• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAUHILAH GAYA HIDUP ORANG KAFIR (Renungan 1 Muharram 1429 H sampai saat ini)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAUHILAH GAYA HIDUP ORANG KAFIR (Renungan 1 Muharram 1429 H sampai saat ini)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No.51/Th.2/ Dzulhijjah 1429H/ Desember 2008 Jum’at – IV

JAUHILAH GAYA HIDUP ORANG KAFIR

(Renungan 1 Muharram 1429 H sampai saat ini)

Alhamdulillah beberapa hari lagi kita akan berada di bulan Muharram, berarti sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 1429 H, menuju tahun yang baru 1430 H. Di tahun baru ini, kita semua harus senantiasa meningkatkan pengabdian kita kepada Allah SWT. Kalau di tahun-tahun yang telah lalu, kita masih sering melakukan berbagai kesalahan, maka marilah kita memperbaiki diri menuju kesempurnaan. Jika dimasa lalu masih banyak kemaksiatan yang dilakukan, marilah kita ganti kemaksiatan-kemaksiatan itu dengan giat memperbanyak amal saleh sebagai bekal kita untuk masa yang akan datang.

Pada dasarnya perjalanan hidup manusia melalui empat tahap yaitu dua kali mati dan dua kali hidup, seperti firman Allah :

y

#

ø

x

.

š

χρ

ã

à

õ

3

s

?

«

!

$

$

Î

/

ö

Ν

ç

G

Ψ

à

2

u

ρ

$

Y

?

u

θ

ø

Β

r

&

ö

Ν

à

6≈

u

Š

ô

m

r

'

s

ù

(

§

Ν

è

O

ö

Ν

ä

3

ç

G

Ï

ϑ

ã

ƒ

§

Ν

è

O

ö

Ν

ä

3‹

Í

ø

t

ä

§

Ν

è

O

Ï

µ

ø

Š

s

9

Î

)

š

χθ

ã

è

y

_

ö

è

?

∩⊄∇∪

Artinya : ”Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,

kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (QS: Al-Baqaroh:28).

Manusia diciptakan Allah dari tidak ada (mati yang petama). Pada waktu itu manusia masih menjadi sesuatu yang belum bisa disebut. Lalu Allah kirim kedunia (hidup yang pertama) untuk mengemban amanah, yaitu sebagai khalifah Allah di bumi, dengan tugas memakmurkannya (beribadah kepadanya). Allah memberikan perbekalan yang cukup berupa Al-Qur’an dan Sunnah untuk bertugas dengan baik. Setelah masa tugasnya selesai, maka Allah tempatkan manusia di alam kubur (mati yang kedua). Hari terakhir (hidup yang kedua), yaitu hari perhitungan seluruh amal perbuatan kita, apakah kita mendapatkan rapor yang baik, dimana tempatnya surga, atau mendapat rapor dengan nilai buruk dan tempatnya di neraka. Pada saat itu tidak ada lagi arti penyesalan. Benar sekali kata seorang ulama besar Tabi'in, bernama Hasan Al-Basri, "Wahai manusia sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari, setiap hari berkurang, berarti berkurang pula bagianmu." Umar bin Khatab berkata, "Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab oleh Allah."

Alloh telah memberikan berbagai macam nikmat kepada seluruh makhluk di alam ini terutama kepada hamba-Nya yang berimana diantaranya kesempatan yang diberikan Allah bagi kita untuk bisa hidup sampai saat ini agar kita dapat memohon

(2)

pengampunan pada Allah atas seluruh dosa yang telah kita perbuat selama ini. Marilah kita bersyukur pada Alloh atas semua nikmat tersebut. Alloh berfirman:

β

Î

)

u

ρ

(

#

ρ

ã

è

s

?

s

π

y

ϑ

÷

è

Ï

Ρ

«

!

$

#

Ÿ

ω

!

$

y

δθ

Ý

Á

ø

t

é

B

3

χ

Î

)

©

!

$

#

Ö

θ

à

t

ó

s

9

Ò

Ο‹

Ï

m

§

∩⊇∇∪

Artinya : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang”. (QS. An-Nahl [16]: 18).

Seandainya lautan di alam dunia ini menjadi tinta, pohon-pohon di permukaan bumi ini dijadikan pena-Nya untuk mencatat nikmat-nikmat Alloh Ta’ala, maka takkan cukup untuk mencatatnya. Nikmat yang paling besar yang diberikan kepada hamba-Nya yang beriman adalah nikmat Iman dan Islam. Dengan keimanan, seseorang dapat mencapai ridha Alloh Ta’ala.

Di dalam diri seseorang, keimanan itu dapat berubah-ubah terkadang meningkat, terkadang merosot. Dengan melakukan amalan shalih dan menjalankan perintah Alloh, keimanan kita bisa meningkat. Dan dengan pelanggaran syari’at dan berbuat maksiat, keimanan seseorang bisa merosot.

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam Mustadrak dengan sanad yang hasan, lihat as-Shahihah 1585, yang artinya : “Sesungguhnya keimanan dapat menjadi lekang bagaikan baju yang berubah usang. Karena itu

mintalah kepada Alloh agar Dia memperbaharui iman dalam hati kalian.

Perlu kita sadari bahwa karena kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan peningkatan keimanan telah merusak moral kaum muslimin. Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang mestinya menjadi pegangan telah ditinggalkan oleh sebagian besar saudara kita, sebagai gantinya mereka rame-rame menghadapkan wajah dan pikirannya kepada orang-orang barat yang pada umumnya mereka adalah orang-orang kafir. Islam mendapat tantangan dari berbagai pihak, Yahudi dan Nasrani yang semakin gencar merusak sendi-sendi Islam, sehingga tidak sedikit umat Islam yang tidak tahu akan aqidahnya sendiri. Sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an.

s

9

u

ρ

4

y

Ì

ö

s

?

y

t

ã

ß

Š

θ

å

κ

u

$

ø

9

$

#

Ÿ

ω

u

ρ

3

t

|

Á

¨

Ψ9

$

#

4

®

L

y

m

y

ì

Î

6

®

K

s

?

ö

Ν

å

κ

t

J

¯

=

Ï

Β

3

ö

è

%

χ

Î

)

y

è

δ

«

!

$

#

u

θ

è

δ

3

y

ç

λ

ù

;

$

#

3

È

È

s

9

u

ρ

|

M

÷

è

t

7

¨

?

$

#

Ν

è

δ

u

!

#

u

θ

÷

δ

r

&

y

÷

è

t

/

Ï

%

©

!

$

#

x

8

u

!

%

y

`

z

Ï

Β

É

Ο

ù

=

Ï

è

ø

9

$

#

 

$

t

Β

y

7

s

9

z

Ï

Β

«

!

$

#

Ï

Β

<c

Í

<

u

ρ

Ÿ

ω

u

ρ

A

#

1

Å

Á

t

Ρ

∩⊇⊄⊃∪

Artinya : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka

(3)

setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan

penolong bagimu”. (QS. Al-Baqarah [2]: 120)

Mereka mamasukkan gaya hidup mereka yang rusak dan keropos ke dalam tatanan hidup kaum muslimin yang indah nan damai ini. Dengan propaganda yang bertubi-tubi mereka tanamkan dogma bahwa ajaran Islam ini sudah kuno tak layak untuk direalisasikan di zaman modern ini. Dan realita yang ada, tak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan kaum muslimin telah mencontoh kehidupan orang-orang kafir.

Atas dasar itulah, kami mengajak kaum muslimin seluruhnya agar berhati-hati terhadap pemikiran orang kafir dan jauhilah gaya hidup mereka, karena dengan mengikuti gaya hidup mereka berarti kita telah bersikap loyal terhadap mereka. Sedangkan berloyalitas kepada orang kafir hukumnya haram. Sebagaimana firman : Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka, sesungguhnya Alloh tidak

memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (QS. Al-Maidah [5]: 51).

Dan termasuk pokok-pokok aqidah Islam adalah wajib bagi setiap muslim untuk berloyalitas kepada sesamanya dan memusuhi orang-orang kafir. Maka hendaknya ia mencintai ahli tauhid dengan penuh keikhlasan dan memberikan wala’ (kasih sayang) kepada mereka. Hendaknya membenci ahli syirik dan menegakkan pilar permusuhan terhadap mereka. Dan inilah ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihi salam dan ummatnya. Kita diperintah untuk mencontoh mereka. Sebagaimana Alloh berfirman dalam Al-Qur’an.

Sesungguhnya telah ada suri tauladan bagimu pada Ibrahim dan orang yang bersama degan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Alloh. Kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Alloh saja. “Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Alloh.” Ibrahim berkata: “Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami

bertaubat dan kepada Engkaulah kami kembali.” (QS. Al-Mumtahanah [60]: 4).

Bahkan Alloh Ta’ala melarang orang-orang mu’min berloyalitas terhadap orang kafir walaupun mereka itu orang yang paling dekat. Sebagaimana Alloh telah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu,

maka mereka-mereka itulah orang-orang yang zhalim. (QS. At-Taubah [9]: 23).

Alloh dengan tegas melarang kita bersikap loyal terhadap orang kafir. Diantara bentuk loyalitas adalah meniru gaya hidup mereka seperti ikut serta dalam perayaan

(4)

hari besar mereka semisal perayaan natal, valentine, tahun baru masehi, dan hari raya lainnya. Padahal Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ُِْْ ََُ ٍمَِْ َََّ َْ

Artinya : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Tirmdizi dan Abu Dawud, dikatakan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaul Ghalil: Hasan Shahih 1269)

Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dan para ulama melarang kita menyerupai gaya hidup/kebudayaan mereka. Alloh berfirman dalam surat Al-Mumtahanah ayat pertama

$

p

κ

š

r

'

¯

t

ƒ

t



Ï

%

©

!

$

#

(

#

θ

ã

Ζ

t

Β

#

u

Ÿ

ω

(

#

ρ

ä

Ï

G

s

?

Íi

ρ

ß

t

ã

ö

Ν

ä

.

¨

ρ

ß

t

ã

u

ρ

u

!

$

u

Ï

9

÷

ρ

r

&

š

χθ

à

)

ù

=

è

?

Ν

Í

κ

ö

$

s

9

Î

)

Í

ο

¨

Š

u

θ

y

ϑ

ø

9

$

$

Î

/

ô

s

%

u

ρ

(

#

ρ

ã

x

x

.

$

y

ϑ

Î

/

Ν

ä

.

u

!

%

y

`

z

Ïi

Β

Èd

,

y

s

ø

9

$

#

t

βθ

ã

_

Ì

ø

ƒ

ä

t

Αθ

ß

§

9

$

#

ö

Ν

ä

.

$

ƒ

Î

)

u

ρ

 

β

r

&

(

#

θ

ã

Ζ

Ï

Β

÷

σ

è

?

«

!

$

$

Î

/

ö

Ν

ä

3

În

/

u

β

Î

)

÷

Λ

ä

Ψ

ä

.

ó

Ο

ç

F

ô

_

t

y

z

#

Y

y

γ

Å

_

Î

û

Í

?‹

Î

6

y

u

!

$

t

ó

Ï

G

ö

/

$

#

u

ρ

Î

A$

|

Ê

ó

.

s

4

t

βρ

Å

¡

è

@

Ν

Í

κ

ö

$

s

9

Î

)

Í

ο

¨

Š

u

θ

y

ϑ

ø

9

$

$

Î

/

O

$

t

Ρ

r

&

u

ρ

Þ

Ο

n

=

÷

æ

r

&

!

$

y

ϑ

Î

/

÷

Λ

ä

ø

Š

x

÷

z

r

&

!

$

t

Β

u

ρ

÷

Λ

ä

Ψ

n

=

÷

æ

r

&

4

t

Β

u

ρ

ã

&

ù

#

y

è

ø

t

ƒ

ö

Ν

ä

Ï

Β

ô

s

)

s

ù

¨

|

Ê

u

!

#

u

θ

y

È

≅‹

Î

6

¡

¡

9

$

#

∩⊇∪

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Nabi Muhammad) karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir rasul da mengusir kamu karena kamu beriman kepada Alloh, Rabbmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari ridha-Ku (jangan kamu berbuat demikian), kamu beritakan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka

sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus”.

Dengan demikian, berloyalitas terhadap orang kafir –mencakup gaya hidup mereka dan menyerupai ciri khas mereka. Maka sepatutnya bagi kaum muslimin untuk merealisasikan pokok-pokok Islam, di antaranya ialah memberikan wala’ (loyalitas) kepada sesama muslim dan bara’ (membenci dan memusuhi) orang-orang kafir.

Setelah kita mengetahui uraian diatas, maka muncul pertanyaan di benak kita: Kapankah seorang dikatakan berloyalitas kepada orang kafir ?. Seorang muslim dikatakan loyal kepada orang kafir jika :

(5)

Sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut”.

2) Safar ke negara mereka dengan tujuan berekreasi

Safar ke negara orang kafir dengan tujuan berekreasi sangatlah dilarang, kecuali dalam keadaan darurat seperti berobat dan belajar ilmu yang tidak mungkin terpenuhi kecuali harus safar ke negeri mereka. Maka hal ini diperbolehkan sesuai kadar kebutuhannya.

3) Membantu mereka untuk mengalahkan kaum muslimin

Dan ini merupakan salah satu pembatal Islam dan sebab-sebab kemurtadan. Kita berlindung kepada Alloh dari hal tersebut.

4) Menjadikan mereka teman dekat dan penasehat.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) madharat bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami

terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran

[3]: 118).

5) Ikut serta dalam merayakan hari raya mereka dan membantu dalam pelaksanaannya.

Sebagaimana Alloh berfirman: Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah kami berikan golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. Dan karunia

Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. Thaha [2]: 131).

6) Memberikan nama dengan nama-nama mereka.

7) Memohonkan ampun atas mereka dan mengucapkan “Rahimakumullahu” kepada mereka.

Akhirnya kita memohon kepada Allah Ta’ala agar dihindarkan dari sikap loyalitas kepada orang-orang kafir. Semoga Alloh memudahkan kita dalam memahami Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an menjadi pembela pada hari kiamat kelak, tidak menggugat kita pada kesempatan yang sangat mengerikan itu.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data dilakukan dengan menyusun data yang diperoleh dengan sistematis, kemudian dianalisa dan di berikan makna dan dari makna itulah ditari kesimpulan, Hasil

Lembaga IPTEK &amp; PT (Swasta, BUMN) Lembaga IPTEK &amp; PT (Swasta, BUMN) Pasar DN/LN ) Pekebun (Plasma) Pekebun (Plasma) Te knol og i &amp; M ana je m e n Te kn o lo gi &amp; M

bahwa atas pertimbangan sebagai dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati Gunungkidul tentang petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Penentuan asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa.Prinsip dari titrasi asam basa yaitu analisis jumlah asam lemak bebas dalam suatu sampel

terhadap penilaian kinerja UPTD parkir sendiri dalam pelaksanaan pengawasan parkir di kota Pekanbaru khususnya di Kecamatan Sukajadi, dilihat dari adanya

Batas jumlah darah hilang yang harus digantikan (pada dewasa dengan pemberian cairan kristaloid, koloid, baru kemudian darah. Pada anak-anak kehilangan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative tipe Team Quiz dapat meningkatkan Motivasi dan

Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.. 17 Dalam pembelajaran melalui metode