• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Audit Forensik Deteksi Fraud BUMN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Audit Forensik Deteksi Fraud BUMN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A

A.. LaLatatar r BeBelalakakangng

Istilah Tindak kecurangan di pemerintahan di I

Istilah Tindak kecurangan di pemerintahan di I ndonesia sudah mencapai tingkatndonesia sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Bila kita sering membaca surat kabar atau melihat televisi, yang memprihatinkan. Bila kita sering membaca surat kabar atau melihat televisi, mak

maka a kikita ta akaakan n didisugsuguhi uhi banbanyayak k beberitrita a tententantang g kakasussus-ka-kasus sus frafraud ud yayang ng teltelahah melibatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, baik dijajaran lembaga melibatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, baik dijajaran lembaga legislati

legislatif, eksekutif f, eksekutif bahkan yudbahkan yudikatif. Berbagai uikatif. Berbagai usaha telah dilsaha telah dilakukan Pemeriakukan Pemerintahntah Ind

Indononesiesia a babaik ik dedengangan n memmemberberdaydayakaakan n secsecara ara makmaksisimal mal lelembambaga-ga-lelembambagaga penegak hukum, seperti ejaksaan, Pengadilan, dan epolisian. Bahkan dalam penegak hukum, seperti ejaksaan, Pengadilan, dan epolisian. Bahkan dalam dasawars

dasawarsa ta terakhir Pemerintah juga telah erakhir Pemerintah juga telah membentuk dan memberdayakan omisimembentuk dan memberdayakan omisi Pe

Pembemberanrantastasan an ororupsupsi i !P!P" " untuntuk uk melmelakuakukan kan pempemberberanantastasan an korkorupsupsi i didi Indo

Indonesinesia. a. #amu#amun n sayasayangnyngnya a hasihasil l yanyang g di di dapdapat at masimasih h belubelum m sesusesuai ai dendengangan ha

haraprapanan, , di di manmana a IndIndoneonesia sia masmasih ih menmendudduduki uki $% $% nenegargara a terterkorkorup up di di dunduniaia.. &engapa hal ini terjadi'

&engapa hal ini terjadi' T

Teerjrjadiadinynya a keckecuraurangangan n tertersebsebut ut yayang ng tidtidak ak dapdapat at terterdedetekteksi si oleoleh h suasuatutu pe

pengangaudiuditan tan dapdapat at memmembeberikrikan an efeefek k yayang ng memerugrugikaikan n dadan n caccacat at bagbagi i proprosesses pelaporan keuangan. (danya kecurangan berakibat serius dan membawa dampak pelaporan keuangan. (danya kecurangan berakibat serius dan membawa dampak keru

kerugiangian. . (pa(pabila bila dilidilihat hat dari dari peraperan n akunakuntan tan publpublik, ik, fenofenomena kecurangmena kecurangan an iniini menjadi masalah yang serius karena menyangkut citra akuntan publik terutama menjadi masalah yang serius karena menyangkut citra akuntan publik terutama auditornya.

auditornya. ecu

ecurangrangan an yang yang diladilakukakukan n oleoleh h oknuoknum-okm-oknum num pemepemerintrintah ah sulisulit t terdterdetekseteksii ka

karerena na pepelalaku ku bibiasasananyya a memerurupapakakan n ororanang-g-ororanang g yayang ng didipepercrcayaya a ununtutukk men

menjajalanlankan kan susuatu atu proproyeyek. k. )le)leh h karkarenena a ituitu, , audauditoitor r laplaporaoran n keukeuangangan an harharusus mempunyai keahlian untuk mendeteksi kecurangan ini. *ntuk tindak lebih lanjut, mempunyai keahlian untuk mendeteksi kecurangan ini. *ntuk tindak lebih lanjut, au

auditditor or laplaporaoran n keukeuangangan an inini i hanhanya ya dadapat pat memendendetekteksi si sajsaja a sedsedanangkagkan n ununtuktuk pengungk

pengungkapannya diserahkan pada apannya diserahkan pada auditor forensik yang auditor forensik yang lebih berwenang. (uditor lebih berwenang. (uditor  forensik inilah yang nantinya akan menggunakan suatu aplikasi audit lain selain forensik inilah yang nantinya akan menggunakan suatu aplikasi audit lain selain audit biasa yang digunakan para auditor laporan keuangan untuk mengungkapkan audit biasa yang digunakan para auditor laporan keuangan untuk mengungkapkan kecurangan yaitu (udit forensic.

kecurangan yaitu (udit forensic. Ist

Istililah ah frafraud ud daldalam am konkontekteks s sedsederherhana ana adaadalalah h perperbubuataatan n yayang ng melmelananggaggar r  hukum. Perbuatan yang disebut fraud mengandung unsur kesengajaan, niat jahat, hukum. Perbuatan yang disebut fraud mengandung unsur kesengajaan, niat jahat, pe

penipnipuan uan !de!decepceptiotion", n", pepenynyembembunyunyian ian !co!concencealalmenment", t", dan dan penpenyalyalahgahgunaunaanan kep

kepercercayayaan aan !vi!violaolatiotion n of of trutrust"st". . PerPerbuabuatan tan inini i didilalakukkukan an ununtuk tuk menmengamgambibill keun

(2)

penyuap

penyuapan kepada an kepada petugas atau pejabat dalam petugas atau pejabat dalam kerahasiakerahasiaan bisnis. an bisnis. !Theodorus &.!Theodorus &. Tuanakotta, %$/"

Tuanakotta, %$/"

&enurut (ssociation of 0ertified 1raud 23aminers !(012" mendefisikan fraud &enurut (ssociation of 0ertified 1raud 23aminers !(012" mendefisikan fraud !kec

!kecuranurangan" gan" berkberkenaaenaan n dengdengan an adanadanya ya keunkeuntungtungan an yanyang g dipediperoleroleh h seseseseoranorangg de

dengngan an memengnghahadidirkrkan an sesesusuatatu u yayang ng titidadak k sesesusuai ai dedengngan an kekeadadaaaan n yayangng sebenarnya. 4i dalamnya termasuk unsure-unsur surprise+tak terduga, tipu daya, sebenarnya. 4i dalamnya termasuk unsure-unsur surprise+tak terduga, tipu daya, licik, dan tidak jujur yang merugikan orang lain.

licik, dan tidak jujur yang merugikan orang lain.

B.

B. SisSistemtematatika ika PenPenuliulisansan

4alam pembahasan, makalah ini menjelaskan tentang &elihat dan &endeteksi 4alam pembahasan, makalah ini menjelaskan tentang &elihat dan &endeteksi 1raud dalam 0orporate !B*&#+Perbankan".

1raud dalam 0orporate !B*&#+Perbankan". C.

C. MaManfnfaaaat Pent Penuliulisasann 4a

4apapat t memenjnjelelasaskakan n tetentntanang g 0a0ara ra &e&elilihahat t dadan n &e&endndetetekeksi si 1r1rauaud d dadalalamm 0orporate !B*&#+Perbankan".

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecurangan (rau!"

ecurangan !15(*4" perlu dibedakan dengan kesalahan !2rrors". esalahan dapat dideskripsikan sebagai 6Unintentional Mistakes7 !kesalahan yang tidak di sengaja". esalahan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam pengelolaan transaksi terjadinya transaksi, dokumentasi, pencatatan dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debit kredit, pengikhtisaran proses dan hasil laporan keuangan. esalahan dapat dalam banyak bentuk matematis. ritikal, atau dalam aplikasi prinsip-prinsip akuntansi. Terdapat kesalahan jabatan atau kesalahan karena penghilangan + kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasi fakta. 6 0ommission 7 merupakan kesalahan prinsip !error of principle", seperti perlakuan pengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal. 8edangkan 6)mission7 berarti bahwa suatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan informasi tidak benar. (pabila suatu kesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan !15(*4ulent". Istilah 6Irregulary7 merupakan kesalahan penyajian keuangan yang disengaja atas informasi keuangan.

9.:ack Bologna, 5obert :.;ind<uist dan :oseph T.=ells mendifinisikan kecurangan 6FRAUD is criminal deception intended to financially benefit the deceiver  ! $>>?,hal ? "7 yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. riminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. 4an dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara financial. Biasanya kecurangan mencakup tiga langkah yaitu !$" tindakan+theact., !" Penyembunyian atau the concealment dan !?" konversi atau the conversion. &isalnya pencurian atas harta persediaan adalah tindakan, kemudian pelaku akan menyembunyikan kecurangan tersebut misalnya dengan membuat bukti transaksi pengeluaran fiktif.

15(*4 !kecurangan" adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu orang atau sekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau kelompok mendapat keuntungan, dan merugikan orang atau kelompok lain.15(*4ulent financial reporting !kecurangan laporan keuangan" adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan. ecurangan dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu  a. ecurangan ;aporan euangan !1inancial 8tatement 15(*4".

(4)

ecurangan ;aporan euangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material ;aporan euangan yang merugikan investor dan kreditor. ecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial.

b. Penyalahgunaan aset !(sset &isappropriation".

Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam @ecurangan asA dan @ecurangan atas Persediaan dan (set ;ainnyaA, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang !15(*4ulent disbursement".

c. orupsi !0orruption".

orupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut (012, bukannya pengertian korupsi menurut ** Pemberantasan TP di Indonesia. &enurut (012, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan !conflict of  interest", suap !bribery", pemberian illegal !illegal gratuity", dan pemerasan !economic e3tortion".

Beberapa konsep (1(I !akuntansi forensik dan audit investigasi" juga dikenal sebagai fraud audit atau audit atas kecurangan. &anipulasi laporan keuangan adalah salah satu bentuk fraud seperti yang didefinisikan oleh (012. onsep-konsep yang berkaitan erat dengan fraud adalah sebagai berikut

$. 1raud Tree, pohon+peta kecurangan yang diterbitkan oleh (012. 4alam peta kecurangan (012, ada tiga cabang utama yaitu 

a" orupsi !corruption" merupakan jenis fraud yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan pihak lain seperti suap. :enis fraud inilah yang sering terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia salah satunya.

b" Penjarahan aset !asset misappropriation" adalah penyalahgunaan+ pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain.

c" 1raud dalam laporan keuangan !fraudulent statements" adalah tindakan untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan !financial engineering" dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan !window dressing".

. 1raud Triangle, segitiga kecurangan yaitu 

a" 8udut pertama, pressure atau tekanan yang dirasakan oleh pelaku kecurangan yang dipandangnya sebagai kebutuhan keuangan yang tidak dapat diceritakan kepa orang lain.

(5)

b" 8udut kedua, precieved opportunity adalah peluang untuk melakukan kecurangan seperti yang dipersepsikan pelaku kecurangan.

c" 8udut ketiga, rationaliation adalah pembenaran yang 6dibisikkan7 untuk melawan nurani si pelaku kecurangan.

?. 1raud (3ioms, proposisi dasar (012 mengenai kecurangan yang perlu diperhatikan akuntan forensic sebagai investigator.

. 1raud Predication, unsur-unsur rekanan yang disingkat =CD atau (&? yaitu rekanan mengenai apa yang terjadi, siapa pelaku, bagaimana dilakukan, mengapa, kapan, di mana, berapa besar'

C. 5ed 1lags, tanda bahaya yang menjadi petunjuk tentang potensi terjadinya fraud.

B. Cara Meli#at !an Men!eteksi rau!

Tujuan utama dari pendeteksian kecurangan adalah dalam rangka membantu perusahaan menciptakan suasana sehat dan menguntungkan di dalam lingkungan perusahaan dengan mencegah terjadinya kerugian akibat kecurangan. Terdapat 4eteksi atas ecurangan ;aporan euangan antara lain dilakukan dengan membandingkan hasil analisis atas laporan tersebut dengan laporan periode sebelumnya. Perbandingan tersebut dapat juga berupa perbandingan data keuangan dengan data non-keuangan pendukung laporan keuangan. 4eteksi atas kecurangan laporan keuangan antara lain dengan melakukan 

$. (nalisis Eertikal

&erupakan anilisis antara item%item ;aporan euangan !#eraca, ;aporan ;aba-5ugi dan ;aporan (rus as" dan membandingkannnya dengan tahun lalu dan digambarkan dalam persentase. Bila hasilnya terjadi perbedaan yang tidak wajar  menunjukkan adanya tanda-tanda fraud.

. (nalisis Doriontal

&erupakan analisis perubahan item-item ;aporan euangan selama beberapa periode pelaporan yang digambarkan dalam persentase. Bila hasil analisisnya terjadi perbedaan mencolok, menunjukkan adanya gejala atau tanda-tanda kecurangan !fraud".

?. (nalisis 5atio

(6)

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menemukan dan mendeteksi suatu fraud, yaitu 

$. &emahami 9ejala ecurangan

8eiring dengan perkembangan ekonomi saat ini yang merupakan hasil dari proses pembangunan, teah membuat dunia usaha semakin semarak, kompleks, variatif dan dinamis. &asing-masing perusahaan berusaha untuk menggali segala potensi yang ada agar tetap bertahan dan memenuhi kebutuhan pelanggannya. #amun, seperti juga yang dialami oleh negara-negara maju maupun #egara berkembang, setiap pencapaian kemampuan di bidang ekonomi, cenderung diiringi pula dengan munculnya bentuk-bentuk kejahatan baru, baik di bidang ekonomi maupun sosial.

Para pelaku kejahatan tersebut cenderung untuk mencari dan memanfaatkan berbagai kelemahan yang ada dalam prosedur, tata kerja, perangkat hukum, kelemahan para pegawai maupun pengawasan yang belum sempat dibenahi. Berbagai cara dan usaha telah dilakukan oleh hamper seluruh perusahaan untuk mencegah terjadinya kecurangan baik dengan cara mempromsikan integritas, maupun pengenaan sanksi yang sepadan dengan perbuatan yang dilakukannya. #amun, risiko kecurangan tetap mungkin saja terjadi dalam suatu perusahaan. Dal yang menjadi prtanyaan selanjutnya adalah bagaimana menilai kemungkinan masalah demikian muncul.

4engan memahami gejala kecurangan !5ed 1lags" manajemen dapat mengidentifikasikan kondisi kecurangan yang kemungkinan besar akan terjadi atau telah terjadi.4engan belajar dari kecurangan yang pernah terjadi,maka kecurangan dapat sedini mungkin ditangani oleh manajemen atau internal auditor.4alam hal ini manajemen dan internal auditor harus 6jeli7 melihat tanda-tanda atau kecurangan,yaitu antara lain

 Terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang mencolok dengan tahun-tahun sebelumnya

 Perbedaan antara Buku Besar dengan Buku Tambahannya

 Perbedaan yang terungkapkan dari hasil konfirmasi

 Transaksi yang tidak didukung oleh bukti yang memadai

 Transaksi yang tidak dicatat sesuai dengan otorisasi manajemen baik yang khusus maupun yang umum

 Terdapat perbedaan kepentingan !conflict of interest" pada tugas pekerjaan karyawan

(7)

Tanda awal !5ed 1lags" terjadinya kecurangan sebagai berikut

a. 8ituasi pribadi yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang tidk diharapkan,seperti dililit hutang ,dan menderita sakit berat

b. eadaan perusahaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang tidak semestinya,seperi kesulitan ekonomi,banyaknya hutang,meningkatnya persaingan dan kredit pinjaman yang terbatas

c. 5isiko pengendalian yang spesifik,seperti satu orang menangani semua bagian dari suatu transaksi yang penting,supervise yang buruk,penugasan dan tanggung jawab yang tidak jelas.

8elain hal-hal di atas,terdapat kondisi-kondisi tertentu yang dapat menjadi pemicu terjadinya kecurangan dalam suatu perusahaan.ondisi-kondis tersebut seperti

a. 8istem pengendalian intern yang tidak memadai !lack of internal control sistem" seperti manajemen tidak menekankan perlunya peranan internal control,manajemen tidak menindak pelaku fraud,para eksekutif  menunjukkan sikap hidup kemewahan,internal auditor tidak diberikan kewenangan untuk menyelidiki kegiatan para eksekutif terutama menyangkut pengeluaran yang besar 

b. Prosedur penerimaan pegawai yang kurang memepertimbangkan kejujuran dan integritas calon pegawai

c. &odel manajemen dalam perusahaan itu sendiri yang cenderung mengarah pada hal-hal yang korup,kurang efisien,ataupun tidak cakap

d. aryawan yang terlalu banyak problem yang belum terselesaikan,terutama masalah-masalah keuangan seperti banyak hutangpendaatan rendah,gaya hidup mewah.

9ejala (danya Fraud !ecurangan" yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. )leh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut, adapun gejala tersebut adalah

a. 9ejala kecurangan pada manajemen

 etidakcocokan diantara manajemen puncakF

 &oral dan motivasi karyawan rendahF

(8)

 Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi+perusahaan dari pihak konsumen, pemasok, atau badan otoritasF

 ekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasiF

 Penjualan+laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkatF

 Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lamaF

 Terdapat kelebihan persediaan yang signifikanF

 Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku.

b. 9ejala kecurangan pada karyawan+pegawai

 Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian+penjelasan pendukungF

 Pengeluaran tanpa dokumen pendukungF

 Pencatatan yang salah+tidak akurat pada buku jurnal+besarF

 Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaranF

 ekurangan barang yang diterimaF

 emahalan harga barang yang dibeliF

 1aktur gandaF

 Penggantian mutu barang

. &endeteksi ecurangan

4alam melakukan pendeteksian terhadap kecurangan,tentunya tidak dapat dilepaskan dari pengetahuan tentang hal-hal yang menjadi pemicu terjadinya kecurangan dan siapa atau pihak mana yang kemungkinan dapat melakukan kecurangan.Dal ini sangat perlu diketahui oleh pihak yang mendapat tugas untuk melakukan pendeteksian kecurangan,karenadengan mengetahui factor pemicu terjadinya kecurangan dan siapa atau pihak mana yang dilakuakan akan lebih terarah.

8ecara umum hal-hal yang menjadi pemicu terjadinya kecurangan baik yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok orang dapat dirangkum dalam kata 9)#2 !9)#2 TD2)5G yang merupakan singkatan dari 9reed !eserakahan", )pportunity !esempatan", #eed !ebutuhan", dan 23posure !Pengungkapan". 4ua

(9)

factor yaitu 9reed dan #eed terutama berhubungan dengan individu !pelaku kecurangan", sedangkan )pportunity dan 23posure berhubungan dengan organisasi !korban perbuatan kecurangan". 4alam pembahasan selanjutnya,factor-faktor tersebut dikelompokkan ke dalam factor generic dan factor individu

a. 1aktor 9enerik, faktor ini berada dalam pengendalian organisasi !perusahaan" yang mencakup 

 esempatan atau adanya peluang bagi pelaku kecurangan !opportunity"  esempatan melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap obyek kecurangan. esempatan untuk melakukan kecurangan tidak dapat dihilangkan secara keseluruhan atau seratus persen. *saha untuk menghilangkan kesempatan terjadinya kecurangan secara keseluruhan menjadi tidak ekonomis dan tidak produktif selama perusahaan tersebut masih memiliki asset, dimana asset tersebut diperdagangkan, mengalir, dan ada dalam pengendalian pihak lain seperti karyawan, pembeli, dan penjual.

 emungkinan bahwa kecurangan akan dapat diketahui dan diungkapkan !e3posure" 

ondisi saat ini ada kecenderungan makin tipisnya kepekaan seseorang+sekelompok orang terhadap kecurangan yang terjadi di sekelilingnya. Dal ini mungkin saja dipicu oleh kekhawatiran mereka khususnya berkaitan dengan perlindungan terhadap pihak-pihak yang mengungkapkan terjadinya kecurangan tersebut. (pabila kondisi ini terus terjadi, maka secara logika kecurangan makin merajalela, karena para pelaku kecurangan tersebut merasa bahwa kecurangan apapun yang mereka lakukan tidak ada pihak lain yang berani mengungkapkannya.

 8anksi yang dikenakan kepada pelaku jika tertangkap dan perbuatannya terungkap !e3posure" 

Terungkapnya kecurangan belum cukup untuk mencegah terulang kembalinya kejadian tersebut dimasa yang akan datang. )leh karena itu harus ada saksi atas perbuatan tersebut yang jelas, tegas, dan diterapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 8uatu perusahaan yang ingin melindungi assetnya harus memiliki kebijakan !policy" yang jelas mengenai sifat dan besarnya sanksi terhadap pelaku kecurangan, seperti  siapapun yang terlibat kecurangan akan dipecat, semua kecurangan akan dilaporkan kepada pihak yang berwenang

(10)

b. 1aktor Individu, faktor ini melekat pada diri seseorang yang melakukan kecurangan. 8ecara umum, faktor ini dapat dikategorikan menjadi dua yaitu 

 moral yang berhubungan dengan keserakahan !greed". eserakahan berhubungan dengan atribut seseorang. Bagaimana dengan atribut lainnya yang ada dalam diri manusia seperti kejujuran, integritas, loyalitas dan sebagainya, adalah sulit untuk mengetahui apakah seseorang memiliki atribut serakah ini atau tidak.

 &otivasi yang berhubungan dengan kebutuhan !need". 8alah satu yang menjadi penyebab seseorang atau sekelompok orang melakukan kecurangan adalah berhubungan dengan kebutuhan ekonomi. 4isamping itu juga dapat disebabkan oleh adanya perasaan ketidakpuasan atas kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen, balas dendam, dan tantangan. Berikut merupakan beberapa perilaku seseorang yang harus menjadi perhatian karena dapat merupakan indikasi adanya kecurangan yang dilakukan orang tersebut, yaitu

 Perubahan perilaku secara signifikan, seperti easy going , tidak seperti biasanya, gaya hidup mewah, mobil atau pakaian mahalF

 9aya hidup di atas rata-rataF

 8edang mengalami trauma emosional di rumah atau tempat kerjaF

 Penjudi beratF

 Peminum beratF

 8edang dililit utangF

 Temuan audit atas kekeliruan !error " atau ketidakberesan !irregularities " dianggap tidak material ketika ditemukanF

 Bekerja tenang, bekerja keras, bekerja melampaui jam kerja, sering bekerja sendiri

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendeteksi fraud adalah 

 :angan mengabaikan hal-hal yang jelas. Dal ini untuk menghilangkan kesan bahwa penyelidikan terhadap kecurangan selalu merupakan aktivitas kompleks, padahal dalam prakteknya tidak selalu seperti kesan tersebut di atas. 4isamping itu, dalam prekteknya, kebanyakan perbuatan kecurangan meninggalkan jejak yang jelas.

(11)

  Berikan perhatian pada penyimpangan yang terjadi, jangan selalu mencari penyelesaian yang kompleks, dan mulailah dengan mencari penyelesaian yang paling sederhana.

 ;akukan konsentrasi ada titik yang paling lemah dan sederhana di dalam kecurangan.

 Pendeeksian dan pencegahan kecurangan merupakan aspek rutin, bukan suatu hal yang hanya dilakukan sekali.

 Tujuan utama mendeteksi kecurangan adalah mencegah terjadinya, bukan mendeteksi seluruh kecurangan.

 8umber daya dan kemampuan harus dialokasikan secara khusus untuk melakukan tugas tersebut.

 &endeteksi kecurangan berarti kerja keras.

 ecurangan dapat lolos dari deteksi disebabkan tidak seorangpun ditugaskan untuk itu.

Pemikiran tentang tanggung jawab auditor dalam mendeteksi fraud sering diserupakan dengan istilah dua jenis anjing. ecurangan !fraud"khususnya dalam manipulasi laporan keuangan bahwa auditor bukan sebagai bloodhound atau anjing pelacak tetapi sebagai watchdog atau anjing penjaga !pengadilan banding InggrisF$/>H". *paya mendeteksi fraud dalam laporan keuangan perusahaan terdapat  perspektif yang berbeda yaitu 

a. Perspektif (uditor 

 (uditor yang mengaudit laporan keuangan. Ia menjadi tumpuan harapan para pengguna laporan. 4alam peran ini ia dijuluki watchdog atau gate keeper, namun pengguna laporan mengharapkan perannya lebih ke arahbloodhound. ;angkah-langkah yang dilakukan auditor dalam mendeteksi fraud dalam laporan keuangan adalah 

  (udit Berbasis 5isiko yaitu melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang berlaku. Pada waktu ini Indonesia mengadopsi I8(. Inti dari standar ini ialah (udit Berbsis 5isiko !(B5".

 &emilih (uditee sebagai lien ialah menentukan apakah menerima atau menolak auditee sebagai klien, sebelum (P-nya yang mengikatkan diri dalam sebuah perikatan audit.

(12)

 5isiko lien versus 5isiko (uditor. 5isiko yang dihadapi auditor lebih besar  daripada kliennya. (uditor harus menilai berapa besar risiko residual manajemen yang dihadapinya.

 Pahami Bisnis lien dan Industrinya. (uditor harus memahami bisnis yang digeluti kliennya dan industry mana bisnis itu berada.

 Buka 8aluran Penerimaan Informasi. (uditor kerap melihat bahwa skandal kecurangan paling terungkap melaluiwhistleblowing oleh whistleblower. Tidak jarangwhistleblower menghubungi auditor dengan informasi penting yang relevan untuk mendeteksi kecurangan, tanpa mengungkapkan identitasnya.

 8engketa Berbagai Pihak. 8engketa dan gugatan seharusnya merupakan alarm yang penting bagi auditor 

 Tanda Bahaya. 8alah satu ciri pemahaman yang baik mengenai bisnis klien dan industrinya ialah mengenali tanda-tanda bahaya yang khas untuk industry tersebut.

 BenfordAs ;aw+Teknologi Informasi. Para peneliti Brigham Goung *niversity !BG*" menemukan sistem pendeteksian kecurangan !fraud detection system" yang paling ampuh akurat. 8ystem ini memanfaatkan informasi yang tersedia untuk umum seperti laporan keuangan perusahaan-perusahaan publik.

b. Bankir  

Bankir, khususnya mereka yang bertanggung jawab atas pengawasan dan keamanan pinjaman tang diberikan bank. &ereka tentunya dapat menggunakan laporan keuangan yang diaudit. #amun, mereka juga mempunyai informasi lain !yang dipunyai atau tidak dipunyai auditor" untuk mendeteksi manipulasi laporan keuangan, atau setidak-tidaknya mengibarkan bendera merah tanda adanya potensi ketidakpastian.

;angkah-langkah yang dilakukan auditor dalam mendeteksi fraud dalam laporan keuangan adalah 

 &emahami Bisnis 4ebitur dan Industrinya. Pemahaman yang baik untuk mengidentifikasi 6penyimpangan7 antara pemahaman bank tersebut dengan apa yang dilaporkan debiturnya.

 ;aporan euangan untuk Bank. 8angat laim bagi bank untuk meminta laporan keuangan dari debiturnya. 4ebitur untuk pinjaman yang relative kecil cukup menyampaikan laporan keuangan tanpa audit. 8edangkan

(13)

untuk pinjaman besar, bankmengharuskan laporan keuangan kuartalan tanpa audit dan laporan tahunan yang diaudit.

 omunikasi Bank dengan (P.

 Bank &ereviu ;aporan euangan. Dendaknya bank tidak menyimpan laporan keuangan yang diterimanya, tanpa meriviu laporan keuangan tersebut.

 Inspeksi Berkala. Inspeksi adalah prosedur yang wajib dilakukanbank dan auditor. 4engan inspeksi, bank dan auditor melihat cerita di belakang angka-angka laporan keuangan.

 4ebitur &engungkap &anipulasi. c. Pasar &odal

&ereka yang mempunyai posisi unik untuk mengendus, mengibarkan bendera merah, bahwa mendeteksi manipulasi laporan keuangan. asus-kasus pasar  modal yang digunakan dalam hal ini memperlihatkan, antara lain, peran analis keuangan, manajer investasi, bahkan jurnalis dalam mengungkap !potensi" manipulasi laporan keuangan. Peran yang relative baru justru dimainkan oleh para ahli yang mendalami keahlian membaca perilaku muslihat para eksekutif. d. 1iskus

1iskus adalah #egara dan aparatnya yang bertugas mengumpulkan dan mengawasi pengumpulan pajak. 1iskus mempunyai kepentingan dalam mendeteksi manipulasi laporan keuangan yang dimanfaatkan untuk penggelapan pajak. 1iskus juga mempunyai keuntungan tertentu dalam mendeteksi manipulasi laporan keuangan yang akan digunakan wajib pajak untuk melapor kewajibannya dan pengenaan denda, bunga, dan kenaikan atas kesalahannya.

C. $eknik Men!eteksi rau!

Teknik mendeteksi kecurangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

1. 0ritical Point (uditing !0P("

8etiap perusahaan pasti memiliki titik rawan yang sering digunakan sebagai tempat terjadinya kecurangan. (pabila kecurangan terjadi pada titik tersebut, akan dengan mudah diketahui. #amun, dalam banyak hal keberhasilan suatau

(14)

kecurangan lebih banyak disebabkan kepandaian pelaku dalam menyembunyikan kegiatannya diantara transaksi-transaksi yang ada.

0P( merupakan suatu teknik dimana melalui pemeriksaan atas catatan pembukuan, gejala suatu manipulasi dapat diidentifikasi. Dasilnya berupa gejala atau kemungkinan terjadinya kecurangan yang pada gilirannya mengarah kepada penyelidikan yang lebih rinci. &etode ini dapat digunakan pada setiap perusahaan. 8emakin akurat dan komprehensif suatu catatan, maka semakin efektif teknik ini dalam mengetahui gejala kecurangan.

0ritical Point (uditing ini adalah  a. (nalisis Tren

Pengujian ini terutama dilakukan atas kewajaran pembukuan pada rekening buku besar dan menyangkut pula pembandingannya dengan data sejenis untuk periode sebelumnya maupun dengan sejenis dari cabang-cabang perusahaan. 4ata-data yang digunakan biasanya berupa  5ekening Buku Besar, #eraca, dan  (nggaran.

Pembandingan dengan periode sebelumnya dapat diarahkan untuk 

 mendapatkan gejala manipulasi yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan yang melakukan kecurangan.

 mendeteksi kemungkinan adanya kerugian kecurangan.

4ampak atas kecurangan yang didasarkan atas analisis rasio dan kinerja adalah hal yang penting untuk diamati lebih lanjut. 8eorang pelaku kecurangan tidak dapat menjamin bahwa tindakannya dapat dilakukan erus menerus secara teratur. Pelaku tersebut mungkin cukup agresif, namun jika pengawasan ditingkatkan atau  jika prosedur ataupun pengendalian yang efektif diterapkan, kecurangan akan dapat dideteksi. Para pelaku kecurangan tersebut membutuhkan waktu dan usaha untuk menciptakan kesempatan yang baru. 4engan adanya ketidakteraturan dalam kesempatan untuk melakukan kecurangan, maka memberi dampak tehadap ketidakkonsistenan pelaku kecurangan dalam melakukan kecurangan tersebut akan nampak dalam pembukuan perusahaan.

b. Pengujian husus

Pengujian khusus dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang memiliki risiko tinggi untuk terjadinya kecurangan. egiatan-kegiatan tersebut seperti

(15)

ecurangan pembelian umumnya dilakukan dengan cara meninggikan nilai yang terdapat dalam faktur. 4alam setiap kecurangan pembelian, hamper selalu terdapat pengkreditan yang salah pada rekening kreditur. 0ara lain yang dilakukan adalah dengan melakukan pembelian fiktif. Dutang yang timbul kemudian dilunasi oleh perusahaan, bukan kepada pemasok, namun kepada pelaku kecurangan. =alaupun rekening dapat dibukukan, namun pelaku kecurangan tidak mampu menyiapkan bukti pendukung yang lengkap. )leh karena itu, pengujian pertama yang sangat penting adalah untuk meyakinkan keabsahan pemasok.

;angkah-langkah yang dapat digunakan untuk meykinkan keabsahan tersebut adalah 

• &embandingkan data pemasok dengan data karyawan perusahaan,

tentang alamat dan nomor teleponnya. Pengujian ini berguna untuk mengetahui apabila karyawan menciptakan pemasok fiktif dengan menggunakan alamat karyawan tersebut atau alamat kerabatnya untuk menerima pengiriman uang dari perusahaan.

• Teliti nama perusahaan tempat karyawan bekerja sebelumnya.

Bandingkan data perusahaan tersebut denagan data rekanan perusahaan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinana karyawan melakukan kolusi dengan karyawan tempat dia bekerja sebelumnya.

• Periksa beberapa rekanan yang mengajukan penawaran kepada

perusahaan, dan teiti hubungan antara satu dengan yang lainnya. Pngujian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya tender yang hanya diikuti rekanan yang mempunyai keterkaitan satu sama lain.

• Teliti faktur pembelian, apabila memenuhi unsur berikut, perlu diteliti

lebih lanjut 

 Tidak terdapat nomor telepon

 1aktur pembeliannya bukan faktur asli

 1aktur tidak dikirim melalui pos

 Tidak terdapat rincian barang-barang yang dibeli !selain kode barang"

• Eerifikasi buku besar 

 Perhatikan rekening hutang yang muncul setelah penunjukan pejabat perusahaan yang baru, khususnya yang menangani

(16)

pembelian. Tidak jarang, pejabat memilih pemasok yang telah dikenalnya !kemungkinan karena ada hubungan istimewa"

 Bandingkan buku pembelian tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, perhatikan hal-hal berikut ini 

• 5ekening-rekening yang dihapuskan

• 5ekening yang baru

• ecenderungan !trend" yang tidak wajar atas suatu rekening

• Pengkreditan atas suatu rekening selain dari barang yang diterima dan

pendebetan selain kas

 Periksa tingkat kewenangan pejabat dalam melakukan pambelian dan menyetjui faktur. Perhatian harus diarahkan pada kemungkinan memecah pembelian menjadi beberapa pesanan.

 ;akukan uji-petik terhadap beberapa kontrak, terutama dari pemasok yang barang-barangnya dibeli tanpa ada harga resminya. Perhatikan hal-hal berikut ini 

 Barang dibeli dari pemasok yang bukan merupakan kegiatan bisnisnya

 Pembelian tanpa melalui penawaran yang kompetitif 

 &utu barang dibawah standar 

  (danya perubahan harga dan+atau perpanjangan waktu

 Darga kontrak sedikit dibatas ataas !plafon anggaran". (pabila dari hasil pengujian terdapat indikasi adanya kecurangan, langkah berikut harus dilakukan

 Teliti kepemilikan perusahaan yang memenagkan tender 

 Teliti kepemilikan perusahaan yang kalah dalam tender 

 Penjualan dan Pemasaran

ecurangan dalam aktivitas ini biasanya dilakukan dengan seolah-olah terjadi penjualan yang diikuti dengan pengiriman barang namun tanpa pendebetan pada rekening debitur. ebalikan dengan pembelian, verifikasi atas penjualan dilakukan melalui penelitian atas sumber dokumen. 8elanjutnya yakinkan bahwa transaksi tersebut dibukukan dalam rekening yang tepat.

*raian lengkap pengujian yang harus dilakukan adalah sebagai berikut 

 ;akukan pengujian terhadap pembeli yang memperoleh harga terendah+memperoleh potongan harga ! discount" paling besar 

(17)

 Teliti saldo piutang yang melampaui plafon kredit

 Teliti pembayaran+pelunasan piutang yang melampaui batas waktu tertentu

 ;akukan analisis atas pesanan penjualan, catatan gudang dan faktur, selanjutnya bandingkan antara ketiganya

 Teliti pngiriman barang contoh ke gudang+cabang atau pengiriman barang kepada pihak ketiga tersebut. Prosedur ini dimaksudkan untuk mendeteksi kemungkinan penyalahgunaan pengiriman barang sampel

 Teliti nota kredit untuk barang-barang yang dikembalikan !diretur" dan bandingkan dengan penerimaan barangnya !di gudang"

 Teliti surat menyurat berkaitan dengan transaksi pembelian. Perhatikan keluhan konsumen, seperti kesalahan dalam faktur dan sebagainya. Trasir  keluhan-keluhan tersebut kepada barang yang dipesan, pengiriman barang, dan faktur penjualan

 Teliti catatan pelunasan piutang ke rekening yang bersangkutan. Trasir ke buku kasnya dan slip pembayaran. Perhatikan perbedaan tanggal, nama pembayar. Prosedur ini dilakukan dalam rangka mendeteksi kemungkinan terjadinya lapping. 4alam lappin, pembayaran dari debitur tertentu dibukukan dalam rekening debitur lainnya seolah-olah salah pembukuan untuk menutupi kecurangan yang telah dilakukan.

 Persediaan

• Teliti secara detail catatan-catatan persediaan berkaitan dengan hal-hal

berikut ini 

 Produk yang mempunyai perputaran !turnover" paling tinggi

 Produk yang ada dalam persediaan, padahal tidak terdapat dalam persediaan tahun sebelumnya

 Produk yang ada dalam persediaan tahun-tahun lalu, namun tidak tersedia tahun ini

 8emua koreksi atas catatan persediaan yang disebsbkanadanya perbedaan pada saat dilakukan stock opname

•  Periksa jadual pelaksanaan stock opname tahun lalu dengan cara 

 &eneliti setiap jenis barang dan kaitkan dengan kewajaran persediaan, perputaran dan ruang penyimpanan yang tersedia

 &eneliti catatan kerja pengemudi perusahaan pada saat dilakukan inventarisasi

(18)

 &eneliti apakah terdapat pembayaran biaya pengangkutan untuk pihak ketiga pda saat inventarisasi

 Eerifikasi kebenaran barang dalam perjalanan

  (nalisis Dubungan

• Teliti debitur yang volume pembeliannya menurun dibandingkan dengan

tren normal, terutama yang disebabkan oleh pembatalan pesanan maupun retur penjualan

• Teliti jumlah pembelian yang dilakukan oleh pedagang besar dan

dibandingkan dengan jumlah kartu garansi yang dikembalikan oleh konsumen akhir 

• Teliti rasio penerimaan terhadap penjualan kredit, piutang ragu-ragu

terhadap penjualan

• 4apatkan anggaran biaya untuk setiap pusat biaya, dan lakukan

penelitian atas biaya-biaya yang realisasinya masih dibawah C% pada awal triwulan III namun mencapai lebih dari >% mendekati akhir tahun.

2. :ob 8ensitivity (nalysis !:8("

8etiap pekerjaan dalam suatu perusahaan memiliki berbagai peluang+kesempatan untuk terjadinya kecurangan. Dal ini tergantung dari beberapa factor seperti  akses, kemampuan, dan waktu yang tersedia untuk merencanakan dan melaksanakannya.

Teknik analisis kepekaan pekerjaan !job sensitivity analysis" ini didasarkan pada suatu asumsi, yakni bila seseorang+sekelompok karyawan bekerja pada posisi tertentu, peluang+tindakan negative !kecurangan" apa saja yang dapat dilakukan. 4engan kata lain, teknik ini merupakan analisis dengan risiko kecurangan dari sudut 6pelaku potensial7, sehingga penegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan dapat dilakukan mesalnya dengan memperketat pengendalian intern pada posisi-posisi yang rawan kecurangan.

a. &etode Pendekatan

;angkah awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasikan semua posisi pekerjaan di dalam perusahaan yang menjadi obyek pemeriksaan. )leh karena itu, hal-hal yang perlu diamati dan dipelajari adalah F

(19)

 8truktur organisasi

 *raian tugas masing-masing pejabat yang ada dalam perusahaan

 &anual akuntansi dan formulir-formulir yang digunakan

 Pendelegasian wewenang

;angkah berikutnya adalah menyiapkan analisis setiap pejabat. 8impulan yang diperoleh dari langkah ini harus dapat menunjukkan spesifikasi setiap pekerjaan dan mencatat perbedaan antara akses yang diperbolehkan dengan akses yang direncanakan. 8ebagai contoh, petugas bagian pesanan penjualan tidak tidak diperkenankan memiliki akses terhadap catatan pembelian. #amun kita juga harus mempertimbangkan kondisi nyata dari ruangan yang tersedia dalam paerusahaan yang bersangkutan, artinya apabila ruangan petugas bagian penjualan bersama-sama dengan karyawan bagian pembelian, adalah suatu hal yang tidak realistis menganggap petugas penjualan tersebut tidak mungkin membaca, merubah, atau menyembunyikan catatan.

b. Pengawasan 5utin

8uatu hal yang mudah bagi pelaku kejahatan dalm suatu perusahaan untuk beroperasi, bila mana manajer sibuk dengan tanggung jawab lain. 4alam melakukan pengendalian juga harus diperhatikan hal-hal seperti bawahan lebih pandai dari atasannya, atau bila atasan memiliki bawahan yang mempunyai latar  belakang pendidikan yang berbeda.

c. arakter Pribadi

arakter pribadi karyawan harus dipertimbangkan. Dal-hal yang harus diperhatikan seperti 

J ekayaan yang tidak bisa dijelaskan J Pola hidup mewah

J Pegawai yang sering merasa kecewa+tidak puas atas keputusan manajemen+tidak naik-naik pangkat

J 8ifat egois dari karyawan !mementingkan diri sendiri" J aryawan yang sering mengabaikan instruksi+prosedur  J aryawan yang merasa dianggap paling penting

d. Tindak ;anjut

Dasil analisis akan memberikan gambaran tentang jenis pekerjaan mana yang mengandung risiko tinggi dan metode fraud yang bagaimana yang sebaiknya

(20)

diterapkan. Pengujian secara detail harus dilakukan guna menentukan apakah kesempatan yang ada telah digunakan.

D. C%nt%# rau! !i BUMN& Per'ankan

0ontoh kasus fraud yang terjadi di B*&# + Perbankan diantaranya 

1. Kasus P$ (Perser%" askita Kar)a

Pers memberitahukan manipulasi laporan keuangan =askita arya sejak pertengahan (gustus %%>. Berbagai istilah digunakan untuk fraud ini, seperti manipulasi laporan keuangan, overstate, penggelembungan, markup, kelebihan pencatatan laba, dan seterusnya. ementerian #egara B*&# menonaktifkan dua direktur PT =askita arya terkait kasus kelebihan pencatatan pada laporan keuangan %%-%%/!Infokorupsi.com  %%>".

asus penggelumbungan aset di PT =askita arya Persero ini mencuat ketika terjadi pergantian direksi. 4irektur *tama pengganti tidak menerima begitu saja laporan keuangan manajemen lama dan kemudian meminta pihak ketiga lain untuk melakukan audit mendalam atas akun tertentu.

4alam laporan keuangan tahun %%/, diungkapkan bahwa terdapat salah saji atau penggelumbungan aset di tahun %%C sebesar 5pC miliar. #ilai 5pC miliar tersebut terdiri dari dua proyek yang sedang berjalan, proyek yang pertama adalah proyek renovasi antor 9ubernur 5iau. Proyek ini dimulai pada tahun %% dan sudah selesai $%%, nilai kontrak sebesar 5p$?,/ miliar. #amun pada akhir tahun %%C terdapat pekerjaan tambah kurang senilai 5p? miliar. 8ampai dengan akhir tahun %%/ saldo tersebut masih muncul di neraca perusahaan sebagai tagihan bruto pada pemberi kerja.

Proyek yang kedua adalah proyek pembangunan 9elanggang )lah 5aga Bulian :ambi. #ilai kontrak sebesar 5p??.>>/.%%%.%%% dan PT =askita arya Persero mengakui pendapatan kontrak dari progress tersebut sebesar  5p miliar. 8aldo tersebut masih outstanding sampi dengan akhir tahun %%/. ontrak itu diputus oleh Pemda Batang Dari karena dianggap ditandatangani oleh pihak yang tidak berwenang, ada kasus pergantian bupati.

8ebagai gambaran tentang seberapa besar materi kas nilai dugaan penggelumbungan aset pada tahun %%C. Tahun %%C nilai aset PT =askita arya Persero adalah sebesar 5p$,H triliun, dan nilai yang diduga digelembungkan oleh manajemen pada tahun %%C adalah sebesar 5pC miliar  atau sebesar %,? dari nilai aset tersebut.

(21)

Pada 4esember %%H Indonesia 0orruptin =atch !I0=" melaporkan kasus dugaan korupsi ke omisi Pemberantasan orupsi !P" dalam ruislaag !tukar guling" antara asset PT. Industri 8andang #usantara !I8#", sebuah B*&# yang bergerak di bidang tekstil, dengan asset PT. 940, sebuah perusahaan swasta.

4alam ruislaag tersebut PT. I8# menukarkan tanah seluas $K/.>K meter persegi di kawasan 8enayan dengan Tanah seluas K hektar beserta Pabrik dan mesin di karawang. Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan euangan !BP" semester II Tahun (nggaran $>>/+$>>>, menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan #egara sebesar 5p. $$,H/ miliar.

erugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. 940 senilai 5p. H?,>C miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. 8ucofindo pada $>>>F penyusutan nilai asset pabrik milik PT. 940 senilai 5p. ?$,CH miliarF dan kelebihan perhitungan harga tanah senilai 5p. %,$K miliar. 8elain itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai saham yang belum dibayarkan oleh PT. 940 sebesar 5p. H miliar.

4alam kasus 5uislaag di atas, karena ketidakjelasan prosedur dan syarat-syarat tukar guling asset, sehingga sangat rawan untuk diselewengkan.8eharusnya keputusan Tukar 9uling tidak hanya menjadi wewenang salah satu pejabat saja, melainkan melibatkan beberapa pejabat sebagai pengendali dan control yang baik. 8elain itu juga diperlukan sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling, sehingga kemungkinan penyelewengan menjadi berkurang. 4iperlukan juga control dari lembaga bersangkutan terhadap penelitian tim penilik yang meneliti kelengkapan mengenai status asset, dokumen kelengkapan asset, sehingga tidak ada manipulasi dari nilai asset tersebut serta proses tukar menukar.

=alaupun menggunakan jasa (ppraisal, penilaian asset tetap juga tetap harus diawasi untuk mencegah kecurangan-kecurangan.4ari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa PT. I8# memiliki pengendalian intern yang sangat buruk.8ehingga PT. I8# rawan dicurangi oleh rekanan-rekanan bisnisnya maupun oleh oknum-oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil keuntungan.)leh karena itu hal pertama yang harus dibenahi oleh PT. I8# adalah soal Pengendalian Internnya.

(22)

epala Bank 5akyat Indonesia !B5I" *nit Tapung 5aya, &asril !%" ditahan polisi. Ia terbukti melakukan transfer uang 5p$,H miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik+pemeriksa dan pengawas dari B5I 0abang Bangkinang pada hari 5abu ? 1ebruari %$$ Tommy saat melakukan pemeriksaan di B5I *nit Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. 8etelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat, diketahu iadanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas 5p $,H miliar yang berasal B5I*nit Pasir Pengaraian II ke B5I *nit Tapung pada tanggal $ 1ebruari %$$ yang dilakukan&asril, namun tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya.apolres ampar   (BP &L &utta<ien yang dikonfirmasi mengatakan, epala B5I Tapung 5aya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel &apolres ampar karenamentransfer uang 5p$,H miliar  dan merekayasa laporan pembukuan.asus ini dilaporkan oleh 8udarman !epala B5I 0abang Bangkinang dan 5ustian

&artha pegawai B5I 0abang Bangkinang. 6&asril telah melakukan tindak pidana membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank !TP Perbankan". Tersangka dijeratpasal yang disangkakan yakni pasal > ayat !$" ** #o. $% tahun $>>/ tentang perubahan atas** #o. K tahun $>> tentang Perbankan dangan ancaman hukuman $% tahun,7 kata apolres.

Polres ampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti dokumen B5I serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait, memeriksa dan menahan tersangka dan H orang saksi telah diperiksa dan meminta keterangan ahli.

4. asus PT. imia 1arma

4alam PT imia 1arma merupakan salah satu dari produsen obat-obatan milik pemerintah yang ada di Indonesia. Pada audit tanggal ?$ 4esember %%$, manajemen imia 1arma melaporkan adanya laba bersih yaitu sebesar 5p $? milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Dans Tuanakotta M &ustofa!DT&".

#amun, ementrian B*&# dan B(P2P(& menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. 8etelah dilakukan audit ulang, pada ? )ktober %% laporan keuangan imia 1arma %%$ disajikan kembali dan hasilnya telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.

(23)

Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar 5p >>,CH miliar, atau lebih rendah sebesar 5p ?,H milyar, atau ,K dari laba awal yang telah dilaporkan. esalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar 5p ,K miliar, pada unit ;ogistik 8entral berupa overstated persediaan barang sebesar  5p ?,> miliar, pada unit Pedagang Besar 1armasi berupa overstated persediaan sebesar 5p /,$ miliar dan overstated penjualan sebesar 5p $%,K miliar. 4iduga upaya penggelembungan dana yang dilakukan oleh pihak direksi imia 1arma, dilakukan untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya kepada PT. imia 1arma.

esalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT imia 1arma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan pada tanggal $ dan ? 1ebruari%%. 4aftar harga per ? 1ebruari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi imia 1arma per ?$ 4esember %%$.

8edangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa (P yang mengaudit laporan keuangan PT imia 1arma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. 8elain itu, (P tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut.8ebagai akibat dari kejadiannya, ini maka PT imia 1arma dikenakan denda sebesar 5p C%% juta, direksi lama PT imia 1arma terkena denda 5p $ miliar, serta partner DT& yang mengaudit imia 1arma didenda sebesar $%% juta rupiah. esalahan yang dilakukan oleh partner DT& tersebut adalah bahwa ia tidak berhasil mengatasi risiko audit dalam mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan PT imia 1arma, walaupun ia telah menjalankan audit sesuai 8P(P.

(24)

BAB III PENU$UP

A. KESIMPULAN

4alam ecurangan (udit adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. 8ebagaimana juga diakui oleh I(I, kesengajaan sering sulit ditentukan, padahal faktor kesengajaan merupakan kata kunci yang digunakan oleh I(I untuk menentukan apakah suatu kesalahan dianggap sebagai kekeliruan !error" atau kecurangan.

4ua kategori utama kecurangan adalah kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset. ecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji atau penghapusan terhadap jumlah atau pun pengungkapan yang sering dilakukan dengan tujuan untuk mengelabui para pengguna. Penyalahgunaan aset merupakan kecurangan yang melibatkan kecurian atau aset milik entita.4alam banyak kasus, namun tidak semuanya, jumlah minimal yang terlibat tidak material terhadap laporan keuangan.

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahguanaan aset sebagaimana dijelaskan dalam P8( K% !8( ?$H"

1. insentif+Tekanan.&anajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau

tekanan untuk melakukan kecurangan.

2. esempatan.8ituasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau

pegawai untuk melakukan kecurangan.

3. 8ikap+5asionalasi.adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-nilai

etika yang memungkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak jujur tersebut.

&enurut 8tatement on auditing 8tandars !8(8" #o.$, tanggungjawab dari auditor independent untuk kegagalan mendeteksi kecurangan !yang tanggungjawabnya berbeda seperti klien dari pihak lain" timbul hanya apabila

(25)

kegagalan tersebut secara jelas berakibat dari ketidaktaatan terhadap standar  auditing yang berlaku. arena litigasi yang meningkat terhadap akuntan dan perhatian auditor eksternal bahwa mungkin terdapat pernyataan salah yang material sebagai hasil dari kecurangan, profesi di (merika 8erikat mengembangkan 8(8 $H. pernyataan ini menggantikan 8(8 #o. $ yang berkaitan dengan tanggungjawab auditor terhadap kecurangan. 8(8 #o.$Hmenyatakan  8ebagai konsekuensinya menurut standar auditing yang berlaku umum, auditor  independen mempunyai tanggungjawab dengan keterbatasan yang melekat pada proses auditing, untuk merenjanakan pengujiannya untuk mencari kesalahan atau ketidakberesan yang akan mempunyai pengaruh yang material atas laporan keuangan, dan melakukan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama dalam melakukan pengujian.

(26)

DA$A+ PUS$AKA

Tuanakotta, Theodorus. &. %$%. (kuntansi 1orensik M (udit Investigatif 2disi . :akarta  8alemba 2mpat

aryono. %$?. 1orensik 15(*4. Gogyakarta  (#4I

8etiawan,4ikky. %%>. ementerian B*&# (kan Tindak (uditor =askita arya. http++keuangan.kontan.co.id+news+kementerian-bumn-akan-tindak-auditor-waskita-karya-$. Tanggal  $K 4esember %$C

Referensi

Dokumen terkait

Setelah terpilih subsistem kritis, maka selanjutnya dilakukan pengukuran dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan cara menggunakan metode Reliability Centered

Hambatan yang terdapat pada kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu masih banyaknya angka kemiskinan yang tercatat, tingginya pengangguran yang terdapat

Untuk menghasilkan Portofolio KP-KAS Gunung Anyar Kecamatan Gunung Anyar secara komprehensif, pendampingan penyusunan Portofolio KP-KAS Kelompok KAMPUNG BELAJAR

Vol. Pendekatan Kualitatif - Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan menggunakan sampel

Cara pertama merupakan format yang dianjurkan tetapi mungkin cara kedua akan sering digunakan karena lebih ringkas. Parser PHP bekerja membaca file HTML sampai ditemukan penanda

Seiring berkembangnya waktu dan zaman, para remaja masa kini semakin berani mengekspresikan diri mereka, salah satunya dalam hal kebutuhan biologis. Hal ini semakin tersokong

Erosi parit (Gully erosion) yaitu erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah yang miring atau di lereng perbukitan yang membentuk alur-alur yang dalam dan lebarnya mencapai