KOMPONEN STRUKTUR JALAN
REL DAN PEMBEBANANNYA
Struktur Jalan Rel
• Struktur jalan rel adalah struktur elastis dengan pola distribusi beban yang rumit
• Sbg gambaran, tegangan kontak antara rel dan
Struktur Atas
Struktur Jalan Rel
• Struktur bangunan atas: rel (rail); penambat (fastening); bantalan (sleeper, tie)
• Struktur bangunan bawah: balas (ballast); subbalas (subballast); tanah dasar (improve
subgrade); dan tanah asli (natural gorund).
Pada kondisi tertentu balas dapat dibagi menjadi balas atas (top ballast) dan balas bawah (bottom ballast)
Kriteria Struktur Jalan Rel
Kriteria Struktur Jalan Rel
Kekakuan / Stiffness
Untuk menjaga deformasi vertikal indikator utama umur,
kekuatan, kualitas
Elastisitas / Resilience
Untuk kenyamanan: antisipasi patas as roda, peredam kejut,
getaran vertikal
Ketahanan terhadap deformasi tetap
Deformasi vertikal>>> akan menyebabkan deformasi tetap
ketidak rataan vertikal, horisontal dan puntir
Stabilitas semulaJalan rel tetap pada posisiperlu mutu balast yang baik
Gaya Vertikal
• Gaya vertikal merupakan gaya yang paling
dominan pada struktur jalan rel
• Menyebabkan defleksi vertikal
Gaya vertikal
Gaya Lokomotif
1) Lokomotif BB;
• artinya beban ditumpu oleh 2 bogie yg
masing2 bogie terdiri 2 gandar, dan satu
gandar tdr 2 roda
• Misal:
– Jika berat lokomotif (Wlok) = 56 ton, maka
• Gaya kepala bogie (Pbogie/Pb) = 56/2 = 28 ton
• Gaya gandar (Pgandar/Pg) = 28/2 = 14 ton
Gaya Lokomotif
2) Lokomotif CC;
• artinya beban ditumpu oleh 2 bogie yg masing2 bogie terdiri 3 gandar, dan satu gandar tdr 2 roda
• Misal:
– Jika berat lokomotif (Wlok) = 84 ton, maka
• Gaya kepala bogie (Pbogie/Pb) = 84/2 = 42 ton
• Gaya gandar (Pgandar/Pg) = 42/3 = 14 ton
• Gaya roda statis (Pstatis/Ps) = 14/2 = 7 ton
Gaya Kereta/penumpang
• Berat kereta plus muatan = 40 ton
• Ditumpu 2 bogie (Pb = 20 ton)
• Masing-masing bogie tdr 2 gandar (Pg = 10
ton)
Gaya Gerbong / barang
• Berbeda dengan kereta/car/coach yang
mengutamakan kenyamanan dan kecepatan; gerbong mengutamakan daya muat, yaitu
Faktor Gaya Dinamis
• Disebabkan oleh getaran dari kendaraan rel
akibat angin, dan kondisi geometri jalan.
• Untuk mentransformasi gaya statis ke dinamis
menggunakan formula (Formulasi TALBOT)
– Ip = 1+0,01(V/1,609-5)
– Dengan V: kecept KA (km/jam)
• Lok CC-201 dengan V = 100 km/jam dan Ps = 7 ton
– Ip = 1+0,01(100/1,609-5)=1,57
Gaya Transfersal /
Lateral
• Gaya ini disebabkan adanya gaya sentrifugal, ‘Snake
motion’, dan ketidak rataan geometri jalan rel, bekerja pada titik yang sama dengan gaya vertikal di rel.
• Gaya ini menyebabkan tercabutnya ‘terpon’ dan geseran pelat tandas (base plate) pada bantalan kayu, sehingga dapat merubah geometri jalan rel, bahaya derailment
• Besarnya gaya lateral, dibatasi agar rel roda tidak keluar rel, besarnya adalah:
– Plateral / Pvertikal < 1,2
• Pada kondisi dimana rel dan roda sama-sama aus, maka pembatasan lebih kecil, yaitu:
Gaya Longitudinal
• Gaya ini diakibatkan terutama oleh perubahan suhu pada rel (thermal strees), dan untuk
konstruksi kereta api modern, dimana dipakai rel panjang (long welded nails), gaya ini sangat memegang peranan penting.
• Tambahan pada gaya longitudinal ini adalah gaya adhesi (akibat gesekan roda dan rel) dan gaya rem (akibat pengereman kendaraan rel).
Perhitungan Komponen-komponen
Kalan Rel
Distribusi gaya pada struktur
jalan rel
Beban dari roda (dinamis) diterima oleh rel, tegangan kontak yang terjadi sangat besar, sehingga menentukan dalam pemilihan mutu baja rel.
Beban dari roda (dinamis) diterima oleh rel, tegangan kontak yang terjadi sangat besar, sehingga menentukan dalam pemilihan mutu baja rel.
Beban rel didistribusikan dari dasar rel ke bantalan dengan perantaraan pelat andas (baseplate, bantalan kayu),
ataupun alas karet (rubber pad, bantalan beton)
Beban rel didistribusikan dari dasar rel ke bantalan dengan perantaraan pelat andas (baseplate, bantalan kayu),
ataupun alas karet (rubber pad, bantalan beton)
Beban bantalan didistribusikan dari dasar bantalan ke balas, yang seterusnya didistribusikan ke tubuh jalan rel. Beban bantalan didistribusikan dari dasar bantalan ke balas, yang seterusnya didistribusikan ke tubuh jalan rel.
Distribusi gaya pada struktur
jalan rel
Teori perhitungan teganan-tegangan
pada komponen jalan rel
• Rel dianggap sebagai balok panjang tak
terhingga, beban terpusat, ditumpu tumpuan elastis, dengan modulus elastisitas jalan rel (track stiffness = k)
………(1)
• dengan;
– p = reaksi (merata)/satuan panjang
– k = modulus elastisitas jalan rel
– y = defleksi
ky
p
Teori perhitungan teganan-tegangan
pada komponen jalan rel
• Persamaan (1) dideferensiasi menjadi ………..(2) 0 ky dx y d EI 4 4
Perhitungan beban terpusat (P) dan
Momen (M)
Perhitungan beban terpusat (P) dan Momen (M)
• Solusi untuk P adalah
……..(3) …..…(4)
• dengan:
– k = modulus elastisitas jalan rel
– = dumping factor/characteristic of the system
– I = momen inersia rel pada sumbu x-x
cos x sin x e 4 P M x sin x cos e k 2 P y x x 4 EI 4 k
Perhitungan beban terpusat (P) dan Momen (M)
• M = 0, jika cosx1 - sin x1 = 0
• M maksimum (M0), jika cosx1 - sin x1 = 0
………..(5) 4 1 k EI 4 4 4 x 1 1 0 0.318Px Px 4 P M
Perhitungan beban terpusat (P) dan Momen (M)
• Y = 0, jika cosx2 + sin x2 = 0
• Y maksimum (Y0) ………..(6) 1 4 2 3x k EI 4 4 3 4 3 x 1 1 0 kx P 393 . 0 kx 8 P k 2 P Y
Beban ke Bantalan
• Maksimum beban merata di kaki rel adalah (persamaan 1 dan 6)
– S: jarak bantalan
• Akibat dari superposisi beberapa beban dan kemungkinan kondisi track yang kurang baik maka beban ke bantalan biasanya diambil dua kali lipat, ………(7) 1 1 x PS 392 . 0 PxS Q x P 392 . 0 ky P PS 786 . 0 PS 392 . 0 x 2 Q
Kelas jalan dan Komponen Struktur
Jalan Rel
Contoh Soal 1
• Hitunglah komponen tegangan pada rel untuk Kelas Jalan I dengan kecepatan rencana 150 km/jam. Beban gandar kereta api sebesar 18 ton dan modulus kekakuan jalan rel
diperhitungkan sebagai 180 kg/cm2.
Hitunglah momen maksimum yang terjadi
pada rel apabila digunakan tipe rel 54 dengan modulus elastisitas rel (E) = 2 × 106 kg/cm2 dan momen inersia (I) = 2346 cm4.
Contoh Soal 1
• Transformasikan beban statis ke beban dinamis dengan persamaan TALBOT
Contoh Soal 1
Contoh Soal 1
Contoh 2
• Seperti contoh 1, jika tegangan ijin untuk kelas jalan I dengan Rel 54 adalah 1325 kg/cm2,
buktikan bahwa tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin tsb
Contoh 3
• Contoh 1, hitung beban yang ditumpu
Latihan
• Hitunglah komponen tegangan pada rel untuk Kelas Jalan III dengan kecepatan rencana 100 km/jam. Beban gandar kereta api sebesar 18 ton dan modulus kekakuan jalan rel
diperhitungkan sebagai 180 kg/cm2.
Hitunglah momen maksimum yang terjadi
pada rel apabila digunakan tipe rel 50 dengan E = 2.1 × 106 kg/cm2 dan momen inersia 1960
Kecepatan kereta
Kecepatan Kecepatan rencana Kecepatan yang digunakan untuk merecanakan konstruksi Jalan Rel Kecepatan maksimumKecepatan tertinggi yang diinginkan untuk operasi
suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu
Kecepatan operasi
Kecepatan rata-rata kereta api pada petak
jalan tertentu
Kecepatan Rencana
• Kecepatan Rencana untuk perencanaan struktur jalan
rel
V rencana = 1,25 x V maks
• Kecepatan Recana untuk Perencanaan Jari-jari
Lengkung tikungan V rencana = V maks
• Jumlah angkutan anggapan yang melewati
suatu lintasan dalan jangka waktu satu tahun
• Daya angkut lintas menjerminkan jenis serta jumlah beban total dan kecepatan kereta api yang lewat di lintasasn tersebut dalan satuan waktu tertentu (Ton/Tahun)
• Ruang diatas sepur yang senantiasa bebas dari segala rintangan dan benda penghalang yang disediakan untuk lalulintas rangkaian kereta api.
• Bangunan adalah ruang di sisi sepur yang senantiasa harus bebas dari segala bangunan tetap seperti antara lain tiang semboyan, tiang listrik dan pagar
• Batas ruang bangunan diukur dari sumbu sepur pada
ketinggian 1 – 3,55 meter
• Jarak ruang bangunan
a. Pada lintas bebas :
2.35 s/d 2.53 m dari kiri kanan sumbu sepur
b. Pada Emplasemen :
1,95 s/d 2.35 di kiri dan kanan sumbu sepur