Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POSYANDU GUNA
MENDUKUNG PELAPORAN DATA PERKEMBANGAN
BAYI DAN BALITA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Pada Program Studi Sistem Informasi
OLEH : INDRA SETYARINI NPM : 12.1.03.03.0247
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POSYANDU GUNA
MENDUKUNG PELAPORAN DATA PERKEMBANGAN
BAYI DAN BALITA
Indra Setyarini 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi indrasetyarini@gmail.com
Nursalim, S.Pd., MH dan Nisa Miftachurohmah, S.Kom,.M.Si UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa proses perkembangan bayi dan ablita sangat penting untuk terus dipantau. Pemantauan perkembangan bayi dan balita ini menggunakan media Kertu Menuju Sehat (KMS) yang biasanya digunakan ibu bayi dalam melakukan kegiatan pelayanan penimbangan di posyandu. Dalam kegiatan pada Posyandu Melati II ibu bayi dan balita biasanya lupa tidak membawa Kartu Menuju Sehat (KMS). Hal ini akan berakibat fatal jika data perkembangan serta pertumbuhan bayi dan balita tidak diisikan didalam KMS.
Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana cara merancang dan membangun aplikasi Sistem Informasi Posyandu Guna Mendukung Pelaporan Data Perkembangan Bayi Dan Balita pada Posyandu Melati II?, Bagaimana cara memperoleh lapran statistik perkembangan bayi dan balita dalam bentuk graph atau grafik secara cepat dan akurat, agar tepat dalm mengambil tindakan?
Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian yaitu bayi dan balita. Dan pengembangan sistem yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan metode waterfall. Metode waterfall mempunyai beberapa tahapan yaitu analisis kebutuhan, desain, pembuatan program, pengujian, dan perawatan.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: tujuan pokok penggunaan Sistem Informasi Posyandu Melati II adalah untuk mempermudah kader posyandu dalam menginputkan data bayi dan balita, data penimbangan dan pelayanan posyandu sehingga akan lebih mudah memperoleh data laporan perkembangan bayi dan balita dalam bentuk grafik.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 2|| I. LATAR BELAKANG
Perkembangan bayi dan balita sangat penting untuk terus dipantau. Pemantauan pertumbuhan serta perkembangan bayi dan balita dilakukan melalui pelayanan bulanan di posyandu, kader posyandu akan mencatat hasil penimbangan berat badan anak di posyandu, tinggi badan anak, imunisasi yang telah diterima bayi dan balita serta pelayanan apa saja yang telah diterima bayi dan balita.
Posyandu Melati II merupakan suatu unit layanan kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yang berada di wilayah RT 01 / RW 01 Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu. Posyandu bertugas untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat berupa pelayanan kesehatan ibu dan anak. Seluruh kegiatan Posyandu Melati II masih menggunakan sistem manual. Sistem manual yang dimaksud yaitu dalam kegiatan pelayanan posyandu petugas posyandu melakukan pencatatan daftar hadir bayi dan balita, pencatatan data imunisasi, serta pencatatan berat badan bayi dan balita dalam bentuk paperbase atau pencatatan dikertas. Akibat dari sistem manual tersebut sangat memperlambat pekerjaan petugas posyandu, dan beresiko data posyandu akan hilang ataupun terjadi redudansi data sehingga data yang dihasilkan kurang akurat serta dalam pencarian data juga dibutuhkan
waktu lama karena harus mencari data satu persatu dari arsip pencatatan yang telah ada. Keuntungan dari Sistem Informasi Posyandu (SIP) yaitu agar dalam proses pelaksanaan kegiatan Posyandu Melati II bisa lebih efisien, karena dengan dibuatnya SIP dapat mempermudah kader posyandu dalam mengolah data perkembangan bayi/balita, data yang dihasilkan akan lebih akurat, memperkecil hilangnya data karena disimpan di dalam sistem yang telah terkomputerisasi, SIP dapat membantu dalam melihat perkembangan berat badan bayi/balita jika orang tua bayi tidak membawa KMS, dan menghasilkan laporan perkembangan berat badan bayi/balita dalam bentuk grafik. Sedangkan kerugian dari Sistem Informasi Posyandu yaitu biaya yang dikeluarkan lebih besar dari sistem manual yang telah ada sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengambil judul "Perancangan Sistem Informasi Posyandu Guna Mendukung Pelaporan Data Perkembangan Bayi dan Balita".
II. LANDASAN TEORI 1. Konsep Dasar Posyandu
Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 3|| kesehatan masyarakat dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana (Sembiring N. , 2004). 2. Konsep Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi (Mahardika, 2013).
3. Konsep Dasar Sistem Informasi Posyandu
Sistem Informasi Posyandu (SIP) atau yang lebih dikenal sebagi Buku Register Kader adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu (Sembiring, 2004).
4. Delphi
Delphi 2010 adalah aplikasi Development Tool yang digunakan untuk membuat apliksi berbasis Windows dan web secara cepat dan mudah. Delphi 2010 adalah pada dasarnya hampir sama seperti delphi sebelumnya. Dengan Delphi 2010,
pengembang dapat membangun hampir semua jenis aplikasi Windows, termasuk aplakasi stand – alone executabels (EXE), Dynamic
Link Library (DLL), COM, OCX,
Type Libraries, Control Panel Applet, aplikasi Windows Service, aplikasi berbasis monitor touchscreen dan aplikasi console (Komputer, 2010). 5. MYSQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program
database server yang mampu
menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multiuser serta menggunakan perintah standar SQL
(Structured Query Language).
MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya (Nugroho B. , 2004). 6. Metode Waterfall
Menurut (Rosa A.S., 2004) Model Waterfall yang sering disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic
life cycle). Model Waterfall
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 4|| tahap pendukung atau pemeliharaan
(Maintenance). 7. Flowchart
Menurut Jogianto (1999), Flowchart (bagan alir) adalah bagan
(charts) yang menunjukkan alir
(flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
8. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut (Ladjamudin, 2005) Data Flow Diagram adalah model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.
Berikut ini tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD menurut (Ladjamudin, 2005) adalah sebagai berikut :
a. Diagram konteks (Context Diagram)
Diagram konteks
menunjukkan semua proses bisnis dalam satu proses tunggal (proses 0). Diagram konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang memberikan informasi ke sistem atau menerima informasi dari sistem.
b. Diagram Zero (Overview Diagram)
Diagram Zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari diagram konteks. Diagram Zero menggambarkan daftar kejadian yang merupakan daftar aliran data yang
menggambarkan konteks
kejadian tunggal. Daftar ini menunjukkan interaksi input, output, dan data store untuk kejadian tersebut.
c. Diagram Rinci (Level Diagram) Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses yang ada dalam zero diagram.
9. Conceptual Data Model (CDM)
Menurut Rosa A.S,
M.Shalahuddin (2014) CDM atau model konsep data merupakan konsep yang berkaitan dengan pandangan pemakaian terhadap data yang disimpan dalam basis data. CDM dibuat sudah dalam bentuk tabel-tabel tanpa tipe data yang menggambarkan relasi antar tabel untuk keperluan implementasi ke basis data.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 5|| 10.Physical Data Model (PDM)
Menurut Rosa A.S,
M.Shalahuddin (2014), PDM (Physical Data Model) adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antar kolom. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik beserta tipe datanya.
III.IMPLEMNETASI
Ada beberapa tahapan dalam perancangan sistem ini:
1. Analisa Kondisi Sistem
Gambar 4.2.Flowchart Dokumen 2. Analisa Sistem Yang Diusulkan
a. Diagram Konteks
Gambar 3.1. Diagram Konteks b. DFD LEVEL 1
Gambar 3.2. DFD Level 1 c. DFD Level 1 DATA MASTER
Gambar 3.3. DFD Level 1 Data Master
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 6|| d. DFD Level 1 PROSES LAYANAN
Gambar 3.4. DFD Level 1 Proses Layanan
e. DFD Level 1 Laporan Perkembangan
Gambar 3.5. DFD Level 1 Laporan Perkembangan
f. Conceptual Data Modeling (CDM) Berikut adalah gambar
Conceptual Data Modeling (CDM) dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.6. Conceptual Data
Modeling (CDM)
g. Physical Data Modeling (PDM)
Gambar 3.7. Physical Data
Modeling (PDM)
h. Tampilan Program
Gambar 3.8. Laporan Perkembangan Bayi Dan Balita
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 7|| i. Tampilan Laporan Pelayanan
Posyandu
Gambar 3.9. Tampilan Laporan Pelayanan Posyandu
j. Tampilan Menu Data Kegiatan Pelayanan Posyandu
Gambar 3.10. Tampilan Menu Data Kegiatan Pelayanan Posyandu
IV.KESIMPULAN
Dari hasil Perancangan Sistem Informasi Posyandu Melati II dapat diambil suatu kesimpulan yaitu:
1. Sistem Informasi Posyandu Melati II ini memberikan kemudahan bagi kader posyandu dalam mengelola data bayi, data penimbangan dan data pelayanan posyandu.
2. Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi Posyandu Melati II dapat dengan mudah
mengetahui laporan
perkembangan bayi dan balita dan laporan tersebut dapat berupa grafik berat badan bayi sehingga orang tua bayi akan dengan mudah mengetahui perkembangan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Agussalim. (2012). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotik Rumah
Sakit U'Budiyah Indonesia
Menggunakan Visual Basic 6.0. STIMIK U'Budiyah Indonesia. Anita Dwi Wahyuni, M. T. (2015).
Rancang Bangun Sistem Informsi Pos Pelayanan Terpadu Pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Berbasis Web. JSIK VOL. 4 NO. 2, ISSN 2338-137X.
Davis, G. B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen . Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
En en Nuraeni, R. W. (2014). Tumbuh kembang Balita Pada Posyandu Menggunakan Metode Z-Score Berbasis Web. Seminar Nasional dan Tren (SNIT), Hal : A-130. Erlinawati, Y. (2011). Pengembangan
Sistem Informasi Posyandu Guna Mendukung Surveilans Kesehatan Ibu & Anak Berbasis Masyarakat
Pada Desa Siaga. Jakarta :
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Setyarini | 12.1.03.03.0247 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 8|| Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi
Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer Dan Teknologi
Informasi.
Jogiyanto. (1999). Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Kadir, A. (2007). Belajar DATABASE
Menggunakan MySQL .
Yogyakarta: Andi.
KemenKes RI. (2013). Buku Panduan
Kader posyandu Menuju
Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Komputer, W. (2010). Sistem basis
Data Menggunakan Microsoft
SQL Server 2010. Semarang:
Andi.
Ladjamudin, A. (2005). Analisis dan
Desain Sistem Informasi .
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mahardika, R. (2013). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Posyandu Di Kecamatan Semarang Selatan.
Semarang : UNISBANK.
Mulyani, W. (2012). Pembangunan Sistem Informasi Data Balita Pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Ploso. IJCS
International Journal on
Computer Science ISSN : 1979-9330, 1.
Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi
: Konsep dan Aplikasi .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nugroho, B. (2004). Database
Relational dengan MySQL.
Yogyakarta: Andi.
Nur'azizah, S. (2011). Pengembangan
Sistem Informasi Posyandu
Berbasis Web (Studi Kasus : Posyandu Cempaka II Kelurahan Baranangsiang Kota Bogor). Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Rahayu, S. (2014). Pertumbuhan dan
Perkembangan Balita Di Posyandu Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 1, 88-89. Rahmawati, Y. (2012). Disain Sistem
Informasi Posyandu Berbasis
Open Source Di Posyandu
"Permata Ibu" Kumai Hulu, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
Rosa A.S, M. S. (2004). Rekayasa
Perangkat Lunak. Bandung:
Informatika.
Sembiring, N. (2004). Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta
Masyarakat Dalam Usaha
Peningkatan Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sumatra. Sunarsih, R. (2014). Pertumbuhan dan
Perkembangan Balita di Posyandu Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 1, 88-92. Sutanta, E. (2003). Basis Data Tinjauan
Konseptual. Yogyakarta: Andi. Utami, E. (2012). Sistem Basis Data
Menggunakan Microsoft SQL 2015. Yogyakarta: Andi.
Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.