• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini terdapat uraian mengenai metodologi dalam penelitian ini dimulai dari kerangka berpikir, metode pengumpulan data, variabel, hipotesis, dan metode analisis yang digunakan.

3.1 Kerangka Berpikir

Tahapan kerangka berpikir penelitian ini diawali dengan mencari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, kemudian penulis memperkaya literatur dengan membaca journal dan buku-buku untuk memperoleh referensi dalam penyelesaian masalah berdasarkan penelitian terdahulu sehingga dapat menentukan variabel dan hipotesis terkait dengan topik yang sedang dibahas, selanjutnya penulis melakukan pengambilan data di PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci kemudian dari data yang sudah diperoleh penulis melakukan analisis data yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode analisis regresi untuk mengetahui faktor-faktor mana yang mempengaruhi

inventory turnover. Pada akhir penelitian ini, penulis akan mendapatkan hasil penelitian serta hasil uji hipotesis yang menjadi acuan dalam membuat kesimpulan dan memberikan rekomendasi.

Alur kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(2)

3.2 Variabel Penelitian

Dalam jurnal penelitiannya, Gaur, Fisher, dan Raman (2004 : 8) menyatakan bahwa keempat karakteristik operasional, yaitu : service level

(tingkat layanan), harga, variasi produk, dan panjangnya siklus hidup (lifecycle) produk mempunyai hubungan yang erat dengan inventory turnover. Untuk itu dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh antara keempat karakteristik operasional tersebut dengan inventory turnover.

Hubungan antara keempat karakteristik operasional tersebut dengan

inventory turnover dapat dijelaskan sebagai berikut : Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Analisis Data

Sekarang

Identifikasi Permasalahan

Uji Hipotesis Hasil Analisis

Rekomendasi Literature Review Penentuan Variabel Hipotesis Pengumpulan Data

(3)

1. Service level

Menurut Schroeder (2003 : 335), hubungan service level dengan

inventory level merupakan hubungan trade-off yang sangat penting. Hal ini dapat digambarkan dengan semakin meningkatnya

inventory level maka service level yang dapat dicapai akan semakin tinggi. Apabila perusahaan mempunyai target untuk mencapai service level 100% maka diperlukan jumlah inventory

yang sangat besar sehingga inventory turnover akan semakin rendah. Hal yang serupa juga dinyatakan oleh Gaur, Fisher, dan Raman (2004 : 8) bahwa dalam model newsboy klasik, peningkatan service level akan menyebabkan peningkatan gross margin yang berakibat pada peningkatan inventory level sehingga terjadi penurunan pada expected inventory turnover.

2. Harga

Menurut Schroeder (2003 : 244), perbedaan harga sering kali digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi permintaan dari pelanggan di saat peak demand atau untuk membentuk permintaan di saat off-peak periods sehingga menurut Gaur, Fisher, dan Raman (2004 : 8), harga yang semakin tinggi akan menyebabkan permintaan (demand) suatu produk semakin rendah dan koefisien varian permintaan (demand) semakin tinggi sehingga mempengaruhi penurunan pada inventory turnover.

(4)

3. Variasi produk

Menurut Gaur, Fisher, dan Raman (2004 : 8), semakin banyak variasi produk maka utilitas pelanggan (customers’ utility) akan semakin tinggi karena menurut Russell dan Taylor (2009 : 700) variasi produk akan memperluas fluktuasi permintaan yang berdampak pada peningkatan inventory level. Menurut Gaur, Fisher, dan Raman (2004 : 8) variasi produk juga mengindikasikan semakin tingginya biaya (cost) yang sudah ditetapkan perusahaan dan menyebabkan semakin rendahnya inventory turnover.

4. Panjangnya siklus hidup (lifecycle) produk

Menurut Gaur, Fisher, dan Raman (2004 : 8), semakin pendek siklus hidup (lifecycle) produk mengindikasikan semakin cepat suatu produk bertemu dengan permintaan dari pelanggan. Hal ini menyebabkan semakin meningkatkannya utilitas pelanggan (customer’s utility) sehingga harga akan mengalami peningkatan yang pada akhirnya berdampak pada penurunan inventory turnover.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Service level (X1)

Menurut Tersine (1994), service level adalah kemampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan dari persediaan yang ada.

(5)

2. Harga (X2)

Menurut Schroeder (2007), harga adalah berapa nilai yang pelanggan bayar ke perusahaan untuk memperoleh suatu produk agar manfaat dari produk tersebut dapat dinikmati baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pelanggan.

3. Variasi Produk (X3)

Menurut Kotler dan Keller (2012), variasi produk adalah sekelompok produk yang mempunyai fungsi yang sama dan mempunyai satu atau beberapa bentuk yang berbeda.

4. Panjang siklus hidup produk (length of product lifecycle) (X4) Menurut Kotler dan Keller (2012), siklus hidup (lifecycle) suatu produk terdiri dari empat tahap yaitu : introduction, growth,

maturity, dan decline. Panjang siklus hidup produk merupakan lama suatu produk dari pertama kali diperkenalkan kepada pelanggan (tahap introduction) sampai dengan barang tersebut mengalami penurunan (tahap decline).

Namun, dalam penelitian ini panjang siklus hidup produk (length of product lifecycle) kedua kelompok jenis produk part dan bahan tidak dapat diukur karena belum memasuki tahap penurunan (tahap

decline). Untuk itu, variabel X4 ini tidak akan diperhitungkan dalam penelitian ini.

(6)

3.3 Model Analisis

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi inventory turnover suku cadang (spare part) di PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marshall L. Fisher dinyatakan bahwa ketidakefisiensi yang terjadi dalam supply chain disebabkan karena ketidakcocokkan strategi supply chain yang diterapkan dengan jenis produknya. Menurut Fisher (1997), dalam menghadapi ketidakpastian permintaan (uncertainty demand) jenis produk sangat menentukan strategi

supply chain yang akan diterapkan. Oleh karena itu, dalam penelitiannya Fisher mengelompokkan produk menjadi dua kategori yaitu produk khusus (fashion) dan produk pasar (commodity). Kategori produk khusus ini memiliki siklus hidup (lifecycle) yang pendek sehingga resiko terjadinya kekurangan barang atau kelebihan barang (aging) sangat besar. Untuk itu, strategi supply chain yang diterapkan harus lebih fokus pada ketersediaan produk dan kecepatan respon akan kebutuhan pasar. Sedangkan untuk produk pasar (commodity), jenis produk ini memiliki siklus hidup (lifecycle) yang lebih panjang dan permintaan akan produk juga lebih stabil sehingga strategi supply chain yang diterapkan terletak pada harga produk. (Seyedi, 2012 : 648)

Berdasarkan hasil penelitian dari Marshall L. Fisher tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis akan terlebih dahulu melakukan analisis pada dua kelompok jenis suku cadang (spare part) yang ada di PT Astra Daihatsu Motor, yaitu part dan bahan, untuk mengetahui apakah ada pengaruh

(7)

kedua kelompok suku cadang (spare part) tersebut terhadap inventory turnover. Daftar produk untuk masing-masing kelompok suku cadang (spare part) dapat dilihat pada Lampiran 3.1 untuk kelompok suku cadang (spare part) part dan Lampiran 3.2 untuk kelompok suku cadang (spare part) bahan.

Dari uraian tersebut diatas maka model analisis untuk mengetahui pengaruh kelompok suku cadang (spare part) terhadap inventory turnover

adalah sebagai berikut :

Selanjutnya, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terhadap inventory turnover pada masing-masing kelompok suku cadang (spare part) maka model analisis untuk kelompok suku cadang (spare part)

part dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Model Analis 1 Harga (X2)

Kelompok Suku Cadang

Part/Bahan (X4)

Variasi Produk (X3)

Inventory Turnover (Y1)

(8)

Sedangkan model analisis untuk kelompok suku cadang (spare part) bahan dapat digambarkan sebagai berikut :

3.4 Metode Penelitian dan Analisis Data

Metode penelitian dan analisis data yang akan akan digunakan adalah analisis statistika berupa analisis regresi. Analisis regresi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas, untuk mengukur efek perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan untuk mengidentifikasi observasi yang tidak biasa. (Levine, Stephan, dan Szabat 2014 : 502).

Gambar 3.3 Model Analisis 2 Harga (X2)

Variasi Produk (X3)

Inventory Turnover (Y2)

Service Level (X1)

Gambar 3.4 Model Analisis 3 Harga (X2)

Variasi Produk (X3)

Inventory Turnover (Y3)

(9)

Model regresi berganda digunakan apabila variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat lebih dari satu. Persamaan model regresi berganda dapat diuraikan sebagai berikut untuk :

1. Model Analisis 1 Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε 2. Model Analisis 2 Y2 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε 3. Model Analisis 3 Y3 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Yang mana, Y = inventory turnover X1 = service level X2 = harga X3 = variasi produk

X4 = kelompok suku cadang (part = 1; bahan = 0) β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi

ε = faktor error

3.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi inventory turnover PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central

(10)

Karawaci terdiri dari service level, harga, dan variasi produk, dari kelompok produk part dan bahan.

Kriteria penerimaanya adalah sebagai berikut untuk : 1. Model Analisis 1

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0; semua variabel tidak mempengaruhi Ha : Setidaknya ada satu beta (β) yang nilainya tidak sama dengan

nol (0) berarti setidaknya minimal ada salah satu diantara variabel dalam penelitian yang memberikan pengaruh terhadap

inventory turnover. 2. Model Analisis 2

H0 : β1 = β2 = β3 = 0; semua variabel tidak mempengaruhi

Ha : Setidaknya ada satu beta (β) yang nilainya tidak sama dengan nol (0) berarti setidaknya minimal ada salah satu diantara variabel dalam penelitian yang memberikan pengaruh terhadap

inventory turnover. 3. Model Analisis 3

H0 : β1 = β2 = β3 = 0; semua variabel tidak mempengaruhi

Ha : Setidaknya ada satu beta (β) yang nilainya tidak sama dengan nol (0) berarti setidaknya minimal ada salah satu diantara variabel dalam penelitian yang memberikan pengaruh terhadap

(11)

Untuk menguji kebenaran hipotesis pada ketiga model analisis tersebut diatas maka level of significant yang dipergunakan adalah (α) = 0,05 (5%)

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data untuk ketiga model analisis tersebut diatas akan dilakukan uji hipotesis dengan dua cara, yaitu :

3.6.1 Uji Keseluruhan Parameter (F-Test)

Tahapan-tahapan dalam uji keseluruhan (F-Test) adalah sebagai berikut :

1. Membuat formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif yaitu untuk :

Model Analisis 1

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0

Ha : paling tidak ada satu beta (β) yang tidak sama dengan nol (0)

Model Analisis 2

H0 : β1 = β2 = β3 = 0

Ha : paling tidak ada satu beta (β) yang tidak sama dengan nol (0)

(12)

Model Analisis 3

H0 : β1 = β2 = β3 = 0

Ha : paling tidak ada satu beta (β) yang tidak sama dengan nol (0)

2. Menentukan ftabel dengan level of significant α = 5%, df1 = k ; df2 = n-k-1

3. Mencari Fhitung dengan rumus :

Yang mana,

F = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel bebas n = jumlah anggota sampel R2 = koefisien regresi

Keputusan :

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, dan Ha ditolak. Artinya variabel dari modal regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

2. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, dan Ha diterima. Artinya variabel dari model regresi berhasil

(13)

menerangkan variabel bebas secara keseluruhan mempengaruhi variabel terikat.

3.6.2 Uji Individual Parameter (T-Test)

Tahapan-tahapan dalam uji keseluruhan (T-Test) adalah sebagai berikut :

1. Membuat formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif yaitu : Model Analisis 1 H0 : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0 H0 : β2 = 0 Ha : β2 ≠ 0 H0 : β3 = 0 Ha : β3 ≠ 0 H0 : β4 = 0 Ha : β4 ≠ 0 Model Analisis 2 H0 : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0 H0 : β2 = 0 Ha : β2 ≠ 0

(14)

H0 : β3 = 0 Ha : β3 ≠ 0 Model Analisis 3 H0 : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0 H0 : β2 = 0 Ha : β2 ≠ 0 H0 : β3 = 0 Ha : β3 ≠ 0

2. Menentukan ttabel dengan level of significant α = 5%; df2 = n-k-1

4 Mencari Fhitung dengan rumus :

Yang mana,

rxy = koefisien korelasi xy n = jumlah sampel

Keputusan :

1. Jika -ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, maka H0 diterima, dan Ha ditolak. Artinya variabel (X) tersebut tidak berpengaruh terhadap inventory turnover (Y).

(15)

2. Jika t-hitung > t-tabel atau thitung < -ttabel, maka H0 ditolak, dan Ha diterima. Artinya variabel (X) tersebut berpengaruh terhadap inventory turnover (Y).

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sekaran (2009 : 180) jenis data dapat dibagi menjadi dua berdasarkan sumbernya :

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh langsung pertama kali (first hand) oleh peneliti untuk varibel-variabel yang berkaitan dengan suatu penelitian untuk tujuan tertentu. Informasi data primer diperoleh dengan wawancara, menyebarkan kuesioner kepada responden, atau melakukan observasi.

2. Data Sekunder

Merupakan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang sudah ada. Informasi data sekunder dapat berupa laporan perusahaan, arsip, laporan yang dipublikasikan oleh pemerintah, hasil analisis laporan industri yang dipublikasikan di media,

website, dan internet.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci berupa data Laporan Penjualan Suku Cadang (spare part) dan

(16)

Laporan Persediaan (Inventory) suku cadang (spare part) yang dimiliki oleh PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci.

Metode pengumpulan data diawali dengan observasi langsung ke PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci kemudian penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan persediaan (inventory) suku cadang (spare part) di lapangan. Setelah itu data yang diperlukan berupa Laporan Penjualan Suku Cadang (spare part) dan Laporan Persediaan (inventory) suku cadang (spare part) untuk penelitian ini diberikan langsung oleh pemilik otoritas PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci.

3.8 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sekaran (2009 : 262) populasi adalah keseluruhan dari kelompok orang, kejadian atau hal-hal yang penting bagi peneliti untuk dilakukan investigasi, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti dapat menarik kesimpulan yang mengeneralisasikan populasi tersebut.

Sample dalam penelitian ini adalah sama dengan populasi yang berarti berupa semua jenis part dan bahan yang dimiliki oleh PT Astra Daihatsu Motor Cabang Central Karawaci yang mana berjumlah 100 jenis

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Data
Gambar 3.2 Model Analis 1 Harga (X2)
Gambar 3.3 Model Analisis 2 Harga (X2)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi portofolio yang optimal pada sub sektor perkebunan dan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

Setelah mengetahui fitur apa saja yang akan terdapat dalam aplikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem dengan menentukan kelas- kelas apa

Dengan Indikator Penelitian sebagai berikut : (a) Hasil Kerja artinya tingkat kuantitas dan kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai yang ditunjukkan laporan perusahaan Pulp &amp; Paper pada periode 2012-2016. 3.6

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kategori tingkat kecocokan tipe kepribadian dengan pemilihan paket keahlian di SMK pada siswa SMP yang akan memilih

Penelitian ini mampu mengajarkan kepada peserta didik bahwa salah satu abentuk dari keadilan Hak Asasi Manusia adalah kesetaraan gender yang diwujudkan dalam

Hal demikian merupakan salah satu kunci sukses bagi suatu perusahaan dalam mewujudkan keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses klientisasi, yaitu: (a) Faktor ekonomi; petani mempunyai modal yang terbatas sehingga mereka sering melakukan pinjaman ke