BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Abses cerebri dapat terjadi pada anak usia berapapun namun yang Abses cerebri dapat terjadi pada anak usia berapapun namun yang paling
paling lazim lazim antara antara usia usia 4 4 sampai sampai 8 8 tahun. tahun. Penyebab Penyebab abses abses cerebri cerebri adalahadalah embol
embolisasi karena isasi karena penypenyakit jantung kongenakit jantung kongenital denganital dengan shunt shunt dari kanan ke kiridari kanan ke kiri (terutama tetralogi Fallot), meningitis, otitis media kronis dan mastoiditis, ineksi (terutama tetralogi Fallot), meningitis, otitis media kronis dan mastoiditis, ineksi jaringan
jaringan lunak lunak dari dari muka muka atau atau kulit kulit kepala, kepala, selulitis selulitis orbita, orbita, ineksi ineksi gigi, gigi, lukaluka tembus kepala, status imunodeisiensi, dan ineksi
tembus kepala, status imunodeisiensi, dan ineksi shunt shunt !entrikulo"peritoneum. !entrikulo"peritoneum.## Abses serebri adalah
Abses serebri adalah inekineksi si intraseintraserebral okal rebral okal yang muncul sebagaiyang muncul sebagai area serebritis lokal dan berkembang menjadi kumpulan pus yang dikelilingi oleh area serebritis lokal dan berkembang menjadi kumpulan pus yang dikelilingi oleh kapsul yang ber!askularisasi baik. Abses serebri sering terjadi berkaitan dengan kapsul yang ber!askularisasi baik. Abses serebri sering terjadi berkaitan dengan mal
malormormasi asi janjantuntung g konkongengenital dan ital dan dapdapat at munmuncul cul nyanyata ta padpada a saat saat lahlahir ir ataatauu bermaniestasi
bermaniestasi pada pada usia usia de$asa. de$asa. %ua %ua komplikasi komplikasi pada pada susunan susunan sara sara pusat pusat yangyang paling
paling serius serius yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan penyakit penyakit jantung jantung ba$aan ba$aan (P&') (P&') adalahadalah trombosis serebral dan abses serebri.
trombosis serebral dan abses serebri.
Abses serebri dapat berasal dari (#) penyebaran langsung dari ineksi Abses serebri dapat berasal dari (#) penyebaran langsung dari ineksi jaringan
jaringan non"neural non"neural di di sekitarnya sekitarnya seperti seperti sinusitis sinusitis paranasal, paranasal, otitis otitis media,media, mastoi
mastoiditis atau ditis atau inekineksi si gigi* () gigi* () penyepenyebaran hematogbaran hematogen en dari tempat ineksi yangdari tempat ineksi yang jauh
jauh seperti seperti endokarditis, endokarditis, ineksi ineksi paru, paru, ineksi ineksi gastrointestinal* gastrointestinal* (+) (+) akibat akibat traumatrauma kepala atau tindakan pembedahan yang
kepala atau tindakan pembedahan yang menyebabkan ineksi langsung pada otak.menyebabkan ineksi langsung pada otak. Pas
Pasien ien dendengan gan P&' P&' siansianotiotik k (de(dengangan n rigright"tht"to"lo"let et shushunt) nt) memmemilikilikii resi
resiko ko yanyang g leblebih ih tintinggi ggi untuntuk uk menmenderderita ita absabses es sereserebri bri dimdimana ana P&' P&' siansianotiotik k merupakan aktor resiko pada #,"-,4 dari seluruh kasus serebri. /tudi dari merupakan aktor resiko pada #,"-,4 dari seluruh kasus serebri. /tudi dari 0enon et al melaporkan bah$a dari 12 pasien abses serebri, enam diantaranya 0enon et al melaporkan bah$a dari 12 pasien abses serebri, enam diantaranya (8) memiliki P&' sianotik
(8) memiliki P&' sianotik dan keseluruhannya merupakan penderita 3etralogi o dan keseluruhannya merupakan penderita 3etralogi o Fallot.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Abses cerebri adalah kumpulan okus bahan ineksi didalam otak, atau kumpulan pus pada jaringan intraparencym otak. Abses serebri merupakan ineksi yang relati jarang tetapi merupakan suatu hal yang mengancam ji$a pada anak. Abses serebri sendiri merupakan komplikasi yang serius dari
sianosis pada penyakit jantung ba$aan yang tak dikoreksi.+ 2. Epidemiologi
3etralogy o Fallot yang tidak dioperasi merupakan aktor predisposisi penting abses serebri. ejadian abses serebri berkisar antara 2"#8,1 pada penderita 3o. asus komplikasi abses serebri pada pasien tetralogy o allot
yang tidak dioperasi paling sering pada anak di atas usia tahun.4
Pada kebanyakan serangkaian kasus pasien dari negara"negara maju, penyakit jantung sianosis merupakan aktor resiko yang paling sering diidentiikasi sebagai penyebab abses serebri pada pasien"pasien dengan imunokompeten.2
5egara yang sedang berkembang mempunyai insidensi yang lebih besar dibandingkan dengan negara maju. Frekuensi insidensi abses otak adalah +"4,+ per satu juta penduduk. Penelitian di Amerika menetapkan insidensi abses otak
adalah #,# per #66.666 penduduk per tahun dengan case fatality ratio +1. %i Amerika insidensi kasus abses otak tampak cenderung makin meningkat, yang sering dikaitkan dengan bertambahnya pasien pasien yang mengalami gangguan imunologi akibat ineksiineksi oportunistik seperti A7%/.
7nsiden abses serebri di Amerika terdapat lebih banyak penderita laki"laki dibandingkan perempuan, dengan rasio dari #,+ # hingga + #. entang usia pasien dengan abses serebri adalah dari bayi hingga usia de$asa.
3. Etiologi
'akteri"bakteri yang menjadi penyebab adalah stapylococcus aureus, streptokokus (!iridan, pneumokokus, mikroaeroilik), organisme anaerob (kokus gram"positi, Bacteroides spp, Fusobacterium spp, Prevotella spp,
ToF
Hipoksia jaringan
Pembentukan area nekrotik - infeksi
Otak
Polisitemia dan HiperviskositasAliran darah lambat pada serebral
Mikrotrombi dan ensefalomalasia fokal Right to left shunt
Terleatin!a sistem sirkulasi pulmuonal
Pen!aringan bakteri menurun
bakteremia
Actinomyces spp, dan Clostridium spp), dan basil aerob gram"negati (enterik batang, Proteus spp, Pseudomonas aeruginosa, Citrobacter diversus dan
Haemophilus spp). /atu organisme akan dikultur dari sebagian besar kasus abses (16), dua dari 6, tiga atau lebih banyak akan dikenali pada #6 kasus. Abses yang disertai dengan ineksi mukosa (sinusitis) seringkali memiliki bakteri anaerob.#
'eberapa patogen penyebab abses serebral sebagai komplikasi dari penyakit tetralogy o allot antara lain Streptococcus milleri, Staphylococcus,
dan Haemophilus.4
9okasi dan kondisi predisposisi abses memberi petunjuk tentang kemungkinan penyebabnya. Abses otak yang berhubungan dengan penyebaran langsung dari sinus atau okus odontogenik cenderung berlokasi di rontal dan disebabkan oleh streptococci aerob atau anaerob (termasuk streptococcus milleri), enterobacteriaceae, staphylococcus aureus. Abses sekunder dari ineksi telinga biasanya berlokasi di temporal atau serebellar, dengan organisme penyebab mencakup streptococci dan pseudomonas aeruginosa. Abses otak pasca trauma biasanya disebabkan oleh S.aureus, streptococci atau
enterobacteriaceae. Penyebaran hematogen dari okus yang jauh biasanya menyebabkan abses multipel di distribusi arteri serebri media. Haemophillus aphrophillus, relati sering dijumpai pada P&' sianotik, sedangkan S.aureus
adalah penyebab utama abses pada endokarditis. Pada studi pada pasien P&', mikroorganisme penyebab yang paling sering adalah cocci gram-positive, Streptococcus milleri, Streptococcous viridans, microaerophilic, Staphylococcus aureus dan streptococci anaerob.
. P!tofisiologi
Pada pasien dengan Penyakit &antung 'a$aan (P&') sianotik, right-to-left shunt dalam jantung memungkinkan resirkulasi darah yang tidak teroksigenasi
dengan baik ke sirkulasi sistemik. ondisi ini menyebabkan hipoksia pada sirkulasi sistemik dan jaringan, termasuk juga otak. :ipksia pada otak dapat menyebabkan pembentukan area nekrotik yang menjadi predisposisi untuk ineksi otak. :ipoksia juga menyebabkan polisitemia dan hiper!iskositas yang menyebabkan aliran darah lambat pada mikrosirkulasi serebral sehingga memungkinkan terbentuknya mikrotrombi dan ensealomalasia okal. Pasien dengan P&' tampaknya memiliki area dengan perusi rendah pada otak akibat hipoksemia berat yang kronis, juga peningkatan !iskositas darah akibat polisitemia sekunder. Area dengan perusi rendah ini rentan terhadap penyebaran mikroorganisme yang mungkin terdapat di aliran darah. ;ara penyebaran hematogen berperan dalam terbentuknya abses multiple.,1
Pembentukan abses serebri pada pasien 3o juga dipengaruhi oleh paparan otak terhadap bakterimia. Pertama, bakterimia dapat disebabkan oleh terle$atinya sistem sirkulasi pulmonal, karena sistem ini memiliki eek penyaringan bakteri melalui agositosis. Pada pasien dengan P&' sianotik,
terdapat right"to"let shunt yang memungkinkan darah !ena jantung, tidak melalui sirkulasi pulmonal, sehingga bakteri di aliran darah tidak disaring
melalui sirkulasi pulmonal, dimana biasanya bakteri"bakteri ini akan disingkirkan oleh agositosis. edua, jantung itu sendiri menjadi predisposisi untuk terbentuknya !egetasi pada katup. &ika terjadi bakteremia, bakteri akan berada pada !egetasi. 7ni kemudian akan menjadi sumber emboli yang jika
mencapai otak akan menyebabkan terbentuknya abses otak. ,1 ". #!nifest!si Klinis
<ambaran klinis mencakup nyeri kepala yang konstan dan progresi, muntah, papil edema, deisit neurologis okal, kon!ulsi, menigismus dan perubahan kesadaran.8 3idak ada tanda patognomonis sebagian besar pasien menunjukkan tanda klinis yang bergantung pada lokasi lesi nyeri kepala, muntah, demam, perubahan kesadaran, seizure dan kelemahan motorik adalah gejala yang paling
sering dijumpai. %emam tidak selalu dijumpai, dan hanya +6"22 dari pasien mengalami demam =+8,2>;. %eisit neurologis okal dijumpai pada 46"6 pasien, bergantung lokasi lesi. 0aka trias gejala abses otak yaitu demam, nyeri kepala dan deisit neurologis hanya terlihat pada #2"+6 pasien. Penurunan kesadaran dengan kaku kuduk dapat terjadi pada kasus dimana terdapat peningkatan eek masa yang menyebabkan herniasi atau pada kasus dimana
terdapat ruptur intra!entrikel dari abses serebri.,1,8
Di!gnosis
Pada diagnosis abses serebri pada pasien dengan P&' dapat dilakukan pemeriksaan darah rutin, elektroensealogram (??<), dan juga pemeriksaan
radiologi ;3"/can. Pada pemeriksaan darah rutin, jumlah sel darah putih dapat normal atau meningkat, dan biakan darah adalah positi hanya pada beberapa kasus. Pada lebih dari 86 kasus, pemeriksaan elektroensealogram (??<) memperlihatkan perlambatan setempat, dan skenning radionukleotid otak
menunjukkan daerah penguatan karena rusaknya sa$ar darah otak. /ken tomograi komputasi (;3) dan pencitraan resonansi magnetik (07) merupakan metode yang paling dapat dipercaya untuk memperagakan pembentukan serebritis dan abses.#
Pemeriksaan C-Scan dengan kontra membantu dalam deteksi a$al, menentukan lokasi abses, ukuran dan staging abses, jumlah, eek massa, edema, dan pergeseran dan ada tidaknya ruptur intra!entrikuler. Abses yang terjadi akibat penyebaran hematogen yang biasanya dijumpai pada pasien P&' sianotik, biasanya multiple dan terletak di daerah gray-!hite matter "unction dan berlokasi
di teritori arteri serebri media.
<ambaran imaging dari abses serebri bergantung pada stadium pada saat dilakukan imaging dan sumber ineksi. /ebagian besar abses menunjukkan edema yang cukup nyata disekelilingnya, yang umumnya muncul pada tahap late cerebritis atauearly capsule formation, sekunder akibat eek masa.
Pada ase a$al, ;3"/can tanpa kontras hanya menunjukkan abnormalitas berupa area hipodens dengan eek massa dan pada ase lanjut ring enhancment hampir selalu terlihat. 3umor metastase, high grade glioma, inark serebri, limoma, hematoma atau kontusio serebri yang mengalami penyembuhan, toksoplasmosis, dan nekrosis radiasi harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding abses serebri, yang juga terlihat sebagai lesi ring enhancing. 9ingkaran
cincin pada abses biasanya lebih tipis jika dibandingkan dengan lesi neoplastik.
<ambar # A) <ambar @"ray dada menunjukkan gambaran jantung yang berbentuk seperti sepatu* ') ?chocardiography
menunjukkan adanya /% yang besar, o!erriding aorta, hipertrophy !entrikel kanan* ;) <ambaran resolusi tinggi ;3"otak menunjukkan suatu sugesti gambaran abses yang besar pada regio temporo"parietal yang dikonirmasi di 07 otak* %) 07 otak, AoBAorta, 'AB'rain Abscess, 9AB9et Atrium, 9B9et entricle, Bight entricle.8
Pen!t!l!$s!n!!n
0anajemen a$al abses otak adalah diagnosis segera dan pemberian regimen antibiotik yang didasarkan atas kemungkinan penyebab dan organisme yang paling mungkin.# 0anajemen abses serebri pada pasien P&' sianotik sedikit lebih rumit. Pasien"pasien ini tidak hanya memiliki resiko kardio!askular namun juga sejumlah deek koagulasi yang meningkatkan resiko anastesi dan pembedahan. 0anajemen yang ideal dari abses otak bertujuan untuk mengurangi eek massa dan tekanan intrakranial dan kontrol yang eekti terhadap proses ineksinya. 3erdapat + pilihan terapi untuk abses serebri #) obat"obatan* ) aspirasi* atau +) eksisi total.
Pada pasien dengan durasi penyakit C minggu, terapi obat"obatan saja dapat berhasil jika kondisi berikut terpenuhi
#. Agen penyebab diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi sebagai hasil dari kultur cairan serebrospinal atau drainase dari telinga atau sinus,
. Pasien tidak menunjukkan gangguan ungsi neurologis,
+. 3idak dijumpai tanda"tanda peningkatan tekanan intra kranial, 4. Dkuran diameter abses kurang dari C + cm.
Antibiotik empiris untuk lesi yang disebabkan P&' sianotik adalah ceotaEime atau cetriaEone dan metronidazole yang kemudian harus diganti berdasarkan hasi uji sensiti!itas. %urasi terapi antibiotik biasanya diberikan
selama 4" minggu.
Kompli$!si
omplikasi yang paling sering dari abses serebri adalah herniasi, hidrosealus obstukti, ruptur abses ke ruang subarakhnoid atau !entrikel. :erniasi dapat diketahui dengan adanya kompresi batang otak yang progresi. eadaan ini membutuhkan penanganan darurat dengan tindakan pembedahan segera.
P%ognosis
0ortalits abses otak telah menurun secara bermakna sekitar 2"#6 dengan penggunaan C-Scan atau 07 dan antibiotik segera serta manajemen bedah. Faktor"aktor yang terkait dengan mortalitas yang tinggi pada saat masuk
adalah abses multiple, koma, dan kurangnya asilitias ;t"/can. /ekuele jangka panjang terjadi pada setidaknya pada 26 dari penderita yang bertahan hidup dan
meliputi hemiparesis, kejang, hidrosealus, kelainan sara kranialis, dan masalah belajar dan perilaku.#
BAB III KESI#PULAN
Abses cerebri merupakan kumpulan okus bahan ineksi didalam otak, atau kumpulan pus pada jaringan intraparencym otak. Abses serebri sering terjadi berkaitan dengan malormasi jantung kongenital dan dapat muncul nyata pada saat lahir atau bermaniestasi pada usia de$asa. ejadian abses serebri berkisar antara 2"#8,1 pada penderita 3o. asus komplikasi abses serebri pada pasien tetralogy o allot yang tidak dioperasi paling sering pada anak di atas usia tahun.
Pada studi pada pasien P&', mikroorganisme penyebab yang paling sering adalahcocci gram-positive, Streptococcus milleri, Streptococcous viridans, microaerophilic, Staphylococcus aureus dan streptococci anaerob. <ambaran klinis mencakup nyeri kepala yang konstan dan progresi, muntah, papil edema, deisit neurologis okal, kon!ulsi, menigismus dan perubahan kesadaran.
Pada diagnosis abses serebri pada pasien dengan P&' dapat dilakukan pemeriksaan darah rutin, elektroensealogram (??<), dan juga pemeriksaan
radiologi ;3"/can. 0anajemen yang ideal dari abses otak bertujuan untuk mengurangi eek massa dan tekanan intrakranial dan kontrol yang eekti terhadap proses ineksinya. 3erdapat + pilihan terapi untuk abses serebri #) obat"obatan*
) aspirasi* atau +) eksisi total.
omplikasi yang paling sering dari abses serebri adalah herniasi, hidrosealus obstukti, ruptur abses ke ruang subarakhnoid atau !entrikel. Faktor" aktor yang terkait dengan mortalitas yang tinggi pada saat masuk adalah abses multiple, koma, dan kurangnya asilitias ;t"/can.
DA&TA' PUSTAKA
#. 'ehrman ?, liegman , Ar!in A0. Bu#u A"ar $lmu %esehatan Ana# &elson. ?disi #2. ol.+. &akarta Penerbit ?<;, 6#.
. Fitri F7. Abses Serebri Pada etralogy 'f Fallot . %epartemen 5eurologi, Fakultas edokteran D/D. /DP :.Adam 0alik. 0edan, 6##.
+. 0anuel et al. Brain Abscess in (ncorrected etralogy of Fallot )iagnosed during Preparation for Computed Cardiac Angiotomography. &urnal o ;ardio!ascular %iseases %iagnosis, ol.+ 7ssue., 6#2.
4. uslie :, %armadi. )iagnosis dan ata *a#sana etralogy of Fallot. ;%" 6. ol.46, 5o.+, 6#+.
2. 0oorthy et al. +anagement 'f Brain Abscess An 'vervie!. &eurosurgical Focus. 0edscape, 6668.
. Gijanarko FG, 3urchan %.. Brain Abscess ith Congenital Heart )esease. 'edah /ara /olo, / %r. 0ur$adi* /urakarta, 6#6.
1. Hasmin AA,una!i"aya /. A Child ith etralogy 'f Fallot Presenting ith Complication 'f $nfective /ndocarditis, Cerebral Abscess, And (ndernutrition. 9aporan asus. &urnal 7lmiah edokteran, Fakultas edokteran Dni!ersitas Ddayana"/ /anglah* 'ali, 6#2.
() <haor 3, Amin 0D. +ultiple Brain Abscesses $n A Child ith Congenital Cyanotic Heart )isease. & Pak 0ed Assoc, 2(#)*6+"62. 66.