• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK UKL-UPL Jembatan Gondomono_2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK UKL-UPL Jembatan Gondomono_2"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH

PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH

KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN

PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN

(UKL/UPL PENGADAAN LAHAN UNTUK JEMBATAN GONDOMONO)

(UKL/UPL PENGADAAN LAHAN UNTUK JEMBATAN GONDOMONO)

SUMBER DANA

SUMBER DANA APBD KOTA

APBD KOTA SEMARANG

SEMARANG TA. 2016

TA. 2016

B

B A

A B

B II

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1.

1.1. LATAR

LATAR BELAKANG

BELAKANG

Pemerintah Indonesia berusaha memahami strategis pertumbuhan ekonomi adalah

Pemerintah Indonesia berusaha memahami strategis pertumbuhan ekonomi adalah

dengan pembangunan areal perkotaan khususnya di pulau jawa dan bahwa

dengan pembangunan areal perkotaan khususnya di pulau jawa dan bahwa

kepadatan

jalan

dalam

areal

perkotaan

belum

mendapatkan

perhatian

kepadatan

jalan

dalam

areal

perkotaan

belum

mendapatkan

perhatian

khusus,sehingga kurang berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia,

khusus,sehingga kurang berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia,

termasuk kepadatan jalan arteri maupun kolektor perkotaan di Jawa Tengah,

termasuk kepadatan jalan arteri maupun kolektor perkotaan di Jawa Tengah,

(2)

5) Merekomendasikan alternatif upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan

kepada Dinas Bina Marga Kota Semarang sebagai pengelola Pembangunan

Infrastruktur jalan/jembatan.

Tujuan dilaksanakannya studi ini adalah:

1. Mengidentifikasi dampak penting terhadap rencana kegiatan Pembangunan jalan,

pada tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi.

2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang diprakirakan akan terkena

dampak akibat rencana kegiatan pembangunan jalan

3. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan sebagai akibat adanya

rencana kegiatan pembangunan jalan.

4. Merumuskan saran tindak lanjut pengelolaan dan pemantauan lingkungan di tapak

kegiatan dan sekitarnya.

1.3. SASARAN DAN MANFAAT

Sasaran dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama

Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (UKL/UPL Pengadaan Lahan untuk Jembatan

Gondomono)

sedemikian

rupa

sehingga

tercapai

terwujudnya

pembangunan/peningkatan Jembatan Gondomono.

(3)

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Dalam pembahasan ini yang akan dikembangkan adalah rencana Jembatan

Gondomono yang mencakup ± 2 kecamatan, yaitu Kec. Semarang Utara, Kec.

Semarang Barat.

Rencana pembangunan Jembatan Gondomono sebagai bagian dari jaringan

infrastruktur jalankota menghubungkan antara kawasan semarang utara dan kawasan

semarang barat. Rencana pembangunan jembatan Gondomono menjadi jalan

alternatif menuju ke arah barat melalui jalan arteri utara Kota Semarang

Rencana Jembatan

Gondomono

Jl. Gondomono

Rencana Pelebaran

(4)

B A B II

DATA PENUNJANG

2.1.

DATA DASAR

Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harus

memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1.

Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari kegiatan konsultansi harus dilaksanakan secara benar dan

tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik

oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat

Komitmen/Pengendali Kegiatan.

2.

Persyaratan Obyektif

Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk

kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan

kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

3.

Persyaratan Fungsional

Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme

dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan .

4.

Persyaratan Prosedural

(5)

15.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang

Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan atau Kegiatan Yang Telah

Memiliki Izin Usaha dan atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen

Lingkungan Hidup.

16.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang

Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan

17.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang

Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup

18.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak

Lingkungan Hidup Dan Izin Lingkungan

19.

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

Nomor

KEP.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

20.

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

Nomor

KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara.

21.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-13/MENLH/3/1998

tentang Baku Mutu Sumber Tidak Bergerak.

22.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002

tentang Baku Mutu Air Sumur / Air Bersih.

23.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang

Baku Mutu Air Limbah Domestik

(6)

B A B III

RUANG LINGKUP

TUGAS DAN KEWENANGAN

3.1.

LINGKUP KEGIATAN.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012

tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan, maka ruang lingkup dan

format penyusunan DOKUMEN UKL-UPL adalah sebagai berikut.

 A.

1. Identitas Pemrakarsa

1. Nama Pemrakarsa *)

2. Alamat Kantor, kode pos, No. Telp

dan Fax. email.

*) Harus ditulis dengan jelas identitas pemrakarsa, termasuk institusi dan orang yang

bertangggung jawab atas rencana kegiatan yang diajukannya.

Jika tidak ada nama badan usaha/instansi pemerintah, hanya ditulis nama pemrakarsa (untuk

 perseorangan)

(7)

 jumlah penggunaan air

5. Bidang

Pariwisata:

luas

lahan yang digunakan, luas

fasiltas pariwisata yang akan

dibangun, jumlah kamar,

 jumlah

mesin

laundry,

 jumlah

hole,

kapasitas

tempat

duduk

tempat

hiburan dan jumlah kursi

restoran

6. Bidang Pekerjaan Umum

Pembangunan

dan/atau

 peningkatan jalan dengan

 pelebaran

yang

membutuhkan

pengadaan

lahan (di luar rumija)

Garis besar komponen rencana usaha dan/atau kegiatan

Pada bagian ini pemrakarsa menjelaskan:

a).

Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang

Bagian ini menjelaskan mengenai Kesesuaian lokasi rencana usaha

dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang sesuai ketentuan

(8)

Kualitas air badan penerima/sungai pada jarak 50 m sebelum dan

setelah lokasi pekerjaan, peruntukkan badan air, plankton dan bentos

serta baku mutu badan air

Kualitas air sumur di lokasi baku mutu iklim dan kualitas Udara.

2. Kualitas udara ambien di lokasi kegiatan serta baku mutu lingkungan,

pengukuran meliputi parameter : iklim mikro, kualitas udara (CO, NOx,

SOx, Pb, debu dan HC) serta kebisingan.

3. Survei lalu lintas dn survei getaran.

b). Flora dan Fauna

1. Biota aquatik (plankton, bethos dan nekton)

2. Flora : jenis tumbuhan yang ada di lokasi kegiatan serta lokasi kegiatan

sekitar.

3. Fauna terestial : Keberadaan jenis-jenis satwa /fauna di sekitar lokasi

kegiatan dan luar lokasi kegiatan

E.

Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

a). Kependudukan

-

Kependudukan (struktur kependudukan atau profil masyarakat, kelompok

etnis , pendidikan, tenaga kerja, mobilisasi tenaga kerja)

- Pertumbuhan penduduk

- Kepadatan penduduk

b). Sosial-Ekonomi

(9)

 Adapun Upayapengelolaan lingkungan pada aspek ini dilakukan terhadap :

-

Limbah padat

-

Kantin, sampah halaman, dll (bila ada)

-

Limbah cair (bila ada)

-

Gas buang air dari kendaraan (ambien)

-

Debu

-

Kebisingan, dll.

1.

Upaya Pemantauan Limbah dan Cemaran

Pada kajian ini akan menjelaskan pemantauan terhadap adanya limbah dan

cemaran (padat, cair, gas, debu, serta kebisingan). Secara garis besar

Upayapemantauan lingkungan dilakukan dengan cara melakukan telaahan

terhadap :

-

Pemantauan terhadap Upaya pengelolaan

-

Bentuk fisik

-

Sumber dampak

-

Jenis dampak yang ditimbulkan

-

Kualitas parameter kunci sesudah pengolahan

-

Tolok ukur & kualitas baku mutu lingkungan (SK Menteri, SK Gubernur, atau

lainnya)

(10)

(dapat dilengkapi dengan narasi yang menerangkan bahwa lokasi

tersebut disajikan lebih jelas dalam peta pengelolaan lingkungan pada

lampiran UKL-UPL); dan

c. periode pengelolaan lingkungan hidup, yang diisi dengan informasi

mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pengelolaan

lingkungan hidup yang direncanakan.

3. Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup

Kolom Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup terdiri atas tiga sub kolom

yang berisi informasi:

a. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan

informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik untuk melakukan

pemantauan atas kualitas lingkungan hidup yang menjadi indikator

kerberhasilan pengelolaan lingkungan hidup (dapat termasuk di

dalamnya: metode pengumpulan dan analisis data kualitas lingkungan

hidup, dan lain sebagainya);

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi

mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud dilakukan

(dapat dilengkapi dengan narasi yang menerangkan bahwa lokasi

tersebut disajikan lebih jelas dalam peta pemantauan lingkungan pada

lampiran UKL-UPL); dan

(11)

Lampiran

Formulir UKL-UPL juga dapat dilampirkan data dan informasi lain yang dianggap

perlu atau relevan, antara lain:

1. Bukti formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara

prinsip dapat dilakukan;

2. Bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau Kegiatan telah sesuai

dengan rencana tata ruang yang berlaku (kesesuaian tata ruang ditunjukkan

dengan adanya surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata Ruang

Nasional (BKPTRN), atau instansi lain yang bertanggung jawab di bidang

penataan ruang);

3. Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu);

4. Peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi dengan

skala yang memadai yang menggambarkan lokasi pengelolaan lingkungan

hidup dan lokasi pemantauan lingkungan hidup; dan

5. Data dan informasi lain yang dianggap perlu.

3.3.

KELUARAN/OUTPUT

1.

Draft Dokumen UKL-UPL

(12)

sebelum pelaksanaan diskusi, agar Tim Teknis mempunyai kesempatan yang cukup

untuk mempelajarinya.

Laporan-laporan dalam pekerjaan ini, disajikan dalam 4 (empat) tahap pembahasan

yaitu :

1. Diskusi 1, diskusi pada tahap awal ini membahas Buku Draft UKL-UPL dengan

Tim Teknis

2. Diskusi 2, diskusi ini membahas Laporan Dokumen UKL-UPL dengan Tim Teknis

3. Diskusi 3, diskusi ini membahas Laporan Akhir Dokumen UKL-UPL dengan

Komisi Penilai.

4. Pengesahan Dokumen UKL-UPL

Selain dari diskusi secara formal seperti tersebut diatas, juga dilakukan konsultasi

(diskusi informal) dengan narasumber/pejabat yang membidangi dengan tujuan untuk

menyelaraskan setiap hasil pekerjaan sehinggan sesuai dengan yang diharapkan.

3.7

JANGKA WAKTU

Kegiatan Konsultan dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai

Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas yang

diberikan kepada Konsultan adalah selama

75

(

Tujuh Puluh Lima

) hari kerja

atau

2.5

(

Dua Setengah

) bulan.

  Waktu selama

2.5

(Dua Setengah) bulan ini

tidak termasuk waktu tunggu penilaian dokumen oleh Komisi Penilai Kota Semarang

(13)

c) Tenaga Ahli Fisika Kimia

Tenaga ahli ini adalah seorang sarjana S1 Fisika/Kimia lulusan perguruan tinggi

negeri atau swasta disamakan dan mempunyai pengalaman kerja 3 tahun efektif

yang terkait. Diutamakan memiliki sertifikat / bimbingan teknis

AMDAL-UKL-UPL/penilaian lingkungan.

d) Tenaga Ahli Biologi

Tenaga ahli ini adalah seorang sarjana S1 ilmu Biologi lulusan perguruan tinggi

negeri atau swasta disamakan dan mempunyai pengalaman kerja 3 tahun efektif

yang terkait. Diutamakan memiliki sertifikat / bimbingan teknis

AMDAL-UKL-UPL/penilaian lingkungan.

e) Tenaga Ahli Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Tenaga ahli ini adalah seorang sarjana S1 Ekonomi / S1 Sospol lulusan perguruan

tinggi negeri atau swasta disamakan dan mempunyai pengalaman kerja 3 tahun

efektif yang terkait. Diutamakan memiliki sertifikat / bimbingan teknis

AMDAL-UKL-UPL/penilaian lingkungan.

(14)

B A B IV

LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi

tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan

diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :

Produk laporan yang harus diserahkan dikelompokkan dalam 2 bagian, yaitu :

1.

Laporan yang harus diserahkan untuk bahan diskusi yang harus diserahkan

dengan tenggang waktu sebelum jadwal diskusi. Laporan-laporan yang harus

diserahkan, terdiri dari:

Buku Draft UKL-UPL sebanyak 10 (sepuluh) buku, termasuk data

survei dan dokumentasi

2.

Buku laporan yang harus diserahkan pada akhir pekerjaan, terdiri dari:

Buku Laporan Pendahuluan UKL-UPL, sebanyak 10 (sepuluh) buku

Buku Laporan Akhir UKL-UPL, sebanyak 10 (sepuluh) buku

Buku Ringkasan Eksekutif (RE) sebanyak 15 (lima belas) buku

Softcopy hasil seluruh pekerjaan

(15)

BAB V

HAL

 –

 HAL LAIN

5.1. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai

persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan

pekerjaan Perencanaan/studi

5.2. ALIH PENGETAHUAN

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan

pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil

proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

SCHEDULE LAYANAN

KEGIATAN KONSULTAN UKL-UPL

TAHUN ANGGARAN 2015

(16)

B A B VI

P E N U T U P

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan

masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah

mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pejabat

Pengadaan, Konsultan agar segera membuat Usulan Teknis/ Proposal Teknis agar

dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan

Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan,

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK

KETIGA/JASA KONSULTAN (UKL/UPL PENGADAAN

(17)

HIDUP DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN

HIDUP (Tuliskan kegiatan yang menghasilkan dampak terhadap lingkungan) Contoh: Kegiatan Peternakan pada tahap operasi Pemeliharaan ternak menimbulkan limbah berupa: 1. Limbah cair 2. Limbah padat (kotoran) (Tuliskan dampak yang mungkin terjadi) Contoh: Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah cair Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah padat (Tuliskan ukuran yang dapat menyatakan besaran dampak) Contoh: Limbah cair yang dihasilkan adalah 50 liter/hari. Limbah padat yang dihasilkan adalah 1,2 m 3  /minggu. (Tuliskan bentuk/jenis pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan untuk mengelola setiap dampak lingkungan yang ditimbulkan)

Contoh: Limbah cair dikelola dengan: - memasang drainase permanen pengumpul limbah cair di sekeliling kandang - mengolahnya dalam instalasi biodigester sebelum dibuang ke sungai. 90% limbah padat akan dimasukkan ke biodigester, 10 % lagi akan dijadikan pupuk kandang (Tuliskan informasi mengenai lokasi dimana pengelolaan lingkungan dimaksud dilakukan) Contoh: Lokasi pengelolaan limbah cair adalah di sekeliling kandang dan di area biodigester (secara rinci disajikan pada peta pengelolaan lingkungan hidup pada lampiran ….)

Lokasi pengelolaan limbah padat adalah di sekitar kandang (secara rinci disajikan pada peta pengelolaan lingkungan hidup pada lampiran ….)

(Tuliskan informasi mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan)

Contoh: Pengelolaan limbah cair dilakukan secara menerus sepanjang operasi kegiatan

Pengelolaan limbah padat dilakukan sehari sekali, kandang dibersihkan dan padatan akan dibagi ke digester dan dibuat pupuk

(Tuliskan informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik untuk melakukan pemantauan atas kualitas lingkungan hidup yang menjadi indikator kerberhasilan pengelolaan lingkungan hidup)

Contoh: melakukan pemantauan kualitas effluent dari instalasi biogas sesuai dengan baku mutu air limbah peternakan PERMENLH Nomor … Tahun 20… melakukan pemantauan kualitas air sungai XYZ sesuai dengan PP 82/2001 untuk parameter kunci yaitu BOD, minyak-lemak

(Tuliskan informasi mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud dilakukan)

Contoh: Pemantauan kualitas effluent dilakukan pada saluran outlet dari instalasi biogas (secara rinci disajikan pada peta pemantauan lingkungan hidup pada lampiran ….)

Pemantauan kualitas air sungai dilakukan di 3 titik sebelum outlet, di bawah outlet dan setelah outlet (secara rinci pada peta pemantauan lampiran….) (Tuliskan informasi mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup yang direncanakan) Contoh: Pemantauan kualitas effluent dilakukan 3 bulan sekali Pemantauan kualitas air sungai dilakukan 6 bulan sekali (Tuliskan institusi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup) Contoh: a. Instansi Pelaksana yaitu PT X selaku pemrakarsa b. Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, Dinas Peternakan Kab X c. Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, Dinas Peternakan Kab X (Tuliskan informasi lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan hal-hal yang dianggap perlu)

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,