• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SIARAN PERS

Pusat Hubungan Masyarakat

Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711

www.kemendag.go.id

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia:

Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan

Jakarta, 3 Juli 2012 – Neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei 2012 kembali mengalami defisit meskipun berkurang. Defisit perdagangan Indonesia selama bulan Mei 2012 mencapai USD 485,9 juta, menurun dari defisit bulan sebelumnya yang mencapai USD 764,7 juta. Defisit perdagangan bulan Mei 2012 terutama disebabkan oleh defisit perdagangan non-migas sebesar USD 486,1 juta, dan dipicu oleh melonjaknya impor non-migas sebesar 21,6% (YoY), sementara ekspornya turun 7,8%.

Produk yang berpengaruh terhadap meningkatnya impor signifikan dan berkontribusi terhadap defisit perdagangan non-migas di bulan Mei 2012, antara lain aeroplane (naik 182,6% YoY), telepon seluler (naik 66,6%), sirkuit elektronik (naik 54,9%), serta loader (naik 50,2%).

Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Mei 2012 masih surplus USD 1,5 miliar (turun 87,0% YoY). Penurunan surplus tersebut dipicu oleh anjloknya surplus perdagangan non-migas yang hanya mencapai USD 2,6 miliar (turun 77,7% YoY) dan defisit perdagangan migas sebesar USD 1,1 miliar. Produk yang impornya meningkat tajam selama Januari-Mei 2012 sehingga mengurangi surplus perdagangan antara lain aeroplane (naik 112,6% yoy), telepon seluler (naik 22,2%), dan potassium chloride (16,5%).

Grafik 1. Neraca Perdagangan Indonesia Januari-Mei 2012

2.4 2.6 1.7 2.0 3.0 3.0 1.2 3.5 2.0 1.5 1.8 0.8 0.9 0.9 1.3 -0.2 -0.5 -0.4 0.1 0.2 -0.4 0.5 0.3 0.0 0.3 0.8 -0.4 0.1 -0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 0.0 (1.00) (0.50) -0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00

Jan'11 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan'12 Feb Mar Apr Mei*

USD Miliar

Non Migas Migas

(2)

Penurunan (YoY) surplus perdagangan non-migas dipicu oleh meningkatnya defisit perdagangan Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang utama antara lain China, Jepang, Singapura, Thailand, Korsel dan Australia. China merupakan negara mitra dagang utama yang menyumbang defisit non-migas terbesar mencapai USD 3,0 miliar selama Januari-Mei 201, meningkat dari USD 2,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Thailand menyumbang defisit USD 2,5 miliar dari USD 1,7 miliar.

Defisit perdagangan non-migas dengan Jepang mencapai USD 2,4 miliar dimana pada periode yang sama tahun sebelumnya surplus USD 268,2 juta. Kondisi yang sama juga terjadi pada Singapura dan Korsel yang mengalami defisit masing-masing mencapai USD 0,4 miliar dan USD 0,7 miliar dari sebelumnya surplus USD 285,8 juta dan USD 251,4 juta. Defisit perdagangan non-migas dengan Australia mencapai USD 0,6 miliar, menurun dari sebelumnya USD 0,96 miliar (Tabel 1).

Tabel 1. Neraca Perdagangan Non-migas dengan 10 Mitra Dagang Utama

2011 Jan-Mei'12 2011 Jan-Mei 12 2011 Jan-Mei 12 2011 Jan-Mei 12 2011 Jan-Mei 12

TOTAL NON MIGAS 25,285.55 2,615.20 17.67 (77.70) 3,796.67 (9,109.80) 2.08 24.88 0.04 26.31 17.39 1 REP.RAKYAT CINA (3,860.84) (3,011.81) (31.14) 10.28 1,746.23 (280.77) (2.39) 53.37 26.62 29.30 22.04 2 JEPANG (990.86) (2,385.61) 139.21 (989.40) (576.64) (2,653.83) (1.89) 11.12 (0.93) 14.25 36.55 3 AMERIKA SERIKAT 4,987.28 1,464.80 23.84 (39.27) 960.19 (947.33) 1.16 17.69 (6.33) 15.03 12.85 4 SINGAPURA 565.07 (363.36) (213.08) (227.11) 1,064.77 (649.22) (0.29) 16.33 (8.95) 4.92 5.73 5 INDIA 9,299.80 3,319.53 29.97 1.10 2,144.61 36.25 2.64 34.80 2.96 47.59 6.42 6 THAILAND (5,005.77) (2,479.39) 48.70 43.60 (1,639.49) (752.76) (1.97) 29.31 (11.80) 38.10 10.55 7 KOREA SELATAN 124.88 (654.61) (90.22) (360.36) (1,151.80) (906.04) (0.52) 10.13 (9.20) 33.04 20.93 8 MALAYSIA 3,454.73 1,138.37 6.90 (37.36) 222.98 (679.07) 0.90 18.66 (7.39) 27.06 16.63 9 TAIWAN 350.78 36.28 18.56 (51.37) 54.92 (38.32) 0.03 29.30 5.27 30.37 7.94 10 AUSTRALIA (2,095.16) (641.45) 21.14 (33.25) (365.62) 319.56 (0.51) 30.26 48.93 26.40 6.52 SUBTOTAL 6,829.91 (3,577.27) 56.30 (220.27) 2,460.16 (6,551.53) (2.84) 24.76 1.77 (7.71) (15.61) LAINNYA 18,455.64 6,192.47 7.81 (29.23) 1,336.51 (2,558.27) 4.92 25.13 (3.45) 7.83 (41.90) TOTAL NON-MIGAS 25,285.55 2,615.20 17.67 (77.70) 3,796.67 (9,109.80) 2.08 24.88 0.04 (2.84) (23.99) TOTAL MIGAS 775.52 (1,096.20) 23.70 23,043.70 148.58 (1,091.46) (0.87) 47.92 7.27 18.50 (16.54) TOTAL MIGAS+NON-MIGAS 26,061.06 1,519.30 17.84 (87.04) 3,945.24 (10,200.96) 1.21 28.98 1.48 1.15 (22.35)

Rank NEGARA Change (USDm) yoy

Neraca thd Total (%)

2012

Growth ekspor (%) Growth impor (%) Neraca Non-Migas

(USD Juta) Growth (%) yoy

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Negara mitra dagang non-migas yang masih memberikan surplus terbesar terhadap neraca perdagangan Indonesia meskipun mengalami penurunan antara lain Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Spanyol, Persatuan Emirat Arab, dan Bangladesh. Sementara itu, negara-negara yang memberikan defisit terbesar terhadap neraca perdagangan Indonesia antara lain China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Australia, Rusia, Swedia, Kanada, Singapura, dan Argentina. Penurunan surplus dan defisit neraca perdagangan non-migas dengan beberapa negara terjadi akibat penurunan ekspor, sementara impornya mengalami peningkatan (Tabel 2 dan Tabel 3).

(3)

Tabel 2. Negara Tujuan Ekspor dengan Posisi Neraca Perdagangan Indonesia yang Surplus Terbesar

2011 Jan-Mei'12 2011 Jan-Mei 12 2011 Jan-Mei 12

TOTAL NON MIGAS 25,285.55 2,615.20 17.67 (77.70) 3,796.67 (9,109.80)

1 INDIA 9,299.80 3,319.53 29.97 1.10 2,144.61 36.25 2 BELANDA 4,269.18 1,582.20 40.66 (14.46) 1,234.12 (267.49) 3 AMERIKA SERIKAT 4,987.28 1,464.80 23.84 (39.27) 960.19 (947.33) 4 MALAYSIA 3,454.73 1,138.37 6.90 (37.36) 222.98 (679.07) 5 PILIPINA 2,833.44 1,114.60 17.39 0.04 419.79 0.48 6 SPANYOL 2,049.51 748.49 1.43 (17.79) 28.99 (161.94) 7 PAKISTAN 740.18 508.36 22.26 95.38 134.77 248.17 8 TURKI 1,086.00 472.40 41.21 2.25 316.92 10.38 9 UNI EMIRAT ARAB 1,396.39 467.04 7.69 (19.09) 99.70 (110.21) 10 BANGLA DESH 1,321.76 461.15 37.88 (7.79) 363.16 (38.96)

SUBTOTAL 31,438.27 11,276.93 23.22 (14.48) 5,925.25 (1,909.71) LAINNYA (6,152.72) (8,661.73) 52.90 492.60 (2,128.58) (7,200.09)

Perubahan (%) yoy Perubahan (USD juta) yoy Neraca Non-Migas

(USD Juta) Rank NEGARA

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Tabel 3. Negara Tujuan Ekspor dengan Posisi Neraca Perdagangan Indonesia yang Defisit Terbesar

2011 Jan-Mei'12 2011 Jan-Mei 12 2011 Jan-Mei 12

TOTAL NON MIGAS 25,285.55 2,615.20 17.67 (77.70) 3,796.67 (9,109.80) 1 REP.RAKYAT CINA (3,860.84) (3,011.81) (31.14) 10.28 1,746.23 (280.77) 2 THAILAND (5,005.77) (2,479.39) 48.70 43.60 (1,639.49) (752.76) 3 JEPANG (990.86) (2,385.61) 139.21 (989.40) (576.64) (2,653.83) 4 KOREA SELATAN 124.88 (654.61) (90.22) (360.36) (1,151.80) (906.04) 5 AUSTRALIA (2,095.16) (641.45) 21.14 (33.25) (365.62) 319.56 6 FEDERASI RUSIA (422.35) (491.42) 42.94 841.23 (126.88) (439.21) 7 SWEDIA (695.95) (456.85) 24.99 73.29 (139.16) (193.22) 8 KANADA (1,055.46) (390.73) 180.35 12.37 (678.99) (43.02) 9 SINGAPURA 565.07 (363.36) (213.08) (227.11) 1,064.77 (649.22) 10 ARGENTINA (1,224.84) (311.28) 85.56 (3.21) (564.78) 10.32 SUBTOTAL (14,661.29) (11,186.52) 19.89 99.82 (2,432.34) (5,588.20) NEGARA LAINNYA 39,946.84 13,801.72 18.47 (20.33) 6,229.01 (3,521.60)

Perubahan (%) yoy Perubahan (USD juta) yoy

Neraca Non-Migas (USD Juta)

Rank NEGARA

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Ekspor Bulan Mei Meningkat 3,4%

Ekspor bulan Mei 2012 mencapai USD 16,7 miliar, meningkat 3,4% dari bulan sebelumnya meskipun mengalami penurunan 8,8% dari bulan yang sama tahun lalu. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar USD 3,6 miliar (naik 1,3% MoM tetapi turun 12,3% YoY) serta ekspor non-migas sebesar USD 13,1 miliar (naik 4% MoM tetapi turun 7,8% YoY). Ekspor non-migas ke beberapa negara mengalami pelemahan antara lain Amerika Serikat, China, Korsel, Brazil, dan Jepang yang hanya tumbuh di bawah 10% selama periode Januari-Mei 2012 (Grafik 2). Kenaikan

(4)

ekspor non-migas bulan Mei terhadap April tahun ini ditopang oleh peningkatan ekspor di semua sektor. Sementara total ekspor Januari-Mei 2012 mencapai USD 81,4 miliar, meningkat 1,5% YoY dimana ekspor migas mencapai USD 17,2 miliar (naik 7,3%) sedangkan ekspor non-migas sebesar USD 64,3 miliar (naik 0,04%) (Grafik 3).

Grafik 2. Kinerja Ekspor Januari-Mei 2012

(30.0) (20.0) (10.0) -10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 -2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0

Jan'09 Mar Mei Juli Sept Nov Jan'10 Mar Mei Juli Sept Nov Jan'11 Mar Mei Juli Sept Nov Jan '12 Mar Mei*

% USD Miliar Non-Migas (Jan-Mei 2012 : USD 64.2 M, naik 0.04% YoY) Migas (Jan-Mei 2012 : USD 17.1 M, naik 7.27% YoY)

Moving p.a. growth Total Ekspor

7.0 6.8 4.5 4.1 3.8 0.9 19.1 27.4 31.3 30.1 9.1 27.9 AS Cina Brazil Indonesia Jepang Korsel

Pertumbuhan Ekspor Beberapa Negara (%)

Jan-Mei'12 Jan-Mei'11

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Grafik 3. Perkembangan Ekspor Non-migas Menurut Sektor

2.14 49.56 12.54 2.08 48.04 14.13 Pertanian Industri Pertambangan

Ekspor Non Migas Menurut Sektor (USD Miliar) Jan-Mei 2012 Jan-Mei 2011 20.52 36.25 16.33 -2.64 -3.06 12.70 Pertumbuhan (%)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Bila dikelompokkan berdasarkan UN Statistic Classification, struktur ekspor Indonesia masih didominasi oleh komoditi primer dan produk primary industry (65,2%), sementara impor didominasi oleh produk secondary industry dan produk advance industry (62,9%) (Grafik 4). Komoditi primer yang kontribusinya besar terhadap nilai ekspor antara lain : bahan bakar mineral (35,4%), lemak dan minyak hewan/nabati (10,8%), karet (4,5%), bijih kerak dan abu logam (3%), ikan dan udang (1,4%), tembaga (1,3%). Ekspor komoditi primer selama bulan Mei 2012 mencapai USD 10,5 miliar atau turun 16,3% dari tahun sebelumnya, sedangkan produk manufaktur mencapai USD 6,2 miliar naik 8,4%. Selama Januari-Mei 2012, ekspor komoditi primer mencapai USD 52,7 miliar naik 33,2% menjadi USD 52,7 miliar dari tahun sebelumnya sementara produk manufaktur turun 29,4% sebesar USD 28,7 miliar. Komoditi primer yang nilai ekspornya mengalami penurunan tajam selama Mei 2012 dibanding tahun sebelumnya antara lain : bahan

(5)

bakar mineral (7,11%), lemak dan minyak hewan/nabati (46,82%), karet (22,24%), timah (23,48%), dan tembaga (63,79%). Penurunan nilai ekspor komoditi tersebut dipicu oleh penurunan harga komoditi di pasar internasional.

Grafik 4. Perkembangan Ekspor Komoditi (HS 2 Digit)

KOMODITI PRIMER 64.74% MANUFAKTUR 35.26% Jan-Mei 2012 39,566.9 40,662.3 52,711.6 28,703.4 KOMODITI PRIMER MANUFAKTUR

Ekspor (USD Juta)

Jan-Mei'2012 Jan-Mei'2011

33.22 -29.41

Perubahan (%)

Sumber: BPS, UNCTAD (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Ekspor Non-migas Indonesia ke Negara Emerging Market Meningkat Pesat

Ekspor non-migas Indonesia tumbuh pesat ke beberapa negara emerging market seperti negara-negara di kawasan Afrika. Ekspor Indonesia ke Pantai Gading meningkat 502,6% dari USD 7,9 Juta pada Januari-Mei 2011 menjadi USD 47,9 Juta di 2012. Ekspor Indonesia juga meningkat pesat ke beberapa negara lain seperti Djibouti, Pakistan, Yaman, Kenya, Kolombia, Arab Saudi, dan Finlandia yang masing-masing meningkat 177,9%, 86,5%, 80,2%, 57,9%, 50,0%, 42,9%, dan 41,5%.

Grafik 5. Negara dengan Pertumbuhan Ekspor Non-migas Tinggi

47.88 96.39 628.61 68.04 149.43 69.81 775.06 122.52 7.95 34.68 337.05 37.75 94.61 46.54 542.51 86.59 PANTAI GADING DJIBOUTI PAKISTAN YEMEN KENYA COLOMBIA SAUDI ARABIA FINLAND

Nilai (USD Juta)

Jan-Mei - 2012 Jan-Mei - 2011 502.6 177.9 86.5 80.22 57.95 49.99 42.87 41.50 Growth (%)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Kinerja Impor Mei 2012 Masih Mengalami Peningkatan

Impor periode Januari-Mei 2012 mencapai USD 79,9 miliar, meningkat sebesar 16,6% dibanding periode yang sama tahun 2011. Peningkatan impor selama periode Januari-Mei tahun ini didorong oleh kenaikan pada sektor migas maupun non-migas. Total impor migas nasional selama Januari-Mei 2012 mencapai USD 18,2 miliar atau naik 31,4% dibandingkan dengan periode yang

(6)

sama tahun sebelumnya. Sementara itu, impor non-migas mengalami peningkatan hingga 21,4% menjadi USD 61,8 miliar.

Grafik 6. Kinerja Impor Januari-Mei 2012 Meningkat

-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Jan'11 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec Jan '12 Feb Mar Apr Mei*

%

USD Miliar

Migas Non Migas

Acumulated Growth (YoY)

Monthly Growth ( Y oY)

Moving average p.a Growth

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Tingginya kenaikan impor Indonesia selama periode Januari-Mei 2012 tak terlepas dari peningkatan impor dari beberapa negara pemasok utama, seperti China, Jepang, Thailand, AS, Singapura, dan Korsel yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 22,0%, 36,6%, 10,6%, 12,9%, 5,7%, dan 20,9% (Grafik 7).

Grafik 7. Negara Pemasok Utama Berdasarkan Pertumbuhan Tertinggi

11.9 9.7 4.7 4.7 4.5 3.5 9.7 7.1 4.3 4.1 4.3 2.9 Cina Jepang Thailand AS Singapura Korsel

Nilai (USD Miliar)

Jan-Mei 2012 Jan-Mei 2011 22.04 36.55 10.55 12.85 5.73 20.92 Pertumbuhan (%)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Impor Barang Konsumsi Melemah, Sedangkan Impor Barang Modal Menguat Akibat Peningkatan Investasi di Tanah Air

Impor periode Januari-Mei2012 masih didominasi impor bahan baku/penolong dan barang modal yang masing-masing mencapai USD 58,4 miliar dan USD 15,9 miliar, atau naik sebesar 13,1% dan 37,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Sementara itu, impor barang konsumsi hanya

(7)

meningkat sebesar 6,1%. Lonjakan impor barang modal dan bahan baku/penolong didorong oleh membaiknya realisasi aktivitas investasi dan meningkatnya output industri di Tanah Air. Dari ketiga golongan penggunaan barang, impor barang modal mengalami peningkatan tertinggi dipicu oleh meningkatnya impor Kapal terbang dan bagiannya, Telepon Seluler, Loader (Elektronik), dan

Damper.

Grafik 8. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

5.6 58.4 15.9 5.3 51.6 11.6 Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal

Nilai (USD Miliar)

Jan-Mei 2012 Jan-Mei 2011 6.1 13.1 37.1 48.8 23.5 50.8 Pertumbuhan (%)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Bahan baku/penolong masih mendominasi impor non-migas sebesar 73,1% selama Januari-Mei 2012, menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 75,3%. Sementara itu, impor barang modal mengalami peningkatan dari 17,0% (2011) menjadi 20,0% di tahun 2012 (Grafik 8). Pada periode yang sama, proporsi impor barang konsumsi mengalami penurunan dari 7,7% menjadi 7,0%. Barang konsumsi yang mengalami penurunan impor cukup drastis antara lain Gula/kembang gula (turun 58,7%) dan broken rice (turun 53,0%).

Kesimpulan dan Arah Strategi Perdagangan Internasional ke Depan

• Intensifikasi perdagangan internasional : pendekatan komoditi dan negara tujuan • Ekspor produk-produk bernilai tambah

• Pasar-pasar non-konvensional

• Perlindungan dan penguatan pasar domestik --selesai--

Informasi lebih lanjut hubungi: Frank Kandou

Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan

Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711

Email: pusathumas@kemendag.go.id

Kasan Muhri

Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan

Kementerian Perdagangan

Telp/Fax: 021-23528683/021-23528693

Gambar

Grafik 1. Neraca Perdagangan Indonesia Januari-Mei 2012
Tabel 1. Neraca Perdagangan Non-migas dengan 10 Mitra Dagang Utama
Tabel 3. Negara Tujuan Ekspor dengan Posisi Neraca Perdagangan Indonesia yang Defisit  Terbesar
Grafik 3. Perkembangan Ekspor Non-migas Menurut Sektor
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan andragogi dalam pembelajaran menuntut beberapa hal antara lain: menekankan kemandirian konsep diri dan penghargaan sebagai manusia yang dapat mengarahkan diri

Dari Gambar 26 pengujian kinerja mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar minyak nyamplung dapat dilihat daya maksimum yang dihasilkan adalah 4,56 kW dan

rata-rata epoh yang diperlukan oleh algoritma LM untuk mencapai kondisi error paling kecil tidak berbeda secara signifikan di antara ketujuh macam banyaknya neuron

Hasil pemeriksan visual seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4 diatas menunjukkan adanya kerusakan sudu yang mengalami pengecilan penampang akibat adanya fenomena creep yang terjadi

Hasil : Dari 27 pasien stroke non hemoragik dengan gangguan fungsi motorik yang diperiksa, didapatkan hasil penelitian yaitu tidak adanya hubungan antara faktor –

Melakukan efisiensi pada beban operasional sehingga rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang masih terlalu besar yakni memperoleh hasil rasio >1

Tugas Praktikan berkaitan dengan kegiatan Pemasaran, seperti mengelola 13 Akun penjualan di E-Commerce, mengoperasikan Document Management System (DMS), merekap dan monitoring

Tujuan dari perancangan ini adalah merancang konten multimedia sebagai pendukung environtmental graphic design Museum Surabaya khususnya untuk konten zona A: