ANALISA PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
ANALISA PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
STRUKTUR
STRUKTUR
BR
BR EA
EA STI
STING
NG DO
DOLPH
LPHIN
IN
PADA DERMAGA
PADA DERMAGA
(Studi Kasus : Dermaga Kalijapat, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta) (Studi Kasus : Dermaga Kalijapat, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta)Nohan Sanega, Erna Savitri Nohan Sanega, Erna Savitri
Lingkungan IV RT.02, RW. 06, Kel. Bandar Jaya Barat, Kec. Terbanggi Besar, Lampung Tengah Lingkungan IV RT.02, RW. 06, Kel. Bandar Jaya Barat, Kec. Terbanggi Besar, Lampung Tengah Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640
E-mail : nohansanega17@gmail.com E-mail : nohansanega17@gmail.com
ABSTRAK ABSTRAK Konstruksi
Konstruksi breasting dolphin merupakan fasilitas penunjang bongkar muat pada Dermagabreasting dolphin merupakan fasilitas penunjang bongkar muat pada Dermaga Kalijapat di Pelabuhan Tanjung Priok. Fasilitas tersebut merupakan suatu struktur bantu yang berfungsi Kalijapat di Pelabuhan Tanjung Priok. Fasilitas tersebut merupakan suatu struktur bantu yang berfungsi bagi kapal untuk bersandar maupun bertambat. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagi kapal untuk bersandar maupun bertambat. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kekuatan struktur breasting dolphin yang ada, apakah memenuhi perhitungan dan
ketentuan-kekuatan struktur breasting dolphin yang ada, apakah memenuhi perhitungan dan ketentuan- ketentuanketentuan yang telah ditetapkan atau tidak. derm
yang telah ditetapkan atau tidak. derm aga Kalijapat sendiri dirancang untuk dapat melayani jenis kaga Kalijapat sendiri dirancang untuk dapat melayani jenis k apalapal tanker dengan bobot maksimum 5000 DWT. Dalam perancangan struktur
tanker dengan bobot maksimum 5000 DWT. Dalam perancangan struktur breasting dolphin perlubreasting dolphin perlu diperhatikan beberapa faktor antara lain gempa, gelombang, arus, gaya tumbukan dan tarikan kapal, diperhatikan beberapa faktor antara lain gempa, gelombang, arus, gaya tumbukan dan tarikan kapal, serta tanah yang dapat mempengaruhi daya dukung
serta tanah yang dapat mempengaruhi daya dukung dari breasting dolphin tersebut. dari breasting dolphin tersebut. . Pada penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan studi lapangan. Proses evaluasi dilakukan dengan ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan studi lapangan. Proses evaluasi dilakukan dengan perhitungan manual dan program bantu SAP 2000
perhitungan manual dan program bantu SAP 2000 v14. Berdasarkan evaluasi perhitungan manual yangv14. Berdasarkan evaluasi perhitungan manual yang dilakukan dapat diketahui daya dukung ijin aksial pondasi tiang beton didapat sebesar 1547 ton, dilakukan dapat diketahui daya dukung ijin aksial pondasi tiang beton didapat sebesar 1547 ton, sedangkan daya dukung lateral ijin didapat 1669 ton, dinyatakan aman karena beban
sedangkan daya dukung lateral ijin didapat 1669 ton, dinyatakan aman karena beban yang bekerja tidakyang bekerja tidak melebihi daya dukung ijin. Sedangkan untuk evaluasi menggunakan program SAP 2000 didapat reaksi melebihi daya dukung ijin. Sedangkan untuk evaluasi menggunakan program SAP 2000 didapat reaksi tahanan maksimum sebesar 0,5 < rasio <0,7 maka rasio <1, sehingga dinyatakan bahwa konstruksi tahanan maksimum sebesar 0,5 < rasio <0,7 maka rasio <1, sehingga dinyatakan bahwa konstruksi aman. Perencanaan penulis menggunakan bobot kapal lebih besar (7000 DWT). Berdasarkan evaluasi aman. Perencanaan penulis menggunakan bobot kapal lebih besar (7000 DWT). Berdasarkan evaluasi perhitungan manual yang dapat diketahui daya dukung ijin aksial pondasi tiang beton didapat sebesar perhitungan manual yang dapat diketahui daya dukung ijin aksial pondasi tiang beton didapat sebesar 1547 ton, sedangkan daya dukung lateral ijin didapat 1523 ton, dapat dinyatakan aman karena beban 1547 ton, sedangkan daya dukung lateral ijin didapat 1523 ton, dapat dinyatakan aman karena beban yang bekerja tidak melebihi daya dukung ijin, untuk evaluasi menggunakan program SAP 2000 didapat yang bekerja tidak melebihi daya dukung ijin, untuk evaluasi menggunakan program SAP 2000 didapat reaksi tahanan maksimum sebesar 0,5 < ratio <0,7 maka rasio <1, sehingga konstruksi aman.
reaksi tahanan maksimum sebesar 0,5 < ratio <0,7 maka rasio <1, sehingga konstruksi aman. Kata Kunci: Dermaga,
Kata Kunci: Dermaga,Breasting DolphinBreasting Dolphin, Pondasi, Pondasi
A
A B
B TR
TR A
A C
C T
T
The construction of breasting dolphin is a supporting facility of loading and unloading at Kalijapat Wharf The construction of breasting dolphin is a supporting facility of loading and unloading at Kalijapat Wharf at Tanjung Priok Port. The facility is an auxiliary structure that works for boats to lean and tie. The at Tanjung Priok Port. The facility is an auxiliary structure that works for boats to lean and tie. The purpose of this final task is to determine the stren
purpose of this final task is to determine the strength of breasting dolphin structure that exists, whethergth of breasting dolphin structure that exists, whether to meet the calculations and provisions that have been
to meet the calculations and provisions that have been established or not. Kalijapat pier itself is designedestablished or not. Kalijapat pier itself is designed to be able to serve the type of tanker with a maximum weight of 5000 DWT. In designing the breasting to be able to serve the type of tanker with a maximum weight of 5000 DWT. In designing the breasting dolphin structure, it is necessary to consider several factors such as earthquakes, waves, currents, dolphin structure, it is necessary to consider several factors such as earthquakes, waves, currents, impact forces and tugs, and soil that can affect the carrying capacity of the dolphin breasting. . In this impact forces and tugs, and soil that can affect the carrying capacity of the dolphin breasting. . In this study the authors use the method of literature and field studies. The evaluation process is done by study the authors use the method of literature and field studies. The evaluation process is done by manual calculation and SAP 2000 v14 auxiliary program. Based on the evaluation of manual manual calculation and SAP 2000 v14 auxiliary program. Based on the evaluation of manual calculations, it can be known that the axial support capacity of concrete pile foundation is 1547 tons, calculations, it can be known that the axial support capacity of concrete pile foundation is 1547 tons, while the lateral carrying capacity of the permit is 1669 tons, otherwise it is safe because the working while the lateral carrying capacity of the permit is 1669 tons, otherwise it is safe because the working load does not exceed the carrying capacity of the permit. While for evaluation using SAP 2000 program load does not exceed the carrying capacity of the permit. While for evaluation using SAP 2000 program obtained maximum reaction resistance of 0.5 <ratio <0.7 then the ratio <1, so it is stated that the obtained maximum reaction resistance of 0.5 <ratio <0.7 then the ratio <1, so it is stated that the construction is safe. Author planning uses larger ship weight (7000 DWT). Based on the evaluation of construction is safe. Author planning uses larger ship weight (7000 DWT). Based on the evaluation of manual calculations which can be known the carrying capacity of the
manual calculations which can be known the carrying capacity of the axial permit foundation of concreteaxial permit foundation of concrete piles obtained for 1547
piles obtained for 1547 tons, while the tons, while the lateral carrying capacity of lateral carrying capacity of the permit obtained 1523 tons, the permit obtained 1523 tons, can becan be declared safe because the workload does not exceed the carrying capacity of the permit, for evaluation declared safe because the workload does not exceed the carrying capacity of the permit, for evaluation using SAP 2000 program obtained reaction resistance maximum of 0.5 <ratio <0.7 then the ratio <1, so using SAP 2000 program obtained reaction resistance maximum of 0.5 <ratio <0.7 then the ratio <1, so construction is safe.
construction is safe. Key word
1. PENDAHULUAN
Secara umum perencanaan pelabuhan agak berbeda dengan perencanaan prasarana lainnya, mengingat peran dan fungsi pelabuhan itu sendiri. Mengingat hal diatas, perencanaan pelabuhan harus dapat memenuhi dan merefleksikan fungsi dan perannya. Perencanaan pelabuhan merupakan multi disiplin ilmu dan mempunyai kompleksitas yang cukup besar, sehingga berbagai disiplin ilmu terkait pada perencanaan pelabuhan ini.
Pembangunan pelabuhan memakan biaya yang sangat besar. Secara teknis hampir semua pelabuhan dapat di bangun, tetapi perlu secara ekonomis untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan. Masalah ekonomis dapat di perhitungkan berdasarkan tujuan dari pelabuhan tersebut, daerah belakang pelabuhan (Hinterland). Hinterland adalah daerah yang mempunyai kepentingan atau hubungan ekonomi, sosial dan hubungan lainnya dengan pelabuhan), daerah operasi dan sebagainya.
K onstruks i breas ting dolphin
berperan sangat penting yang berfungsi sebagai penahan dan penambat kapal pada saat kapal berlabuh. Dalam hal ini Konstruksi Breasting Dolphin yang direncanakan adalah untuk menahan besarnya gaya-gaya yang bekerja baik akibat arus, gelombang, gempa maupun akibat tumbukan dan tarikan kapal (docking impact) pada saat berlabuh dengan menggunakan tiang pancang tegak dan miring. Adapun alasan pemilihan tipe konstruksi breasting dolphin pada pelabuhan dalam penelitian ini dikarenakan konstruksi tersebut mampu untuk menahan gaya-gaya lateral yang besar serta konstruksi breasting dolphin pada penelitian ini terletak dilepas pantai. Untukmenahan gaya lateral yang cukup besar dengan menggunakan tiang pancang miring.
Dalam perhitungan perencanaan Konstruksi Breasting Dolphin, harus memenuhi persyaratan teknis yang ditinjau dari segi keamanan sehingga diperoleh hasil perencanaan yang optimal. Untuk itu maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana perencanaan dan perhitungan Konstruksi Breasting Dolphin pada Dermaga Kalijapat Pelabuhan Tanjung Priok.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh angin arus, gelombang, dan pasang surut, terhadap perencanaanKonstruksi Breasting Dolphin. 2. Untuk mengetahui besarnya energi dan reaksi fender yang terjadi akibat gaya benturan kapal terhadap fender pada Konstruksi Breasting Dolphin.
3. Untuk dapat mengetahui besarnya gaya aksial dan lateral berdasarkan kombinasi gaya –gaya yang bekerja pada Konstruksi Breasting Dolphin.
4. Untuk mengetahui kuat dukung tiang pancang dan faktor tekuk tiang yang terjadi akibat pembebanan Konstruksi Breasting Dolphin.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang
pelabuhan serta sebagai tempt perpindahan intra-dan antarmoda transpotasi.
Tinjauan Hidrodinamika Pantai
Pengetahuan tentang angin sangat penting karena angin menimbulkan arus dan gelombang, angin dapat menimbulkan tekanan pada kapal dan bangunan pelabuhan. Pasang surut adalah penting di dalam menentukan dimensi bangunan pelabuhan seperti pemecah gelombang, dermaga, pelampung penambat, kedalaman alur pelayaran dan perairan pelabuhan, dan sebagainya. Elevasi puncak bangunan didasarkan pada elevasi muka air pasang, sedang kedalaman alur dan perairan pelabuhan berdasar muka air surut. Elevasi muka air rencana ditetapkan berdasar pengukuran pasang surut dalam periode yang panjang. Gelombang yang menyerang bangunan pantai akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan tersebut. Bangunan harus tetap aman terhadap beban gelombang yang bekerja padanya.
Kapal
Panjang, lebar, dan sarat (draft ) kapal yang akan menggunakan pelabuhan berhubungan langsung pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan. Jenis kapal berpengaruh pada tipe pelabuhan yang akan direncanakan.
Dermaga
Dermaga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang. Bentuk dan dimensi dermaga tergantung pada jenis ukuran kapal yang bertambat pada dermaga tersebut. dermaga harus direncanakan sedemkian rupa sehingga kapal dapat merapat dan bertambat serta melakukan kegiatan di pelabuhan dengan aman, cepat,
dan lancar. Dermaga dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu wharf, pier, dan jetty.
Konstruksi Breasting Dolphin
Struktur Dermaga terdiri dari empat (4) jenis struktur yaitu Breasting Dolphin, Mooring Dolphin, Loading Platform, dan Trestle. Konstruksi Breasting Dolphin adalah suatu struktur yang terdiri dari kelompok tiang direncanakan untuk menahan benturan kapal ketika berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh tiupan angin, arus dan gelombang dilengkapi dengan fender untuk penahan benturan kapal, dan bolder untuk menempatkan tali kapal, guna menggerakan kapal disepanjang dermaga dan menahan tarikan kapal. Susunan konstruksi breasting
dolphin dengan tambatan hendaknya
ditentukan secara tepat dengan mempertimbangkan dimensi - dimensi kapal target yang menggunakan kedalaman air, arah angin, arah ombak, pasang surut, dan arus, termasuk tidak ada pengaruh yang merugikan pada pelayaran dan berlabuhnya kapal.
3. METODOLOGI
Untuk mendapatkan hasil analisa mengenai perencanaan dan perhitungan Konstruksi Breasting Dolphin pada Dermaga Kalijapat Pelabuhan Tanjung Priok, diperlukan suatu pendekatan terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu, dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut :
a. Studi Pustaka, yaitu dengan cara mengumpulkan teori-teori mengenai masalah yang erat hubungan dengan parameter yang digunakan untuk melakukan analisa perhitungan Konstruksi Breasting Dolphin, meliputi berbagai referensi baik dari buku-buku literatur tentang pondasi tiang
pancang dermaga maupun referensi lain seperti jurnal, internet dan lain-lain.
b. Studi Lapangan, yaitu langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam usaha mendapatkan data baik data primer berupa foto lokasi maupun data sekunder berupa data penyelidikan tanah, gambar profil pondasi tiang pancang dermaga dan lain-lain, yang berhubungan erat dengan pembahasan tugas akhir ini.
Gambar 1 – Lokasi Dermaga Kalijapat, Tanjung Priok
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa Pasang Surut
Pasang surut yang terjadi adalah pasang surut harian tunggal (diurnal tide), dimana dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Dengan tinggi muka air laut rata-rata sebesar 86 cm. Pada perencanaan pembangunan breasting dolphin bahwa elevasi lantai breasting dolphin didesain sebesar 2,75 m LWS. Pekerjaan pengerukan dilakukan sedalam 7 m, dengan perencanaan bobot kapal 5000 DWT.
Gambar 2. Elevasi Lantai dermaga
Analisa Data Angin, Gelombang, dan
Arus
Angin yang berhembus di sekitar wilayah dermaga Kalijapat Pelabuhan Tanjung Priok umumnya sama seperti yang berhembus di Laut Jawa yaitu angin muson barat dan angin muson timur.
Di Laut Jawa, gelombang dipengaruhi oleh angin dan arahnya bisa sangat bervariasi, khususnya di bulan-bulan transisi (April dan akhir Oktober sampai Nopember) antara muson NW (dari Nopember sampai Maret) dan muson SE (antara Oktober dan Nopember). Disepanjang tahun, ketinggian gelombang laut kurang dari 1 meter. Gaya total akibat gelombang (Fx ).
F x =F dmax |cos ωt| cos ωt – F i max sin ωt = 38.302,206 |cos 1,231.0| cos 1,231.0 – 195.493,460. sin 1,231.0 Lokasi Studi Elevasi Breasting 2,75 m 1,62 m
= 38302,206 N = 3905,74 kgf
Di Laut Jawa yang terbuka, umumnya arus searah dengan arah angin muson. Dari Nopember sampai Maret arusnya ke ara ESE di Laut Jawa dengan kecepatan rata-rata 0,75 sampai 1,25 knot (0,4 sampai 0,6 m/detik).
Analisa Dermaga
Tipe dermaga curah cair Kalijipat Pelabuhan Tanjung Priok yaitu tipe Jetty. Dermaga ini memiliki ukuran jetty head sebesar 8 m x 6,5 m, dengan panjang trestel 7,25 m. dermaga ini dilengkapi dengan 2 buah breasting dolphin
dengan ukuran sebesar 2,5 m x 2,5 m.
Gambar 3. Layout Dermaga Kalijapat Pelabuhan Tanjung Priok
Analisa KonstruksiBreasting Dolphin Breasting dolphin yang dibangun adalah konstruksi beton yang dilaksanakan dengan sistem deck on pile, yaitu menggunakan serangkaian tiang pancang (piles) sebagai pondasi untuk breasting dolphin. Breasting dolphin dibangun di sisi kanan dan kiri loading platform sejauh 20 meter sesuai dengan
gambar rencana.
Tampak atas Tampak Samping
Tampak Depan Potongan Tampak A-A
Potongan B-B
Gambar 4.Breasting Dolphin Dermaga Kalijapat
Analisa Pembebanan StrukturBreasting
Dolphin
Dalam analisa pembebanan konstruksi breasting dolphin dibagi menjadi 2 jenis pembebanan, yaitu pembebanan arah vertikal dan pembebanan arah horizontal.
Total beban vertikal dihitung berdasarkan penjumlahan dari beban sendiri dalam hal ini yaitu beban pilecap, serta beban hidup rencana. Sehingga total beban vertikal adalah: Total beban = Beban pilecap + beban hidup
= 11,25 ton + 1,5 ton = 12,75 ton. Pembebanan horizontal terdiri dari gabungan dari pembebanan akibat beban berthing, beban mooring, dan beban gempa.
Beban Berthing E =W .V² 2g .Ce .Cm .Cs .Cc E
=
(8.360 ton).((0,15 m/s) 2) 2.(9,8) .(0,313).(1,997).(1,0).(1,0) =5,998 ton-m Beban Mooring Akibat angin, Rw = 1,1 x Pa x Aw Rw = 1,1 x 0,293 kg/m2 x (70% x 782 m2 )Rw = 176,427 kg = 0,176 ton Akibat Arus Ra = Cc.ρ .Ac .
Vc 2 2g
Ra =
1,0
.
1025
.(686,7) .(
0,643² 2.9,8)
Ra = 14,847 tonTotal beban mooring 15,023 ton masih memenuhi beban kerja maksimum bollard 50 ton, sehingga bollard dapat dikatakan aman.
Beban Gempa
Perencanaan beban gempa pada tugas akhir ini memakai perhitungan sesuai SNI-1726-2012, dimana lokasi yang diproyeksikan oleh penulis adalah DKI Jakarta, tepatnya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Gambar 5. Daerah Spektrum Respon Gempa
W = Berat Seismik efektif = WDL + W LL
= ∑ Beban Mati + ∑ Beban Hidup = 11,25 ton + 1,5 ton = 12,75 ton. Sehingga diperoleh : V =SDS
R Ie
. W = 0,494
8 1,50
×
12,75 ton = 1,180 ton Total beban horizontal= Beban berthing + beban mooring (angin + arus) + beban gempa
= 5,998 ton + (0,176 ton + 14,847 ton) + 1,180 ton =22,201 ton
Analisa Kombinasi Pembebanan Konstruksi
B reas ting Dolphin
Dalam perencanaan breasting dolphin ini pertama kali dihitung gaya-gaya yang bekerja pada breasting dolphin, diantaranya adalah
berat sendiri breasting dolphin, beban diatas breasting , gaya bentur kapal, gaya tarikan kapal karena angin arus dan gelombang, dan gaya gempa. Berikut kombinasi pembebanan yang direncanakan padabreasting dolphin:
Tabel 1. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi DL LL Berthing Mooring EQ-x EQ-y Wave Comb 1 1,4 1,6 Comb 2 1,2 1,6 1,2 Comb 3 1,2 1,6 1,2 Comb 4 1,2 1,6 1 Comb 5 1,2 1,6 1 Comb 6 1,2 1,6 1,5 Comb 7 1,2 1,6 1,2 1,2 1 1 1,5
Analisa Perhitungan Daya Dukung Aksial Tiang Pancang Struktur
B reas ting Dolphin
Daya dukung tiang pancang pada breasting dolphin terhadap gaya aksial direncanakan 150 ton dengan mutu beton K600. Analisa daya dukung dilakukan berdasarkan kekuatan tanah yang didapat dari hasil uji N SPT.
Analisis daya dukung pondasi tiang pancang terdiri atas daya dukung ujung tiang (end bearing pile) dan daya dukung selimut tiang (skin friction pile). Daya dukung ijin tiang dapat dhitung berdasarkan rumusMeyerhoff(1976). Perhitungan Daya Dukung Ujung Tiang
RUb = 30 N Ap Dimana,
RUb= Tahanan ujung tiang ultimit (ton) N = Nilai N dari tanah lapisan bawah pada
ujung tiang pancang
Ap = Luas ujung tiang pancang (m2) =1
4 x π x D 2 =1
4 x π x (0,5 m)
2 = 0,196 m2
N dihitung dengan rumus : N =
N1+N22
Dimana, N1 = Nilai N SPT pada ujung tiang pancang
N2 = Nilai rata-rata N SPT dalam lingkup dari ujung tiang pancang sampai keatas
sejarak 4D
D = Diameter tiang pancang
Diketahui berdasarkan uji N SPT bahwa nilai N2
pada kedalaman 20 m adalah 62, Sehingga harga NSPT dengan N1= 62 dan N2 = 62 , maka:
N =
N1+N22
=
62+622
=62Selanjutnya dihitung daya dukung ujung tiang pancang sebagai berikut :
RUb = 30 N Ap
= 30 x 62 x 0,196 m2
= 364,560 ton
Perhitungan Daya Dukung Selimut Tiang RUs = N
ASμ
5
Dimana,
RUs = Tahanan selimut tiang (ton)
N = Nilai N rata-rata untuk panjang total tiang pancang yang tertanam 23,045 As = Luas total permukaan keliling tiang
pancang (m) = π x D = π x (0,5 m) x 22 m = 34,557 m2 SF =Safety Factor = 2,5 Sehingga RUs =23,045 x 34,557 x 22 5 = 3504,010 ton Perhitungan Daya Dukung Tiang Ru = 30 N Ap+ N AS μ 5 Ru = 30 x 62 x 0,196 m2 +23,045 x 34,557 x 22 5 Ru = 364,560 ton + 3504,010 ton = 3868,57 ton
Kapasitas Dukung Aksial Ijin
Nilai kapasitas dukung yang diizinkan pada tiang pancang perlu dibagi dengan faktor keamanan (SF). Nilai SF yang digunakan yaitu 2,5 untuk kontrol (Reese O’Neil 1989).
Ra =Ru
SF
Ra = 3868,57
2,5 = 1547,428 ton
Daya Dukung Izin Kelompok Tiang
Setelah mendapatkan nilai kapasitas izin 1 tiang, maka perlu juga dilakukan perhitungan daya dukung izin kelompok tiang sebagai berikut :
Qpg = n x Ra
Dimana,
Qpg= Daya dukung kelompok tiang (ton)
Ra = Kapasitas daya dukung tiang tunggal (ton)
n = Banyaknya tiang pancang
Sehingga Qpg = 4 x 1547,428 ton
= 6189,712 ton
Ra (group) = 6189,712 ton > beban vertikal = 54,218 ton, dengan kedalaman 22 m pada saat N SPT sebesar 62, dinyatakan Aman.
Penentuan Kedalaman
Fixity Point
(TitikJepit)
Dalam studi kasus kali ini penentuan titik jepit berdasarkan atas rumusan dari OCDI 2009
sebagai berikut: Zf =1 β Dimana, β =
√
Kh x D 4 EI 4N = Nilai SPT (N) di permukaan dasar ke dalam titik jepit
Kh = Koefisien reaksi horizontal tanah (kg/cm) = 0,15 x N
= 0,15 x 2 = 0,3 (kg/cm) Dluar = 50 cm
Ddalam = Diameter luar tiang – (tebal tiang x 2)
= 50 cm – 18 cm = 32 cm EI = 2,1 x 106 kg/cm2
I = 168.130,13 cm4
Sehingga letak fixty point /titik jepit diperoleh sebagai berikut: β =
√
Kh x D 4 EI 4 Fixty Point , Zr =1 β = 1101,319 cm = 11,013 mGambar 6. Titik Jepit
Analisa Perhitungan Daya Dukung Lateral Tiang Pancang Struktur
B reas ting Dolphin
Perhitungan Beban Lateral yang Terjadi pada Tiang Miring. Total beban horizontal yang didapat sebesar 52,201 ton
Mencari momen di titik A akibat beban horizontal yang bekerja :
∑MA = (H. ( L+e )) – R . 1/3 L + Hu . (L + e)
Hu = 1669,371 ton
Hasil Analisis Pondasi Tiang Pancang Struktur Dermaga Pada Program SAP 2000
Berdasarkan hasil analisa struktur
breasting dolphin menggunakan SAP 2000 terhadap tiang pancang beton didapat rasio tiang berwarna hijau, yang artinya rasio tegangan berada dikisaran 0,5 < Rasio < 0,7 yang berarti kurang dari 1. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat dinyatakan bahwa tiang
pancang Aman karena masih berada dibawah
rasio tegangan tiang yang diizinkan.
Gambar 7. Rasio Tiang Pancang Beton Tabel 4.10. Rasio Kekuatan Daya Dukung
Berdasarkan Warna
No Warna Keterangan
1 Abu-abu Tidak dianalisis
2 Biru Rasio≤ 0.5
3 Hijau 0.5< Rasio≤ 0.7
4 Kuning 0.7< Rasio≤ 0.9
5 Oranye 0.9 < Rasio ≤ 1
6 Merah Rasio≥ 1
Sementara itu perbedaan hasil
perhitungan perencanaan ulang untuk bobot kapal yang lebih besar yaitu 7000 DWT antara lain terdapat pada:
Gaya berthing = 10,941 ton Gaya mooring = 18,846 ton
Daya dukung lateral ijin = 1523,444 ton
Untuk daya dukung aksial ijin didapat nilai yang sama karena perubahan bobot kapal tidak berpengaruh terhadap beban aksial, maka didapat daya dukung aksial ijin yang sama besar dengan perencanaan kapal 5000 DWT.
Untuk rasio kekuatan daya dukung
menggunakan SAP 2000 didapat rasio 0,5 < Rasio < 0,7, tetap dibawah 1, dinyatakan aman.
Fixty Point HWS 3,27 m 1,68 m 11 m 11 m Sea Bed H Hu R = 3B . 1,5 L2. γ . Kp L= 19 m ± 0,0 LWS ± 2,75 LWS 3B . L . γ . Kp. Seabed
5. KESIMPULAN
Hasil dari Analisa perencanaan dan perhitungan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dari analisa data pasang surut diketahui
bahwa tipe pasang surut harian tunggal (diurnal tide) dengan muka air laur rata-rata
±0,86 cm, sedangkan elevasi lantai
dermaga direncanakan +2,75. Elevasi lantai dermaga aman.
Gaya-gaya yang terjadi dipengaruhi oleh
angin, gelombang, dan arus. Perencanaan kapal 5000 DWT didapat gaya berthing dan 5,998 ton, gaya mooring = 15,23 ton. Perencanaan kapal 7000 DWT didapat gaya berthing 10,941 ton dan gaya mooring 18,846 ton. Memenuhi kekuatan fender dan bollard.
Perencanaan kapal 5000 daya dukung
aksial ijin didapat 6189,712 ton > beban vertikal 12,75 ton, daya dukung lateral ijin pondasi didapat 1669,371 ton > beban horizontal 412,787 ton, dinyatakan Aman.
Perencanaan kapal 7000 DWT didapat daya dukung aksial ijin 6189,712 ton > beban vertikal 12,75 ton, daya dukung lateral ijin pondasi didapat 1523,444 ton > beban horizontal 558,714 ton, dinyatakan Aman.
Analisa menggunakan SAP 2000 v14 bai
perencanaan kapal 5000 DWT dan 7000 DWT didapat rasio tegangan 0,5 < ratio < 0,7, kerang dari 1 yang berarti struktur Aman.
Perencanaan breasting dolphin dengan
kapal maksimum 5.000 DWT dapat
direncanakan dengan dimensi 2,5 m x 2,5 m dan kedalaman pondasi tiang pancang 22 m telah memenuhi persyaratan untuk dermaga tipe jetty .
Saran
Perencanaan sebaiknya menggunakkan
peraturan dan ketentuan terbaru tersebut sehingga pendekatan perencanaan semakin baik.
Dalam perencanaan untuk kapal yang lebih
besar, diperlukan pemaparan mengenai rencana pengembangan pelabuhan.
Diharapkan dalam perencanaan pelabuhan
untuk data geoteknik tidak hanya digunakan data N-SPT, diperlukan juga data mengenai indeks properties tanah, sondir, dan sebagainya agar pendekatan perencanaan semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Triadmojo, Bambang. 2016.Perencanaan
Pelabuhan. 2016. Yogyakarta: Beta Offset Kramadibrata, Soedjono. 2002. Perancanaan
Pelabuhan. 2002. Bandung: ITB.
Saputro, Suwandi. 2016.Perancangan Teknis Dermaga. Jakarta
Savitri, Erna. 2015.Rekayasa Pondasi . Jakarta Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia. Jakarta: Sekertariat Negara
Savitri, Erna. 2015. Mekanika Tanah. Jakarta: John Hi-Tech Idetama.
The Overseas Coastal Area Development Institute Of Japan, OCDI. 2009. Standar Teknis Dan Penjelasan Untuk Fasilitas-Fasilitas Pelabuhan Di Jepang.
S.J. Tomlinson, 2008. Pile Design and
Construction Practice.5th Edition. Taylor & France. USA and Canada.
SNI 1726. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.