• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPJMD Kab Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPJMD Kab Deli Serdang"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan harus menyusun rencana pembangunan. Rencana pembangunan menurut undang-undang tersebut dibagi menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk rencana kerja tahunan. Untuk selanjutnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Peraturan Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Bab III, Paragraf satu pasal 11 ayat 3. Rancangan Awal RPJMD berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah serta hasil evaluasi terhadap RPJMD periode sebelumnya.

Dalam rangka memenuhi ketentuan yang diamanatkan dalam peraturan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009-2014, yang memuat visi, misi, dan program Kepala Daerah. Yang merupakan Dokumen Perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, yang mengacu kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

(3)

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang

merupakan instrumen pertanggungjawaban program-program

pembangunan dan pertanggungjawaban anggaran, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah, maka diperlukan adanya indikator kinerja sebagai alat untuk mengukur prestasi kerja yang telah ditetapkan.

Dalam masa kepemimpinan Bupati terpilih untuk lima tahun mendatang, Kabupaten Deli Serdang akan menghadapi tantangan yang bersumber dari kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, janji Visi dan Misi Bupati masa kampanye, perlu dirumuskan sebagai suatu pedoman dasar (guidance)agar keadaan yang dicita-citakan dalam visi dan misi dapat dilaksanakan dalam kegiatan Pembangunan Daerah untuk jangka lima tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebut diarahkan untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan daerah.

Konsep pembangunan Jangka Menengah Daerah diperlukan agar hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai dalam kepemimpinan yang lalu, mempunyai kesinambungan dengan kegiatan pembangunan untuk lima tahun kedepan dalam kerangka pembangunan jangka panjang sehingga permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangan kedepan dapat terselesaikan secara keberlanjutan dan sistematis. Rencana Jangka Menengah mencakup berbagai aspek penting kehidupan bermasyarakat dan berpemerintahan daerah, dengan skala prioritas yang akan

(4)

menuntun proses pelaksanaan pembangunan menuju tatanan kehidupan masyarakat sesuai dengan taraf pembangunan yang hendak dicapai. Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Deli Serdang 2009-2014 merupakan kelanjutan dari proses pembangunan lima tahun sebelumnya berdasarkan aspirasi masyarakat dan kajian akademis yang diperlukan dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Selain merumuskan perencanaan pembangunan, pencapaian tujuan pembangunan juga ditentukan oleh peran kepemerintahan yang baik (good governance) dan menjadi prasyarat bagi pemerintah kabupaten untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan pencapaian tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah

Kabupaten perlu menerapkan dan mengembangkan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih berkesinambungan, dan akuntabel kepada para pemangku kepentingan khususnya kepada masyarakat.

1. 2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 - 2014 adalah untuk menjabarkan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang terpilih pada saat kampanye Pilkada 2008, dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh setiap

(5)

SKPD di Kabupaten Deli Serdang lima tahun kedepan sebagai bagian dari proses Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Deli Sedang.

Adapun tujuannya adalah untuk menggambarkan dan mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) tahun mendatang, sebagai bagian dari Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, untuk mewujudkan cita-cita pembangunan masyarakat Kabupaten Deli Serdang.

Selanjutnya RPJM Daerah ini menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) bagi unit satuan kerja dibawah lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

1.3. LANDASAN HUKUM

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 -2014 disusun atas dasar:

a. Landasaan Idiil : Pancasila b. Landasan Konstitusional :

1. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Pasal 4 ayat (1);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

(6)

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Beserta Pelaksanaannya;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Peraturan Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Peraturan Presiden Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014;

(7)

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun

2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2025;

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Struktur Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor …. Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Deli Serdang;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor …. Tahun 2010 tentang RPJPD Tahun 2005 – 2025 Kabupaten Deli Serdang. c. Landasan Operasional :

1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 perihal Petunjuk Penyusunan RPJP Daerah dan RPJM Daerah;

2. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan

(8)

Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.

1.4. HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Deli Serdang tahun 2009-2014 harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan memperhatikan RPJM Nasional, RPJM Daerah Provinsi Sumatera Utara dan RPJP Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Kedudukan dan fungsi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah sebagai Dokumen Kerangka Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah yang merupakan dasar rujukan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Renstra SKPD. Selanjutnya pemerintah menjabarkan RPJMD kedalam dokumen perencanaan tahunan berupa RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah), sedangkan masing-masing SKPD menyusun Rencana Kerja Tahunan berupa Renja SKPD.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deli Serdang tahun 2009-2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD, landasan hukum, hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya serta

(9)

sistematika penulisan.

BAB II Gambaran umum

kondisi daerah berisi perekonomian daerah, sosial dan budayatentang kondisi geografis,

daerah, sarana dan prasarana,

pemerintahan umum, perkembangan,

penyelenggaraan otonomi daerah, issue dan permasalahan strategis daerah

BAB III Gambaran Penge-lolaan Keuangan Daerah Serta Ke-rangka Pendanaan Pendanaan Berisi Tentang Arah Pembangunan Ekonomi

berisi tentang pengelolaan pendapatan daerah, pengelolaan belanja daerah, arah pembiayaan daerah dan kebijakan umum anggaran

BAB IV Analisis Lingkung-an Strategis berisi tentang analisis lingkungan internal

berisi tentang analisis lingkungan external, faktor-faktor penentu kunci keberhasilan, langkah – langkah strategis, analisis skala prioritas

BAB V Visi, Misi, Tujuan

dan Sasaran berisi tentang Visi, Misi, Tujuan danSasaran

BAB VI Strategi dan Arah

Kebijakan berisi tentang Strategi pembangunandaerah dan Arah Kebijakan pembangunan daerah

BAB VII Program Pembangunan Daerah

berisi tentang prioritas pembangunan dan program menurut urusan pemerintahan yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan

BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan

berisi tentang matriks rencana tindak

pembangunan jangka menengah

(10)

BAB IX Pedoman Transisi dan Kaedah Pelaksanaan

berisi tentang keadaan Transisi dan Kaedah Pelaksanaan

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari negara Republik Indonesia, dan dalam hirarki berikutnya adalah salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Tatanan Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang diselaraskan dengan Undang-Undang No.22 Tahun 1999 yang kemudian diperbaharui dengan undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Daerah ini, sejak terbentuk sebagai Kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayah, hingga tahun 2004 Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan terbentuknya kabupaten baru yakni Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan Undang Undang No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayah Kabupaten Deli Serdang menjadi 2.497,72 Km², yang terhampar mencapai 3,34 persen dari luas Sumatera Utara.

(11)

Secara geografis Kabupaten Deli Serdang terletak pada posisi 02057’ s/d 3016’ Lintang Utara dan 98033’ s/d 99027’ Bujur Timur. Kabupaten Deli Serdang terletak di wilayah pantai timur Propinsi Sumatera Utara dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

o Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka; o Di bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun; o Di bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai; dan o Di bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat

Di awal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahan, karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “Tanah Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang.

Secara administratif Wilayah Kabupaten Deli Serdang terbagi dalam 22 wilayah kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan. Jarak antara masing-masing ibukota kecamatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Kota Lubuk Pakam adalah bervariasi antara antara 4 hingga 71 kilometer. Ibukota kecamatan yang paling jauh ke ibukota Kabupaten adalah Sibolangit dan STM Hulu yakni 71 kilometer.

Secara topografis daerah Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terletak di daerah pantai timur Sumatera utara dan secara umum terletak di ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut, dengan pembagian wilayah bedasarkan elevasi (ketinggian) sebagai berikut :

(12)

• Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 – 500 m di atas permukaan laut, seluas 88% dari total terletak di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Gunung Meriah

• Daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 1.000 m di atas permukaan laut, seluas 11% dari total terletak di sebagian Kecamatan Gunung Meriah, STM Hulu, Sibolangit dan Kutalimbaru.

• Daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 1.000 m dari permukaan laut, seluas 1% dari total terletak di sebagian Kecamatan Gunung Meriah, STM Hulu, Sibolangit dan Kutalimbaru.

TABEL 2.1 NAMA IBUKOTA KECAMATAN DAN JARAK IBUKOTA KECAMATAN KE LUBUK PAKAM DAN LUAS WILAYAH

Kecamatan Nama ibukota Banyak desa Banyak kelurahan Jarak ibukota kec. Ke Lubuk Pakam Luas wilayah 1 2 3 4 5 6

01. Gunung Meriah G.Meriah 12 -- 65 76,65

02. STM Hulu Tiga Juhar 20 -- 71 223,38

03. Sibolangit Sibolangit 30 -- 71 179,96

04. Kutalimbaru Kutalimbaru 14 -- 54 174,92

05. Pancur Batu Pancur Batu 25 -- 48 122,53

06. Namorambe Namorambe 36 -- 48 62,30

07. Biru-biru Biru-Biru 17 -- 55 89,69

08. STM Hilir Talun Kenas 15 -- 37 190,50

09. Bangun Purba B. Purba 24 -- 25 129,95

10. Galang Galang 28 1 18 150,29

11. Tg. Morawa Tg. Morawa 25 1 12 131,75

12. Patumbak Patumbak 8 -- 46 46,79

13. Deli Tua Deli Tua 3 3 42 9,36

14. Sunggal Sunggal 17 -- 40 92,52

15. Hamparan Perak Hp. Perak 20 -- 56 230,15

16. Labuhan Deli Helvetia 5 -- 52 127,23

17. P. Sei Tuan Tembung 18 2 42 190,79

18. Batang Kuis Batang Kuis 11 -- 12 40,34

19. Pantai Labu Pantai Labu 19 -- 11 81,85

20. Beringin Beringin 11 -- 6 52,69

21. Lubuk Pakam Lubuk Pakam 6 7 -- 31,19

22.Pagar Merbau Pagar Merbau 16 -- 4 62,89

Jumlah/Total 403 380 14 -- 2.497,72

(13)

Secara umum keadaan iklim di Kabupaten Deli Serdang tidak berbeda dengan keadaan di Sumatera Utara. Terdapat dua musim yang utama yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dan suhu rata-rata perbulan minimun 23,9 ° C dan maksimun 32, 4 ° C.

2.2. PEREKONOMIAN DAERAH

Seiring adanya berbagai kebijakan moneter dan fiskal yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan berbagai kebijakan pembangunan daerah yang cukup terkendali, membawa dampak yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah Kabupaten Deli Serdang. Sampai dengan tahun 2008 kondisi perekonomian daerah Kabupaten Deli Serdang relatif stabil dan semakin membaik, hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 5,45% menjadi sebesar 5,82% pada tahun 2008, sedangkan laju inflasi yang cenderung menurun dari 6,28% pada tahun 2006 menjadi sebesar 6,13% pada tahun 2007 dan cenderung menaik pada tahun 2008 sebesar 6,46%. Pertumbuhan ekonomi Deli Serdang didorong oleh seluruh sektor ekonomi terutama disumbangkan oleh lima sektor terbesar yaitu: sektor industri sebesar 45,11%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,13%, sektor pertanian 15,29% sektor jasa-jasa 10,95%, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2,26%,.

Rata-rata pendapatan perkapita pertahun menunjukkan angka peningkatan dari tahun ke tahun. Secara berangsur pendapatan naik mulai dari Rp.10,356,240,98 pada tahun 2004 hingga mencapai sebesar Rp. 20,157,124.08 pada tahun 2008. Dari perspektif kesejahteraan masyarakat, kenaikan pendapatan perkapita tersebut memiliki makna sebagai kenaikan status ekonomi masyarakat pula. Dengan lain kata, kondisi empiris tersebut,

(14)

mengindikasikan bahwa perekonomian daerah Kabupaten Deli Serdang memang mengalami pergerakan positif hingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan penduduknya.

TABEL 2.2 DATA PERTUMBUHAN EKONOMI, PDRB, INFLASI KUMULATIF DAN PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 – 2008

No Indikator makro Ekonomi 2004 2005 2006 2007 2008 1 Pertumbuhan Ekonomi (persen) 4.08 4.97 5.45 5.74 5.82 2 PDRB Atas Dasar Berlaku (juta Rupiah) 15.861.076,59 19.136.227,10 21,459,069.56 26,041,990.00 30,166,830.00 3 Inflasi Kumulatif 6.28 6.13 4 Pendapatan perkapita (RP) 10,356,240.98 12,191,490.71 13,231,921.29 15,449,619.65 17.559.157,06 Sumber : LKPJ AMJ Bupati Deli Serdang 2004-2009

Selanjutnya untuk melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli Serdang dalam kurun tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

TABEL 2.3 DATA PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI, PDRB, INFLASI KUMULATIF DAN PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009 – 2014

No Indikator makro Ekonomi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Pertumbuhan Ekonomi (persen) 5.94 5.96 6.1 6.23 6.38 6.52 2 PDRB Atas Dasar Berlaku (juta Rupiah) 35,444,757.55 41,646,100.63 48,932,418.14 57,493,535.03 67,552,487.61 79,371,334.18 3 Inflasi Kumulatif 6.46 6.5 6.58 6.66 6.74 6.82 4 Pendapatan perkapita (Rp) 23,860,265.75 28,243,725.62 33,432,487.52 39,574,496.54 46,844,877.31 55,450,927.30 Sumber : Data Olahan

(15)

Peningkatan PDRB Kabupaten Deli Serdang dari tahun ke tahun tidak terlepas dari kontribusi beberapa sektor yang mempengaruhi PDRB tersebut. Jika membandingkan kontribusi setiap sektor terhadap jumlah PDRB di Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu tahun 2004 sampai dengan 2008 terlihat bahwa sektor primer menunjukkan trend menurun dari tahun ke tahun kontribusinya terhadap PDRB yakni 11,75%. Sektor pertanian sendiri memberikan kontribusi sebesar 10,80%.

Satu hal yang menarik untuk diungkapkan adalah tingginya kontribusi sektor sekunder pada tahun 2008 yakni 51,44%. Berdasarkan hasil analisis awal, pada tahun 2004 sektor industri menyumbangkan 45,11% terhadap PDRB. Hal ini akan terus berkembang dari tahun ke tahun sehingga diproyeksikan pada tahun 2014 sektor sekunder secara keseluruhan akan memberi kontribusi 57% terhadap PDRB lebih besar dibandingkan sektor tersier yakni 37,65%.

Semakin besarnya kontribusi sektor sekunder menunjukkan bahwa sasaran program pada sektor ini akan semakin efektif dan mengisyaratkan bahwa pada tahun-tahun yang akan datang Kabupaten Deli Serdang cenderung berkembang menjadi kota industri pengolahan dan jasa. Kontribusi setiap sektor terhadap PDRB dapat dilihat pada tabel 2.4 ini.

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan PDRB Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memberikan dampak positif pada perkembangan sumber-sumber pendapatan daerah.

(16)

TABEL 2.4 DATA KONTRIBUSI PER SEKTOR EKONOMI TERHADAP PDRB KABUPATEN DELI SERDANG (HARGA BERLAKU) TAHUN 2004 – 2014

SEKTOR 2004 2005 2006 2007*) 2008**) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 PRIMER 16.12 14.25 13.24 12.13 11.75 10.60 9.57 8.64 7.79 7.04 6.35 P E R T A N I A N 15.29 13.34 12.19 11.13 10.82 9.74 8.76 7.89 7.10 6.39 5.75 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.83 0.91 1.05 1 0.93 0.86 0.80 0.75 0.70 0.65 0.60 SEKUNDER 47.55 48.82 51.96 51.2 51.44 52.26 53.12 54.03 54.98 55.97 57.00 I N D U S T R I 45.11 46.22 49.38 48.8 49.1 50.15 51.22 52.32 53.44 54.58 55.75 LISTRIK, GAS &

A. MINUM 0.3 0.26 0.26 0.23 0.22 0.20 0.18 0.16 0.14 0.13 0.12 B A N G U N A N 2.14 2.34 2.32 2.17 2.12 1.91 1.72 1.55 1.39 1.25 1.13 TERSIER 36.32 36.89 34.79 36.67 36.77 36.89 37.01 37.16 37.31 37.47 37.65 PERDAGANGAN., HOTEL & RESTORAN 20.91 21.51 19.11 21.54 21.66 21.93 22.20 22.48 22.76 23.04 23.33 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 2.21 1.97 1.87 1.69 1.6 1.48 1.36 1.26 1.16 1.07 0.99 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 2.26 2.21 2.23 2.21 2.33 2.35 2.37 2.39 2.41 2.43 2.45 JASA - JASA 10.94 11.2 11.58 11.23 11.18 11.13 11.08 11.03 10.98 10.93 10.88 PDRB /GRDP 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0 *) Angka revisi **) Angka Sementara

Sumber: DDA dan statistic Kab. Deli Serdang 2008, dan hasil olahan

2.2.1 Tenaga Kerja

Penyelenggaraan urusan pemerintah Kabupaten Deli Serdang di bidang Ketenagakerjaan termasuk dalam urusan wajib penduduk dan tenaga kerja, dilaksanakan untuk peningkatan perluasan kesempatan kerja; Peningkatan kualitas dan diversifikasi ketrampilan tenaga kerja; Peningkatan hubungan

(17)

industrial dan pengawasan ketenagakerjaan; dan Peningkatan pengelolaan program transmigrasi.

Penduduk Kabupaten Deli Serdang menurut BPS sensus penduduk tahun 2007 berjumlah 1.686.366 jiwa, meningkat sebesar 9,52% apabila dibanding tahun 2004 sebesar 1.539.697 jiwa dengan laju pertumbuhan 2,05% dihitung dari tahun 2000 sampai 2007 Dari jumlah tersebut yang termasuk angkatan kerja tercatat sebanyak 744.712 jiwa pada tahun 2007.

Jumlah angkatan kerja tahun 2005 tercatat sebanyak 698.716 orang, sedangkan jumlah yang bekerja sebanyak 587.927, sehingga jumlah pencari kerja (penganggur) sebanyak 110.789 orang. Untuk tahun 2007, angkatan kerja tercatat sebanyak 744,712 orang, sedangkan jumlah yang bekerja sebanyak 626,631, sehingga jumlah pencari kerja (penganggur) sebanyak 119,081 orang, lihat tabel 2.6.

Jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun cenderung meningkat sebagai konsekuensi dari pertumbuhan jumlah penduduk. Sebagian besar angkatan kerja Kabupaten Deli Serdang bergerak di sektor pertanian (33,91%), perdagangan (17,12%) dan industri pengolahan (14,45%), jasa-jasa ( 15,56%) dan angkatan kerja di sektor lainnya (1,.96%).

Peningkatan jumlah angkatan kerja ini menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup signifikan. Permasalahan yang timbul akibat peningkatan jumlah tenaga kerja ini diantaranya masih tingginya angka pengangguran. Meningkatnya jumlah pengangguran setengah terbuka berpotensi dalam menimbulkan berbagai permasalahan sosial.

(18)

Meningkatnya jumlah pengangguran disebabkan karena kesempatan kerja dan lapangan kerja tidak sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja. Disamping itu tingkat pendidikan dan keterampilan angkatan kerja yang rendah, tidak mampu bersaing dalam memperoleh kesempatan kerja.

TABEL 2.5

(19)

KOMPOSISI PENDUDUK BEKERJA MENURUT MATA PENCARIAN 33.91 0.06 14.45 0.76 10.41 17.12 6.261.21 15.56 0.26 Pertanian Pertambangan/Penggalian Industri Pengolahan

Listrik, Gas, Air Minum

Bangunan

Prdgngn Bsr, Eceran, Rmh Mkn Htl

Pengangkutan Dan Komunikasi

Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah Dan Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan

Lainnya

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang 2007

TABEL 2.6

(20)

Sumber Deli Serdang dalam angka 2007

TABEL

Indikasi Kesejahteraan Sosial

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 % Penduduk Miskin 5,05 4,87 4,69 4,51 4,33 4,15 IPM 74,4 74,7 75,1 75,6 77,7 77,8 % Pengangguran Terbuka 9,36 9,22 9,08 8,80 8,52 8,24

Sumber : BPS Kab.Deli Serdang. 2010

2.2.2. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Penyelenggaraan urusan pemerintah Kabupaten Deli Serdang di bidang perkoperasian termasuk dalam urusan wajib koperasi dan UKM, dilaksanakan untuk peningkatan daya saing koperasi, usaha kecil dan menengah; peningkatan struktur permodalan koperasi, usaha kecil dan menengah; dan peningkatan manajemen koperasi, usaha kecil dan menengah. Perkembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk pembinaan dan pengembangan Koperasi Pengusaha Ekonomi Menengah dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, serta membawa dampak positif antara lain dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang dapat menampung atau bekerja di sektor Usaha kecil.

(21)

Perkembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Deli Serdang. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan koperasi dan UKM yang mampu bertahan pada saat krisis ekonomi serta terus berkembang dari tahun ke tahun.

(22)

TABEL 2.8 PERKEMBANGAN KOPERASI

Sumber: Dinas Koperasi, UKM Kabupaten Deli Serdang 2008

(23)

TABEL 2.10 PERKEMBANGAN USAHA MENENGAH

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan koperasi dan UKM lima tahun kedepan yaitu: belum kondusifnya citra koperasi di mata masyarakat, terbatasnya SDM pengelola koperasi, terbatasnya sumber dan jumlah permodalan koperasi, terbatasnya jaringan usaha, permasaran dan akses terhadap sumber permodalan, rendahnya penguasaan teknologi, serta belum berkembangnya pengelolaan UKM.

2.2.3. Penanaman Modal

Penyelenggaraan urusan pemerintah Kabupaten Deli Serdang di bidang penanaman modal masuk dalam urusan wajib Penanaman Modal, dilaksanakan untuk peningkatan promosi investasi PMA dan PMDN, pada Kantor Penanaman Modal.

Permasalahan yang sering dihadapi dalam pengembangan penanaman modal adalah belum adanya kebijakan investasi yang kondusif sehingga minat swasta dan masyarakat untuk menanam investasi masih rendah. Dalam mengatasi masalah tersebut dan mewujudkan pelayan prima pada penanaman modal maka Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 999 tahun 2007, tentang Standard Pelayanan Minimal Pada Unit Pelayanan Perizinan Terpadu (UPPT) kabupaten Deli Serdang, kemudian diikuti dengan keputusan Bupati Deli Serdang nomor 807 tahun

(24)

2008 tentang Pendelegasian Penandatangan Izin Usaha Pelayanan Perizinan Terpadu Di Kabupaten Deli Serdang kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sedakab. Deli Serdang, dan menetapkan pendelegasian penandatangan legalisir UPPT Kabupaten Deli Serdang kepada kepala kantor Penanaman Modal Kabupaten Deli Serdang.

TABEL 2.11 JENIS IZIN YANG DILELUARKAN PADA UPPT

2.2.4 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Dalam upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat, maka Undang-Undang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan Desa yang berperan sebagai mitra kerja Pemerintahan Desa dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan makna ”Pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas masyarakat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan”.

(25)

Oleh karena itu, Pemerintah berkewajiban untuk membina dan memfasilitasi proses pemberdayaan masyarakat, agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pengelolaan pembangunan pada tingkat masyarakat senantiasa sejalan dengan kepentingan masyarakat.

SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 038 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 dan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 886 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, bahwa SKPD BPM adalah merupakan unsur Penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Dengan visi ”Terwujudnya masyarakat Berdaya, Mandiri melalui peningkatan kwalitas kelembagaan dan Pemerintahan Desa”.

2.2.5. Pertanian

Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah agraris dimana sektor pertanian masih merupakan sektor yang penting. Berdasarkan pekerjaan/mata pencaharian penduduk tahun 2008 di Kabupaten Deli Serdang 35 % penduduk bermata pencaharian pertanian dan merupakan yang tertinggi dibanding sektor lainnnya seperti industri, perdangangan dan lain-lain sehingga sektor pertanian diharapkan tetap merupakan sektor utama untuk mendorong laju perkembangan sektor ekonomi lainnya.

(26)

Dari luas wilayah Kabupaten Deli Serdang tersebut terdapat lahan pertanian

sekitar 214.797 hektar. Ini menggambarkan bahwa ± 86% wilayah Kabupaten Deli Serdang merupakan lahan pertanian yang di dalamnya termasuk lahan sawah dan bukan sawah yaitu tanaman pangan hortikultura, perkebunan, tegal, ladang, tambak, kolam, padang penggembalaan dan lain-lain. Sementara itu lahan sawah seluas 43.106 hektar (± 17% dari luas wilayah Kabupaten Deli Serdang) terdiri dari sawah irigasi dan non irigasi.

TABEL 2.12 LUAS AREAL PERKEBUNAN RAKYAT DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 -2008.

Pada tahun 2008 luas areal perkebunan di Kabupaten Deli Serdang meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu mencapai 1,56%. Tahun 2007 luas areal perkebunan masih 34.918,74 hektar, namun pada tahun 2008 menjadi 35.463,95 hektar (Tabel 2.12). Ini memberikan gambaran kepada kita bahwa animo masyarakat untuk berkebun masih besar. Dengan potensi luas areal perkebunan rakyat tersebut ditambah dengan program-program pembangunan di bidang perkebunan dari Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang diharapkan produksi tanaman perkebunan rakyat semakin tinggi baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

(27)

Secara umum populasi ternak di wilayah Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008 meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama populasi sapi potong, kambing dan domba (Tabel 2.13). Keberhasilan ini tidak terlepas dari peranan Dinas Pertanian dan masyarakat peternak dalam menerapkan teknologi di bidang peternakan seperti inseminasi buatan pada sapi dan kegiatan pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak. Hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewani.

TABEL 2.13 POPULASI TERNAK

DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 -2008

Untuk lima tahun terakhir produksi padi mengalami laju pertumbuhan sebesar 0,05% ( rata-rata 5 tahun ), hal ini disebabkan karena adanya pergeseran waktu tanam ( iklim ) dan perbaikan irigasi, demikian juga untuk produksi palawija. Namun demikian Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008 diperkirakan untuk tetap berswasembada beras, walaupun jumlah kenaikan penduduk ( kebutuhan beras) masih tetap tidak terimbangi dengan kenaikan produksi. Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang bersama dengan masyarakatnya bertanggung jawab akan hal itu. Produksi Pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kesiapan saprodi (benih/ bibit,

(28)

pupuk dan obat-obatan) dan infrastruktur pertanian (irigasi dan jalan usaha tani).

Dewasa ini penggunaan benih/bibit unggul oleh petani belum berjalan seperti yang diharapkan. Pada umumnya benih/bibit yang digunakan tidak bersertifikat dan dihasilkan sendiri. Sementara pengadaan pupuk ( kimia ) sangat terbatas dengan harga relatip mahal, dan jaringan irigasi saat ini belum memadai.

(29)

TABEL 2.14 TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKUTURA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 - 2008

(30)

Secara umum produktivitas (kw/ha/tahun) tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2004 sampai 2008 meningkat dan hal ini juga diharapkan terjadi peningkatan pada 5 tahun kedepan, terutama produktivitas padi sawah, padi ladang, ubi kayu, kacang tanah, jagung dan kacang hijau.

TABEL 2.15 PROYEKSI TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKUTURA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008 – 2014

(31)

TABEL 2.16 PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 - 2008

Seiring dengan bertambahnya luas areal perkebunan rakyat di Kabupaten Deli Serdang maka produksi tanaman perkebunan pun semakin bertambah, misalnya produksi kelapa sawit, kakao. Namun pada tanaman tebu, produksi pada tahun 2008 menurun dibanding tahun 2007, di mana pada tahun 2008 tanaman tebu yang dipanen sudah dalam keadaan TR3 dan TR4 sehingga

(32)

produksi tebu semakin menurun. Penambahan luas areal pertanaman tebu pada tahun 2008 meningkat karena adanya bantuan bibit dari pemerintah. Pada tahun 2005 produksi tebu hanya 60,40 ton karena luas areal tebu yang produksi hanya 10 ha dari luas areal 211 hektar.

Selanjutnya kebijakan pemerintah untuk memberantas pembalakan liar telah membawa imbas kepada Sektor Pertanian khususnya Sektor Perkebunan. Saat ini penebangan komoditi perkebunan seperti : kelapa, durian semakin banyak dan bila tidak diantisipasi 3 (tiga) tahun

Ditinjau dari produktivitasnya, tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2008 meningkat cukup pesat bila dibanding produktivitas tanaman perkebunan tahun sebelumnya terutama pada tanaman kelapa sawit, kopi, pinang. Produktivitas tanaman kakao pada tahun 2008 menurun dibanding tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran luas areal dari Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ) dan Tanaman Tidak Menghasilkan ( TTM ) ke luas areal Tanaman Menghasilkan ( TM ) yaitu pada tahun 2007 luas TM 5.309,77 ha dan pada tahun 2008 luas TM 5.528,45 ha, sehingga pergeserannya ± 218,68 ha. Hal ini berpengaruh kepada jumlah produksi/hektar ( produktivitas ), di mana produksi tanaman yang baru menghasilkan masih relatif rendah, sehingga produktivitas tanaman ( produksi/ luas TM ) akan semakin menurun.

Dan diharapkan pada 5 tahun kedepan terjadi peningkatan dengan program – program pada dinas pertanian sesuai dengan estimasi tahun 2009 -2014.

(33)

TABEL 2.17 PROYEKSI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009 - 2014

TABEL 2.18 JUMLAH PRODUKSI TELUR, SUSU DAN DAGING DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 – 2008

Selama lima tahun terakhir ( tahun 2004 s/d 2008 ) produksi susu sapi meningkat pesat, begitu juga dengan produksi daging domba dan kambing.

(34)

Jika dibandingkan antara tahun 2007 dengan 2008 produksi daging domba meningkat sebesar 161%, sedangkan produksi daging kambing meningkat sebesar 55% dan produksi susu sapi meningkat 4,7% ( Tabel 2.18 ). Angka angka ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian di bidang peternakan cukup baik. Seiring dengan pertambahan penduduk Kabupaten Deli Serdang kebutuhan akan pangan asal hewani akan meningkat pula. Oleh karena itu program/ kegiatan pemerintah di bidang peternakan ini akan tetap ditingkatkan. Sehingga proyeksi dari tahun 2009 – 2014 dapat tercapai.

TABEL 2.19 JUMLAH PRODUKSI PERTERNAKAN DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008 – 2014

Untuk meningkatkan produksi pertanian dari segi kuantitas dan kualitasnya, perlu kita tingkatkan sarana dan prasarana di bidang perkebunan seperti perbaikan jalan produksi pertanian penyediaan bibit unggul pertanian dan lain-lain.

(35)

TABEL 2.20 KONDISI INFRASTRUKTUR PERTANIAN (JALAN USAHA TANI JARINGAN IRIGASI DESA, JARINGAN IRIGASI TINGKAT USAHA TANI DAN JALAN PRODUKSI PERKEBUNAN) DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008 SERTA ESTIMASI PERBAIKAN SAMPAI TAHUN 2014

Jalan Usaha Tani ( JUT ) merupakan salah satu sub kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Kecamatan/Pedesaan Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan. Sejak tahun 2006 s/d 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang sudah melaksanakan rehabilitasi JUT sepanjang 22 km di beberapa kecamatan. Namun demikian volume JUT yang butuh perbaikan masih tinggi yaitu 120,5 km.Jaringan Irigasi Desa ( JIDES ) merupakan salah satu sub kegiatan untuk melaksanakan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan. Selama tiga tahun terakhir ( tahun2006 s/d 2008) Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang sudah melaksanakan rehabilitasi JIDES di beberapa kecamatan sepanjang 1.510 hektar. Namun demikian masih 4.340 hektar lagi JIDES yang perlu diperbaiki. Demikian juga Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani ( JITUT ) yang sudah diperbaiki baru sepanjang 3.857 hektar, sementara itu yang rusak mencapai 21.425 hektar .Jalan produksi perkebunan juga merupakan salah satu sub kegiatan Pembangunan Sarana

dan Prasarana Pasar Kecamatan/Pedesaan Produksi Hasil

(36)

Pertanian/Perkebunan. Pada tahun 2008 telah dilakukan rehabilitasi Jalan Produksi Perkebunan sepanjang 2,5 km. In masih sangat kecil dibanding dengan kebutuhan yang mencapai 36,5 km. Jadi masih 34 km lagi yang perlu perbaikan.

TABEL 2.21

Sektor pertanian, yang mencakup tanaman pangan, peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan selama tahun 2004-2007 memberikan kontribusi terbesar keempat terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dibandingkan kontribusi dari sektor lainnya, yaitu sekitar 11.17 %.

(37)

2.2.6 Kehutanan

Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayahnya + 249.772 Ha, dan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005 seluas + 80.083,68 Ha (32,06 %) merupakan kawasan hutan yang terdiri dari hutan suaka alam, hutan lindung, hutan produksi dan hutan produksi terbatas. Dari luas kawasan hutan tersebut sebagian besar berfungsi lindung sebagai penyangga sistem kehidupan untuk wilayah Deli Serdang dan Kodya Medan.

TABEL 2.22 HUTAN MENURUT FUNGSINYA

No Jenis Hutan Menurut Fungsinya Luas

Hutan (Ha) Ket. 1. 2. 3. 4. 5.

Hutan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam Hutan Lindung

Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Hutan Konversi 22.184,87 7.465,18 7.654,28 41.843,27 936,08 Luas Hutan 80.083,68

Sumber Data : Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.44/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Sumatera Utara)

Berdasarkan hasil perhitungan GIS, panjang batas luar kawasan hutan di Kabupaten Deli Serdang adalah + 225 Km dan dari total panjang batas luar tersebut baru + 27 Km yang ditata batas.

Berdasarkan hasil kajian kriteria penetapan lahan kritis dari Ditjen RLPS,

lahan kritis di wilayah Kabupaten Deli Serdang adalah seluas 63.350,51 Ha yang tersebar di kawasan hutan lindung seluas 18.812,44 Ha, kawasan lindung di luar kawasan hutan seluas 16.628,65 Ha dan kawasan budidaya pertanian seluas 27.909,42 Ha dengan kriteria kritis seluas 9.327,43 Ha, agak kritis seluias 30.777,22 Ha dan potensial kritis seluas 23.245,86 Ha.

(38)

Hasil kajian terhadap citra landsat yang dilakukan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan tahun 2003, diperoleh indikasi bahwa kawasan hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi di Kabupaten Deli Serdang adalah Prioritas I pada DAS Ular seluas 37.982,60 Ha, Prioritas II pada DAS Belawan, Deli, Percut, Belumai dan DAS Padang seluas 129.887,98 Ha dan Prioritas III pada DAS Bah Hapal seluas 1.060,30 Ha.

Adanya data lahan kiritis secara digital merupakan modal dasar untuk melaksanakan dan memprogramkan :

1) Kegiatan GN-RHL/Gerhan yang telah dicanangkan pemerintah. 2) Proyek CDM Kehutanan, Clean Development Mechanism atau

Mekanisme Pembangunan Bersih.

3) Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang telah diprogramkan oleh Departemen Kehutanan pada areal hutan produksi yang tidak produktif, dimana Kabupaten Deli Serdang mempunyai areal seluas + 49.497 Ha.

Penyebab kerusakan hutan dan lahan karena aktivitas`manusia adalah berupa: penebangan hutan illegal, kebakaran hutan, perambahan hutan, eksploitasi hutan dan lahan secara berlebihan, penggunaan dan pemanfaatan lahan tidak menerapkan kaidah konservasi tanah dan air.

2.2.7. Energi dan Sumberdaya Mineral

Penyelenggaraan urusan pemerintah Kabupaten Deli Serdang di bidang pertambangan dan energi termasuk dalam urusan pilihan energi dan sumberdaya mineral dilaksanakan untuk Pemerataan listrik masuk desa dan Peningkatan pengelolaan sumber daya mineral. SKPD yang menangani urusan pilihan energi dan sumberdaya mineral Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang.

(39)

Penyedian energi listrik untuk kebutuhan RT, industri komersial dll sampai dengan tahun 2009 secara nasional masih mengalami defisit sehingga hal ini menyebabkan salah satu faktor rendahnya laju investasi di Kabupaten Deli Serdang. Penyediaan energi listrik di Kabupaten Deli Serdang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam rangka peningkatan pasok energi listrik untuk berbagai kebutuhan di Kabupaten Deli Serdang, diharapkan PLN dapat meningkatkan kapasitasnya. Potensi pertambangan yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang yang sudah dikelola atau sudah di keluarkan izin pertambangannya adalah bahan tambang galian gol “C” yaitu berupa pasir, batu dan tanah timbun. Ada beberapa kecamatan yang memiliki potensi bahan tambang golongan “C” antara lain , pasir laut di Kecamatan Pantai Labu, pasir, batu dan tanah timbun di Kecamatan Kutalimbaru, Bangun Purba, STM Hilir, Galang, Sibiru-Biru, Namorambe. Pengangkutan bahan galian gol “C” ini telah menyebabkan terjadinya kerusakan infrastruktur jalan.

2.2.8. Kelautan dan Perikanan

Produksi perikanan Kabupaten Deli Serdang berasal dari produksi perikanan tangkap (Perikanan laut dan perairan umum), produksi perikanan budidaya (budidaya air payau/pertambakan, budidaya laut dan budidaya air tawar). Dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2004-tahun 2008 produksi perikanan tangkap masih mendominasi produksi perikanan Kabupaten Deli Serdang, dengan jumlah produksi tahun 2008 sebesar 18.684,67 ton. Produksi perikanan budidaya pada tahun 2008 sebesar 5.364,36 ton atau 22,31 % dari produksi perikanan Kabupaten Deli Serdang.

Perkembangan Produksi perikanan budidaya air payau/pertambakan masih mengalami tekanan yang cukup berat terutama faktor penyakit udang (viruss

(40)

disease) yang sampai saat ini belum ditemui teknologi untuk mengatasinya. Namun untuk mengatasi dilakukan perbaikan ekologi di sepanjang pesisir pantai melalui penanaman hutan mangrove (pohon bakau) dan mensosialisasi budidaya rumput laut jenis Glasilaria yang diyakini akan mampu menstabilkan kondisi kualitas air.

Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang pada kurun waktu lima tahun dapat menyumbang penyerapan tenaga kerja dan sekaligus membuka lapangan kerja baik dari Perikanan tangkap (nelayan) maupun perikanan budidaya (pembudidaya) termasuk juga hasil ikutan dari produk perikanan tersebut yaitu di bidang industri pengolahan ikan dan perdagangan produk perikanan. Pada tahun 2008 dari Sektor Perikanan dan Kelautan terserap tenaga kerja sebanyak 13.258 orang. Penyerapan tenaga kerja kegiatan perikanan budidaya dapat ditingkatkan lagi dengan memperluas areal pembudidayaan ikan. Kendala utama untuk perluasan areal disamping permodalan juga sangat menentukan pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan pensuplaian air/irigasi yang saat ini sangat tergantung dengan irigasi untuk pertanaman padi sawah. Berkenaan dengan hal tersebut perlu dilakukan pensuplaian air/irigasi yang khusus untuk peruntukan kawasan perikanan budidaya.

Produksi Perikanan Kabupaten Deli Serdang ditujukan untuk konsumsi masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi dan kesehatan hidup juga ditujukan untuk pemasaran ekspor. Konsumsi per kapita masyarakat terhadap komoditas ikan di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008 sebesar 26,06 kg. Perkembangan penduduk yang ada di Kabupaten Deli Serdang perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi perikanan melalui usaha ekstensifikasi, intensifikasi dan revitalisasi perikanan.

(41)

Berikut disajikan tabel potensi dan perkembangan produksi perikanan budidaya dan penangkapan di Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

TABEL 2.23 POTENSI DAN PERKEMBANGAN PERIKANAN KABUPATEN DELI SERDANG DALAM KURUN WAKTU 5 TAHUN TERKHIR (2004 – 2008)

No. Uraian Tahun

2004 2005 2006 2007 2008

1. Produksi Perikanan

- Panjang garis pantai 65 km 65 km 65 km 65 km 65 km

- Perikanan Laut 15.981,6 ton 16.677,7 ton 17.097,31 ton 18.396,10 ton 18.684,67 ton - Budidaya Air Payau/Pertambakan 3.997,0 ton 3.526,9 ton

3.527.0 ton 3.703,28 ton 3.979.74 ton

- Budidaya laut - - - 0,56 ton 0,62 ton

- Budidaya Air Tawar 758 ton 1,196 ton 1,203 ton 1,251 ton 1,384 ton

2. Luas Budidaya Perikanan dan Perikanan Perairan Umum - Budidaya Air Payau/Pertambakan 1.056,4 Ha 1.100,3 Ha 1.125,75 Ha 1.241,25 Ha 1.241,25 Ha - Kolam Ikan 518.7 Ha 642,2 Ha 648,42 Ha 653,89 Ha 659,38 Ha - Mina Padi/Sawah 39,80 Ha 41.36 Ha 45,60 Ha 58,43 Ha 57,60 Ha - Perairan Umum 1.077 Ha 1.077 Ha 1.077 Ha 1.128 Ha 1.128 Ha

3. Perahu/Kapal Penangkap ikan - Perahu Tanpa Motor

* Kecil 1.065 unit 639 unit 1.115 unit 1.117 unit 1.105 unit

* Sedang 638 unit 1.016 unit 563 unit 536 unit 533 unit

- Kapal Motor

* < 5 GT 993 unit 1.162 unit 526 unit 524 unit 546 unit

* 5 – 10 GT 113 unit 55 unit 472 unit 521 unit 545 unit

* > 10 GT - - - 4 unit 4 unit

4.

Nelayan dan Pembudidaya Ikan

- Nelayan Laut

* Waktu Penuh 6.864 org 8.678 org 8.973 org 8.955 org 8.958 org

* Sambilan 1.626 org 2.235 org 2.791 org 2.985 org 2.987 org

- Nelayan Perairan Umum 433 org 460 org 267 org 245 org 243 org

- Pembudidaya Ikan 893 org 1.016 org 1.111 org 1.066 org 1.070 org

5. Konsumsi per kapita 22,80 kg 23,59 kg 24,25 kg 25,17 kg 26,06 kg

(42)

2.2.9 Perindustiran dan Perdagangan

Penyelenggaraan Urusan Pilihan PerindustiranPerdagangan, dilaksanakan untuk Meningkatkan unit usaha, jumlah dan nilai investasi serta jumlah produksi rata-rata 1,10 % pertahun. Mengembangkan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pangsa pasar lokal dan regional, Meningkatkan pengembangan pasar dan sistem distribusi barang dan jasa, Meningkatkan pengawasan peredaran barang dan perlindungan konsumen. Di Indonesia industri pengolahan dibagi menurut jumlah tenaga kerjanya yaitu berskala besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Data industri besar dan sedang dikumpulkan oleh BPS sedangkan data industri kecil dan rumah tangga diperoleh dari dinas Kopperindag dan penanaman modal Kabupaten Deli Serdang.

Pada tahun 2007 perusahaan industri besar di Deli Serdang berjumlah 171 perusahaan sedangkan industri sedang berjumlah 153 perusahaan. Sektor industri pengolahan dalam struktur perekonomian Kabupaten Deli Serdang mempunyai kontribusi yang signifikan. Tahun 2008, kontribusi sektor industri pengolahan dalam pertumbuhan total PDRB sebesar 1.70 %, terbesar disusul sektor jasa-jasa . Jika melihat perkembangan sektor industri selama lima tahun terakhir maka diketahui sektor industri sudah cukup stabil. Bahkan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum krisis, kinerja sektor industri sudah lebih baik sesuai dengan besaran pada PDRB atas dasar harga konstan. Hal ini tentu berkat kerja keras Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang didukung oleh segenap masyarakat.

(43)

Kabupaten Deli Serdang terdapat beberapa kawasan industri dan zona industri yaitu Kawasan insustri Medan II di kecamatan Percut Sei Tuan, Kawasan industri Medan Star di kecamatan Tanjung Morawa, Kawasan industri Hamparak Perak di kecamatan Hamparan Perak, Kawasan Industri Deli Serdang di kecamatan Percut Sei Tuan. Rencana pengembangan dan beberapa zona industri yang terdapat di kecamatan Sunggal, Tanjung Morawa, Patumbak, Deli Tua dan Bangun Purba.

TABEL 2. 24 BANYAKNYA PERUSAHAAN DAN TENAGA KERJA SERTA NILAI HARGA RIEL MENURUT SEKTOR INDUSTRI (FORMAL) DI KABUPATEN DELI SERDANG

NO Bidang Usaha Unit Usaha

Tenaga Kerja Nilai (Rp. 000) Investasi Produksi Bahan Baku Penolong 1

Industri Pengalengan Kepiting

dan Biota Perairan 1 40 470000 3246000 1832100

2

Industri Minyak Makan dari Inti

Sawit 1 7 120000 150000 16000

3

Industri Minuman Suplemen dari

Kelapa 2 10 80000 65000 34000

4 Industri Minyak Makan Nabati 1 48 1360000 7060000 3480000

5 Industri Penggilingan Jagung - - - -

-6

Industri Penggilingan Tepung

Beras, Lada, Merica, dll - - - -

-7

Industri Pengupasan dan

Pembersihan Kopi 1 11 190000 321000 170000

8

Industri Pengupasan dan

Pembersihan Pinang 1 20 190000 215000 105000

9

Industri Pengolahan Tepung Ikan

dan Tepung Udang - - - -

-10 Industri Roti dan Sejenisnya 2 131 395000 1240200 670700

11

Industri Pengolahan Kopi / Kopi

Instan / Kopi Bubuk 2 11 250000 109000 49500

12 Industri Tauco - - - -

-13 Industri Tahu / Tahu Basah 1 5 70000 181500 99000

14 Industri Kerupuk dan Sejenisnya 2 19 275000 885000 439000

15

Industri Makanan Linnya / Chiki /

Makanan Snack / Jelly 2 50 1750000 4593000 2494000

16

Industri Minuman Ringan

beraroma 1 12 150000 180000 961600

17

Industri Air Minum dalam

(44)

18 Industri Mie 2 13 165000 760000 406000 19

Industri Pakaian Jadi / Baby Set

dan Orang Dewasa 1 8 150000 80000 46000

20 Industri Sepatu harian - - - -

-21

Industri Penggergajian Kayu /

Moulding 3 102 920000 2401000 1318400

22 Industri Menir/Bedak 1 2 10000 51500 36000

23 Industri Barang dari Kayu 1 15 175000 400000 205000

24 Industri Kertas Tissue 2 53 580000 2715000 1275000

25 Industri Kertas Budaya 1 30 200000 742000 370000

26 Industri Kotak dari Karton 1 35 270000 625000 306500

27 Industri Percetakan / Kertas Surat 1 47 5420000 26956000 12805000

28

Industri Percetakan / Amplop /

Kertas Komputer - - - -

-29

Industri Pengolahan Aspal / Hot

Mix - - - -

-30

Industri Kimia Dasar Organik /

Minyak Pencegah Karat - - - -

-31 Industri Lilin 1 10 200000 342000 190000

32 Industri Pupuk 2 15 235000 334000 120000

33 Industri Cat 1 30 100000 451000 281400

34 Industri Sabun / Sabun Mandi 2 22 50000 560000 284000

35 Industri Pestisida 1 20 300000 251000 104800

36 Industri Pembuatan Tinta Sablon - - - -

-37

Industri Kemasan / Kantong dari

Plastik 7 350 2500000 8615000 4750000

38

Industri Kotak dari Plastik / Kotak

CD - - - -

-39

Industri Barang dari Karet / Tapak

Sepatu - - - -

-40 Industri Batu Bata 2 17 300000 305000 165000

41 Industri Penggilingan Batu Kapur 2 18 700000 1375000 700000

42

Industri Barang dari Semen / Riol,

Cone Blok 1 25 400000 1180000 505000

43 Industri Barang dari Semen 1 10 200000 594500 274000

44

Industri Pengecoran Besi dan

Baja - - - -

-45

Industri Peleburan Timah /

Aluminium 1 35 300000 920000 400000

46 Industri Bengkel Las 1 11 175000 460000 221300

47

Industri Barang dari Aluminium /

Rak Piring 1 9 160000 310000 170000

48

Industri Pengerjaan Barang dari

Logam 1 8 120000 301000 151000

49 Industri Alat Dapur dari Bambu 1 5 10000 55000 21000

50 Industri Barang dari Kawat 1 10 150000 381400 190500

51 Industri Pembuatan Timbangan - - - -

-52 Industri Pengemasan Pupuk 1 10 150000 1050000 531400

53 Industri Antena Parabola - - - -

(45)

55

Industri Pembuatan Dupa / Dupa

Alam - - - -

-56 Industri Komponen Sepeda Motor 1 6 50000 75000 39000

57

Industri Alat Angkut / Kereta

Dorong - - - -

-58

Industri perabot Rumah Tangga

dari Kayu 9 69 900000 2052000 110000

59 Industri Furniture / Spring Bed 2 20 395000 1080000 560000

60

Industri bahan Bakar dari

Cangkang Sawit - - - -

-61 Industri Tepung Batu 1 4 170000 280000 120000

62

Industri Sablon / Karung Plastik di

Sablon - - - -

-63

Industri Daur Ulang Karet Ban

Bekas / Tali, Kursi 1 10 175000 250000 109000

64

Industri Pengemasan Minyak

Rem - - - -

-65 Industri Seng Genteng 1 43 750000 2140000 1218000

66 Industri Pemecahan Batu - - - -

-67 Industri Serat Sabut Kelapa 1 30 350000 1050000 491000

68

Industri Pemotongan Kaca Lembaran / Cermin / Kaca

Lengkung - - - -

-69

Industri Tawas Cair dalam

Kemasan - - - -

-70

Industri Aneka Kerajinan Rumah

Tangga dari Kain 3 65 755000 5642000 3895000

71 Jasa Reparasi Dinamo - - - -

-72

Jasa Pengecatan Kendaraan

Roda – 4 1 6 120000 145000 75000

73

Industri Kue Basah/Kue Bika

Ambon dan Kue Lapis Legit 1 5 30000 60000 31000

74 Industri Kue Basah / Dodol 1 15 60000 76000 35000

75 Industri Depot Air Minum 14 42 925 1741000 881900

76

industri Pencucian Kain / Kain

Celana Dicuci 1 10 250000 2730000 1195000

77 Industri Pembuatan Minyak Atsiri 1 6 50000 50000 26000

78 Industri Crumb Rubber 1 19 600000 8132226 5043000

79 Industri Penyamaan Kulit 1 10 120000 91500 45100

80 Industri Vulkanisir Ban 1 8 180000 169000 86000

81

Industri Barang dari Plastik /

Galon, Botol Plastik 1 10 330000 1049000 450000

82 Industri Plastik Lembaran 3 65 755000 5042000 3895000

83 Industri Tali Plastik 1 30 200000 975000 450000

84

Industri Keramik / Keramik

Gerabah 1 4 10000 45000 18000

85 Industri Bordir/Sulaman 1 6 60000 65000 29500

86 Industri Perakitan Radio, TV 1 15 350000 794000 260000

87 Industri Panel Listrik 1 10 100000 415000 235000

88 Industri Antena Parabola 1 11 170000 407000 210000

(46)

90

Industri Alat Musik Non

Tradisional / Loudspeaker 2 40 380000 1036000 530000

91 Industri meja Billiard 1 6 100000 180000 90000

92

Industri Daur Ulang Plastik / Biji

Plastik 1 25 150000 643000 365500

93

Industri Daur Ulang / Sarang

Telur 1 9 150000 265000 134000

94 Industri Bahan Kimia / Zinc Oxid 1 30 460000 6152000 3595000

95 Pencucian Sarang Burung Walet 1 11 50000 115000 50000

96 Industri Penyamakan Kulit 1 10 100000 380000 200000

97 Industri Fiberglass 1 25 270000 672000 310000

98

Industri Pengemasan Minyak

Pelumas 1 8 100000 290000 135000

99

Industri Pengemasan

Pemberantas Hama 1 3 125000 95000 45000

100

Industri Pengemasan Bahan

Tambahan Makanan 1 10 100000 65000 34000

101 Industri Air Batteray 1 2 9000 10500 4500

102 Industri Mancis Gas 1 200 250000 3400000 1810000

103 Pengemasan Barang – Barang 1 12 100000 265000 110000

104 Rekondisi Mesin -Mesin 1 10 190000 495000 105000

Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kab. Deli Serdang

Menurut tanda daftar perusahaan yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang, pada tahun 2007 terdapat 1130 yang terdiri dari TDP Baru : 774 perusahaan dan TDP Ulang : 356 perusahaan. Rincian dari jumlah TDP yang diterbitkan berstatus badan hukum PO sebanyak 516 baru dan 223 ulang. FA sebanyak 13 baru dan 5 ulang, PT/CV sebanyak 219 baru dan 128 ulang.

(47)

TABEL 2.25 BANYAKNYA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DI KABUPATEN DELI SERDANG DIRINCI PER KECAMATAN

Kecamatan 2004 2005 2006 2007 -1 -3 -4 -5 -6 1 Gunung Meriah - - - 1 2 S.T.M Hulu 4 8 4 1 3 Kutalimbaru 4 36 7 13 4 Sibolangit 1 10 3 3 5 Pancur Batu 31 78 38 35 6 Namo Rambe 8 31 19 18 7 Biru – biru 6 22 18 5 8 S.T.M Hilir 4 21 12 11 9 Bangun Purba 4 10 5 4 10 G a l a n g 26 50 50 34 11 Tanjung Morawa 177 258 187 161 12 Patumbak 31 41 41 16 13 Deli Tua 34 38 37 33 14 S u n g g a l 87 172 135 108 15 Hamparan Perak 31 91 52 25 16 Labuhan Deli 31 37 38 27

17 Percut Sei Tuan 189 300 182 216

18 Batang Kuis 24 59 26 33 19 Pantai Labu 9 45 25 20 20 Beringin 45 58 36 27 21 Lubuk Pakam 109 147 118 121 22 Pagar Merbau 25 22 12 11 Jumlah/Total 880 1534 1045 923

Sumber : Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang 2007

Dari data yang terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah unit usaha yang mendaftarkan usahanya dari tahun 2004 s.d.2007, ini artinya pertumbuhan dunia usaha dan peluang bisnis menggambarkan kondisi yang cukup baik di Kabupaten Deli Serdang.

Pasar yang ada di Deli Serdang merupakan pasar tradisional yang bersifat kompetitif,yaitu pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli barang atau jasa,jadi tidak ada satu pedagang atau satu pembeli yang dapat mengintervensi harga barang atau jasa yang ditransaksikan di pasar.

(48)

Pasar yang bersifat kompetitif tersebut ada dua bentuk dalam hal pengelolannya,yakni :

a. Pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Pasar yang dikelola oleh Pemerintah merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli barang-barang dan jasa yang pengelolaannya di bawah Pemerintah.

b. Pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta.

Pasar swasta merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli barang-barang dan jasa yang pengelolaannya dibawah pihak swasta.

Selain hal tersebut diatas ada pasar modern yang terdapat di kabupten Deli Serdang yaitu, Deli Mas Plaza di Kecamatan Lubuk Pakam, Suzuya di Kecamatan Tanjung Morawa yang telah beroperasi. Sedangkan Pusat perbelanjaan modern yang belum beroperasi yaitu Medan Mega Trade Centre (MMTC) di Kecamatan Percut Sei Tuan yang memiliki Hak Perdangangan Regional yang berada di Perbatasan wilayah antara Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang.

Secara umum dapat dijelaskan bahwa kondisi fisik pasar Deli Serdang sudah tidak layak lagi. Hal ini disebabkan oleh karena pasar-pasar tersebut sudah memiliki umur yang sangat tua. Secara rata-rata pasar dibangun sekitar tahun 80-an, sehingga umur ekonomisnya sudah habis yang berdampak pada mutu pelayanan di pasar. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang tersedia juga sudah tidak mampu lagi menampung jumlah pedagang yang semakin hari semakin bertambah, terlebih setelah bangsa ini memasuki masa krisis moneter dan krisis global, maka alternatif yang paling memungkinkan bagi masyarakat untuk memperoleh pendapatn dan untuk bertahan hidup adalah berjualan, sehingga menambah jumlah pedagang kaki lima yang berjualan di

(49)

pasar. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kesemerautan dipasar dan menimbulkan kemacetan dijalan-jalan penghubung menuju pasar.

Secara Geografis, wilayah Kabupaten Deli Serdang memiliki potensi yang sangat strategis dalam menunjang pembangunan perekonomiannya. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Deli Serdang memiliki wilayah yang sangat luas. Namun potensi yang sangat strategis tersebut harus ditunjang dengan penetapan arah pembangunan yang jelas.

Dibeberapa daerah, khususnya yang berbatasan dengan Pemko Medan merupakan daerah yang harus menjadi skala prioritas untuk diperhatikan. Karena daerah tersebut merupakan daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut akan mengakibatkan semakin tingginya iklim persaingan usaha dan ini akan meningkatkan volume permintaan dan penawaran dipasar.

2.3. SOSIAL DAN BUDAYA DAERAH 2.3.1 Kependudukan

Pemahaman tentang jumlah, struktur, dan pertumbuhan serta distribusi penduduk sangat menentukan arah pembangunan di suatu daerah. Kondisi kependudukan akan mempengaruhi berbagai kebijaksanaan pembangunan dari berbagai sektor-sektor pelayanan dan pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah. Jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang terus mengalami pertumbuhan yang relatif cepat dan hal ini akan membawa perubahan pada sistem pelayanan pemerintahan secara keseluruhan.

(50)

Jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang TA. 2004 tercatat sebanyak 1.539.967 jiwa, kemudian meningkat menjadi 1.634.115 jiwa di Tahun 2006. Dimana komposisi penduduk menurut umur sebagai berikut : penduduk kelompok di bawah umur 14 Tahun sebanyak 552.798 jiwa (33,83 %) dan penduduk kelompok umur diatas 55 Tahun sebanyak 120.150 jiwa (7,37 %) sedangkan jumlah penduduk kelompok umur 20 s/d 55 Tahun adalah 960.807 jiwa (58,80 %), dari jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang merupakan potensi sumber daya manusia yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Hal ini akan dapat memperkuat SDM Kabupaten Deli Serdang dimasa yang akan datang guna mempercepat pengembangan daerah Kabupaten Deli Serdang. Pada TA 2007 penduduk di Deli Serdang berjumlah 1,686,366 jiwa dengan kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Deli Tua yaitu 6,057 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Gunung meriah yaitu 33 jiwa/km2. Jumlah kepadatan penduduk perkecamatan dapat terlihat pada tabel berikut :

(51)

TABEL 2.26 JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2007

(52)

TABEL 2.27 PERTUMBUHAN PENDUDUK PER KECAMATAN

Sumber :Deli Serdang dalam angka tahun 2007

GAMBAR 2.2 STRUKTUR DEMOGRAPHI KABUPATEN DELISERDANG

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70- 75 75 + Perempuan Laki – Laki

(53)

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok yang telah dan akan dilaksanakan sebagai upaya untuk memberdayakan fungsi dan peran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dibidang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil untuk percepatan pelayanan dan kemudahan proses penerbitan KK dan KTP serta Akta-akta Catatan Sipil.

Dalam implementasinya penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk saat ini tidak lagi menggunakan dan memanfaatkan aplikasi program Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK), sebagaimana program ini dibangun dengan mengembangkan jaringan komunikasi data yang dilaksanakan paralel secara tersambung (semi on line) antara kabupaten dengan kecamatan. Dengan menerapkan 9 (sembilan) kecamatan sebagai wilayah pelayanan Tempat Perekaman Data Kependudukan (TPDK) di 22 kecamatan Kabupaten Deli Serdang.

Dalam upaya peningkatan pelayanan Kependudukan, aplikasi Simduk telah diganti dengan aplikasi program informasi dan administrasi kependudukan (SIAK) yang mana aplikasi program ini akan menghubungkan secara langsung sistem di Kabupaten Deli Serdang dengan sistem yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan di Pemerintah Pusat.

(54)

TABEL 2.28 REALISASI KEPEMILIKAN KTP SAMPAI TAHUN 2008

Realisasi kepemilikan Akta Catatan Sipil.

Sebagai upaya pembinaan dan peningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting dan manfaatnya memilki akta catatan sipil, khususnya dalam hal ini dengan menitik beratkan pemberian akta kelahiran melalui Program Dispensasi, yaitu suatu program Pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang terlambat pendaftaran kelahirannya berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 1684 Tahun 2007 tanggal 22 Agustus 2007, tentang Dispensasi Pelayanan Pencatatan Kelahiran di Kabupaten Deli Serdang.

Sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 472.11/1112/MD tanggal 11 Maret 2009, perihal batas waktu pelaksanaan Program Dispensasi Pelayanan Pencatatan Kelahiran Dalam Masa Transisi berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, sebagaimana ditetapkan pelaksanaan program tersebut sudah harus berakhir pada Tahun 2010 yang akan datang.

(55)

TABEL 2.29 JUMLAH KEPEMILIKAN AKTA CATATAN SIPIL

TABEL 2.30 BANYAKNYA RUMAH TANGGA DAN PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN

(56)

Sasaran urusan pemberdayaan perempuan diarahkan untuk mengembangkan dan mematangkan berbagai potensi yang ada pada diri perempuan yang memungkinkan perempuan dapat berperan dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki khususnya dalam bidang pembangunan.

Dengan visi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender (KKG) dalam berkeluarga dan bermasyarakat, Pembangunan Pemberdayaan Perempuan ditempuh melalui upaya yang tepat sesuai kebutuhan kaum perempuan, bertahap dan berkesinambungan, terarah dan sekaligus merangsang partisipasi kaum perempuan untuk mengatasi masalahnya sendiri.

TABEL 2.31 PERBANDINGAN ANGKATAN KERJA LAKI 2 DAN PEREMPUAN DI KABUPATEN DELI SERDANG

(57)

Penyelenggaraan urusan pemerintah Kabupaten Deli Serdang di bidang sosial termasuk dalam urusan wajib pemerintahan umum (bagian sosial) urusan wajib

Pemberdayaan Perempuan dan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat Desa, dilaksanakan untuk Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; Peningkatan pelayanan kehidupan beragama; Peningkatan koordinasi pelayanan kesejahteraan sosial kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); Pengarusutamaan gender dalam pembangunan; Peningkatan keswadayaan masyarakat; dan Pengembangan kapasitas kelembagaan kemasyarakatan desa/kelurahan.

2.3.2 Kesehatan

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Deli Serdang telah berhasil menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa) di setiap kecamatan. Disamping itu pula telah tersedia sebanyak 15 unit rumah sakit yakni 4 unit di Kecamatan Tanjung Morawa, 3 unit di Lubuk Pakam, 3 unit di Deli Tua, 3 unit di Percut Sei Tuan, 1 unit di Labuhan Deli dan 1 unit di Sunggal. Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dasar, pada tahun 2008 di Kabupaten Deli Serdang telah tersedia 32 unit Puskesmas (13 unit Puskesmas Rawat Inap dan 19 Puskesmas Rawat Jalan), 103 unit Puskesmas Pembantu dan 95 unit Pos Kesehatan Desa. Ratio antara jumlah Puskesmas terhadap jumlah penduduk sekitar 1:54.326, sedangkan ratio Puskesmas Pembantu terhadap jumlah penduduk adalah 1:16.878. Masalah yang dijumpai dalam pelayanan kesehatan dasar adalah rendahnya tingkat utilitas dan kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini diikuti dengan peningkatan sarana pendukung pelayanan kesehatan yaitu 18 unit peralatan laboratorium lengkap, 32 unit

Gambar

TABEL  2.3 DATA PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI, PDRB, INFLASI KUMULATIF DAN PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009 – 2014
TABEL 2.4 DATA KONTRIBUSI PER SEKTOR EKONOMI TERHADAP PDRB KABUPATEN  DELI SERDANG (HARGA BERLAKU)  TAHUN 2004 – 2014
TABEL  2.12 LUAS AREAL PERKEBUNAN RAKYAT DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 -2008.
TABEL  2.14 TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKUTURA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 - 2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

kantor Bupati serta kantor pembangunan desa kabupaten Deli Serdang, kemudian dengan petunjuk, bimbingan dan pengarahan Bupati Deli Serdang baik mengenai strategi maupun

Wisata Rahmadani : Pengelolaan Arsip Pada Kantor Bupati Deli Serdang, 2003... Wisata Rahmadani : Pengelolaan Arsip Pada Kantor Bupati Deli

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Untuk Masa Lima Tahun, sesuai dengan periode Bupati dan

RPJM Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati yang memuat arah

(3) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Deli Serdang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas membantu Bupati Deli Serdang melaksanakan urusan

Maksud dari penyusunan RPJMD Kota Batam tahun 2016-2021adalah untuk menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam perencanaan lima

Maksud Penyusunan Revisi Renstra ini adalah untuk menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 yang

Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016- 2021 adalah menjabarkan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi,