• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan & Peluang SKM di Era JKN & MEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tantangan & Peluang SKM di Era JKN & MEA"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Agus Samsudrajat S., SKM

Disampaikan saat rakerda ISMKMI Jawa Tengah Di UMS Surakarta 7 Juni 2015

Tantangan & Peluang SKM

di Era JKN & MEA

(2)

Agus Samsudrajat S

• Sintang (Kalbar), 3 Februari 1987

• Alumni Prodi Kesmas FIK UMS angkatan 2004 (pertama)

• Ketua HMP Kesmas 2004, Ketua UKM Penelitian FIK UMS 2007, BEM FIK UMS, Peraih beasiswa aktivis UMS.

• samsoe.skm@gmail.com / samsoe_skm@yahoo.co.id

• http://agus34drajat.wordpress.com, Hp; 085725320400 / 082220747877

Perjalanan Ketika SKM Hingga Kini;

• Asisten Peneliti Direktur IHEPS FK UNS

• Enumerator Riset Kesehatan Dasar Th 2010, 2013 Kemenkes

• Staf Pengajar, Sek.Prodi, Ka. Prodi KesMas & Pembantu Ketua III Bid.Kemahasiswaan STIKes KR

• Pasca Sarjana UnDip 2013, MIKM Konsentrasi AKK.

• Fasilitator Pomosi & Pemberdayaan KesMas di NGO Persada Mitra CSR PT.Unilever Indonesia.

(Sekolah Terbaik Nasional & Guru Terbaik se Jateng, untuk G21H PHBS 2013, Sekolah & Guru Terbaik Tingkat Jateng untuk G21H PHBS 2014)

• Inisiator & konseptor Program “Satu SKM Satu Desa Untuk Indonesia Sehat” di Koalisi Indonesia Sehat, Salah Satu Program Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI).

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Sejarah

Periode Awal (Leimena-Fatah);

Titik awal perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai dari Program Bandung Plan pada tahun 1951 oleh dr. Leimena dan dr. Fatah (Soekidjo, 2010). Asumsi dasar dalam konsep ini menyebut bahwa; Dalam pelayanan kesehatan, aspek kuratif yang mengandalkan pendekatan pada pelayanan kesehatan perorangan haruslah digabungkan dengan aspek promotif preventif yang mengandalkan pelayanan kesehatan masyarakat, dengan demikian, lingkungan fisik dan non-fisik harus mendapat perhatian yang sama, harus menjadi satu kesatuan dalam program. Namun demikian, keterpaduan pendekatan ini dalam praktiknya masih dianggap sebagai pendekatan retrospektif, yaitu suatu pendekatan berbasis pada masalah penyakit dan perilaku yang terjadi semata-mata pada individu.

Cita-cita Bandung Plan semakin nyata sesuai tujuan programnya yaitu memperjelas peran promotif, preventif dan kuratif sebagai satu kesatuan dalam kerangka sistem pelayanan kesehatan, ketika dibentuk

program yang lebih fokus dalam Proyek Percontohan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Lemahabang, Bekasi yang dipimpin oleh Sulianti. Pemikiran yang benar-benar merupakan upaya perpaduan untuk menyandingkan orientasi promotif pereventif dengan kuratif dalam kerangka pelayanan kesehatan primer.

(12)

Selain berkembangan pendekatan retrospektif terus di tata di Fakutas Kedokteran, seiring dengan itu, dikembangkan pula ilmu kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran dengan metode pendekatan prospektif. Pada tahun 1956, Professor Mochtar yang kembali dari studi di Universitas Harvard

mendirikan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan (IKM-IKP) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan orientasi kajian sesuai perkembangan ilmu kesehatan

masyarakat yang mengikuti perkembangan di Amerika dan Inggeris. Selain itu, Professor Mochtar juga melakukan pengajaran ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Gadjah Mada dan Insititut Teknologi Bandung. Pada periode yang sama, beberapa tokoh kesehatan masyarakat seperti Prof. Sulianti Saroso, Prof. Barmawi Wongso Kusumo dan Prof. Sabdoadi mulai mengajarkan ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Airlangga, yang kemudian menjadi awal berdirinya Bagian IKM-IKP di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Upaya yang dikembangkan dengan menggabungkan pendekatan retrospektif dan prospektif terbukti tidak berjalan sebagaimana diharapkan, karena perbedaan pendekatan, khususnya pada perbedaan metode untuk mempercepat penyelesaian masalah kesehatan. Latar belakang inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa para pengajar dari IKM dan IKP (di FK) merasa sangat perlu untuk mendidirkan sebuah Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Pada tahun 1959 Prof. Mochtar mengajukan gagasan Adapun alasan yang diutarakan pada waktu itu adalah pengembangan ilmu kesehatan masyarakat tidak mungkin dapat dilakukan melalui bagian IKM-IKP yang bernaung di bawah Fakultas Kedokteran, karena akan terjadi banyak konflik

kepentingan.

(13)

Pengertian IKM

“Kombinasi dari ilmu pengetahuan, keterampilan, moral dan etika, yang

diarahkan pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan semua

orang, memperpanjang hidup melalui tindakan kolektif, atau tindakan

social, untuk mencegah penyakit dan memenuhi kebutuhan menyeluruh

dalam kesehatan, dengan

menggunakan strategi pemberdayaan

masyarakat

untuk hidup sehat secara mandiri” (Naskah Akademik

Pendidikan Kesmas)

IKM = strategi pemberdayaan masyarakat

senjata utama & Andalan

SKM. SKM adalah fasilitator untuk pemberdayaan masyarakat tsb.

Sesungguhnya itulah ciri khas utama tenaga kesmas seorang SKM yg

membedakan dg tenaga medis, perawat, bidan, dll d kelompok jenis nakes

sesuai UU No.36 th 2014 tentang tenaga kesehatan.

(14)

Paradigma Sehat, IKM, Tenaga KesMas, Upaya

KesMas, Profesi Kesmas & SKM

(15)

Analogi I

Apakah, Kesehatan, Kedokteran &

KESMAS

ITU

sama?

Apakah

SKM

itu ya Tenaga KesMas?

Apakah

SKM

itu Profesi atau Bukan?

Apakah Tenaga Kesmas, Tenaga Medis, Perawat,

tenaga Gizi, dll itu beda atau Sama?

Jika memang beda, lalu apa yang menjadi ciri khas

(16)

Analogi II

Semua Orang berhak mendapatkan kesehatan tapi apakah semua orang

berhak disebut sebagai tenaga kesehatan ?

Semua orang bisa merawat orang sakit tapi apakah semua orang bisa

disebut tenaga perawat?

Semua orang berhak mempelajari tentang penyakit, dan cara-cara

penyembuhannya (ilmu kedokteran) tapi apakah semua orang berhak

disebut sebagai S.Ked/dokter atau tenaga medis?

Semua mahasiswa kesehatan mempejari ilmu farmakologi tetapi apakah

semua mahasiswa kesehatan itu berhak di sebut tenaga farmasi?

Semua Orang berhak mempelajari ilmu KesMas tapi apakah semua orang

berhak disebut sebagai tenaga kesmas ?

(17)
(18)
(19)

SKM itu Bisa Apa & Siapa Sih ?

Oo SKM itu ini ya...

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

Inikah konsep2 strategi profesi kesmas

& Upaya Kesmas (UKM) Indonesia ???

(25)

Sum be r; Bu ku J KN, ed isi 1, Hasbu llah Tabr ani, 234 -235.

(26)
(27)
(28)

IMUNISASI GIGI SEBAGAI UKP(1)

No

KOMPONEN

PERAN SEKTOR / PEMANGKU KEPENTINGAN

Regulator BPJS Sisyankes

1

Kebijakan/

regulasi

1. NSPK dan regulasi

turunannya di daerah terkait

Imunisasi Gigi sebagai

upaya promprev UKP yang

tersendiri; dan atau sebagai

keg kuasi UKM-UKP

2. NSPK terkait peran swasta

dalam imunisasi gigi

Regulasi kendali mutu

dan kendali biaya

Imunisai gigi di layanan

primer; dan sebagai

layanan tambahan di RS

Kebijakan pusat dan

daerah untuk audit internal

mutu dan biaya di

layanan primer dan

sebagai layanan

tambahan di RS

2

Nakes dan

tenaga

lainnya

Rekrtumen & penempatan

nakes (drg & prg) sesuai std

puskesmas; Diklat; Penilaian

pekerjaan dan sistem insentif

yang mendorong produktivitas

Regulasi terkait akreditasi

dan sertifikasi nakes

Upaya update ketrampilan

terkait std mutu nakes

yang ditetapkan bersama

oleh pemerintah dan BPJS

(29)

“Collaboration gives the ability to link diverse assets into unique

capabilities and leverage in pursuit of new opportunities”

(Ghoshal and Bartlett)

Akses terhadap sumberdaya lbh ekonomis:

UKP untuk UKM (vice versa

Pooling resources/expertise

DLP untuk UKM

Tumbuh kembang new insights, new expertise

Mis: Uji coba Imunisasi Gigi

Cross-fertilization pengalaman

UKM sebagai fondasi UKP

Creating excellence

Healthy Consumerism

Resources expansion

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Peluang SKM di Sektor Pemerintah

Kemenkes, BKKBN, Kementerian Desa Tertinggal, Kementerian

Sosial,dll

Dinkes Prov & Kab/Kota

Puskesmas

Semua Sektor pemerintah untuk memperkuat Upaya Promotif &

Preventif dari sisi UKM

(38)

Peluang SKM di Sektor Swasta

LSM Lokal, nasional & Internasional,

Enumerator Kontrak Swasta & Pemerintah ;

Riskesdas, Rifaskes, Pencerah Nusantara (Nusantara Sehat), Survei Meter,

PKH Kemensos, dll)

Tenaga Kesehatan Kontrak Pemerintah

Miss; Pencerah Nusantara (Nusantara Sehat), Pos UKM Desa (Wonosobo)

Wirausaha di Bidang Kesehatan Masyarakat (Bank Sampah)

Dosen (Min.S2), Peneliti, & fasilitator pemberdayaan masyarakat.

Konsultan KesMas (pengealaman sejenis min,5-10 tahun)

BUMN,PT, CV, dan sejenisnya

Unit Upaya KesMas Mandiri, Contoh (Rumah Hebat Indonesia)

Anggota Dewan, Kepala Daerah/Desa, dll

(39)
(40)

Salah Satu Peluang SKM yang Masih Terus di

Perjuangkan Hingga Kini ialah

(41)
(42)

Peluang SKM

Peraturan daerah No.6 Th 2014

ttg Sistem Kesehatan Daerah

Kab.Wonosobo.

Inovasi “Pos UKM Desa”

yang menempatkan SKM di Desa

bersama Nakes lain.

Selain itu juga mengatur

dana Kesehatan 2/3 nya utk

Upaya KesMas.

(43)

Bagaimana Membuat Peluang SKM

Upayakan advokasi untuk mendukung adanya kebijakan tingkat Nasional,

Daerah, Kab.Kec maupun Desa seperti yang Wonosobo sudah Contohkan

dengan membuat

Peraturan daerah tentang Sistem Kesehatan Daerah,

(memberdayakan SKM di Desa).

Misalnya dengan Pos UKM Desa

Program SKM Pegawai Tidak Tetap (SKM PTT)

Program Satu SKM Satu Perusahaan, Instansi yankes,& instansi pendidikan.

Dan Inovasi Inovasi lainya yg memberikan ruang dan kesempatan untuk

(44)

Saran & Masukan untuk Calon SKM

Perkuat/perdalam Minat dalam perkuliahan BUKAN hanya saat Kuliah

tetapi DILUAR KULIAH/KAMPUS baik pehaman teori (ilmu) maupun praktek

(seni)

Pahami Sejarah & Perjalanan Dinamika/Persoalan/Fakta yang terbaru di

Dunia Kesmas & SKM Selama ini

Tetap Semangat, Konsisten dalam berikhtiar dan jangan lupa ber Doa,

dalam mengembangkan Ilmu & Seni seorang SKM.

Perkuat persaudaraan dan persatuan sesama mahasiswa kesmas & SKM

dengan tetap menjaga komunikasi dan Silaturahmi dimanapun &

kapanpun, karena baik buruknya SKM saat ini & kedepan ada di Tangan

SKM itu Sendiri.

Usahakan Asah, Asih & Asuh ilmu KesMas seorang SKM sampai ke jenjang

tertinggi baik pendidikan Formal maupun Non Formal

(45)

PESAN PENUTUP

“Buatlah Tapak Jejak Dengan Berpijak Secara Bijak Dimanapun Kaki Beranjak”

(Agus

Samsudrajat S)

Ini Tugas berat, ya Tentu Saja, Karena Itulah kita Ada (Agung Dwi Laksono)

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di

dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk

keabadian.”(Pramoedya Ananta Toer).

“Kepuasan terletak pada sebuah usaha, bukan pada hasil. Berusaha yang keras

adalah kemenangan yang hakiki” (M.Gandhi).

“Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi

hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis

sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum” (M.Gandhi).

“Tidak ada Satu pun obat yang dapat menyembuhkan sakit hati kecuali dengan

keikhlasan” (Pepatah Arab).

“Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan

kekayaanmu, berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri disertai

akhlak yang mulia” (Nabi Muhammad SAW).

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. 94, 5-6).

(46)

Kejahatan Terjadi Bukan Hanya Karena ada Niat Si Pelaku dan

Banyaknya Orang Jahat, Tetapi Karena adanya Kesempatan dan

Banyaknya Orang Baik Hanya Diam Melihat Kejahatan &

Ketidakadilan Itu Terjadi di Lingkunganya

(47)

Memperjuangkan

Kesehatan Masyarakat

Bisa Dimana Saja, Kapan Saja dan

dengan Siapa Saja

Memperjuangkan Kesehatan Masyarakat Belum Tentu Memperjuangkan

Keberadaan, kesejahteraan & Pengembangan “SKM”

TETAPI

Memperjuangkan

“SKM” Sudah Pasti Memperjuangkan Upaya Kesehatan

Masyarakat

Karena Senjata Utama & Satu Satunya yang dimiliki

“SKM”

adalah

Ilmu Kesehatan Masyarakat (Promotif & Preventif, UKM)

.

(By; Agus Samsudrajat S)

* “SKM” diatas adalah SKM Murni dari jalur SMA atau jalur D3 kelompok rumpun IKM/tenaga kesmas atau tidak berlaku untuk SKM dengan basic Medis, perawat, bidan atau lainya.

(48)

Terimakasih, Salam Sehat &

Referensi

Dokumen terkait

anggota Badan Pemerintah Harian Daerah Tingkat II Banjar, Daerah Tingkat II Hulu Sungai Selatan dan Daerah Tingkat II Hulu Sungai Utara lama, yang tidak memenuhi syarat dimaksud

Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait pusat dan daerah dalam rangka penyempurnaan konsep pedoman tata laksana politik, hukum, keamanan, dan

Eishert (1990) mengelompokkan empat kategori limbah yang dapat mencemari wilayah pesisir, yaitu: pencemaran limbah industri, limbah sampah domestik (swage pollutin)

Strategi ini untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki Pikatan Water Park yaitu keterbatasan dana opersional pembangunan, pengembangan dan pengelolaan di Pikatan Water

Dalam merumuskan strategi digunakan konsep Blue Ocean Strategy, yang meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: melakukan identifikasi faktor-faktor utama kompetisi untuk mengetahui

Sehingga penting untuk dijelaskan tentang arti pentingnya dari tata kelola bencana dalam konteks regional, dengan melibatkan lintas aktor dari tata kelola tersebut,

Pengaruh Good Corporate Governance sertaNon Performing Financing Terhadap ProfitabilitasBank Syariah dengan Dewan Pengawas Syariah sebagai Variabel Moderasi sudah banyak

“ Permohonan Bantuan Pembukaan dan Rabat jalan Produksi ” telah dapat diselesaikan oleh Kelompok Tani Ternak(KTT) “Viriya Phala” Dusun Sumur Duyung, Desa Tegal Maja,