• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING LEBIH

MENINGKATKAN KEBUGARAN KARDIORESPIRASI DARIPADA

LATIHAN AEROBIK DENGAN INTENSITAS RINGAN PADA

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENGAN KATEGORI IMT OVERWEIGHT

I GEDE PUTU AGUNG REZA DHARANA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

SKRIPSI

PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING LEBIH

MENINGKATKAN KEBUGARAN KARDIORESPIRASI

DARIPADA LATIHAN AEROBIK DENGAN INTENSITAS

RINGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN KATEGORI IMT

OVERWEIGHT

Laporan Penelitian ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA FISIOTERAPI

OLEH:

I GEDE PUTU AGUNG REZA DHARANA 1202305048

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

(3)
(4)
(5)
(6)

v

PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING LEBIH MENINGKATKAN KEBUGARAN KARDIORESPIRASI DARIPADA LATIHAN AEROBIK

DENGAN INTENSITAS RINGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN KATEGORI IMT

OVERWEIGHT

ABSTRAK

Peningkatan IMT (Indeks Massa Tubuh) yang disertai dengan rendahnya aktivitas fisik akan menyebabkan penurunan kebugaran kardiorespirasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemberian burpee interval training lebih baik dalam meningkatkan kebugaran kardiorespirasi daripada latihan aerobik dengan intensitas ringan pada mahasiswa dengan kategori IMT overweight. Penelitian ini bersifat eksperimental Randomized Pre-Post Test with Control Group Design melibatkan 14 orang sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan burpee interval training dan kelompok 2 (kontrol) dengan aerobik intensitas ringan.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kebugaran kardiorespirasi dengan

cooper test (12 minutes run test) sebelum dan setelah pelatihan pada setiap kelompok. Uji normalitas dan homogenitas data diuji dengan menggunakan

Saphiro-Wilk Test dan Levene’s Test. Uji hipotesis dengan paired sample t-test. Uji beda selisih peningkatan kebugaran kardiorespirasi pada kedua kelompok dengan Mann-Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kebugaran kardiorespirasi pada kelompok I sebesar 7,93 (SB 1.19) ml/kg/min dan pada kelompok II terjadi peningkatan kebugaran kardiorespirasi sebesar 5,55 (SB 1.11) ml/kg/min. Hasil uji paired sample t-test didapatkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok I dan nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok II. Uji beda selisih dengan Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok I dan kelompok II dimana p=0,009 (p<0,05) dengan persentase 29% pada kelompok I dan 22% pada kelompok II.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pelatihan burpee interval training lebih baik dalam meningkatkan kebugaran kardiorespirasi daripada latihan aerobik dengan intensitas ringan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kategori IMT overweight.

Kata kunci: burpee interval training, aerobik intensitas ringan, kebugaran kardiorespirasi.

(7)

vi

THE PROVISION OF BURPEE INTERVAL TRAINING MORE INCREASES THE CARDIORESPIRATORY FITNESS THAN THE LIGHT INTENSITY AEROBIC EXERCISES THE MEDICAL STUDENTS

OF UDAYANA UNIVERSITY WITH OVERWEIGHT BMI CATEGORY

ABSTRACT

Increased BMI (Body Mass Index) along with low physical activity will cause a decline in cardiorespiratory fitness. This study aimed at giving a better Burpee interval training to improve the cardiorespiratory fitness than the aerobic exercises with a light intensity in students with overweight BMI category. This study was a randomized experimental pre-posttest with control group design involving 14 samples that divided into 2 groups: group 1 with Burpee interval training and group 2 (control) with light intensity aerobic. The data collection was done by measuring cardiorespiratory fitness with cooper test (12 minutes run test) before and after the training in each group. The data normality and homogeneity test were tested using the Shapiro-Wilk test and Levene's Test. Hypothesis testing was conducted by paired sample t-test. The different test margin improvement of cardiorespiratory fitness in both groups was performed with Mann-Whitney.

The results showed an increase in cardiorespiratory fitness in group I of 7.93 (SB 1.19) ml / kg / min and in group II of increased cardiorespiratory fitness of 5.55 (SB 1.11) ml / kg / min. The results of paired samples t-test found a significant difference with p = 0.000 (p <0.05) in group I and the value of p = 0.000 (p <0.05) in group II. The different test margin with Mann-Whitney showed significant differences between group I and group II where p = 0.009 (p <0.05) with the percentage of 29% in group I and 22% in group II.

Based on the results of the research, it can be concluded that Burpee interval training is better in improving the cardiorespiratory fitness than the light intensity of aerobic exercise applied for the Udayana University Faculty of Medicine students with overweight BMI category.

Keywords: Burpee interval training, light intensity aerobic, cardiorespiratory fitness.

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Burpee Interval Training lebih meningkatkan kebugaran kardiorespirasi daripada latihan aerobik dengan intensitas ringan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kategori IMT overweight”.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Fisioterapi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, (K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, PFK, MOH selaku Ketua Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana.

3. Bapak Ari Wibawa, Sst.FT, M.Fis selaku pembimbing sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. dr. I Dewa Ayu Inten Dwi P., S.ked, M.Biomed selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

(9)

viii

5. Bapak, Ibu, adik dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberi dukungan serta motivasi tanpa hentinya agar penulis berjuang dan berusaha menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih banyak atas cinta tulus tanpa syarat yang selalu kalian berikan untuk saya.

6. Ni Putu Purnamawati yang selalu menemani, membantu serta mendukung saya dalam pembuatan skripsi ini.

7. Seluruh teman - teman AXOPLASMIC, Fisioterapi FK Unud 2012 yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam berbagai cara baik itu melalui tawa, canda, ataupun nasihat-nasihat yang memacu semangat. Terimakasih banyak sudah mengingatkan satu sama lainnya untuk sama-sama berjuang.

Thank you guys!

8. Para Sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak sudah selalu berbagi cerita-cerita motivasi dan memberikan semangat walaupun kita terbatas ruang dan waktu.

9. Dosen - dosen pengajar dan staf Program Studi Fisioterapi yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh kerabat dan sejawat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Denpasar, Mei 2016 Penulis

(10)

ix

DAFTAR ISI

COVER ... i PERNYATAAN PERSETUJUAN ... ii HALAMAN PENGESAHAN ... iv ABSTRAK ... v ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Overweight ... 9

2.2 Kebugaran Kardiorespirasi ... 11

2.2.1 Pengertian Kebugaran Kardiorespirasi ... 11

2.2.2 Volume Oksigen Maksimal (VO2maks) ... 13

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi kebugaran kardiorespirasi ... 14

2.2.4 Cooper Test (12 Minutes Run Test) ... 15

2.3 Sistem Kardiorespirasi ... 17

2.3.1 Sistem Sirkulasi ... 17

2.3.2 Anatomi Jantung ... 18

2.3.3 Fisiologi Jantung ... 20

2.3.4 Sistem Vaskular ... 21

2.3.5 Sistem Pulmonal (Respiratory System) ... 23

(11)

x

2.5 Reaksi Fisiologis Sistem Kardiorespirasi terhadap Latihan ... 28

2.6 Burpee Interval Training ... 30

2.7 Latihan Aerobik Intensitas Ringan ... 32

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS ... 34

3.1 Kerangka Berpikir ... 34

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 36

3.3 Hipotesis ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN ... 38

4.1 Desain Penelitian ... 38

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

4.3 Populasi dan Sampel ... 39

4.3.1 Populasi ... 39

4.3.2 Sampel ... 40

4.3.3 Besar Sampel ... 41

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 42

4.4 Variabel Penelitian ... 42

4.5 Definisi Operasional Variabel... 43

4.6 Instrumen Penelitian ... 44

4.7 Prosedur Penelitian ... 44

4.7.1 Prosedur Pendahuluan ... 44

4.7.2 Prosedur Pelaksanaan ... 45

4.8 Alur Penelitian ... 50

4.9 Teknik Analisis Data... 51

BAB V HASIL PENELITIAN... 53

5.1 Data Karakteristik Sampel ... 54

5.2 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 54

5.3 Uji Beda ... 56

5.3.1 Uji Beda sebelum diberikan latihan pada kelompok 1 dan 2 ... 56

5.3.2 Uji Beda sesudah diberikan latihan pada kelompok 1 dan 2 ... 57

5.4 Uji Hipotesis... 57

(12)

xi

5.4.2 Uji Mann-Whitney Test ... 58

BAB VI PEMBAHASAN ... 60

6.1 Karakteristik Sampel ... 60

6.2 Distribusi dan Varians Sampel Penelitian ... 61

6.3 Burpee Interval Training dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi pada mahasiswa dengan kategori IMT Overweight ... 62

6.4 Latihan Aerobik dengan Intensitas Ringan dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi pada mahasiswa dengan kategori IMT Overweight ... 63

6.5 Burpee Interval Training lebih meningkatkan kebugaran kardiorespirasi daripada Latihan Aerobik dengan Intensitas Ringan pada mahasiswa dengan kategori IMT Overweight ... 65

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

7.1 Simpulan ... 67

7.2 Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Jantung ... 19

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Desain Penelitian ... 38

Gambar 4.2 Standing Position ... 48

Gambar 4.3 Squat Down Position ... 48

Gambar 4.4 Plank Position ... 48

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik ... 10

Tabel 2.2 Nilai Normatif VO2maks (ml/kg/min) Pada Pria ... 16

Tabel 5.1 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Umur, IMT, Aktivitas Fisik ... 54

Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ... 55

Tabel 5.3 Hasil Uji Beda Independent t-test sebelum latihan ... 56

Tabel 5.4 Hasil Uji Beda Independent t-test sesudah latihan... 57

Tabel 5.5 Hasil Uji Paired Sample t-test ... 58

Tabel 5.4 Hasil Uji Mann-Whitney Test ... 59

Referensi

Dokumen terkait

dukungan serta masukan untukku selama ini. Terima kasih sudah menjadi tempat terbaikku untuk berkeluh kesah, sudah sangat menguatkanku, sudah membimbing hingga aku

Memerintahkan kepada pemilik barang/yang menguasai untuk menyerahkan benda-benda (barang bukti) yang diduga terkait dengan tindak pidana dan membuat tanda terima

Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Dalam Air, Sedimen dan Organ Tubuh Ikan Sokang (Triachantus nieuhofi) di Perairan Ancol.. Institut

Ekmen grab Bahan titrasi winkler. pH meter

Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini

Untuk mendukung data bahwa adanya ion Ni(II) dapat menurunkan efektivitas fotoreduksi ion Cr(VI) maka dilakukan proses fotoreduksi ion Cr(VI) terkatalisis TiO2

58 Kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk implementasi sistem monitoring kegiatan Tri dharma PT oleh LPMI UNVIC Sorong yang ditujukan kepada mahasiswa, dosen,

struktur lantai pada bangunan tinggi tropis sama dengan bangunan bertingkat umumnya, hanya saja untuk bentuk denah pada bangunan tropis mengikuti sirkulasi