KEPRIBADIAN
Menurut Feist & Feist (2004)
Menurut Feist & Feist (2004)
kepribadian mrp pola sifat y
kepribadian mrp pola sifat y
an
an
g relatif
g relatif
permanen, disposisi atau karakteristik
permanen, disposisi atau karakteristik
y
y
an
an
g memberikan bbrp ukuran
g memberikan bbrp ukuran
konsistensi t
konsistensi t
er
er
h
h
a
a
d
d
ap
ap
p
p
e
e
r
r
i
i
l
l
a
a
k
k
u
u
ind
ind
i
i
v
v
idu
idu
.
.
Lebih khusus, keprib
Lebih khusus, keprib
a
a
d
d
ia
ia
n t
n t
er
er
d
d
iri
iri
d
d
ari
ari
sifat2 atau disposisi y
sifat2 atau disposisi y
an
an
g
g
mengakibatkan perbedaan
mengakibatkan perbedaan
i
i
nd
nd
i
i
v
v
idu
idu
d
d
a
a
l
l
a
a
m berp
m berp
e
e
r
r
i
i
l
l
a
a
k
k
u
u
dan konsistensi pd
dan konsistensi pd
tiap situasi.
tiap situasi.
D
D
en
en
g
g
an
an
kata lain bahwa kepribadian
kata lain bahwa kepribadian
mrp hal konsisten untuk memberikan
mrp hal konsisten untuk memberikan
gambaran mengenai sifat individu yg
gambaran mengenai sifat individu yg
sifatnya
sifatnya
Cattell (Sumadi Suryabrata,
Cattell (Sumadi Suryabrata,
2007)
2007)
Kepribadian adalah sesuatu yang
Kepribadian adalah sesuatu yang
mungkin memprediksikan apa
mungkin memprediksikan apa
yang akan individu lakukan
yang akan individu lakukan
dal
Allport
Allport
Kepribadian merupakan organisasi dinamis
Kepribadian merupakan organisasi dinamis
dalam individu sebagai sistem psikofisis
dalam individu sebagai sistem psikofisis
yang menentukan caranya yang khas
yang menentukan caranya yang khas
dalam menyesuaikan diri terhadap
dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
lingkungan.
EYSENCK
EYSENCK
;
;
bahwa kepribadian merupakan
bahwa kepribadian merupakan
jumlah total dari perilaku aktual at
jumlah total dari perilaku aktual at
au
au
potensial dari organisme yang ditentukan
potensial dari organisme yang ditentukan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Jadi dapat disimpulkan bahwa
kepribadian merupakan suatu pola
kepribadian merupakan suatu pola
yang relatif permanen yang
yang relatif permanen yang
memberikan gambaran perilaku
memberikan gambaran perilaku
individu dalam menyesuaikan diri
individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan pada situasi
dengan lingkungan pada situasi
tertentu yang dipengaruhi oleh
tertentu yang dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan pengalaman
faktor keturunan dan pengalaman
individu it
Abin Syamsuddin (2003)
Abin Syamsuddin (2003)
mengemukakan tentang aspek-aspek
mengemukakan tentang aspek-aspek
kepribadian, mencakup
kepribadian, mencakup
:
:
Karakter
Karakter
konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,
konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,
konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau
konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau
pendapat.
pendapat.
Temperamen
Temperamen
disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya
disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya
mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang
mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang
datang dari lingkungan.
datang dari lingkungan.
Sikap
Sikap
sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif
sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif
atau ambivalen.
atau ambivalen.
Stabilitas emosi
Stabilitas emosi
kadar kestabilan reaksi emosional terhadap
kadar kestabilan reaksi emosional terhadap
rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
Responsibilitas (tanggung jawab)
Responsibilitas (tanggung jawab)
kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan
kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan
atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau
atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau
menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau
menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau
melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
Sosiabilitas
Sosiabilitas
disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan
disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan
interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka
interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka
atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi
atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang
dengan orang
lain.
lain.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian
tersendiri,
mulai
dari
yang
menunjukkan
tersendiri,
mulai
dari
yang
menunjukkan
kepribadian yang sehat atau justru yang tidak
kepribadian yang sehat atau justru yang tidak
Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)
Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)
mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang
mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang
sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
Kepribadian yang sehat
Kepribadian yang sehat
1.
1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara
fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. 2.
2. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi
situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi
kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. 3.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya
menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau
mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi
yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan,
dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap
.
.
4
4
.
.
Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan
Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan
terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-
terhadap kemampuannya untuk mengatasi
masalah-masalah
masalah
kehidupan yang dihadapinya
kehidupan yang dihadapinya
5
5. . Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak,
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan
dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan
norma yang berlaku di lingkungannya.
norma yang berlaku di lingkungannya.
6.
6. Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress
dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress
secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
7.
7. Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan
dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan
pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar
pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar
paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan
paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan
cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan
cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan
dan keterampilan.
8.
8.
Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati
Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati
terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi
terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi
atau
berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,
berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban
9 Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan
sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan
sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan
dengan orang lain.
dengan orang lain.
10.
10. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang
filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang
dianutnya.
dianutnya.
11.
11. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor
didukung oleh faktor-faktor achievementachievement (prestasi), (prestasi), acceptanceacceptance
(penerimaan), dan
Kepribadian yang tidak sehat
Kepribadian yang tidak sehat
Mudah marah (tersinggung)Mudah marah (tersinggung)
Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasanMenunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
Sering merasa tertekan (stress atau depresi)Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
lebih muda atau terhadap binatang
Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
meskipun sudah diperingati atau dihukum Kebiasaan berbohongKebiasaan berbohong
HiperaktifHiperaktif
Bersikap memusuhi semua bentuk otoritasBersikap memusuhi semua bentuk otoritas
Senang mengkritik/mencemooh orang lainSenang mengkritik/mencemooh orang lain
Sulit tidurSulit tidur
Kurang memiliki rasa tanggung jawabKurang memiliki rasa tanggung jawab
Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
faktor yang bersifat organis)
Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agamaKurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
Pesimis dalam menghadapi kehidupanPesimis dalam menghadapi kehidupan
Faktor-faktor
Faktor-faktor
P
P
enentu
enentu
K
K
epribadian
epribadian
1.
1.
Faktor keturunan
Faktor keturunan
Keturunan
merujuk
pada
faktor
Keturunan
merujuk
pada
faktor
genetika
Terdapat tiga dasar penelitian yang
Terdapat tiga dasar penelitian yang
menunjukkan
menunjukkan
bahwa faktor
bahwa faktor
keturunan
keturunan
memiliki peran penting
memiliki peran penting
dalam menentukan kepribadian seseorang.
dalam menentukan kepribadian seseorang.
Dasar pertama berfokus pada penyokong
Dasar pertama berfokus pada penyokong
genetis
genetis
dari
dari
perilaku
perilaku
dan temperamen
dan temperamen
anak
anak
-anak.
-anak.
Dasar kedua berfokus pada anak-anak
Dasar kedua berfokus pada anak-anak
kembar yang dipisahkan sejak
kembar yang dipisahkan sejak
lahir.
lahir.
Dasar ketiga meneliti konsistensi
Dasar ketiga meneliti konsistensi
kepuasan
kepuasan
kerja
kerja
dari waktu ke
dari waktu ke
waktu
waktu
dan dalam berbagai
dan dalam berbagai
situasi
2.
2.
Faktor
Faktor
L
L
ingkungan
ingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar
terhadap
pembentukan
terhadap
pembentukan
karakter
karakter
adalah
adalah
lingkungan
lingkungan
di mana seseorang
di mana seseorang
tumbuh
tumbuh
dan
dan
dibesarkan;
dibesarkan;
norma
norma
dalam
dalam
keluarga
keluarga
,
,
teman
teman
, dan
, dan
kelompok sosial
kelompok sosial
; dan pengaruh-pengaruh lain
; dan pengaruh-pengaruh lain
yang seorang manusia dapat alami.
yang seorang manusia dapat alami.
[1][1]