• Tidak ada hasil yang ditemukan

STERILISASI RADIASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STERILISASI RADIASI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

STERILISASI RADIASI STERILISASI RADIASI

A.

A. MACMACAM-MAM-MACAACAM SM STERTERILISILISASIASI Steri

Sterilisaslisasi i dapat dilakukdapat dilakukan an dengandengan cara panas; uap bertekanan; serta gascara panas; uap bertekanan; serta gas

dan radiasi baik dengan sinar gamma maupun dengan elektron berenergi tinggi

dan radiasi baik dengan sinar gamma maupun dengan elektron berenergi tinggi..

Untuk produk

Untuk produk sekalsekali i pakai yang pakai yang diproddiproduksi secara uksi secara besarbesar-besar-besaran, an, tidak mungkintidak mungkin untuk melakukan sterilisasi secara panas, bahkan jika bahan pengemasnya tidak  untuk melakukan sterilisasi secara panas, bahkan jika bahan pengemasnya tidak  tahan panas. Teknik sterilisasi dingin dapat dipakai untuk

tahan panas. Teknik sterilisasi dingin dapat dipakai untuk long actinglong acting, tergantung, tergantung  pada pembungkusnya (packaging) yang tidak boleh bocor.

 pada pembungkusnya (packaging) yang tidak boleh bocor. Ste

Steririlislisasi asi dendengan gan menmenggunggunakan akan gas gas memmembutbutuhkuhkan an bahabahan n yanyang g semsemii  permeabel

 permeabel agar agar gas gas dapat dapat menyelinap menyelinap masuk masuk ke ke dalam dalam bahan. bahan. BerkembangnyaBerkembangnya teknik sterilisasi radiasi adalah karena sterilisasi radiasi tidak memerlukan bahan teknik sterilisasi radiasi adalah karena sterilisasi radiasi tidak memerlukan bahan yang semi permeabel dan jenis sinar yang dapat dipakai antara lain

yang semi permeabel dan jenis sinar yang dapat dipakai antara lain partikel ala partikel ala,,  beta

 beta dan dan berkas berkas elektron elektron energi energi tinggi tinggi dengan dengan daya daya tembus tembus yang yang pendek pendek sertaserta gelombang elektromagnetik berupa sinar gamma, sinar ! yang diproduksi oleh gelombang elektromagnetik berupa sinar gamma, sinar ! yang diproduksi oleh mesin dan sinar U" dengan energi yang rendah.

mesin dan sinar U" dengan energi yang rendah.

B.

B. INTINTERAERAKSI SINKSI SINAR DENAR DENGAN MAGAN MATERTERII

#pa

#pabilbila a suasuatu tu parpartiktikel el disdisinainari, ri, ia ia akaakan n melmelepasepaskan kan eleelektrktron on sehsehinginggaga terjadi ionisasi (pembentukan ion-ion)

(2)
(3)

$nteraksi yang terjadi hanya perpindahan elektron dari % orbital ke orbital $nteraksi yang terjadi hanya perpindahan elektron dari % orbital ke orbital lainnya (terjadi eksitasi), sehingga kerusakan oleh U" jauh lebih kecil daripada lainnya (terjadi eksitasi), sehingga kerusakan oleh U" jauh lebih kecil daripada gamma (sebab akan terurai menjadi ion-ion).

gamma (sebab akan terurai menjadi ion-ion).

&nergi pengikat antar elektron dalam inti ' e*. +ika e   e*, inti &nergi pengikat antar elektron dalam inti ' e*. +ika e   e*, inti aka

akan n pecpecah ah sehsehingingga ga berbersisiat at radradioaioaktikti. . leleh h karkarena ena ituitu, , suasuatu tu sinsinar ar untuntuk uk  sterilisasi harus   e*, agar bahan tidak terionisasi. esin untuk sterilisasi sterilisasi harus   e*, agar bahan tidak terionisasi. esin untuk sterilisasi mak

maksimsimum um sebsebesaesar r / / e*e*, , agaagar r tidtidak ak ada ada 0at radioa0at radioaktikti  daldalam am bahabahan n yangyang diradiasi.

diradiasi.

C.

C. SEJSEJARAARAH STEH STERILRILISAISASI RADSI RADIASIASII

1ara sterilisasi radiasi sebenarnya sudah lama dipakai, tetapi agak lambat 1ara sterilisasi radiasi sebenarnya sudah lama dipakai, tetapi agak lambat diterima karena eek psikologis yang menakutkan masyarakat.

diterima karena eek psikologis yang menakutkan masyarakat. %

%2/2/ SiSinanar ! r ! diditetemumukakan on oleleh 3h 3oeoentntgegen.n. %24

%24 &e&ek mk membembunuunuh mih mikrokroba dba dari ari radradiasiasi di diteitemukmukan oan oleh leh ininck.ck. %2

%25656 77ububunungagan n ananttarara a dodosisis s raradidiasasi i dadan n jjumumllah ah mimikrkroboba a yayang ng hihidudupp ditetapkan, serta bersiat linier jika dosis diperbesar, mikroba yang ditetapkan, serta bersiat linier jika dosis diperbesar, mikroba yang mati juga bertambah banyak.

mati juga bertambah banyak. %2

%28484 %2%284 84 &9&9poponenentnt:a:a: : SuSur*r*i*i*al al aatttterern n didipepeririksksa a dedengngan an sisinanar r !. #d!. #daa yang tahan dan ada pula yang tidak tahan, tetapi pada umumnya yang tahan dan ada pula yang tidak tahan, tetapi pada umumnya  bakteri patogen sensiti.

 bakteri patogen sensiti. #dapun yang tahan adalah bentuk spora.#dapun yang tahan adalah bentuk spora. %28<

%28< enenelielitiatian stern steriliilisassasi radi radiasiasi dengi dengan &lan &lectectron beron beam muam mulai dlai diriirintintis.s. %2/

%2/<< &r&ra stea sterirililisasasi unsi untutuk komk komerersisial dial dimumulalai (=$i (=$>#>#1)1).. %24

%2466 eemamakakaiaian sin sinar nar gagammmma 1oba 1obalal-4-46 se6 secarcara koma komerersisialal.. %246

%246 ememakaakaian ian radradiasiasi unti untuk muk mensensterterililkan bkan bulu ulu domdomba di ba di #us#ustratralilia.a. %24%

%24% +oh+ohnsonson ? +n ? +ohnohnson son irrirradiadiatiation $ uon $ untuntuk alk alat keat kedokdokterteran (San (Sloulough)gh).. %24

%24// StStererililisisasasi rai radidiasasi dii dimamasusukkkkan daan dalalam USm US.. %2

%2<4<4 @o@os:s:memetrtry rey releleasase die disesetutujujui USi US#.#. %2

%266 @o@ose se SetSettiting mng menuenururut t ## ## didipeperkrkenenalalkakan.n. %28

%28 @i s@i selueluruh druh duniunia suda sudah diah didirdirikaikan %5/ bn %5/ buah uah asiasililitas itas irrrradiadiatoator 1obr 1obal- al-46 untuk sterilisasi radiasi.

46 untuk sterilisasi radiasi.

Aas etilen oksida meninggalkan residu yang karsinogenik pada alat sehingga Aas etilen oksida meninggalkan residu yang karsinogenik pada alat sehingga

(4)

teknik gas untuk sterilisasi mulai ditinggalkan. Aas yang baik

teknik gas untuk sterilisasi mulai ditinggalkan. Aas yang baik adalah gas murni,adalah gas murni, tetap

tetapi i instainstalasi mudah lasi mudah meledameledak. k. 7al-ha7al-hal l terstersebut yang ebut yang menyebmenyebabkan abkan tekniteknik k  radiasi meningkat.

radiasi meningkat.

Umumnya, alat-alat kedokteran untuk sekali pakai dilakukan sterilisasi Umumnya, alat-alat kedokteran untuk sekali pakai dilakukan sterilisasi dingin misalnya, ampul, alat pacu janrung, kapas, dan lain-lain. ada sterilisasi dingin misalnya, ampul, alat pacu janrung, kapas, dan lain-lain. ada sterilisasi dingin, dosis sterilisasi dinyatakan dalam satuan 3ad atau rad atau

dingin, dosis sterilisasi dinyatakan dalam satuan 3ad atau rad atau Ay atau kAy.Ay atau kAy. @osis sterilisasi ,/ rad ' / kAy ' ,/ 9 %68+:kg.

@osis sterilisasi ,/ rad ' / kAy ' ,/ 9 %68+:kg. @alam panas ,/ rad ' 4 kalori:kg atau 4C1.

@alam panas ,/ rad ' 4 kalori:kg atau 4C1. lj ' %6

lj ' %6<<ergerg

% rad ' %66 erg:g % rad ' %66 erg:g

D.

D. HARHARGA GA G (G VG (G VALUALUE)E) 7ar

7arga ga A A adaladalah ah banybanyaknyaknya a molmolekuekul l ataatau u spespesiesies s yanyang g terterbenbentuk tuk ataatauu terurai akibat penyerapan energi %66 e". Spesies yang terbentuk dapat berupa ion, terurai akibat penyerapan energi %66 e". Spesies yang terbentuk dapat berupa ion, molekul yang tereksitasi atau elektron sekunder. isalnya, pada radiolisis air D molekul yang tereksitasi atau elektron sekunder. isalnya, pada radiolisis air D 7 7  77EE E e E e ee-- E 7 E 7    77 --7

7EE E 7 E 7  77EE E 7 E 7FF

7

7-- E 7 E 7  77FF E 7 E 7

--7

7FF  dan 7  dan 7FF  adalah radikal bebas, yang merupakan komposisi dari 0at  adalah radikal bebas, yang merupakan komposisi dari 0at kimia yang sangat reakti (lebih reakti daripada ion) yang akan cepat bereaksi kimia yang sangat reakti (lebih reakti daripada ion) yang akan cepat bereaksi dengan apa saja sehingga eek peruraian air lebih cepat karena adanya dengan apa saja sehingga eek peruraian air lebih cepat karena adanya radikal-rad

radikaikal l daldalam am air air yang yang akan akan memmemengaengaruhruhi i lilingkungkunganngannyanya. . GerGerusausakan kan priprimer mer  terj

terjadi adi pada mikroba, sedangkan kerusakan sekunder terjadi pada pada mikroba, sedangkan kerusakan sekunder terjadi pada alat-alat-alat. lehalat. leh karena itu, lebih baik dilakukan dalam keadaan kering.

karena itu, lebih baik dilakukan dalam keadaan kering.

3eaksi yang mungkin terjadi adalah D 3eaksi yang mungkin terjadi adalah D 7

7FF E 7 E 7FF 77  

(5)

7F E 7F

 7

7F E 7F

 7

+ika ada  bebas di dalam media, akan terjadi reaksi D

 E e-  

 E  e-  

- E 7E  7

 E  7E  7

E. EFEK RADIASI PADA MATERI

&ek langsung radiasi pada materi adalah ionisasi pada materi, sedangkan eek tidak langsungnya adalah radikal bebas berinteraksi dengan materi dan membentuk senyaHa lain. ada sterilisasi obat-obatan yang dilakukan secara aseptis, sterilitas yang dikehendaki sering tidak tercapai. leh karena itu, dalam  pelaksanaannya harus diketahui mana yang perlu dilakukan secara aseptis dan

mana yang tidak perlu secara aseptis. &ek radiasi bersiat kumulati.

&ek radiasi pada sej. 3adiasi pengion bekerja pada sistem biologis dengan cara mengubah bagian-bagian sel, yairu molekul. 3eaksi yang terjadi sukar untuk diikuti. &ek radiasi yang terlihat adalah hasil kumulatinya, antara lain eek radiasi pada membran sel eek radiasi pada metabolisme energi, misalnya produksi #T atau osorilasi menurun; eek radiasi pada en0im; eek  radiasi pada proses sintesis, penurunan sintesis @>#; eek radiasi pada kromosom; dan eek radiasi pada pembelahan sel.

Terjadinya proses di atas tergantung pada dosis radiasi dan siat sel. Gemahan sel akibat radiasi umumnya disebabkan oleh kerusakan yang bersiat kumulati. utasi bersiat genetik, sedangkan indukti bersiat temporer  (sementara).

Gapang dan khamir lebih besar daripada mikroba (lebih sensiti). akin kecil suatu benda, makin tahan terhadap radiasi, misalnya *irus yang amat tahan.

(6)

akin besar benda yang akan diradiasi, makin kecil dosisnya. Umumnya sterilisasi dengan panas dan radiasi tidak kita pikirkan tentang *irus, tetapi bakteri saja.

Bentuk Kur! D!"! T!#!n Ku$!n %!n& D'r!'!' (S*t!n"'k +,)

% ' kur*a sigmoidal

 ' kur*a eksponensial berupa garis lurus 5 ' kur*a komposit

+ika jumlah mikroba aHal tinggi, dosis yang dibutuhkan juga tinggi.

G  ,565 @%6 

F. HARGA

@%6 adalah dosis yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba sebanyak %

desimal atau % siklus log (26I mati). 7arga @%6 ber*ariasi dan umumnya konstan

(7)

Gontaminasi aHal ' %65:gram

@alam *ial ada %6 gram antibiotik, mikroba ' %68

@%6 '  kAy (yang paling tahan)

@osis ' / kAy dapat membunuh %B,/ B

B/

 siklus log atau %6%

mikroba. leh karena itu, %6%:%68  ' %6 yaitu o*erHheel dose (terlalu tinggi)

dapat membunuh mikroba bahkan dosis terlalu tinggi, yang berarti % tidak steril dalam %6.

Gontaminasi aHal rendah, jika higiene benar-benar diperhatikan. @osis yang lebih rendah, ongkos produksi juga rendah sehingga kerusakan bahan dapat dihindari.

STERILISASI

A. BEBERAPA ISTILAH PENTING

 Steril batasan absolut yang menyatakan bebas dari mikroba hidup. 7idup artinya kemampuan berkembang biak.

(8)

 panas kering dan basah

dingin 0at kimia, iltrasi, iradiasi, dan gas

 #septis proses mencegah kontaminasi mikroba dengan cara membersihkan atau menghilangkan mikroba atau dengan cara menyaring atau iltrasi larutan.

 @isineksi proses agar semua mikroba patogen tereliminasi, kecuali  bentuk spora. #da beberapa proses, yaitu asteurisasi, dengan uap panas:air panas 4/-%66C1 0at kimia tertentu, sinar U", sinar y dosis /-%6 kAy.

 asteurisasi proses yang dapat menurunkan jumlah mikroba bentuk  *egetati. Umumnya untuk produk makanan, susu, dan minuman lainnya, beberapa alat kedokteran dan sediaan armasi.

 Sanitasi proses yang menurunkan jumlah mikro-organisme dalam objek sampai batas yang dii0inkan. Umumnya untuk produk  makanan dan bahan baku obat.

 Bakterisidal tindakan untuk mempercepat kematian bakteri.

 Bakteriostatis tindakan yang dapat menghambat multiplikasi:berkembang  biaknya bakteri.

B. MEKANISME PR/SES STERILISASI

roses eliminasi mikroba berbeda menurut metode yang digunakan. ada  prinsipnya, proses berdasarkan pada inakti*asi en0im mikroba dan gangguan pada metabolisme yang menyebabkan mikroba kehilangan kemampuan membelah diri.

ekanisme pembunuhan mikroba dengan teknik panas uap berbeda dengan panas-kering. roses panas-kering adalah oksidasi. sedangkan panas-uap

(9)

adalah koagulasi protein. ekanisme iradiasi sinar y lebih rumit, tetapi prinsipnya adalah ionisasi sinar y dengan sel mikroba, terutama ionisasi pada @>#.

Sterilisasi gas atau senyaHa kimia tertentu adalah reaksisenyaHa tersebut dengan sel mikroba. Jiltrasi adalah proses menyaring biasa, mikroba tidak  dibunuh. tergantung pada besarnya partikel. Umumnya hanya untuk lamtan dan udara.

Gur*a daya tahan:kecepatan bunuh mikroba ( survival curve or death rate curve).

Gur*a daya tahan dibuat dengan memplot log jumlah mikroba yang masih hidup terhadap Haktu atau dosis dari metode yang digunakan.

7arga @%6 ' Haktu atau dosis yang dipakai untuk menurunkan jumlah

mikroba satu desimal (% siklus log). Kang sisa:hidup %6I, yang mati 26I.

+ika proses pembunuhan mikroba terjadi secara cepat, misalnya pada  proses panas atau radiasi sinar gamma, kur*a dapat berbentuk garis lurus atau

linier, yang menyatakan bahHa daya bunuhnya secara eksponensial.

@engan cara ekstrapolasi, jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung sampai jumlah yang tidak mungkin didapat dengan eksperimen laboratorium.

(10)

+ika kontaminasi aHal mikroba %6/ pada dosis unit /, derajat sterilitas %6-

+ika kontaminasi aHal %6% pada dosis unit /, derajat sterilitas %6-4. +adi, dosis unit

tertentu akan memberikan derajat sterilitas yang tergantung pada jumlah kontaminasi aHal dan @%6 mikroba tersebut.

Bentuk kur*a daya tahan tergantung pada jenis mikroba dan proses yang dipakai. Beberapa bentuk kur*a tak linier, antara lain D

$. Spora D akti*itas karena panas lebih cepat daripada daya kecepatan bunuh  proses.

"egetati D penyebaran bakteri berkelompok.

$$. %. #kti*asi spora karena panas seimbang dengan daya bunuh, bakteri  berkelompok.

(11)

sampai dosis tertenru.

$$$. Gur*a ini khas untuk campuran beberapa jenis mikroba dengan daya tahan yang berbeda.

@engan cara ekstrapolasi, jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung sam- pai jumlah yang tidak mungkin didapat dengan eksperimen laboratorium.

C. PEMILIHAN BAHAN PENGEMAS

Jungsi pengemas adalah mempertahankan sterilitas bahan sampai dipergunakan. ersyaratan bahan pengemas untuk proses sterilisasi D

 ermeabel terhadap bahan:sinar yang digunakan dalam proses uap, radiasi sinar, gas &T (etilenoksida).

 empunyai kekuatan mekanik yang cukup.

 &ekti sebagai penghalang masuknya mikroba (microbial barrier).

+enis bahan pengemas yang digunakan bergantung pada metode yang digunakan. Setiap metode mempunyai persyaratan tersendiri untuk bahan  pengemas.

1ontoh D

 Sterilisasi panas uap D kertas karton, seloan yang permeabel terhadap uap.  Sterilisasi panas keringD Hadah dari metal, #l-oil, beberapa jenis kertas.  Sterilisasi gas &TD kertas atau pengemas dengan desain khusus.

 Sterilisasi iradiasiD kertas, plastik ilm, seperti polietilen. ilihan bahan  pengemas untuk metode ini lebih luas.

D. MET/DE STERILISASI +. Ster'0'!' P!n!

anas uap atau kombinasi panas dan uap dengan 0at kimia digunakan sebagai alat untuk membunuh mikroba. etode ini hanya digunakan untuk  alat:bahan yang tidak rusak:terurai oleh panas sampai batas tertentu. etode ini  paling umum digunakan, baik, eisien, dan mudah ditangani. Suhu dan Haktu

(12)

yang digunakan saling berkaitan. akin tinggi suhu, makin pendek Haktu yang digunakan, misalnya D

Suhu (C1) %66 %%6 %%/ %% %/ %56

Laktu 6 jam  %: jam /% menit %/ menit 4,8 menit ,8 menit

@alam hal tertentu, bila terkontaminasi oleh spora bakteri yang tahan  panas atau mensterilkan bahan, seperti minyak dan lemak (dapat menaikkan daya

tahan mikroba) maka Haktu sterilisasi perlu disesuaikan. 1. Ster'0'!' U!2

rinsip cara ini adalah seluruh bahan atau alat yang akan disterilkan harus kontak dengan uap jenuh pada suhu yang ditentukan selama Haktu tertentu. +ika tidak terpenuhi, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Uap jenuh yang tidak terpenuhi sama dengan sterilisasi panas-kering yang memerlukan temperarur lebih tinggi. leh karena itu, udara harus dikeluarkan agar ruangan terisi uap jenuh. 7arus ada hubungan antara Haktu sterilisasi dan suhu yang digunakan.

+ika alat sterilisator (autokla) terisi bahan relati banyak:padat, Haktu yang diperlukan untuk mencapai suhu sterilisasi relati lebih lama.

3. T'n!0'!'

Tindalisasi untuk bahan yang tidak tahan panas, misalnya media mikroba. 1ara-nya adalah media dipanaskan 6C1, 56 menit berturut-turut selama 5 hari. Suhu 6C1 dapat membunuh sel *egetati, spora yang ada akan germinasi lalu  bentuk *egetatinya akan mati pada pemanasan berikutnya. 1ara ini dilakukan

dalam keadaan terpaksa karena kurang eekti untuk mengeliminasi spora.

. Ster'0'!' P!n!-ker'n&

@ibandingkan cara uap tekanan, sterilisasi panas-kering memerlukan suhu lebih tinggi dan Haktu lebih lama. emakaiannya terbatas pada alat atau bahan yang tahan panas sampai 66C1 (dalam o*en). 7asil pengamatan laboratorium %

(13)

 jam %<6C - %6C1 sudah cukup dapat mensterilkan alat yang tahan panas. Suhu dan Haktu yang diperlukan untuk sterilisasi antara lain, %46C1  jam, %/6C1 -,/ jam, atau %86C1 - 5 jam.

4. Ster'0'!' G! !n U!2

1ara ini tidak umum digunakan untuk laboratorium ikrobiologi. &tilenoksida (&T) sebagai gas atau cairan dan uap ormalin dari senyaHa ormaldehida.

5. Ster'0'!' R!'!'

Sterilisasi ini terbagi atas sterilisasi ionisasi dan sterilisasi sinar ultra*iolet. Sterilisasi ionisasi menggunakan gelombang elektromagnetik sinar y atau sinar ! dan partikel elektron berenergi tinggi. roses ini sangat ampuh karena daya bunuh relati cepat dan penetrasi (daya tembus) sinar cukup tinggi. Sinar U" sebagai  pembunuh mikroba tidak eekti karena daya ionisasi dan penetrasinya rendah. Sterilisasi ini hanya eekti untuk sel *egetati jika mendapat iradiasi langsung, sedangkan untuk spora memerlukan Haktu dan intensitas tertentu.

. Ster'0'!' B!#!n K'$'!

#lkohol <6 - 6I, aldehida, dan lodium (o*idon-$odida). 6. Ster'0'!' Ir!'!' S'n!r

3adiasi sinar y atau elektron berenergi tinggi disebut radiasi pengion, karena radiasi energi yang terserap oleh benda akan berinteraksi dengan benda sehingga menimbulkan ionisasi, eksitasi, dan reaksi kimia. leh karena itu, timbul eek biologi yang mengubah proses kehidupan normal sel hidup. ada mikroba, perubahan terjadi pada @># sehingga mikroba tidak dapat membelah diri, karena perubahan yang ditimbulkart oleh radikal bebas hasil ionisasi lingkungan. Selain untuk sterilisasi atau suci hama, juga dipakai untuk  menurunkan angka kuman sampai jumlah tertentu dan menghilangkan kontaminasi kapang. Teknik penurunan angka kuman dengan radiasi disebut  pasteurisasi dengan dosis 6,8-% rad, misalnya pada bahan baku obat kosmetika.

(14)

@osis radiasi tergantung pada angka kuman, kapang, khamir sebelum radiasi; daya tahan mikroba terhadap radiasi; lingkungan saat radiasi; daya tahan bahan terhadap radiasi dan tujuan pemakaian bahan.

Satuan dosis radiasi atau penyinaran yang dipakai adalah 3ad, rad (%64 rad) atau kAy:Ay.

% Ay ' %66 rad l+ ' %6<erg % 3ad ' %66 erg:g

% rad ' energi radiasi sebesar 6,6% + yang diabsorpsi oleh % kg bahan.

+ika dipakai dosis sterilisasi ,/ rad (/ kAy), energi yang terserap sebesar ,/ 9 %68  +:kg yang jika diubah menjadi panas menghasilkan 4 kal:g.

&nergi ini dapat menaikkan suhu air 4C1. +adi, jelaslah teknik sterilisasi radiasi tidak menyebabkan kenaikan suhu yang berarti sehingga amat baik untuk  mensterilkan bahan yang tidak tahan panas.

,. Huku$ Ek27nen'!0

Ginetika pembunuhan mikroba dengan radiasi, panas, atau kimia umumnya mengikuti hukum eksponensial.

 >@ ' >6 . e-G@

 >6 ' angka mikroba pada dosis 6

 >@ ' angka mikroba yang masih hidup

G ' konstanta @ ' dosis radiasi

Jormula tersebut menjelaskan bahHa kemungkinan hilangnya daya hidup mikroba adalah sama untuk setiap sel pada setiap dosis. @%6: yaitu dosis radiasi atau 0at kimia maupun Haktu yang diperlukan untuk mereduksi jumlah mikroba hidup sebesar satu desimal, dapat digunakan sebagai pengganti G. 7ubungan G  dengan @%6 D G  ,565 @%6  e 6 @ %6 6 @ @ @ .e  >  > atau @ .e  >  > ,565.@    

(15)

 >6 ' angka mikroba aHal pada dosis 6.

 >@ ' angka mikroba yang masih hidup setelah dosis @.

@ ' dosis radiasi dapat dinyatakan dalam Ay atau rad. %

@e ' dosis radiasi untuk mereduksi jumlah mikroba menjadi

e %

@%6 ' dosis radiasi untuk mereduksi jumlah mikroba satu desimal e

e @ @ -dapat disederhanakan menjadi %6 @ @ %6 6 @  >  > ' %6 @ @ -%6 atau =og %6 @ 6 @ @  >  > =og 

3umus ini dipakai untuk menentukan dosis sterilisasi. jumlah mikroba yang menurun sebanding dengan dosis radiasi yang digunakan.

D7' R!'!'

B!#!n Tu8u!n D7' (Mr!)

#lat kedokteran, Sediaan armasi,  jaringan biologi

Suci 7ama ,/-8,/

Bahan pengemas peralatan dan sediaan steril

Suci 7ama %,6-,/

Bahan baku kosmetika dan rempah-rempah

enurunkan angka kuman, khamir atau kapang

6,8-%,6

Buah-buahan dan sayur-sayuran enurunkan angka kapang dan khamir 

6,%-6,/ M

akanan embunuh Salmonella 6,/-%,6

E. FAKT/R %ANG MEMENGARUHI DA%A TAHAN MIKR/BA

TERHADAP RADIASI

Selain aktor genetika dan bentuk kuman, aktor lain yang dapat memengaruhi daya tahan kuman terhadap radiasi adalah suhu. kadar air, oksigen. serta beberapa macam 0at kimia yang terdapat di lingkungan mikroba saat radiasi sehingga akan memengaruhi harga @%6 mikroba tersebut.

(16)

 Suasana anoksid akan meningkatkan daya tahan kuman. 3adiasi pengion akan menguraikan gas oksigen menjadi radikal oksigen yang sangat reakti. 3adikal tersebut akan bereaksi dengan species yang terbentuk melalui proses interaksi radiasi dengan benda. 3eaksi mempercepat penguraian atau kerusakan benda yang diradiasi, dan juga mikroba yang diradiasi.

Gerusakan akibat radiasi dipercepat dengan adanya oksigen (6

-dependent), namun ada pula yang tidak tergantung pada oksigen (6-independent).

ksigen merupakan penghalang proses perbaikan kerusakan @># akibat radiasi. +ika mikroba *egetati diradiasi dalam lingkungan anoksid, mikroba dapat memperbaiki kerusakan tingkat aHal dari @>#, tergantung pada aktor  genetikanya. leh karena iru, mikroba yang diradiasi dalam suasana anoksid atau  bebas  lebih tahan radiasi dibandingkan yang diradiasi dalam lingkungan

ksigen (). Strukru ikatan hidrogen lebih stabil dalam lingkungan es atau solid

Hater dari lingkungan air atau liNuid Hater maka mikroba yang diradiasi pada suhu rendah lebih tahan radiasi dibandingkan pada suhu tinggi.

Pen&!ru# 0'n&kun&!n 2!! !"! t!#!n 27r! ete0!# r!'!'

 =ingkungan yang lembab segera setelah radiasi akan menaikkan daya tahannya. 7al ini karena komponen radikal bebas yang ditimbulkan oleh radiasi pengion dalam lingkungan spora tersebut dapat memulihkan luka radiasi yang terjadi.

(17)

$ '  -  3adiasi dalam  lalu dipaparkan dalam 

$$ ' > -  3adiasi dalam > lalu dipaparkan dalam 

$$$ ' > - 7 3adiasi dalam > lalu dipaparkan dalam kelembaban

mendekati %66I

 3adiasi dalam  lalu dipaparkan dalam  3adiasi dalam > lalu dipaparkan

dalam   3adiasi dalam >  lalu dipaparkan dalam kelembaban mendekati

%66I

 Jase pertumbuhanD paling tahan bila ase diam atau ase stasioner.  Gecepatan dosis radiasiD dosis cepat, daya tahan menurun.

 engaruh lingkungan setelah radiasiD suhu di baHah optimal akan merangsang  pemulihan kuman *egetati. Gadar air tinggi merangsang pemulihan spora

kuman.

F. PENENTUAN D/SIS STERILISASI

Umumnya untuk sterilisasi dipakai dosis ,/ rad (/ kAy). @osis dapat  berubah tergantung pada jumlah kontaminasi aHal mikroba dan peraturan yang  berlaku di setiap negara.

7asil penelitian usat #plikasi $sotop dan 3adiasi asar +umat menyatakan. bahHa dosis radiasi ,/ rad dapat menjamin sterilitas bahan dengan aktor keselamatan %64, jika kontaminasi aHal kuman tidak lebih dari %6/  per g atau per satuan alat. +ika kontaminasi aHal lebih tinggi dari %6/, dosis

radiasi harus dinaikkan.

@emikian pula sebaliknya, jika kontaminasi aHal sekitar 6-%6 mikroba per  gram, dosis radiasi dapat lebih rendah. Gontaminasi aHal mikroba adalah jumlah kontaminasi mikroba pada Haktu bahan akan disterilkan. 1ode o ractice dikeluarkan oleh L7 dan $nternational #tomic &nergy #gency yang menetapkan suatu aktor keselamatan sebesar %64untuk pemakaian teknik  sterilisasi radiasi atau dengan kata lain dari %64 unit alat yang disterilkan, hanya

(18)

Jaktor keselamatan dijelaskan dengan ormula D 4 6 @ @ %6  > %6 J.G. %6   

 >6 ' jumlah mikroba aHal:kontaminasi aHal

@ ' @osis sterilisasi

@%6 ' dosis radiasi untuk mereduksi mikroba satu desimal

JG ' aktor keselamatan

7arga @%6 diambil dari harga @%6 mikroba yang paling tahan radiasi, hasil

isolasi bahan yang akan disterilkan. In'k!t7r B'707&'

Biasanya dibuat dari spora bakteri (kuman) yang tahan proses sterilisasi. Untuk proses Kang dipakai

 panas uap spora Bacillus stearothermophilus anas-kering spora Bacillus subtilis

$radiasi sinar spora Bacillus poemilus Aas spora Bacillus subtilis

$ndikator biologi berguna untuk mengontrol proses sterilisasi.

G. FAKT/R KESELAMATAN Gontaminasi aHal %65:gram.

@alam *ial ada %6 g antibiotik, mikroba %68; @%6 '  kAy (yang paling tahan).

+ika dosis ' / kAy dapat membunuh %B,/ B

B/

  siklus log atau %6%,/ mikroba

 %6%,  8 % %6 %6 %6

(19)

tidak steril dalam %6.

Gontaminasi aHal %65:gram

Sampel %66 g mikroba %66 9 %65 ' %6/; @

%6 '  kAy.

+ika dosis 6 kAy, berapa JGO

6 @aya bunuh '

B B6

 ' %6 siklus log.

 Guman aHal ' %6/ @aya bunuh ' %6%6

Jaktor keamanan ' / / %6 %6 %6 %6 

(20)

BAB VII

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

A. PARTIKEL-PARTIKEL BERMUATAN LISTRIK 

&nergi artikel ,   yang melalui suatu materi akan berkurang karena interaksi dengan elektron-elektron atom yang ada dalam materi. Setelah  bertubrukan dengan elektron. Tenergi partikel, , dan  dipindahkan ke elektron sehingga mencapai tingkat energi yang lebih tinggi (eksitasi) atau melepaskan diri dari intinya (ionisasj). Untuk partikel juga dapat terjadiPinteraksi yang berlainan, yaitu proses perlambatan yang berjalan dengan sangat cepat sehingga timbul  pelepasan energi dalam bentuk sinar !. Aejala ini disebut bremstrahlimg.

B. RADIASI GAMMA DAN 9

Sinar y dan ! dapat berinteraksi dengan materi menurut 5 mekanisme, yaitu D +. E:ek F7t70'tr'k (P#7t7 E0e;tr'; E::e;t)

&nergi sinar y atau ! dipindahkan seluruhnya ke suatu elektron dan elektron dipisahkan dari intinya. @alam hal ini, seluruh energi sinar y atau sinar ! diserap oleh elektron, yang terjadi untuk energi /6 ke". &nergi oton  energi ikat elektron.

1. H!$<ur!n C7$2t7n (C7$2t7n S;!tter'n&)

7al ini terjadi jika hampir sebagian besar energi oton dipindahkan ke elektron-elektron sehingga oton itu dihamburkan dengan energi yang lebih kecil. Untuk  energi 46-26 ke", kemungkinan masih terjadi eek otolistrik dan hamburan 1opton.

(21)

3. Pe$<entuk!n P!!n&!n

#pabila suatu oton gamma memasuki medan listrik yang kuat di sekitar inti atom, suatu pasangan partikel baru dapat terbentuk yang terdiri dari satu elektron dan satu positron. Sebagian energi gamma dipindahkan pada positron dan elektron tersebut. Bila positron dan elektron bergabung *anihulasi akan timbul dan menghasilkan  buah oton yang masing-masing mempunyai energi 6,/% e*. ada energi / e*-%6 e*, produksi pasangan mulai pegang p eranan,

C. RADIASI NEUTR/N

 >eutron adalah partikel tidak bermuatan listrik. leh karena itu, tidak  menyebabkan ionisasi secara langsung. >eutron yang melalui suatu materi dapat menembus selaput-selaput elektron tanpa menyebabkan ionisasi karena tidak   bermuatan listrik. +ika bertumbukan dengan inti atom, dapat terjadi 5 macam

interaksi, yaitu D

+. H!$<ur!n E0!t'k 

 >eutron bertumbukan dengan inti atom, sebagian energi neutron dipindahkan kepada inti sebagai energi kinetik. >eutron kemudian dipantulkan kembali dengan energi yang lebih kecil. 7al ini terjadi jika neutron melalui suatu materi yang terdiri dari unsur-unsur ringan.

1. H!$<ur!n T'!k E0!t'k 

7al ini terjadi jika sebagian energi neutron dipindahkan ke inti atom. $nti ini lalu mencapai tingkat energi yang lebih tinggi, terjadi eksitasi dari inti tersebut

(22)

yang kemudian kembali lagi ke tingkat energi semula dengan mengeluarkan sinar  . Aejala ini biasanya terjadi pada unsur-unsur berat.

3. Pen!n&k!2!n Neutr7n (Neutr7n C!2ture)

Aejala ini dapat berjalan menurut berbagai macam reaksi. @alam ase per  tama, neutron diserap oleh inti atom. $nti atom tersebut mencapai suatu tingkat energi yang lebih tinggi lalu mengeluarkan suatu partikel lain atau melepaskan oton gamma. isalnya, penyerapan neutron oleh boron D

Boron banyak digunakan sebagai bahan penyerapan neutron karena dapat menangkap neutron, sedangkan partikel-partikel ala yang dikeluarkan dapat mudah diserap oleh bahan lainnya. 1ontoh lain, /Je (n, ) Je. @alam hal ini

terjadi penyinaran gamma yang lebih sulit untuk ditahan.

D. SATUAN D/SIS RADIASI

3oentgen ' untuk mengukur radiasi paparan 3ad ' untuk dosis serap

3em ' untuk dosis setara

Satu 3oentgen sejumlah radiasi sinar ! atau  yang menghasilkan % esu (electric  static unit ) ion positi dan ion negati dalam % cm5 udara normal (>T).

Satu esu ion positi atau negati yang dihasilkan dalam *olume % cm5  udara

normal oleh sinar ! atau  disebut % 3oentgen.

@einisi satu 3oentgen adalah energi sinar ! atau y yang terserap di dalam satu gram udara, yakni sebagai berikut D

% 3 ' % esu:cm5 udara (>T) ' <. erg:g udara.

Satu 3ad ( Radiation Absorbed Dose) adalah sejumlah energi yang diserahkan kepada suatu medium oleh partikel (radiasi) pengion per satuan massa dari bahan yang diradiasi pada tempat yang diamati. % 3ad ' %66 erg:g ' %.%8 3.

3& ( Roentgen Equivalent Man) adalah satuan dosis setara untuk semua

=i Q) (n, B <5 %6 /

(23)

 jenis radiasi pengion. Satuan ini digunakan untuk eek biologi yang terjadi pada  jaringan hidup yang terkena radiasi. leh karena itu, satuan ini juga disebut

satuan biologi.

Untuk menentukan dosis radiasi dalam 3em, terlebih dulu ditetapkan standar kerelatian yang disebut 3elati*e biological eecti*eness (3B&). 3B& adalah perbandingan antara dosis radiasi dalam 3ad dari sinar ! standar untuk  menimbulkan eek biologi tertentu terhadap dosis radiasi lain yang dapat ditimbulkan oleh sinar ! standar. Sinar ! dengan tegangan /6 k" biasanya digunakan sebagai standar 

3& ' 3#@ 9 3B& Beberapa harga 3B&

engendalian penerimaan dosis untuk radiasi eksternal.

@alam setiap pengaHasan keselamatan kerja terhadap radiasi selalu diusahakan menerima paparan radiasi sekecil mungkin atau sesedikit mungkin,  baik paparan eksternal maupun internal. Besar kecilnya paparan yang diterima seorang pekerja radiasi dipengaruhi oleh tiga aktor, yaitu Haktu, jarak, dan

E:ek <'707&' RBE Sinar !, , , elektron Seluruh tubuh (organ-organ pembentuk darah) %

roton, neutron cepat Gatarak %6

artikel ala Garsinogenesis %6

=oncatan inti berat Gatarak %6

atas

di

!

sinar

oleh

n

ditimbulka

yang

seperti

sama

yang

 biologi

eek

n

menimbulka

yang

lain

radiasi

@osis

 tertentu

 biologi

eek

n

menimbulka

untuk

k"

/6

!

sinar 

radiasi

@osis

3B&

(24)

 penahan radiasi. +. F!kt7r =!ktu

ersyaratan yang perlu diketahui jika bekerja dengan 0at radioakti atau sumber radiasi lainnya adalah kecepatan dosis ' besarnya dosis per satuan Haktu, meskipun eek biologi tergantung pada kecepatan dosis dalam pengaHasan  berlaku hubungan D

3  @ T

@ ' jumlah dosis yang diterima 3 ' kecepatan dosis

+ika bekerja dalam medan radiasi yang tinggi, Haktu paparan merupakan aktor penting dalam penentuan dosis yang diterima seseorang dalam usaha tidak  melampaui batas tertinggi yang dii0inkan. Seorang radiograer hendak melakukan  pemeriksaan las sambungan pipa dengan 0at radioakti:sinar ! dalam medan radiasi / m3:jam. Berapa Haktu yang diperbolehkan untuk bekerja tiap harinya agar ia tidak menerima radiasi yang berlebihanO

% minggu ' / hari kerja.

@osis rata-rata tertinggi dalam % minggu ' %66 m3. @osis yang diterima % hari ' %66:/ m3 ' 6

Gecepatan dosis 9 Haktu ' jumlah dosis.

m3  6 Haktu 9 +am / 

Haktu ' 6:/ 9 % jam ' 8 menit 1. F!kt7r J!r!k 

$ntensitas radiasi dalam hampa udara:di udara dari suatu sumber radiasi yang berbentuk titik akan mengikuti hukum Rkebalikan kuadrat jarak (in*ersion sNuare laH). akinjauh jarak dari sumber radiasi intensitas radiasi, makin  berkurang. 3umusnya D

(25)

) (d ) (d 9 @ @   % % 

@% ' kecepatan dosis pada jarak sNuare d% dari sumber

@ ' kecepatan dosis pada jarak sNuare d dari sumber 

3umus ini hanya berlaku untuk sumber berupa titik atau jika sumber  tersebut mempunyai dimensi. leh karena itu, jarak pengamatan cukup jauh sehingga sumber radiasi dapat dianggap titik dari jarak tersebut.

1ontoh D

Sebuah sumber 461o diukur pada jarak % m memberikan kecepatan dosis 6,%/

3:jam. Berapa jarak agar tidak menerima dosis %66 m3:minggu (% minggu ' / hari kerja).

@osis yang diterima % hari ' %66 m3:/ ' 6 m3 

Gecepatan dosis pada jarak % m ' 6,%/ 3:jam ' %/ m3:jam

Gecepatan dosis pada jarak 9 m 4,B/ B6 %B/ ) % ( 9 B B   9 ' , / +arak ' , / m

Getentuan di atas umumnya untuk radiasi . Untuk sinar lain (partikel) dengan jarak jejak:tembus pendek di udara karena perubahan di udara itu sendiri,  perlu diperhitungkan aktor-aktornya.

 Secara empiris kecepatan dosis pemancar   berupa titik untuk energi 6,5-5 e* dipakai rumus D

@ ' 6,/8 1  &

@ ' kecepatan dosis dinyatakan dalam 3:jam pada jarak % m 1 ' akti*itas dalam 1urie

& ' energi lebih dari radiasi y per disintegrasi (e*)  Untuk sinar beta

(26)

1 ' akti*itas dalam 1urie

@alam hal ini serapan diri ( self absorption) sumber tersebut dan serapan udara untuk setiap jarak lebih besar dari %6 cm serta aktor lain harus diperhitungkan.

3. F!kt7r Pen!#!n R!'!'

Salah satu metode untuk mengontrol pemaparan eksternal adalah dengan  penahan radiasi, yaitu suatu benda diletakkan antara sumber dan orang sehingga radiasi dapat diserap sebagian atau seluruhnya oleh benda tersebut. Besar-kecilnya radiasi yang diserap penahan radiasi tergantung pada jenis radiasi, energi radiasi, jenis benda, dan tebal benda. +ika suatu jenis benda dengan ketebalan tertentu dapat menyerap radiasi separuh dari dosis mula-mula, ketebalan benda itu disebut 7al *alue layer atau 7al *alue thickness. @alam menggunakan penahan radiasi, sedapat mungkin terletak paling dekat deng an sumber radiasi.

!. Pen!#!n r!'!' 'n!r !0:!

 ' radiasi berupa partikel, jika mengenai benda, energinya cepat terserap dan  jika melalui benda, energinya cepat diserap oleh benda. @engan ketebalan  benda beberapa mm sudah dapat menyerap seluruh energi partikel ala. 1ontohnya, karet tipis, perspe9, kertas, dan cardboard. +adi, sinar ala tak  mempunyai potensi bahaya eksternal karena lapisan kulit manusia saja dapat menyerap seluruh energi sinar a.

<. Pen!#!n r!'!' 'n!r <et!

enetrasi beta lebih besar dari ala. +arak tembus di udara % m untuk energi 6,/ e* dan E%6 m untuk yang 5 e*. +ika melalui benda, sinar   cepat terserap karena radiasi partikel.

Berkurangnya luks radiasi beta melalui benda adalah eksponensial. Getebalan absorben yang dibutuhkan untuk mengurangi radiasi beta biasanya dinyatakan dalam istilah eNui*alent thickness (mg:cm).

(27)

atomnya kurang dari 56 kurang lebih sama besarnya.

 Perspex, aluminium oil, dan karet tipis dapat menyerap sinar beta. 6,/ inci perspe9 dapat menyerap semua radiasi beta energi % e*.

;. Pen!#!n r!'!' 'n!r &!$$!

@aya tembus radiasi gamma di udara besar, demikian pula jika melalui benda, tergantung pada energi radiasi, jenis benda, dan tebal benda yang dilaluinya.

elemahan radiasi gamma melalui suatu penahan radiasi merupakan akibat tiga tipe interaksi, yaitu D

1) Photo electric effect  2) Copton effect  !) Pair production

&nergi oton dilepaskan saat terjadinya proses di atas dan bergantung  pada besar kecilnya energi oton dan tinggi rendahnya nomor atom benda

yang dilalui oleh oton tersebut. $ ' $6 . e- 9

$ ' intensitas radiasi setelah melalui penahan radiasi setebal 9 cm $6 ' intensitas radiasi mula-mula

 ' koeisien serapan linier 

@alam praktik, sering dipakai istilah hal *alue layer (7"=) atau hal  *alue thickness untuk menentukan penahan (shielding) karena masing-masing energi punya 7"= tersendiri.

1ontoh D

Sebuah sumber 1s-%5< mempunyai kecepatan dosis 6,658 3:jam. Berapa tebal perisai agar jarak 5 cm memberikan kecepatan dosis ,/ m3:jam. Gecepatan dosis 6,658 3:jam ' 58 m3:jam

$ ' $6.e-9 cm : %,< T T9 e $ $ 6   

(28)

6,6<5 e 58 ,/ %,<9    $n 6,6<5 ' -,4% ' -%,<9 9 ' %,/5/ cm ' 6,6<5 Tebal b' %,/5/ cm

@engan ketentuan di atas, jelas bahHa besar kecilnya dosis ekster-nal yang diterima dapat diatur. @engan kata lain, jumlah dosis yang diterima dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas-batas yang diperkenankan.

Getiga prinsip di atas, yaitu jarak (usahakan sejauh mungkin dari sumber radiasi), Haktu (sesingkat mungkin dalam medan radiasi), dan  penahan radiasi (berlindung di balik penahan radiasi).

7arga  Ener&' ;$-+ (Me) P< Fe A0 H1/ 6, /,6 %,64 6,55 6.%8 6,/ %,< 6,45 6,5 6,62 %.6 6,<< 6,88 6,%4 6,64< %,/ 6,/< 6,8 6,%8 6,6/< ,6 6,/% 6,55 6,% 6,68 ,/ 6,8 6,5% 6,%6 6,68 5,6 6,8 6,56 6,62 6,65 8,6 6,8 6,< 6,62 6,655 /,6 6,8 6,8 6,6<8 6,656 . 7"=(mm) A<7r<er R!-115 0r-+,1 C-+3 C7-5>

(29)

#l 85,5 < 58,/ 84,/ Stainless steel %/,8 , . 2 %4,/ 1u %5,4 <, %6,< %8, b ,6 , /,/ %6,/ Tungsten alloy /,/ %,< 8,6 4,/ Uranium 8, - ,/ /,45

(30)

&ek langsung radiasi pada materi adalah ionisasi pada materi, sedangkan eek  tidak langsung adalah radikal bebas berinteraksi dengan materi dan membentuk   persenyaHaan lain. ada sterilisasi obat-obatan yang dilakukan secara aseptis,

sterilitas yang dikehendaki sering tidak tercapai. leh karena itu, dalam  pelaksanaannya harus diketahui mana yang perlu dilakukan secara aseptis dan mana

yang tidak perlu secara aseptis. &ek radiasi bersiat kumulati.

A. EFEK RADIASI PADA SEL

3adiasi pengion bekerja pada sistem biologis dengan cara mengubah  bagian-bagian sel, yaitu molekul. 3eaksi yang terjadi sukar untuk diikuti. &ek 

yang terlihat adalah hasil kumulatinya, antara lain eek radiasi pada membran sel; eek radiasi pada metabolisme energi, misalnya produksi #T atau osorilasi menurun; eek radiasi pada en0im; eek radiasi pada proses sintesis:penurunan sintesis @>#; serta eek radiasi pada kromosom dan eek radiasi pada  pembelahan sel.

Terjadinya proses di atas bergantung pada dosis radiasi dan siat sel. Gematian sel akibat radiasi umumnya disebabkan oleh siat kumulati dari kerusakan mutasi yang bersiat genetik, sedangkan indukti bersiat temporer  (sementara).

Gapang dan khamir lebih besar dari mikroba (lebih sensiti). akin kecil suatu benda, makin tahan terhadap radiasi, misalnya *irus karena @># sangat sensiti, @>#-lah yang paling dulu terkena radiasi. akin besar benda yang akan diradiasi, makin kecil dosisnya. Umumnya, sterilisasi dengan panas dan radiasi tidak kita tujukan kepada *irus, tetapi bakteri saja.

B. EFEK RADIASI

erubahan pada jaringan akibat suatu penyinaran disebut eek radiasi, yaitu eek somatik. eek lambat. dan eek genetik.

(31)

C. EFEK S/MATIK 

&ek penyinaran yang dialami seseorang dapat langsung terlihat. 7al  penting pada eek somatik adalah penyinaran yang diterima oleh seluruh tubuh atau sebagian tubuh yang menyebabkan kerusakan suatu organ. Jaktor isik yang menentukan eek somatik adalah D

%. Tipe radiasi . @osis penyinaran

5. +angka Haktu penyinaran

8. +umlah dosis yang diberikan (bertahap atau sekaligus)

&ek radiasi pada orang muda lebih besar dari orang deHasa:tua. #kibat  penyinaran pada seluruh tubuh, timbul gejala-gejala kelainan alat tubuh yang disebut sindrom. @alam jumlah dosis tertentu, timbul gejala yang menonjol dari salah satu organ dan sangat menentukan.

S'nr7$ !kutB

a. Sindrom Sistem Sara usat

Aejala yang menonjol adalah kelainan susunan sara otak. 7al ini terjadi jika  penyinaran paling sedikit 666 3 sekaligus. @alam Haktu "8-5 jam timbul gejala lethargy, tumor, kejang. @osis /666 3 akan menyebabkan kematian dalam  hari.

 b. Sindrom Aastrointestinal

Aejala yang menonjol adalah kelainan pencernaan. 7al ini timbul jika  penyinaran paling sedikit /66-666 rad. @alam 5-/ hari timbul malaise, kehilangan nasu makan, mual, muntah, gangguan pencernaan dan penyerapan makanan, gangguan elektrolit, serta dehidrasi.

c. Sindrom 7ematopoietik 

Aejala paling menonjol timbul pada sel-sel darah jika dosis penyinaran paling sedikit %66 3. @alam -5 minggu timbul malaise, sesak napas, lemah, leukopenia, anemia, dan penderahan. Gematian dapat terjadi jika dosis mencapai  66 rad setelah 5 minggu- bulan penyinaran. =@ /6:46 adalah

(32)

dosis letal yang menyebabkan kematian /6I dalam jangka Haktu 46 hari dan diperkirakan antara 566-/66 rad.

D. EFEK TERMIS - EFEK LAMBAT

enyinaran tidak menimbulkan kematian (dosis relati rendah), tetapi  perubahan tersebut menyebabkan indi*idu seolah-olah menjadi cepat tua. roses degenerasi berlangsung lebih cepat. enyakit yang biasa timbul pada usia tua akan timbul dengan cepat. Geadaan ini disebut premature aging.

E. JEFEK KARSIN/GENETIK 

enyinaran jangka panjang yang terus menerus dapat menyebabkan timbulnya tumor ganas, leukemia, kanker kelenjar gondok, dan lain-lain. 1ontohnya, korban bom atom di +epang.

F. EFEK GENETIK 

&ek pada alat reproduksi menyebabkan terus diturunkan pada turunannya. 7al ini terjadi jika dosis penyinaran tidak menyebabkan kemandulan. @osis yang kecil sekali sudah dapat menimbulkan mutasi (perubahan gen). akin tinggi dosis, makin besar kemungkinan mutasi. +anin atau embrio adalah jaringan yang  belum sempurna deerensiasinya sehingga sangat sensiti. ada 5 minggu pertama sangat kritis jika terkena penyinaran. 7anya beberapa dosis 3oentgen sudah dapat menimbulkan kelainan yang cukup besar. ada kehamilan tua, umumnya tidak  akan ada cacat, tetapi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan. @alam hal  pertanian, penyinaran digunakan untuk memperoleh turunan yang baik, terutama dalam pemulihan tanaman (utation breeding ). ada manusia, eek genetik  umumnya akan bersiat lebih buruk dan bahkan atal.

BAB I9

PENGA=ETAN MAKANAN

(33)

masalahnya lebih kompleks dari obat karena makanan terdiri dari bermacam-macam  bahan. leh karena itu, mekanisme reaksinya sukar diikuti. bat dapat dibedakan atas larutan atau kering, serta komposisi kromatogram $3-nya, tetapi untuk makanan analisisnya belum berkembang atau terperinci.

A. PENGA=ETAN MAKANAN DENGAN RADIASI +. Pen&!?et!n

encegah terjadinya proses peruraian dan pembusukan (kerusakan), baik kimia, isika, maupun mikrobiologis.

1. Tu8u!n

emperpanjang masa simpan dan masa pakai bahan pangan (berhubungan dengan masa kedaluHarsa), bukan long lasting (sampai selamanya).

3. Jen' keru!k!n 2!n&!n

Gualitati D penurunan mutu, yaitu rasa, Harna, bau, dan nilai gi0i, misalnya  protein.

Guantitati D penurunan bobot. . F!kt7r 2en"e<!< keru!k!n

Gita harus tahu barangnya, penyebab kerusakannya, dan teknik menanganinya. a. Jaktor dalam

 Gandungan mikroba patogen, terutama &nterobacteriaceae, bakteri dari heHan atau mikroba tidak patogen.

 Gomposisi bahan (kadar air, gi0i, dan lain-lain).

 Gondisi isiologis (en0im dan lain-lain), misalnya buah, harus tahu ketuaannya atau kematangannya karena tanaman sangat bergantung pada kondisi air.

 b. Jaktor luar 

 Sanitasi lingkungan.  Suhu penyimpanan.

(34)

4. T'2e keru!k!n @ Biologis - kimia - isik  a. Biologis

 Garena akti*itas mikroba.

 Aangguan serangga dan parasit, terutama untuk simplisia dan makanan kering biji-bijian dan cabe kering.

 roses ketuaan (senescence).  b. Gimia

 Gomposisi komponen-komponen dalam pangan dapat terjadi reaksi kimia karena kondisi larutan (tanaman), air, komposisi makanan, misalnya jika banyak lemak, pangan cepat teroksidasi dan cepat tengik. +ika protein terurai, pangan akan berbusa.

 lasmolisis. c. Jisika

 #kibat memar.

 emanenan tidak benar, misalnya memotong rimpang yang tidak benar  akan mudah terkontaminasi dengan kuman.

5. C!r!-;!r! 2en&!?et!n

a. Jisika (pemanasan, pendinginan, pembekuan, iradiasi)  b. Gimia (penggaraman, penambahan bahan pengaHet)

rinsip untuk mengaHetkan adalah plasmolisis, yaitu sel bakteri  pecah. rinsip pengaHetan dengan radiasi adalah membunuh sel hidup dengan cara menghambat sintesis @># atau merusak @># yang menimbulkan eek   biologis.

acam-macam eek biologis D

a. encegah pertunasan 6,6/-%,% kAy. isalnya kentang dan baHang  bombai.

 b. enunda kematangan buah 6,%6-%,/ kAy.

Sel hidup eksitasi &ek biologis ionisasi

(35)

erbandingan proses pemanasan, kimia, iradiasi D

. Keuntun&!n 2en&!?et!n en&!n 'r!'!'

a. roses dingin, tidak memengaruhi kesegaran bahan.

 b. 3adiasi mempunyai daya tembus yang besar sehingga pengaHetan dapat dilakukan pada bahan yang telah dikemas (dalam bungkusan).

c. ilihan bahan pengemas lebih luas. d. Tidak meninggalkan residu bahan kimia. e. 7emat radiasi.

(36)

%. J#, L7 dan $>&# ( "nternational #uclear Energ$ Agenc$) menyatakan  bahHa dosis radiasi maksimum yang aman ' %6 kAy. $ndonesia sedang

merintis peri0inan untuk pemakaian lokal.

. @isineksi serangga (6,6-6,6 kAy) atau eliminasi, seperti karantina buah- buahan. Kang paling banyak dimakan seranggaD rempah-rempah: spices.

5. embunuh parasit daging (cacing ) dengan dosis 6,%6-5 kAy.

8. enurunkan kandungan mikroba 6,/-%6 kAy. isalnya, pada udang beku,  paha kodok tidak mudah mengeliminasi kandungan mikrobanya.

/. embunuh bakteri patogen 5-%6 kAy, misalnya pada udang, kodok, telur, dan daging. Syaratnya tidak boleh ada kapang dan bakteri patogen yang merupakan parameter kebersihan. Terutama ditekankan pada Salmonella,  E%coli, dan 1oliorm.

4. Sterilisasi /-46 kAy. etode ini terutama ditujukan untuk D a. akanan astronaut.

 b. akanan pasien tertentu di rumah sakit.

C. SUMBER RADIASI

%. 3adioisotop461o, %5<1s (sinar )

esin sinar !

+ika energi  %6 e*-%/ e* maka inti pecah dan bahan menjadi radioakti  akibat reaksi nuklir. #kan tetapi, untuk akselerator masih boleh %6 e" karena hanya terjadi 0at radioakti dengan energi yang Haktu paruhnya  pendek. enetrasi sinar besar sehingga kemasan dapat ber*ariasi.

. #kselerator elekrron hanya menghasilkan &nergi maksimum %6 e". enetrasi elektron rendah, kemasan harus tipis. &nergi yang dipakai untuk  sumber radiasi dibatasi karena kita mempunyai inti proton d an neutron. &nergi ikat antara proton dan neutron   e*.

D. KERUGIAN IRADIASI

(37)

%. enggunaan terbatas

. Tidak eekti untuk membunuh *irus dan en0im

5. Jaktor ekonomis bergantung pada pemakaian iradiator) tetapi dapat menghambat proses kerusakan atau penundaan terurainya sampel.

E. BEBERAPA ASPEK PENGGUNAAN IRADIASI

Beberapa aspek penggunaan iradiasi yang mempunyai kegunaan penting dalam ekonomi dan perdagangan, antara lainD

%. emperbaiki higiene bahan pangan (kebersihan akan memperpanjang masa simpan).

. emberantas serangga perusak. 5. enurunkan residu 0at kimia.

8. erlakuan karantina buah-buahan (di luar negeri sudah dipakai). /. Sterilisasi untuk kerusakan atau pemakaian khusus.

F. FAKT/R-FAKT/R %ANG HARUS DIHINDARI

Jaktor-aktor yang harus dihindari pada pengaHetan adalah D +. /k'&en

Terutama untuk bahan yang mengandung lemak D

a. Sejauh mungkin bahan harus dieliminasi dari pengaruh oksigen ().

 b. Suasana anaerob. Guman pembusuk aerob tidak dapat hidup. +adi, sebaiknya radiasi dilaksanakan dalam keadaan *akum dan suhu rendah.

1. Te$2er!tur ren!#

#gar bahan tidak terurai, sebaiknya partikel tidak bergerak. @alam keadaan  padat, gerakan molekul perlahan, sehingga reaksi tidak cepat berlangsung. 5. Gadar air 

Sedapat mungkin dihindari kadar air tinggi. #ir adalah penyebab eek  sekunder. leh karena itu, sedapat mungkin kadar air rendah.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis keragaman (Tabel 1) menunjukkan respon tanaman selada terhadap pemberian konsentrasi pupuk hayati Bioboost memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah

Metode geokronologi Pb-210 juga dapat diterapkan pada studi paleoseismik dengan melakukan dating pada organic – rich sediment yang dapat mengukur umur peristiwa

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep, penyusunan dan pelaksanaan sistem pengendalian internal (SPI) serta audit keuangan di Yayasan Masjid Al Falah

Hasil penelitian ini, implementasi kebijakan yang dilakukan dinas kesehatan dalam penanganan gizi buruk pada balita di Kabupaten Enrekang sudah baik, hal ini

Ungkapan metaforis pada data (10) ditunjukkan oleh penanda linguistik panggupay ‘ajakan' di dalam bahasa Sunda berasa dari kata dasar gupay lambaian tangan

TAHAPAN KARTOGRA0I DIGITAL Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyajian Data DIGITIER ?P1 PLOTER. ON 5 LINE ARRANGEMENT 6 ila ketiga

Bagaimanapun, lawatan Audit ke kawasan rizab ragut haiwan di Jajahan Pasir Mas, Machang dan Pasir Puteh antara bulan Oktober 2012 hingga Januari 2013 mendapati 31 pengusaha yang

Pemilihan periklanan merupakan salah satu konsep pemasaran yang dianggap cukup efektif bagi perusahaan untuk mempengaruhi minat konsumen terhadap produk SOSRO