• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESENTASI SEJARAH Peradaban Islam Khula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRESENTASI SEJARAH Peradaban Islam Khula"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 5:

1. Gracyana Yunita ( XD / 18 ) 2. Jennie Caroline ( XD / 20 ) 3. Yafet Setiawan ( XD / 43 ) 4. Yesaya Renaldi ( XD / 44 )

PRESENTASI SEJARAH

KERAJAAN SINGASARI

&

(2)

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN

SINGASARI

• Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.

• Diceritakan bahwa pada waktu masih bayi, Ken Arok diletakkan oleh ibunya di sebuah makam, dan akhirnya ditemukan dan dibesarkan oleh pencuri bernama Lembong, sehingga Ken Arok sering menjadi buronan Kerajaan Kediri. Suatu ketika Ken Arok bertemu dengan pendeta Lohgawe. Ken Arok berkata bahwa ia ingin menjadi orang baik. Lewat perantaraan Lohgawe, Ken Arok diabdikan kepada seorang Akuwu (bupati) Tumapel, bernama Tunggul Ametung.

(3)
(4)

RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH DI

KERAJAAN SINGASARI

1. Ken Arok (1222-1227 M)

 Setelah berdiri Kerajaan Singasari, Ken Arok tampil sebagai raja pertama, bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Ken Aok memerintah selama 5 tahun. Pada tahun 1227, Ken Arok dibunuh oleh seorang pesuruh, atas perintah Anusapati. Anusapati adalah anak dari Ken Dedes dan Tunggul Ametung. Jenazah Ken Arok dicandikan di Kagenengan dalam bangunan perpaduan Syiwa-Buddha. Bersama Ken Umang, Ken Arok memiliki 4 orang anak, yaitu Panji Tohjoyo, Panji Sudatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi. Bersama Ken Dedes, Ken Arok mempunyai putra bernama Mahesa Wongateleng.

2. Anusapati (1227-1248 M)

(5)

pembunuh ayahnya adalah Anusapati, ia pun ingin membalas dendam dengan membunuh Anusapati. Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati suka menyabung ayam, maka ia mengajak Anusapati menyabung ayam dan membunuhnya pada saat itu juga. Anusapati dicandikan di Candi Kidal. Anusapati meninggalkan seorang putra yang bernama Ronggowuni.

3. Tohjoyo (1248 M)

(6)

4. Ronggowuni (1248-1268 M)

 Ronggowuni naik tahta Kerajaan Singasari tahun 1248 M, dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam memerintah, ia didampingi oleh Mahesa Cempaka sebagai Ratu Anggabaya, bergelar Narasimhamurti. Pada tahun 1254 M, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda atau Yuwaraja. Singasari di bawah kepemimpinan Ronggowuni dan Mahesa Cempaka hidup aman dan tentram.Raja memerintahkan untuk membangun benteng pertahanan di Canggu Lor. Tahun 1268 M, Ronggowuni meninggal dunia dan dicandikan di dua tempat, yaitu sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha Amogaphasa di Jajagu (Candi Jago). Tak lama kemudian, Mahesa Cempaka pun meninggal dunia. Ia dicandikan di Kumeper dan Wudi Kucir.

5. Kertanegara (1268-1292 M)

(7)

PERLUASAN DAERAH SINGASARI

• Pada masa pemerintahan Kertanegara, beberapa daerah berhasil ditaklukan, seperti Bali, Maluku, Sunda, dan Pahang. Penguasaan daerah-daerah di luar Jawa merupakan pelaksanaan politik luar negeri yang bertujuan untuk mengimbangi pengaruh Kubilai Khan dari Cina. Pada tahun 1275 M, Raja Kertanegara mengadakan Ekspedisi Pamalayu di bawah pimpinan Mahesa Anabrang untuk menguasai Sriwijaya.

• Dalam rangka memperkuat politik luar negerinya, Kertanegara menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar Indonesia, misalnya dengan Raja Jayasingawarman III dari Kerajaan Campa.

(8)
(9)

PERKEMBANGAN POLITIK DAN

PEMERINTAHAN

• Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguaasa tertinggi. Kemudian Raja mengangkat tim penasihat yang terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan i Halu. Untuk membantu raja dalam pelaksanaan pemerintahan,diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan yang terdiri atas Rakryan Mapatih, Rakryan Demung, dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, juga ada pegawai-pegawai rendahan.

(10)

KEHIDUPAN EKONOMI

(11)

KEHIDUPAN BUDAYA

(12)

KEHIDUPAN SOSIAL DAN AGAMA

• Rakyat Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok sampai masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok, kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin. Tetapi, pada masa pemerintahan

Anusapati kehidupan masyarakat mulai terabaikan. Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan pembangunan kerajaan.Keadaan rakyat Singasari mulai membaik setelah Wisnuwardhana naik takhta Singasari. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikian, rakyat dapat hidup aman dan sejahtera.Dengan kerja keras yang tidak henti-henti, cita-cita Kertanegara “ingin menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan Singasari” tercapai juga walaupun belum sempurna. Daerah kekuasaannya, meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

(13)

RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI

• Usaha untuk memperluas wilayah dan mencari dukungan dari berbagai daerah terus dilakukan oleh Kertanegara. Banyak pasukan Singasari yang dikirim ke berbagai daerah, sehingga kekuatan ibu kota kerajaan melemah. Keadaan ini diketahui oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan Kertanegara, satu di antaranya adalah Jayakatwang, penguasa Kediri. Ia berusaha menjatuhakan kekuasaan Kertanegara.

(14)

• Raden Wijaya dan pengikutnya kemudian meloloskan diri setelah mengetahui istana sudah dihancurkan oleh pasukan Kediri.Sedangkan Ardaraja berbalik dan memihak pasukan Kediri.

(15)

Bentuk-bentuk peninggalan kerajaan

singasari

1. Prasasti Mula Malurung (1255)

 Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.

(16)

2. Prasasti Singosari (1351)

 Prasasti Singhasari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah. Ditulis dengan Aksara Jawa.

(17)

3. Candi Singosari

Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi Singosari adalah candi Hindu - Buddha peninggalan bersejarah Kerajaan Singhasari yang berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.

(18)

4. Candi Kidal

Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.

(19)

5. Candi Jago

 Candi Jago berasal dari kata "Jajaghu", didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13. Berlokasi di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, atau sekitar 22 km dari Kota Malang, pada koordinat 8°0′20,81″LU 112°45′50,82″BT.

 Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.

(20)

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN

MAJAPAHIT

• Setelah Singasari jatuh, berdirilah Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur. Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

• Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

(21)

• Ketika itu, Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara menemukan sebuah hutan bernama Tarik yang ia gunakan untuk membangun sebuah desa yang menjadi awal mula sejarah Berdirinya kerajaan Majapahit. Ketika pasukan Mongol tiba, Raden Wijaya langsung memilih untuk membantu mereka menghancurkan Jayakatwang. Setelah kekuasaan Jayakatwang runtuh, Raden Wijaya menyerang pasukan Mongol. Kebingungan, pasukan Mongol tersebut terpaksa mundur dan mengikuti tiupan angin monsoon terakhir pada musim itu.

(22)

RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH DI

KERAJAAN MAJAPAHIT

1. Raden Wijaya (1293-1309)

 Kertarajasa Jayawardhana atau disebut juga Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama Majapahit yang memerintah pada tahun 1293-1309, bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardana, atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.

 Menurut Kidung Harsa Wijaya, penobatan Raden Wijaya terjadi pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka, atau bertepatan dengan 12 November 1293.

(23)

 Pada tahun 1295 seorang tokoh licik bernama Mahapati menghasut Ranggalawe untuk memberontak. Pemberontakan ini dipicu oleh pengangkatan Nambi sebagai patih, dan menjadi perang saudara pertama yang melanda Majapahit. Setelah Ranggalawe tewas, Wiraraja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pasangguhan. Ia menagih janji Wijaya tentang pembagian wilayah kerajaan. Wijaya mengabulkannya. Maka, sejak saat itu, wilayah kerajaan pun hanya tinggal setengah, di mana yang sebelah timur dipimpin oleh Wiraraja dengan ibu kota di Lamajang (nama lama Lumajang).

(24)

2. Jayanegara (1309-1328)

 Jayanagara (lahir: 1294 - wafat: 1328) adalah raja kedua Kerajaan Majapahit yang memerintah pada tahun 1309-1328, dengan bergelar Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara. Pemerintahan Jayanagara terkenal sebagai masa pergolakan dalam sejarah awal Kerajaan Majapahit. Ia sendiri meninggal akibat dibunuh oleh tabib istananya.

 Menurut Pararaton, nama asli Jayanagara adalah Raden Kalagemet putra Raden Wijaya dan Dara Petak. Jayanagara naik takhta menjadi raja Majapahit menggantikan ayahnya yang menurut Nagarakretagama meninggal dunia tahun 1309.

 Dari Piagam Sidateka yang bertarikh 1323, Jayanagara menetapkan susunan mahamantri katrini dalam membantu pemerintahannya, yaitu sebagai berikut:

 Rakryan Mahamantri Hino: Dyah Sri Rangganata

 Rakryan Mahamantri Sirikan: Dyah Kameswara

(25)

 Sewaktu menjadi raja, Jayanegara masih berusia muda sehingga dimanfaatkan orang-orang yang merasa tidak puas untuk memberontak. Mereka merasa tidak puas terhadap kebijakan Raja terdahulu, yaitu Raden Wijaya, yang menurut ukuran mereka tidak memberikan kedudukan yang mereka inginkan, dianggap tidak sepadan dengan jasanya sewaktu berjuang bersama Raden Wijaya. Maka, timbullah beberapa pemberontakan pada masa Raja Jayanegara, diantaranya adalah:

 Pemberontakan Ranggalawe (1309) => Ranggalawe sangat kecewa karena tidak diberi kedudukan Patih di Istana Majapahit, dia hanya diberikan kedudukan yang lebih rendah sebagai penguasa wilayah. Pemberontakannya dapat segera dihancurkan.

(26)

 Pemberontakan Nambi (1316) => Nambi memberontak karrena ambisi ayahnya Aria Wiraraja agar Nambi menjadi raja. Sehingga meskipun Nambi sudah diberi kedudukan yang tinggi sebagai Patih istana, tetap saja ia memberontak. Dia bersama ayahnya sempat membuat pertahanan di Pajarakan, tetapi akhirnya dapat dihancurkan juga.

 Pemberontakan Kuti (1319) => Kuti dapat menduduki istana kerajaan sehingga Raja Jayanegara terpaksa meninggalkan Istana. Oleh para Bhayangkari Kerajaan di bawah pimpinan Gajah Mada, raja disembunyikan di tempat yang sangat dirahasiakan yaitu di desa Badander. Atas inisiatif dan usaha dari Gajah Mada maka akhirnya pihak kerajaan dapat menyusun kekuatan dan merebut kembali istana. Akhirnya raja Jayanegara dapat kembali lagi ke istana.

(27)

3. Tribhuanatunggadewi (1328-1351)

 Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi (atau disingkat Tribhuwana) adalah Dyah Gitarja. Ia merupakan putri dari Raden Wijaya dan Gayatri. Memiliki adik kandung bernama Dyah Wiyat dan kakak tiri bernama Jayanagara. Pada masa pemerintahan Jayanagara (1309-1328) ia diangkat sebagai penguasa bawahan di Jiwana bergelar Bhre Kahuripan.

 Menurut Pararaton, Jayanagara merasa takut takhtanya terancam, sehingga ia melarang kedua adiknya menikah. Setelah Jayanagara meninggal tahun 1328, para ksatriya pun berdatangan melamar kedua putri. Akhirnya, setelah melalui suatu sayembara, diperoleh dua orang pria, yaitu Cakradhara sebagai suami Dyah Gitarja, dan Kudamerta sebagai suami Dyah Wiyat.

(28)

 Menurut Nagarakretagama, Tribhuwana memerintah didampingi suaminya, Kertawardhana. Pada tahun 1331 ia menumpas pemberontakan daerah Sadeng dan Keta. Menurut Pararaton terjadi persaingan antara Gajah Mada dan Ra Kembar dalam memperebutkan posisi panglima penumpasan Sadeng. Maka, Tribhuwana pun berangkat sendiri sebagai panglima menyerang Sadeng, didampingi sepupunya, Adityawarman.

 Peristiwa penting berikutnya dalam Pararaton adalah Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada saat dilantik sebagai rakryan patih Majapahit tahun 1334. Gajah Mada bersumpah tidak akan menikmati makanan enak (rempah-rempah) sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan Nusantara di bawah Majapahit.

(29)

 Tribhuwana Wijayatunggadewi diperkirakan turun takhta tahun 1351 (sesudah mengeluarkan prasasti Singasari). Ia kemudian kembali menjadi Bhre Kahuripan yang tergabung dalam Saptaprabhu, yaitu semacam dewan pertimbangan agung yang beranggotakan keluarga kerajaan. Adapun yang menjadi raja Majapahit selanjutnya adalah putranya, yaitu Hayam Wuruk.

 Tidak diketahui dengan pasti kapan tahun kematian Tribhuwana. Pararaton hanya memberitakan Bhre Kahuripan tersebut meninggal dunia setelah pengangkatan Gajah Enggon sebagai patih tahun 1371.

(30)

4. Hayam Wuruk (1350-1389)

 Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1350-1389, bergelar Maharaja Sri Rajasanagara. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

 Nama Hayam Wuruk artinya "ayam yang terpelajar". Ia adalah putra pasangan Tribhuwana Tunggadewi dan Sri Kertawardhana alias Cakradhara. Ibunya adalah putri Raden Wijaya pendiri Majapahit, sedangkan ayahnya adalah raja bawahan di Singhasari bergelar Bhre Tumapel.

 Hayam Wuruk dilahirkan tahun 1334. Peristiwa kelahirannya diawali dengan gempa bumi di Pabanyu Pindah dan meletusnya Gunung Kelud. Pada tahun itu pula Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

(31)

 Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, kitab Kakawin Sutasoma (yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrwa) digubah oleh Mpu Tantular, dan kitab Nagarakretagama digubah oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365.

 Pada tahun 1364, Mahapatih Gajah Mada meninggal tanpa keterangan jelas mengenai penyebabnya.

 Tahun 1367 Hayam Wuruk mengangkat Gajah Enggon sebagai patih.

 Tahun 1372, ibundanya meninggal. Ini adalah pukulan berat baginya.

 Tahun 1377 kembali menundukkan Swarnabhumi karena pelanggaran yang dilakukan penguasanya. Setelah ini, Majapahit memasuki era damai dengan menjalin hubungan baik dengan negara tetangganya.

 Tahun 1389 Hayam Wuruk mangkat dan dimakamkan di Tajung. Diganti oleh menantunya Wikramawardhana.

(32)

5. Wikramawardhana (1389-1427)

 Wikramawardhana adalah raja kelima Majapahit yang memerintah berdampingan dengan istri sekaligus sepupunya, yaitu Kusumawardhani putri Hayam Wuruk, pada tahun 1389-1427.

 Wikramawardhana dalam Pararaton bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama. Nama aslinya adalah Raden Gagak Sali. Ibunya bernama Dyah Nertaja, adik Hayam Wuruk, yang menjabat sebagai Bhre Pajang. Sedangkan ayahnya bernama Raden Sumana yang menjabat sebagai Bhre Paguhan, bergelar Singhawardhana.

 Saat Nagarakretagama ditulis tahun 1365, Kusumawardhani masih menjadi putri mahkota sekaligus Bhre Kabalan. Sedangkan Wikramawardhana menjabat Bhre Mataram dan mengurusi masalah perdata.

(33)

 Menurut Pararaton, Wikramawardhana kembali menjadi raja, karena Kusumawardhani meninggal dunia. Kusumawardhani dicandikan di Pabangan, bernama Laksmipura.

 Pada tahun 1401 Wikramawardhana berselisih dengan Bhre Wirabhumi, saudara tiri Kusumawardhani. Perselisihan antara penguasa Majapahit Barat

dan Majapahit Timur itu memuncak menjadi perang saudara tahun 1404, yang disebut perang Paregreg.

 Pada tahun 1406 pasukan istana barat dipimpin Bhre Tumapel menghancurkan istana timur. Bhre Wirabhumi tewas di tangan Raden Gajah alias Bhra Narapati. Wikramawardhana kemudian memboyong Bhre Daha putri Bhre Wirabhumi sebagai selir.

 Perang Paregreg membawa kerugian besar bagi Majapahit. Banyak daerah-daerah bawahan di luar Jawa melepaskan diri ketika istana barat dan timur sibuk berperang.

(34)

 Menurut kronik Cina tulisan Ma Huan (sekretaris Ceng Ho), Wikramawardhana diwajibkan membayar denda pada kaisar sebesar 60.000 tahil. Sampai tahun 1408 baru bisa diangsur 10.000 tahil saja. Akhirnya, kaisar membebaskan hutang tersebut karena kasihan.

 Pada tahun 1426 terjadi bencana kelaparan melanda Majapahit. Bhre Tumapel sang putra mahkota meninggal dunia tahun 1427. Candi makamnya di Lokerep bernama Asmarasaba. Disusul kemudian kematian istri dan putra Bhre Tumapel, yaitu Bhre Lasem dan Bhre Wengker.

 Wikramawardhana akhirnya meninggal pula akhir tahun 1427. Ia dicandikan di Wisesapura yang terletak di Bayalangu.

6. Suhita (1427-1447)

(35)

 Nama Suhita juga muncul dalam kronik Cina dari Kuil Sam Po Kong sebagai Su-king-ta, yaitu raja Majapahit yang mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat Cina di Tuban dengan pangkat A-lu-ya. Tokoh Gan Eng Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek Sunan Kalijaga.

 Pada tahun 1437 Bhatara Parameswara Ratnapangkaja meninggal dunia. Sepuluh tahun kemudian, yaitu tahun 1447 Suhita meninggal pula. Pasangan suami istri itu dicandikan bersama di Singhajaya.

 Karena tidak memiliki putra mahkota, Suhita digantikan adiknya, yaitu Dyah Kertawijaya, sebagai raja selanjutnya.

7. Kertawijaya (1447-1451)

 Dyah Kertawijaya adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1447-1451 dengan gelar Sri Maharaja Wijaya Parakramawardhana.

(36)

 Kertawijaya naik takhta menggantikan Suhita tahun 1447. Pada masa pemerintahannya sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus. Juga terjadi peristiwa pembunuhan penduduk Tidung Galating oleh keponakannya, yaitu Bhre Paguhan putra Bhre Tumapel.

 Kertawijaya wafat tahun 1451. Ia dicandikan di Kertawijayapura. Kedudukannya sebagai raja digantikan Rajasawardhana.

8. Rajasawardhana (1451-1453)

 Rajasawardhana dalam sejarah Kerajaan Majapahit merujuk pada dua orang. Yang pertama adalah pejabat Bhre Matahun pada pemerintahan Hayam Wuruk, sedangkan yang kedua adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1451-1453.

(37)

 Sementara itu, Rajasawardhana Sang Sinagara dalam Pararaton memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan Bhre Kertabhumi. Pemerintahan Rajasawardhana juga terdapat dalam berita Cina. Disebutkan bahwa pada tahun 1452 Rajasawardhana mengirim duta besar ke Cina.

 Menurut Pararaton, sepeninggal Rajasawardhana tahun 1453, Majapahit mengalami kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, Bhre Wengker naik takhta bergelar Bhra Hyang Purwawisesa. Tokoh ini dianggap identik dengan Girisawardhana yang tercatat dalam prasasti Waringin Pitu.

8. Girishawardhana (1456-1466)

 Girishawardhana Dyah Suryawikrama adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1456-1466. Ia dianggap identik dengan Bhra Hyang Purwawisesa dalam Pararaton.

(38)

 Prasasti Waringin Pitu juga menyebutkan Samarawijaya adalah menantu Suryawikrama. Mungkin pada tahun 1456 persaingan antara keduanya berakhir setelah Samarawijaya merelakan takhta Majapahit kepada Suryawikrama, yang tidak lain adalah paman sekaligus mertuanya tersebut.

 Menurut Pararaton, Sepeninggal Rajasawardhana tahun 1453 Majapahit dilanda kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, Bhre Wengker naik takhta bergelar Bhra Hyang Purwawisesa. Pada tahun 1462 terjadi bencana gunung meletus mewarnai pemerintahannya.

 Pada tahun 1466 Hyang Purwawisesa meninggal dunia dan dicandikan di Puri. Ia digantikan oleh Bhre Pandansalas sebagai raja selanjutnya.

9. Suraprabhawa (1466-1474)

(39)

 Dyah Suraprabhawa yang dianggap identik dengan Bhre Pandansalas, tercatat namanya dalam prasasti Waringin Pitu (1447) sebagai putra bungsu Dyah Kertawijaya. Istrinya bernama Rajasawardhanadewi Dyah Sripura yang identik dengan Bhre Singhapura. Peninggalan sejarah Suraprabhawa setelah menjadi raja berupa prasasti Pamintihan tahun 1473.

Pararaton tidak menyebutkan dengan pasti kapan Bhre Pandansalas alias

Suraprabhawa meninggal. Ia hanya diberitakan meninggal di dalam keraton, dan merupakan paman dari Bhre Kertabhumi.

 Tahun kematian Suraprabhawa kemudian ditemukan dalam prasasti Trailokyapuri yang dikeluarkan oleh Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. Menurut prasasti tersebut, Suraprabhawa alias Singhawikramawardhana meninggal tahun 1474.

(40)

10. Brawijaya (1474-1478)

 Meskipun sangat populer, nama Brawijaya ternyata tidak pernah dijumpai dalam naskah Pararaton ataupun prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, perlu diselidiki dari mana para pengarang naskah babad dan serat memperoleh nama tersebut.

 Nama Brawijaya berasal dari kata Bhra Wijaya. Gelar bhra adalah singkatan dari

bhatara, yang bermakna "baginda". Sedangkan gelar bhre yang banyak dijumpai

dalam Pararaton berasal dari gabungan kata bhra i, yang bermakna "baginda di". Dengan demikian, Brawijaya dapat juga disebut Bhatara Wijaya.

(41)

 Kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan menurut ingatan masyarakat Jawa berakhir pada tahun 1478. Oleh karena itu, Brawijaya pun dikisahkan meninggal pada tahun tersebut. Padahal Bhatara Ranawijaya diketahui masih mengeluarkan prasasti Jiyu tahun 1486. Rupanya para pujangga penulis naskah babad dan serat tidak mengetahui kalau setelah tahun 1478 pusat Kerajaan Majapahit berpindah dari Trowulan menuju Daha.

 Teori yang cukup populer menyebut Bhre Kertabhumi sebagai tokoh yang meninggal tahun 1400 Saka (1478 Masehi). Teori ini mendapat dukungan dengan ditemukannya naskah kronik Cina dari kuil Sam Po Kong Semarang yang menyebut nama Kung-ta-bu-mi sebagai raja Majapahit terakhir. Nama Kung-ta-bu-mi ini diperkirakan sebagai ejaan Cina untuk Bhre Kertabhumi.

(42)
(43)

POLITIK DAN PEMERINTAHAN

 Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur.Raja memegang kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh berbagai badan atau pejabat berikut:

1. Rakryan Mahamantri Katrini, dijabat oleh para putra raja

2. Dewan Pelaksana terdiri atas Rakryan Mahapatih, Rakryan Tumenggung, Rakryan Demung, Rakryan Rangga, dan Rakryan Kanuruhan. Kelima pejabat ini sering disebut Sang Panca ring Wilwatika. Di antara lima pejabat itu, Rakryan Mahapatih atau Rakryan Mangkubumi menduduki posisi yang paling penting yaitu sebagai perdana menteri. Selain itu, terdapat juga dewan pertimbangan yang disebut Batara Sapta Prabu.

(44)

 Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah di Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut:

1. Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja

2. Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran atau bangsawan)

3. Watek: dikelola oleh wiyasa,

4. Kuwu: dikelola oleh lurah,

5. Wanua: dikelola oleh thani,

6. Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral.

(45)
(46)

KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI

(47)

 Kemakmuran Majapahit diduga karena dua faktor. Faktor pertama; lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur utara sangat cocok untuk pertanian padi. Pada masa jayanya Majapahit membangun berbagai infrastruktur irigasi, sebagian dengan dukungan pemerintah. Faktor kedua; pelabuhan-pelabuhan Majapahit di pantai utara Jawa mungkin sekali berperan penting sebagai pelabuhan pangkalan untuk mendapatkan komoditas rempah-rempah Maluku. Pajak yang dikenakan pada komoditas rempah-rempah yang melewati Jawa merupakan sumber pemasukan penting bagi Majapahit.

 Nagarakretagama menyebutkan bahwa kemashuran penguasa Wilwatikta telah menarik banyak pedagang asing, di antaranya pedagang dari India, Khmer, Siam, dan China. Pajak khusus dikenakan pada orang asing terutama yang menetap semi-permanen di Jawa dan melakukan pekerjaan selain perdagangan internasional. Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.

(48)

KEHIDUPAN AGAMA

 Untuk mengatur kehidupan beragama di Majapahit, dibentuk badan yang disebut Dharmadyaksa. Dharmadyaksa adalah pejabat tinggi kerajaan yang khusus menangani persoalan keagamaan. Di Majapahit dikenal 2 Dharmadyaksa sebagai berikut:

1. Dharmadyaksa ring Kasaiwan, mengurusi agama Hindu.

2. Dharmadyaksa ring Kasogatan, mengurusi agama Buddha.

(49)

KEHIDUPAN SASTRA DAN BUDAYA

 Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, bidang sastra mengalami kemajuan. Karya sastra yang paling terkenal adalah Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Kitab penting yang lain adalah Sutasoma yang disusun oleh Empu Tantular. Di samping itu, Empu Tantular juga menulis kitab Arjunawiwaha.

(50)

RUNTUHNYA KERAJAAN MAJAPAHIT

• Keruntuhan Majapahit lebih disebabkan oleh ketidakpuasan sebagian besar keluarga raja setelah turunnya Hayam Wuruk. Perang Paregreg telah melemahkan unsur-unsur kejayaan Majapahit. Meskipun peperangan telah berakhir, Majapahit tetap mengalami kelemahan karena raja yang berkuasa tidak mampu lagi mengembalikan kejayaannya.

(51)

BENTUK-BENTUK PENINGGALAN

KERAJAAN MAJAPAHIT

1. Prasasti Butok

(52)

2. Arca Harihara

(53)

3. Arca Bidadari Majapahit

(54)

4. Candi Tikus

(55)

5. Gapura Bajang Ratu

(56)

Referensi

Dokumen terkait

Di antara muridnya Raden Paku yang kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Giri, Raden Patah (Raden Fatah, putera Prabu Brawijaya V, raja Majapahit) yang kemudian

      Pemerintahan Raja­raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain 

Sebagai pusat penyebaran agama islam di tanah Jawa, Kerajaan Demak atau.. Kesultanan Demak merupakan kerajaan berbasis Islam pertama di pulau

Abdurrahman III adalah seorang raja yang teramat sangat lama memerintah 50 tahun lamanya.50 tahun dia membela kerajaan yang telah didirikan nenek

Wijaya kemudian digantikan oleh putranya Kalagemet dengan gelar Jayanegara (1309–1328), putra R. Wijaya dengan Dara Petak. Pada masa ini timbul kekacauan di Majapahit

Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara (seorang pangeran dari Palembang yang lari ke Malaka ketika terjadi serangan Majapahit). Raja-raja yang pernah memerintah

Di antara muridnya Raden Paku yang kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Giri, Raden Fatah (Raden Fatah, putera Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit) yang kemudian menjadi

Kesultanan Demak Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada awal abad ke-16 Masehi seiring kemunduran Majapahit.. Pemimpin pertamanya adalah Raden