• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci Jawaban Biologi Sma Ma Kelas x Jilid 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kunci Jawaban Biologi Sma Ma Kelas x Jilid 1"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KUNCI JAWABAN BIOLOGI SMA/MA KELAS X JILID 1

BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI I. Pilihan Ganda 1. A 2. B 3. E 4. B 5. A 6. D 7. A 8. C 9. B 10. E 11. E 12. B 13. D 14. D 15. B 16. C 17. E 18. D 19. D 20. A

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat

1. C 1. D 2. D 2. C 3. B 3. A 4. B 4. D 5. A 5. D IV. Uraian

1. Empat karakteristik sains:

 rasional, berpikir secara logis menggunakan nalar (rasio)  objektif, kebenaran apa adanya

 empiris, dapat dibuktikan dengan pengamatan atau eksperimen

 akumulatif, dapat dibentuk berdasarkan teori lama yang dapat ditambah, diperbaiki, dan disempurnakan

2. Manfaat biologi di bidang farmasi:

 tumbuhan untuk bahan obat-obatan dan jamu.  pemanfaatan jamur dalam pembuatan antibiotika

 rekayasa genetika bakteri untuk mendapatkan insulin buatan Manfaat biologi di bidang kedokteran:

 diketahuinya mikroorganisme penyebab penyakit  teknik bayi tabung dengan fertilisasi invitro  metode KB (keluarga berencana)

 cangkok organ tubuh 3. Sikap ilmiah

 Peka dan kritis terhadap kejadian di alam

 Jujur, tidak berbohong atas hasil penelitian yang dilakukan

 Bertanggung jawab, hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan

 Objektif, hasil penelitian bukan merupakan prasangka tetapi berdasarkan hasil eksperimen.

 Rasa ingin tahu tinggi, tidak pernah puas terhadap hasil penemuannya

 Teliti, tekun, tidak mudah putus asa ketika melakukan penelitian dan eksperimen

 Berpikir logis, tidak percaya pada takhayul

▸ Baca selengkapnya: kunci jawaban buku interaktif biologi kelas 12

(2)

4. Contoh masalah biologi: Bagaimanakah cara budidaya tumbuhan pada lahan sempit di perkotaan?

5. Tabel data.

Data kualitatif Data kuantitatif

Warna buah hijau kekuningan Jumlah buah yang berukuran lebih dari100 gram ada 25 buah Bagian batang yang berbuah terdapat di

ujung ranting Berat rata-rata buah 100 gram

6. 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 7

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kecambah

Terang Gelap

Hari cm

a.

b. Rata-rata pertumbuhan kecambah/hari =

(

(T 2−T 1)+(T 3−T 2)+(T 4−T 3)+(T 5−T 4)+(T 6−T 5 )5

)

cm/hari

Keterangan: T (angka) = Tinggi pada hari

ke-Rata-rata pertumbuhan kecambah di tempat terang = 0,72 cm/hari Rata-rata pertumbuhan kecambah di tempat gelap = 0,96 cm/hari c. Di tempat yang gelap.

(3)

e. Pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh kondisi cahaya, dengan pertumbuhan lebih cepat terjadi pada kondisi gelap.

7. Cabang biologi yang diperlukan ahli kesehatan masyarakat  Fisiologi, agar mengetahui cara kerja sistem tubuh pada manusia  Anatomi, agar mengetahui letak organ-organ yang penting  Patologi, agar mengetahui tentang terjadinya suatu penyakit

 Farmakologi, agar mengetahui obat yang tepat untuk suatu penyakit  Higiene, agar mengetahui cara hidup sehat

8. a. Jumlah oksigen terlarut dalam air memengaruhi kematian ikan. b. Pupuk organik memengaruhi pertumbuhan kacang kedelai.

9. Contoh permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Permasalahan

biologi

Tingkatan organisasi kehidupan

Komunitas Ekosistem

1

Pengaruh pemasangan

perangkap terhadap komunitas lalat buah di kebun tomat

Pengaruh buangan limbah pupuk pertanian terhadap ekosistem danau

2

Pengaruh penggunaan hand sanitizer terhadap pertumbuhan komunitas bakteri di telapak tangan

Pengaruh penebangan liar di hutan Kalimantan

10. Langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium.

 Tidak makan dan minum di laboratorium, agar tidak terkontaminasi senyawa berbahaya atau bakteri.

 Memakai sarung tangan, agar terlindungi dari cairan berbahaya.

 Menggunakan kacamata pelindung, agar terhindar dari uap panas atau cairan kimia berbahaya.

 Menggunakan sepatu tertutup, agar terlindungi dari cairan panas atau senyawa kimia berbahaya.

 Menggunakan alat bantu seperti pipet tetes, sendok plastik, pinset untuk mengambil zat/bahan.

 Segera muntahkan jika ada zat kimia yang tertelan.  Cucilah tangan dengan sabun setelah selesai bekerja.

(4)

BAB 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI I. Pilihan Ganda 1. D 2. E 3. B 4. A 5. E 6. B 7. E 8. C 9. D 10. A 11. B 12. E 13. D 14. B 15. E 16. A 17. B 18. C 19. A 20. D 21.

22. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan

Sebab Akibat 1. B 1. B 2. A 2. C 3. B 3. D 4. B 4. D 5. A 5. D 23. 24. IV. Uraian

1. Menurut UU No. 5 tahun 1994, Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keaneka ragaman dalam spesies, antara species dengan ekosistem.

2. Perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. 25.

N 26. Kategori

27. Keanekaragaman hayati

30. Genetik 31. Spesies 32. Ekosistem

33.

1 34. Skala 35. Satu spesies 36. Berbagai spesies

37. Berbagai spesies dengan lingkunga nnya 38. 2 39. Tingkat variasi jika dibandingka

40. Rendah 41. Tinggi 42. Sangat tinggi

(5)

n 43.

3. Perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang rumput. 44.

N 45. Kategori 46. Sabana 47. Padang rumput

48.

1 49. Curah hujan 50. Rendah 51. (90-150 cm/tahun)

52. Rendah dan tidak dapat diprediksi (25-50 cm/tahun), ada yang mencapai 100 cm/tahun

53.

2 54. Suhu udara 55. Hangat (20 – 25 ºC) 56. Rendah (-5 – 18 ºC)

57. 3

58. Tumbuha n

dominan

59. Rumput, forb (herba), dan pohon seperti Eucalyptus, Acacia, dan Corypha utan (gebang).

60. Rumput seperti bluestem grasses, grama grasses dan buffalo grasses

61.

4 62. Hewan dominan

63. Serangga (semut dan rayap), kuda, gajah, kijang, zebra, macan tutul, singa

64. Serangga, hewan pengerat, reptil, ular, burung, bison, kanguru, zebra, jerapah, kijang, serigala, singa, jaguar, dan cheetah 65.

4. Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas, karena keanekaragaman spesiesnya sangat tinggi (jumlah spesies sangat banyak) yang meliputi jamur, alga, lumut, paku-pakuan, tumbuhan berbunga, serangga, moluska, ikan, amfibia, reptilia, burung, dan mamalia jika dibandingkan dengan jumlah spesies yang ada di dunia. 66. Perbandingan keanekaragaman spesies di Indonesia dengan dunia.

67. N 68. Kelompok 69. Indonesi a 70. (jumlah spesies) 71. Dunia 72. (jumlah spesies) 73. Persentas e (%) 74. 1 75. Jamur 76. 12.000 77. 47.000 78. 26 79. 2 80. Alga 81. 1.800 82. 21.000 83. 9 84. 3 85. Lumut 86. 1.500 87. 16.000 88. 9 89. 4 90. Paku-pakuan 91. 1.250 92. 13.000 93. 10 94. 95. Tumbuhan 96. 25.000 97. 250.000 98. 10

(6)

5 berbunga 99. 6 100. Serang ga 101. 2 50.000 102. 7 50.000 103. 3 3 104. 7 105. Molus ka 106. 2 0.000 107. 5 0.000 108. 4 0 109. 8 110. Ikan 111. 8. 500 112. 1 9.000 113. 4 5 114. 9 115. Amfib ia 116. 1. 000 117. 4. 200 118. 2 4 119. 1 120. Reptili a 121. 000 2. 122. 300 6. 123. 2 3 124. 1 125. Aves (burung) 126. 500 1. 127. 200 9. 128. 6 1 5. Kawasan pembagian flora berdasarkan ketinggian di wilayah Indonesia.

 Hutan pantai (0 meter dpl), yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai berupa mangrove, misalnya di pantai timur Pulau Sumatera dan pantai utara Pulau Jawa.

 Hutan rawa (5 - 100 meter dpl), misalnya hutan di Pulau Kalimantan.

 Hutan sabana (900 meter dpl), misalnya di Nusa Tenggara.

 Padang rumput (900 - 4.000 meter dpl), misalnya di Pulau Sumba.

 Hutan dataran rendah (0 - 1200 meter dpl), yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran rendah misalnya hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda seperti di Pulau Sumatera.

 Hutan pegunungan rendah (1.200 – 2.500 meter dpl), yaitu hutan yang terdapat di daerah pegunungan rendah, misalnya gunung Gede Pangarango, gunung

Papandayan, dan gunung Bromo.

 Hutan pegunungan atas (>3.500 meter dpl), hutan yang terdapat di daerah pegunungan atas seperti di Puncak Jaya Wijaya, Papua.

6. Fauna khas di bagian barat: Gajah, harimau, orang utan dan badak.

129. Fauna khas di bagian Wallace : Anoa, babirusa, komodo, dan burung maleo. 130. Fauna khas di bagian timur : burung cendrawasih, kanguru pohon, dan burung kasuari.

7. Fauna di Bali berbeda dengan fauna di Pulau Lombok karena Bali merupakan wilayah Orientalis, sedangkan Lombok merupakan daerah peralihan antara wilayah Orientalis dan Australis yang disebut juga wilayah Wallace.

8. Menurut Sastrapraja (1990), plasma nutfah adalah substansi yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk hidup yang merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dirakit untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru, sehingga hutan hujan tropis adalah sumber plasma nutfah karena merupakan habitat bagi puluhan ribu spesies makhluk hidup dari berbagai kelompok seperti alga, protista, bakteri, jamur, hewan, dan tumbuhan.

(7)

9. Pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya hayati untuk kehidupan manusia yang berkesinambungan dengan cara tetap melestarikan sumber daya hayati yang diekspoitasi, sehingga tidak punah.

10. Konservasi keanekaragaman hayati in situ adalah pelestarian di habitat aslinya seperti, cagar alam, suaka margasatwa, cagar biosfer, dan taman nasional. Konservasi

keanekaragaman hayati ex situ adalah pelestarian di luar habitat aslinya atau dalam habitat buatan seperti, kebun plasma nutfah, kebun raya, kebun koleksi, taman safari, dan kebun binatang. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. BAB 3 VIRUS 150. I. Pilihan Ganda 1. E 2. B 3. D 4. C 5. A 6. B 7. E 8. B 9. E 10. C 11. A 12. D 13. E 14. D 15. D

(8)

16. A 17. A 18. A 19. C 20. A 21.

22. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan

Sebab Akibat 1. A 1. C 2. C 2. A 3. B 3. C 4. D 4. D 5. E 5. A 23. 24. IV. Uraian 1 Ciri-ciri virus

 Bukan berupa sel.

 Memiliki materi genetik (DNA atau RNA) dan terbungkus kapsid dari protein.

 Berukuran sangat kecil (ultramikroskopis) dengan rata-rata 0,02 – 0,03 µm.

 Dapat dikristalkan.

 Hanya dapat hidup pada sel hidup inangnya. 2 Struktur tubuh bakteriofag.

1 Materi genetik (DNA/RNA) 2 Kapsid 3 Leher 4 Selubung ekor 5 Serabut ekor 6 Lempeng dasar 7 Jarum penusuk

3 Virus dapat disebut benda mati karena dapat dikristalkan, bukan merupakan sel (tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti, organel sel), tetapi virus dapat disebut

makhluk hidup ketika masuk ke dalam tubuh inangnya dan memperbanyak diri, serta tubuhnya tersusun dari asam nukleat.

25. 26.

4 Perbedaan virus, viroid, dan prion. 27.

No. 28. Karakter 29. Virus 30. Viroid 31. Prion 32.

1. 33.genetikMateri 34.NA DNA/R 35. RNA 36. -37. 2. 38. Protein 39. Ada (kapsid) 40. Tidak ada 41. Ada 42. 3. 43. Ukuran rata-rata 44. 0,02 – 0,03 µm 45. Lebih kecil dari virus

46. Lebih kecil dari virus

(9)

maupun viroid 47.

4.

48. Kemamp

uan bereplikasi 49. Bisa 50. Bisa

51. Tidak bisa

52.

5 Perbedaan siklus litik dan lisogenik pada virus. 53. No. 54. Perbedaan 55. Litik 56. Lisogenik 57. 1. 58. Cara memperbanyak diri 59. Replikasi (tahap sintesis) terjadi penggandaan materi genetik virus dalam tubuh inang

60. Tahap sintesis terbentuk profage (penggabungan materi genetik virus dan inang)

61. 2.

62. Perbandin gan pertahanan sel inang dengan daya infeksi virus

63. Lebih lemah 64. Lebih kuat

65.

3. 66. Sel inang 67. Mati 68. Hidup

69.

4. 70. Jenis virus 71. Virulen 72. Temperat 73. 5. 74. Hasil 75. Terbentuk virion baru 76. Tidak terbentuk virion baru 79. 80. 81.

6 Cara pengembangbiakan virus:

 Virus diisolasi dari organisme yang terinfeksi.

 Isolat virus ditumbuhkan pada jaringan hidup (misalnya embrio ayam) sebagai inang.

 Virus berkembang biak. 7 Penyakit AIDS

a. Penyebabnya adalah virus, yaitu jenis HIV (Human Immunodeficiency Virus). b. Gejala AIDS sangat bervariasi karena baru terlihat setelah 5 – 10 tahun terkena

infeksi HIV, tetapi ciri utama yang terlihat adalah sulit sembuh dari penyakit yang sekalipun ringan seperti influenza, diare kronis, dan terjadi penurunan berat badan.

c. Cara penularan AIDS melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik narkoba, ibu hamil yang telah mengidap AIDS/HIV sebelumnya, atau melalui hubungan seksual secara bebas.

d. Cara pencegahannya adalah tidak terlibat dalam penggunaan narkoba dan hubungan seksual secara bebas.

82. 83. 84.

8 Flu burung

a. Penyebabnya adalah virus, yaitu jenis H5N1

b. Gejala flu burung adalah demam tinggi dan susah bernapas yang berlangsung secara terus-menerus.

(10)

c. Cara penularan flu burung melalui udara, kontak langsung dengan penderita/hewan terinfeksi virus, dan konsumsi (memakan) hewan yang telah terinfeksi.

d. Cara pencegahannya adalah dengan menjauhkan lokasi peternakan unggas dengan pemukiman dan segera membakar hewan yang terserang flu burung. 9 Kelemahan penggunaan vaksin hidup adalah adanya kemungkinan orang yang

diberi vaksin hidup justru terinfeksi karena kegagalan sistem imun dalam menyerang vaksin hidup.

10 Penyakit kuru diduga berhubungan dengan praktik kanibalisme pada manusia karena penyakit ini hanya ditemukan pada suku Fore di Papua Nugini yang aktif melakukan praktik kanibalisme, dan disebabkan oleh prion.

85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101.

102. BAB 4 ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA

103. I. Pilihan Ganda

(11)

6. B 7. E 8. A 9. D 10. B 11. D 12. D 13. D 14. E 15. E 16. B 17. E 18. C 19. C 20. C 21. E 22. B 23. B 24. E 25. B 26. D 27. A 28. B 29. D 30. B 31.

32. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan

Sebab Akibat 1. B 1. C 2. C 2. B 3. B 3. B 4. A 4. C 5. A 5. A 33. 34. IV. Uraian

1. Persamaan Archaebacteria dengan Eubacteria adalah sama-sama sel prokariot, yaitu inti sel tidak dibungkus oleh membran. Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria.

35.

No. 36. Kategori 37. Archaebacteria 38.

Eubacteria 39.

1.

40. Peptidoglikan pada

dinding sel 41. Tidak ada

42. Ada 43. 2. 44. Hidup di lingkungan ekstrim 45. Ya 46. Tidak 47.

3. 48. Bersifat patogen 49. Tidak

50.

Ya/ Tidak (tergantung spesies)

51.

2. Perbedaan sel-sel pada Cyanobacteria. 52. K

ategori 53. Akinet 54. Heterosista

55. Baeosit 56. F ungsi 57. Adaptasi jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, menyimpan cadangan makanan 58. Mengikat N2

dari udara 59. Fotosintesis

60.

3. Perbedaan bakteri Gram positif dan Gram negatif. 61.

No .

62. Kategori 63. positifBakteri Gram 64.Bakteri Gram negatif 65.

1.

66. Struktur

dinding sel 67. Sederhana

68.

Kompleks 69.

2.

70. Peptidoglika

n pada dinding sel 71. Tebal

72. Tipis 73. 74. Patogen 75. Pada umumnya 76.

(12)

3. tidak Pada umumnya ya 77. 4. 78. Pewarnaan gram 79. Ungu 80. Merah 81. 5. 82. Spesies 83. Streptococcus sp., Clostridium 84. Treponema sp., Salmonella typhi 85.

4. Blooming Cyanobacteria pada danau dapat menyebabkan kematian ikan dan tumbuhan karena mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin seperti Microcystis.

5. Cyanobacteria dapat merusak candi karena dapat hidup pada berbagai batuan asalkan terpapar cahaya matahari dan lingkungan di sekitar candi lembab. Kerusakan terjadi karena pelepasan senyawa asam oleh Cyanobacteria seperti dari spesies Phormidium, Chroococcus dan Gloeocapsa.

6. Tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita dan selalu menjaga kebersihan daerah organ genital.

7. a. Streptococcus griceus : produksi antibiotik streptomisin.

86. b. Streptococcus thermophilus : produksi yoghurt dan keju.

87. c. Propionibacterium shermanii : produksi

keju Swiss agar berlubang-lubang (karena

88. adanya gas CO2).

89. d. Lactobacillus brevis : fermentasi asinan dan mampu meningkatkan

90. imunitas.

8. Perbedaan transduksi dan transformasi.

91. Kategori 92. Transduksi 93. Transformasi 94. Sumber

materi genetik

95. Virus dan bakteri

96.

Bakteri dan DNA eksternal (tidak diketahui asalnya)

97.

9. Struktur sel bakteri.

98. 99. 1

. 100. Flagela 101.6. 102.Ribosom

(13)

2. 7. Plasmid 107. 3. 108. Dinding sel 109. 8. 110. Pili 111. 4. 112. Membran plasma 113. 9. 114.

Nukleoid (DNA sirkuler) 115.

5.

116. Sitoplasma 117. 118. 10. Manfaat Cyanobacteria

 Menyuburkan perairan dengan mengikat N2 dari udara bebas, contohnya Nostoc, Anabaena, dan Rivularia.

Sumber protein (makanan suplemen), contohnya Arthrospira (spirulina).

119. 120. 121. 122. 123. BAB 5 PROTISTA 124. I. Pilihan Ganda 1. D 2. B 3. B 4. E 5. A 6. A 7. B 8. E 9. E 10. C 11. B 12. B 13. B 14. C 15. D 16. A 17. B 18. A 19. B 20. D 21.

22. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan

Sebab Akibat 1. B 1. C 2. D 2. A 3. E 3. A 4. C 4. C 5. B 5. D 23. 24. IV. Uraian

1. Persamaan antara Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, dan Sporozoa.

 Eukariotik

 Uniseluler (bersel satu)

 Heterotrof

 Tidak memiliki dinding sel

 Mampu bergerak, kecuali Sporozoa

25. Perbedaan antara Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, dan Sporozoa. 26. Kat ego ri 27. Ciliata 28. Rhizo poda 29. Flagell ata 30. Sporoz oa

(14)

31. Ala t ger ak 32. Cilia (ramb ut getar) 33. Pseud opodia 34. (kaki semu) 35. Flagel 36. (bulu cambu k) 37. -38.

2. Reproduksi seksual Paramaecium sp.

Masing-masing mikronuklues dari 2 sel Paramaecium sp yang berpasangan akan mengalami meiosis hingga menghasilkan 4 mikronukleus.

 Tiga buah mikronukleus akan mengalami degenerasi, sedangkan 1

mikronukleus yang tersisa akan mengalami mitosis sehingga menghasilkan 2 mikronukleus.

 Terjadi pertukaran mikronukleus.

 Mikronukleus kemudian bergabung membentuk mikronukleus diploid.

 Mikronukleus membelah secara mitosis sebanyak 3 kali, sehingga terbentuk 8 mikronukleus.

 Makronukleus asli hancur, 4 mikronukleus berkembang menjadi 4 makronukleus.

 Sel membelah 2 kali, sehingga menghasilkan 4 sel anak yang masing-masing mengandung 1 makronukleus dan 1 mikronukleus.

3. Amoeba akan menangkap makanannya menggunakan kaki semu hingga makanannya dikelilingi oleh seluruh tubuh Amoeba. Kemudian, makanannya akan ditelan secara fagositosis dan dicerna oleh vakuola makanan.

39.

4. Skema siklus hidup Plasmodium. 40.

5. Penyakit tidur yang disebabkan oleh Trypanosoma brucei gambiense disebarkan oleh lalat tse-tse dan akan berkembang biak di kelenjar limfa dan sel darah merah manusia.

(15)

41.

N 42. Kategori 43. Malaria

46. Tropika 47. Kuartana 48. Tertiana 49. 1 50. Penyebab 51. Plasmod ium falcipar ums 52. Plasmod ium malaria e 53. Plasmod ium 54. vivax 55. 2 56. Frekuensi demam penderita 57. 1 x 24 jam, tidak menentu 58. 1 x 72 jam 59. 1 x 48 jam 7. Persamaan Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

 Merupakan eukariotik fotoautotrof

 Memiliki klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya

 Tubuh berupa talus

 Tubuh uniseluler atau multiseluler 60.

Perbedaan antara Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. 61. N 62. Ka t e g o r i 63. Chr yso -phy ta 64. Pyr ro-phy ta 65. Chl oro-phy ta 66. Pha eo-phy ta 67. Rho do-phy ta 68. 1 69. P i g m e n d o m i n a n 70. Der ivat kar ote n, yait u xan tofil (ku nin g) 71. Kar ote n dan xan tofil 72. Klo rofi l a dan klor ofil b 73. Fuk osa ntin (co kela t) 74. Fik obil in, yait u fiko eritr in (me rah) dan fiko sian in (bir u) 75. 2 76. W a r n a a 77. Ku nin g kee mas an 78. Ber cah aya (ber pen dar) 79. Hij au 80. Cok lat 81. Mer ah

(16)

l g a di mal am hari 8. Peranan alga yang menguntungkan.

Chlorella, sumber protein sel tunggal

Gracillaria, Euchema, Gelidium, bahan agar-agar

Sargassum, Turbinaria, Laminaria, bahan perekat dan pengemulsi es krim 82. Alga yang merugikan:

Gymnodinium, meracuni perairan.

Karenia brevis, penyebab Red Tide pada perairan yang mengeluarkan toksin 9. Perbedaan jamur lendir plasmodial dengan jamur lendir seluler.

83.

N 84. Kategori 85. Jamur lendirplasmodial 86. Jamur lendir seluler 87.

1 88. Agregat sel

89. Multinukleus tanpa membran sel (tidak bersekat) 90. Multinukleus bermembran sel (bersekat) 91. 2 92. Gener asi domin an

93. Sel diploid 94. Sel haploid

95. 3 96. Tahap an berfla gel

97. Ada 98. Tidak ada

99.

10. Ciri utama Oomycota

 Tubuh uniseluler atau multiseluler (tersusun atas hifa halus tak bersekat).

 Berdinding sel dari selulosa.

 Heterotrof.

 Reproduksi seksual membentuk oospora, reproduksi aseksual membentuk zoospora biflagel.

 Bersifat parasit dan saprofit dalam perairan.

100. 101. 102. 103. 104. 105. 106.

(17)

107. 108. 109. 110. 111.

112. LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1

113. I. Pilihan Ganda 1. E 2. E 3. C 4. C 5. A 6. D 7. D 8. D 9. D 10. E 11. A 12. C 13. A 14. B 15. D 16. E 17. B 18. D 19. E 20. A 21. B 22. E 23. E 24. B 25. A 26. E 27. C 28. B 29. E 30. A 31. C 32. E 33. E 34. D 35. B 36. A 37. A 38. A 39. A 40. A 41. 42. II. Uraian

1. a. Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang harus dibuktikan 43. kebenarannya.

44. b. Hipotesa nol adalah dugaan bahwa suatu permasalahan tidak dipengaruhi oleh suatu hal, sedangkan hipotesa kerja adalah dugaan bahwa suatu permasalahan

dipengaruhi oleh suatu hal.

45. c. Membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah dengan melakukan eksperimen yang ilmiah.

2. Perbedaan pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dengan eksitu.

46. Kategori 47. Konservasi insitu 48. Konservasi eksitu 49. Tempat

pemeliharaan

50. Habitat aslinya 51. Di luar habitat aslinya

52. Contohnya 53. Cagar alam, taman nasional, suaka

margasatwa, taman hutan raya, taman laut

54. Kebun raya, taman safari, kebun raya, kebun koleksi, kebun plasma nutfah, kebun binatang

55. Hewan langka: penyu belimbing, kupu-kupu raja, landak, paus, tapir, monyet jambul, buaya air tawar, dan harimau Jawa.

56. Tumbuhan langka: kantong semar, anggrek hitam, palem kipas Sumatera, pinang merah Bangka, dan bunga Rafflesia.

3. Orang yang terkena HIV adalah orang yang masih belum mengalami masalah dengan sistem imun, tetapi sudah terinfeksi virus HIV. Sedangkan orang dengan AIDS adalah orang yang telah terinfeksi HIV dan sistem imunnya melemah akibat serangan virus HIV terhadap sel darah putih. Cara agar terhindar dari HIV adalah tidak terlibat narkoba, seks bebas, dan transfusi darah ilegal.

(18)

4. Cara hidup bakteri saproba, yaitu dengan menguraikan materi organik yang telah mati sebagai sumber nutrisi. Contoh Bacillus polymixa (dekomposisi) dan Lactobacillus bulgaricus (menghasilkan yoghurt).

57. Cara hidup bakteri parasit, yaitu dengan menyerap nutrisi dari inangnya dan biasanya menyebabkan penyakit hingga kematian. Contoh : Mycobacterium

tuberculosis (TBC pada manusia) dan Clostridium tetani (tetanus).

58. Cara hidup bakteri mutualisme, yaitu saling menguntungkan antara dua spesies yang saling berinteraksi. Contohnya Anabaena azollae (Cyanobakteria) dengan Azolla pinata (kiambang); Rhizobium dengan tumbuhan Leguminoceae (kacang-kacangan). Bakteri akan menyediakan nitrogen bagi tumbuhan sedangkan tumbuhan akan memberikan nutrisi seperti gula bagi bakteri.

5. Siklus hidup Chlamydomonas sp.

59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70.

(19)

71. 72. 73. 74. 75.

76. BAB 6 JAMUR (FUNGI) 77. I. Pilihan Ganda 1. C 2. A 3. A 4. A 5. A 6. C 7. A 8. E 9. B 10. C 11. E 12. A 13. D 14. B 15. A 16. D 17. C 18. E 19. B 20. D 21.

22. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan

Sebab Akibat 1. D 1. B 2. E 2. B 3. C 3. A 4. B 4. C 5. B 5. C 23. IV. Uraian

1. Kapang, jamur yang miseliumnya tumbuh dengan cepat, menghasilkan banyak spora aseksual, dan sering terdapat pada makanan basi. Contohnya kapang roti Rhizopus.

24. Khamir, jamur uniseluler (Saccharomyces sp.), terutama bereproduksi aseksual dengan pembelahan sel atau melepaskan dari sel induknya, biasanya digunakan dalam fermentasi.

25. Ragi, zat yang terdiri dari media tumbuh dari berbagai bakteri dan jamur (Rhizopus, Aspergillus, Saccharomyces, Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter) yang biasa digunakan dalam industri makanan dan minuman. Contohnya ragi pengembang adonan roti Saccharomyces cerevisiae.

26. Cendawan, jamur yang memiliki tubuh buah (biasanya kelompok Basidiomycota), contohnya jamur merang.

(20)

27. 27. 27. 27. 27. 27. 1. Rizoid 2. Stolon 3. Sporangiofor 4. Sporangium 5. Spora

3. Perbedaan tempe dan oncom. 28.

N 29. Kategori 30. Tempe 31. Oncom

32.

1 33. Bahan baku

34. Kacang kedelai 35. Bungkil tahu atau bungkil kacang tanah 36. 2 37. Jamur yang berpe ran 38. Rhizopus oryzae 39. Neurospora crassa dan Neurospora sitophila 40. 3 41. Ciri-ciri jamur

42. Hifa berwarna putih (Zygomycota)

43. Hifa berwarna merah/oranye (Ascomycota) 44.

4. Karena jamur Arthrobotrys tersebut parasit pada Nematoda yang menyerang tanaman budidaya, sehingga jamur tersebut menguntungkan bagi manusia. Jamur Arthrobotrys dapat dimanfaatkan sebagai pengganti obat cacing untuk hewan ternak ruminansia. 5. Persamaan antara Ascomycota dan Basidiomycota.

 Eukariot

 Hifa bersekat

 Reproduksi seksual dan aseksual.

 Cara hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme.

 Spora vegetatif konidiospora.

45. Perbedaan antara Ascomycota dan Zygomycota: 46.

N 47. Kategori 48. Ascomycota 49. Basidiamycota 50.

1 51. Tubuh 52. Uniseluler/multiseluler 53. Multiseluler 54.

2

55. Spora generatif

(21)

58.

3 59. Tubuh buah 60. Ada/tidak ada 61. Ada 62. 4 63. Reproduksivegetatif 64. Pembelahan sel, fragmentasi, konidiospora 65. Konidiospora 66.

6. a. Trichophyton mentagrophytes, Microsporum sp.

67. b. Sering mengganti kaus kaki yang dipakai (kaki selalu kering), menghindari kontak langsung dengan penderita, mandi teratur menggunakan sabun, memakai handuk yang bersih dan kering setiap habis mandi.

68. 7. Peranan jamur.

a. Ganoderma: obat kolesterol, makanan suplemen (penguat sistem imun), anti kanker b. Agaricus bisporus: dikenal sebagai jamur Champignon, sebagai makanan sumber

protein tinggi

c. Mucor racemosus: pembuatan sufu dari bahan kedelai. d. Saccharomyces ellipsoideus: pembuatan minuman anggur

8 Interaksi yang terjadi antara jamur dan tumbuhan inang pada mikoriza adalah simbiosis mutualisme karena jamur akan membantu akar dalam menyerap air dan garam mineral yang penting seperti fosfor, sedangkan tumbuhan inang akan memberikan zat makanan seperti asam amino dan gula untuk pertumbuhan jamur.

9 Lichen merupakan organisme perintis karena dapat hidup pada batuan/substrat yang tidak ada nutrisinya. Aktivitas lichen menyebabkan batuan menjadi lapuk dan pada akhirnya senyawa organik yang dihasilkan oleh lichen akan menjadi komponen dasar tanah, sehingga dapat ditumbuhi oleh tumbuhan lain.

10 Peranan lichen:

Bahan obat-obatan, Usnea untuk obat herbal dan antibiotik, Lobaria pulmonaria untuk paru-paru.

Sebagai makanan, Cetraria islandica di Eropa Utara; Bryoria fremontii dan Cladina sp. di Amerika Utara; Umbilicaria esculenta di Korea dan Jepang.

Sebagai organisme perintis, Xanthoparmelia sp.

Indikator polusi udara oleh Lobaria pulmonaria dan Usnea.

69. BAB 7 DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE) 70. I. Pilihan Ganda 1. E 2. E 3. A 4. A 5. C 6. C 7. B 8. B 9. D 10. E 11. E 12. A 13. A 14. E 15. B 16. C 17. D 18. A 19. A 20. C 21. D 22. C 23. B 24. B 25. C 26. B 27. B 28. C 29. A 30. A 71.

(22)

72. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat 1. C 1. B 2. D 2. A 3. A 3. D 4. A 4. B 5. E 5. C 73. 74. IV. Uraian 1. a. Protonema (n) 75. b. Arkegonium (n) 76. c. Spermatozoid (n) 77. d. Embrio (2n) 78. e. Sporogonium (2n) 79.

2. Perbedaan Bryophyta dengan Pteridophyta. 80.

N 81. Kategori 82. Bryophyta 83. Pteridophyta 84.

1 85. Organ tubuh 86. Peralihan antara talusdengan kormus 87. Kormus 88.

2 89. Pembuluh angkut 90. Tidak ada (oleh parenkim) 91. Ada (xilem dan floem) 92.

3 93. Generasi

dominan 94. Gametofit (n) 95. Sporofit (2n) 96.

3. Pada Gymnospermae serbuk sari hanya akan membuahi sel telur untuk menghasilkan embrio, sehingga disebut pembelahan tunggal. Sedangkan pada Angiospermae, serbuk sari akan membuahi sel telur membentuk zigot dan membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma sehingga disebut pembuahan ganda.

4. Penggolongan tumbuhan. 97. Monokotil 98. Dikotil 99. d. kaktus 100. e. nanas 101. f. bambu 102. i. tebu 103. a. mangga 104. b. tomat 105. c. kangkung 106. g. seledri 107. h. kol (kubis) 5. Angiospermae yang menguntungkan bagi manusia

Makanan : Oryza sativa (padi), Cocos nucifera (kelapa), Lycopersicum esculentum (tomat).

Bahan bangunan : Bambusa spinosa (bambu), Shorea acuminata (meranti), dan Tectona grandis (jati).

(23)

Tanaman hias : Famili Cactaceae (kaktus) dan Heliconia collinsiana (pisang hias).

108. Angiospermae yang merugikan manusia

Menutupi perairan (menghalangi masuknya cahaya matahari): Eichhornia crassipes (eceng gondok).

Gulma : Cyperus rotundus (rumput teki).

Bahan narkoba (bila disalahgunakan): Cannabis sativa (ganja), Papaver somniferum (opium), dan Erythroxylum coca (kokain).

109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127.

128. BAB 8 DUNIA HEWAN (ANIMALIA) 129. I. Pilihan Ganda

(24)

1. B 2. B 3. A 4. B 5. B 6. E 7. D 8. A 9. A 10. B 11. C 12. D 13. B 14. E 15. E 16. B 17. E 18. D 19. A 20. C 21. C 22. D 23. B 24. A 25. D 26. E 27. D 28. C 29. B 30. D 31. B 32. E 33. E 34. A 35. B 36. E 37. C 38. D 39. C 40. D 41. A 42. E 43. C 44. E 45. A 46. D 47. A 48. C 49. A 50. A 130.

131. II. Pilihan Ganda Bervariasi III.

Hubungan Sebab Akibat

1. D 6. E 1. C 6. C 2. A 7. E 2. E 7. C 3. C 8. D 3. E 8. C 4. B 9. B 4. A 9. E 5. E 10. E 5. A 10. B 132. IV. Uraian

1. Siklus hidup Ascaris lumbricoides (cacing perut)

133. Cacing jantan dan betina kawin di dalam usus inang (manusia) → cacing betina menghasilkan telur yang mengandung zigot hasil fertilisasi → telur keluar bersama feses → telur yang mengandung embrio tertelan manusia bersama makanan yang terkontaminasi → di usus inang telur menetas menjadi larva → larva menembus dinding usus → masuk ke pembuluh darah → mengikuti aliran darah ke jantung → paru-paru → tenggorokan → kerongkongan → lambung → menetap di usus halus hingga dewasa.

2. Bau nyale berhubungan dengan reproduksi cacing Wawo. Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan berkembang dalam segmen-segmen tubuh cacing Wawo dewasa. Pada bulan Maret di Nusa Tenggara Barat, cacing Wawo akan ke permukaan laut untuk melepaskan segmen-segmen yang telah matang tersebut dan memiliki bau khas yaitu nyale.

3. Organ pada udang a. Usus b. Lambung c. Otak d. Antena e. Keliped

f. Pleopod (kaki renang) g. Arteri

134.

4. a. Metamorfosis tidak sempurna (telur – nimfa – imago) pada serangga, contohnya 135. jangkrik, kecoa, dan belalang.

136. b. Metamorfosis sempurna (telur – larva – pupa – imago) pada serangga, contohnya

(25)

5. Perbedaan subfilum anggota filum Arthropoda. 138. No. 139. Karak ter 140. Myria poda 141. Crust acea 142. Cheli cerata 143. Hexa poda 144.

1. 145.n tubuhBagia 146.a dan perutKepal

147. Kepal a-dada bersatu (sefalotoraks) dan perut 148. Kepal a-dada bersatu dan perut 149. Kepal a, dada, dan perut 150. 2. 151. Indra 152. 1 pasang antena, dan 1 pasang mata tunggal 153. 2 pasang antena, dan 1 pasang mata majemuk 154. tidak memiliki antena, beberapa pasang mata tunggal 155. 1 pasang antena, 1 pasang mata faset dan mata tunggal, memiliki alat pendengaran 156. 3. 157. Kaki 158. Bany ak, sepasang atau lebih pada setiap segmen tubuh 159. Sepas ang keliped dan maksiliped, 4 pasang kaki jalan, sepasang kaki renang pada setiap segmen tubuh 160. 4 pasang 161. 6 pasang 162. 4. 163. Alat ekskresi 164. Pembuluh malpighi 165. Kelen jar hijau 166. Pemb uluh malpighi/ kelenjar koksal 167. Pemb uluh malpighi 168. 5. 169. Alat napas 170. Trake a 171. Insan g 172. Paru-paru buku 173. Trake a

6. a. Ovipar : Hewan yang berkembang biak dengan telur yang menetas di luar tubuh 174. induk, contohnya ayam, bebek, komodo, dan kodok.

175. b. Ovovivipar : Hewan yang berkembang biak dengan telur yang tetap berada di dalam

176. tubuh induk (telur menetas di dalam uterus kemudian anaknya dikeluarkan dari

177. tubuhnya), contohnya hiu, paus, dan pari.

178. c. Vivipar : Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan anak, contohnya

179. gajah, tikus, sapi, dan singa. 7. Pengelompokan hewan Vertebrata.

180. 181.Nama

Hewan 185.A 182.Kelas-kelas dalam Vertebrata gn at ha 186.C ho nd ri 187.O st ei ch 188.A m ph ib 189.R ep til ia 190.M a m m

(26)

ch -th ye s -th ye s ia alia 191. a. 192.Hiu (Squalus) 193. 194.√ 195. 196. 197. 198. 199. b. 200.Paus bertandu k (Monodo n) 201. 202. 203. 204. 205. 206.√ 207. c. 208.Duyung (Dugong ) 209. 210. 211. 212. 213. 214.√ 215. d. 216.Iguana (Iguana iguana) 217. 218. 219. 220. 221.√ 222. 223. e. 224.Kodok bangkon g 225.(Bufo bufo) 226. 227. 228. 229.√ 230. 231. 232. f. 233.Platipus (Ornitho rhynchus ) 234. 235. 236. 237. 238. 239.√ 240. g. 241.Lamprey (Petromy zon) 242.√ 243. 244. 245. 246. 247. 248. h. 249.Salaman der (Plethod on) 250. 251. 252. 253.√ 254. 255. 256. i. 257.Penyu (Cheloni a) 258. 259. 260. 261. 262.√ 263. 264. j. 265.Belut listrik (Gymnot us electricu s) 266. 267. 268.√ 269. 270. 271. 272.

8. Anatomi tubuh ikan a. Lambung b. Otak c. Insang d. Jantung e. Ovarium f. Gelembung renang g. Anus h. Kantong urine

9. Perbedaan Pisces dan Amphibia.

a. Ciri utama tubuh pada Pisces adalah tidak memiliki kaki, memiliki sirip sebagai alat gerak, dan kebanyakan kulitnya bersisik (ada beberapa yang tidak bersisik

(27)

seperti ikan lele), sedangkan ciri utama Amphibia adalah memiliki kaki dan tubuh tersusun atas kulit yang selalu basah.

b. Perbedaan sistem pencernaan Pisces dengan Amphibia adalah feses pada ikan keluar dari anus sedangkan feses pada Amphibia keluar dari kloaka (saluran yang berfungsi sebagai muara saluran pencernaan makanan, saluran ekskresi, dan saluran reproduksi).

c. Perbedaan sistem respirasi Pisces dengan Amphibia adalah Pisces bernapas dengan insang, sedangkan Amphibia bernapas dengan insang luar (saat kecebong), paru-paru dan seluruh permukaan kulit (saat dewasa).

d. Perbedaan sistem pereedaran darah Pisces dengan Amphibia adalah jantung pada Pisces hanya terdiri dari atrium dan ventrikel, sedangkan jantung Amphibia terdiri dari atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel. Selain itu, sistem peredaran darah pada Pisces merupakan sistem peredaran darah tunggal (jantung  insang  seluruh tubuh  jantung). Sedangkan pada Amphibia merupakan sistem peredaran darah ganda (jantung  seluruh tubuh  jantung dan jantung  paru-paru  jantung).

10. Perbedaan antara Amphibia dengan Reptilia.

a. Perbedaan utama tubuh pada Amphibia dengan Reptilia adalah tubuh Amphibia tertutupi kulit yang selalu basah, sedangkan tubuh Reptilia tertutupi oleh sisik menanduk.

b. Fertilisasi pada Amphibia adalah eksternal (sel telur dibuahi sel sperma di luar tubuh), sedangkan fertilisasi pada Reptilia adalah internal (sel telur dibuahi sel sperma di dalam tubuh).

c. Perbedaan sistem peredaran darah Amphibia dengan Reptilia adalah jantung pada Amphibia terdiri dari atrium kiri, atrium kanan, ventrikel, serta belum bersekat sehingga masih terjadi percampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang kaya karbon dioksida. Sedangkan jantung pada Reptilia terdiri atas atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri, ventrikel kanan dan terdapat sekat walaupun belum sempurna sehingga ada pemisahan darah yang kaya oksigen dengan darah yang kaya karbon dioksida dalam jantung.

273. 274. 275. 276. 277. 278. 279. 280.

(28)

281. 282. 283. 284. 285. 286. 287. 288. 289. 290. 291. 292.

293. BAB 9 SISTEM KOORDINASI 294. I. Pilihan Ganda 1. B 2. E 3. E 4. B 5. C 6. E 7. C 8. B 9. D 10. A 11. C 12. B 13. E 14. B 15. E 16. C 17. E 18. A 19. A 20. B 295.

296. II. Pilihan Ganda Bervariasi III.

Hubungan Sebab Akibat

1. C 1. D 2. C 2. D 3. B 3. A 4. E 4. D 5. E 5. E 297. 298. IV. Uraian

1. Hubungan topografi dengan suhu dan kelembaban adalah semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, maka suhu udara akan semakin rendah dan kelembapan akan semakin meningkat.

2. Perbedaan istilah:

a. Protokooperasi, adalah jenis interaksi yang saling menguntungkan antara dua spesies, tetapi interaksi yang terjadi tidak mempengaruhi keberlangsungan hidup keduanya (hubungan tersebut tidak merupakan keharusan). Contoh: burung

(29)

memakan serangga hama pada suatu pohon, jika peristiwa ini tidak terjadi maka burung dan pohon akan tetap hidup.

b. Simbiosis mutualisme, adalah jenis interaksi yang saling menguntungkan antara dua spesies, dan keberlangsungan hidup keduanya sangat dipengaruhi satu sama lain (jika salah satu spesies mati maka spesies yang lainnya akan mati). Contoh: jamur dengan alga membentuk Lichen, ikan hiu akan dibersihkan tubuhnya oleh ikan remora dari parasit, sedangkan ikan remora aman dari gangguan predator. 3. Pada ekosistem daratan, produsen primer sebagian besar adalah tumbuhan besar,

berumur panjang, dan banyak bagian tubuhnya tidak bisa dimakan sehingga biomassa tingkatan trofik di atasnya lebih rendah. Sedangkan pada ekosistem perairan hampir semua biomassa produsen primer adalah alga yang ukurannya kecil dan hampir dapat dimakan semua bagian selnya, sehingga biomassanya rendah karena dikonsumsi terus menerus oleh tingkatan trofik di atasnya.

4. Pada rantai makanan pemangsa, produsen (tumbuhan) akan dimakan oleh herbivora (konsumen primer), selanjutnya herbivora akan dimangsa oleh karnivora (konsumen sekunder). Sedangkan pada rantai makanan parasit baik produsen maupun konsumen dapat diparasiti sebagai sumber makanan inang.

5. Rantai makanan perumput:

299. Alga  zooplankton  udang batu  ikan 300. Rantai makanan detritus:

301. Materi organik (organisme yang mati)  bakteri dan jamur  Flagellata Amoeba  Nematoda

6. Jaring-jaring makanan di danau: 302. 303. 304. 305. 306. 307. 308. 309. 7. Reaksi fotosintesis sederhana 6CO2 + 6H2O  C6H12O6 + 6O2

(30)

310.

9. Urutan vegetasi pada suksesi primer:

311. Lichen  Lumut, paku  Rumput-rumputan  semak belukar  Perdu dan pohon  vegetasi klimaks/hutan kompleks.

10. Perbedaan suksesi primer dan suksesi sekunder adalah suksesi primer terjadi pada wilayah yang sebelumnya tidak ada kehidupan atau pernah ada kehidupan tetapi tanahnya telah hilang (misalnya akibat letusan gunung Krakatau). Sedangkan suksesi sekunder terjadi pada wilayah yang sebelumnya mengalami gangguan tetapi tanahnya tetap utuh (misal penebangan hutan). Selain itu, waktu yang diperlukan oleh suksesi primer kembali ke keadaan semula lebih lama dibandingkan dengan suksesi sekunder. Perbedaan lainnya adalah vegetasi hasil suksesi sekunder seringkali sama dengan keadaan awal sebelum mengalami gangguan sedangkan vegetasi hasil suksesi primer berbeda dengan kondisi awal.

312. BAB 10 PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP 313. I. Pilihan Ganda 1. E 2. C 3. E 4. A 5. C 6. C 7. B 8. C 9. E 10. D 11. C 12. D 13. A 14. C 15. B 16. B 17. D 18. D 19. E 20. A 21.

22. II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan

Sebab Akibat 1. A 1. D 2. A 2. B 3. B 3. B 4. E 4. A 5. C 5. D 23. IV. Uraian

(31)

1. Efek rumah kaca terjadi karena adanya peningkatan CO2 di atmosfer, sehingga radiasi

sinar matahari yang masuk ke bumi tidak dapat keluar dari bumi karena tertahan oleh lapisan CO2, akibatnya panas matahari akan tertahan di bumi seperti dalam rumah kaca.

2. a. Limbah adalah sisa suatu kegiatan, atau bahan buangan (organik atau anorganik) 24. hasil aktivitas manusia.

25. b. Polutan adalah bahan penyebab pencemaran.

26. c. Pemanasan global adalah kenaikan suhu bumi rata-rata yang kontinyu dan dapat

27. menyebabkan perubahan iklim global.

3. Biomagnifikasi adalah peningkatan kadar senyawa tertentu (biasanya toksik) pada makhluk hidup seiring dengan bertambahnya tingkatan trofik melalui proses rantai makanan. Contoh: Kadar DDT (dalam ppm).

4. Pemanfaatan limbah padat atau sampah, yaitu:

a. batok kelapa dijadikan hiasan, gayung atau pot tanaman, kancing baju, dan bahan bakar arang.

b. gelas plastik bekas, dijadikan tempat pembibitan tanaman, atau dibawa ke tempat daur ulang plastik.

c. kaleng-kaleng digunakan kembali sebagai tempat makanan ringan atau pot tanaman. d. ampas kelapa dijadikan pupuk organik.

5. Partisipasi dalam penghematan air bersih di perkotaan. a. Membuat biopori

b. Tidak membuang sampah ke sungai

c. Mencuci baju dengan metode hemat air (sekali bilas) d. Menampung air hujan untuk menyiram tanaman e. Mandi tidak menggunakan shower

6. Contoh limbah B3 yang berasal dari rumah tangga adalah produk pembersih lantai, pembersih kaca, kamper, insektisida, sampo, racun tikus, pembasmi nyamuk, dan baterai bekas. Penanganan limbah B3 yang dapat dilakukan adalah menghindari kontak

langsung dengan organ tubuh, memisahkan sampahnya, dan mengurangi pemakaian produk tersebut.

7. Penanganan limbah gas di pabrik umumnya menggunakan alat/mesin pemisah debu dan gas seperti pengumpul sentrifugal, pengendap elektrostatik, pengendap siklon, pemisah venturi, sehingga gas yang dibuang ke lingkungan relatif tidak berbahaya.

8. Tidak menggunakan produk yang mengandung freon sebagai penyebab lubang ozon (membaca komposisi bahan yang terkandung dalam suatu produk).

9. Cara pembuatan pupuk kompos sederhana. a. Pisahkan sampah organik dan anorganik.

b. Masukkan ke wadah untuk menampung sampah organik.

c. Dapat ditambahkan tanah, cacing tanah atau mikroba pengurai ke dalam wadah tersebut.

d. Sampah harus sering diaduk agar tidak terjadi dekomposisi secara anaerob yang bau.

e. Kompos akan matang setelah berwarna cokelat kehitaman dan berbau tanah. 10. Cara daur ulang kertas sederhana.

 Rendam kertas di dalam air selama semalam.

 Blender kertas yang dicampur air hingga halus.

(32)

 Tambahkan pewarna pada bubur kertas sesuai selera.

 Pasang kain di atas tripleks dan basahi dengan air supaya lembap.

Letakkan bubur kertas di atas screen dalam posisi telungkup.

Tutup screen yang sudah diberi lapisan bubur kertas dengan tripleks.

Tekan screen dengan rakel hingga air tiris.

Angkat screen secara hati-hati, usahakan kertas terlepas atau menempel pada tripleks.

 Miringkan tripleks, keringkan lembaran kertas daur ulang dengan cara diangin-angin.

 Gunting pinggiran kertas daur ulang supaya rapi, kertas siap digunakan.

28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.

36. LATIHAN ULANGAN SEMESTER 2 37. I. Pilihan Ganda 1. D 2. D 3. E 4. C 5. B 6. A 7. C 8. D 9. D 10. A 11. E 12. D 13. A 14. C 15. D 16. E 17. B 18. E 19. D 20. E 21. C 22. D 23. D 24. E 25. E 26. C 27. D 28. B 29. E 30. A 31. E 32. C 33. A 34. A 35. D 36. C 37. E 38. D 39. B 40. C 38. 39. II. Uraian

1. Perbedaan Magnoliopsida (Dicotyledoneae) dengan Liliopsida (Monocotyledoneae). 40.

N 41. Perbedaan 42. Magnoliopsida(Dicotyledoneae)

43. Liliopsida (Monocotyledonea

e) 44.

1

(33)

48.

2 49. Kambium 50. Ada 51. Pada umumnya tidak ada 52. 3 53. Pertumbuha n 54. Primer (memanjang) dan sekunder (membesar) 55. Primer (memanjang) 56. 4 57. Bentuk dan ukuran batang 58. Kerucut panjang, semakin ke ujung semakin mengecil 59. Dari pangkal hingga ujung berukuran hampir sama 60. 5 61. Cabang batang

62. Ada 63. Pada umumnya

tidak ada 64. 6 65. Ikatan pembuluh angkut pada batang

66. Kolateral terbuka 67. Kolateral tertutup

68. 7

69. Ruas batang 70. Tidak jelas 71. Tampak jelas

72.

8 73. Tulang (urat) daun 74. Menyirip atau menjari 75. Pada umumnya sejajar atau melengkung. 76.

9 77. Pelepah daun 78. Pada umumnya tidak berpelepah daun 79. Pada umumnya berpelepah daun 80. 1 81. Pelindung akar (koleoriza) dan pelindung batang (koleoptil)

82. Tidak ada 83. Ada

84. 1 85. Akar 86. Tunggang bercabang-cabang 87. Serabut 88. 1 89. Bagian-bagian bunga (daun kelopak, daun mahkota, benang sari) 90. 4 atau 5 atau kelipatannya 91. 3 atau kelipatannya 92. 93. 94. 95. 96.

(34)

97.

N 98. Faktor

pembeda 99. Bryophyta 100. Pteridophyta 101. 1 102. Bentuk tubuh 103. Peralihan antara talus dengan kormus 104. Kormus (memiliki akar, batang, daun sejati) 105. 2 106. Pembulu h angkut

107. Tidak ada 108. Ada

109. 3 110. Fase dominan dalam metagenesi s 111. Generasi gametofit yang haploid (n) 112. Generasi sporofit yang diploid (2n) 113. 3. Porifera.

a. Habitat sebagian besar hidup di laut, tetapi ada yang di air tawar. Cara hidup, sesil (melekat di suatu substrat) dan heterotrof dengan memakan bakteri/plankton.

b. Ciri-cirinya, tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tubuh memiliki banyak pori-pori, memiliki spikula dari zat kapur atau silikat sebagai rangka, berwarna-warni (warna pucat hingga cerah), pencernaan makanan secara intraseluler dan terjadi di koanosit. Bentuk tubuh menyerupai vas bunga, jambangan, tabung, bercabang-cabang seperti tumbuhan. c. Bereproduksi secara aseksual (pembentukan tunas

dan gemula); seksual (hermafrodit tetapi sel telur dan sperma diproduksi pada waktu yang berbeda), fertilisasi terjadi di mesohil dan menghasilkan embrio yang akan tumbuh menjadi larva berflagela. d. Peranan yang menguntungkan: hewan spons laut

yang berwarna cerah untuk hiasan akuarium, kerangka untuk spons mandi. Peranan yang merugikan: mengganggu peternakan tiram. 4. Contoh diagram jaring-jaring makanan pada ekosistem laut.

(35)

115. Produsen: fitoplankton

116. Konsumen I: zooplankton

117. Konsumen II: ikan menhaden, sarden, kepiting, udang. 118. Konsumen III: hiu, tuna, lumba-lumba, kepiting, lobster 119. Konsumen IV: lobster, hiu, lumba-lumba

120. Pengurai: bakteri pengurai

5. Gambar: area TPA (Tempat Pembuangan Akhir) konvensional yang tidak tertata. a. Dampak negatif: polusi udara, bau sampah, sampah beterbangan, kebakaran,

mencemari tanah dan sumber air, menganggu kesehatan penduduk di sekitarnya. Dampak positif: menambah lapangan pekerjaan dan memberikan penghasilan bagi pemulung.

b. Cara mengatasinya: perlu pengawasan keamanan dan ketertiban dari pihak

pemerintah yang terkait, dipasang pipa penyalur gas metana yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan untuk menghindari terjadinya kebakaran, penerapan sanitary landfill, TPA dibangun di area yang jauh dari pemukiman padat penduduk. c. Hal yang akan saya lakukan berkaitan dengan masalah ini: mengurangi jumlah

sampah yang akan dibuang ke TPA, yaitu dengan cara menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle, replacement, redurability.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian organoleptis terhadap bau yaitu bau apel marshmallow kurang diterima oleh sebagian besar responden dimana penilaian responden yaitu untuk pernyataan sangat

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur yang telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa tata ruang toko dan minat beli konsumen secara

Jenis Serangga apa sajakah yang ditemukan di wilayah sekitar pantai Drini?.. Bagaimana klasifikasi dan ciri serangga yang telah didapatkan di wilayah sekitar

Selain memberikan dukungan penuh kepada ICONers yang terkena dampak banjir, ICON+ juga turut andil dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat..

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh optimasi penjadwalan dengan menggunakan aplikasi berbasis web sehingga diperoleh kombinasi terbaik untuk pasangan mata

Perhitungan yang dilakukan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan risiko yang memperlukan lebih lanjut atau tidak dengan melihat matriks risk grade pada Gambar 1.. Hasil

Pengertian demokratis dimaksud berjalan aman dan tertib, juga pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik gubernur dan wakilnya maupun bupati dan

Proses wawancara dengan siswa dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2015. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru dalam mengajarkan sholat dan