PENGADAAN JASA KONSULTANSI
PENGADAAN JASA KONSULTANSI
PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH
PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH
KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN
PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN
(UKL/UPL PENGADAAN LAHAN UNTUK JEMBATAN GONDOMONO)
(UKL/UPL PENGADAAN LAHAN UNTUK JEMBATAN GONDOMONO)
SUMBER DANA
SUMBER DANA APBD KOTA
APBD KOTA SEMARANG
SEMARANG TA. 2016
TA. 2016
B
B A
A B
B II
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
1.1. LATAR
LATAR BELAKANG
BELAKANG
Pemerintah Indonesia berusaha memahami strategis pertumbuhan ekonomi adalah
Pemerintah Indonesia berusaha memahami strategis pertumbuhan ekonomi adalah
dengan pembangunan areal perkotaan khususnya di pulau jawa dan bahwa
dengan pembangunan areal perkotaan khususnya di pulau jawa dan bahwa
kepadatan
jalan
dalam
areal
perkotaan
belum
mendapatkan
perhatian
kepadatan
jalan
dalam
areal
perkotaan
belum
mendapatkan
perhatian
khusus,sehingga kurang berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia,
khusus,sehingga kurang berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia,
termasuk kepadatan jalan arteri maupun kolektor perkotaan di Jawa Tengah,
termasuk kepadatan jalan arteri maupun kolektor perkotaan di Jawa Tengah,
5) Merekomendasikan alternatif upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
kepada Dinas Bina Marga Kota Semarang sebagai pengelola Pembangunan
Infrastruktur jalan/jembatan.
Tujuan dilaksanakannya studi ini adalah:
1. Mengidentifikasi dampak penting terhadap rencana kegiatan Pembangunan jalan,
pada tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang diprakirakan akan terkena
dampak akibat rencana kegiatan pembangunan jalan
3. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan sebagai akibat adanya
rencana kegiatan pembangunan jalan.
4. Merumuskan saran tindak lanjut pengelolaan dan pemantauan lingkungan di tapak
kegiatan dan sekitarnya.
1.3. SASARAN DAN MANFAAT
Sasaran dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama
Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (UKL/UPL Pengadaan Lahan untuk Jembatan
Gondomono)
sedemikian
rupa
sehingga
tercapai
terwujudnya
pembangunan/peningkatan Jembatan Gondomono.
1.4. LOKASI PEKERJAAN
Dalam pembahasan ini yang akan dikembangkan adalah rencana Jembatan
Gondomono yang mencakup ± 2 kecamatan, yaitu Kec. Semarang Utara, Kec.
Semarang Barat.
Rencana pembangunan Jembatan Gondomono sebagai bagian dari jaringan
infrastruktur jalankota menghubungkan antara kawasan semarang utara dan kawasan
semarang barat. Rencana pembangunan jembatan Gondomono menjadi jalan
alternatif menuju ke arah barat melalui jalan arteri utara Kota Semarang
Rencana Jembatan
Gondomono
Jl. Gondomono
Rencana Pelebaran
B A B II
DATA PENUNJANG
2.1.
DATA DASAR
Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1.
Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan konsultansi harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik
oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2.
Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3.
Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme
dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan .
4.
Persyaratan Prosedural
15.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan atau Kegiatan Yang Telah
Memiliki Izin Usaha dan atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup.
16.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
17.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
18.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan Hidup Dan Izin Lingkungan
19.
Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
Nomor
KEP.
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
20.
Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
Nomor
KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara.
21.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-13/MENLH/3/1998
tentang Baku Mutu Sumber Tidak Bergerak.
22.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002
tentang Baku Mutu Air Sumur / Air Bersih.
23.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik
B A B III
RUANG LINGKUP
TUGAS DAN KEWENANGAN
3.1.
LINGKUP KEGIATAN.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan, maka ruang lingkup dan
format penyusunan DOKUMEN UKL-UPL adalah sebagai berikut.
A.
1. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Pemrakarsa *)
2. Alamat Kantor, kode pos, No. Telp
dan Fax. email.
*) Harus ditulis dengan jelas identitas pemrakarsa, termasuk institusi dan orang yang
bertangggung jawab atas rencana kegiatan yang diajukannya.
Jika tidak ada nama badan usaha/instansi pemerintah, hanya ditulis nama pemrakarsa (untuk
perseorangan)
jumlah penggunaan air
5. Bidang
Pariwisata:
luas
lahan yang digunakan, luas
fasiltas pariwisata yang akan
dibangun, jumlah kamar,
jumlah
mesin
laundry,
jumlah
hole,
kapasitas
tempat
duduk
tempat
hiburan dan jumlah kursi
restoran
6. Bidang Pekerjaan Umum
Pembangunan
dan/atau
peningkatan jalan dengan
pelebaran
yang
membutuhkan
pengadaan
lahan (di luar rumija)
Garis besar komponen rencana usaha dan/atau kegiatan
Pada bagian ini pemrakarsa menjelaskan:
a).
Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang
Bagian ini menjelaskan mengenai Kesesuaian lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang sesuai ketentuan
•
Kualitas air badan penerima/sungai pada jarak 50 m sebelum dan
setelah lokasi pekerjaan, peruntukkan badan air, plankton dan bentos
serta baku mutu badan air
•
Kualitas air sumur di lokasi baku mutu iklim dan kualitas Udara.
2. Kualitas udara ambien di lokasi kegiatan serta baku mutu lingkungan,
pengukuran meliputi parameter : iklim mikro, kualitas udara (CO, NOx,
SOx, Pb, debu dan HC) serta kebisingan.
3. Survei lalu lintas dn survei getaran.
b). Flora dan Fauna
1. Biota aquatik (plankton, bethos dan nekton)
2. Flora : jenis tumbuhan yang ada di lokasi kegiatan serta lokasi kegiatan
sekitar.
3. Fauna terestial : Keberadaan jenis-jenis satwa /fauna di sekitar lokasi
kegiatan dan luar lokasi kegiatan
E.
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
a). Kependudukan
-
Kependudukan (struktur kependudukan atau profil masyarakat, kelompok
etnis , pendidikan, tenaga kerja, mobilisasi tenaga kerja)
- Pertumbuhan penduduk
- Kepadatan penduduk
b). Sosial-Ekonomi
Adapun Upayapengelolaan lingkungan pada aspek ini dilakukan terhadap :
-
Limbah padat
-
Kantin, sampah halaman, dll (bila ada)
-
Limbah cair (bila ada)
-
Gas buang air dari kendaraan (ambien)
-
Debu
-
Kebisingan, dll.
1.
Upaya Pemantauan Limbah dan Cemaran
Pada kajian ini akan menjelaskan pemantauan terhadap adanya limbah dan
cemaran (padat, cair, gas, debu, serta kebisingan). Secara garis besar
Upayapemantauan lingkungan dilakukan dengan cara melakukan telaahan
terhadap :
-
Pemantauan terhadap Upaya pengelolaan
-
Bentuk fisik
-
Sumber dampak
-
Jenis dampak yang ditimbulkan
-
Kualitas parameter kunci sesudah pengolahan
-
Tolok ukur & kualitas baku mutu lingkungan (SK Menteri, SK Gubernur, atau
lainnya)
(dapat dilengkapi dengan narasi yang menerangkan bahwa lokasi
tersebut disajikan lebih jelas dalam peta pengelolaan lingkungan pada
lampiran UKL-UPL); dan
c. periode pengelolaan lingkungan hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pengelolaan
lingkungan hidup yang direncanakan.
3. Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
Kolom Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup terdiri atas tiga sub kolom
yang berisi informasi:
a. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan
informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik untuk melakukan
pemantauan atas kualitas lingkungan hidup yang menjadi indikator
kerberhasilan pengelolaan lingkungan hidup (dapat termasuk di
dalamnya: metode pengumpulan dan analisis data kualitas lingkungan
hidup, dan lain sebagainya);
b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud dilakukan
(dapat dilengkapi dengan narasi yang menerangkan bahwa lokasi
tersebut disajikan lebih jelas dalam peta pemantauan lingkungan pada
lampiran UKL-UPL); dan
Lampiran
Formulir UKL-UPL juga dapat dilampirkan data dan informasi lain yang dianggap
perlu atau relevan, antara lain:
1. Bukti formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara
prinsip dapat dilakukan;
2. Bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau Kegiatan telah sesuai
dengan rencana tata ruang yang berlaku (kesesuaian tata ruang ditunjukkan
dengan adanya surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata Ruang
Nasional (BKPTRN), atau instansi lain yang bertanggung jawab di bidang
penataan ruang);
3. Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu);
4. Peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi dengan
skala yang memadai yang menggambarkan lokasi pengelolaan lingkungan
hidup dan lokasi pemantauan lingkungan hidup; dan
5. Data dan informasi lain yang dianggap perlu.
3.3.
KELUARAN/OUTPUT
1.
Draft Dokumen UKL-UPL
sebelum pelaksanaan diskusi, agar Tim Teknis mempunyai kesempatan yang cukup
untuk mempelajarinya.
Laporan-laporan dalam pekerjaan ini, disajikan dalam 4 (empat) tahap pembahasan
yaitu :
1. Diskusi 1, diskusi pada tahap awal ini membahas Buku Draft UKL-UPL dengan
Tim Teknis
2. Diskusi 2, diskusi ini membahas Laporan Dokumen UKL-UPL dengan Tim Teknis
3. Diskusi 3, diskusi ini membahas Laporan Akhir Dokumen UKL-UPL dengan
Komisi Penilai.
4. Pengesahan Dokumen UKL-UPL
Selain dari diskusi secara formal seperti tersebut diatas, juga dilakukan konsultasi
(diskusi informal) dengan narasumber/pejabat yang membidangi dengan tujuan untuk
menyelaraskan setiap hasil pekerjaan sehinggan sesuai dengan yang diharapkan.
3.7
JANGKA WAKTU
Kegiatan Konsultan dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan kepada Konsultan adalah selama
75
(
Tujuh Puluh Lima
) hari kerja
atau
2.5
(
Dua Setengah
) bulan.
Waktu selama
2.5
(Dua Setengah) bulan ini
tidak termasuk waktu tunggu penilaian dokumen oleh Komisi Penilai Kota Semarang
c) Tenaga Ahli Fisika Kimia
Tenaga ahli ini adalah seorang sarjana S1 Fisika/Kimia lulusan perguruan tinggi
negeri atau swasta disamakan dan mempunyai pengalaman kerja 3 tahun efektif
yang terkait. Diutamakan memiliki sertifikat / bimbingan teknis
AMDAL-UKL-UPL/penilaian lingkungan.
d) Tenaga Ahli Biologi
Tenaga ahli ini adalah seorang sarjana S1 ilmu Biologi lulusan perguruan tinggi
negeri atau swasta disamakan dan mempunyai pengalaman kerja 3 tahun efektif
yang terkait. Diutamakan memiliki sertifikat / bimbingan teknis
AMDAL-UKL-UPL/penilaian lingkungan.
e) Tenaga Ahli Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Tenaga ahli ini adalah seorang sarjana S1 Ekonomi / S1 Sospol lulusan perguruan
tinggi negeri atau swasta disamakan dan mempunyai pengalaman kerja 3 tahun
efektif yang terkait. Diutamakan memiliki sertifikat / bimbingan teknis
AMDAL-UKL-UPL/penilaian lingkungan.
B A B IV
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
4.1. UMUM
Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan
diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :
Produk laporan yang harus diserahkan dikelompokkan dalam 2 bagian, yaitu :
1.
Laporan yang harus diserahkan untuk bahan diskusi yang harus diserahkan
dengan tenggang waktu sebelum jadwal diskusi. Laporan-laporan yang harus
diserahkan, terdiri dari:
•
Buku Draft UKL-UPL sebanyak 10 (sepuluh) buku, termasuk data
survei dan dokumentasi
2.
Buku laporan yang harus diserahkan pada akhir pekerjaan, terdiri dari:
•
Buku Laporan Pendahuluan UKL-UPL, sebanyak 10 (sepuluh) buku
•
Buku Laporan Akhir UKL-UPL, sebanyak 10 (sepuluh) buku
•
Buku Ringkasan Eksekutif (RE) sebanyak 15 (lima belas) buku
•
Softcopy hasil seluruh pekerjaan
BAB V
HAL
–
HAL LAIN
5.1. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai
persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan
pekerjaan Perencanaan/studi
5.2. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
SCHEDULE LAYANAN
KEGIATAN KONSULTAN UKL-UPL
TAHUN ANGGARAN 2015
B A B VI
P E N U T U P
Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah
mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pejabat
Pengadaan, Konsultan agar segera membuat Usulan Teknis/ Proposal Teknis agar
dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan
Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.
Ditetapkan,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK
KETIGA/JASA KONSULTAN (UKL/UPL PENGADAAN
HIDUP DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP (Tuliskan kegiatan yang menghasilkan dampak terhadap lingkungan) Contoh: Kegiatan Peternakan pada tahap operasi Pemeliharaan ternak menimbulkan limbah berupa: 1. Limbah cair 2. Limbah padat (kotoran) (Tuliskan dampak yang mungkin terjadi) Contoh: Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah cair Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah padat (Tuliskan ukuran yang dapat menyatakan besaran dampak) Contoh: Limbah cair yang dihasilkan adalah 50 liter/hari. Limbah padat yang dihasilkan adalah 1,2 m 3 /minggu. (Tuliskan bentuk/jenis pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan untuk mengelola setiap dampak lingkungan yang ditimbulkan)
Contoh: Limbah cair dikelola dengan: - memasang drainase permanen pengumpul limbah cair di sekeliling kandang - mengolahnya dalam instalasi biodigester sebelum dibuang ke sungai. 90% limbah padat akan dimasukkan ke biodigester, 10 % lagi akan dijadikan pupuk kandang (Tuliskan informasi mengenai lokasi dimana pengelolaan lingkungan dimaksud dilakukan) Contoh: Lokasi pengelolaan limbah cair adalah di sekeliling kandang dan di area biodigester (secara rinci disajikan pada peta pengelolaan lingkungan hidup pada lampiran ….)
Lokasi pengelolaan limbah padat adalah di sekitar kandang (secara rinci disajikan pada peta pengelolaan lingkungan hidup pada lampiran ….)
(Tuliskan informasi mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan)
Contoh: Pengelolaan limbah cair dilakukan secara menerus sepanjang operasi kegiatan
Pengelolaan limbah padat dilakukan sehari sekali, kandang dibersihkan dan padatan akan dibagi ke digester dan dibuat pupuk
(Tuliskan informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik untuk melakukan pemantauan atas kualitas lingkungan hidup yang menjadi indikator kerberhasilan pengelolaan lingkungan hidup)
Contoh: melakukan pemantauan kualitas effluent dari instalasi biogas sesuai dengan baku mutu air limbah peternakan PERMENLH Nomor … Tahun 20… melakukan pemantauan kualitas air sungai XYZ sesuai dengan PP 82/2001 untuk parameter kunci yaitu BOD, minyak-lemak
(Tuliskan informasi mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud dilakukan)
Contoh: Pemantauan kualitas effluent dilakukan pada saluran outlet dari instalasi biogas (secara rinci disajikan pada peta pemantauan lingkungan hidup pada lampiran ….)
Pemantauan kualitas air sungai dilakukan di 3 titik sebelum outlet, di bawah outlet dan setelah outlet (secara rinci pada peta pemantauan lampiran….) (Tuliskan informasi mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup yang direncanakan) Contoh: Pemantauan kualitas effluent dilakukan 3 bulan sekali Pemantauan kualitas air sungai dilakukan 6 bulan sekali (Tuliskan institusi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup) Contoh: a. Instansi Pelaksana yaitu PT X selaku pemrakarsa b. Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, Dinas Peternakan Kab X c. Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, Dinas Peternakan Kab X (Tuliskan informasi lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan hal-hal yang dianggap perlu)