• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. TRANS 7 merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBYEK PENELITIAN. TRANS 7 merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

OBYEK PENELITIAN

3.1 Subyek Penelitian

3.1.1 Profil TRANS 7

TRANS 7 merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia mempunyai komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan kepada keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS 7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan, penuh hiburan serta kepribadian yang aktif.

TRANS 7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH/09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000. Keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada tanggal 15 Desember 2006 sebagai TRANS 7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS 7. Di bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS 7 diharapkan menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house production yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.

Logo TRANS 7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah

(2)

beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat di antara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa TRANS 7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.

Gambar 3.1.1 Logo TRANS 7

 

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : Chairul Tanjung

Komisaris : 1. Agung Adiprasetyo

2. Ishadi SK

3. Asih Winanti

DEWAN DIREKTUR

Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni

(3)

Direktur Keuangan dan Sumber Daya : Ch. Suswanti Handayani

3.1.2 Program Program TRANS 7

Pada akhir tahun 2006 sampai dengan awal tahun 2007, TRANS 7 memiliki target 60% sampai dengan 80% untuk in-house production. Dan sisanya 40% sampai dengan 20% adalah program lokal dan international acquisition. Presentase program luar negri berjumlah 43% dan program produksi lokal berjumlah 57%. TRANS 7 mengedepankan program informasi dan hiburan meliputi berita sebesar 29%, olahraga 5%, dan program yang diproduksi TRANS 7 sebesar 17%. Dan sisanya sebesar 49% adalah program internasional dan production house local.

Program-program yang ditayangkan oleh TRANS 7 sangat beragam dalam berbagai konsep yang menarik. Selain itu program-program TRANS 7 dikelompokan menjadi beberapa kategori program. Beberapa kategori program TRANS 7 yaitu program berita, program anak, program komedi, program agama, program dokumenter, program olahraga, program variety show, program infotaintment, program musik, program reality show dan lainnya.

Berikut ini adalah sebagian dari program-program yang ditayangkan TRANS 7 berdasarkan kategori program dan program unggulan dari setiap kategori :

(4)

A. Program Berita 1. Redaksi Pagi

Program Redaksi Pagi merupakan sebuah program yang dikemas dalam format

hard news dan disampaikan secara lugas dan dinamis. Program yang tayang setiap pukul

06.30 WIB di setiap Senin hingga Minggu ini berisikan materi berita dari dalam dan luar negeri yang aktual dan terkini.

2. Redaksi Siang

Program Redaksi Siang adalah program berita yang mengedepankan prinsip aktualitas yang terjadi sepanjang pagi hingga siang hari. Redaksi Siang TRANS 7 ditayangkan setiap hari, pukul 11.30 WIB.

3. Redaksi Sore

Redaksi Sore adalah bulletin berita dengan format hard news yang dikombinasikan dengan liputan yang bersifat tematik. Redaksi Sore ditayangkan setiap hari ,pukul 16.30 WIB di TRANS 7.

4. Redaksi Malam

Redaksi Malam adalah sebuah program bulletin berita hard news yang menawarkan kemasan berita secara lebih cepat. Program ini tayang mulai pukul 00.30 – 01.00 WIB

(5)

B. Program anak

1. Laptop Si Unyil

Program Laptop Si Unyil ditayangkan setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 13.00 WIB.

2. Cita-Citaku

Program Cita-Citaku ditayangkan setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 14.00 WIB.

3. Dunia Air

Program Dunia Air ditayangkan setiap hari Kamis dan Jumat, pukul 14.30 WIB di TRANS 7.

4. Dunia Binatang

Dunia Binatang tayang setiap hari Rabu pukul 14.30 WIB.

5. Si Bolang

Si Bolang atau bocah petualang adalah salah satu program petualangan anak-anak di TRANS 7. Program ini ditayangkan setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 12.30 WIB.

(6)

6. Koki cilik

Koki Cilik adalah program dengan format magazine variety show. Ditayangkan setiap Kamis hingga Jumat, pukul 15.00 WIB.

C. Program Komedi

1. Opera Van Java

Opera Van Java tayang setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 20.00 WIB

2. Wara Wiri

Wara wiri tayang tiap hari Jumat hingga Sabtu, pukul 18.00 WIB

3. PLESTER

Program PLESTER ditayangkan setiap hari Rabu, pukul17.30 WIB.

D. Program Agama

1. Rahasia Sunnah

Rahasia Sunnah ditayangkan setiap hari Sabtu, pukul 08.30 WIB.

2. Mata Hati

(7)

3. Musafir

Program ini berdurasi 30 menit dan tayang setiap Sabtu dan Minggu, pukul 04.30 WIB .

E. Program Dokumenter

1. Jejak Petualang

Jejak Petualang ditayangkan setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 16.00 WIB.

2. Jejak Si Gundul

Program ini dityangkan setiap hari Jumat, pukul 16.00 WIB.

3. Mancing Mania

Ditayangkan setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 16.00 WIB.

4. Cooking In Paradise

Program ini tayang setiap hari Sabtu pukul 09.00 WIB.

5. Asli Enak

(8)

6. Asal Usul

Program Asal Usul ini ditayangkan setiap hari Senin hingga Rabu, pukul 15.30 WIB.

7. Doctor’s File

Program ini ditayangkan setiap hari Senin, pukul 10.00 WIB.

8. Dua Dunia

Program ini tayang setiap hari Senin pukul 23.30 WIB.

9. Komunitas Unik

Program ini tayang setiap hari selasa pukul 23.30 WIB.

10. Happy Holiday

Program ini tayang setiap hari Minggu, pukul 10.00 WIB.

E. Program Olahraga

1. SPORT 7

Sport 7 tayang setiap hari, pukul 06.00 WIB.

2. Galeri Sepakbola Indonesia

(9)

3. One Stop Football

Program One Stop Football tayang setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 14.00 WIB.

F. Program Varietyshow

1. PAS MANTAB

Program acara PAS MANTAB dikemas dalam bentuk talkshow komedi dan tayang setiap hari Sabtu, pukul 22.00 WIB.

2. Bukan Empat Mata

Bukan Empat Mata hadir setiap hari Senin hingga Jum'at pukul 22.00 WIB.

3. Inspirasi

Program ini ditayangkan setiap hari Senin, pukul 09.30 WIB.

4. DUARR

Program ini ditayangkan setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 10.00 WIB.

G. Program Infotainment 1. Selebrita Pagi

(10)

2. Selebrita Siang

Selebrita Siang hadir tiap Senin hingga Jumat, pukul 12.00 WIB.

3. Selebrita Sore

Selebrita Sore hadir tiap Senin hingga Jumat, pukul 17.00 WIB .

H. Program Musik 1. On The Spot

Program On The Spot yang tayang setiap hari Senin hingga Jumat pukul 18.30.

I. Program Reality Show 1. Gara-Gara Magic

Program ini ditayangkan setiap hari kamis, pukul 18.00 WIB. 2. Ups Salah

Program ini ditayangkan setiap hari selasa pukul 17.30 WIB.

3. Scary Job

Program ini tayang setiap hari Senin pukul 17.30 WIB

4. Suamiku Hebat

(11)

5. Guruku Selebriti

Program acara Guruku Selebriti tayang setiap hari Sabtu pukul 17.30 WIB.

6. (Masih) Dunia Lain

Program ini tayang setiap hari kamis, pukul 23.30 WIB.

7. Jangan Menyerah

Program Jangan Menyerah adalah reality show baru yang tayang selama 30 menit setiap hari Rabu mulai pukul 11.00 WIB.

8. Basecamp

BASECAMP TRANS 7 tayang setiap hari Sabtu, pukul 15.30 WIB.

Berbagai program-program yang menarik dan kreatif serta menghibur yang diberikan oleh TRANS 7 untuk para pemirsanya memang menjadi nilai tersendiri bagi pemirsanya. Itu terbukti dari respon positif dari pemirsa TRANS 7 yang membuat opini tentang TRANS 7 dalam suatu situs komunitas terbesar di Indonesia, KASKUS dengan judul “7 sebab mengapa TRANS 7 layak menjadi saluran tv terbaik di Indonesia” yaitu :

1. Tidak menayangkan sinetron maupun live show band-band kacangan disaat hampir semua channel menyiarkan acara – acara tersebut. Terbukti bahwa kualitas lebih diandalkan daripada perburuan rating

(12)

2. Memperbanyak segmen acara yang bernilai edukasi dan ilmu pengetahuan, seperti On the spot, Laptop si Unyil, Aku ingin tahu, Asal Usul dan lainnya

3. Memaparkan kekayaan alam negeri ini melalui acara Jejak Petualang & si Bolang

4. Memaparkan kekayaan khazanah budaya bangsa dari acara Redaksi Pagi Jalan – Jalan, ditayangkan setiap Sabtu dan Minggu pagi

5. Pada saat jam prime time dimana pada saat itu masyarakat banyak yang menonton TV, Trans 7 menawarkan acara hiburan yang menarik seperti Opera Van Java

6. Mengulas potret kehidupan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dalam acara Kacamata, Ogah ngeyel & Komunitas unik.

7. Lebih banyak menyiarkan produk acara lokal bermutu daripada film-film impor yang tidak sesuai dengan kepribadian orang indonesia.

(13)

3.1.3 Profil Program BASECAMP TRANS 7 3.1.3.1 Latar Belakang dan Tujuan Program

Gambar 3.1.3.1 Logo Program BASECAMP TRANS 7

BASECAMP TRANS 7 adalah sebuah tayangan reality show dimana melibatkan peserta remaja yaitu remaja SMA atau SMK. Disebut tayangan reality show karena setiap adegan yang ditampilkan pada pemirsa adalah kejadian sebernarnya yang terjadi di lapangan.

Setelah melakukan penelitian langsung pada program BASECAMP dalam praktek magang selama satu bulan penuh, penulis menemukan tujuan program BASECAMP TRANS 7 ini dibuat. Penulis menemukan tujuan program ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum dari program BASECAMP adalah membuat tayangan edukatif dan nasionalis serta program pembentukan karakater yang dikhususkan untuk anak-anak

(14)

SMA atau SMK di Indonesia untuk menanamkan kedisiplinan, cinta terhadap tanah air, cinta terhadap orang tua, dan mengembangkan kepribadian. Sedangkan tujuan khusus dari program ini adalah sebagai upaya TRANS 7 dalam membantu pemerintah dalam menangani masalah sosial yang terjadi di kalangan remaja saat ini.

Shooting perdana BASECAMP dilakukan pada Januari 2010 yang dilakukan di LANUD Sulaiman Margahayu, Bandung dan tayang perdana di layar kaca pada 27 Maret 2010.

3.1.3.2 Kegiatan BASECAMP TRANS 7

Penulis akan membahas gambaran yang terjadi saat pelaksanaan program BASECAMP TRANS 7, dimana didalamnya terdapat program pembentukan karakter yang membuat dampak terhadap pembentukan karakter.

Peserta BASECAMP TRANS 7 selama lima hari mendapatkan program pelatihan pembentukan karakter secara intensif. Program pelatihan tersebut diberikan langsung oleh TNI AU dimana program pelatihan sudah disesuaikan dengan standart semi militer. Pelatihan tersebut diantaranya adalah pelatihan fisik dan mental. Penulis akan menjelaskan proses pembentukan karakter yang dialami oleh peserta.

Pada hari pertama para peserta langsung disambut dengan suasana militer dimana para peserta harus jalan jongkok dari pintu gerbang menuju barak tempat tinggal peserta selama lima hari. Setelah mereka sampai di barak mereka harus segera meletakan semua perlengkapan sekolah mereka di depan tenda barak. Kemudian peserta di kumpulkan

(15)

menjadi satu barisan dan mendengarkan instruksi dan tata tertib yang harus dilakukan oleh peserta BASECAMP TRANS 7. Setelah instruksi selesai, peserta harus mengambil seragam serta perlengkapan TNI AU di salah satu tempat penyimpanan perlengkapan namun sesuai dengan aba-aba dari sang pelatih. Peserta diberikan waktu tiga menit untuk mengambil perlengkapan dan seragam kemudian kembali lagi dalam barisan dengan sikap sempurna. Bila peserta terlambat dari waktu yang ditentukan maka akan diberikan hukuman. Hukuman yang biasanya diberikan adalah push up, jalan jongkok, atau menyanyikan lagu Indonesia Raya serta mengucapkan Pancasila yang berguna untuk tetap cinta pada tanah air Indonesia. Kemudian peserta diberikan makan siang berupa makanan ringan. Namun lagi-lagi peserta diberikan waktu untuk menghabiskan makanan tersebut dan akan diberikan hukuman bila terlambat menghabiskan makanan sesuai waktu yang diberikan. Peserta kemudian diberikan waktu istirahat didalam barak selama kurang lebih dua jam.

Setelah dua jam beristirahat, peserta harus keluar barak dan kembali berbaris menghadap pelatih untuk diberikan instruksi selanjutnya dan mulai diberikan pelatihan yang sesungguhnya. Pelatihan dibagi menjadi kegiatan pagi, kegiatan siang, dan kegiatan malam. Kegiatan pagi diisi dengan apel pagi, dimana peserta harus terbiasa dengan bangun pagi dan harus siap dalam barisan dengan perlengkapan yang lengkap. Pelatih akan memeriksa kelengkapan peserta, apabila ada peserta yang tidak lengkap maka akan diberikan hukuman. Setelah itu, pelatihan dilanjutkan pada kegiatan siang. Sebagian besar kegiatan pada siang hari adalah pelatihan fisik. Misalnya berkeliling lapangan sepak bola selama waktu yang ditentukan pelatih. Para peserta tidak boleh mengeluh atau berhenti ditengah jalan karena akan diberikan hukuman oleh pelatih.

(16)

Hukuman bila melanggar peraturan adalah untuk melatih peserta bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Selain itu peserta diberikan instruksi untuk merayap, berguling, dan jalan jongkok. Peserta juga diberikan pelatihan baris berbaris yang berguna untuk melatih kedisiplinan dari peserta. Begitu seterusnya selama kegiatan di siang hari.

Kemudian pelatihan dilanjutkan pada kegiatan malam. Program pelatihan pada kegiatan malam lebih difokuskan pada pelatihan mental serta pembinaan karakter peserta. Setelah mendapatkan pelatihan fisik dari pagi hari hingga menjelang sore hari, peserta biasanya lebih dapat menerima pelatihan mental yang diberikan pelatih. Pembangunan karakter tidak hanya dari pelatihan fisik tetapi juga dengan pendekatan verbal. Beberapa sugesti yang positif dan nasihat-nasihat yang berguna selalu diberikan pelatih setiap kegiatan malam. Salah satu nasihat yang diberikan pelatih adalah peserta diingatkan akan peran orang tua dalam kehidupan mereka. Orang tua adalah merupakan sosok yang melahirkan dan memelihara mereka hingga sampai sekarang ini. Selain itu para peserta akan berjanji kepada para pelatih, diri sendiri, juga orang tua bahwa mereka tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat sebelum mengikuti program BASECAMP dan berjanji akan menjadi remaja yang berkarakter baik. Namun kadang pelatih juga memberikan peltihan fisik secara tiba-tiba atau yang disebut “pendadakan”. Peserta akan dibangunkan secara paksa dan diberikan instruksi secara cepat. Peserta harus mematuhi instruksi yang diberikan dan tidak boleh melakukan kesalahan. Biasanya pelatih melakukan pelatihan “pendadakan” pada malam ke empat. Pada hari kelima yang merupakan hari terakhir program BASECAMP TRANS 7 diadakan closing ceremony dalam bentuk upacara. Dalam upacara tersebut peserta selain

(17)

memberikan hormat pada bendera merah putih juga menciumnya sebagai bukti bahwa mereka adalah remaja yang berbakti kepada negara Indonesia. Peserta BASECAMP TRANS 7 akan mendapatkan syal sebagai lambang penghargaan yang disematkan oleh TNI AU kepada seluruh peserta BASECAMP TRANS 7 sebagai simbolisasi bahwa mereka telah melakukan perubahan sikap, mental, dan karakter mereka selama ada di program BASECAMP TRANS 7.

Sebagian besar gambaran yang terjadi selama program BASECAMP TRANS 7 sesuai dengan pengamatan penulis, dimana penulis ikut berbaur dalam program BASECAMP TRANS 7.

3.1.3.3 Jadwal Tayang BASECAMP TRANS 7

Sejak awal ditayangkan, program BASECAMP TRANS 7 mengalami tiga kali perubahan jam tayang. Pertama ditayangkan pada hari Sabtu pukul 15.00 WIB, kedua pada hari Senin pukul 17.00 WIB, lalu ketiga jam tayang kemabali dirubah menjadi hari Sabtu pukul 15.30 WIB hingga sekarang. Dalam satu episode, BASECAMP mempunyai tema program yang kemudian dibagi dalam tiga segmen. Satu kali penayangan program ditayangkan satu segmen.

3.1.3.4 Susunan Kru BASECAMP TRANS 7

Pemimpin Redaksi : Titin Rosmasari

Wakil Pemimpin Redaksi : Pracoyo Wiryoutomo

(18)

Producer : Yoga Endryanto

Assistant Producer : Eleonora Ira

Reporter : Widya Pramudita

Camera Person : 1. Micky Peressia

2. Gilang Gumilang

3. Aghny Mauludi Raharjo

Editor : 1. Pandu Prakoso

2. Ade Boy Hermawan

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan kualitatif. Karena peneliti kualitatif menurut Creswell (1994), penulis terlibat aktif dalam pengumpulan data, yaitu secara fisik menemui partisipan, lingkungan, serta institusi tempat ia berada dalam suatu situasi yang alamiah. Menurut Creswell (1994), ada empat jenis pendekatan penelitian kualitatif.

a. Etnografi

(19)

b. Grounded Theory

Pendekatan kualitatif yang menggunakan sampel yang berbeda dan populasi yang berbeda pula.

c. Studi Kasus

Pendekatan kualitatif yang mengumpulkan bahan penelitian selama kasus itu terjadi.

d. Studi Fenomenologi

Pendekatan kualitatif berdasarkan pengalaman langsung dari partisipan penelitian.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat terlibat langsung pada program BASECAMP TRANS 7 maka metode yang paling sesuai adalah studi fenomenologi, karena penulis memperoleh informasi langsung dari partisipan dalam hal ini adalah peserta BASECAMP TRANS 7 dan kru yang terlibat dalam memproduksi program ini.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai penulis adalah penelitian deskriptif. Karakteristik penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan adalah beberapa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah

(20)

diteliti. Pada penulisan laporan demikian, penulis dalam menganalisa data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam aslinya (Meleong 2005: 11).

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, dalam hal ini strategi produksi program BASECAMP TRANS 7. Penulis menggunakan metode penelitian gabungan, yaitu metode studi pustaka dan studi lapangan, dimana selain meneliti melalui buku, peneliti juga mendapatkan informasi secara langsung di lapangan.

3.5 Informan

Informan merupakan sumber-sumber informasi yang terkait dalam penelitian yang dilakukan penulis. Penulis menjabarkrannya dalam dua kategori berdasarkan media wawancara antara lain sebagai berikut.

a. Wawancara Melalui Pertemuan Langsung / Face to face

Wawancara yang dilakukan penulis terhadap informan yang memberikan informasi secara tatap muka langsung dengan penulis, dimana wawancara yang dilakukan just in time sehingga informasi yang didapat lebih akurat karena informan lebih terbuka untuk menyampaikan informasi. Informan yang ditemui oleh penulis

(21)

dengan metode wawancara ini adalah Yoga Endryanto yang bertanggung jawab sebagai produser program BASECAMP TRANS 7.

b. Wawancara Melalui Media Perantara

Dalam metode wawancara ini, penulis menggunakan media telepon untuk mendapatkan informasi. Penulis melakukan metode ini khusus kepada informan-informan yang tidak dapat ditemui secara langsung. Informan tersebut adalah Muhammad Reza Firmansyah, seorang pelajar di SMA Negri 6 Bekasi, Harry Akbar Nugraha, siswa SMK Kebon Jeruk 5, Muhammad Vikko Afandi Sinurama,siswa SMK Wira Buana, Mahardika Putra, siswa STM Penerbangan X, dan Ferdian Syah, siswa SMK Wira Buana. Mereka adalah para peserta yang mengikuti program BASECAMP TRANS 7. Selain itu sebagai penguat hasil penelitian, penulis juga melakukan wawancara menggunakan media telepon kepada beberapa orang tua dari peserta BASECAMP TRANS 7 yaitu Rahmawati Dewi, ibunda dari Mahardika Putra, dan Siti Aminah, ibunda dari Ferdian Syah.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan obervasi secara langsung serta wawancara kepada, produser serta kru BASECAMP TRANS 7, para peserta BASECAMP TRANS 7, dan orang tua peserta. Adapun pengumpulan data ini dilakukan bersamaan dengan saat magang atau praktik kerja lapangan.

(22)

Berdasarkan Jonathan Sarwono (2006), kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Observasi secara langsung dimungkinkan dalam penelitian ini karena penulis terjun langsung ke dalam proses produksi program BASECAMP TRANS7 dan menjalankan kegiatan magang sebagai production assistant pada program BASECAMP TRANS 7. Dengan observasi secara langsung peneliti diharapkan dapat menyimpulkan serta menemukan fakta - fakta penelitian secara langsung di lapangan, adapun data-data yang diobservasi berasal dari proses produksi program. Sebagai pelengkap serta penunjang keakuratan data peneliti juga melakukan wawancara beberapa kru BASECAMP, peserta BASECAMP, serta orang tua peserta.

Menurut Jonathan Sarwono (2006) keunggulan utama wawancara adalah memungkinkan peneliti untuk mendapatkan jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahan wawancara adalah melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara serta narasumber sangat diperlukan. Dalam penelitian ini wawancara dibagi menjadi dua bagian yaitu wawancara sebelum program BASECAMP TRANS 7 dan wawancara setelah program BASECAMP TRANS 7.

Dalam penelitian ini narasumber terbagi menjadi dua kelompok umur yaitu kelompok remaja atau pelajar yang memiliki katergori usia lebih muda dari peneliti dalam hal ini adalah para peserta BASECAMP TRANS 7. Selain itu terdapat pula kelompok senior dalam hal ini adalah orang tua peserta BASECAMP TRANS 7 yang kategori usianya lebih tua dari peneliti. Oleh karena itu peneliti menerapkan dua wawancara dengan pendekatan yang berbeda. Untuk kelompok narasumber yang

(23)

kategori usianya lebih muda, peneliti akan menggunakan metode wawancara informal. Sedangkan untuk kelompok narasumber yang lebih senior diaman kategori usianya lebih tua, peneliti akan menggunakan metode wawancara formal terstruktur dengan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara yang dilakukan secara langsung di program BASECAMP ini diharapkan memberikan informasi yang terpercaya dan akurat.

3.7 Metodologi Analisis

Metodologi analisis yang dipakai penulis adalah content analysis program atau analisis isi, karena penulis melakukan penelitian terhadap isi dari suatu program televisi. Subjek yang diteliti adalah program BASECAMP TRANS 7, dimana penulis meneliti strategi produksi program BASECAMP TRANS 7 yang terdapat dalam proses produksi program BASECAMP TRANS 7.

3.8 Keabsahan Penelitian

Untuk menguji kebenaran peneltian, dibutuhkan cara menetukan keabsahan data. Penulis memilih menggunakan metode keabsahan penelitian konfirmabilitas, yaitu hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Pada saat melakukan penelitian, penulis melakukan wawancara terhadap orang tua peserta BASECAMP TRANS 7 sebagai penguat hasil penelitian.

Gambar

Gambar 3.1.3.1 Logo Program BASECAMP TRANS 7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Pektin dan Gliserol Pada Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dan Lama Pencelupan sebagai

Perlindungan Pernafasan : Gunakan perlindungan pernafasan melainkan jika pengalihan udara setempat yang mencukupi disediakan atau penilaian pendedahan menunjukkan bahawa

Tabel 2 menunjukkan nilai validitas pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan sebesar 1,00 yang berarti LKS berbasis inkuiri terbimbing sangat

Dengan demikian, barang-barang yang tergolong ke dalam kategori A akan mendapat prioritas dalam penanganan dan untuk selanjutnya, perhitungan penghematan biaya

Saya percaya terhadap informasi mengenai "donasi" yang disebar Yayasan Cinta Anak Bangsa melalui Instagram.. Saya percaya dengan informasi yang diberikan Yayasan Cinta Anak Bangsa

2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Ketenagaan Penyuluhan Pertanian yang Ditingkatkan Kualitas dan Kuantitasnya(Orang) Persentase (%) Jumlah Kegiatan yang

Secara rinci, pada tahap perencanaan ini, prosedur tindakan yang dilakukan peneliti adalah (1) membagi guru dalam beberapa kelompok kecil, (2) peneliti memberikan

Lebih lanjut, jika dibandingkan Kabupaten Purwakarta yang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terendah di Jawa Barat, jumlah penduduk di Kabupaten Bogor lebih tinggi 81,6