluarganya tetapi lebih peduli pada temannya. Mereka mencoba mewujudkan keinginannya sendiri tapi masih takut dan masih bergantung pada orangtua atau walinya, walaupun terlihat seperti melawan dan tidak suka diatur. E. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 1. Pengertian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman, dan latiihan dari suatu kegiatan. Untuk mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu alat pengukur atau tes prestasi (achievement test). Hasil pengukuran melalui tes hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk nilai yang bersifat kuantitatif dalam angka 0-4 atau A, B, C, D, dan E. Tingkatan nilai tes.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk Indeks Prestasi (Gasri, 2016) Gasri (2016) menyebutkan, Indeks Prestasi yaitu nilai yang dihitung pada setiap akhir semester yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan belajar dari semua mata kuliah yang diikuti pada semester yang bersangkutan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap untuk seluruh mata kuliah yang diambil seorang mahasiswa dan dinyatakan dalam rentangan angka 0,00-4,00. Nurman, dkk (1994) mengatakan bahwa Indeks Prestasi berguna membantu meramalkan keberhasilan mahasiswa di masa yang akan datang. Nilai yang diperoleh mahasiswa dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menetapkan suatu keputusan tentang diperkenankan atau tidak mahasiswa tersebut melanjutkan pelajaran pada semester atau tingkat yang lebih tinggi. 2. Academic Dishonesty Berdasarkan IPK Hendrick (2004) menjelaskan hubungan antara kecurangan akademis dan prestasi akademis tidak seperti hubungan kecurangan akademis dengan usia ataupun gender, hubungan antara kecurangan akademis dengan prestasi akademis bersifat konsisten. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang rendah berusaha memperoleh prestasi akademis yang lebih tinggi dengan cara berperilaku curang dan lebih mau mengambil resiko daripada mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang tinggi. Gunarsa (1995) mengatakan menyontek juga bisa dikatakan berbohong atau membohongi diri sendiri, karena tuntutan harus mendapat nilai tinggi atau. untuk. menyenangkan. hati. orangtuanya. dan. menutupi. kekurangannya, padahal kemampuannya tidaklah demikian. F. Penelitian Terdahulu Setiawan (2016) dalam penelitiannya tentang perbedaan kecurangan akademik ditinjau dari jenis kelamin, memperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kecurangan akademik ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 156 orang yang terdiri dari 79 laki-laki dan 77 perempuan, dengan teknik analisa. data. independent. sample. t-test.. Hasil. penelitian. menunjukkan rata-rata kecurangan akademik mahasiswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pangestu (2016) meleakukan penelitian mengenai perbedaan siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 120 yang terdiri dari 61 laki-laki dan 59 perempuan. Penelitian dengan analisis Mann Whitney ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa SMP terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Penelitian yang dilakukan oleh Gasri (2016) mengenai perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari IPK, menggunakan sampel sebanyak 343 dan menggunakan uji hipotesis Kruskal-Wallis. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari IPK yang dapat terjadi karena adanya perbedaan pandangan dari masing-masing mahasiswa. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa baik mahasiswa yang memiliki IPK sangat rendah, rendah, tinggi, sampai sangat tinggi lebih banyak memilih untuk sangat tidak setuju terhadap perilaku menyontek..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. G. Hipotesis Penelitian Hipotesis I H01 : Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan Gender Ha1 :. Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan Gender.. Hipotesis II H02 :. Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan usia.. Ha2 :. Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan usia.. Hipotesis III H03 :. Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK.. Ha3 :. Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah academic dishonesty yang diketahui dari jawaban kuesioner responden. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma tahun angkatan 2013, 2014 dan 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret tahun 2017 pada Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode survey. Jenis dari penelitian ini adalah deskriptif untuk membedakan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi berdasarkan gender, usia dan IPK yang disajikan dalam bentuk angka dan tabel yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. C. Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tahun angkatan 2013, 2014, dan 2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Pengambilan sampel penelitian dilakukan berdasarkan pada rumus Slovin (Siregar, 2010), yaitu: n=. 𝑁 1+𝑁𝑒 2. 24.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Keterangan: N = Populasi n = Sampel e = Presentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir sebesar 10%. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang digunakan berasal dari jurnal penelitian terdahulu oleh Klein (2007). Kuesioner berisi pertanyaan yang berjumlah 13 butir dengan pilihan jawaban atau respon berupa skala Guttman yang hanya memiliki dua pilihan, yaitu “pernah” dan “tidak pernah”. E. Variabel Penelitian 1. Academic Dishonesty Academic Dishonesty dalam penelitian ini merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan akademik dengan cara-cara yang tidak jujur. Skala yang digunakan untuk mengukur academic dishonesty adalah dengan skala Guttman. Oleh karena itu, pengukuran yang digunakan adalah nominal dengan 2 pilihan. 2. Gender Gender dalam penelitian ini adalah sebagai faktor yang membedakan antara laki-laki dan perempuan..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 3. Usia Usia dalam penelitian ini menggunakan rata-rata usia mahasiswa yang mewakili angkatan 2015, 2014, dan 2013. Berdasarkan peraturan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 6 (ayat) 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Maka penelitian ini menggunakan usia ≤ 20 tahun, 21 tahun, dan ≥ 22 tahun yang masing-masing mewakili angkatan 2015, 2014, dan 2013. 4. Indeks Prestasi Kumulatif Nilai IPK dalam penelitian ini diukur berdasarkan ketetapan dalam Panduan PS Akuntansi (2014) sebagai predikat kelulusan atau kuallifikasi yudisium, sebagai berikut: IPK 3,51 – 4,00 IPK 2,76 – 3,50 IPK 2,00 – 2,75 F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Suatu instrumen (daftar pertanyaan) dalam kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam skala Guttman perlu dilakukan uji validitas dengan menentukan koefisien reprodusibilitas.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. (Kr) dan koefisien skalabilitas (Ks). Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika Kr ≥ 0,90, dan jika Ks ≥ 0,60. Apabila Kr ≥ 0,90 dan Ks ≥ 0,60 maka instrumen dianggap dapat diterima.. Kr = 1 -. e n. Kr = Koefisien reprodusibilitas e = Jumlah kesalahan n = Jumlah pernyataan x jumlah responden. Ks = 1 -. e x. Ks = Koefisien skalabilitas e = Jumlah kesalahan x = Jumlah kesalahan yang diharapkan atau c(n - Tn) dan c adalah kemungkinan mendapatkan jawaban yang benar. Karena jawaban adalah “Pernah” dan “Tidak Pernah”, c = 0,5 n = Jumlah jawaban Tn = Jumlah pilihan jawaban 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan keterandalan suatu alat ukur. Tujuan dari dilakukan uji reliabilitas adalah agar instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. menggunakan rumus Kuder Richardson 21 dengan kriteria lebih besar daripada 0,60 maka dinyatakan bahwa instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah handal.. 𝑟11=(. 𝑘 𝑘−1. ) (1 −. 𝑀(𝑘−𝑀). 𝑘𝑉𝑡. ). 𝑟11 = Reliabilitas instrumen 𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal M = rata-rata skor total 𝑉𝑡 = Varian total. G. Teknik Analisis Data 1. Mengumpulkan data Mengumpulkan data mahasiwa Akuntansi Universitas Sanata Dharma tahun angkatan 2013, 2014 dan 2015 yang masih aktif. 2. Menghitung jumlah sampel Setelah mendapatkan data jumlah mahasiswa Akuntansi aktif, dilakukan penghitungan jumlah sampel dengan rumus Slovin (Siregar, 2010). 3. Menyebarkan kuesioner Berikut merupakan gambaran dari isi kuesioner: a. Bagian pertama berfokus pada faktor-faktor demografi responden, yaitu tentang identitas responden seperti gender, kelompok usia.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. responden, dan Indeks Prestasi. Tidak disertai nama responden karena bersifat anonim dan rahasia. b. Bagian kedua berisi pertanyaan untuk menggambarkan perilaku academic dishonesty untuk mengetahui keterlibatan responden dalam perilaku academic dishonesty dalam 1 tahun terakhir perkuliahan.. Respon yang digunakan dalam kuesioner disusun dengan skala Guttman untuk setiap tindakan dari mahasiswa, yaitu “pernah” dan “tidak pernah”. 4. Melakukan Statistik Deskriptif Statistik deskriptif akan memberikan gambaran suatu data berupa tabel yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang jelas dan mudah untuk dipahami. 5. Menghitung Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus Koefisien Reprodubilitas dan Koefisien Skalabilitas. Uji reliabilitas menggunakan rumus Koefisien Skalabilitas. 6. Mengkategorikan Academic Dishonesty Untuk mengetahui perbedaan academic dishonesty mahasiswa berdasarkan gender, usia dan IPK, maka perlu mengkategorikan academic dishonesty. Gasri (2016) mengatakan untuk mendeskripsikan kategori variabel, yaitu academic dishonesty, langkah yang dilakukan adalah menentukan skor interval sebagai berikut:.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Skor terendah yang mungkin dicapai + [ nilai presentase x (skor tertinggi yang mungkin dicapai – skor terendah yang mungkin dicapai)] Keterangan : Skor terendah = 0 x 13 = 0 Skor tertinggi = 1 x 13 = 13 Nilai presentase = 50% (data academic dishonesty berbentuk nominal dimana hanya ada “pernah” dan “tidak pernah”). 7. Menguji Hipotesis Pengujian hipotesis mengenai perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa berdasarkan gender, usia dan IPK dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Uji Chi-square yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Crosstab (tabel silang). Uji Chi-square digunakan untuk menentukan perbedaan variabel independen terhadap variabel dependen. Pertimbangan peneliti menggunakan uji chi-square karena data berbentuk nominal, dan sampel dalam jumlah besar. Penelitian ini menggunakan program SPSS versi 24.0. Adapun hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang digunakan adalah sebagai berikut:.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. a.. Membuat hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis I H01 :. Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender.. Ha1 :. Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan gender.. Hipotesis II H02 :. Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan usia.. Ha2 :. Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan usia.. Hipotesis III H03 :. Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK. Ha3 :. Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa. Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan IPK. b.. Memilih tingkat signifikansi Dalam. penelitian. ini,. peneliti. menggunakan. tingkat. signifikansi 5% atau 0,05. c.. Menentukan uji yang digunakan Uji yang digunakan yaitu uji Chi-Square pada ketiga hipotesis..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. d.. Mengambil keputusan. 1) Jika Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka H0 diterima. 2) Jika Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, maka H0 ditolak. atau 1) Jika nilai Asymptotic Significance. (2-sided) > 0,05 maka H0 diterima. 2) Jika nilai Asymptotic Signifficance (2-sided) < 0,05 maka H0 ditolak.. 8. Menarik Kesimpulan Dari pengujian hipotesis, dapat diambil kesimpulan apabila chisquare hitung lebih besar dari chi-square tabel, maka terdapat perbedaan Academic Dishonesty berdasarkan gender, usia, dan IPK. Apabila chisquare hitung lebih kecil dari chi-square tabel, maka tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty berdasarkan gender, usia, dan IPK. Apabila signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan Academic Dishonesty berdasarkan gender, usia, dan IPK. Apabila signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty berdasarkan gender, usia, dan IPK..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Program Studi Akuntansi 1.. Sejarah Singkat Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma (USD) berdiri sejak Institut Keguruanan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Sanata Dharma beralih menjadi Universitas Sanata Dharma (USD) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 46/D/01993 tanggal 26 April 1993, Program Studi Akuntansi USD mendapatkan status terdaftar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Program Studi Akuntansi USD didirikan sejak tanggal 26 April 1993. Sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan dalam penyelenggaraan suatu Program Studi dan evaluasi diri, maka Program Studi Akuntansi USD mengajukan penilaian pengelolaan Program Studi kepada pihak yang berwenang yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN – PT). Berdasarkan keputusan BAN – PT nomor: 03110/Ak-I-III017/USDAKT/VII/2000, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik). Pada tahun akademik 20015/2016, Program Studi Akuntansi kembali mengajukan reakreditasi kepada. BAN. –. PT.. Berdasarkan. Keputusan. BAN. –. PT. nomor:1151/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2015, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik) yang. 33.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. berlaku sejak tanggal 14 November 2015 sampai dengan 14 November 2020. 2.. Visi dan Misi Sebagai penjabaran dari visi dan misi Universitas Sanata Dharma dan Fakultas Ekonomi, visi dan misi Program Studi Akuntansi tahun 20142018 sebagai berikut: Visi Program Studi Akuntansi: “Menjadi Program Studi Akuntansi yang unggul dalam menghasilkan analis keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi keuangan, dan auditor yang cerdas, humanis, profesional dan terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat.” Misi Program Studi Akuntansi: a. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berlandaskan paradigma Pendagogi Ignasian yang berciri cura personalis, dialogis, pluralistik, dan transformatif; b. Menyelenggarakan penelitian yang menghargai kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk mengembangkan ilmu akuntansi; c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang mengasah kepekaan dan kepeduliaan sosial sebagai penerapan ilmu dan hasil penelitian untuk memberdayakan masyarakat. Berdasarkan rumusan visi dan misi tersebut di atas, Program Studi Akuntansi merumuskan tujuan, sasaran, dan motto sebagai berikut:.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. a. Tujuan Tujuan Program Studi Akuntansi: 1) Menghasilkan analis keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi keuangan, dan auditor yang cerdas, humanis, dan profesional; 2) Menghasilkan karya penelitian yang independen, objektif, dan jujur di bidang ilmu akuntansi; 3) Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang terprogram untuk memberdayakan masyarakat. b. Sasaran Program Studi Akuntansi mampu: 1) Meningkatkan kualitas lulusan yang diukur dengan: a) Masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan semakin pendek; b) Kesesuaian dengan bidang pekerjaan: analis keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi keuangan, dan auditor semakin tinggi; c) Ketetapan waktu studi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dosen yang dilaksanakan secara individu, kelompok, dan bersama mahasiswa yang diukur dengan: a) Rata-rata karya ilmiah penelitian per dosen sesuai topik yang ditetapkan dalam Roadmap Penelitian;.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. b) Rata-rata jumlah publikasi karya ilmiah penelitian per dosen per tahun sesuai topik yang ditetapkan dalam Roadmap Penelitian dalam jurnal bereputasi. 3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarkat yang dilaksanakan secara individu, kelompok, dan bersama mahasiswa yang diukur dengan: a) Rata-rata jumlah pengabdian kepada masyarakat per dosen per tahun; b) Rata-rata jumlah pengabdian kepada masyarakat yang didanai dana hibah bersaing per dosen per tahun. c. Motto Motto Program Studi Akuntansi selaras dengan motto USD, yaitu: “Cerdas, Humanis, dan Profesional”. B.. Deskripsi Responden Peneliti mengambil responden dari mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma angkatan 2015, 2014, dan 2013. Alasan peneliti mengambil sampel pada ketiga angkatan tersebut dikarenakan para mahasiswa/i yang telah menempuh perkuliahan minimal 1 (satu) tahun telah dapat memahami bagaimana memposisikan diri mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang telah dibagikan peneliti..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Gender Karakteristik. Laki-laki. Perempuan. Total. Jumlah. 42 orang. 42 orang. 84 orang. Persentase. 50%. 50%. 100%. Sumber : Data primer diolah, 2017 Responden yang diambil oleh peneliti berjumlah sebanyak 84 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 42 orang atau 50% dan perempuan sebanyak 42 orang atau 50%. Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik. ≤ 20 tahun. 21 tahun. ≥ 22 tahun. Total. Jumlah. 32 orang. 33 orang. 19 orang. 84 orang. Persentase. 38,1%. 39,3%. 22,6%. 100%. Sumber : Data primer diolah,2017 Usia responden yang telah mengisikan kuesioner ini adalah sebanyak 32 orang atau 38,1% yang berusia ≤ 20 tahun, sebanyak 33 orang atau 39,3% yang berusia 21 tahun, dan yang berusia ≥ 22 tahun sebanyak 19 orang atau 22,6%. Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) Karakteristik. < 2.00. 2.00-2.75. Jumlah. 0. 8 orang. 48 orang. 28 orang. 84 orang. Persentase. 0%. 9,5%. 57,1%. 33,3%. 100%. Sumber : Data primer diolah, 2017. 2.76-3.50 3.51-4.00. Total.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. IPK responden kuesioner ini adalah < 2.00 sebanyak 0 atau 0%, 2.00-2.75 sebanyak 8 orang atau 9,5%, 2.76-3.50 sebanyak 48 orang atau 57,1% dan 3.514.00 sebanyak 28 orang atau 33,3%..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Data 1.. Pengumpulan Data Data yang diperoleh peneliti untuk jumlah populasi atau jumlah keseluruhan mahasiwa Akuntansi Universitas Sanata Dharma tahun angkatan 2013, 2014 dan 2015 yang masih aktif adalah sebanyak 524 orang.. 2. Penentuan Jumlah Sampel Dari jumlah populasi yang ada, dapat dilakukan penghitungan sampel dengan rumus Slovin (Siregar, 2010). Hasil penghitungan didapatkan sampel sebesar 83,97 yang dapat dibulatkan menjadi 84. n=. n=. 𝑁 1+𝑁𝑒 2 524 1+ 524 𝑥 0,12. n = 83,97 Tabel 4. Sampel Penelitian Angkatan. Rumus Sampel. 2013. n = 524 𝑥 84 = 31,3. 2014. n = 524 𝑥 84 = 28,1. 2015. n = 524 𝑥 84 = 25,2. 195. 175 157. Total. Jumlah sampel 31 28 25 84. Sumber : Data primer diolah, 2017. 39.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. 3. Penyebaran Kuesioner Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Kuesioner yang disebarkan kepada responden adalah sebanyak 110 untuk mengantisipasi kurangnya pengumpulan data dari jumlah sampel yang ditentukan yang dapat disebabkan kuesioner yang rusak atau tidak kembali. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan kembali adalah sebesar 101 kuesioner dan yang digunakan dalam perhitungan adalah sebanyak 84 kuesioner atau sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan, dengan jumlah 31 kuesioner angkatan 2013, 28 kuesioner angkatan 2014, dan 25 kuesioner angkatan 2015. Kuesioner yang tidak kembali dari responden sebanyak 9 kuesioner. Kuesioner yang tidak terpakai dikarenakan pengisian yang kurang lengkap sehingga menjadi tidak valid atau tidak sah. Rincian pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Rincian Pengembalian Kuesioner Kuesioner yang disebar Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang tidak terpakai Kuesioner yang dapat dipakai. Jumlah 110 9 17 84. Sumber : Data primer diolah, 2017 Gambaran dari isi kuesioner: a. Bagian pertama berfokus pada faktor-faktor demografi responden, yaitu tentang identitas responden seperti gender, kelompok usia responden, dan Indeks Prestasi Kumulatif. Tidak disertai nama responden karena bersifat anonim dan rahasia..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. b. Bagian kedua berisi pertanyaan untuk menggambarkan perilaku academic dishonesty untuk mengetahui keterlibatan responden dalam berperilaku academic dishonesty dalam 1 tahun terakhir perkuliahan. Respon yang digunakan dalam kuesioner disusun dengan skala Guttman untuk setiap tindakan dari mahasiswa, yaitu “pernah” dan “tidak pernah”. 4. Penyusunan Statistik Deskriptif Data yang didapatkan peneliti dari kuesioner yang disebarkan kepada 84 responden adalah sebagai berikut: Tabel 6. Statistik Deskriptif berdasarkan Demografi Mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma Karakteristik Jumlah Responden Presentase Jenis Kelamin 1. Laki-laki 42 50% 2. Perempuan 42 50% Usia 1. ≤ 21 tahun 32 38,1% 2. 21 tahun 33 39,3% 3. ≥ 22 tahun 19 22,6% IPK 1. 2.00 – 2.75 8 9,5% 2. 2.76 – 3.50 48 57,1% 3. 3.51 – 4.00 28 33,3% Sumber : Data Primer diolah, 2017 Tabel 5 menunjukkan data demografi dari responden penelitian. Untuk karakteristik jenis kelamin, dapat diketahui terdapat sebanyak 42 orang laki-laki (50%) dan perempuan sebanyak 42 orang (50%)..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Karakteritik selanjutnya yaitu usia, terdapat 32 orang (38,1%) berusia ≤ 20 tahun, sebanyak 33 orang (39,3%) berusia 21 tahun, dan sebanyak 19 orang (22,6%) berusia ≥ 22 tahun. Karakteristik yang terakhir yakni IPK, tidak terdapat responden dengan IPK ≤ 2.00 (0%), sebanyak 8 orang (9,5%) dengan IPK 2.00 – 2.75, sebanyak 48 orang (57,1%) memiliki IPK 2.76 – 3.50, dan sebanyak 28 orang (33,3%) responden dengan IPK 3.51 – 4.00. 5.. Penghitungan Uji Validitas dan Reliabilitas: a. Uji Validitas Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya kuesioner penelitian adalah jika Koefisien Reprodusibilitas atau Kr ≥ 0,90, dan jika Koefisien Skalabilitas atau Ks ≥ 0,60. Berdasarkan hasil penghitungan, diketahui bahwa Koefisien. Reprodusibilitas. sebesar. 0,90. dan. Koefisien. Skalabilitas sebesar 0,67 sehingga kuesioner penelitian ini dapat dikatakan valid. Penghitungan adalah sebagai berikut: 1) Koefisien Reprodusibilitas Kr = 1 -. Kr = 1 -. e n 109 1092. Kr = 0,90.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. 2) Koefisien Skalabilitas. Ks = 1 -. Ks = 1 -. Ks = 1 -. e x e c(n−Tn) 109 0,5 (1092−430). Ks = 0,67. b. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson 21 (Sugiyono, 2014) dengan kriteria lebih besar daripada 0,60. Berdasarkan hasil penghitungan, diketahui bahwa 𝑟1 sebesar 0,67, sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah handal. Penghitungan adalah sebagai berikut: 𝑘 𝑟1= ( ) 𝑘−1 13. (1 −. 𝑀(𝑘−𝑀). 𝑘𝑉𝑡. ). 5,1(13−5,1). ) (1 − 13 𝑥 8,1 ) 13−1. 𝑟1= (. 𝑟1= 0,67.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. 6. Pengkategorian Academic Dishonesty Untuk mengkategorikan academic dishonesty, langkah yang dilakukan adalah menentukan skor interval sebagai berikut: Skor interval = Skor terendah yang mungkin dicapai + [ nilai presentase x (skor tertinggi yang mungkin dicapai – skor terendah yang mungkin dicapai)] Skor interval = 0 + [ 50% x ( 13 – 0 )] Skor interval = 6,5 Tabel 7. Kategori Academic Dishonesty Skor. Kategori. 6,5 - 13 0 – 6,4. Pernah Tidak Pernah. Berikut adalah hasil pengkategorian berdasarkan Gender, usia dan IPK responden: Tabel 8. Hasil Pengkategorian Academic Dishonesty berdasarkan Gender, usia, dan IPK. Kategori Pernah Tidak Pernah Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Usia 1. ≤ 20 tahun 2. 21 tahun 3. ≥ 22 tahun. 30 28. 12 14. 17 24 16. 15 9 3.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Tabel 8. Hasil Pengkategorian Academic berdasarkan Gender, usia, dan IPK (Lanjutan). Dishonesty. Kategori Pernah Tidak Pernah IPK 1. 2.00 – 2.75 2. 2.76 – 3.50 3. 3.51 – 4.00. 17 33 8. 11 15 0. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa responden laki-laki yang dikategorikan Pernah dalam academic dishonesty adalah sebanyak 30 orang. Responden laki-laki yang dikategorikan Tidak Pernah adalah sebanyak 12 orang. Responden perempuan yang dikategorikan “Pernah” dalam academic dishonesty adalah sebanyak 28 orang. Responden perempuan yang dikategorikan “Tidak Pernah” adalah sebanyak 14 orang. Hasil pengkategorian academic dishonesty berdasarkan usia ≤ 20 tahun untuk kategori “Pernah” sebanyak 17 orang, untuk usia 21 tahun sebanyak 24 orang, dan ≥22 tahun sebanyak 16 orang. Responden dengan kategori “Tidak Pernah” berdasarkan usia ≤ 20 tahun adalah sebanyak 15 orang, usia 21 tahun sebanyak 9 orang dan usia ≥22 tahun sebanyak 3 orang. Hasil Pengkategorian academic dishonesty berdasarkan IPK 2.00 – 2.75 untuk kategori “Pernah” sebanyak 17 orang, IPK 2.76 – 3.50 sebanyak 33 orang dan IPK 3.51 – 4.00 sebanyak 8 orang. Untuk responden yang masuk dalam kategori “Tidak Pernah”.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. berdasarkan IPK 2.00 – 2.75 berjumlah 11 orang, IPK 2.76 – 3.50 berjumlah 15 orang dan IPK 3.51 – 4.00 sejumlah 0. 7. Pengujian Hipotesis a. Pembuatan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis I H01 : Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender. Ha1 : Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan gender. Hipotesis II H02 : Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan usia. Ha2 : Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universita Sanata Dharma berdasarkan usia. Hipotesis III H03 : Tidak terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK Ha3 : Terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK. b. Pemilihan tingkat signifikansi Dalam. penelitian. ini,. peneliti. menggunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05.. memilih. untuk.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. c. Penentuan uji yang digunakan Uji yang digunakan yaitu uji Chi-Square pada ketiga hipotesis. Berikut. adalah. hasil. dari. Uji. Chi-Square. yang. menggunakan SPSS 24 untuk Academic Dishonesty berdasarkan Gender, Usia dan IPK: Tabel 9. Hasil Uji Chi-Square Academic Dishonesty Pearson Chi-Square. 0,223. Asymp. Sig. (2-sided). 0,637. Pearson Chi-Square. 6,535. Asymp. Sig. (2-sided). 0,038. Pearson Chi-Square. 4,498. Asymp. Sig. (2-sided). 0,106. Gender. Usia. IPK Sumber: Data diolah, 2017 Dari hasil pengujian Chi-Square untuk Academic Dishonesty berdasarkan Gender, Pearson Chi-Square diperoleh sebesar 0,223 dan Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,637. Hasil pengujian berdasarkan usia, diperoleh Pearson Chi-Square sebesar 6,535 dan Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,038. Hasil uji Chi-Square berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif, didapatkan Pearson ChiSquare sebesar 4,498 dan Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,106..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. e.. Pengambilan keputusan. 1) Perolehan nilai berdasarkan gender, nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (0,023 < 3,841) dan nilai Asymptotic Significance (2-sided) > 0,05 (0,637 > 0,05), maka H01 diterima. Nilai Chi square tabel dapat dilihat pada lampiran 16 dengan signifikansi 0,05 dengan df = 1, hasil diperoleh untuk chi square tabel sebesar 3,841. 2) Perolehan nilai berdasarkan usia, nilai Chi-Square hitung > Chi-Square tabel (6,535 > 5,991) dan nilai Asymptotic Significance (2-sided) < 0,05 (0,038 < 0,05), maka H02 ditolak. Nilai Chi square tabel dapat dilihat pada lampiran 16 dengan signifikansi 0,05 dengan df = 2, hasil diperoleh untuk chi square tabel sebesar 5,991. 3) Perolehan nilai berdasarkan IPK, nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (4,498 < 5,991) dan nilai Asymptotic Significance (2-sided) > 0,05 (0,106 > 0,05), maka H03 diterima. Nilai Chi-square tabel dapat dilihat pada lampiran 16 dengan signifikansi 0,05 dengan df = 2, hasil diperoleh untuk chi-square tabel sebesar 5,991.. 8.. Penarikan Kesimpulan a. Gender Dari hasil pengujian chi-square dapat diketahui ChiSquare hitung adalah sebesar 0,023 atau lebih kecil dari Chi-.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. Square tabel yakni 3,841 dan diketahui Asymptotic Significance (2-sided) sebesar 0,637 dan nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H01 diterima yang berarti. tidak. terdapat. perbedaan. Academic. Dishonesty. mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan Gender. b. Usia Dari hasil pengujian chi-square dapat diketahui ChiSquare hitung adalah sebesar 6,132 atau lebih besar dari ChiSquare tabel yakni 3,841 dan diketahui nilai Asymptotic Significance (2-sided) sebesar 0,013 dan nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa H02 ditolak yang berarti terdapat perbedaan Academic Dishonesty mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan usia. c. IPK Dari hasil pengujian chi-square dapat diketahui ChiSquare hitung adalah sebesar 3,964 atau lebih besar dari ChiSquare tabel yakni 3,841 dan diketahui nilai Asymptotic Significance (2-sided) sebesar 0,046. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa H03 diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan Academic.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. Dishonesty mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK. B. Pembahasan 1.. Gender Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peneliti pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan academic dishonesty mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender pada tiga angkatan aktif yakni 2013, 2014 dan 2015. Hal ini menunjukkan bahwa Gender tidak menentukan adanya perbedaan academic dishonesty, karena baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki keberanian untuk melanggar aturan dalam hal ini melakukan academic dishonesty selama perkuliahan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Pangestu (2016) yang menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2016) yang menyatakan terdapat perbedaan kecurangan akademik ditinjau dari jenis kelamin.. 2.. Usia Berdasarkan analisis peneliti, terdapat perbedaan academic dishonesty. mahasiswa. Akuntansi. Universitas. Sanata. Dharma. berdasarkan usia pada tiga angkatan aktif yakni 2013, 2014 dan 2015. Hal ini berarti bahwa usia seseorang dapat menentukan adanya perbedaan academic dishonesty. Dari hasil survey, usia 21 tahun.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51. menjadi usia yang paling banyak melakukan academic dishonesty. Hal ini dapat dikarenakan usia 12-21 tahun merupakan masa transisi seseorang dari anak-anak menjadi dewasa sehingga mengalami goncangan emosi dan menimbulkan sikap melawan (Dachmiati, 2016). Salah satunya melawan aturan di sekolah atau perkuliahan. Sedangkan usia 22 tahun keatas telah memasuki usia dewasa sehingga menjadi yang paling sedikit melakukan academic dishonesty. 3.. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Peneliti menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan academic dishonesty. mahasiswa. Akuntansi. Universitas. Sanata. Dharma. berdasarkan IPK pada tiga angkatan aktif yakni 2013, 2014 dan 2015. Hasil ini menunjukkan bahwa IPK tidak dapat menentukan adanya perbedaan academic dishonesty. Academic dishonesty dilakukan seseorang untuk mendapat nilai yang tinggi atau menyenangkan hati orangtuanya, padahal kemampuan sesungguhnya tidak demikian. Mahasiswa dengan IPK rendah melakukan academic dishonesty untuk meningkatkan nilainya. Mahasiswa dengan IPK yang tinggi melakukan academic dishonesty untuk mempertahankan nilainya. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gasri (2016) yang menemukan adanya perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari IPK..

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut: 1. Tidak terdapat perbedaan academic dishonesty pada mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender, yang berarti Gender tidak menentukan adanya perbedaan academic dishonesty. 2. Terdapat perbedaan academic dishonesty pada mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan usia. Hal ini dapat diartikan bahwa usia dapat menentukan adanya perbedaan academic dishonesty. 3. Tidak terdapat perbedaan academic dishonesty pada mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma berdasarkan IPK. Hal ini berarti bahwa IPK tidak menentukan adanya perbedaan academic dishonesty. B. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan penelitian ini ada pada pengambilan data. yang. menggunakan kuesioner. Meskipun responden dalam menjawab kuesioner tidak perlu mencantumkan identitas, namun tidak menjamin kesesuaian jawaban responden dengan kondisi nyata. 2. Dalam beberapa pertanyaan kuesioner masih ada beberapa pertanyaan yang belum dimengerti oleh responden.. 52.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53. C. Saran 1. Saran bagi mahasiswa akuntansi, sebaiknya menghindari atau menjauhi tindakan-tindakan academic dishonesty dan lebih mengutamakan kejujuran terutama dalam hal akademik. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya agar menambahkan atau menggunakan variabel lain yang mungkin dapat menentukan perbedaan academic dishonesty..

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA Alhadza, Abdullah. 1998. “Masalah Mencontek (Cheating) di Dunia Pendidikan”. www.depdiknas.go.id/jurnal/38/MASALAH_MENYONTEK_DI_DUNIA_ %20PENDIDIKAN.html. Diakses tanggal 16 Oktober 2016. Anderman, E. M. dan Murdock T. B. 2007. Psychology of Academic Cheating. Academic Press, Inc, London. Arens, Alvin A, Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. 2012. Auditing and Assurance Service : An Integrated Approach (14th Edition). Prentice Hall, New Jersey. Aryati, Vivi Dwi. 2013. “Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika rofesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik”. Skripsi. Universitas Widyatama, Bandung. Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dachmiati, Sabrina dan Christine M. H. T. 2016. “Faktor Pemengaruh Perilaku Siswa dan Mahasiswa Menyontek”. Jurnal Sosio-E-Kons. Vol. 8, No. 3. Hal. 227-233. Daradjat, Zakiah. 1994. Kesehatan Mental. Haji Masagung, Jakarta. Davis, S.F., Grover, C.A., Becker, A.H. & McGregor, L.N. 1992. “Academic Dishonesty: Prevalence, Determinants, Techniques, and Punishment.” Teaching of Psychology. Vol. 19. Hal. 16-20. Deighton, Lee C. 1971. The Encyclopedia of Education. The Macmillan Company & The Free Press, USA. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gasri, O. Restiwani. 2016. “Perbedaan Sikap Mahasiswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari IPK dan Moral”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hartanto, Dody. 2012. Bimbingan dan Konseling Menyontek : Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Indeks, Jakarta Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis (Edisi 6). BPFE, Yogyakarta. Hendricks, B. 2004. “Academic Dishonesty: A Study in The Magnitude of and Justification for Academic Dishonesty among College Undergraduate and Graduate Students.” Tesis dan Disertasi. Universitas Rowan.. 54.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Gender  Karakteristik  Laki-laki  Perempuan  Total
Tabel 4. Sampel Penelitian
Tabel 5. Rincian Pengembalian Kuesioner
Tabel  6.  Statistik  Deskriptif  berdasarkan  Demografi  Mahasiswa  Akuntansi Universitas Sanata Dharma
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

後項動詞 だす こむ あう あげる つける かける いれる つく あがる たてる きる なおす たつ あわせる でる かかる ぬく こめる いる とおす

konjungsi.. Oleh karena itu, teks eksplanasi kompleks sangat penting diajarkan pada siswa, agar siswa memahami struktur dan unsur kebahasaan yang ada pada teks tersebut. Serta

Pengambilan Pengetahuan, dimana tahapan ini menjelaskan bagaimana memproses suatu dokumen mulai dari usulan sampai dapat tersimpan dengan rapi di Knowledge Management

Dari uraian di atas, jika dibandingkan dengan teori Arnstein maka tingkatan partisipasi untuk kriteria penentuan ide awal pada Kelurahan/Desa selain Desa Beji berada pada

penentuan Kelulusan 4 Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan pengolahan nilai ujian praktik kejuruan sesuai lembar penilaian ujian praktik -

Klinik Kecantikan Kusuma memiliki beberapa masalah yang diantaranya adalah tidak dapat menginformasikan secara akurat kepada pelanggan, layanan telepon klinik Kusuma yang

Walaupun tidak mendapat perlindungan hukum dari Undang-undang Jaminan Fidusia, yang mana dengan tidak didaftarkannya jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia

Pada penelitian ini, semen anjing Retriever yang disimpan dengan berbagai bahan pengencer pada suhu ruangan memberikan hasil yang berbeda nyata (P&lt;0.05) untuk