• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SOSIALISASI PERMENDAGRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA DALAM RANGKA

OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DI DESA SELAT KECAMATAN

PEMAYUNG

TIM PENGABDIAN:

Ketua : Dr. Hartati, S.H.,M.H NIDN : 0003127207 Anggota : Mochammad Farisi, SH., LL.M. NIDN. 0024038402 Anggota : Eka Bekti Puspita Sari, S.H.,MH NIDN : 0028098809

SUMBER DANA:

Dana DIPA PNBP Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jambi Tahun Anggaran 2017 Nomor : SP DIPA-042.01.2.400950/2017 tanggal 07

Desember 2016, sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Penelitian Nomor: 176/UN21.17.PM/2017, tanggal 19 Mei 2017

UNIVERSITAS JAMBI NOVEMBER 2017

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan hidayah Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kemajuan pengabdian pada masyarakat dengan judul Sosialisasi Permendagri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik Di Desa Selat Kecamatan Pemayung.

Penyusunan laporan pengabdian ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, baik instansi maupun perorangan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Johni Najwan, S.H.,M.H.,Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi

2. Dr. Ade Octavia, S.E,. M. M. selaku Ketua LPPM Universitas Jambi

3. Dr. Hartati, S.H.,M.H selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi dan Selaku Ketua pengabdian pada masyarakat ini.

4. Kepala Camat Pemayung. 5. Kepala Desa Selat.

6. Bapak dan ibu masyarakat Desa Selat

Penulis menyadari bahwa laporan kemajuan pengabdian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun di kesempatan yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga sumbangan pemikiran dalam pengabdian ini akan dapat bermanfaat . Terimakasih.

Jambi, November 2017

(3)

1

SOSIALISASI PERMENDAGRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA DALAM RANGKA

OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DI DESA SELAT KECAMATAN PEMAYUNG

Hartati, Mochammad Farisi, Eka Bekti Puspita Sari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi

e-mail: atiek_dr@yahoo.com ABSTRAK

Public service is an activity undertaken by public service providers in order to fulfill the needs of services in accordance with legislation for every society on goods, services and or administrative services. To accelerate the improvement of the quality of public services and to realize the general welfare to the village community in accordance with the authority of the Village is regulated in Permendagri no. 2 Year 2017 on Minimum Service Standards Village. The goal to be achieved in this service is the local government apparatus understands the responsibilities, obligations and authorities related to the implementation of public services, the creation of a decent public service system in accordance with the principles of good governance. For the community, this service aims to get the public to know and get quality services according to the standards of public servants, supervise the implementation of service standards and dare to complain the organizers who do deviations.

Keyword: Public Service, Minimum Service Standards Village, Village Government

A. PENDAHULUAN

Desa merupakan bagian dari susunan pemerintahan daerah. Meskipun demikian Desa tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari rezim pemerintah daerah, melainkan sebagai kesatuan masyarakat hukum adat, yang melahirkan asas rekognisi (pengakuan dan penghormatan). Desa disebut juga memiliki otonomi asli, salah satunya adalah karena Desa memiliki aparatur pemerintahannya sendiri. Sepanjang perjalanan sejarahnya,

Desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga terciptanya landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Selanjutnya untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat Desa untuk mewujudkan kesejahteraan umum sesuai dengan kewenangan Desa, ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa. Dengan mengingat ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur.

Diaturnya mengenai Standar Pelayanan Minimal Desa ini dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, mempermudah pelayanan

(4)

2

kepada masyarakat, keterbukaan pelayanan kepada masyarakat, dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat.1 Dengan tujuan mendorong percepatan pelayanan kepada masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangannya; dan sebagai alat kontrol masyarakat terhadap kinerja. 2 Sedangkan yang memiliki kewenangan untuk menetapkan Standar Pelayanan Minimal Desa adalah Kepala Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. 3 Standar Pelayanan Minimal Desa dimaksudkan untuk memberikan pelayanan publik kepada masyrakat desa. Penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dianggap sangat relevan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka pemahaman tentang Pelayanan Publik di desa.

Dari data hasil penelitian seperti telah disebutkan di atas, permasalahan pokok adalah belum adanya kesadaran aparat desa untuk memberikan pelayanan publik sesuai standar yang telah ditentukan. Hal ini menimbulkan beberapa pemikiran permasalahan antara lain:

1. Bentuk usaha apa yang akan disumbangkan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat memahami standar playanan minimal desa?

2. Masukan apa yang dapat diterima oleh masyarakat agar dapat menikmati pelayanan publik?

3. Metode penyampaian informasi yang bagaimana akan digunakan agar masyarakat dapat dengan mudah memahaminya?

B. METODE PElAKSANAAN

Metode pelaksanaan pengabdian yang dilaksanakan di Desa Selat Kecamatan Pemayung, digunakan beberapa metode, antara lain :

1. Metode ceramah, yaitu digunakan untuk memaparkan materi yang telah disusun oleh Tim Pelaksana.

2. Metode Tanya Jawab, yaitu digunakan untuk merespon sejauh mana tingkat pemahaman peserta sosialisasi terhadap yang telah disampaikan oleh Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi.

3. Metode diskusi, yaitu pemateri dan peserta melakukan dialog yang membahas masalah seputar pelayanan public di Desa.

4. Metode pemecahan masalah yang terkait dengan standar pelayanan publik yakni mengenai hak dan kewajiban serta larangan bagi pemerintah daerah terkait pelayanan kepada masyarakat.

Melalui gabungan metode-metode tersebut dan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu:

1. Sumber daya manusia (Khalayak sasaran/Mitra) 2. Nilai-nilai budaya dalam masyarakat

1 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017, Bab II,

Pasal 2.

2 Ibid, Bab II, Pasal 3 3 Ibid, Bab II, Pasal 4

(5)

3 3. Tim pelaksana dan instansi terkait 4. Sarana dan prasarana

5. Peraturan Perundang-Undangan 6. Pimpinan Perguruan Tinggi

Sehingga diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan materi tentang pelayanan publik saja akan tetapi secara sadar dan bersungguh-sungguh menerapkan standar pelayanan publik.

Langkah-langkah dan tahapan pemecahan masalah yang diterapkan dalam kegiatan ini mencakup:

1. Persiapan

Melakukan penjajakan terhadap kemungkinan pelaksanaan kegiatan penyuluhan hukum ini pada khalayak sasaran atau mitra terpilih, yaitu perangkat desa Pemerintahan Desa Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

2. Materi Kegiatan

Materi kegiatan yang akan disampaikan oleh Narasumber dan Insstruktur meliputi:

1. Tugas dan fungsi Pemerintahan Desa tentang Standar Pelayanan Minimal Desa

2. Pemahaman tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pelayanan publik di desa.

3. Tata cara menjalankan tugas dan fungsi perangkat desa dan peran serta masyarakat dalam dalam meningkatkan pelayanan publik di desa.

3. Kegiatan Pokok

1. Penyampaian informasi dari para Narasumber dan Instruktur tentang materi pokok yang telah ditentukan dalam bentuk ceramah, pelatihan dan visualisasi.

2. Tanya jawab dan diskusi, merupakan tindaklanjut dari tahap orientasi, sehingga teridentifikasi permasalahan aktual dikalangan.

3. Konsultasi Teknis

4. Pembinaan dan pemantauan 4. Evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini dilakukan baik terhadap proses maupun hasil yang didasarkan pada beberapa aspek, yaitu:

1. Kehadiran peserta 2. Keaktifan peserta 3. Relevansi

4. Akseptabilitas 5. Ketepatgunaan

6. Dampak jangka panjang 7. KUIS

5. Penyusunan Laporan

Penyusunan Laporan dilakukan terhadap seluruh kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi, dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

(6)

4

C. HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kecamatan Pemayung dimaksudkan untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat khususnya bagi para warga desa Selat tentang Standar Pelayanan Minimal Desa Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik.

Tahapan kegiatan yang dijalankan meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pembuatan laporan, dan penyerahan laporan akhir. Penyuluhan ini dilakukan dengan target utama adalah kelompok pemuda atau karang taruna yang dapat membantu mendistribusikan pengetahuannya ke masyarakat luas. Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan di atas, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan koordinator teknis di lapangan dengan pengurus karang taruna desa Selat kecamatan Pemayung kabupaten Batanghari, untuk mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Dari setiap rukun warga (RW) yang terdapat di Desa Selat diharapkan mengirimkan utusan peserta penyuluhan.

3. Penyuluhan dilaksanakan di aula bale desa Selatdan diikuti oleh peserta yang merupakan perwakilan dari setiap RW yang ada di Desa Selat

4. Materi penyuluhan disusun oleh Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi yang terdiri dari staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik..

5. Materi disusun dalam bentuk makalah dan diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta.

Di akhir kegiatan ini dilakukan evaluasi dan diberikan angket untuk mengetahui tentang tanggapan dari setiap peserta terhadap pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Pengabdian dari Universitas Jambi.

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Selat Kecamatan Pemayung ini berlangsung selama 1 hari, yaitu pada 10 Agustus 2017 berjalan tertib, baik dan lancer. Adapun kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah dilakukan di Desa Selat, Kecamatan Pemayung adalah sosialisi, dialog tanya jawab, identifikasi masalah, dan upaya penyelesaian masalah. Dalam sosialisasi terkait Optimalisasi Pelayanan Publik, Pengabdian masyarakat kali ini menghadirkan pembicara di bidang Pelayanan Publik. Dalam pelaksanaannya, pemberian materi dengan menggunakan LCD proyektor dan tampilan power point. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 35 (tiga puluh lima) orang warga setempat.

Peserta acara ini berpartisipasi secara aktif dengan kehadiran dan kepulangan yang tepat waktu. Dalam kegiatan sosialisasi, peserta aktif berdialog baik memberikan beberapa pertanyaan maupun memberikan komentar. Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta menanyakan kenapa informasi-informasi sering terlambat sampai ke masyarakat desa. Beberapa peserta lain menanyakan tentang bagaimana agar pelayanan publik dapat lebih optimal diterima oleh masyarakat desa.

Dari dialog yang terjadi, terdapat permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat. Misalnya saja dalam proses administrasi. Bagaimana mereka dapat pelayanan yang lebih baik. Solusi yang dapat dengan tepat menyelesaikn masalah terkait dengan proses pemasaran adalah dengan memberikan pemahaman kepada

(7)

5

masyarakat bahwa aparat desa harus lebih transparan dalam memberikan informasi dan mengoptimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

Dengan sosialisasi ini pula diharapkan warga memahami bagiamana standar pelayanan minimal desa, sehingga aparat desa dapat memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat desa.

Beberapa faktor pendukung kegiatan tersebut antara lain :

1. Para peserta sosialisasi memeliki kemauan yang besar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai standar pelayanan minimal desa.

2. Kegiatan Sosialisasi Permendagri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik sangat didukung oleh aparat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung berpartisipasi secara aktif.

3. Pihak pemerintah daerah setempat menyediakan fasilitas tempat kegiatan yang cukup representative untuk melaksanakan sosialisasi terebut serta dukungan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dengan seksama.

Kendala yang dihadapi pada saat Sosialisasi Permendagri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik adalah kegiatan pelatihan yang direncanakan berjalan 2 hari tidak dapat terealisasi dikarenakan terbentur dengan aktivitas para peserta yang kebanyakan adalah petani, dimana aktivitas mereka dimulai dari pagi-sore. Sehingga tim sosialisasi agak repot untuk menyesuaikan waktu yang cocok.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan kegiatan Sosialisasi Permendagri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik di Desa Selat Kecamatan Pemayung dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya dalam Optimalisasi Pelayanan Publik

2. Selain masyarakat, aparat setempat juga termotivasi untuk berperan aktif dan merealisasikan Permendagri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa.

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian beberapa saran yang dapat dikemukaan sebagai berikut:

1. Pemahaman tentang pentingnya Optimalisasi Pelayanan Publik sangatlah perlu dimiliki oleh seluruh masyarakat khususnya aparat desa. Kesadaran tentang pentingnya Optimalisasi Pelayanan Publik akan berdampak untuk membangun kepercayaan.

2. Perlu kiranya dilakukan sosialisasi yang lebih intensif untuk lebih banyak memberikan informasi terbaru kepada masyarakat desa yang akhirnya berguna mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

(8)

6 E. DAFTAR PUSTAKA

Bagir Manan. 2001. Menyongsong Fajar Otonomi daerah. PSH FH-UII: Yogyakarta.

Mashuri Maschab. 2013. Politik Pemerintahan Desa Di Indonesia. Pol Gov:Yogyakarta.

Moch Soleckhan. 2012. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Setara Press: Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Hasil uji coba yang akan dilakukan pada halaman detil kebutuhan daya listrik dapat dilihat pada Tabel 4.12.. Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Detil Kebutuhan

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan PU Negeri dan Balai Latihan Pendidikan Teknik pada perilaku belajar siswa

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Merupakan kebanggaan tersendiri karena telah melalui perjuangan sangat berat, dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Penggunaan Metode Sosiodrama Melalui

(1) Bahwa di siklus II telah terjadi peningkatan di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan melalui metode