• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kegiatan Bulanan 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kegiatan Bulanan 2017"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Oktober 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik.

Laporan rutin bulanan ini berisi capaian kinerja dan anggaran Balai Riset dan Observasi Laut yang merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders sesuai dengan Instruksi Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan nomor 27.2/BALITBANG KP/2011.

Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan riset dan manajerial serta kerjasama dalam bidang kelautan dan perikanan BROL pada bulan Oktober, nantinya hasil penyusunan laporan dan evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada bulan mendatang untuk mencapai visi dan misi BROL.

Kami berharap agar laporan bulanan ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Riset dan Observasi Laut.

Jembrana, Oktober 2017

(3)

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... II DAFTAR GAMBAR ... III DAFTAR TABEL ... IV

RINGKASAN ... 1

BAB I. LAYANAN PERKANTORAN ... 3

BAB II. DOKUMEN DUKUNGAN MANAJERIAL ... 5

2.1TATA OPERASIONAL ... 5

2.1.1 Penyusunan, Perencanaan Program Dan Anggaran ... 5

2.1.2 Manajemen Monitoring Dan Evaluasi Riset Kelautan... 7

2.2.PELAYANAN TEKNIS ... 9

2.2.1 Pengembangan Kerjasama Riset Kelautan ... 9

2.3TATA USAHA ... 21

2.3.1 Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan ... 21

2.3.2 Manajemen Keuangan Dan Tata Usaha Riset Kelautan ... 22

BAB III. SARANA DAN PRASARANA ... 23

3.1.PENGADAAN DATA RADAR ... 23

3.2.PENGADAAN PERANGKAT OPERASIONAL PERKANTORAN PENDUKUNG RISET KELAUTAN . 23 BAB IV. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI ... 24

SISTEM INFORMASI SPASIAL UNTUK DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN PADA EKOSISTEM PESISIR ... 25

BAB V. LAYANAN IPTEK ... 30

5.1LABORATORIUM RISET KELAUTAN ... 30

5.1.1 Laboratorium Kualitas Perairan ... 31

5.1.2 Peningkatan Layanan Laboratorium Penginderaan Jauh Laut ... 33

5.1.3 Operasional Laboratorium Alam ... 36

5.1.4 Laboratorium Observasi Oseanografi dan Pemodelan... 39

5.2INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT OF SPACE OCEANOGRAPHY (INDESO) ... 46

BAB VI. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ... 49

(4)

iii

DAFTAR GAMBAR

1. Diagram realisasi anggaran dan fisik sampai bulan Oktober 2017 ... 1

2. Grafik realisasi anggaran Juli – Oktober 2017 ... 2

3. Pembahasan dan penelahaan pagu anggaran BROL tahun 2018 ... 7

4. Workshop INDESO... 12

5. Sesi tanya jawab petugas Pusdatin dan BROL ... 13

6. Pemaparan masterplan PUI BROL ... 14

7. Frida Sidik, PhD sedang memberikan paparan ... 17

8. Pembahasan inisiasi kerjasama UGM - BROL ... 18

9. Pembahasan Inisiasi kerjasama BPPT - BROL ... 19

10. Pemaparan usulan wilayah Pemuteran sebagai kawasan MPA ... 21

11. Dokumentasi kegiatan penginderaan jauh laut bulan Oktober 2017 ... 35

12. Titik lokasi kegiatan survei ... 37

13. Personil survey periodik ke-10 (atas-kiri); pengukuran kualitas air dengan WQC multiparameter (atas-kanan); pengukuran aliran permukaan dengan flowmeter (kiri-bawah); pengambilan sampel plankton (bawah-kanan) ... 39

14. Titik penempatan stasiun observasi laut ... 40

15. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Selat Bali, Bali ... 43

16. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Ende, NTT ... 44

17. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Kupang, NTT ... 45

18. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Bunta, Sulawesi Tengah ... 45

(5)

iv

DAFTAR TABEL

1. Realisasi anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja satker BROL

bulan Oktober ... 1

2. Realisasi anggaran pada output layanan perkantoran ... 3

3. Realisasi anggaran pada bidang program ... 6

4. Realisasi anggaran pada bidang monitoring dan evaluasi ... 8

5. Realisasi anggaran pada bidang pelayanan teknis ... 9

6. Realisasi anggaran pada bidang tata usaha ... 21

7. Realisasi anggaran pada bidang sarana dan prasarana ... 23

8. Realisasi anggaran pada kegiatan riset ... 25

9. Realisasi anggaran pada kegiatan layanan IPTEK ... 30

10. Personil yang terlibat dalam survei 13 September 2017 ... 38

11. Hasil monitoring kegiatan alat observasi laut (BUOY) ... 41

(6)

1

1.025.714.756 atau sekitar 6,79% dari total pagu anggaran baru. Untuk rincian serapan per sumber dana pada bulan Oktober terlihat pada Tabel 1. Capaian anggaran dan capaian fisik divisualisasikan pada Gambar 1, sedangkan grafik capaian anggaran perbulan ditampilkan pada Gambar 2.

Tabel 1. Realisasi anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja satker BROL bulan Oktober

Ket Rupiah Murni (RM) Rp PHLN Rp PNBP Rp

51 52 53 53 52 Pagu 5.890.857.000 6.643.498.000 2.524.023.000 - 46.282.000 Target 279.850.000 745.866.000 - - - Realisasi 279.849.734 745.865.022 - - - % 4,75 11,23 - - - Total Pagu 15.058.378.000 - 46.282.000 Total Realisasi 1.025.714.756

Gambar 1. Diagramrealisasi anggaran dan fisik sampai bulan Oktober 2017

24.24%

75.76%

Capaian Anggaran Sampai Bulan Oktober Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran

57.41% 42.59%

Capaian Fisik Sampai Bulan Oktober

Realisasi Fisik Belum tercapai

(7)

2

Gambar 2. Grafik realisasi anggaran Juli – Oktober 2017

Juli Agustus September Oktober

Target 532,855,000 1,174,073,000 928,526,000 1,025,715,000 Realisasi 532,854,611 1,174,072,378 928,525,304 1,025,714,756 - 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 Target Realisasi

(8)

3

BAB I. LAYANAN PERKANTORAN

Layanan perkantoran merupakan kegiatan rutin yang bersifat tetap untuk

mendukung operasional kantor. Dalam pelaksanaannya kegiatan layanan perkantoran

anggarannya dibebankan kepada anggaran tahun berjalan, kegiatan layanan perkantoran

meliputi

1. Pembayaran gaji dan tunjangan.

2. pembayaran biaya operasional (listrik, air, internet, dll.).

3. Pemeliharaan kantor.

4. Pemeliharaan Kendaraan Operasional.

Perkembangan pelaksanaan anggaran pada kegiatan layanan perkantoran bulan

Oktober sebesar Rp. 736.349.741,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 11.567.959.000,-.

Realisasi anggaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Realisasi anggaran pada output layanan perkantoran

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Bulan Ini Total Penyerapan %

Pembayaran Gaji dan

Tunjangan 5.890.857.000 279.849.734 1.112.778.961 18,89

Operasional dan

Pemeliharaan kantor 5.677.102.000 456.500.007 1.833.587.071 32,30

Jumlah 11.567.959.000 736.349.741 2.946.366.032 25,47

Hasil yang telah dicapai pada bulan Oktober telah dilakukan pembayaran Gaji dan

tunjangan pegawai, operasional perkantoran dan pemeliharaan kantor harian berikut

keterangan kegiatan layanan perkantoran yang telah dilakukan :

Manajemen Tata Usaha, BMN dan Layanan perkantoran

1. Pembayaran gaji kepada pegawai PNS.

2. Audit Inspektorat Jenderal III pada tanggal 10 – 14 Oktober 2017 atas hilangnya

Buoy.

3. Penindaklanjutan beberapa hasil temuan audit Inspektorat Jenderal terkait alat

(9)

4

penanganan dan penghapusan BMN, menyusun SOP pemeliharaan dan

pemanfaatan data atas alat observasi laut, penyusunan berita acara penetapan

status penggunaan BMN dan usulan penghapusan BMN).

4. Pemasangan lampu penerangan jalan area kantor dan tiang lampu dengan daya

PLN sebagai sumber tenaga listrik.

5. Pemasangan lampu taman depan kantor.

6. Perbaikan speedboat.

7. Perawatan kendaraan bermotor.

8. Perbaikan LCD Proyektor Sony VPL-DX15.

9. Perbaikan PC Unit DELL.

10. Perbaikan CCTV.

11. Pemindahan dan pemasangan Line PABX.

12. Perawatan garasi kantor.

13. Perawatan drainase garasi kantor.

14. Perawatan jaringan irigasi mess 35.

15. Perbaikan paving blok mess 35.

16. Perawatan mess 2, 3, 4 dan 7.

17. Pemasangan lantai kayu pada ruangan workshop instrument laut.

18. Telah tersusunnya RK BMN tahun 2017 -2019.

Rencana kegiatan bulan depan :

(10)

5

BAB II. DOKUMEN DUKUNGAN MANAJERIAL

Dalam pelaksananan kegiatan di Balai Riset dan Observasi Laut dibutuhkan

dukungan manajerial. Adanya beberapa perubahan untuk tahun anggaran 2017

dibandingkan tahun sebelumnya adalah bahwa perjalanan dinas manajerial dipusatkan

pada pagu anggaran yang ada di Kasubag Tata Usaha. Sehingga pagu di manajerial lain

hanya terkait dengan anggaran di luar perjalanan dinas.

Dalam struktural manajerial BROL terdiri dari :

a). Seksi Tata Operasional.

b). Seksi Pelayanan Teknis.

c). Subbagian Tata Usaha.

Seksi Tata Operasional sebagaimana yang dimaksud diatas mempunyai tugas

melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta

pelaporan, sedangkan Seksi Pelayanan Teknis sebagaimana yang dimaksud di atas

mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi,

publikasi, kerjasama, dan pengelolaan prasarana dansarana penelitian dan observasi,

serta perpustakaan. Subbagian tata usaha sebagaimana yang dimaksud di atas

mempunyai tugas melakukan urusan keuangan persuratan kearsipan, kepegawaian dan

rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. Berikut adalah uraian pelaksanaan

kegiatan bulan Oktober 2017 pada masing-masing tim manajerial.

2.1 Tata Operasional

2.1.1 Penyusunan, Perencanaan Program Dan Anggaran

Perkembangan pelaksanaan anggaran kegiatan lingkup program pada bulan

Oktober sebesar Rp. 0, - dari pagu anggaran Rp 4.000.000. Tidak ada penggunaan /

realisasi anggaran pada bulan Oktober untuk bidang penyusunan, perencanaan program

dan anggaran. Rincian realisasi anggaran bidang penyusunan, perencanaan program

(11)

6

Tabel 3. Realisasi anggaran pada bidang program

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.) Bulan Ini Total

Penyerapan %

Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran Riset Kelautan

4.000.000 - - -

Jumlah 4.000.000 - - -

Kebutuhan anggaran untuk mendukung program kerja yang terbatas diperlukan

skala prioritas kegiatan yang dapat mendukung kebijakan Kementerian Faktor-faktor yang

mendukung keberhasilan dari kegiatan ini adalah tersedianya rencana program dan

anggaran yang baik sesuai dengan arah kebijakan dibidang kelautan, sedangkan resiko

yang dapat menghambat pencapaian sasaran adalah jika terjadi perubahan kebijakan.

Agar diperoleh dokumen Program dan Rencana Kerja yang baik, perlu dilakukan

identifikasi kebutuhan terkait sumberdaya laut dan pesisir yang menyeluruh dan sesuai

dengan tugas dan fungsi BROL. Penyusunan Program dan Rencana Kerja harus dapat

memenuhi kebutuhan BROL sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kegiatan yang dilakukan pada bulan ini adalah :

1. Turut hadir dan berpartisipasi acara final workshop INDESO 2017. 2. Dilakukan rapat Rencana Strategis 2017 – 2019.

3. Dilakukan usulan pemutakhiran kegiatan 2018.

4. Menghadiri penyusunan dan penelahaan (Quality Control I) RKA-K/L pagu alokasi

(12)

7

Gambar 3. Pembahasan dan penelahaan pagu anggaran BROL tahun 2018

Capaian kegiatan pada bulan ini adalah :

a. Telah tersusunnya dokumen usulan perencanaan kegiatan dan anggaran Tahun

Anggaran 2018 dengan total pagu anggaran Balai Riset dan Observasi Laut sebesar

Rp. 22.781.623.000.

Rencana kegiatan bulan berikutnya :

Update rencana kegiatan penyusunan program dan anggaran kegiatan tahun 2018.

2.1.2 Manajemen Monitoring Dan Evaluasi Riset Kelautan

Monitoring dan evaluasi sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas

operasional suatu kegiatan dan berkontribusi penting dalam memandu pembuat

kebijakan diseluruh strata organisasi. Kegiatan monev dapat memberi gambaran tentang

bagaimana kualitas operasional kegiatan baik kekuatan dan kelemahan yang ada,

efektivitas biaya dan arah produktif potensial masa depan akan tercapai apabila disusun,

didesain dan dilakukan analisa yang tepat dan akurat. Pelaksanaan anggaran kegiatan

lingkup Monitoring dan evaluasi pada bulan Oktober sebesar Rp. 0,- dari total pagu

anggaran Rp 14.300.000,-. Tidak ada penggunaan / realisasi anggaran pada bulan

Oktober untuk bidang monitoring dan evaluasi riset kelautan. Rincian realisasi anggaran

(13)

8

Tabel 4.Realisasi anggaran pada bidang monitoring dan evaluasi

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.) Bulan Ini Total

Penyerapan %

Manajemen Monitoring dan

Evaluasi Riset Kelautan 14.300.000 - - -

Jumlah 14.300.000 - - -

Pada bulan Oktober ini telah dilaksanaknnya beberapa kegiatan rutin dan laporan tidak

terjadwal diantaranya :

1. Penyusunan laporan mingguan.

2. Penyusunan laporan bulanan.

3. Penyusunan laporan kinerja.

4. Penyusunan laporan digest.

5. Penyusunan laporan semester.

6. Telah dilakukan pengisian aplikasi dashboard untuk weekly report.

7. Telah dilakukan penyesuaian aplikasi Monev Anggaran dan SIPMONEV.

8. Updating data aplikasi Kinerjaku.

9. Berpartisipasi (Notulensi) dan hadir dalam acara final workshop INDESO 2017.

10. Pengisian kuisioner monev terpadu kepada Dinas KP Provinsi Bali 2017.

11. Penyusunan manajemen resiko Triwulan III Balai Riset dan Observasi Laut kepada

BRSDM KP.

12. Membantu kegiatan survei tahap-III untuk bidang kepakaran ekosistem pesisir.

Capaian kegiatan pada bulan ini :

1. Telah disampaikan Laporan bulanan bulan September 2017 BROL kepada monev

BRSDMKP dan Pusriskel.

2. Telah disampaikan Laporan Digest Triwulan III BROL kepada monev BRSDMKP

(14)

9

3. Telah disampaikan Laporan Triwulan III BROL kepada monev BRSDMKP dan

Pusriskel.

4. Telah tersusunnya dan dikirimkannya kuisioner monev terpadu kepada Dinas KP

Provinsi Bali 2017.

5. Telah tersusunnya dan dikirimkannya manajemen resiko Triwulan III Balai Riset dan

Observasi Laut kepada BRSDM KP.

Rencana kegiatan bulan berikutnya :

Menyusun dan update laporan mingguan, bulanan serta triwulan.

Menghadiri undangan koordinasi dan sinkronisasi pelaporan kinerja Tahun 2017 lingkup

BRSDM KP.

2.2. Pelayanan Teknis

Perkembangan pelaksanaan anggaran pada kegiatan pelayanan teknis bulan

Oktober sebesar Rp. 7.370.000,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 8.070.000,-. Rincian

realisasi anggaran bidang pelayanan teknis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Realisasi anggaran pada bidang pelayanan teknis

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.) Bulan Ini Total

Penyerapan %

Manajemen Kerjasama Riset

Kelautan 8.200.000 7.370.000 8.070.000 98,41

Jumlah 8.200.000 7.370.000 8.070.000 98,41

2.2.1 Pengembangan Kerjasama Riset Kelautan

Balai Riset dan Observasi Laut merupakan suatu lembaga yang telah banyak

menghasilkan kegiatan maupun penelitian penelitian di bidang kelautan dan observasi

kelautan. Hasil penelitian dan observasi tersebut sangat berguna bagi seluruh pihak

yang berkepentingan dibidang kelautan (stakeholders). Berbagai koordinasi telah dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah perjanjian kerjasama, baik dalam bentuk

kunjungan ke instansi dalam rangka promosi BROL dan undangan presentasi pada acara

(15)

10

kemahasiswaan yang melakukan penelitian di BROL. Dengan diadakannya kegiatan

tersebut, diharapkan keberadaan Balai Riset dan Observasi Laut lebih dikenal dan

hasil-hasil risetnya dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat.

Pada Bulan Oktober telah dilakukan beberapa kegiatan diantaranya :

1. Workshop INDESO User Applications “Toward Interdisciplinary Stakeholder’s Network For Better Marine Sesources Management”.

Negara Kepulauan Indonesia merupakan salah satu sumber terbesar dari

keanekaragaman hayati laut. Setiap tahun keanekaragaman hayati laut kita

memberikan kontribusi beberapa milyar dollar terhadap pendapatan penangkapan

ikan, budidaya perikanan dan industri pariwisata. Lima puluh juta penduduk

Indonesia hidup dari hasil perikanan tangkap dan budidaya. Sumber Daya Laut

Indonesia tersebut tidak luput dari ancaman penagkapan ikan secara ilegal yang

merugikan pemerintah dan nelayan kita, juga pemanasan global, pencemaran dan

perusakan pesisir.

Untuk menanggulangi resiko-resiko tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan

sejak tahun 2014 mempersiapkan dan melaksanakan Proyek Infrastructure Development Of Space Oceanography - INDESO, sebagai pusat prakiraan dan pengelolaan sumber daya laut yang dapat memberikan prediksi perubahan-

perubahan pada sumber daya perikanan dan ekosistem pesisir di Indonesia.

Komponen utama dari proyek INDESO meliputi: (1) Ocean Numerical Model, (2) Central Information System, (3) Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar di Perancak. Dari tiga komponen tersebut lahirlah tujuh aplikasi handal yang meliputi:

(1) Memerangi Penangkapan Ikan Ilegal (Illegal Fishing), (2) Pemantauan Tumpahan Minyak, (3) Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, (4) Pengelolaan

Kawasan Pesisir Terintegrasi dan Pemantauan Hutan Bakau, (5) Pemetaan

(16)

11

Memantau dan Melindungi Kawasan Terumbu Karang. Workshop ini dilaksanakan

pada tanggal 3-5 Oktober 2017 di Denpasar Bali. Tujuan secara umum

dari workshop ini yaitu memberikan informasi kepada pengguna dan pengambil

keputusan mengenai produk aplikasi yang telah dihasilkan melalui

proyek INDESO, sehingga pemanfaatannya diharapkan akan lebih baik dan berguna. Tujuan secara spesifik dari kegiatan workshop ini yaitu: (1) Memberikan

wawasan yang lengkap mengenai 7 aplikasi INDESO yang telah dihasilkan, (2) Mendiskusikan setiap aplikasi INDESO secara detail sesuai dengan keperluan pengguna, (3) Melakukan pertukaran informasi sesama pengguna. Workshop INDESO user applications ini dihadiri oleh instansi pemerintah (KKP, KEMENRISTEKDIKTI, KEMENKOMAR, KLHK, BMKG, TNBB, PU, BAPPENAS,

KEMENKEU, BAKAMLA, LAPAN, Universitas (CRESOS, UNUD dan UNWAR),

Pemerintah Daerah, World Bank, ATLI dan LSM (WWF, CI Indonesia dan CTC),

serta pemerintah Perancis (AFD dan CLS). Total peserta mencapai 125

orang. Workshop INDESO user applications dilaksankan atas kerjasama antara KKP dan CLS Perancis dengan mengusung tema "Toward Interdisciplinary Stakeholder's Network For Better Marine Sesources Management".

Hari pertama dipaparkan 3 topik terkait dengan IUU Fishing, yaitu Radar Data and VMS-AIS Correlation (Romy Ardianto - BROL), Utilization of Radar Data for Maritime Surveillance (Dendy Mahabror - Pusriskel) dan Fishing Effort Estimation (Aris Budiarto - DJPT). Sesi diskusi yang dimoderatori lansung oleh Kepala Balai Riset dan Observasi Laut mendapat respon positif oleh para peserta,

sehingga acara yang seharusnya sudah berakhir pada pukul 17.00 WITA harus

diundur sampai dengan pukul 18.30 WITA.

Pada hari kedua, sesi pertama, topik yang dibahas adalah Integrated Coastal Zone Management, yaitu tentang Coral Reef Monitoring Habitat Mapping, Change

(17)

12

Detection (E. Elvan Ampou - BROL), Seaweed Mapping and Utilization ( Nur Azmi Ratna - Pusriskel), Shrimp pond Monitoring (Niken Gusmawati - Pusriskel), Mangrove Change Detection (Rinny Rahmania - Pusriskel) dan INDESO Application for Mangrove Conservation and Restoration (Frida Sidik - BROL). Sesi kedua dilanjutkan dengan 2 topik lainnya yang terkait dengan Fish Stock dan oil Spill. Sesi training dilakukan pada tanggal 4 pada Oktober 2017 terkait dengan SEAPODYM, IUU Fishing and Oil Spill dan ICZM: Coral Reef, Mangrove and Shrimp Product. Dokumentasi kegiatan workshop dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Workshop INDESO

2. Balai Riset dan Observasi Laut Dukung Penyusunan Masterplan TI KKP Melalui

Assessment Proses Bisnis.

Perancak, 13 Oktober 2017. Assessment proses bisnis pekerjaan untuk penyusunan masterplan TI KKP telah dilaksanakan Pusdatin dari tanggal 9 – 25

Agustus 2017 di semua unit kerja Eselon II Pusat. Untuk memperkuat data dukung,

maka kegiatan yang sama telah dilakukan juga di Balai Riset dan Observasi Laut

pada Unit Pelayanan Teknis tanggal 12 Oktober 2017. Acara diawali dengan

pembukaan dari Kasi Tata Operasional Dr. Agung Yunanto, M. Si. yang kemudian

dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (Gambar 5) oleh petugas Pusdatin yang

mencakup Deskripsi Proses Bisnis Pekerjaan (Tugas Pokok dan Fungsi) yang ada

(18)

13

2019., dukungan aplikasi terhadap pelaksanaan pekerjaan saat ini. Masterplan TI

KKP merupakan suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan sistem

informasi guna mendukung visi dan misi instansi. TI Master Plan berisi strategi -

strategi organisasi atau instansi dalam memanfaatkan teknologi informasi

sebagai enabler dan menambah keunggulan yang kompetitif. TI Master Plan membahas mulai dari visi dan misi organisasi sampai pada perencanaan

manajemen proyek TI.

Gambar 5. Sesi tanya jawab petugas Pusdatin dan BROL

3. Balai Riset Dan Observasi Laut Memasuki Tahap Pemaparan Masterplan Terkait

Usulan Sebagai Pusat Unggulan IPTEK.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (MENRISTEKDIKTI) Mohamad

Nasir, meluncurkan kegiatan Safari Pusat Unggulan Iptek (PUI) 2017, yang

merupakan rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) tahun

2017. Menristekdikti menjelaskan, Safari PUI 2017 merupakan kegiatan Bakti

Teknologi untuk Negeri, sebagai upaya mendayagunakan dan mendiseminasikan

teknologi unggulan langsung ke masyarakat pengguna.

KEMENRISTEKDIKTI sudah memiliki 27 PUI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Safari PUI ini akan terus disosialisasikan ke daerah-daerah disusul dengan

pelatihan-pelatihan. Produk-produk teknologi yang dihasilkan PUI sesuai dengan

bidang fokus riset yang dikembangkan antara lain pangan-pertanian, energi,

(19)

14

transportasi, teknologi pertahanan dan keamanan, serta material maju.

Diperkenalkan pula beberapa produk yang terkait dengan mitigasi bencana,

maritim, kebijakan dan sosial budaya humaniora.

Demi mendukung kegiatan Safari PUI 2017 oleh MENRISTEKDIKTI Balai Riset dan

Observasi Laut telah memaparkan masterplan di KEMENRISTEKDIKTI Jakarta

tanggal 17 Oktober 2017 untuk menentukan fokus Pusat Unggulan IPTEK (PUI)

yang merupakan rangkaian pengusulan Balai Riset Observasi Laut menjadi PUI.

Kepala BROL dan koordinator masing-masing bidang PUI: Komang Iwan Suniada

(Ketua PUI BROL), Dr. Agung Yunanto (Koordinator R&D Capacity), Endah

Mulyastuti (Koordinator Absortive Capacity) dan Teguh A. Setiadi (Koordinator

Dessiminatif Capacity) menghadiri acara tersebut. Tim Pakar PUI adalah Bapak

Ilman Husada dan Bapak Hilman melakukan review dan memberikan pengarahan

terkait fokus unggulan PUI Balai Riset dan Observasi Laut. Hasil pertemuan ini

telah memberikan gambaran jelas tentang fokus PUI dan menjadi dasar dalam

penyempurnaan masterplan. Dokumentasi proses paparan masterplan dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6. Pemaparan masterplan PUI BROL

4. Layanan Informasi dan Teknologi

a) Operasional website www.bpol.litbang.kkp.go.id

(20)

15

- http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/287-brol-adakan-upacara-peringatan-hari-kesaktian-pancasila-tahun-2017 - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/288-partisipasi-brol-dalam-program-doktor-mengabdi-universitas-brawijaya - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/289-workshop-indeso- user-applications-toward-interdisciplinary-stakeholder-s-network-for-better-marine-sesources-management - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/290-inisiasi-kerjasama-brol-dengan-fakultas-geografi-ugm - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/291-kembangkan-transceiver-ais-bppt-berencana-kerjasama-dengan-brol - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/292-brol-dukung-penyusunan-masterplan-ti-kkp-lewat-assessment-proses-bisnis - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/25-berita-terkini/293-brol-memasuki-tahap-pemaparan-masterplan-terkait-usulan-sebagai-pusat-unggulan-iptek - http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/27-berita-penelitian/294-brol-terlibat-dalam-workshop-efektivitas-pengelolaan-mpa

c) Perawatan jaringan kabel LAN.

d) Monitoring server dan bandwith internet.

e) Monitoring akses website.

f) Penambahan jaringan internet untuk gedung asimilasi yang sedang direnovasi.

5. Layanan Kemahasiswaan, Laboratorium, Penyewaan Alat Survey dan Layanan

Publik.

a) Telah dilakukan peminjaman alat WQC meter oleh mahasiswa S3 IPB atas

(21)

16

b) Telah melakukan pengujian sampel BBRBLPP Gondol dengan pengujian 4

sampel air tawar dan air laut dengan parameter pH, Nitrit, Fosfat dan Ammonia

untuk kegiatan uji banding.

c) Diterima mahasiswa magang atas nama Cahya Yudi Avianto dan Candra Edi

Kusuma dari Program Studi Teknik Penanganan Patologi Perikanan Politeknik

Kelautan dan Perikanan Sidoarjo dan diterima mahasiswa magang atas nama

Nurul Setyowati, Laras Wulan Ramdani, Adhitya Nugroho Hanifatuz Zahirah

dan Retno Kartika Ningsih dari Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian

Universitas Trunojoyo Madura.

d) Diterima peminjaman Guset House 2 kamar dari Loka Penelitian Perikanan Tuna sebanyak 3 orang selama 2 hari.

e) Diterima permintaan data rata – rata pasang surut air laut untuk wilayah

Takisung Kabupaten Tanah Laut tahun 2016 oleh Jupri Mustofa mahasiswa

Universitas Lampung Mangkurat.

f) Menerima kunjungan dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

g) Menerima kunjungan Kelompok Masyarakat Peduli Sumberdaya Air Ijo Gading.

6. Perkembangan Kegiatan Kerja Sama :

a) Telah berpartisipasi dalam Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya.

Pada tanggal 29 September 2017, salah satu peneliti Balai Riset dan Observasi

Laut, Frida Sidik, PhD memberikan pelatihan terkait identifikasi dan manfaat

mangrove kepada kelompok masyarakat pengelola Mangrove Centre Desa

Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik (Gambar 7).

Pemaparan lainnya mengenai pengelolaan mangrove untuk ekowisata

disampaikan oleh Pak Sutoyo dari Mangrove Centre Clungup, Malang Selatan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan Tim Mexma ke Balai

(22)

17

Gambar 7. Frida Sidik, PhD sedang memberikan paparan

b) Inisiasi kerjasama Balai Riset dan Observasi Laut dengan Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada. Senin, 9 Oktober 2017 dosen dan staff Fakultas

Geografi UGM berkunjung di Balai Riset dan Observasi Laut. Kunjungan ini

merupakan salah satu inisiasi dari kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua

belah pihak. Perwakilan dari Fakultas Geografi UGM antara lain Dekan

Fakultas Geografi Prof. Dr. Muh. Aris Marfai, S.Si., M.Sc., Wakil dekan Bidang

Keuangan, Aset, dan SDM Dr. Sigit Heru Murti B.S., S.Si., M.Si., Wakil Dekan

Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Dr. Dyah

R. Hizabaron, S.Si., M.T., M.Sc., Ketua Departemen Sains Informasi Geografi

Dr. Sudaryatno, M.Si., serta Dosen Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D.

Penandatanganan PKS sudah dilakukan sejak 2016 yang membahas tentang

Penelitian, Pengembangan Observasi ekosistem Pesisir Untuk Coastal Zone Management. Pihak UGM juga menawarkan kepada Balai Riset dan Observasi Laut untuk bergabung dalam acara international consorsium yang akan dilaksanakan di Denpasar Bali pada tanggal 19 - 24 November 2017

sehingga Balai Riset dan Observasi Laut dapat menjadi local partner networking pada acara tersebut. Dokumentasi pembahasan inisasi dapat dilihat pada Gambar 8.

(23)

18

Gambar 8. Pembahasan inisiasi kerjasama UGM - BROL

c) Kembangkan Transceiver AIS, BPPT berencana kerjasama dengan Balai Riset

dan Observasi Laut. Tanggal 12 Oktober 2017 BPPT melakukan kunjungan

kerja ke Balai Riset dan Observasi Laut. Kunjungan dilakukan pada pukul 09.00

WITA, dihadiri oleh Dr. Yudi Purwantoro, CISA, CRISC (Direktur Pusat

Teknologi Elektronika) Achmad Wibisono, ST. (Kepala Bagian Program dan

Anggaran), Widrianto Sih Pinastiko (Kepala Program Sistem Elektronika),

Dipl.-ing Wayan Wirayogantara dari BPPT dan dari Balai Riset dan Observasi Laut

turut hadir Dr. Bambang Sukresno, M.Si., Dr. Denny Wijaya Kusuma, M.Si.,

Eko Susilo, S.Pi., Fikrul Islamy, S.Pi., Ari Murdimanto, S.Si.

Pada saat ini Pusat Elektronika BPPT sedang mengembangkan tipe B untuk

kapal - kapal dibawah 300 GT termasuk juga kapal nelayan, saat ini

pengembangan dari AIS sendiri sudah sampai kepada protipe dan akan

diujicobakan pada tahun 2018, adapun maksud kedatangan tim BPPT adalah

ingin menjalin kerjasama (PKS) dengan Balai Riset dan Observasi Laut untuk

memasukkan informasi PPDPI sebagai fitur tambahan sehingga peralatan AIS

akan tetap dihidupkan oleh nelayan. AIS merupakan system navigasi yang

menggunakan frekuensi radio untuk itu maka data PPDPI yang akan

dimasukkan haruslah berformat kecil sehingga dapat langsung dikirim,

(24)

19

sehingga kesepakatan kemarin adalah mengirimkan data berformat .txt

ataupun .dbf, namun sampai saat ini pengiriman data sebagai uji coba belum

dilakukan menunggu PKS antara Pusat Teknologi Elektronika dengan Balai

Riset dan Observasi Laut.

Sebagai timbal balik data PPDPI yang dimasukkan ke dalam sistem AIS maka

Balai Riset dan Observasi Laut akan memperoleh data respon balik melalui

sistem AIS yang dapat digunakan sebagai dasar validasi PPDPI. Pembahasan

selanjutnya adalah membahas lokasi uji coba prototype AIS ini, tim ORS

menyarankan untuk melakukan ujicoba di perairan Selat Bali pada tahun 2018,

dan menetapkan kantor BROL sebagai pusat kendali sistem AIS, serta sebagai

tindak lanjut dari kesapakatan ini dilakukan pengecekan lapangan yang

berlokasi di muara Sungai Perancak. Dokumentasi pembahasan inisiasi

kerjasama dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. PembahasanInisiasi kerjasama BPPT - BROL

d) Telah dilakukan koordinasi dengan BRSDM terkait penandatangan kerjasama

dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

e) Telah dilakukan tindak lanjut implementasi kerjasama antara Balai Riset dan

Observasi Laut dengan Universitas Gadjah Mada.

(25)

20

a) Review konten terkait penyusunan leaflet produk – produk riset Balai Riset dan

Observasi Laut oleh Kepala Balai.

b) Telah mengikuti workshop teknis pengisian survei data Litbang Pemerintah

oleh KEMENRISTEKDIKTI.

c) Pencetakan kartu nama untuk peneliti Balai Riset dan Observasi Laut.

d) Pembuatan plakat sebagai bahan promosi.

e) Balai Riset dan Observasi Laut Terlibat Dalam Workshop Efektivitas

Pengelolaan MPA. Pada tanggal 23 Oktober 2017 Kepala Balai Riset dan

Observasi Laut, Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. dan Peneliti Ekosistem Pesisir,

Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K. menghadiri workshop efektivitas pengelolaan Marine Protected Area (MPA) dengan tema “Enhancing

Marine Protected Area Management Effectiveness at Buleleng Regency”.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali

bertempat di Hotel Taman Sari Pemuteran, Buleleng (Gambar 10).

Jumlah peserta yang hadir mencapai 30 orang yang merupakan perwakilan

dari beberapa instansi pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan LSM

pemerhati lingkungan. Acara diisi dengan paparan tentang pengusulan wilayah

Pemuteran sebagai kawasan MPA dan diskusi. Kunjungan lapang

dilaksanakan untuk melihat aplikasi penanaman terumbu karang dengan sistem

Biorock di kawasan Pantai Pemuteran. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat

mempercepatan penetapan kawasan pemuteran sebagai kawasan MPA dan

memperkenalkan sistem konservasi terumbu karang dengan biorock kepada

(26)

21

Gambar 10. Pemaparan usulan wilayah Pemuteran sebagai kawasan MPA

Rencana kegiatan bulan berikutnya :

Tindak lanjut dari perkembangan kegiatan kerja sama pada bulan November.

2.3 Tata Usaha

Perkembangan pelaksanaan realisasi anggaran kegiatan lingkup tata usaha pada

bulan Oktober sebesar Rp. 33.486.760.- dari pagu anggaran sebesar Rp. 277.074.000.

Realisasi anggaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Realisasi anggaran pada bidang tata usaha

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.) Bulan Ini Total

Penyerapan %

Manajemen Kepegawaian

Riset Kelautan 63.282.000 - - -

Manajemen Keuangan dan Tata Usaha Riset Kelautan

213.792.000 33.486.760 155.332.937 72,66

Jumlah 277.074.000 33.486.760 155.332.937 56,06

Beberapa capaian kinerja tata usaha yang dilaporkan pada bulan Oktober 2017 adalah

sebagai berikut:

2.3.1 Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan

1. Pengiriman rekap presensi pegawai Balai Riset dan Observasi Laut bulan

September 2017.

(27)

22

3. Telah disusun Analisis Jabatan tenaga operator INDESO sebagai salah satu hasil

tindak lanjut Itjen project INDESO.

4. Telah tersusunnya formasi jabatan kuisioner peneliti.

5. Koordinasi dan konsultasi dengan kepegawaian PRK terkait tindak lanjut usulan

pengaktifan kembali peneliti atas nama Eghbert Elvan Ampou yang telah diajukan

bulan September.

6. Telah tersusunnya formasi jabatan fungsional peneliti di Balai Riset dan Observasi

Laut sampai dengan tahun 2019.

7. Telah tersusunnya SK penetapan manajemen LKP Balai Riset dan Observasi Laut

per Oktober 2017.

2.3.2 Manajemen Keuangan Dan Tata Usaha Riset Kelautan

1. Pengajuan UP/TUP.

2. Menerima kunjungan tim keuangan BRSDM terkait tindak lanjut hasil evaluasi Itjen

mengenai project INDESO.

3. Telah dilaporkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah untuk Triwulan III

Balai Riset dan Observasi Laut kepada BRSDM KP.

4. Persiapan pengajuan ganti uang persediaan.

Rencana kegiatan bulan berikutnya :

Tindak lanjut dari perkembangan kegiatan kegiatan dan tata usaha pada bulan

(28)

23

BAB III. SARANA DAN PRASARANA

Pertumbuhan organisasi pada umumnya akan berimplikasi pada bertambahnya

kebutuhan sumber daya manusia beserta sarana dan prasarana pendukungnya,

demikian pula yang terjadi pada Balai Riset dan Observasi Laut. Oleh karena itu perlu

adanya upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dengan melakukan

beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa yang terdiri dari:

1.

Pengadaan Data Radar.

2.

Pengadaan Perangkat Operasional Perkantoran Pendukung Riset Kelautan. Realisasi anggaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tidak ada

penggunaan / realisasi anggaran pada bulan Oktober untuk bidang sarana dan

prasarana.

Tabel 7. Realisasi anggaran pada bidang sarana dan prasarana

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.) Bulan Ini Total

Penyerapan %

Pengadaan data Radar 2.519.323.000 - - -

Pengadaan Perangkat Operasional Perkantoran Pendukung Riset Kelautan

4.700.000 4.554.000 4.554.000 96,89

Jumlah 2.524.023.000 4.554.000 4.554.000 0,18

3.1. Pengadaan Data Radar

Pada bulan ini tidak ada laporan yang bisa disampaikan.

3.2. Pengadaan Perangkat Operasional Perkantoran Pendukung Riset

Kelautan

Sampai bulan Oktober telah dilakukan pengadaan perangkat operasional

perkantoran pendukung riset kelautan berupa mesin presensi yang dapat support koneksi

dengan server pusat. Pelaksanaan anggaran pengadaan perangkat operasional

perkantoran pendukung riset kelautan dilakukan bulan ini sebesar Rp 4.554.000,- dari

(29)

24

BAB IV. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pada Tahun 2017 ini kegiatan Ilmu Penelitian yang ada di Balai Riset dan

Observasi Laut hanya memiliki satu output kegiatan, hal ini telah disesuaikan dengan

arahan pusat untuk memfokuskan kegiatan penelitian dapat membangun kebijakan

pemerintahan saat ini yaitu membangun potensi perikanan nasional. Oleh karena itu ,

saat ini BROL telah mengambil langkah untuk kegiatan penelitian akan dilaksanakan di

satu lokasi WPP 573 pesisir Bali dengan judul Penelitian “Sistem Informasi Spasial

untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir”.

Sistem merupakan sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi

satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan system informasi adalah kombinasi dari

seluruh komponen dan elemen untuk mendukung manajemen maupun operasi.

Komponen data berupa parameter fisika, kimia maupun biologi laut yang diperoleh

melalui teknologi penginderaan jauh, permodelan maupun secara in situ sangat

diperlukan untuk membangun system infomasi spasial ini.

Komponen utama dalam inputan penyusunan dan produksi peta daerah

penangkapan ikan menggunakan data penginderaan jauh dari satelit Aqua/Terra MODIS.

Pengunaan citra tersebut sangat rentan terhadap tutupan awan, sehingga dibutuhkan

metode penggabungan citra satelit dengan data hasil model oseanografi. Metode

alternative untuk perbaikan input data PPDPI adalah metode fusi, yaitu metode dengan

menyamakan resolusi spasial dari masing-masing data fusi kemudian merubah data citra

satelit pada bagian liputan awan menjadi nilai yang bias digabungkan dengan data model.

Sedangkan data hasil model merupakan data yang dihasilkan dari pengambilan data

secara langsung di perairan Selat Bali. Selain itu pula, diperlukan peningkatan akurasi

PPDPI yang dilakukan dengan metode akustik untuk mendeteksi keberadaan ikan akibat

(30)

25

Keberadaan ikan di laut, dipengaruhi oleh keadaan dari tempat bertelur (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground) dan mencari makan (feeding groung). Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya pesisir perlu dilakukan pemantauan berkala untuk

keberlangsungan biota laut. Pemantauan zona ekosistem pesisir secara kontinu baik

secara in situ, penginderaan jauh dan permodelan merupakan salah satu cara untuk

mengetahui perubahan lingkungan yang terjadi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan

rekomendasi untuk pengambilan keputusan terhadap pengelolaan pesisir untuk tetap

lestari.

Kegiatan ini menghasilkan 2 output berupa data dan/atau informasi dan

rekomendasi daerah penangkapan ikan dan data dan/atau infromasi dan rekomendasi

perubahan lingkungan pada ekosistem pesisir.

Sistem Informasi Spasial Untuk Daerah Penangkapan Ikan Dan Perubahan

Lingkungan Pada Ekosistem Pesisir

Perkembangan pelaksanaan anggaran kegiatan penelitian pada bulan Oktober

sebesar Rp 243.628.255,- dari pagu anggaran sebesar Rp 688.824.000,-. Realisasi

anggaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Realisasi anggaran pada kegiatan riset

Uraian Pagu (Rp.)

Realisasi (Rp.) Bulan Ini Total

Penyerapan %

Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan

Lingkungan pada Ekosistem Pesisir

688.824.000 243.628.255 539.964.080 78,39

Jumlah 688.824.000 243.628.255 539.964.080 78,39

Pada bulan Oktober ini telah dilakukan kegiatan diantaranya :

1. Penginderaan Jauh Kelautan

(31)

26

b. Pelaksanaan survei Selat Bali tahap-III (Oktober 2017) untuk validasi data

satelit.

c. Pengolahan data hasil survei tahap-III (Oktober 2017) di Selat Bali.

d. Pengolahan data satelit, integrasi data satelit multi sensor untuk menghasilkan

data SST bebas awan.

e. Bekerjasama dengan Pusat Riset Perikanan untuk menganalisa data

hidroakustik Selat Bali dan korelasinya dengan kelimpahan Ikan Lemuru.

f. Diskusi dan koordinasi dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya dalam rangka kerjasama pelaksanaan riset bersama di

Selat Bali.

g. Diskusi dan koordinasi dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

untuk pelaksanaan kerjasama riset mengenai Coastal Hazard di Pesisir Bali.

h. Diskusi dan koordinasi dengan BPPT dalam rangka penjajagan kerjasama

pengembangan alat identifikasi kapal AIS.

2. Oceanografi

a. Menghadiri final workshop INDESO 2017.

b. Pelaksanaan survey Selat Bali tahap-III (Oktober 2017).

c. Melakukan unloading peralatan survei tahap-III (Oktober 2017).

d. Melakukan analisis sampel hasil survei tahap-II dan melakukan pengolahan

data hasil survei tahap-III meliputi analisis sampel plankton dan data kualitas air

(Nutrien, Klorofil dan TSS).

e. Mengunduh data CTD survei tahap-III (Oktober 2017).

f. Proses pengolahan data komputasi numerik.

g. Diskusi dan koordinasi dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

untuk pelaksanaan kerjasama riset mengenai Coastal Hazard di Pesisir Bali.

(32)

27

i. Penyusunan pelaporan survei.

3. Ekosistem Pesisir

a. Menghadiri final workshop INDESO 2017.

b. Survei di Selat Bali dengan tim kepakaran oceanografi, sampling mikroplastik.

c. Pelaksanaan survei tahap-III (Oktober 2017) meliputi kualitas air, sedimen

daerah mangrove dan mikroplastik di pantai Boom Banyuwangi dan pulau

Menjangan serta sekitarnya.

d. Melakukan pengolahan data sampel survei tahap-I, tahap-II dan tahap-III

meliputi coring mangrove, reef mapping dan kualitas air. e. Melakukan pengolahan data sampel mikroplastik.

f. Diskusi dan koordinasi dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

untuk pelaksanaan kerjasama riset mengenai Coastal Hazard di Pesisir Bali.

g. Diskusi dan koordinasi dengan peneliti P2O LIPI untuk kegaitan penelitian Blue Carbon di perairan pesisir.

h. Mengikuti acara Gelar Riset dan Inovasi Teknologi Kelautan dan Perikanan pada tanggal 23 – 27 Oktober 2017 di Gedung Minabahari KKP.

Capaian Kinerja yang telah dicapai hingga bulan ini adalah :

1. Penginderaan Jauh Kelautan

a. Perwakilan tim penginderaan jauh kelautan (Teja Arif Wibawa) menjadi

narasumber pada final workshop INDESO 2017.

b. Telah dilaksanakannya survei tahap-III (Oktober 2017) di Selat Bali untuk

validasi data satelit.

c. Telah dilaksanakannya survei dalam rangka kerjasama dengan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

d. Telah tersusunnya rencana kegiatan riset dalam rangka kerjasama Balai Riset

(33)

28

e. Telah terlaksananya bimbingan mahasiswa.

f. Telah didapatkannya data hidroakustik Selat Bali.

g. Telah didapatkannya integrasi data satelit SST.

2. Oceanografi

a. Perwakilan tim oceanografi (Dessy Berlianty) menjadi narasumber pada final

workshop INDESO 2017.

b. Konfigurasi untuk komputasi numerik telah selesai di setup.

c. Telah dilakukannya survei tahap-III (Oktober 2017) di Selat Bali.

d. Data observasi Selat Bali telah didapatkan.

e. Data oseanografi hasil survei tahap-III telah didapatkan.

f. Telah tersusunnya roadmap kelompok kepakaran oceanografi.

3. Ekosistem Pesisir

a. Perwakilan tim ekosistem pesisir (Eghbert Elvan Ampou) menjadi narasumber

pada final workshop INDESO 2017.

b. Telah dilakukan survei tahap-III (Oktober 2017) di perairan Banyuwangi dan

sekitarnya serta pulau Menjangan.

c. Sampel sedimen sudah dianalisis.

d. Data kualitas air pulau Menjangan serta perairan Banyuwangi dan sekitarnya

telah didapatkan.

e. Data mikroplastik dan nutrien di Selat Bali, klorofil di pulau Menjangan dan

pesisir Banyuwangi telah didapatkan.

f. Pengolahan data sampel survei tahap-I, tahap-II dan tahap-II (coring sedimen

di daerah mangrove, reef mapping dan kualitas air) dengan progress 70%. g. Perwakilan tim ekosistem pesisir (Frida Sidik) menjadi narasumber dalam acara

(34)

29

dengan topik “Blue Carbon & Restorasi Mangrove” pada tanggal 10 Oktober

2017.

h. Perwakilan tim ekosistem peisisr (Frida Sidik) menjadi narasumber dalam acara CTI Climate Change Adaptation Meeting dengan topik “Highlight of Blue Carbon Workhsop” pada tanggal 12 Oktober 2017.

i. Telah mensubmit 2 Karya Tulis Ilmiah ke redaksi Jurnal Kelautan Nasional

terkait habitat bentik dan kualitas perairan hubungannya dengan COTS

outbreaks ekosistem pesisir di pulau Menjangan.

j. Perwakilan kelompok bidang kepakaran ekosistem pesisir (Camellia K. Tito & Eghbert Elvan Ampou) menjadi peserta dan pembicara dengan judul “Growth Rates Analysis of Porites Corals from Nuas Penida, Bali”, “Habitat Bentik pada Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Menjangan” dan “Coral Sr/Ca Thermometry in Nearshore and Semi-Enclosed Settings of Central Indonesia

pada acara gelar riset dan inovasi teknologi kelautan dan perikanan pada tanggal 23 – 27 Oktober 2017 di kantor pusat KKP, Jakarta.

(35)

30

BAB V. LAYANAN IPTEK

Layanan IPTEK di BROL dibagi dalam dua kegiatan umum yaitu kegiatan di

Laboratorium Riset Kelautan (LRK) dan INDESO. Laboratorium Riset Kelautan didirikan

dalam upaya tercapainya pelaksanaan riset strategis dan aplikasi teknologi kelautan

secara optimal yang meliputi riset dasar, pengembangan dan aplikasi teknologi kelautan

di Indonesia. Selain itu untuk memfasilitasi berbagai kepentingan yang membutuhkan

pelayanan jasa laboratorium. Laboratorium Riset Kelautan dilengkapi berbagai fasilitas

yang dapat mendukung setiap pengujian yang terdiri dari Laboratorium Kimia, Fisika dan

Biologi Kelautan. Pada Tahun 2017 ini LRK BROL terbagi menjadi sub Laboratorium

diantaranya:

a) Laboratorium Kualitas Perairan.

b) Laboratorium Penginderaan Jauh.

c) Laboratorium Alam.

d) Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut.

5.1 Laboratorium Riset Kelautan

Perkembangan pelaksanaan anggaran kegiatan pelayanan jasa riset pada bulan

Oktober adalah sebesar Rp 0,-. dari pagu anggaran Rp 8.800.000. Tidak ada realisasi

anggaran pada bulan Oktober 2017. Realisasi anggaran selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Realisasi anggaran pada kegiatan layanan IPTEK

Uraian Pagu

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Bulan Ini Total Penyerapan %

Pelayanan jasa Riset 8.800.000 - 900.000 10,23

Jumlah 8.800.000 - 900.000 10,23

Beberapa capaian kinerja pelayanan informasi dan teknologi yang dilaporkan pada bulan

(36)

31

5.1.1 Laboratorium Kualitas Perairan

Informasi tentang kondisi sumberdaya kelautan dari tahun ke tahun harus didukung

oleh data dan informasi yang akurat agar upaya pengelolaan yang dilakukan lebih efektif.

Pengelolaan sumberdaya kelautan tidak terlepas dari peranan penting laboratorium

pengujian yang didukung oleh sumberdaya yang kompeten. Laboratorium pengujian

sebagai penyedia data primer tentang kualitas sumberdaya kelautan perlu dibina secara

berkesinambungan dan ditingkatkan kapasitasnya agar dapat memanfaatkan sarana dan

prasarana laboratorium secara optimal dan menghasilkan data yang akurat. Oleh karena

itu sangat diperlukan laboratorium pengujian kualitas perairan kompeten yang mampu

melakukan pengujian parameter kualitas perairan dan mampu menyajikan data

pemantauan kualitas perairan dengan benar.

Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Riset dan

Observasi Laut (LKP - LRK BROL) telah berdiri sejak awal 2006. Dalam perjalanannya

dari tahun 2006 hingga tahun 2017 ini, LKP telah banyak mengalami kemajuan di bidang

pelayanan jasa pengujian, sarana maupun prasarana. Ketersediaan sarana dan

prasarana pendukung yang semakin bertambah dari tahun ke tahun merupakan bentuk

pemenuhan terhadap permintaan layanan pengujian dengan parameter yang semakin

beragam dari pengguna jasa laboratorium. Dengan semakin meningkatnya jumlah

pengguna jasa dan permintaan layanan pengujian laboratorium dari tahun ke tahun

menjadikan LKP harus mengedepankan pelayanan dan kualitas hasil pengujian.

Sehubungan telah didirikannya LKP dengan segala sarana dan prasarana yang

ada, maka diperlukan sebuah kegiatan operasional laboratorium untuk mendukung

kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BROL dan juga melayani

para pengguna jasa laboratorium di sekitar lingkungan BROL.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoperasionalkan laboratorium pengujian melalui

(37)

32

Laboratorium Riset Kelautan Balai Riset dan Observasi Laut (LKP – LRK BROL) yang

dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian.

Kegiatan yang telah dilakukan bulan Oktober 2017 :

1. Survei tim ekosistem pesisir wilayah perairan pulau Menjangan (18 – 19 Oktober

2017) untuk mengambil sampel kualitas air, mikroplastik dan pengukuran kualitas

perairan menggunakan alat WQC.

2. Survei tim oceanografi di Selat Bali (11 – 20 Oktober 2017) untuk mengambil

sampel kualitas air, mikroplastik dan pengukuran kualitas perairan menggunakan

alat WQC.

3. Melakukan verifikasi tindakan perbaikan penambahan ruang lingkup akreditasi

laboratorium.

4. Survei laboratorium alam wilayah Perancak pada tanggal 31 Oktober 2017 untuk

mengambil sampel kualitas air dengan pengukuran kualitas perairan menggunakan

alat WQC. Diikuti oleh personil LKP : I Nyoman Surana dan Selvi Aniati.

5. Survei customer eksternal mahasiswa S3 IPB di perairan Selat Bali (28 Oktober 2017), diikuti oleh personil LKP: Selvi Aniati, disertai dengan penyewaan alat WQC.

Capaian Kinerja :

1. Jumlah sampel kualitas air bulan Agustus : 167 sampel, dituangkan dalam 29

Lembar Hasil Pengujian (LHP).

2. Jumlah sampel kualitas air total : 969 sampel.

3. Asal customer internal: Kegiatan Operasional Laboratorium Alam (Perancak), Kegiatan Operasional Laboratorium Observasi (Selat Bali – Samudera Hindia).

4. Asal customer eksternal : Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Balai Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan wilayah JABALNUSRA

(38)

33

5.1.2 Peningkatan Layanan Laboratorium Penginderaan Jauh Laut

Secara garis besar kegiatan mencakup inventarisasi, pengolahan, dan distribusi

data satelit oseanografi serta pembuatan PPDPI, agar produksi PPDPI dapat lebih

optimal untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan bagi nelayan.

Kegiatan yang dilakukan pada bulan ini adalah.

1. Pembuatan PPDPI Nasional, Pelabuhan Perikanan, dan Wilayah Khusus.

2. Pembuatan Pelikan Tuna.

3. Meng-upload informasi PPDPI ke website BROL.

Capaian kinerja yang dicapai bulan ini yakni, telah dilakukan pembuatan peta

PPDPI Nasional 12 Peta, PPS Belawan 0 Peta, PPS Bitung-Ternate 3 Peta, PPS Cilacap

0 Peta, PPN Ambon 4 Peta, PPN Pelabuhan Ratu 2 Peta, PPN Sungai Liat 4 Peta, PPN

Muncar-Pengambengan 4 Peta, PPP Tamperan 1 Peta, PPN Kejawanan 9 Peta, PPN

Pemangkat 6 Peta, Laut Sawu 15 Peta, Bali Utara 6 Peta, Selat Lombok (Bali Timur) 9

Peta, Pulau Lombok 6 Peta, Pelikan Cakalang 0 Peta, Pelikan Lemuru 15 Peta, Pelikan

tuna 0 Peta. Dokumentasi kegiatan penginderaan jauh laut bulan Oktober 2017,

(39)
(40)

35

(41)

36

5.1.3 Operasional Laboratorium Alam

Sebagai salah satu laboratorium yang menjadi bagian dari laboratorium terpadu

LRK, laboratorium alam dikembangkan untuk menunjang kegiatan penelitian dan

pengembangan yang diilaksanakan di BROL. Tidak hanya itu, laboratorium ini juga

diharapkan dapat menyediakan data dan informasi terkait dengan isu-isu di lingkungan

perairan berbasis pada pendekatan ekosistem. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan

oleh tim Laboratorium Alam BROL adalah survei periodik di Estuari Perancak. Kegiatan

ini telah dilakukan mulai Tahun 2015 hingga saat ini (2017), dengan penambahan titik

pengukuran di sepanjang aliran Sungai Perancak – Samblong dan Sungai Ijo Gading).

Estuari Perancak berada di sekitar kantor BROL dan secara geografis berada langsung

menghadap ke Selat Bali. Estuari ini mendapat pengaruh dari aktivitas manusia, seperti

pertambakan, aktivitas pelabuhan, dan Kegiatan limbah dari pemukiman penduduk. Titik

lokasi kegiatan survei dapat dilihat jelas pada Gambar 12. Monitoring kualitas perairan

dan lingkungan di wilayah ini sangat diperlukan guna mendapatkan data dan informasi

time series, sehingga gambaran perubahan kondisinya dapat diketahui secara

berkesinambungan. Hal ini diperlukan sebagai justifikasi dalam rencana pengelolaan

Estuari Perancak dikemudian hari, sebagai bagian dari wilayah yang akan dikembangkan

menjadi taman pesisir oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana dan juga sebagai

penunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Kegiatan yang dilakukan pada bulan Oktober diantaranya:

1. Melakukan survei periodik ke-10 pada tanggal 31 Oktober 2017.

2. Pengolahan data dan pembuatan peta distribusi spasial parameter kualitas air

menggunakan alat WQC.

(42)

37

1. Data kualitas perairan dan hidrodinamika hasil pengukuran langsung di sepuluh

stasiun, di sepanjang aliran Sungai Ijo Gading, Sungai Perancak – Samblong,

hingga ke Muara Perancak, untuk mewakili kondisi bulan Oktober 2017.

2. Peta distribusi spasial parameter kualitas parameter (WQC Parameters) bulan

Oktober 2017.

Rencana kegiatan pada bulan Oktober:

1) Melakukan survei periodik ke-11 di Estuari Perancak untuk mewakili kondisi

perairan di bulan November 2017 dan pengolahan data.

2) Membuat laporan bulanan.

3) Membuat peta distribusi parameter kualitas perairan di stasiun monitoring Estuari

Perancak (bulan November).

4) Diskusi konten media diseminasi hasil kegiatan (leaflet) dengan tim Laboratorium

Alam dan Kepala Balai Riset dan Observasi Laut.

(43)

38

Hasil pelaksanaan survei periodik Laboratorium Alam bulan Oktober :

Data personil yang terlibat dalam survei periodik Laboratorium Alam pada bulan Oktober

dapat dilihat pada Tabel 10, sedangkan dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada

Gambar 13.

Tabel 10. Personil yang terlibat dalam survei 31 Oktober 2017

No. Nama Tugas Instansi

1. Nuryani Widagti Mengambil titik koordinat

dengan GPS dan

mendokumentasikan

kegaitan melalui foto dan video

BROL

2. Camellia K Tito Melakukan pengukuran

kualitas air dengan water quality checker (WQC) multi parameter

BROL

3. Amandangi W. Hastuti Mencatat hasil pengukuran kualitas air dengan water quality checker (WQC) multi paramter

BROL

4. Nadya Christa Mahdalena Melakukan pengukuran aliran permukaan air dengan flowmeter

BROL

5. I Nyoman Surana Mengambil sampel plankton BROL

6. Selvi Aniati Mengambil sampel air BROL

7. Cahya Yudi Avianto Membantu mengambil sampel air dan plankton

APS

8. Candra Edi Kusuma Membantu mengambil sampel air dan plankton

APS

(44)

39

5.1.4 Laboratorium Observasi Oseanografi dan Pemodelan

Perkembangan dan kemajuan suatu unit kerja dapat diukur dari perkembangan

kinerja dan hasil kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER.34/MEN/2011, tugas pokok dan fungsi

Seksi Pelayanan Teknis BROL adalah melakukan pelaksanaan kerjasama penelitian dan

observasi serta diseminasi, komunikasi, publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan

observasi strategis di bidang kelautan.

Layanan Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut BROL meliputi

operasionalisasi peralatan survei dan observasi laut, terutama variabel fisik, serta

dokumentasi dan publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun observasi

maupun prediksi model. Di tahun 2017 stasiun observasi laut yang beroperasi sebanyak

10 unit dengan lokasi stasiun adalah sebagai berikut (Gambar 14):

Gambar 13. Personil survey periodik ke-10 (atas-kiri); pengukuran kualitas air dengan WQC multiparameter (atas-kanan); pengukuran aliran permukaan dengan flowmeter (kiri-bawah); pengambilan sampel plankton (bawah-kanan)

(45)

40

a) Perairan Selat Bali, Bali b) Perairan Ende, NTT c) Perairan Kupang, NTT d) Perairan Bacan, Maluku

e) Perairan Pulau Makian, Maluku f) Perairan Ternate, Maluku

g) Perairan Bunta, Sulawesi Tengah h) Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah i) Perairan Bolang Uki, Sulawesi Utara j) Perairan Kema, Sulawesi Utara

Gambar 14. Titik penempatan stasiun observasi laut

Sampai dengan bulan Oktober tahun 2017, jumlah stasiun observasi laut yang

beroperasi sebanyak 5 unit dengan lokasi stasiun meliputi, Perairan Selat Bali, Bali;

Perairan Ende, NTT; Peraiaran Kupang, NTT; Perairan Bunta, Sulawesi Tengah dan

Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah. Variabel yang diukur pada stasiun observasi laut

adalah suhu, konduktivitas, kandungan oksigen dan konsentrasi klorofil. Pengukuran

dilakukan pada lapisan permukaan dengan kedalaman sensor sekitar 5 m.

Kegiatan yang dilakukan pada bulan Oktober :

a. Melakukan monitoring dan pengolahan data yang bersumber dari sistem alat

observasi laut (sistem buoy permukaan) di 5 lokasi yaitu:

- Buoy 01: Perairan Selat Bali, Bali

- Buoy 02: Perairan Ende, NTT

- Buoy 03: Perairan Kupang, NTT

- Buoy 07: Perairan Bunta, Sulawesi Tengah

- Buoy 08: Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah

Sampai bulan ini dilakukan Inventarisasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan

litbang dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kondisi peralatan yang ada di BROL.

Sarana dan prasarana dimaksud berupa peralatan dan perlengkapan survei dan

(46)

41

Observasi dan Pemodelan Laut. Peralatan dan perlengkapan yang berada dalam kondisi

baik diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan suatu penelitian.

Monitoring dan dokumentasi data yang bersumber dari stasiun observasi laut

diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengukuran dan menyediakan data

yang siap digunakan lebih lanjut. Pengolahan data awal dilakukan dengan menyaring

(filtering) data dengan nilai yang berada di luar batas kewajaran (tresshold). Data yang telah melalui tahap penyaringan kemudian didokumentasikan untuk keperluan lebih

lanjut. Sampai saat ini telah terdokumentasikan hasil dari pengukuran stasiun observasi

laut di 5 lokasi (Tabel 11).

Prosentase data hasil pengamatan buoy dengan kualitas baik.

Periode: 1 – 30 Oktober 2017

Tabel 11. Hasil monitoring kegiatan alat observasi laut (BUOY)

No

Stasiun

Parameter

Persentase data bagus

1

Selat Bali

Suhu

Konduktivitas

Klorofil

Oksigen terlarut

90.58 %

85.58 %

90.38 %

84.29 %

2

Perairan Ende

Suhu

Konduktivitas

Klorofil

Oksigen terlarut

90.62 %

90.70 %

88.50 %

84.86 %

3

Perairan Kupang

Suhu

Konduktivitas

Klorofil

Oksigen terlarut

74.44 %

71.59 %

73.36 %

64.66 %

4

Perairan Bunta,

Sulteng

Suhu

Konduktivitas

Klorofil

Oksigen terlarut

90.18 %

88.70 %

87.02 %

88.78 %

5

Perairan Sigenti,

Sulteng

Suhu

Konduktivitas

Klorofil

Oksigen terlarut

92.51 %

90.82 %

92.23 %

92.47 %

(47)

42

Deskripsi:

Perhitungan persentase keberhasilan pemantauan dengan buoy pantai dilakukan dengan

memperhatikan jumlah data yang masuk dan data yang diterima dengan kualitas baik.

Kriteria data dengan kualitas baik adalah data dengan nilai yang berada didalam batas

kewajaran (tresshold). Batas yang digunakan untuk suhu adalah 25 0C – 34 0C, konduktivitas 30 mS/cm – 60 mS/cm, klorofil 0 µg/l – 50 µg/l, dan oksigen terlarut 1 ml/l –

12 ml/l.

Persamaan untuk perhitungan persentase data hasil pemantauan:

Grafik data hasil pemantauan

Plot deret waktu dari suhu, konduktivitas, klorofil, dan kadar oksigen (DO) di 5 stasiun

observasi laut pada bulan Oktober tahun 2017 diperlihatkan sebagai berikut (Gambar 15 – 19):

(48)

43

Gambar 15. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Selat Bali, Bali

(49)

44

Gambar 16. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Ende, NTT

(50)

45

Gambar 17. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Kupang, NTT

4. Stasiun perairan Bunta, Sulawesi Tenggara.

(51)

46

5. Stasiun perairan Sigenti, Sulawesi Tenggara.

Gambar 19. Grafik hasil pemantauan stasiun perairan Sigenti, Sulawesi Tengah

Rencana kegiatan pada bulan selanjutnya:

a. Monitoring dan dokumentasi data yang terukur dari alat observasi laut di 5 lokasi

b. Persiapan penyediaan data untuk operasionalisasi Ocean Forcasting System.

5.2 Infrastructure Development Of Space Oceanography (INDESO)

Infrastucture Development Of Space Oceanography (INDESO) merupakan sebuah

Proyek kerja sama dengan Pemerintah Prancis yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan

(52)

47

mulai diimplementasikanpada tahun 2012 dan menjadi inovasi teknologi pertama di

Indonesia yang mengadopsi sistem operasional oseanografi.

Sistem ini dikembangkan sebagai wujud konsistensi pemerintah dalam menjami

keberlangsungan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara lestari dan

berkelanjutan. INDESO merupakan program yang didesain untuk memantai kondisi

perairan Indonesia termasuk biogeokimia dan ekosistem dengan melibatkan berbagai

displin ilmu dalam pengimplementasiannya. INDESO ditujukan juga untuk memperketat

pengawasan terhadap aksi pencurian ikan di perairan Indonesia sekaligus melindungi

kekayaan biodiversitasnya.

Proyek ini mengacu pada pembentukan jaringan pengamatan oseanografi yang

nyata, adaptasi pengembangan bentuk dan prediksi dalam sistem pengolahan maupun

analisa sehingga dimungkinkan untuk melakukan pemeliharaan perikanan secara

berkesinambungan oleh nelayan di Indonesia. Proyek INDESO yang berlangsung selama

ini mencakup dua kegiatan utama. Pertama, pembangunan infrastruktur ground

station/satellite reception dan fasilitas pengolah datanya. Kedua, pengembangan

infrastruktur computing untuk pemodelan oseanografi dan hayati laut. Keduanya dibangun di BROL Perancak – Bali, sedangkan sistem basis data sebagai sistem backup

(Redundant Database System) dibangun di Badan Penelitian dan Pengembangan

Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) di Jakarta.

Pada Bulan Oktober ini telah dilaksanakan beberapa kegiaan diantaranya :

a. Monitoring sistem INDESO, menanggapi email, respon user, monitoring antena

(test pass antena secara rutin).

b. Penambahan 23 user baru pada website INDESO.

c. Daily monitoring VMS.

d. Self development.

(53)

48

f. Chief Ops dan Radar Ops menjadi narasumber dalam sesi IUU Fishing Workshop

INDESO 2017.

g. Melengkapi data VMS.

Gambar

Gambar 1. Diagram realisasi anggaran dan fisik sampai bulan Oktober 2017 24.24%
Gambar 2. Grafik realisasi anggaran Juli – Oktober 2017
Tabel 2. Realisasi anggaran pada output layanan perkantoran
Tabel 3. Realisasi anggaran pada bidang program
+7

Referensi

Dokumen terkait

BEMAS: JURNAL BERMASYARAKAT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Selain itu, modul merupakan salah satu syarat bagi guru

Beliau adalah seorang istri Nabi yang mencintai suaminya dan juga beriman, berdiri mendampingi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang dicintainya untuk menolong, menguatkan

[r]

 baru dapat dapat segera segera melaksanakan melaksanakan tugas tugas dan dan #ungsinya #ungsinya dengan dengan segera segera dan dan mampu mampu

menekankan pada perlindungan hak pemegang saham minoritas karena Undang- Undang Perseroan Terbatas mempunyai asumsi bahwa pelaksanaan akuisisi tersebut sebenarnya hanya

Apakah ada interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda dan kemampuan berpikir lcreatif dalam mempengaruhi kcmampuan membaca pemahaman siswa..

Penugasan khusus adalah penugasan penulisan artikel yang spesifik diminta untuk topik tertentu, menulis artikel dari siaran pers, maupun tugas peliputan.. Penugasan

Berdasarkan tabel data nilai psikomotorik di atas, didapat pejudo yang memperoleh nilai ≥ 80% (sangat baik) adalah 20 orang dan nilai 60- 79 (baik) adalah 10 orang dan