• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Batu Akik Di Kalangan Masyarakat (Studi Di Desa Makmur Kecamatan Pangkalan Kerinci)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makna Batu Akik Di Kalangan Masyarakat (Studi Di Desa Makmur Kecamatan Pangkalan Kerinci)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 1 MAKNA BATU AKIK DI KALANGAN MASYARAKAT

(Studi di Desa Makmur Kecamatan Pangkalan kerinci) Oleh: Marse Evalina N/ 1201120119

Email: marsevalinan@gmail.com Pembimbing: Dr. Achmad Hidir, M. Si

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Pekanbaru

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293-Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pandangan masyarakat tentang Makna Batu Akik. Fenomena ini merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi di masyarakat yang memiliki atau mengoleksi batu akik dan cara mereka memaknai batu akik. Teori yang digunakan adalah teori Tindakan Sosial, dan Interakasionisme Simbolik. Analisis data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian ini adalah secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang selanjutnya dianalisis berdasarkan teori-teori dalam penelitian ini dan teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah snowball sampling di mana jumlah informan berjumlah 7 orang yang terdiri dari 1 orang RT, 1 orang Ketua Karang Taruna, 1 orang Pelajar dan 4 orang masyarakat biasa. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa makna batu akik dimaknai baik bagi masyarakat. Masayarakat mengoleksi dan menggunakan batu akik sebagai hiasan tetapi ada juga masyarakat yang menggunakan batu akik sebagai daya mistis atau gaib yang terkandung di dalamnya. Karena hal inilah seseorang mendapatkan citra yang buruk di masyarakat.

(2)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 2 THE MEANINGS AGATE STONE FOR SOCIETY

(Road Studies in Desa Makmur, Kecamatan Pangkalan Kerinci) By: Marse Evalina N/ 1201120119

Email: marsevalinan@gmail.com Counsellor: Dr. Achmad Hidir, M.Si

Sociology Major the Faculty of Social Science and Political Science University of Riau, Pekanbaru

Bina Widya Campus At HR. Soebrantas Street Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293-Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

This research is to study analyzes the society perceptions about the meanings of agate. This phenomenon is a social phenomenon that occurs in people who have or collect agates and the way they wear an agate. The theory used is the theory of social behavior and a symbolic interactionalism. Data analysis was conducted to address the existing problems in this research is qualitative descriptive approach further analyzed based on the theories in the study and the techniques of data collection in this research is snowball sampling where the number of informants is 7 people consisting of a leader of the neighborhood (RT), a leadear of the Karang Taruna, one student and four membes of the society. Research result showed the meaning of agate stone has a good meaning to society. Society using an agate as an accessory, but some society use that because of the magical power which are contained in agate stone. Because of that conviction, someone will get a bad image in community.

(3)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 3 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batu akik merupakan suatu tren yang termasuk kedalam bidang seni dan fashion, batu akik juga memiliki sifat yang lentur, tidak kaku dan perkembangannya berubah-ubah. Tren batu akik ini tidak hanya dimonopoli orang tua tetapi saat ini juga di gemari oleh generasi muda karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Desa Makmur merupakan desa yang terkena fenomena batu akik. Antusias masyarakat Desa Makmur terlihat dari banyaknya pedagang yang menjual batu akik pada saat keemasannya yakni pada kurun waktu 2013-2015. Selain banyaknya pedagang yang berjualan batu akik, banyak juga masyarakat yang menjadi pengasah batu akik. Selain itu fenomena batu akik juga bisa dilihat dari diselenggarakannya pameran batu akik di Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Walaupun saat ini fenomena batu akik mengalami penurunan yang sangat signifikan, penulis melihat hal ini adalah momen yang tepat untuk melihat makna batu akik bagi masyarakat Desa Makmur. Fenomena yang menurun ini akan mempermudah penulis dalam menemukan pemakai ataupun pengkoleksi batu akik yang masih memakai batu akik, sebab penurunan fenomena batu akik ini tidak mempengaruhi masyarakat yang memang memaknai batu akik tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang tela diuraikan diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Apa Latar belakang masyarakat di Desa Makmur memakai batu akik?

2. Apa Makna batu akik di kalangan masyarakat yang ada di Desa Makmur?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi masyarakat Desa Makmur memakai batu akik.

2. Untuk mengetahui makna dari batu akik dikalangan masyarakat di Desa Makmur memakai batu akik.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dari kajian diatas diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan. Adapun manfaat dan masukan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi disiplin ilmu khususnya sosiologi, yang ingin mempelajari aspek-aspek tindakan sosial masyarakat dalam memaknai batu akik itu sendiri.

2. Memberi gambaran bagi penelitian selanjutnya khususnya bagi yang tertarik

(4)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 4 meneliti tetang pemaknaan

batu akik.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksionisme Simbolik

Interaksionalisme simbolis di simpulkan sebagai berikut dalam Herbet Mead (Sabarno Dwirianto 2013:38):

1. Manusia dibekali kemampuan berpikir, tidak seperti binatang. 2. Kemampuan berpikir ditentukan

oleh interaksi sosial individu. 3. Kalau berinteraksi sosial,

manusia belajar memahami simbol-simbol beserta maknanya yang memungkinkan manusia untuk memakai kemampuan berpikir.

4. Manusia mampu mengubah arti dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan penafsiran mereka terhadap situasi.

5. Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat.

2.2 Tindakan Sosial

Tindakan sosial merupakan tindakan yang bersifat membatin atau bersifat subjektif yang mungkin terjadi oleh pengaruh positif dari situasi tertentu atau merupakan tindakan perulang dengan sengaja sebgai akibat dari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasasi tertentu (Weber dalam Turner 2000).

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Alasan penulis memilih lokasi ini adalah karena ingin mengetahui bagaimana pandangan masyarakat dikecamatan Pangkalan Kerinci terhadap makna batu akik.

3.2 Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini ialah masyarakat yang memiliki dan yang memakai batu akik di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.

Teknik dalam pengambilan data peneliti menggunakan teknik Snowball Sampling. Hal ini dikarenakan jumlah sumber data yang diteliti itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data dan memberikan informasi yang sesuai dalam penelitian ini.

Setelah melakukan wawancara peneliti menemukan 7 subjek untuk diberikan bebrapa pertanyaan mengenai makna batu akik, adapun demikian peneliti memilih ketujuh orang ini dengan melihat jumlah batu akik minimal 5 buah dan lama mereka mengenal batu akik (minimal 1 tahun).

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer

(5)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 5 Data primer adalah data yang

dikumpulkan dari responden yang berguna untuk menjawab permasalahan yang ada, data primer diperoleh langsung dari lapangan dengan tehnik wawancara terstruktur untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Data primer berisi tentang identitas responden, pekerjaan, penghasilan, dan lain-lainnya.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang ada, guna mendukung informasi yang diperoleh dari lapangan. Data ini dikumpulkan dari beberapa informasi penting, instansi terkait antara lain Kantor Dinas Pasar Kota Pekanbaru, studi kepustakaan, dan literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung. 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang relevan maupun untuk mengamati gejala-gejala, penulis menggunakan cara sebagai berikut:

3.4.1 Observasi

Observasi adalah mengadakan pengamatan langsung dilapangan yang terkait dengan segala macam yng berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti antara lain adalah keadaan lokasi penelitian, kondisi sarana dan pra-sarana yang ada, kondisi pedagang kaki lima dijalan HR. Soebrantas, keberadaan pedagang kaki lima, dan lain-lain.

3.4.2 Wawancara

Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti

dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Dalam wawancara ini peneliti akan mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh responden.

3.4.3 Dokumentasi

Penelitian ini didukung dengan cara mengambil gambar-gambar yang berkaitan dengan penelitian di lokasi penelitian yaitu dijalan HR. Soebrantas. Serta menggunakan literatur-literatur di perpustakaan untuk menggabungkan hal-hal yang bersifat teoritis.

3.5 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian ini adalah secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang selanjutnya dianalisis berdasarkan teori-teori dalam penelitian ini dan disajikan dalam bentuk narasi secara kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Subjek Penelitian

Subjek yang dipilih menjadi sumber pengumpulan data primer dilokasi penelitian berjumlah 7 orang, dari pengumpulan data primer yang dilakukan penulis, diperoleh karakteristik subjek seperti berikut:

Tabel 5.1

Karakteristik Subjek Penelitian

No Nama Usia Pend

1 Agus 27 SMK

(6)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 6 3 Ujang 20 SMK 4 Joni 33 SMA 5 Antoni 44 SD 6 Hendra 32 SMA 7 Endi 36 SD

Sumber: Data olahan lapangan 2016

5.2 Profil Subjek Tabel 5.2

Karakteristik Subjek Penelitian

No Nama Pekerjaa n Lama memakai 1 Agus Swasta 3 Thn 2 Baharu ddin Petani 5 Thn 3 Ujang Pelajar 2 Thn 4 Joni Wiraswast a 13 Thn 5 Antoni Petani 10 Thn 6 Hendra Buruh 3 Thn 7 Endi Swasta 10 Thn Sumber: Data olahan lapangan 2016

5.3 Batu Akik Di Kalangan

Masyarakat Desa Makmur

5.3.1 Latar Belakang

Masyarakat Desa Makmur Memakai Batu Akik

Latar belakang adalah suatu keinginan seseorang dalam pemilihan yang terbaik sebagai jawaban dari sebuah tujuannya, karena melakukan sesuatu yang kita ingikan akan tercapai. Berikut merupakan latar belakang amsyarakat Desa makmur memakai batu akik:

Tabel 5.3

Latar Belakang Memakai Batu Akik

N

o Subjek

Latar Belakang Memakai Batu Akik Hias an Ho bi Mengol eksi Tang an Akik 1 Endi - 9 - 2 Ujang 9 - - 3 Jony 9 - 9 4 Baharu din 9 - 9 5 Antoni 9 - - 6 Agus 9 9 - 7 Hendra 9 - -

Sumber: data olahan lapangan 2016

5.3.2 Mendapatkan

Informasi Mengenai

Batu Akik

Informasi adalah suatu hal yang memberikan penjelasan-penjelasan detail mengenai apa yang sedang terjadi., Berikut merupakan tabel bagaimana masyarakat mendapatkan informasi mengenai batu akik:

Tabel 5.4

Distribusi Jawaban Subjek Berdasarkan Cara Mendapatkan

Informasi Tentang Batu Akik

N o Subjek Mendapatkan Informasi Batu Akik Tema n Media Elaktroni k 1 Endi 9 - 2 Ujang 9 - 3 Jony - 9 4 Baharudi n 9 - 5 Antoni 9 - 6 Agus 9 - 7 Hendra - 9

Sumber: Data Olahan Lapangan,2016

5.3.4 Pemahaman Masyarakat

Terhadap Batu Akik

Subjek hanya memahami batu akik sebagai hiasan tangan atau sebagai fashion hal ini dikarena sudah

(7)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 7 lunturnya kepercayaan-kepercayaan

magis yang sudah tidak etis lagi di era modern ini. Pemahaman mereka akan batu akik sangat penting sebagai daya tarik mereka dalam memakai juga mengoleksi batu akik, masyarakat tidak hanya melihat apa itu batu akik tapi juga ikut serta kedalam dunia batu akik. Masyarakat memahami batu akik sebagai fashion bukan sebagai kekuatan-kekuatan magis.

5.3.5 Keputusan Masyarakat

Memakai Batu Akik

Keputusan adalah suatu cara untuk mendapatkan jawaban sesuai dengan keinginan kita. Berikut uraian wawancara mengenai pemakaian batu akik yang disampaikan oleh masyarakat :

Subjek Hendra:

³VD\D PHPDNDL EDWX DNLN NDUHQD batu akik dapat memancarkan aura yang berbeda-beda bagi si pemakai, saya sudah memiliki 12 jenis batu akik dengan corak warna yang berbeda, saya mendapatkan batu akik tersebut dari teman saya yang menjualnya, ada juga saya dapatkan mentahnya(yang belum diasah) untuk diasah dan dijual dengan KDUJD \DQJ OXPD\DQ WLQJJL´ (wawancara, 09/04/2016)

Keputusan masyarakat memakai batu akik sesuai dengan keinginan mereka untuk menerima dan menjadikan batu akik sebagai hiasan tangan atau koleksi karena batu akik dapat memancarkan aura seseorang yang memakainya, batu akik tersendiri seperti kata Subjek Hendra dapat menjadi salah satu objek untuk mendapatkan penghasilan yang besar dengan nilai jual yang lumayan tinggi tetapi mendapatnya dengan harga yang

murah asalkan kita ada kemampuan bekerja keras.

Subjek Joni:

³NDUHQD NDODX NLWD PHPDNDL EDWX akik terlihat simple tapi mewah kalau dilihat orang, subjek joni sudah memiliki 8 jenis batu aki yang sudah menjadi cincin dan yang masih menjadi batu (belum diasa), saya mendapatkan informasi dari orang tua tentang batu akik setelah itu saya banyak melihat berita-berita mengenai batu akik di acara-acara TV, hal ini yang membuat saya tertarik untuk memiliki batu akik dan PHQJROHNVLQ\D´ (wawancara, 09/04/2016)

Joni merupakan salah seorang yang telah lama mengkoleksi batu akik, joni sendiri jika memakai batu akik membuatnya menjadi percaya diri, hal inilah yang membuat joni memiliki berbagai batu akik untuk menjadikannya lebih percaya diri, karena menurutnya batu akik itu simple dan terlihat mewah

Subjek Endi:

³NDODX PHQJJXQDNDQ SHUKLDVDDQ lain seperti emas, di Agama saya (Islam) lelaki tak boleh memakai perhiasan, saya sudah memiliki 6 jenis batu akik dimana salah satunya adalah kesukaan saya yaitu akik limau manis, saya sendiri mendapatkan batu akik dari teman dan juga saya beli dari pembuat akik, akik sendiri sudah menjadi VXDWX GD\D WDULN EDJL VD\D´ (wawancara, 09/04/2016)

Subjek Antoni:

³VD\D PHPDNDL EDWX DNLN NDUHQD harganya yang murah dan mudah didapat, tetapi jika pakai perhisan seperti emas modal saya tak ade, saya sudah memiliki 12 jenis batu akik dengan modal pemberian teman maupun orang yang saya tolong, terkadang saya juga mendapatkan

(8)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 8 batu akik juga dari tempat saya

EHNHUMD´ (wawancara, 09/04/2016) Antoni memakai batu akik lebih kearah dia mendapatkannya, dimana untuk sebuah batu akik mempunyai harga atau nilai beli yang murah dari pada harus membeli emas maupun perhiasan lainnya hal ini diakibatkan dengan dana yang tidak ada untuk membelinya, walaupun begitu pak antoni ini sudah mempunyai 12 jenis batu akik yang dia dapatkan dari teman maupun orang-orang tua dulu.

Subjek Baharuddin:

³NDUHQD OHODNL GLODUDQJ XQWXN memakai emas,saya sudah mempunyai 15 jenis batu akik mulai dari yang besar sampai yang kecil-kecil ini,batu akik ini saya dapat dari teman, orang tua dulu dan ada juga yang saya beli dari orang karena EHQWXNQ\D \DQJ XQLN ´ (wawancara, 09/04/2016)

Subjek Agus:

³SDQGDQJDQ VD\D NDUHQD EDWX DNLN sedap dipandang mata ni, saya sudah memiliki 13 batu akik, batu akik yang saya miliki merupakan batu akik berdasarkan pemberian dari teman, ada juga yang saya beli, ada 3 jenis batu akik yang saya miliki di kasih oleh datuk saya dimalaysia, batu ini tidak sembarang orang bisa memakainya karena batu LQL DGD LVLQ\D´ ZDZDQFDUD 09/04/2016)

Agus adalah salah satu subjek yang saya teliti yang mendapatkan batu akiknya dari teman, orang tua dulu (datuk) dan di belinya, Agus memiliki 13 jenis batu akik, yang dijadikannya untuk bahan koleksiannya, agus juga masih memikik kepercayaan terhadap hal-hal mistis yang saya anggap itu tidak mungkin tetapi bagaimanapun juga

itu Hak nya dia untuk mempercayai maupun tidak.

Melihat pandangan subjek tentang pemakaian batu akik dapat di simpulkan bahwa pemakaian batu akik ini didasari oleh bentuk serta harga dari batu akik tersebut dimana masyarakat menggunakan batu akik sebagai perhiasan tangan untuk menambah kepercayaan diri mereka dan sebagai kepuasan dari hobi mereka mengoleksi batu akik.

5.3.6 Kondisi batu Akik yang Tidak Lagi Menjadi Trend

Batu akik merupkan satu item yang berjaya pada masa atau musim-musim tertentu, batu akik merupakan jenis barang yang memiliki beraneka macam bentuk, warna, ukuran dan harganya, setiap batu akik yang memiliki ciri-ciri tersebut akan memiliki jumlah harga yang besar sehingga masyarakat berbondong-bondong singgah ke tempat pembuatan batu akik bukan hanya untuk melihat tetapi untuk mencari mana yang cocok untuk dirinya agar tidak ketinggalan zaman.

Beginilah pendapat subjek akan kondisi mengenai batu akik yang tidak musim lagi di mata masyarakat. Sebagaimana pernyataan subjek mengenai batu akik:

³6DPD VDMD WDN DGD EHGDQ\D PDX tidak musim lagi saya akan tetap PHPDNDL EDWX DNLN´ ZDZDQFDUD 09/042016)

Subjek joni menuturkan bahwa walaupun batu akik sudah tidak lagi menjadi trend , subjek tetap memakai batu akik. Hal ini karena sebelum musim batu akikpun Subjek joni sudah memakai batu akik tanpa perlu mengikuti musim-musim seperti itu, hal ini sama diungkapkan oleh Subjek Antoni yaitu:

(9)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 9 ³0HQXUXW VD\D PXVLP WLGDN PXVLP

batu akik saya sih biasa aja. Tidak DGD NHULVDXDQ MXJD´ ZDZDQFDUD 09/04/2016)

Menurut pendapat Subjek Antoni dia hanya biasa saja menanggapi musim batu akik, karena batu akik tidak terlalu membawa dampak bagi subjek. Subjek tetap memakai atau mengoleksi batu akik seadanya saja, tanpa tidak terlalu mengikuti trend yang ada di masyarakat. Sebagian besar subjek yang penulis wawancarai memberikan respon yang dianggap biasa saja dan tetap memakai walaupun sudah tidak lagi menjadi trend.

5.4 Makna Batu Akik

5.4.1 Makna Batu Akik di Desa Makmur

. Beberapa tahun yang lalu hanya segelintir orang yang saja yang menggemari batu akik ini, kegemaran itu terkadang juga diiringi dengan kekuatan-kekuatan magis yang terkandung didalam batu akik tersebut, tetapi seiring berjalannya waktu kepercayaan-kepercayaan itu mulai bergeser dan mengarah ke fashion, dimana saat ini pengguna batu akik lebih mementingkan penampilan dari pada untuk percaya terhadap unsur-unsur magis. Hal ini senada dengan ungkapan oleh Subjek Joni bahwa: ³6aya (subjek Joni) memakai batu akik sebagai kepuasan untuk saya sendiri, dimana saya memakai batu akik hanya untuk hiasan tangan VDMD´ (wawancara, 09/04/2016)

Subjek Joni menganggap batu akik sebagai kepuasan untuk dirinya sendiri dan untuk fashion, hal ini membuktikan bahwa nilai akan kekuatan magis sudah mulai luntur dan berubah kearah fashion.

Hal yang serupa juga di ungkapkan oleh Subjek Antoni tentang makna batu akik bagi dirinya sendiri yakni:

³Saya (subjek Antoni) menggunakan batu akik hanya untuk perhiasan tangan saja, tidak untuk yang lain. Kalau saya tidak percaya dengan batu-batu yang ada isinya, karena didalam agama saya itu disebut V\LULN´ (wawancara, 09/04/2016)

Batu akik didalam masyarakat dianggap hanya sebagai penghias jari, tidak lebih dan tidak kurang karena jika batu yang memiliki unsur-unsur magis di dalamnya merupakan suatu hal yang dianggap menduakan Tuhan, didalam agama menduakan Tuhan adalah Dosa yang besar karena kita sudah percaya akan hal-hal yang seharusnya tidak untuk kita percayai.

Lunturnya nilai magis dalam batu akik tak berarti jika keseluruhan masyarakat menjadikan batu akik sebagai benda fashion, subjek Agus mengungkapkan pendapat yang berbeda mengenai makna batu akik, yaitu:

³VD\D VXEMHN $JXV PHPDNQDL EDWX akik untuk sebagai penjaga diri, karena dulunya saya pernah di guna-guna, sehingga saya diberikan oleh datuk saya yang ada di malaysia batu yang diberikan ada isinya, batu ini katanya untuk penangkal ilmu hitam agar saya tidak lagi di bawa pengaruh guna-guna makanya saya sering menggunakan batu ini NHPDQD VDMD´ ZDZDQFDUD 09/04/2016)

Dalam hal ini batu akik dianggap sebagai penjaga diri untuk menangkal diri dari ilmu hitam, masih ada masyarakat menggunakan batu untuk sebagai pelindung diri mereka apalagi dari gangguan-gangguan yang dianggap meresahkan

(10)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 10 diri mereka sihingga mereka

memaknai batu akik memiliki unsur magis yang dapat melindungi diri mereka.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Subjek Baharuddin yang mengatakan bahwa:

³%DJL VD\D VXEMHN %DKDUXGGLQ makna batu akik itu sebagai Gaib, karena terdapatnya isi-isi dibatu DNLN´ ZDZDQFDUD

Gaib adalah kekuatan-kekuatan yang bersifat mistis, hal ini dianggap sebagai pelindung diri maupun penarik hati wanita, batu akik merupakan suatu alat yang simple tetapi memiliki banyak pesona, sehingga dapat memberikan pandangan yang negatif bagi masyarakat terutama yang dirasakan subjek Baharuddin.

5.4.2 Tindakan Masyarakat terhadap Batu Akik Masyarakat menekankan bahwa mereka melakukan sebuah tindakan sebagai acuan dari pola pikir mereka yang sangat luas, batu akik merupakan suatu alat yang di gunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan suatu tindakan yang sesuai dengan keadaan sekitar, berikut hasil wawancara saya terhadap tindakan masyarakat Desa Makmur memakai batu akik yang disajikan dalam tabel 5.5 :

Tabel 5.5

Pola Intisari Tindakan Masayarakat Mengenai Batu Akik

No Nama

Informan

Inti Jawaban

1 Joni Mengoleksi

Batu Akik

2 Antoni Biasa-biasa saja

3 Agus Percaya diri

4 Baharruddin Merawat dan

mengoleksinya 5 Ujang Menyukai, menjaga dan mengoleksinya. 6 Hendra Mengoleksi saja 7 Endi Memperindah Batu Akik Sumber : Data Olahan Penuliis, 2016

5.4.3 Dampak Positif Memakai Batu Akik

Dampak positif adalah suatu acuanyang baik yang mereka dari dapatkan dari diri mereka sendiri maupun dari lingkungan bermasyarakat, damapak positif yang berkaitan dengan batu akik juga dialami oleh masyarakat dimana lima (5) subjek yang saya wawancarai menggunakan batu akik tidak merasakan dampak yang positif dalam diri mereka maupun masyarakat sekitar.

Dapat disimpulakan bahwa sebagian masayarakat di Desa Makumur ada yang merasakan dampak positif dari batu akik, tetapi banyak juga masyarakat yang tidak merasakan dampak positif dari batu akik, baik itu yang mereka koleksi maupun yang mereka gunakan di keseharian mereka.

5.4.4 Dampak Negatif

Memakai Batu Akik Batu akik tidak hanya mempunyai dampak yang positif melaikan memiliki dampak yang negatif juga di masyarakat maupun diri mereka, dampak yang negatif ini memberikan suatu cap yang jelek terhadap pemakai juga pengoleksi batu akik, banyak yang mengatakan bahwa jika memakai batu akik terlihat seperti dukun, dibilang syirik karena kebayakan batu dll, Ada sebagaian masyarakat yang tidak merasakan dampak negatif dalam memakai maupun mengoleksi batu akik seperti lima (5) subjek yang

(11)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 11 saya wawancarai mengatakan bahwa

jika saya memakai batu akik tidak ada dampak negatif yang saya dapat dari masyarakat sekitar maupun diri saya sendiri. tetapi ada sebagian masyarakat yang meresakan dampak negatif sehingga mereka mendapatkan suatu label atau cap yang jelek dipandangan masyarakat sekitar.

PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemasalahan dan tujuan penelitian maka dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang masyarakat khususnya masyarakat Desa Makmur di Desa Makmur memakai batu akik karena di Latar belakangi oleh Hobi dan keindahan dari batu akik tersebut. Juga karena dampak positif yang dialami masyarakat karena memakai batu akik.

2. Masyarakat khususnya masyarakat Desa Makmur yang ada di Kecamatan Pangkalan Kerinci memberikan jawaban yang positif menganai Makna dari batu akik. Makna batu akik bagi mereka hanya sebagai Hiasan tangan, namun ada juga subjek yang masih mengartikan bahwa Makna batu akik bagi dirinya untuk sebagai penjaga diri dan memiliki unsur magis. 3. Dampak positif yang di dapat

dalam memakai batu akik ialah memberikan kesehatan serta memperindah penampilan si pemakai batu akik.

4. Dampak negatif yang mereka dapatkan ialah mereka di beri cap sebagai seorang dukun dan

dikatakan sebagai seseorang yang syirik atau menduakan Tuhan.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran untuk memberikan masukan terhadap Makna batu akik bagi masyarakat terkhususnya masyarakat Desa Makmur:

1. Untuk masyarakat yang masih mempercayai akan adanya kekuatan-kekuatan mistis seharusnya lebih mengurangi kepercayaannya terhadap hal-hal yang gaib dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. karena semua yang ada didunia ini semua milik Tuhan.

2. Perlu diadakan festival-festival batu akik di Kecamatan Pangkalan Kerinci, supaya masyarakat lebih mengenal lagi jenis-jenis, bentuk, warna dll yang terdapat di batu akik, agar batu akik tidak dilupakan tetapi dilestarikan karena Indonesia memiliki berbagai aneka ragam bentuk batu alam.

Untuk masyarakat sebaiknya tidak boleh memberikan label yang negatif, karena tidak semua pemakai batu akik menjadikan batu akik sebagai benda magis.

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Bagong, Suyanto Dan Sutinah.2005. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternative Pendekatan. Jakarta: Kencana. Dwirianto, Sabarno. 2013. Kompilasi

Sosiologi Tokoh dan Teori. Pekanbaru. UR Press.

(12)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 12 Liliweri, Alo. 2003. Makna Budaya

dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LKis. Moleong, Lexy, 2006. Motode

Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Moh, Nazir, Ph.D.(2005).Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Nanang, Martono, 2012. Sosiologi

Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, Dan Poskolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada .

Prasetya, Joko Tri, Dkk.2011. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rizter, George Dan Douglas J. Goodman.2007.Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Sabarno, Dwirianto, 2013.

Komplikasi Sosiologi Tokoh Dan Teori. Badan Penerbit Universitas Riau.

Setiadi , Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.

Soerjono, Soekanto. 1982. Sosiologi suatu pengantar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2005. Soerjono, Soekanto. 2009. Sosiologi

suatu pengantar. Jakarta : Rajawali Press.

Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi (Edisi Ke 2).Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Venus, Antar. 2015. Filsafat

Komunikasi Orang Melayu. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Internet :

http://batucincin.my.id/efb9bf2/jurna l-batu-akik. Diakses 9 September 2015.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/tinda kan_sosial. Diakses 31 Oktober 2015

http:/batubacanakik.blogspot.ae/2015 /02/ketahui-sejarah-batu-akik-dan-manfaatnya. Diakses 28 Februari 2016

https://ilmubatu.wordpress.com. Diakses 28 Februari 2016.

Skripsi:

Martgaretta Elisabet Sihombing, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau 2015 ³Makna Simbolik Gondang Sebangunan Dalam Upacara Kematian Saurmatua Pada Masyarakat Batak Toba Di 3HNDQEDUX ´

Weni Hariyati, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau 2015. ³0DNQD 3HQGLGLNDQ $QDN Bagi Keluarga Petani Sawit Di Desa Rambah Jaya Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan +XOX´

Glimstan Sidabutar, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau 2015 ³0DNQD Ritual Dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Toba Samosir Di Kabupaten Kuantan 6HQJLQJL 3URYLQVL 5LDX ´

Fitri Irma Susanti, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unversitas Riau 2014³0DNQD Lirik Lagu Born This Way Lady Gaga Di Kalangan Remaja Pekanbaru (Analisis Semiotic 5RODQG %DUWKHV ´

Ridna.2010. Makna Simbolik Seni Pentunjukan Barongsai Dalam

(13)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 13 Kebudayaan Tionghoa Di Kota

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh dari data Rekam Medik pasien kanker kolorektal di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Al-Islam Bandung periode 2012-2016 didapatkan

Dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat mengenai pengelolaan sapi ternak yang dimiliki, maka dilakukan dengan sosialiasi/pembekalan kepada masyarakat atas mengenai.. 8

berusaha merubah pandangan masyarakat terhadap polisi utamanya polisi lalu lintas dengan cara merepresentasikan polisi Salah satu yang paling sering ditampilkan adalah

Untuk mengetahui persepsi berjilbab siswa putri di MA YIC Bandar, maka peneliti menggunakan metode angket dalam memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam angket

Pada kalibrasi mikropipet ketidakpastian pengukuran nilai volume pada suhu acuan 20 C dapat diperoleh dengan menjabarkan dari model matematis pada persamaan (1)

Kesulitan belajar pada siswa merupakan suatu keadaan di saat peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan II di