• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Manajemen Bab 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pengendalian Manajemen Bab 7"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Anisa Kautsar Juniardi NIM : F0311016

Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola

Di beberapa unit usaha, fokus utamanya adalah pada laba yang pengukurannya dari hasil selisih antara beban dan pendapatan. Dan untuk unit usaha yang lain, laba tersebut dibandingkan dengan sebuah aktiva, yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan sebuah laba. Didalam dunia nyata, perusahaan lebih sering menyebutnya dengan istilah yaitu pusat laba, tetapi dalam bab ini akan sering disebut sebagai kata pusat investasi, untuk menyebut sebuah pusat tanggung jawab.

Pusat investasi mempunyai semua masalah pengukuran yang yang berguna untuk menentukan sebuah beban dan pendapatan. Pusat investasi ini menimbulkan sebuah permasalahan baru tentang bagaiman cara untuk mengukur aktiva yang akan digunakan, khususnya untuk aktiva mana yang akan dimasukan , Dan untuk bagaimana menilai sebuah aktiva tetap dan aktiva lancar, Sebuah metode penyusutan yang akan digunakan untuk aktiva tetap, kemudian aktiva perusahaan mana yang perlu dialokasikan dan kewajiban manakah yang perlu dikurangi.

Salah satu tujuan utama dari organisasi bisnis adalah untuk memaksimalkan tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham,(adalah

(2)

tentang nilai sekarang bersih dari arus kas di masa yang akan datang). Dengan Menghitung tingkat pengembalian adalah sebuah cara pengukuran yang paling bagus atas kinerja para manajer di tiap unit usaha. Nilai tambah ekonomis atau sering disebut (econmic value added atau EVA) secara konsep mempunyai sebuah keunggulan daripada nilai yang lain seperti tingkat pengembalian investasi yang disebut (return of investmen atau ROI) untuk mengevaluasi kinerja para manajer – manajer yang berada di unit usaha. Dan untuk beberapa unit usaha , mempunyai fokus pada laba yang berasal dari selisih antara beban dan pendapatan.

Dalam struktur analisis ini akan membahas mengenai perlakuan alternatif terhadap aktiva dan perbandingan antara ROI dengan EVA. Dua cara tersebut membahas mengenai laba yang dikaitkan dengan aset yang digunakan, dan alternatif apa yang paling menarik digunakan untuk menyediakan sebuah informasi yang akan berguna sebagai pengambilan keputusan yang baik dan benar , dan untuk pengukuran kinerja ekonomi di bagian unit usaha

Tujuan pengukuran dalam menggunaan aset yang merupakan analogi dari sebuah tujuan pusat laba ada 2 , yaitu :

1. Yang pertama untuk memberikan sebuah informasi yang akan digunakan untuk membuat sebuah keputusan yang tepat dan efektif mengenai aset yang sering digunakan dan untuk memotivasi para manajer.

2. Yang kedua sebagai pengukur kinerja untuk unit usaha sebagai contoh suatu entitas ekonomi.

(3)

Acuan terletak pada laba tanpa perlu khawatir terhadap aset yang yang akan digunakan untuk menghasilkan laba, hal tersebut tidak bisa mencukupi untuk disebut proses pengendalian. Kecuali, untuk sebagian jenis organisasi dan jasa tertentu yang tidak terlalu signifikan jumlah modalnya, tujuan utama sebuah perusahaan yang berpaku pada laba yaitu untuk mendapatkan return atau tingkat pengembalian yang sesuai dengan tujuan atas modal yang digunakan dalam mencapai laba tersebut.

Pihak manajemen senior seharusnya akan mengalami kesulitaan saat membandingkan kinerja dari satu unit dengan kinerja unit lainnya , atau kata lain dengan unit yang sama di lain perusahaan. Membandingan sebuah laba yang berbeda tidakan akan mempunyai arti jika unit usaha tersebut mengunakan sumber daya yang berbeda pula, dengan makna lain semakin banyak sumber daya yang digunakan berbeda. Dan pada intinya semakin besar dan banyak sumber daya yang dipakai makai semakin besar pula laba yang didapat.

Biasanya, para manajer dibagian unit usaha mempunyai dua sasaran kinerja. Yang pertama yaitu mereka harus mendapatkan laba yang cukup dari sumber daya yang digunakan tersebut . Yang kedua, mereka diperbolehkan menggunakan sumber daya tambahan, dan apabila hanya penggunaan sumber data tersebut dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang menjanjikan.

Para manajer dibagian unit usaha mempunyai dua sasaran kinerj, sebagai berikut:

(4)

1) Yang pertama mereka harus mendapatkan laba yang memadahi dari sumber daya yang digunakan.

2) Yang kedua mereka diperbolehkan menggunakan sumber daya tambahan, dan apabila hanya penggunaan sumber data tersebut dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang menjanjikan

.

Tujuan inti dari menghubungkan laba dengan investasi yaitu sebagai memotivasi para manajer dibagian unit usaha guna mencapai tujuan atau sasaran yang sudah dijelaskan diatas.

Tingkat pengembalian atas investasi atau disebut (ROI) merupakan sebuah rasio perbandingan. Pembilangnya dalam rasio ini adalah pendapatan yang terdapat di laporan keuangan. Penyebutnya adalah aset – aset yang digunakan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan tersebut.

Nilai tambahan ekonomi atau disebut (EVA) merupakan jumlah uang, bukan sebuah rasio. EVA didapatkan dari hasil pengurangkan beban modal atau disebut (capital charge) dari hasil laba operasi bersih atau disebut (net operating profit). Dan beban modal yang diperoleh dari sebuah hasil perkalian antara jumlah aset yang digunakan yang seperti diatas dengan suatu tingkat tarif tertentu.

(5)

EVA Versus ROI

Setiap perusahaan memiliki unit pusat investasi usahanya mengevaluasi Unit - berbasis ROI, dibandingkan dengan penggunaan EVA. 3 keuntungan ROI :

1. ROI merupakan laporan komprehensif di mana semua mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dalam rasio.

2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat signifikan secara absolut.

3. ROI denominator dapat diterapkan di unit organisasi yang memiliki tanggung jawab profitabilitas, tidak termasuk jenis-jenis usaha. Kinerja unit menjadi dapat

(6)

diperbandingkan. Berbeda dengan EVA, EVA tidak terdapat dasar perbandingan semacam ini. Namun EVA memiliki 4 keunggulan. Alasannya :

a. Pertama, dengan EVA seluruh unit usaha memiliki target keuntungan investasi yang sama. Sebagai perbandingan, pendekatan ROI sangat berbeda dalam pemberian insentif investasi disetiap unt bisnis. Contoh, unit bisnis yang memiliki 30 persen ROI akan cenderung gagal kecuali unit ekspansi bisa mencapai ROI 30 persen atau lebih untuk penambahan aset; tingkat pengembalian yang kurang dari target tersebut akan menurunkan ROI yang telah dicapai secara keseluruhan sekarang. Jadi, kesempatan ROI yang hilang di setiap unit usaha investasi di atas biaya modal tetapi di bawah 30 persen. Demikian, unit usaha kini juga mencapai ROI rendah, mengatakan pada 5 persen akan mendapatkan keuntungan dari ROI atas jumlah aset tambahan atas 5persen. Sebagai konsekunsinya ROI menciptakan bias terhadap sedikit pada ekspansi dalam bisnis yang memiliki keuntungan tinggi, sementara pada saat yang sama, unit rendahmelakukan menguntungkan pada tingkat di bawah tingkat pengembalian investasi jauh di bawah tingkatpengembalian ditolak oleh unit menguntungkan tinggi.

b. Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan. Penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan dengan permasalahan tersebut. Metode ini berhubungan dengan investasi aset yang ROI nya berada diantara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh investasi tersebut. Jika kinerja pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi yang menggunakan laba di atas biaya modal akan

(7)

meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih menarik bagi para manajer. Penggunaan EVA sebagai ukuran yang berhubungan dengan masalah tersebut. Metode ini berhubungan dengan ROI investasi asetnya adalah antara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh pusat investasi. Jika kinerja pusat investasi dalam ukur dengan EVA, investasi yang menghasilkan keuntungan di atas biaya modal dan EVA karena itu akan meningkat, serta akan lebih menarik bagi manajer.

c. EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yan berbeda pula. Degan demikian, para manajer unit usaha harus bertindak secara konsisten ketika memutuskan untuk berinvestasi pada aktiva yang baru. Selain itu jenis aktiva yang sama mungkin diperlukan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama pula, terlepas dari profitabilitas unit bisnis.

d. Keempat EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubaha-perubahan dalam nilai pasar perusahaan, adalah bahwa EVA, berbeda dengan ROI. Stakeholder merupakan pemilik kepentingan yang penting di dalam suatu perusahaan. Beberapa alasan mengapa penciptaan oleh pemegang saham menjadi sangat penting :

a) Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover)

b) Menciptakan nilai dalam pertukaran untuk merger dan akuisisi agresif

c) Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan di masa depan.

(8)

EVA bisa diukur dengan cara :

EVA = Laba bersih – Beban modal Atau

EVA = Modal yang digunakan (ROI- Biaya modal)

Dilihat dari kelemahan ROI, namun itu dapat digunakan untuk kalangan yang luas. Namun lingkup dari kesalahan tersebut tidak dapat ditentukan karena tidak semua manajer sanggup mengakui kesalahan tersebut dan manajer sendiri banyak yang tidak menyadari adanya banyak kesalahan.

Penggunana EVA sangat diperlukan untuk pengukuran kinerja . Namun EVA mempunyai titik kelemahan dalam perhitungan aset tetap, yaitu EVA tidak dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aset tetap. Terkecuali dengan metode anuitas.

(9)

MENGUKUR AKTIVA YANG DIGUNAKAN

1. Kas

Semua perusahaan pasti mengendalikan kas secara terpusat disebabkan karena pengendalian pusat Mungkin memakai saldo kas lebih kecil dibandingnkan dengan setiap unit usaha yang memegang sejumlah saldo kas dan kemudaian digunakan unuk menyeimbangkan dan menyelaraskan perbedaan antara arus kas keluar dan arus kas masuk. Dan berdampak, saldo kas aktual yang berada pada tingkat unit usaha biasanya akan lebih kecil dibandingkan dengan sejumlah saldo kas yang digunakan, apabila unit usaha adalah sebuah perusahaan independent. Maka akan banyak perusahaan yang memakai rumus untuk menghitung kas yang kemudian akan dimasukkan dalam dasar - dasar investasi.

Ada alasan mengapa memasukkan kas pada jumlah yang lebih banyal dan besar dibandingkan saldo yang biasanya dipegang oleh bagian suatu unit usaha dimana jumlah saldo yang lebih besar ini diperlukan dan digunakan untuk perbandingan dengan perusahaan luar. Sebagian perusahaan akan mengabaikan unsur kas didalam dasar- dasar investasi. Alasannya adalah karena jumlah saldo kas tersebut mendekati kewajiban lancer atau sering disebut (current liabilities). Jika terjadi demikian maka jumlah piutang dan perusahaan akan semakin mendekati jumlah modal kerja atau yang disebut (working capital)

(10)

Memasukkan unsur-unsur piutang dalam harga jual atau didalam harga pokok penjualan Adalah sebuah hal yang masih diperdebatkan dan diperbincangkan. Karena suatu pihak dapat berargumen bahwa apabila investasi riil dari suatu unit dalam piutang akan hanya berupa dan sebesar harga pokokk penjualann dan bahwa tingkat pengembalian yang memuaskan dan memadai atas hasil investasi ini mugkin sudah dapat mencukupi. Dilain pihak ada sebuah argumen juga bahwa piutang ini mungkin berguna untuk mengatakan bahwa setiap unit usaha dapat dan diperbolehkan menginvestasikan kembali uang yang didapatkan dari piutang, dan oleh karena itu, piutang tersebut harus dimasukkan pada tingkat harga jualnya. Yang dilakukan untuk mengambil dan memutuskan alternatif yang lebih sederhana biasanya dengan cara memasukan piutang sesuai dengan nilai buku, dari hasil yaitu harga jual dikurangi saldo dari penyisihan atas piutang tak tertagih. Jika setiap unit usaha tidak dapat mengendalikan penagihan maupun kreditnya, maka penghitungan piutang harus berdasarkan rumus. Rumus yang digunaka tersebuh harus konsisten dengan periode untuk pembayaran normal.

3. Persediaan

Biasanya persediaan dicatat jumlahnya pada akhir periode walaupun secara konsep dengan metode rata-rata antar periode lebih baik. Apabila perusahaan menggunakan (last in, first out atau LIFO) sebagai tujuan akuntansi keuangannya, dan metode penilaian lain yang sering digunakan dalam pelaporan laba pada unit usaha, karena saldo persediaan metode LIFO biasanya sangat rendah pada saat terjadinya inflasi.

(11)

Apabila persediaan barang dalam proses atau sering disebut (work-in-process) Mendapatkan dana melalui pembayaran dimuka atau yang disebut (advance payment) atau mendapat dari pembayaran cicilan atau (progress payment) dari seorang konsumen, jika seperti ini yang biasa terjadi yaitu, jika barang yang dibutuhkan memakan waktu produksi yang lama. Kemudian pembayaran tersebut akan dikurangi, berdasarkan dari jumlah persediaan kotor atau biasa disebut (gross inventory amounts), atau bisa saja dilaporkan sebagai kewajiban. Sebagian besar perusahaan mengurangkan akun utang usaha dari sebuah persediaan dengan dasar – dasar bahwa utang tersebut mencerminkan sebuah pendanaan atas sebagian besar persediaan dari pemasok, dan tanpa mengunakan biaya untuk unit usaha. Kemudian modal perusahaan yang akan digunakan untuk persediaan merupakan selisih antara jumlah utang dan persediaan kotor. Apabila unit usaha tersebut juga bisa mempengaruhi terhadap periode pembayaran yang diperbolehkan dari pemasok, dan akhirnya memasukkan unsur – unsur yang berkaitakan dengan utang dalam perhitungan itu dapat mendorong manajer untuk menemukan persyaratan pemmbayaran yang terbaik dan efektif.

4. Modal Kerja secara Umum

Yang keempat , Disini perlakuan atas modal kerja sangat beragaman dan bermacam - macam. Pada intinya, perusahaan harus memasukkan seluruh aktiva lancarnya ke menuju ke dasar - dasar investasi dengan cara tidak mengeliminasi

(12)

kewajiban lancar perusahaan. Metode tersebut mempunyai sebuah alasan dari berasal dari sudut pandang motivasional apabila unit usaha tidak bisa mempengaruhi kewajiban lancar lainnya atau hutangnya. Tetapi dalam metode tersebut terlalu menyatakan terlalu tinggi atau (overstate) untuk jumlah modal korporat yang akan digunakan untuk mendanai unit usaha, dan disebabkan kewajiban lancar merupakan sumber modal, kebanyakan dengan biaya bunga dinilai sama dengan nol. Dari beberapa pihak, seluruh kewajiban lancar bisa saja dikurangkan dari sektor aktiva lancar.

5. Properti, Pabrik, dan Peralatan

Didalam akuntansi keuangan, sebenarnya aktiva tetap pada awalnya dicatat pada biaya perolehan, kemudian biaya ini dihapus atau dihilangkan sepanjang umur ekonomis dengan cara melalui penyusutan. Dan sebagian besar perusahaan biasanya menggunakan pendekatan yang sama untuk mengukur profitabilitas berdasarkan aktiva dari unit - unit usaha. Hal ini bisa saja menyebabkan pemasalahan serius didalam pemakaian sistem tersebut.

Permasalahan tersebut berupa, adalah :

1. Yang pertama yaitu Akuisisi peralatan baru 2. Yang kedua yaitu Nilai buku kotor

3. Yang ketiga yaitu Disposisi aktiva 4. Yang empat yaitu Penyusutan Anuitas

(13)

6. Aset-aset yang disewagunausahakan

Terdapat banyak sekali perjanjian tentang sewa guna usaha merupakan perjanjian dana, yang dimaksud disini yaitu perjanjian yang dapat memberikan alternatif yang tepat untuk mengunakan aktiva yang bisa saja didapat melalui pendanaan dengan modal dan utang. Ada juga sewa guna usaha finansial, adalah sebuah sewa guna usaha yang berjangka panjang dan setara dengan nilai sekarang yang berasal dari arus beban sewa, dan dilaporakan sama dengan utang di neraca. Keputusan pendanaan biasanya diatur dan dilaksanakan oleh kantor pusat. Karena hal ini , terdapat pembatasan biaya dan adanya kebebasan manajer unit usaha untuk melakukan sewa guna usaha atas sebuah aktiva.

7. Aktiva yang Menganggur

Sebuah unit usaha pasti terdapat aktiva yang menganggur dan kemudian dapat digunakan oleh unit bisnis lain, dengan kata lain unit usaha tersebut dapat saja memperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva berdasarkan dasar investasinya. Tujuan dari perizinan ini untuk mengerakan para manajer dibagian unit usaha untuk melepaskan aktiva yang menggangur tersebut keunit lain yang ada kemungkinan memerlukannnya. Tetapi , dalam kasus aktiva tersebut tidak digunakan oleh unit usaha lain maka solusinya adalah menjual atau menganti tersebut untuk memberikan hal yang bisa menimbulkan tndakan yang disfungsionall.

(14)

8. Aktiva Tidak Berwujud

Terdapat keuntungan dalam mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud sperti contohnya R&D dan pemasaran, hal tersebut kemudain diamortisasiakan berdasarakan masa manfaat aktiva tersebut. Metode itu akan bisa saja mengubah pandangan manajer unit usaha untuk mengelurakan biaya semacam ini. Dengan cara menghitung aktiva semacam ini bisa saja merupakan investasi jangka panjang, dan pada akhirnya unit usaha akan memperoleh lebih sedikit manfaat jangka panjang yang berasal dari pengurangan atas pos pos tersebut.

9. Kewajiban Tidak Lancar

Sebuah unit usaha akan menerima sejumlah modal permanennya dari sekumpulan dana – dana korporat. Korporat memperoleh sejumlah dana tersebut dari hasil pemberi pinjaman , laba ditahan dan investor modal. Untuk pihak unit usaha, jumlah tersebut termasuk relevan , tetapi jumlah tersebut tidak relevan dengan sumber daya dari mana sejumlah dana berasal. Bagaimanapun , dalam situasi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan , pendanaan sebuah unti usaha akan dianggap aneh bagi unit usaha tersebut.

(15)

Dan disini kantor korporat menentukan sendiri tarif yang akan digunakan untuk mengukur jumlah beban modal. Dana dari tarif tersebut seharusnya akan lebih tinggi dari pada tarif yang berasal dari korporat sebagai pendanaan dengan utang, karena dana yang terlibat merupakan hasil campuran dana modal dan utang yang lebih tinggi. Dan pada akhirnya tarif tersebut ditetapkan berada dibawah estimasi modal perusahaan yang akan berakibat EVA atas rata – rata yang ada diunit usaha, bisa berada diatas nol.

11. Survei-survei Praktek

Sebagian besar perusahaan memasukkan unsur aktiva tetap sebagai dasar investasi

Ke dalam nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan hal tersebut karena ini merupakan jumlah dimana aktiva – aktiva tersebut kemudian dicatat ke dalam laporan keuangan, dan oleh karena itu, sesuai dengan laporan keuangan tersebut dapat dilihat bahwa sejumlah modal yang akan digunakan dalam divisi tersebut.

PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM MENGEVALUASI

MANAJER

Dengan menganalisis dar kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penggunaan metode ROI, sangat menarik karena tetap banyak perusahaan yang menggunakan metode ini. Kesalahan konsep umum dalam penggunaan ROI yang

(16)

berkaitan dengan evaluasi kinerja, yaitu mengenai fakta yang dapat mengakibatkan adanya perilaku disfungsional dari setiap manajer unit usaha perusahaan. Tidak heran, banyak sekali manajer unit-unit usaha yang tidak menyadari kesalahan yang telah terjadi.

Penggunaan dari EVA sebagai suatu metode untuk mengukur kinerja sangatlah dianjurkan. Tetapi, EVA masih tidak mampu untuk menyelesaikan seluruh permasalahan terkait dengan asset tetap, kecuali jika didukung dengan penggunaan metode anuitas. Dalam penggunaan metode nilai buku kotor (gross book value), suatu unit usaha dapat meningkatkan kemampuan EVA perusahaan dengan mengadopsi tindakan yang berlawanan dengan kepentingan perusahaan. Berbeda dengan metode nilai buku kotor, bila perusahaan menggunakan metode nilai buku bersih (net book value), EVA secara otomatis akan meningkat seiring dengan berlalunya waktu penggunaan. EVA dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat dari perbedaan potensi laba setiap unit-unit bisnis dalam perusahaan.

Beberapa aktiva dapat dinyatakan terlalu rendah nilainya begitu telah dilakukannya kapitalisasi, sementara aktiva lainnya berada dalam kondisi yang sama ketika dibebankan. Walaupun pembelian awal aktiva tetap seringkali dikapitalisasi, sebagian besar investasi dalam biaya permulaan, pengembangan suatu produk baru, dan sebagainya bisa saja dihapuskan sebagai beban, dengan demikian tidak akan dapat terlihat dalam dasar investasi. Hal ini khususnya diterapkan di unit-unit pemasaran. Pada unit – unit tersebut, besarnya jumlah investasi perusahaan seringkali terbatas pada piutang, persediaan, perabotan, dan juga peralatan kantor. Saat sekelompok unit usaha yang memiliki tingkat

(17)

tanggungjawab yang berbeda, diberikan peringkat atau ranking, akan terlihat bahwa unit-unit yang memiliki kegiatan pemasaran yang relatif besar akan memiliki EVA yang lebih besar pula begitu sebaliknya.

Hal itu dapat dijadikan pertimbangan oleh perusahaan, beberapa perusahaan lalu membuat keputusan, yaitu dengan memutuskan untuk mengeluarkan setiap unsur-unsur yang berkaitan dengan asset tetap atas dasar investasi. Perusahaan lalu membebankan beban bunga sebagai aset yang bisa dikendalikan, dan pengendalian aset tetap dengan menggunakan aktiva terpisah. Aktiva yang dapat dikendalikan pada dasarnya merupakan modal kerja. Dasar untuk menilai perusahaan bisa menggunakan laporan – laporan ekonomi . Nilai tersebut disebut break value, yaitu estimasi jumlah yang akan diterima oleh

pemegang saham jika ada masing-masing unit yang dijual. Misalnya saja ketika

perusahaan dalam kondisi tingkat persediaan yang terlalu tinggi, hal itu akan menimbulkan pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu dan resiko kerusakan akan meningkat. Sedangan ketika perusahaan dalam kondisi tingkat persediaan yang terlalu rendah, maka dapat menyebabkan kekurangan persediaan yang kemudian berlajut dengan gangguan produksi serta hilangnya peluang bisnis.

Investasi dalam bentuk aktiva tetap dikendalikan oleh proses anggaran modal sebelum terjadinya dan juga oleh audit setelah penyelesaian (post completing audit) guna menentukan adanya arus kas yang diantisipasi kemungkinan terwujudnya. Breakup value sangat berguna untuk organisasi luar yang akan mengambil penawaran pengambil alihan perusahaan dan laporan tersebut sangat beguna untuk menilai suatu tawaran.

(18)

MENGEVALUASI KINERJA EKONOMI SUATU ENTITAS

Pembahasan sampai saat ini masih terfokus pada pengukuran kinerja dari manajer - manajer unit usaha. Laporan manajemen dibuat tiap bulan atau per kuartal sementara laporan kinerja ekonomi umumnya dibuat dengan selang waktu yang tidak tetap, misalnya dalam selang beberapa tahun hanya dibuat sekali.

Secara konsep, nilai dari suatu usaha adalah nilai sekarang dari pendapatan yang akan datang di masa depan. Hal tersebut dapat dihitung dengan mengestimasi berapa jumlah arus kas untuk setiap tahun di masa depan dan mendiskontokannya pada tarif laba yang telah ditentukan sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk lima atau sepuluh tahun yang akan datang.

Laporan - laporan ekonomi adalah instrumen yang diagnostik. Laporan tersebut dapat memberikan indikasi mengenai apakah strategi unit usaha yang ada sekarang ini sudah memuaskan. Fungsi lainnya adalah untuk mengevaluasi kemungkinan keputusan apa yang harus diambil untuk suatu unit usaha ekonomi atas suatu unit usaha agar dapat memperlihatkan bahwa rencana yang dibuat sekarang ini atas produk, pabrik, peralatan, atau strategi baru yang lain.

Selain itu, laporan - laporan ekonomi dapat juga dijadikan sebagai dasar untuk memperoleh nilai perusahaan secara menyeluruh. Nilai semacam ini disebut dengan breakup value, yang merupakan estimasi jumlah yang akan atau dapat diterima oleh pemegang saham perusahaan jika masing - masing unit usaha tersebut dijual. Laporan tersebut akan menunjukkan unit usaha mana yang terlihat menarik dan dapat memeberikan informasi bahwa manajemen senior telah salah mengalokasikan waktu mereka yang terbatas, seperti, menghabiskan waktu terlalu

(19)

banyak untuk unit usaha yang tidak banyak memberikan kontribusi pada profitabilitas total dari perusahaan.

Perbedaan yang paling terlihat antara kedua jenis laporan tersebut adalah laporan ekonomi lebih fokus pada profitabilitas di masa depan daripada profitabilitas sekarang ini atau yang telah berlalu.

Pusat investasi pada dasarnya memiliki semua masalah terkait dengan pengukuran yang terkait dalam penentuan beban dan pendapatan. Pusat investasi dapat menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana mengukur aktiva yang digunakan, khususnya aktiva yang mana, bagaimana menilainya, metode penyusutan apa, aktiva perusahaan mana, dan juga kewajiban mana yang harus dilakukan pengurangan.

Tujuan penting dari organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham, seperti, nilai sekarang bersih dari arus kas masa depan. Tidaklah praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini untuk mengevaluasi kinerja dari para manajer unit usaha per bulan atau per kuartal. Menghitung tingkat pengembalian merupakan pengukuran yang paling baik atas kinerja dari para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis (economic value added - EVA) pada dasarnya memiliki keunggulan lebih daripada dengan menggunakan tingkat pengembalian investasi (return on investment - ROI) dalam mengevaluasi setiap kinerja dari para manjer unit usaha.

Selain pos - pos laporan laba rugi, pada saat menetukan tujuan laba tahunan harus memiliki tarif bunga yang eksplisit terhadap saldo yang nantinya akan

(20)

diproyeksikan ke dalam pos modal kerja yang dapat dikendaliakan, terutama piutang dan persediaan.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Tugas Akhir harus telah diterima Program Diploma Komputer paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak selesai diadakan ujian Komprehensif, jika tidak maka kelulusan

Dari penyajian pembahasan di atas, dapat kemukakan bahwa peranan pengawasan internal di kantor Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Wilayah Sungai Pamekasan memberikan

Sampel dari penelitian ini yaitu karakteristik objek/subyek yang dimiliki dalam suatu populasi yang diambil dengan cara purposive sampling.. dengan pertimbangan

,atau milik badan hukum ,baik milik ketiga swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. • Usaha-usaha sosial

Untuk mendapatkan perbandingan nilai slump , berat volume, kuat tekan dan kuat tarik belah yang dihasilkan dari campuran beton limbah batu tabas dengan campuran beton kadar

dari orang kafir. Yang demikian itu karena Allah adalah wali bagi orang yang beriman. Orang kafir tidak memiliki wali. Sesungguhnya wali kamu adalah Allah dan Rasul-Nya.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga mereka yang