• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN TULUNGAGUNG SEPTEMBER 2017 INFLASI 0.07 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN TULUNGAGUNG SEPTEMBER 2017 INFLASI 0.07 PERSEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No.1/10/3504/Th.XVII, 3 Oktober 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

KABUPATEN

TULUNGAGUNG

S

EPTEMBER

2017

INFLASI

0.07

PERSEN

 Pada bulan September 2017 Kabupaten Tulungagung mengalami Inflasi sebesar 0.07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,43 bulan September naik dibanding dengan IHK Agustus 2017 sebesar 121,35. Dari 8 Kota yang menghitung inflasi,tujuh kota mengalami inflasi dan hanya satu kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kediri yaitu mencapai 0,31 persen dan yang terendah Sumenep 0,03 persen. Sedangkan Banyuwangi mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

 Inflasi di Kabupaten Tulungagung dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan indeks kelompok pengeluaran. Kelompok Bahan Makanan turun sebesar 0.24 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau naik sebesar 0,14 persen, kelompok Perumahan, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar naik sebesar 0,05 persen, Kelompok sandang naik sebesar sebesar 0,79 persen, kelompok Kesehatan naik sebesar 0,05 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga naik sebesar 0,23 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,09 persen.

 Komoditas pendorong terjadinya Infasi di Kabupaten Tulungagung pada bulan September 2017 adalah ketimun, wortel, udang basah, tomat sayur, apel, semangka, nangka muda, emas perhiasan dan teh.

 Komoditas yang menjadi penghambat terjadinya Inflasi di Kabupaten Tulungagung pada bulan September 2017 adalah cabe rawit, bawang putih, cabai merah, bawang merah, tomat buah, terong panjang, buncis, kacang panjang, gula pasir dan daging ayam ras.

 Inflasi Kabupaten Tulungagung pada September 2017 sebesar 0.07 persen, Tingkat Inflasi tahun kalender September 2017 sebesar 1.92 persen dan tingkat Inflasi year-on-year (September 2017 terhadap September 2016) Tulungagung sebesar 2,66 persen.

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (Inflasi/Inflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai September 2014, pengukuran Inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

Berdasarkan hasil pemantauan dan pencacahan harga pada bulan September 2017, Tulungagung mengalami Inflasi sebesar 0.07 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,43 bulan September naik dibanding dengan IHK

Agustus 2017 sebesar 121,35.Laju Inflasi tahun kalender September 2017 sebesar 1.92

persen dan Inflasi year-on-year (September 2017 terhadap September 2016)

Tulungagung sebesar 2,66 persen.

Inflasi di Kabupaten Tulungagung dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan indeks kelompok pengeluaran. Kelompok Bahan Makanan turun sebesar 0.24 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau naik sebesar 0,14 persen, kelompok Perumahan, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar naik sebesar 0,05 persen, Kelompok sandang naik sebesar sebesar 0,79 persen, kelompok Kesehatan naik sebesar 0,05 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga naik sebesar 0,23 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,09 persen.

(3)

Tabel 1. Tingkat Inflasi, Andil Inflasi, Inflasi Tahun Kalender dan Inflasi Year on Year Tulungagung Bulan September 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Beberapa komoditas yang menjadi penyebab terjadinya Inflasi di Kabupaten Tulung agung pada bulan September 2017 adalah ketimun, wortel, udang basah, tomat sayur, apel, semangka, nangka muda, emas perhiasan dan teh.

Naiknya harga emas dunia serta pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar juga membuat harga emas perhiasan naik dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan komoditas yang menjadi penghambat terjadinya inflasi di Kabupaten Tulungagung pada bulan September 2017 adalah cabe rawit, bawang putih, cabai merah, bawang merah, tomat buah, terong panjang, buncis, kacang panjang, gula pasir dan daging ayam ras.

Adanya panen serentak di bulan September membuat pasokan bawang merah dan bawang putih melimpah di pasaran yang mengakibatkan harga di pasar menjadi turun. Sedangkan kondisi cuaca di bulan September yang masih kemarau dan belum turun hujan di beberapa daerah juga membuat stok cabe rawit melimpah serta diikuti dengan

IHK September 2016 IHK Des 2016 IHK September 2017 Inflasi September 2017 Andil Inflasi September 2017 Tingkat Inflasi Tahun Kalender September 20172) Inflasi Yoy September 2017 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) UMUM 118.28 119.14 121.43 0.07 0.07 1.92 2.66 1 Bahan Makanan 112.24 113.24 112.11 -0.24 -0.05 -1.00 -0.51

2 Makanan Jadi, Minuman,

Rokok, dan Tembakau 127.43 128.95 130.99 0.14 0.03 1.59 2.80

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas,

dan Bahan Bakar 119.02 120.39 123.57 0.05 0.01 2.64 3.38

4 Sandang 113.70 113.38 116.34 0.79 0.04 2.61 2.32

5 Kesehatan 126.77 129.14 131.25 0.05 0.00 1.63 3.54

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah

raga 118.21 118.24 119.21 0.23 0.02 0.82 0.84

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa

Keuangan 115.35 115.77 121.33 0.09 0.02 4.81 5.19

1) Persentase perubahan IHK bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan September 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK bulan September 2017 terhadap IHK bulan September 2016

Kelompok Pengeluaran

(4)

Gambar 1. Laju Inflasi Kabupaten Tulungagung September 2016 sampai dengan September 2017

Gambar 2. Inflasi Kabupaten Tulungagung Bulan September 2017

Menurut Kelompok Pengeluaran

-0.24 0.14 0.05 0.79 0.05 0.23 0.09

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kesehatan Sandang

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Makanan Jdi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Bahan Makanan

(5)

Gambar 3. Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Kabupaten Tulungagung Tahun 2015 – 2017 (persen)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok Bahan Makanan pada bulan September 2017 mengalami deflasi sebesar 0.24 persen atau terjadi penurunan nilai indeks dari 112,37 pada bulan Agustus 2017 menjadi 112,11 pada bulan September 2017.

Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, lima sub kelompok mengalami kenaikan indeks, empat sub kelompok yang mengalami penurunan indeks dan dua sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Penurunan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 6,45 persen sedangkan penurunan terendah pada sub kelompok ikan diawetkan yaitu sebesar 0,23 persen. Beberapa komoditas yang menyebabkan deflasi pada kelompok pengeluaran ini diantaranya adalah daging ayam kampong, daging ayam ras dan cumi-cumi. -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

(6)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan September 2017 mengalami kenaikan nilai indeks sebesar 0,14 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,81 pada bulan Agustus 2017 menjadi 130,99 pada bulan September 2017.

Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami penurunan nilai indeks dan dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks. Kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0.56 persen. Sedangkan terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0.01 persen. Rokok kretek dan rokok kretek filter adalah beberapa komoditas yang menyebabkan terjadinya penurunan indeks pada kelompok ini.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan September 2017 mengalami Inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,51 pada bulan Agustus 2017 menjadi 123,57 pada bulan September 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini tiga sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks dan satu sub kelompok tidak mengalami kenaikan indeks. Sub biaya tempat tinggal mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,07 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga mengalami kenaikan terendah sebesar 0,06 persen. Pasir adalah salah satu komoditas yang memberikan sumbangan Inflasi pada kelompok pengeluaran ini.

4. S a n d a n g

Kelompok Sandang pada bulan September 2017 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,79 persen atau nilai indeks dari 115,43 pada Agustus 2017 turun menjadi 116,34 pada bulan September 2017.

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan angka indeks. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,38 persen. Dan sub pengeluaran sandang anak-anak mengalami kenaikan indeks terendah yaitu sebesar 0,18 persen. Emas perhiasan dan celana jeans wanita adalah beberapa komoditas pemicu terjadinya inflasi Tulungagung pada kelompok pengeluaran ini.

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok Kesehatan pada bulan September 2017 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,05 persen atau nilai indeks dari 13119 pada Agustus 2017 naik menjadi 131,25 pada bulan September 2017.

Dari lima sub kelompok yang ada pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks sedangkan tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan angka indeks. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,11 persen. Dan sub kelompok obat-obatan mengalami kenaikan indeks terendah yaitu sebesar 0,01 persen. Sabun mandi dan obat batuk adalah beberapa komoditas pemicu terjadinya inflasi Tulungagung pada kelompok pengeluaran ini

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan September 2017 mengalami kenaikan nilai indeks sebesar 0.23 persen atau nilai indeks dari 118,94 pada Agustus 207 naik menjadi 119,21 pada bulan September 2017.

Dari lima sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks dan dua sub kelompok tidak terjadi perubahan angka indeks. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,41 persen dan terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,09 persen yaitu dari 121,22 pada bulan Agustus 2017 menjadi 121,33 pada bulan September 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, tiga sub kelompok pengeluaran mengalami perubahan indeks dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan angka indeks. Sub kelompok sarana dan penunjang transport mengalami kenaikan angka indeks tertinggi yaitu sebesar 0,29 persen. Ban luar motor dan helm adalah komoditas yang memberikan sumbangan terbesar pada inflasi kelompok pengeluaran ini.

(8)

PERBANDINGAN INFLASI 9 KOTA DI JAWA TIMUR

Penghitungan angka inflasi di 8 kota IHK di Jawa Timur selama September 2017,

tujuh kota mengalami inflasi dan hanya satu kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kediri yaitu mencapai 0,31 persen dan yang terendah Sumenep 0,03 persen. Sedangkan Banyuwangi mengalami deflasi sebesar 0,02 persen..

Tabel .2 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 9 Kota di Jawa Timur

(persen)

Tulungagung, 3 Oktober 2017 Kepala BPS Kab. Tulungagung

Ir. Mohammad Amin,MM

NIP. 19661109 199212 1 001

Kota September 2017 Tahun Kalender year on year

[1] [2] [3] [4] Jember 0,06 2,67 3,67 Banyuwangi -0,02 2,12 2,68 Sumenep 0,03 2,34 3,37 Kediri 0,31 2,88 3,71 Malang 0,05 2,94 3,80 Probolinggo 0,11 2,37 3,02 Madiun 0,12 4,04 4,97 Surabaya 0,26 3,24 3,98 Tulungagung 0,07 1,92 2,66 Jawa Timur 0,19 3,06 3,84 Nasional 0,13 2,66 3,72

Gambar

Tabel 1. Tingkat  Inflasi, Andil  Inflasi, Inflasi Tahun  Kalender dan  Inflasi Year on Year  Tulungagung  Bulan  September  2017  Menurut  Kelompok  Pengeluaran  (2012=100)
Gambar  2. Inflasi Kabupaten Tulungagung Bulan September 2017       Menurut Kelompok Pengeluaran
Gambar    3.  Perkembangan  Inflasi  Tahun  Kalender  Kabupaten  Tulungagung  Tahun 2015 – 2017 (persen)
Tabel .2  Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 9 Kota di Jawa Timur  (persen)

Referensi

Dokumen terkait

ini ke dalam seni kriya dengan media kulit sebagai objek penerapan konsep tersebut. Kulit yang digunakan dalam penciptaan karya berupa kulit yang diolah dengan teknik

pabean, melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan

“Menimbang, bahwa oleh karena Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar dalam permohonan a quo sedang dalam proses pengujian di

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam Bab XX Pasal 351 ayat (1) yang mengandung pengertian suatu perbuatan yang

memiliki gap yaitu ada temuan kepemimpinan yang tidak signifikan serta pada dimensi motivasi kerja dengan pola kepemimpinan memiliki hubungan yang kuat melatarbelakangi

Pada suatu pemancar yang mendapat sambaran petir langsung, maka harus dipasang penangkal petir di puncak menara, dengan demikian jika terjadi petir maka petir tersebut

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Adanya imbas negatif dari rilis data-data Jepang dan China yang di bawah estimasi pelaku pasar membuat laju bursa saham Asia terkoreksi dan memberikan imbas negatif