• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI KADAR KORTISOL SERUM DENGAN SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY PERINATAL EXTENSION II (SNAPPE II) PADA NEONATUS YANG DIRAWAT DI NICU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KORELASI KADAR KORTISOL SERUM DENGAN SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY PERINATAL EXTENSION II (SNAPPE II) PADA NEONATUS YANG DIRAWAT DI NICU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

KORELASI KADAR KORTISOL SERUM DENGAN

SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY

PERINATAL EXTENSION II

(SNAPPE II) PADA

NEONATUS YANG DIRAWAT DI NICU

PUTU VIVI PARYATI NIM 12140181006

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

KORELASI KADAR KORTISOL SERUM DENGAN

SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY

PERINATAL EXTENSION II

(SNAPPE II) PADA

NEONATUS YANG DIRAWAT DI NICU

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

PUTU VIVI PARYATI NIM 12140181006

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL, 13 JUNI 2017

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. I Made Arimbawa, Sp.A(K) dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K) NIP. 19660504 199505 1 002 NIP. 19540504 198311 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Imu Biomedik Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK Prof. Dr. dr. Putu Astawa,Sp.OT(K), M.Kes NIP. 194612131971071001 NIP.195301311980031004

(4)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal, 13 Juni 2017

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No: 129.5/UN14.2.2/PD/2017

Tanggal, 29 Mei 2017

Ketua :

dr. I Made Arimbawa, Sp.A (K)

Anggota :

1.

dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K)

2. Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A (K)

3. dr. Ketut Ariawati, Sp.A (K)

(5)

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Nama : dr. Putu Vivi Paryati

NIM : 12140181006

Program Studi : Magister Ilmu Biomedik (Combine-Degree)

Judul : Korelasi Kadar Kortisol Serum Dengan Score For Neonatal Acute Physiology Perinatal Extension II (SNAPPE II) Pada Neonatus Yang Dirawat Di NICU

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.


Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No.17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 16 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,

(dr. Putu Vivi Paryati)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK

Alamat : Jl. Panglima Sudirman Denpasar, Bali Telepon/Fax : (0361) 223797/ (0361) 246656

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya maka tesis yang berjudul “Korelasi Kadar Kortisol Serum Dengan Score For Neonatal Acute Physiology Perinatal Extension II (SNAPPE II) Pada Neonatus Yang Dirawat Di NICU” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang sudah memberikan bimbingan, pengarahan, sumbangan pikiran, dorongan semangat, dan bantuan yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD yang telah memfasilitasi penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS-1) di Universitas Udayana.

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes, FICS, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi Ilmu Biomedik (combined degree).

3. Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi Ilmu Biomedik (combined degree). 4. Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. I Wayan Sudana, M.Kes yang telah

memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar.

(7)

vii

5. Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K), yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar.

6. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 (KPS PPDS-1), Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr. Ketut Suarta, Sp.A(K), yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan dukungan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan dengan baik.

7. Pembimbing akademik penulis, dr. Ketut Dewi Kumara Wati, Sp.A (K), yang senantiasa membimbing dan mendukung, dan memberikan arahan selama penulis mengikuti program pendidikan dokter spesialis I di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada pembimbing tesis, dr. I Made Arimbawa, Sp.A (K) dan dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A (K), yang senantiasa penuh dengan kesabaran untuk memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

9. Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A (K), dr. Ketut Ariawati, Sp.A (K) dan dr. IGN. Sanjaya Putra, SH, Sp.A (K) selaku penguji yang sudah berkenan memberikan asupan dan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan tesis ini. 10. Seluruh supervisor Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas

Udayana/RSUP Sanglah atas segala bimbingan, dorongan, semangat dan bantuan selama penulis menempuh pendidikan PPDS-1.

11. Rekan sejawat PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah, atas dukungan, kerjasama, doa dan bantuan yang sangat baik selama masa pendidikan PPDS-1.

(8)

viii

12. Kepada orangtua terkasih: I Ketut Supartha dan Yetty. Terima kasih juga kepada mertua yang saya hormati, dr. I Nyoman Gunadhi dan dr. Ni Wayan Sutentri atas segala kasih sayang, perhatian, pengertian, doa, dukungan dan bantuan dalam meraih cita-cita penulis.

13. Kepada suami tercinta I Putu Pradana Sanggita, SE, serta anak tercinta Putu Bara Adyuta Putra Sanggita atas segala kasih sayang, pengertian, kesabaran, pengorbanan, semangat, bantuan dan doanya selama penulis menjalani pendidikan hingga dapat meraih cita-cita penulis.

14. Kepada adik tersayang Kadek Hana Stefanie, Ni Luh Kadek Dwi Widhiarsih Warastri, Ni Nyoman Trisna Yuliharti Tersinanda, Komang Meita Ardila Putri, dan keluarga besar penulis atas segala dukungan, kasih sayang, serta bantuan yang tidak terhingga yang telah diberikan kepada penulis.

15. Terima kasih penulis juga ucapkan kepada semua pihak, sahabat, rekan paramedis, bidan, staf tata usaha dan non paramedis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan PPDS-1.

16. Kepada pasien Neonatal Intensive Care Unit RSUP Sanglah dan keluarga yang telah bersedia menjadi sampel penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan tesis ini. Penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak, untuk lebih menyempurnakan tesis ini, sehingga tesis ini bisa bermanfaat untuk pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan.

Denpasar, 26 Mei 2017 Penulis

(9)

ix

ABSTRAK

KORELASI KADAR KORTISOL SERUM DENGAN SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY PERINATAL EXTENSION II (SNAPPE II) PADA

NEONATUS YANG DIRAWAT DI NICU

Derajat keparahan sakit saat ini mulai dihubungkan dengan kadar kortisol serum sebagai respons hormonal tubuh terhadap stres. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya korelasi kadar kortisol serum neonatus dengan SNAPPE II sebagai gambaran derajat keparahan penyakit.

Penelitian ini menggunakan metode analitik rancangan penelitian potong lintang dengan uji hipotesis korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di NICU RSUP Sanglah Denpasar, periode September 2016 sampai Februari 2017. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan penilaian SNAPPE II saat masuk NICU dan pengambilan darah untuk mengukur kadar kortisol serum. Uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui kekuatan korelasi antar kedua variabel karena salah satu data dengan distribusi tidak normal.

Empat puluh subjek dilakukan pemeriksaan kadar kortisol serum dan dinilai derajat keparahan penyakit saat masuk NICU dengan SNAPPE II. Nilai median kadar kortisol serum neonatus sakit kritis di NICU adalah 14,97 (IQR 3,15-26,79) ng/mL. Rerata skor SNAPPE II pada subjek adalah 19,08 (SB 9,16). Pada analisis korelasi Spearman, didapatkan korelasi positif sedang yang bermakna antara kadar kortisol serum dengan SNAPPE II (r=0,45; p=0,003).

Simpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi positif sedang antara kadar kortisol serum dengan derajat keparahan penyakit pada neonatus sakit kritis di NICU. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antara kadar kortisol serum dengan derajat keparahan penyakit pada neonatus sakit kritis dengan membandingkan anak tidak sakit kritis sebagai kontrol.

(10)

x

ABSTRACT

CORRELATION OF CORTISOL SERUM WITH SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY PERINATAL EXTENSION II (SNAPPE II) IN

NEONATUS TREATED AT NICU

The severity of the disease is now associated with serum cortisol levels as hormonal response to stress. The purpose of this study was to prove the correlation of serum neonate cortisol levels with SNAPPE II values as a description of the severity of the disease when admission at NICU.

This study used cross-sectional analytic study design and correlation test. This study was conducted at NICU Sanglah Hospital Denpasar, the period September 2016 to February 2017. Samples that met the inclusion and exclusion criteria were assessed by SNAPPE II and had collected the blood sample to measure serum cortisol levels. The Spearman correlation test was used to determine the strength of the correlation between the two variable because one of the data distribution was not normal.

Forty subjects underwent examination of serum cortisol levels and the severity of the disease was assessed when admitted to NICU by SNAPPE II. The median of critically ill neonatal serum cortisol levels in this study was 14.97 (IQR 3.15-26.79) ng/mL. The mean of SNAPPE II in this study was 19.08 (SD 9.16). In Spearman correlation analysis, there was a significant positive correlation between serum cortisol level with SNAPPE II (r = 0.45; p = 0.003).

The conclusion of this study showed a moderate positive correlation between serum cortisol levels and the severity of the disease in critically ill neonates in NICU. Further research is needed to determine the association between serum cortisol levels with the severity of the disease in critically ill neonates by comparing uncritically critical children as controls.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan umum ... 5 1.3.2 Tujuan khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5

(12)

xii

1.4.1 Manfaat akademis ... 5

1.4.2 Manfaat praktis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Neonatus Sakit Kritis ... 7

2.2 Respon Neonatus terhadap Paparan Stres ... 11

2.3 Kortisol ... 13

2.3.1 Kelenjar adrenal fetus ... 14

2.3.2 Biosintesis kortisol ... 17

2.4 Sistem Skoring Derajat Keparahan Sakit ... 22

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 27

3.1 Kerangka Berpikir ... 27

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 30

3.3 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB IV METODE PENELITIAN ... 31

4.1 Rancangan Penelitian ... 31

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

4.3 Penentuan Sumber Data ... 31

4.3.1 Populasi penelitian ... 31

4.3.2 Sampel penelitian ... 31

4.3.2.1 Kriteria inklusi ... 32

4.3.2.2 Kriteria eksklusi ... 32

(13)

xiii

4.3.4 Perhitugan besar sampel ... 32

4.4 Variabel Penelitian ... 33

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 33

4.6 Instrumen Penelitian ... 37

4.7 Prosedur Penelitian ... 38

4.7.1 Penilaian pasien... 38

4.7.2 Prosedur pemeriksaan kadar kortisol ... 39

4.7.3 Prosedur penilaian SNAPPE II ... 40

4.8 Analisis Data ... 41

4.9 Alur Penelitian ... 42

4.10 Kelaikan Etik... .... 43

BAB V HASIL PENELITIAN ... 44

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 45

5.2 Korelasi Kadar Kortisol Serum dengan SANPPE II pada Neonatus Sakit Kritis di NICU ... 46

BAB VI PEMBAHASAN ... 48

6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 48

6.2 Korelasi Kadar Kortisol Serum dengan SANPPE II pada Neonatus Sakit Kritis di NICU ... 53

6.3 Kelebihan dan Kelemahan Penelitian ... 55

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 56

7.1 Simpulan ... 56

(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Rerata kadar kortisol BKB dan BCB usia 2 jam hingga 7 hari ... 19 Tabel 2.2 Score for Neonatal Acute Physiology Perinatal Extension II ... 25 Tabel 5.1 Karakteristik subjek penelitian. ... . 45 Tabel 5.2 Analisis korelasi Spearman kadar kortisol serum dengan SNAPPE II… 47

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mekanisme HPAneonatuspada kondisi stres ... 12

Gambar 2.2 Zona pada kelenjar adrenal ... 15

Gambar 2.3 Alur biosintesis kortikosteroid korteks adrenal ... 18

Gambar 3.1 Bagan kerangka berpikir ... 29

Gambar 3.2 Bagan kerangka konsep ... 30

Gambar 4.2 Alur penelitian ... 42

Gambar 5.1 Profil penelitian ... 44

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : adrenocorticotropic hormone

BBLASR : Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

BBLSR : Bayi Berat Lahir Sangat Rendah BCB : bayi cukup bulan

BKB : bayi kurang bulan

CRH : corticotropin releasing hormone FiO2 : fraksi oksigen

HPA : hipotalamus-pituitari-adrenal IQR : Interquartile Range

KMK : kecil masa kehamilan

NICU : Neonatal Intensive Care Unit PaO2 : parsial oksigen

SNAP : Score for Neonatal Acute Physiology

SNAPPE : Score for Neonatal Acute Physiology Perinatal Extension SNAPPE II : Score for Neonatal Acute Physiology Perinatal Extension II

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 63

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian ... 64

Lampiran 3. Penjelasan dan Informasi ... 65

Lampiran 4. Persetujuan Setelah Penjelasan ... 68

Lampiran 5. Kuisioner ... 70

Lampiran 6. Data Kadar Kortisol Serum ... 74

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Adapun peranan DAU di wilayah Banten selama tahun 2001-2005 adalah (a) meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah tercermin pada nilai Indeks Williamson dari 0,45

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur tahun 2013 yang tertinggi adalah tamatan SD yaitu sebesar 29 persen dan yang terendah adalah

Pada proses ini, jumlah piksel yang terkandung pada citra direduksi (dikurangi) dengan metode PCA dan prinsip ruang eigen, di mana hasil dari reduksinya berupa vektor ciri yang

Oleh karena itu perubahan RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018 disusun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang

73 3 Pola tanam pembenihan kerapu cantang di BPBAP Situbondo 74 4 Pola tanam kegiatan pembesaran kerapu cantang di KJA BPBAP Situbondo 76 5 Kandungan nutrisi pakan ikan

• Sasaran Strategis: Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual System, dengan indikator Kinerja Utama yaitu Prosentase

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri