• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEPRIBADIAN

(2)

Menurut Feist & Feist (2004)

Menurut Feist & Feist (2004)

kepribadian mrp pola sifat y

kepribadian mrp pola sifat y

an

an

g relatif

g relatif

permanen, disposisi atau karakteristik

permanen, disposisi atau karakteristik

y

y

an

an

g memberikan bbrp ukuran

g memberikan bbrp ukuran

konsistensi t

konsistensi t

er

er

h

h

a

a

d

d

ap

ap

p

p

e

e

r

r

i

i

l

l

a

a

k

k

u

u

ind

ind

i

i

v

v

idu

idu

.

.

Lebih khusus, keprib

Lebih khusus, keprib

a

a

d

d

ia

ia

n t

n t

er

er

d

d

iri

iri

d

d

ari

ari

sifat2 atau disposisi y

sifat2 atau disposisi y

an

an

g

g

mengakibatkan perbedaan

mengakibatkan perbedaan

i

i

nd

nd

i

i

v

v

idu

idu

d

d

a

a

l

l

a

a

m berp

m berp

e

e

r

r

i

i

l

l

a

a

k

k

u

u

dan konsistensi pd

dan konsistensi pd

tiap situasi.

tiap situasi.

(3)

D

D

en

en

g

g

an

an

kata lain bahwa kepribadian

kata lain bahwa kepribadian

mrp hal konsisten untuk memberikan

mrp hal konsisten untuk memberikan

gambaran mengenai sifat individu yg

gambaran mengenai sifat individu yg

sifatnya

sifatnya

(4)

Cattell (Sumadi Suryabrata,

Cattell (Sumadi Suryabrata,

2007)

2007)

Kepribadian adalah sesuatu yang

Kepribadian adalah sesuatu yang

mungkin memprediksikan apa

mungkin memprediksikan apa

yang akan individu lakukan

yang akan individu lakukan

dal

(5)

Allport

Allport

Kepribadian merupakan organisasi dinamis

Kepribadian merupakan organisasi dinamis

dalam individu sebagai sistem psikofisis

dalam individu sebagai sistem psikofisis

yang menentukan caranya yang khas

yang menentukan caranya yang khas

dalam menyesuaikan diri terhadap

dalam menyesuaikan diri terhadap

lingkungan.

lingkungan.

EYSENCK

EYSENCK

;

;

bahwa kepribadian merupakan

bahwa kepribadian merupakan

jumlah total dari perilaku aktual at

jumlah total dari perilaku aktual at

au

au

potensial dari organisme yang ditentukan

potensial dari organisme yang ditentukan

(6)

Jadi dapat disimpulkan bahwa

Jadi dapat disimpulkan bahwa

kepribadian merupakan suatu pola

kepribadian merupakan suatu pola

yang relatif permanen yang

yang relatif permanen yang

memberikan gambaran perilaku

memberikan gambaran perilaku

individu dalam menyesuaikan diri

individu dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungan pada situasi

dengan lingkungan pada situasi

tertentu yang dipengaruhi oleh

tertentu yang dipengaruhi oleh

faktor keturunan dan pengalaman

faktor keturunan dan pengalaman

individu it

(7)

Abin Syamsuddin (2003)

Abin Syamsuddin (2003)

mengemukakan tentang aspek-aspek

mengemukakan tentang aspek-aspek

kepribadian, mencakup

kepribadian, mencakup

:

:

 

 

Karakter

Karakter

konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,

konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,

konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau

konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau

pendapat.

pendapat.

Temperamen

Temperamen

disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya

disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang

datang dari lingkungan.

datang dari lingkungan.

Sikap

Sikap

sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif

sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif

atau ambivalen.

atau ambivalen.

Stabilitas emosi

Stabilitas emosi

kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya

rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya

(8)

Responsibilitas (tanggung jawab)

Responsibilitas (tanggung jawab)

kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan

kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan

atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau

atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau

menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau

menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau

melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

Sosiabilitas

Sosiabilitas

disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan

disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan

interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka

interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka

atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi

atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi

dengan orang

dengan orang

lain.

lain.

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian

tersendiri,

mulai

dari

yang

menunjukkan

tersendiri,

mulai

dari

yang

menunjukkan

kepribadian yang sehat atau justru yang tidak

kepribadian yang sehat atau justru yang tidak

(9)

Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)

Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)

mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang

mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang

sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

Kepribadian yang sehat

Kepribadian yang sehat

1.

1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara

fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. 2.

2. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi

situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi

kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. 3.

3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya

menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau

mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi

yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan,

dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap

(10)

.

.

4

4

.

.

Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan

Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan

terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-

terhadap kemampuannya untuk mengatasi

masalah-masalah

masalah

kehidupan yang dihadapinya

kehidupan yang dihadapinya

5

5. . Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak,

bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan

dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan

norma yang berlaku di lingkungannya.

norma yang berlaku di lingkungannya.

6.

6. Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress

dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress

secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)

secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)

7.

7. Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan

dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan

pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar

pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar

paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan

paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan

cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan

cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan

dan keterampilan.

(11)

8.

8.

Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati

Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati

terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi

terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi

atau

berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,

berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,

merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak

merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak

membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban

membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban

9 Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan

sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan

sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan

dengan orang lain.

dengan orang lain.

10.

10. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang

filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang

dianutnya.

dianutnya.

11.

11. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor

didukung oleh faktor-faktor achievementachievement (prestasi), (prestasi), acceptanceacceptance

(penerimaan), dan

(12)

Kepribadian yang tidak sehat

Kepribadian yang tidak sehat

 Mudah marah (tersinggung)Mudah marah (tersinggung)

 Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasanMenunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

 Sering merasa tertekan (stress atau depresi)Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

 Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang

lebih muda atau terhadap binatang

 Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum

meskipun sudah diperingati atau dihukum  Kebiasaan berbohongKebiasaan berbohong

 HiperaktifHiperaktif

 Bersikap memusuhi semua bentuk otoritasBersikap memusuhi semua bentuk otoritas

 Senang mengkritik/mencemooh orang lainSenang mengkritik/mencemooh orang lain

 Sulit tidurSulit tidur

 Kurang memiliki rasa tanggung jawabKurang memiliki rasa tanggung jawab

 Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)

faktor yang bersifat organis)

 Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agamaKurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama

 Pesimis dalam menghadapi kehidupanPesimis dalam menghadapi kehidupan

(13)

Faktor-faktor

Faktor-faktor

P

P

enentu

enentu

K

K

epribadian

epribadian

1.

1.

Faktor keturunan

Faktor keturunan

Keturunan

merujuk

pada

faktor

Keturunan

merujuk

pada

faktor

genetika

(14)

Terdapat tiga dasar penelitian yang

Terdapat tiga dasar penelitian yang

menunjukkan

menunjukkan

bahwa faktor

bahwa faktor

keturunan

keturunan

memiliki peran penting

memiliki peran penting

dalam menentukan kepribadian seseorang.

dalam menentukan kepribadian seseorang.

Dasar pertama berfokus pada penyokong

Dasar pertama berfokus pada penyokong

genetis

genetis

dari

dari

perilaku

perilaku

dan temperamen

dan temperamen

anak

anak

-anak.

-anak.

Dasar kedua berfokus pada anak-anak

Dasar kedua berfokus pada anak-anak

kembar yang dipisahkan sejak

kembar yang dipisahkan sejak

lahir.

lahir.

Dasar ketiga meneliti konsistensi

Dasar ketiga meneliti konsistensi

kepuasan

kepuasan

kerja

kerja

dari waktu ke

dari waktu ke

waktu

waktu

dan dalam berbagai

dan dalam berbagai

situasi

(15)

2.

2.

Faktor

Faktor

L

L

ingkungan

ingkungan

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar

terhadap

pembentukan

terhadap

pembentukan

karakter

karakter

adalah

adalah

lingkungan

lingkungan

di mana seseorang

di mana seseorang

tumbuh

tumbuh

dan

dan

dibesarkan;

dibesarkan;

norma

norma

dalam

dalam

keluarga

keluarga

,

,

teman

teman

, dan

, dan

kelompok sosial

kelompok sosial

; dan pengaruh-pengaruh lain

; dan pengaruh-pengaruh lain

yang seorang manusia dapat alami.

yang seorang manusia dapat alami.

[1][1]

Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam

Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam

Referensi

Dokumen terkait

Setelah berkas administrasi terisi semua maka UTOP dapat melakukan pengumuman paket sewa, kembali pada Halaman Inisiasi Sewa Jam / Hari lalu pilih Inisiasi Sewa PB pilih

bahawa ia berasal dari Ashab As-Suffah iaitu sifat-sifat Para Sufi itu menyamai sifat-sifat orang-orang yang tinggal di serambi masjid iaitu Suffah yang hidup di zaman

pengguna jasa mereka.Baik pelayanan dari para sopir maupun pelayanan dari dalam armada taksi itu sendiri.Jenis armada yang memiliki kondisi fisik yang masih baru, masih terlihat

Aplikasi ini dikhususkan untuk para siswa kelas I SMP Negeri 1 Bluto dan untuk lebih bisa memahami akan materi, pada aplikasi pembelaja- ran ini dibuat terdiri

terhadap permintaan air minum, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka air yang diproduksi PDAM juga akan meningkat sesuai dengan kebu- tuhan masyarakat dan produksi adalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga

Menurut Nana Sudjana (2008), ketuntasan merupakan suatu anggapan bahwa siswa sudah mengerti dan menguasai materi pelajaran. Ketuntasan belajar merupakan penguasaan

pemahaman kultural dengan beberapa kekhasan dalam perencanaan perangkat pembelajaran, yakni (a) perancangan bahan ajar dapat bersumber dari teks otentik tentang