• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dihadiri oleh Manajemen dan Senior Officer Perseroan:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dihadiri oleh Manajemen dan Senior Officer Perseroan:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk (“Perseroan”)

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN TAHUN 2012

LAPORAN HASIL PRESS CONFERENCE EMITEN

Jakarta, Kamis, 20 Desember 2012

Dengan merujuk kepada butir V.4.4 peraturan BEI No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dengan ini PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (“Perseroan”) menyampaikan laporan pelaksanaan paparan publik yang telah diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Desember 2012 Waktu : 10:30 – 12:00 WIB

Tempat : Wisma Barito Pacific Tower B, M Floor, Jakarta 11410.  Dihadiri oleh Manajemen dan Senior Officer Perseroan:

− Direktur : Terry Lim

− SVP Corporate Secretary & Investor Relations : Suryandi − Head of Accounting

− Head of Investor Relations − Head of Legal

 Analis dan Fund Manager berjumlah 10 orang.

Acara Paparan Publik dimulai pukul 11.00 WIB yang dibuka dan dipimpin oleh Bapak Suryandi, Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor untuk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (“Perseroan”).

Presentasi Perseroan menggunakan materi Paparan Publik sebagaimana yang telah Perseroan sampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia melalui Surat Nomor: CA/SYD/S-080/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012.

Tujuan Paparan Publik Tahunan Tahun 2012 adalah untuk memberitahukan perkembangan terkini Perseroan termasuk beberapa rencana strategis yang sedang dilakukan dan yang direncanakan pada tahun depan.

Materi presentasi dibagi dalam 4 (empat) kategori Utama yaitu Ikhtisar Perseroan, Iktisar Investasi, Inisiatif Strategi, Ikhtisar Keuangan dan diringkas sebagai berikut:

(2)

2 I. Ikhtisar Perseroan

 Perseroan adalah produsen Olefins dan Polyolefins terbesar dan terintegrasi di Indonesia, memiliki berbagai macam produk petrokimia yang memakai basis dari Olefins dengan bahan baku Naphtha.

 Perseroan memiliki satu-satunya cracker Naphtha di Indonesia.  Perseroan juga memproduksi Styrene Monomers,

 Proyek Butadiene saat ini sudah mencapai lebih dari 80% pembangunan pabriknya dan tahun depan di diharapkan kuartal ketiga 2013 sudah dapat mulai beroperasi. Butadiene adalah bahan baku pembuat karet sintetis yang mana karet sintesis merupakan bahan baku utama untuk industri ban.

 Dari segi penjualan, yang langsung ke konsumen akhir mencapai sekitar 70% sisanya 30% yang diolah kembali.

 Profil pemegang saham Perseroan adalah 65% PT Barito Pacific Tbk dan Siam Cement Group melalui SCG Chemical menguasai sekitar 30,03% dan merupakan strategic

partner yang menciptakan suatu sinergi yang sangat signifikan untuk Perseroan di masa

depan, seperti:

− Melalui pengalaman SCG di industri petrokimia Perseroan mendapat banyak keuntungan misalnya dari segi pengoprasian pabrik dengan lebih efektif dan efisien.

− Penghematan bahan baku dapat ditingkatkan karena Perseroan dan SCG menggunakan bahan baku Naphtha dalam kegiatan produksinya, memungkinkan dilakukan pengabungan untuk pengadaan Naphtha.

− Kehadiran SCG juga mempercepat rencana ekspansi Perseroan dengan pengalaman dalam melakukan ekspansi kapasitas cracker.

 Portofolio pendapatan Perseroan

− Produsen Polyolefins, Olefins, Styrene Monomers dan Butadiene tahun depan. − Polyolefins terdiri dari Polyethylene dan Polypropylene memberikan 50% dari

pendapatan 2011.

− Olefins terdiri dari Ethylene, Propylene, Py-gas dan Mixed C4 memberikan 29% dari pendapatan 2011.

− Styrene Monomer memberikan 20% dari pendapatan 2011.

 Visi dan strategi bisnis Perseroan adalah menjadi perusahaan petrokimia kelas dunia di Indonesia. Melalui fasilitas pabrik saat ini dan kemampuan untuk meningkatkan fasilitas tersebut serta didukung dengan tenaga ahli yang dimiliki Perseroan maka kami dapat mewujudkan Perseroan menjadi perusahaan petrokimia kelas dunia di Indonesia.

(3)

3 II. Ikhtisar investasi

Memberikan gambaran tentang 7 (tujuh) pilar investasi Perseroan yaitu:

1. Pertumbuhan permintaan dalam negeri yang baik serta prospek ekonomi secara

maksimal.

Pertumbuhan permintaan dari dari dalam negeri yang semakin meningkat sesuai dengan peningkatan Produk Domestik Bruto kurang lebih 7% rata-rata setiap tahun.

2. Produsen petrokimia terkemuka di Indonesia. 3. Lokasi yang strategis dan produsen terintegrasi.

4. Dinamika industri yang menarik dan harapan siklus industri membaik.

Siklus industri petrokimia tahun ini memang sedang berada di bawah, namun kami percaya bahwa di tahun mendatang lebih baik.

5. Beragam produk dan basis pelanggan yang kuat

Ragam produk yang memenuhi kebutuhan hidup masyarakat

6. Komitmen yang yang kuat dan bersinergi dari pemegang saham 7. Tim manajemen yang kuat dan berpengalaman di industri.

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang memiliki pengalaman signifikan di bidang petrokimia.

 Pertumbuhan permintaan yang tinggi akan produk petrokimia diharapkan di Indonesia. Berdasarkan data dari Nexant, total pertumbuhan permintaan Polyethylene, Polypropylene, Styrene Monomers, dan Butadiene dalam negeri diperkirakan lebih dari 4% dalam periode waktu 2012-2018. Sedangkan kapasitas pabrik Perseroan sebagai berikut:

− Ethylene : 600.000 ton/tahun, − Propylene : 320.000 ton/tahun − Mixed C4 : 220.000 ton/tahun − Py-gas : 280.000 ton/tahun − Polyethelyne : 336.000 ton/tahun − Polypropylene : 480.000 ton/tahun

(4)

4  Pertumbuhan permintaan yang tinggi akan produk petrokimia diharapkan di Indonesia. Ini tadi yang telah perseroan katagorikan sebagai Polyolefins, Styrene Monomers, dan Butadiene. Apabila dilihat dari data Nexant, total demand growth diperkirakan untuk Polyethylene di Indonesia sebanyak 4,6% dari kurun waktu 2012-2018 (estimate). Lalu kemudian untuk Polypropylene kurang lebih 4,2% secara global dan Styrene Monomers 6,2% untuk indonesia sendiri, Butadiene untuk ke depan permintaannya di Indonesia 9,4%, dan untuk global 3,1%. Jadi apabila dilihat dari strategi peningkatan maupun pengembangan usaha dari Perseroan berkaitan dengan Butadiene itu sendiri, Perseroan lebih banyak melihat pada industri di dalam negeri. Prediksi pertumbuhan Butadiene yang hampir 10% menjadi suatu pertumbuhan permintaan yang signifikan.

 Dengan adanya sistim operasi terintegrasi vertikal membuat pengoperasian lebih efisien dan biaya lebih rendah. Untuk produksi Olefins, kami menggunakan Naphtha sebagai bahan baku dan LPG sebagai alternatif bahan baku sampai maksimal 30%.

 Perseroan memiliki persediaan bahan baku yang stabil dan fleksibel. Pembelian bahan baku naphtha dilakukan dengan cara kontrak sehingga diharapkan tidak ada gangguan dalam proses pemasokan. Selain itu, cracker naphtha dapat dioperasikan dengan menggunakan LPG dengan persentase hingga 30%.

 Industri petrokimia diharapkan memasuki siklus pemulihan jangka panjang, dan hal ini diikuti oleh optimisme perbaikan marjin Perseroan dimulai dari tahun 2013 dan berlanjut hingga tahun 2016.

 Perseroan memiliki basis pelanggan yang luas, setia, dan sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan besar yang telah dikenal luas, antara lain Dow, Honam Petrochemichal Corp, LG Chem, Polychem, BASF, ASF Group, IndoChlor, Nippon Shokubai, Lanxess Energizing Chemistry, Wings, Trinseo, dan lain-lain.

 Keberlangsungan Perseroan tidak terlepas dari komitmen yang kuat dari pemegang saham yaitu Barito dan SCG, dimana Barito dikenal sebagai kelompok usaha yang terlibat dalam berbagai diversifikasi usaha, dan SCG yang merupakan konglomerat industri terbesar di Thailand sekaligus produsen petrokimia terkemuka di Asia.

 Perseroan digawangi oleh tim manajemen yang kokoh dan berpengalaman, terdiri dari tujuh Dewan yang dua diantaranya ditunjuk oleh SCG, dan 7 Dewan Direksi yang dua diantaranya juga ditunjuk oleh SCG.

(5)

5 III. Strategi Inisiatif Utama

 Perseroan berencana merealisasikan 4 rencana strategis untuk tahun depan, antara lain merealisasikan proyek Butadiene pada kuartal ketiga tahun 2013, melakukan ekspansi cracker Naphtha yang diharapkan selesai di tahun 2015, joint venture yang berpotensial untuk memproduksi karet sintetis generasi baru yang digunakan dalam produksi ban ramah lingkungan, dan yang terakhir, melanjutkan pengoperasian dan inisiatif penghematan biaya untuk memacu performa lebih lanjut sekaligus memanfaatkan sinergi potensial dengan SCG.

 Pabrik Butadiene berkapasitas 100.000 ton/ tahun, saat ini sudah 80% selesai dan diperkirakan pada kuartal ketiga tahun 2013 pabrik sudah dapat beroperasi. Investasi proyek ini sekitar USD 50 juta. Perseroan mempertimbangkan untuk melakukan joint

venture untuk memproduksi karet sintetis bernilai tinggi yang dihasilkan oleh Styrene

Monomers dan Butadiene.

Dilihat dari data Butadiene spreads, dapat disimpulkan bahwa produk ini akan memberikan kontribusi yang positif. Produksi dan permintaan Butadiene di Indonesia pun akan meningkat.

 Perseroan berencana melakukan proyek ekspansi cracker. Perencanaan ekspansi ini didorong oleh minimnya produksi Ethylene di Indonesia. Saat ini perseroan sedang mengerjakan desain Front End Engineering dan apabila jadi dilaksanakan konstruksinya akan dimulai pada tahun 2013 dan diharapkan kapasitas produksi yang baru dapat beroperasi pada awal 2015. Proyek ini dipersiapkan untuk menghadapi kondisi puncak industri yang diperkirakan terjadi pada 2015 dan 2016.

IV. Ikhtisar Keuangan

Sebagai ikhtisar keuangan dari hasil kinerja Perseroan akan diulas di bawah ini:

 Mengacu dengan hasil riset Nexant yang diprediksi bahwa yang diharapkan pemulihan siklus petrokimia akan segera terjadi yang dengan sendirinya akan mempengaruhi hasil kinerja Perseroan. Maka tingkat permintaan pasar akan naik dan Perseroan akan mencetak marjin yang baik sehingga Perseroan tidak ingin kehilangan momentum tersebut.

 Perseroan melalui emiten perusahaan, Altus Capital, Pte., Ltd, menerbitkan surat obligasi dengan bunga 12,875%, dan telah melakukan pembelian kembali diharga 104%. Pembelian kembali obligasi ini akan menghasilkan penghematan biaya bunga sebesar

(6)

6 USD 18 juta per tahun. Perseroan mendapatkan pinjaman berjangka sebesar USD 220 juta dari bank – bank dari Thailand. Fasilitas ini digunakan Perseroan untuk membeli kembali obligasi. Selain itu, Perseroan juga memperoleh persetujuan dari pemberi pinjaman berjangka yaitu biaya dan bunga pinjaman ke depan yang lebih rendah, persyaratan perjanjian pinjaman yang lebih fleksibel, juga kemampuan Perseroan untuk dapat melakukan pengajuan utang tambahan untuk mendanai proyek ekspansi.

Dari penjelasan di atas, dapat dirangkum beberapa hal penting mengenai kondisi terkini dari perseroan antara lain, volume permintaan akan produk Perseroan khususnya Polyolefins di Indonesia masih tetap kuat di tahun 2012. Namun perekonomian global yang masih melemah serta kemunduran perekonomian di Cina mengarahkan kepada penurunan harga terhadap seluruh produk. Harga bahan baku saat ini masih relatif tinggi, namun pemulihan diharapkan terjadi dalam waktu dekat. Selain itu, Perseroan juga berhasil melakukan refinancing hutang.

Sedangkan untuk prospek jangka pendek ke depan erat hubungannya dengan pertumbuhan PDB Indonesia. Saat ini produk petrokimia dari Perseroan hanya mampu memenuhi kebutuhan Indonesia sampai maksimum 50%, sehingga usaha ekspansi dan peningkatan kapasitas produksi yang saat ini sedang dilakukan oleh Perseroan menjadi salah satu upaya antisipasi terhadap keadaan tersebut. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatan produksi dan permintaan konsumen. Terkait proyek Butadiene, perseroan optimis dapat proyek tersebut dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Selain itu, diharapkan harga minyak dapat segera stabil sehingga produk turunannya dapat meningkat. Perseroan juga terus melakukan operasional dan inisiatif penghematan biaya dan energi.

(7)

7 Rangkuman sesi tanya-jawab sebagai berikut:

Ariyanto Kurniawan dari PT DBS Vickers Indonesia 1. Pertanyaan :

Melihat hasil kinerja produsen petrokimia dalam 5 (lima) tahun terakhir, rata-rata mencetak marjin sekitar 30% - 50% lebih rendah dibanding tahun 2006. Apakah ada produsen petrokimia global yang berkapasitas kecil sampai menengah terpaksa menghentikan operasional mereka?

Tanggapan Perseroan :

 Kenyataannya saat ini, di Eropa banyak pabrik petrokimia serta refinery yang ditutup sehingga tidak akan terjadi suatu kompetisi berdasarkan besar kecilnya kapasitas pabrik.  Sama halnya di Jepang bahwa tahun depan akan banyak pabrik petrokimia ditutup.

 Sebaliknya, akan banyak kapasitas baru yang akan segera beroperasi di tahun depan dengan kapasitas besar berkisar antara 800 ribu ton/ tahun sampai sejuta ton/ tahun.  Jika kita lihat tingkat pasokan dan permintaan, terlihat jelas pertumbuhan GDP mencapai

sebesar 3%-4%/ tahun. Total kapasitas Ethylene dunia sekitar 140 juta ton/ tahun. Jika kita bicara 3%-4% pertumbuhan berarti terdapat kenaikan permintaan sebesar 4 juta ton/ tahun yang harus dipenuhi.

 Sejauh ini, tepatnya 2010 merupakan tahun dimana terjadi puncak penambahan kapasitas baru yang beroperasi.

2. Pertanyaan :

Mengapa harga gas saat ini menjadi lebih mahal dari harga Naphtha? Saya mendengar Shell akan menambah pasokan gas dalam jumlah besar. Apakah industri petrokimia dapat menggunakan gas produksi Shell tersebut sebagai substitusi bahan baku Naphtha?

Tanggapan Perseroan:

Indonesia saat ini belum memiliki fasilitas yang memadai untuk memproduksi Naphtha bagi pemenuhan kebutuhan pasar domestik. Sehingga Perseroan masih harus mendatangkan Naphtha dari luar Indonesia.

3. Pertanyaan :

Apakah ada rencana Perseroan untuk menambah jumlah saham publik yang saat ini masih dibawah 5% mungkin dapat ditambah menjadi 10% - 20%?

(8)

8 Tanggapan Perseroan :

Rencana ini tetap tergantung dengan kondisi pasar serta hasil penilaian pihak independen. Dalam hal ini, likuiditas menjadi pertimbangan utama Perseroan dan diperkirakan akan berada pada kisaran 15% – 20%.

4. Pertanyaan:

a. Apakah dapat disimpulkan jika kondisi perekonomian global membaik maka tingkat permintaan juga akan meningkat dan dapat melampaui jumlah pasokan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan marjin.

b. Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, selain Perseroan, adakah perusahaan petrokimia lain yang mendanai kebutuhan capex melebihi nilai capex Perseroan dalam skala global?

Tanggapan Perseroan:

a. Setidaknya Perseroan mengacu kepada hukum permintaan dan penawaran secara global. b. Seperti yang telah kita ketahui bahwa anatara 2010 -2011 adalah merupakan tahun

dimana terjadi lonjakan volume kapasitas pabrik petrokimia yang baru beroperasi. Tetapi diperlukan sedikitnya 3-5 tahun sebelum ada tambahan kapasitas yang baru seperti yang terjadi pada 2008-2009 dimana produsen petrokimia global tidak berharap terjadi sebelum 3-4 tahun mendatang.

5. Pertanyaan :

Jika kita bandingkan antara pabrik petrokimia berkapasitas kecil dan menengah yang ditutup termasuk di Jepang dengan jumlah kapasitas baru yang akan segera beroperasi maka hasilnya akan lebih besar jumlah kapasitas baru atau hanya menyerap kapasitas yang hilang karena ditutupnya pabrik-pabrik tersebut yang berarti tidak terjadi penambahan kapasitas baru seperti yang diharapkan oleh produsen petrokimia global?

Tanggapan Perseroan:

Hasilnya akan lebih besar jumlah tambahan kapasitas baru tentunya karena kapasitas baru tersebut berkisar antara 800 ribu ton/ tahun sampai 1 (satu) juta ton/ tahun.

6. Pertanyaan :

Pada 2 (dua) tahun terakhir banyak perusahaan asing yang masuk ke Indonesia, sekiranya apakah yang menjadi alasan mereka?

(9)

9 Tanggapan Perseroan:

Menangkap pertumbuhan perekonomian Indonesia yang baik, dimana pada 2 – 3 tahun belakangan bisa dikatakan cukup baik jika dibandingkan secara regional atau dengan negara – negara di Eropa. Semua perusahaan yang memiliki dana menganggap Indonesia merupakan salah satu pilihan yang baik untuk mengembangkan dana tersebut untuk investasi. Pada 2 tahun terakhir pemerintah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dimana didalam menyampaikan pertumbuhan Indonesia kepada pihak investor. Pertumbuhan yanmg cukup signifikan pada kelas menengah keatas yang mengakibatkan peningkatan daya beli.

7. Pertanyaan :

Semua investor masuk ke Indonesia sebenarnya bisa saja hanya masuk ke Indonesia, tapi mengapa mereka juga mendirikan pabrik di Indonesia?

Tanggapan Perseroan:

Sama seperti halnya negara Thailand, untuk industri petrokimia ada keterbatasan berkaitan dengan lingkungan hidup, sehingga mereka jadi terbatas untuk melakukan pengembangan. Di negara Thailand mungkin saja pengawasan lebih ketat tetapi karena pertumbuhan perekonomian di Indonesia ditambah juga dengan angka penduduk yang besar dan juga didukung dengan fasilitas yang memadai maka mereka tertarik melakukan investasi di Indonesia.

Tim Alamsyah, Research Associate dari UBS Securities Indonesia 8. Pertanyaan:

a. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari bank-bank dari Thailand, berapa tingkat bunga yang diberikan?

b. Apa yang dijadikan tanggungan atas fasilitas pinjaman tersebut? Tanggapan Perseroan:

i. Tingkat bunga secara keseluruhan kurang lebih 5% dan dalam US Dollar. ii. Yang dijadikan jaminan adalah aset perusahaan sesuai dengan standar covenant. Agus Sandianto dari PT Credit Suisse Securities Indonesia

9. Pertanyaan:

(10)

10 Tanggapan Perseroan:

Beban hutang, secara keseluruhan per September untuk saat ini sekitar 5.5%

Lucia Sushanti dari HSBC 10. Pertanyaan:

a. Kira – kira kapan kinerja Perseroan bisa rebound lagi dari ekspansi dan produk baru yang sedang dikembangkan jika dilihat dari harga – harga yang sedang meningkat?

b. Berapa besar jumlah permintaan domestik dari Butadiene?

c. Harga jual yang akan ditetapkan oleh Perseroan untuk Butadiene ketika siap bagaimana? d. Apa yang akan menjadi commodity advantages dari Butadiene?

e. Apakah ada peraturan pemerintah yang supportif untuk perkembangan industri petrokimia?

Tanggapan Perseroan:

a. Posisi di tahun 2012 sangat rendah dimana hal itu dipengaruhi oleh siklus perekonomian Eropa dan Cina yang memburuk, namun biasanya akan naik tapi tahun ini keadaannya memang berat. Meski demikian tahun depan walaupun tidak secara signifikan karena perekonomian Eropa dan Cina tidak akan selesai dalam waktu singkat, perkembangan yang Perseroan miliki, misalnya dari Butadiene yang akan beroperasi di 2013 meski belum maksimal, dan baru akan beroperasi secara maksimal di tahun 2014 tentu akan membantu kinerja Perseroan untuk membaik.

b. Saat ini permintaan Butadiene di Indonesia kurang lebih 70 ribu – 80 ribu ton/ tahun dan seluruhnya dipenuhi dari impor. Setelah pabrik Butadiene siap, akan mampu untuk memenuhi semua permintaan tersebut tanpa harus mengimpor lagi dan apabila ada sisa akan di ekspor dengan harga dan marjin yang lebih baik.

c. Perseroan didalam menetapkan harga mengacu kepada harga internasional.

d. Di Indonesia sudah tidak ada bea masuk impor yang tinggi sehingga mendorong Perseroan untuk memberikan harga yang kompetitif. Apabila pelanggan membeli dari Perseroan, pelanggan bisa menghemat biaya transportasi, tidak perlu adanya custom

clearance, tidak perlu membayar pajak impor dan juga bisa membeli dalam jumlah yang

lebih fleksibel.

e. Saat ini dari segi industri petrokimia sendiri, untuk wilayah Asean tidak diberlakukan bea masuk. Pemerintah memberikan tax holiday untuk industri-industri bar.Anak perusahaan

(11)

11 Perseroan yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan Tax Holiday tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

menjadi sangat luas karena tidak dianalogikan dengan lokasi atau tempat layanan yang bersifat khusus (sekolah khusus/sekolah luar biasa seperti pada konsep

Untuk mendapatkan sistem dinamik diskrit akan digunakan metode beda hingga (finite difference method) dengan skema pendiskritan berupa beda maju untuk bentuk turunan pertama dan

Pengadaan secara elektronik didefinisikan dalam penelitian ini sebagai proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan teknologi

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan tak lupa sholawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad yang selalu memberikan

Jika turunan pertamanya nol, yang mununjukkan suatu kemiringan nol dan karena itu suatu dataran dalam fungsi, sedangkan turunan keduanya negatif, yang berarti

Sementara itu, pada LKPD 2 terdapat 10 kriteria memiliki nilai tertinggi yaitu kriteria judul LKPD pada sampul LKPD sesuai dengan materi, kriteria gambar yang dicantumkan pada

Di periode akhir (tahun kelima) Renstra, realisasi kinerja penempatan pencari kerja maupun pengembangan jejaring informasi lowongan kerja telah melebihi target Renstra : Untuk

ubudiyahnya kepada Allah subhanahu.. wa ta’ala membebaskannya dari kufur dan syirik. Inilah amal yang utama dan selainnya berada di bawahnya dalam keutamaan di sisi Allah