• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Guru Profesional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Guru Profesional"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EPK - KELOMPOK III

EPK - KELOMPOK III

“KARAKTERISTIK PROFESIONAL GURU” “KARAKTERISTIK PROFESIONAL GURU”

Anggota : Anggota :

1.

1. Ikhwan Arham Ishaq/ Ikhwan Arham Ishaq/ 2060011220600112041041 2.

2. Siskayanti/ Siskayanti/ 2060011206001120462046

Kelas : Pendidikan Fisika Kelas : Pendidikan Fisika –– 3 3

 JURUSAN PENDIDI

 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKAKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2013 2013

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Sebelumnya penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia nikmat yang telah Dia berikan.

Guru merupakan ujung tombak maju mundurnya dunia pendidikan, karena guru secara langsung menggeluti dunia pendidikan secara praktis di lapangan. Terutama berkaitan dengan pembelajaran sekaligus berinteraksi dengan kemajuan pembelajaran para siswa dalam menyampaikan materi pelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus memiliki berbagai karakteristik guru profesional.

Terima kasih penulis ucapkan, semoga makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 27 Maret 2014

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang harus memenuhi standar kualifikasi tertentu. Guru sebagai suatu profesi kependidikan menuntut kompetensi professional terhadap para guru, yang mana menimbulkan persyaratan sertifikasi dan pengalaman yang luas yang diperoleh dari institusi pendidikan guru dan program pendidikan guru yang bermutu, relefan dengan kebutuhan lapangan dan berlangsung secara bersinambungan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi ini,terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman. Pada umumnya sebuah sekolah dan pendidikan bertujuan pada bagaimanakehidupan manusia itu harus ditata, sesuai dengan nilai-nilai kewajaran dan keadaban (civility). Semua orang pasti mempunyai harapan dan cita-cita bagaimana sebuah kehidupan yang baik. Karena itu pendidikan pada gilirannyaberperan mempersiapkan setiap orang untuk berperilaku penuh keadaban (civility).

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selama ini pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dan dikotomis (terjadi pemisahan) antara pendidikan yang berorientasi iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Pendidikan seperti ini tidak memadai lagi untuk merespon perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Metode pendidikan yang harus diterapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik yang memadukan antara iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek).

Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini guna untuk mengidentifikasi kriteria professional keguruan yang meliputi syarat fisik, mental atau kepribadian,

(4)

pengetahuan dan keterampilan yang akan kami jelaskan pada pembahasan makalah kami.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat dipaparkan, sebagai berikut :

1. Apakah definisi dari karakteristik guru profesional ? 2. Bagaimana karakteristik guru profesional ?

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

 A. Definisi Karakteristik Guru Profesional

Menurut bahasa Sansekerta, Guru yang berarti pengajar. Tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat", maksudnya adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Majid dan Dian : 2004).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik guru adalah segala tindakan atau sikap perbuatan guru baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Contohnya ; bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan, bimbingan dan motifasi kepada peserta didiknya, bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan peserta didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya (Yunus : 2009).

Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya (Usman : 2001).

Menurut Bafadal, dalam peningkatan mutu professional guru hendaknya mempunyai gagasan, ide, dan pemikiran terbaik mengenai pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru merujuk pada konsepsi pembelajaran siswa secara maksimal, dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pribadi anak (Ibrahim : 2009).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa karakteristik guru profesional adalah ciri-ciri orang yang memiliki pendidikan formal dan menguasai berbagai teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan.

(6)

B. Karakteristik Guru Professional

Karakteristik guru yang professional sedikitnya ada lima karakteristik dan kemampuan professional guru menurut Direktorat Profesi Pendidik (2008) yang harus dikembangkan, yaitu :

a. Menguasai kurikulum,

b. Menguasai materi semua mata pelajaran,

c. Terampil menggunakan multi metode pembelajaran, d. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya, dan e. Memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya.

Selain karakteristik guru di atas, ada beberapa karakteristik guru yang profesional menurut Majid dan Dian (2004), antara lain :

1) Secara Fisik

a. Sehat jasmani dan rohani

b. Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan atau cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.

2) Secara Mental dan Kepribadian

a. Berkepribadian atau berjiwa pancasila. b. Mampu menghayati GBHN.

c. Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepada anak didik.

d. Berbudi pekerti yang luhur.

e. Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara maksimal.

f. Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tanggung rasa.

g. Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan tugasnya.

h. Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi. i. Bersifat terbuka, peka, dan inovatif.

j. Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya. k. Ketaatannya akan disiplin.

(7)

3) Secara Keilmiahan atau pengetahuan

a. Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi.

b. Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkannya dalam

c. tugasnya sebagai pendidik.

d. Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.

e. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain. f. Senang membaca buku-buku ilmiah.

g. Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan dengan bidang studi.

h. Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.

4) Keterampilan

a. Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar. b. Mampu menyusun bahan belajar atas dasar pendekatan struktural, c. interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi.

d. Mampu menyusun garis besar program pengajaran ( GBPP )

e. Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik f. dalam mencapai tujuan pendidikan.

g. Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.

h. Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.

Jadi, seorang guru harus mempunyai pendidikan yang sesuai dengan kompetensi sebagai seorang guru dan mempunyai pengalaman serta bakat sebagai modal untuk menjadi seorang guru yang kompeten (Direktorat : 2008).

Menurut Wina Sanjaya (2005), terdapat beberapa karakteristik kompetensi professional guru, antara lain :

1) Kompetensi pribadi

a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

(8)

c. Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan system nilai yang berlaku dimasyarakat.

d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma.

e. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

2) Kompetensi professional

a. Kemampuan untuk mengusai landasan kependidikan. b. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan.

c. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang setudi yang diajarkannya.

d. emampuan dalam mengaplikasikan metodologi dan strategi pembelajaran. e. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber

belajar.

f. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. g. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran.

h. Kemampuan dalam melaksanakan unsure-unsur penunjang.

i. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.

3) Kompetensi sosial kemasyarakatan

a. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional.

b. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.

c. Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun secara kelompok.

Guru merupakan ujung tombak maju mundurnya dunia pendidikan, secara langsung menggeluti dunia pendidikan secara praktis dilapangan. Terutama berkaitan dengan pembelajaran sekaligus berinteraksi dengan kemajuan pembelajaran para siswa dalam menyampaikan materi pelajaran, untuk mencapai

(9)

tujuan pembelajaran, maka guru harus memiliki berbagai karakteristik guru professional menurut Usman (2001), diantaranya :

1) Memiliki Kompetensi Pendidikan

Merupakan suatu kemampuan guru yang terampil secara kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terkandung di dalamnya nilai dan minat.

2) Pemahaman terhadap peserta didik

Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.

3) Memiliki kurikulum/silabus

Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.

4) Perancangan pembelajaran

Guru memiliki perancangan sistem pembelajaran yang memanfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.

5) Pelaksanaan pembelajaran kreatif

Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.

6) Evaluasi hasil belajar

Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan

(10)

pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.

7) Pengembangan peserta didik

Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, Kesemua aspek kompetensi paedagogik di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatife solusi.

Jadi menurut Gordon di atas dapat kita pahami bahwa kompetensi itu menyangkut berbagai unsur psikologis dan rasiologis dalam menjalankan profesi guru sehingga menjadi guru profesional (Usman : 2001).

C. Ciri-Ciri Guru Yang Baik Dan Efektif ( Profesional )

Menurut Yunus (2009) dalam bukunya tentang Profesi Keguruan, terdapat beberapa ciri-ciri untuk seorang guru teladan yaitu :

1) Memahami dan menghormati murid

Guru harus mampu memahami murid yang memiliki potensi, bukan sebagai botol yang kosong. Guru haruslah bersikap demokratis, tidak otoriter.

2) Menguasai bahan pelajaran yang diberikan

Seorang guru haruslah menguasai bahan pelajaran tidak sebatas aspek kognitif tetapi juga pada nilai dan penerapannya bagi kehidupan manusia.

3) Menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan individu murid

Guru haruslah menyesuaikan bahan pelajaran dengan rata-rata kesanggupan siswa, ada murid yang cepat, sedang, dan lambat dalam belajarnya.

(11)

Seorang guru juga harus memperhatikan perbedaan individu murid, termasuk bakat dan kemampuannya.

4) Mengaktifkan murid dalam hal belajar

Guru haruslah menghindari cara mengajar D4 (datang, duduk, dengar, dan diam). Guru harus memberikan kesempatan pada murid untuk aktif didala kelas.

5) Memberi pengertian dan bukan hanya dengan kata-kata belaka

Memberikan pemahaman langsung dengan mengenalkan bendanya, baru pengertiannya, dan kemudian anak dapat merumuskan pengertian itu dengan kata-kata sendiri. Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran serta hendaknya menghindari terjadinya verbalisme atau mengenal kata-kata tetapi tidak mengenal artinya.

6) Menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid

Menjelaskan atau menunjukkan manfaat yang terkandung dalam bahan pelajaran yang diajarkan serta mengajarkan bahan pelajaran yang dibutuhkan atau dirasakan manfaatnya bagi murid.

7) Mempunnyai tujuan tertentu dengan bahan pelajaran yang diberikan

Memahami berbagai tingkat tujuan pendidikan, mulai dari tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler sampai pada tujuan istruksional dengan menunjukan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran .

8) Tidak terikat oleh satu buku pelajaran

Teks harus dipandang sebagai bahan pelajaran minimal dan bukan satu-satunya sumber yang digunakan oleh guru, termasuk sumber dari iternet dan ensiklopedia.

9) Mengembangkan pengetahuan peserta didik

Tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan tetapi senantiasa mengembangkan pribadi anak serta tidak hanya mengedepankan

(12)

pencapaianya kecerdasan intelektual tapi juga emosional dan kecerdasan lainnya, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

10)Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik

Guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

11)Memiliki komunikasi yang baik dengan Orang Tua

Guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.

Dengan demikian, ciri yang paling mendasar sebagai karakteristik guru yang professional yang dimaksud dengan kompetensi pendidikan agama islam ialah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar ajaran islam (Yusuf : 2009).

(13)

BAB III

PENUTUP

 A. Kesimpulan

Pengertian karakteristik guru yang professional adalah ciri-ciri orang yang memiliki pendidikan formal dan menguasai berbagai teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan.

Karakteristik guru yang profesional sebagai berikut : a. Menguasai kurikulum

b. Menguasai materi semua mata pelajaran

c. Terampil menggunakan multi metode pembelajaran d. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya e. Memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya f. Memiliki fisik yang sehat

g. Mempunyai mental atau keperibadian yang baik h. Menguasai keilmiahan atau pengetahuan yang luas i. Mempunyai keterampilan yang baik

B. Saran dan kritik

Dari semua penjelasan yang pemakalah paparkan, pemakalah berharap saran serta kritik dari para pembaca agar pemakalah dapat memperbaiki dan menyempurnakan kualitas dari pembuatan makalah serta meningkatkan mutu isi dari makalah tersebut.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar ,Yunus. 2009.  profesi keguruan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Bafadal, Ibrahim. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta : PT.

Bumi Aksara.

Direktorat Profesi Pendidik. 2008. Pedoman Penilaian Guru Berprestasi. Jakarta : Depdiknas Press.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Bandung : Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Pembangunan RKB SD Simpang Teumarom Woyla Barat, maka kami mengundang saudara untuk klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi Penawaran

We provide a simple heuristic and sample exchange curves to determine: (i) the amount of discount the secondary supplier needs to provide to make order- splitting a worth-while

Jadwal Pelaksanaan tidak sesuai karena jadwal pengiriman barang dilaksanakan hingga minggu ke 15, hal ini tidak mungkin dilakukan mengingat masih ada waktu penampungan

Sehubungan dengan telah selesainya Evaluasi Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan Tahap III, Kode Lelang 3967041, maka dengan ini Pokja BLPBJ

Ketidakhadiran Saudara dalam pembuktian kualifikasi dianggap mengundurkan diri dan dinyatakan gugur. Demikian undangan kami, atas perhatiannya disampaikan

Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia di sekolah adalah pendidikan di bidang kelas kata. Ruang lingkup kajian kelas kata cukup

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan subsidi pupuk masih dikategorikan belum efektif berdasarkan harga pupuk bersubsidi ditingkat pengecer, hasil

[r]