• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Laboratorium Pkm Standar 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Laboratorium Pkm Standar 2"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UPTD

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

PENANGANAN SPESIMEN LABORATORIUM

NO NO Revisi Halaman

Prosedur Tetap

Terbitan

Tgl

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng

A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030

1. Prosedur tetap penanganan adalah prosedur baku yang di buat oleh petugas atau Pemimpin laboratorium yang memuat aspek tata cara melakukan penerimaan, pemberian identitas, penyimpanan specimen rujukan yang telah di bakukan dan dilaksanakan di Instalasi Patologi Klinik RSUD Tenriawaru Watampone.

2. Pemberian identitas specimen adalah tata cara menulis identitas yang lenkap di buku registrsi dan blangko pemeriksaan dan memberikan label yang di tempelkan pada wadah specimen .

3. Pengambilan specimen adalah tatacara untuk memperoleh specimen secara benar dari pasient rawat jalan dan inap.

4. Penerimaan sesimen adalah tata cara penerimaan jenis specimen pemeriksaan menentukan apakah specimen tersebut memenuhi syarat untuk di periksa.

5. Penempungan specimen adalah tata cara mengumpulkan dan menampung specimen pada wadah secara benar.

6. Penyimpanan specimen adalah tata cara penyimpanan specimen untuk beberapa waktu sampai waktu yang di tentukan.

7. Pengiriman specimen adalah tata cara penyiapan dan pen gemasan specimen untuk di kirim ke Laboratorium lain.

1. Untuk menghindari kesalahan specimen satu dengan yang lainnya

2. Untuk mendapatkan dan menyiapkan specimen yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan,untuk menunjang hasil tes laboratorium yang bermutu dan dipercaya.

3. Sebagai panduan untuk menyimpan spesimen secara benar agar tidak terjadi perubahan yang signifikan.

(2)

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

NO. NO REVISI: HALAMAN :

PROSEDUR TETAP

Terbitan Tgl

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng

A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030

PENGERTIAN TUJUAN PROSEDUR

Cara pengambilan spesimen adalah tata cara untuk memperoleh spesimen secara benar dari pasien rawat jalan dan rawat inap Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk pengambilan spesimen

Tempat pengambilan spesimen

1. Untuk pasien rawat jalan : ruang sampling unit pelayanan laboratrium

2. Untuk pasien rawat inap: ruang perawatan

3. Pengambilan specimen tidak dilaksanakan /ditunda bila: - identitas pasien tidak cocok dengan data dalam pormulir

permintaan teks.

- Jumlah spesimen tidak cukup.

- Bila sesatu hal, pasien menolak untuk mengambil specimen, maka harus dibuat pernyataan tertulis dan ditanda tangani oleh pasien keluarganya dan petugas yang bersangkutan.

A. Ruang untuk tempat pengambilan spesimen

1. Pengambilan di ruang sampling laboratrium (pasien rawat-jalan)

1. Dilaksanakan oleh petugas laboratrium yang memakai jas praktikum.

(3)

3. Memeriksa format permintaan dan menanyakan identitas pasien sesuai format

4. Konfirmasi persiapan pasien sebelumnya sesuai permintaan klinisi ( misalnya puasa )

5. Mempersiapan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tes

6. Menyiapkan label rekat dan menulis No. Lab, Nama, Tgl, jam pengambilan, dan jenis spesimen, yang akan

ditempelkan pada wadah-wadah yang sudah disiapkan 7. Mengatur posisi pasien ( duduk atau baring )

8. Minta pasien duduk santai ditempat yang sudah disediakan ( pasien mungkin perlu dibaringkan sesuai kondisinya )

9. Memberikan penjelasan seperlunya kepada pasien misal: - Maksud dilakukan pengambilan spesimen

- Tindakan yang dilaksanakan

- Rasa sedikit nyeri pada waktu jarum ditusukkan 10. Melakukan pengambilan spesimen secara benar ( lihat cara pengambilan masing-masing spesimen )

11. Spesimen yang sudah diambil dimasukkan kedalam wadah yang sesuai dan memenuhin syarat

12. Wadah yang telah berisi spesimen harus segera dikirim / dibawah keruang tes yang diminta. Bila tes tidak dapat dilakukan dengan cepat / tidak dapat dikirim segera untuk diperiksa, maka spesimen dapat disimpan dalam tengang waktu tertentu ( lihat pada SOP cara penyimpanan spesimen )

2. Pengambilan di Ruang Perawatan (untuk pasien Rawat –

Inap)

1. Dilaksanakan oleh petugas Laboratorium yang memakai jas praktikum

(4)

permintaan pemeriksaaan, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan keperluan tes

3. Petugas laboratorium menemui pasien yang akan diambil spesimennya sesuai nama dan identitas dalam formulir permintaan

4. Memberikan penjelasan sepenuhnya kepada pasien

5. Melakukan pengambilan spesimen secara benar ( lihat cara pengambian masing-masing spesimen )

6. Spesimen yang sudah diambil dimasukkan kedalam wadah yang sesuai dan memenuhi syarat

7.Wadah yang telah berisi spesimen harus segera dikirim / dibawah ke ruang tes sesuai dengan tes yang telah diminta

Cara Pengambilan spesimen

1. Pengambilan spesimen darah vena

Cara pengambilan punksi vena dapat digunakan dengan cara tabung vakum, semprit atau wing needle

Alat dan Bahan:

- sarung tangan - kapas alcohol 70%

- torniket dari karet ( 2,5x 45 cm) manset sentimeter

- evacuatesampe tube (tabung hampa udara) dengan atau tanpa zat aditif (ditandai dengan warna yang ada pada tutup tabung vakum)

- plaster

Cara kerja

a. Dilakukan oleh petugas laboratrium

b. Memilih daerah yang akan difungksi (antecubital, dorsum manus, dll) dan palpasi pada daerah tersebut (pasien disuruh menggenggam tangannya agar vena lebih muda teraba)

(5)

keluar, biarkan mengering

d. Pasang torniket (lebar 2-2-5 cm)/ manset 7,5 – 10 cm diatas daerah fungsi sehingga terjadi bendungan vena. Pemasangan tidak boleh lebih dari 1 menit

e. Pasien tidak boleh memompa tangannya (mengempal dan relaksasi berganti-ganti)

f. Sebelum jarum ditusukkan flebotomis harus memberi tahu pasien, misalnya “maaf ya, sakit sedikit

g. Setelah alkohol mengering, tusuk vena yang akan diambil darahnya, ambil sesuai kebutuhan sambil lepas torniquet, dan lepaskan jarum dan tekan dengan kapas kering dan diplaster

h. Lepaskan jarum dari tabung spoit dan masukkan darah kedalam tabung dan beri lebel. Bila tabung vakum berisi zat adiktif maka tabung dibolak-balik sebanyak 5-10 kali agar tercampur dengan zat adiktifnya.

2. Pengambilan spesimen darah kapiler: Alat dan bahan: - kapas alkohol 70%

- lanset steril Cara kerja:

a. Bersihkan jari tangan dengan kapas alkohol 70%, biarkan mengering

b. Tusuk dengan lanset steril tegaak lurus terhadap permukaan kulit jari tangan

c. Buang tetesan pertama dengan menggunakan kapas steril, kemudian ambil tetesan berikutnya sesuai kebutuhan d. Bersihkan bekas tusukkan dengan kapas steril dan tutup

dengan plaster

e. Beri lebel yang sesuai dengan wadah specimen

(6)

a. Petugas memberikan penjelasan tentang cara menampung urine dalam botol yang telah disediakan sesuai dengan jenis pemeriksaan :

- Urine sewaktu (urin yang dikemihkan kan pada suatu waktu yang tidak ditentukan secara khusus)

- Urin pagi (urin yang pertama kali dikemihkan pada pagi hari setelah bangun tidur)

- Urin post-prandial (urin yang pertama kali dikemihkan pada 1,5-3 jam setelah makan)

- Urin 24 jam misanya: urin yang dikeluarkan jam 7 pagi dibuang. Semua urin yang dikeluarkan kemudian ditampung termasuk urin jam 7 pagi esok harinya. Urin 24 jam sering memerlukan pengaet (tergantung jenis tes urin) untuk melindungi spesimen dari dekomposisi dan komtaminasi

- Urinn siang 12 jam (urin yang dikeluarkan jam 7 pagi sampai jam 7 malam

- Urin malam 12 jam ( jam 7 malam sampai jam 7 pagi) - Urin 3 gelas dan urin 2 gelas (berguna untuk memberikan

gambaran radang atau lesi yang terdapat pada saluran kemih pria

b. Tampung urin kedalam wadah/botol yang bersih kira-kira 10 cc, dengan cara pasien diseluruh kemih dimana urin pertama kali dibuang, yang diambil baru kemih bagian tegah dan urin terakhir dibuang

4. Cara pengambilan spesimen tinja (feses)

Ambil specimen feses dengan menggunakan ujung lidi yang bersih dan masukkan pada botol / wadah yang bersih dan tertutup. Ambil bagian-bagian fases yang terlihat mencurigakan misalnya darah, lender, dll

(7)

Cara pelaksanaan pengumpulan dahak SPS

S (sewaktu): sputum dikumpulkan pada saat dating pertama kali dan saat pulang pasien diberi pot untuk pemeriksaan hari kedua

P (pagi) : sputum dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawah dan diserahkan sendiri pada petugas laboratrium

S (sewaktu) : sputum diserahkan pada hari kedua, pada saat menyerahkan dahak pagi.

1. petugas laboratrium memberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan cara mengeluarkan sputum, dan menjelaskan perbedaan sputum dengan ludah

2. pasien berdiri tegak atau duduk tegak

3. pasien diminta untuk menarik napas dalam 2 -3 kali kemudian keluarkan napas bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang kali samapi sputum keluar

4. sputum yang dikeluarkan ditampung langsung dalam wadah dengan cara melekatkan wadah kemulut. Amati keadaan sputum, sputum yang berkualitas baik tampak kental purulen dangan volume cukup 3-5 ml

5. tutup wadah dengan erat

6. spesimen dikirim ke ruang pemeriksaan / laboratrium

(8)

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

NO. NO REVISI: HALAMAN :

PROSEDUR TETAP

Terbitan Tgl

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng

A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030

PENGERTIAN

TUJUAN

PROSEDUR

Cara pemberian identitas spesimen adalah tata cara menulis identitas yang lengkap dibuku registrasi dan blanko pemeriksaan dan memberikan lebel yang ditempelkan pada wadah spesimen Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk pemberian identitas spesimen

Untuk menghindari kesalahan spesimen satu dengan yang lain - Pemberian identitas harus ditulis dengan lengkap pada

blanko pemeriksaan sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan

- Spesimen yang tidak lengkap identitasnya, pemeriksaannya ditunda / tidak dilaksanakan

A. Alat: - pulpen - kertas lebel

- spidol permanen (bila tidak menggunakan kertas lebel) B. Cara pemberian identitas spesimen

1. Pemberian identitas dilaksanakan oleh analis laboratrium yang bertugas

2. Identitas yang lengkap ditulis pada buku regestrasi dan blanko pemeriksaan sesuai dengan formulir permintaan berupa:

(9)

b. Tanggal dan jam pengambilan spesimen

c. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekan medik)

d. Identitas penirim (nama, alamat/ruangan, nomor, telefon)

e. Identitas spesimen (jenis, volume, lokasi pengambilan)

f. Pemeriksaan laboratrium yang diminta g. Nama pengambilan spesimen

h. Trnspor media/ pengawet yang digunakan

i. Keteranagan klinis: diagnosa atau riwayat singkat penyakit, riwayat pengobatan

3. Identitas pada kertas lebel berupa nomor urut lab, nama, umur, jenis kelamin pasien, jenis spesimen, tanggal dan jam pengambilan, kemudian ditempel pada wadah yang sudah berisi spesimen (tabung reaksi, botol, atau slide). Bila tidak menggunakan kertas lebel, bisa menggunakan spidol permanen dan menulis pada wadah yangg berisi spesimen 4. Spesimen yang sudah lengkap identitasnya kemudian

dikerjakan sesuai permintaan

UPTD

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

CARA PENERIMAAN SPESIMEN

(10)

PROSEDUR TETAP

Terbitan Tgl

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng

A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030

PENGERTIAN

TUJUAN

PROSEDUR

Cara penerimaan spesimen adalah tata cara penerimaan jenis spesimen pemeriksaan, menentukan apakah spesimen tersebut masih memenuhi syarat untuk diperiksa.

Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penerimaan spesimen

1. Spesimen yang diterima harus dengan identitas yang lengkap

2. Spesimen harus cukup sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta, dan memenuhi syarat pemeriksaan (tidak boleh rusak)

a. Spesimen yang datang pertama-tama harus melalui loket peneriman untuk pencatatan oleh petugas administrasi laboratrium

b. Spesimen yang diterima harus dilengkapi dengan identitas yang lengkap

c. Spesimen dibawah / ditempatkan pada loket khusus penerimaan specimen

d. Spesimen harus ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah tumpah dan bocornya spesimen

e. Wadah harus dapat didisenfeksi disterilkan

f. Wadah harus terbuat dari bahan tidak mudah pecah atau bocor

g. Loket peneriman wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah atau bocor

(11)

h. Wadah diberi lebel tentang identitas spesimen i. Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari

logam atau plastic yang dapat di desinfeksi atau disterilkan ulang

j. Baki harus di desinfeksi / disterilkan setiap hari k. Wadah terletak diatas baki dalam posisi berdiri l. Spesimen dianalisa sesuai permintaan pemeriksaan

(hematologi, kimia, klinik, imunologi, cairan tubuh, dll)

UPTD

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

CARA PENAMPUNGAN SPESIMEN

NO: NO REVISI: HALAMAN :

(12)

TETAP

Tgl

Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng

A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030

PENGERTIAN TUJUAN PROSEDUR

Cara penampungan spesimen adalah tata cara mengumpulkan dan menampung spesimen pada wadah secara benar.

Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penampungan spesimen

1. Wadah harus cukup memadai untuk spesimen sesuai dengan jenis tes.

2. Spesimen tidak boleh tumpah atau keluar dari wadah. 3. Wadah harus disertai identitas yang jelas.

Darah:

 Wadah berupa tabung reaksi yang steril, kering dan tertutup rapat.

 Petugas laboratrium yang bertugas menampung pada wadah tersebut yang volumenya sesuai dengan jumlah spesimen yang dibutuhakn (untuk tes tertentu diperlukan antikoagulan atau medium transport tertentu untuk mikrobiologi yang sesuai dengan jenis tes yang diminta)

Urin:

 Wadah berupa plastic atau kaca bermutu lebar, tertutup esktip, kering dan steril.

 Pasien disuruh menampung urinnya pada waktu tersebut.

Fases

 Wadah berupa plastic atau kaca bermulut lebar, tertutup, kering dan steril

UPTD

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

CARA PENYIMPANAN SPESIMEN

NO: NO.REVISI: HALAMAN:

PROSEDUR Terbitan Ditetapkan

(13)

TETAP Tgl A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030 PENGERTIAN TUJUAN PROSEDUR

Penyimpanan spesimen adalah tata cara peyimpanan spesimen untuk beberapa waktu samapi batas waktu yang ditentukan.

Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penyimpanan spesimen

Penyimpanan spesimen dilakukan jika situasi/ keadaan tertentu mengharuskan pelaksaan tess ditunda (gangguang PLN, alat tergangu, beban kerja terlampaui besar, tes tertentu yang sudah ditentukan jadwalnya misalnya tes imunologi).

1. Dilaksanakan oleh petugas laboratrium.

2. Spesimen disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah atau bocor. 3. Wadah diberi lebel berisi tentang tulisan identitas pasien,

tanggal, jam pengambilan, jenis spesimen, dan jenis tes yang diminta.

4. Wadah yang sudah mengandung spesimen ditempatkan pada lingkungan yang sesuai dengan tenggang waktu penyimpanan sesuai dengan jenis tes yang diminta

Darah lengkap untuk tes:

 Darah rutin (darah EDTA): spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar atau disimpan pada suhu 40C sampai

24 jam.

Serum / Plasma

Cara mendapatkan serum / plasma:

1. Serum harus dipisahkan paling lama 1 jam setelah pengambilan darah.

2. Darah diambil kira-kira 5-7 ml kemudian disentrifus1000rpm.

(14)

bersih dan steril.

4. Bila tes tidak segera dilakukan maka serum disimpan pada suhu -200C atau pada -700C bila disimpan bertahun-tahun.

Beberapa contoh tes rujukan dengan waktu penyimpanan dibawah ini:

Fe dan TBC (serum): spesimen stabil disimpan pada suhu

kamar selama 4 hari, dan dapat bertahan selama 7 hari pada suhu 40C.

Glukosa:serum stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu

kamar, plasma stabil disimpan sampai 1 jam pada suhu kamar.

Fraksi lipid (serum/ plasma EDTa, heparin): stabil

disimpan pada suhu 40C selama 5-7 hari, pada suhu 200C

selama 3 bulan. Pada sampel lipemik dilarutkan dengan NaCl 0,9 % 1:4, dan sampel ini padat disimpan selama selama 3 hari pada sushu 40C.

CK (creatin kinase), CK MB (serum/ plasma, EDTA,

heparin): stabil disimpan 24 jam pada suhu kamar, dan 1 minggu pada suhu 40C.

LDH (serum/ plasma, EDTA, heparin): stabil disimpan

selama 2 hari pada suhu 40C

Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin): digunakan specimen

serum/plasma heparin, sebaiknya diperiksa beberapa jam setelah pengambilan, atau disimpan dalam lemari pendingin  Tes serologi hepatitis (HbsAg, Anti HBs, Anti HBc IgM,

Anti HVC):

Digunakan spesimen serum / plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3 hari pada suhu 2-80C, stabil selam

3 bulan pada suhu-200C

 Tes anti HIV-1, HIV-2: digunakan spesimen serum/plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3-7 hari

(15)

pada suhu 2-80C, stabil selama 3 bulan pada suhu -200c

 Tes eletrolit (natrium, kalsium, clorida): serum/plasma heparin (lithium /Na-heparin), spesimen ini stabil disimpan selama 10 hari pada suhu 2-80C

Urin: stabil sampai 2 jam pada suhu kamar, jika terpaksa ditunda

>2 jam maka urin disimpan pada suhu 40C, bila perlu gunakan

pengawet urin (lihat SOP cara pengambilan sampel). Pemilihan jenis pengawet harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahan dalam interprestasi hasil).

Tes bakteri/ Mikrobiologi (Pemeriksaan Rujukan) :

1. Penyimpanan untuk bakteri tertentu ( darah ) dilakukan pada suhu kamar, tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam. Tidak boleh disimpan dalam lemari es.

2. Spesimen untuk isolasibakteri seperti sterptococcus pyogenes harus disimpan dalam transpor medium.

3. Darah yang mengandung sedikit bakteri disimpan pada medium enrichemen, misanya salmonella spp dalam medium empedu.

4. Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorhoae (sekret) tidak boleh disimpan dalam suhu dingin, atau disimpan dalam medium transport (medium stuart)

5. Urin disimpan pada suhu 2-80C, tidak lebih dari 18 jam.

6. Tinja : dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila >2 jam tinja dimasukkan dalam media carry & Blair pada suhu kamar, atau pada suhu2-80C.

UPTD

Puskesmas Ulaweng Jl. Makassar No.17 Tacipi, Kec Ulaweng

CARA PENGIRIMAN SPESIMEN

NO: NO REVISI: HALAMAN:

PROSEDUR TETAP

Ditetapkan

(16)

A. Makkulasse,S.Sos Nip.19650810 199103 1 030

PENGERTIAN TUJUAN PROSEDUR

Pengiriman spesimen adalah tata cara penyiapan dan pengemasan spesimen untuk dikirim ke laboratrium rujukan

Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk pengiriman spesimen

Pengiriman spesimen ke laboratrium rujukan dilakukan pada tes tertentu yang fasilitas pemeriksaannya belum tersedia.

1. Spesimen dikemas dalam kotak khusus untuk pengiriman dalam 3 lapisan dari dalam keluar;

Wadah kedap air berisi spesimen

Wadah kedap air dengan bantalan absorben untuk mengisi spesimen bila bocor karena guncangan

Wadah yang melindungi dari pengaruh luar

2. Spesimen dibuatkan berita acara dengan mencantumkan identitas spesimen berupa nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, tanggal, jam pengiriman, nomor pengiriman, laboratrium rujukan yang dituju, tanda tangan kepala analis/ atau yang mewakili.

3. Pada bagian luar paket kotak harus diberi peringatan agar bahan bisa ditangani secara khusus dan hati-hati, sehingga harus ditulis dengan huruf yang jelas “Berisi bahan yang

mengandung bakteri/virus penyebab penyakit”

4. Pengiriman spesimen dengan paket:

Spesimen dikirim dalam suhu tertentu (sesuai dengan penyimpanan tiap spesimen untuk tes tertentu) dalam wadah yang sesuai. Lindungi specimen dari panas, sinar matahari dan dingin yang terlalu kuat.

Spesimen diantar lansung atau dikirim melalui jasa tranportasi yang menjamin segera mengantar kelaboratrium penerima

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Layanan / HoReCa / biaya integrasi Hiburan Layanan; HoReCa; Pemilik hiburan Pendaſtaran di platform Vestarin Isi formulir aplikasi yang luas Nyatakan diskon untuk pengguna

Dengan jaringan investor dan pebisnis yang sudah mencapai angka puluhan juta, pemasaran dan penggunaan Cyronium di bawah pengelolaan PT Ciptalintang Aji Dana menjadi sangat

Ruang penyimpanan rekam medis harus dapat memberi pelayanan yang cepat kepada seluru pasien, mudah dicapai dari segala tempat dan mudah menunjang administrasi.Ruang

dan menjadi salah satu syarat agar dapat mengusulkan perencanaan dapat mengusulkan perencanaan kebutuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan pada pelayanan kebutuhan sarana,

Yang bertanda dibawah ini saya, Nita Meiliani, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK DESAIN PRODUK, DAYA TARIK PROMOSI, DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP

Hal tersebut didukung dengan: (1) Validitas perangkat pembelajaran kooperatif tipe MURDER pada mata pelajaran memperbaiki peralatan rumah tangga listrik termasuk

Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan bersama antara panjang tungkai, power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap

Skripsi yang berjudul Representasi Perempuan Ras Kulit Hitam Dalam Film “Hidden Figures” ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua yang telah memberikan