• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strauss & Co yang bergerak dalam bidang tekstil pakaian (garment) dengan jenis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strauss & Co yang bergerak dalam bidang tekstil pakaian (garment) dengan jenis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan

PT Levi Strauss Indonesia (LSI) merupakan anak perusahaan dari Levi Strauss & Co yang bergerak dalam bidang tekstil pakaian (garment) dengan jenis jeans di Amerika Serikat. Produk jeans tersebut di kenal dengan sebutan Levi’s. LS & Co merupakan perusahaan multinasional yang memiliki jumlah anak perusahaannya yang tersebar di seluruh dunia.

Levi Strauss & Co adalah salah satu pelopor dan inovator pakaian yang begerak di bidang jeans di Amerika Serikat. Pada tahun 1853 seorang imigran dari kota Bavaria yang terletak di Negara German bernama Levi Strauss membuka usaha grosir di San Fransisco, California, Amerika Serikat berupa bahan tekstil yang merupakan bahan dasar yang di gunakan untuk membuat pakaian. Pada tahun tersebut California sedang menjalankan pertambangan emas di mana para pekerjanya membutuhkan pakaian yang dapat membantu proses penggalian emas mereka.

Levi Strauss bekerja sama dengan seorang penjahit bernama Jacob D berusaha untuk membuat pakaian tersebut. Jenis pakaian yang terbuat dari bahan jeans yang kuat ini di namakan Overall. Pakaian Overall yang memiliki tali sambungan dari celana ke bagian atas badan ini memiliki metal rivets yang sangat kuat sehingga pakaian ini tidak mudah sobek. Berawal dari Overall, celana jeans pun muncul. Celana jeans pertama Levi’s® pun diciptakan dan masih dikenal sampai sekarang dengan nama produknya untuk pria yang di sebut “501”.

(2)

Pada tahun 1991 Levi’s® mulai memperluas penjualannya tidak hanya di benua Amerika namun juga keseluruh dunia dan menjadi salah satu perusaahan multinasional bahan tekstil pakaian pertama di Amerika.

Pada tanggal 1 April 1996 Levi’s® membuka anak perusahaannya di Jakarta, Indonesia melalui head office Asia Pasific yang terletak di Singapura. Pada tanggal 1 April 1996 surat persetujuan dari presiden yaitu nomor: 265/I/PMA/1996 dengan nomor proyek 3221-02-7517 dalam rangka Undang-undang no.1 Tahun 1967. Undang-Undang no.11 tahun 1970, memberitahukan bahwa bapak presiden Republik Indonesia telah memberikan persetujuan batas permohonan dimaksud sebagaimana tersebut dalam surat persetujuan No. B-120/Pres/2/1996 tanggal 15 Pebruari.1996.

Surat keterangan tersebut ditujukan untuk menteri negara penggerak dana investasi/ketua badan koordinasi pananaman modal dengan permohonan:

Tanggal: 12 Desember 1995 dan 21 Desember 1995 Bidang usaha: Industri pakaian jadi

Lokasi: Kawasan industri di kabupaten karawang, Jawa Barat.

Mengingat undang-undang no. 5 tahun 1984 tentang perindustrian dan surat keputusan menteri perindustrian no.427/M/SK/X/1977 tanggal 24 Oktober 1977, serta memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995, maka surat persetujuan ini sekaligus berlaku sebagai persetujuan perinsip sampai dengan perusahaan memperoleh izin usaha industri.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT Levi Strauss Indonesia tidak berbeda dengan visi dari Levi Strauss & Co yaitu kantor pusat yang terletak di San Fransisco begitu pun visi dari anak perusahaan LS &Co lainnya.

(3)

Untuk visi, misi dan strategi PT Levi Strauss Indonesia semua tercermin dalam “The LS&Co. Way” dimana penjabaran seperti di bawah ini ;

1. Visi

Visi PT Levi Strauss Indonesia adalah “People love our clothes and trust our company. We will market the most appealing and widely worn casual clothing in the worlds. We will clothe the world”.

a. Orang mencintai pakaian dan mempercayai perusahaan kita.

b. Kita akan memasarkan pakaian kasual yang sangat menarik dan dipakai dimana-mana di seluruh dunia.

c. Kita akan membajui dunia. 2. Misi

Misi dari PT Levi Strauss Indonesia mencerminkan apa yang harus dilakukan dalam rangka mencapai visi yang telah disebutkan di atas yaitu dengan cara beroperasi secara global dan memasarkan secara lokal dengan :

a. Merespon pasar dengan peran dan akuntabilitas yang jelas. b. Proporsi nilai dari merk Levis, pegawai, dan perusahaan lain.

c. Perencanaan bisnis dan pegawai dan sistem kinerja manajemen yang akurat.

3. Strategi

Strategi mencerminkan apa yang perusahaan butuhkan untuk menjadi hebat yaitu dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan di bawah ini :

a. Meneliti apa yang dilakukan oleh pelanggan, saingan dan konsumen. b. Kepemimpinan dalam inovasi produk, marketing dan retail.

c. Dinamis, bisnis model yang merespon kebutuhan pasar dari berbagai segmen dan saluran.

(4)

d. Kerja team, kepemimpinan yang mengarah pada pencapaian kinerja Selain visi, misi, dan strategi di atas, PT Levi Strauss Indonesia juga mempunyai prinsip kepemimpinan dan nilai-nilai yang dipegang dalam pengoperasian perusahaan seperti berikut ini :

a. Prinsip kepemimpinan yang kolaboratif (Untuk menghidupkan nilai-nilai dan mencapai visi kita):

1) Penuh Perhatian (Be Attentive): Mendengarkan dengan seksama, Fokus keluar dan fokus kepada pasar, terus mencari kesempatan dan mencari pengetahuan.

2) Menyelidiki secara pandai (Explore intelligently): Menunjukkan dan berbagi fakta, pertimbangkan semua informasi stakeholder, memahami dan mengerti persoalan sebenarnya, melontarkan pertanyaan yang tepat.

3) Menafsirkan secara terbuka (Interpret openly): Aktif dalam menukar informasi dan tujuan, terbuka dalam berdepat tentang ide dan langkah yang hendak di ambil, terbuka terhadap pengaruh dan menghargai perbedaan.

4) Memutuskan dengan penuh tanggung jawab (Decide Responsibly): membuat keputusan yang tepat dan konsisten dengan nilai dan visi kita. Pertimbangkan akibat dan bagi brand dan stakeholders, mengutamakan kepentingan perusahaan, tim dan karyawan dari pada kepentingan pribadi.

(5)

5) Bertindak atas dasar keputusan yang teguh (Act with firm resolve): Meminta tanggung jawab yang jelas, memimpin secara bersama dan penuh keyakinan, mengatur dan mengukur berdasarkan tolak ukur, komitmen dan stakeholder.

b. Nilai-nilai perusahaan yang dipegang PT Levi Strauss Indonesia dalam mengopersikan perusahaan adalah empathy (empati), originality (keaslian), integrity (integritas), dan courage (keberanian).

Ada pun tujuan dari didirikannya PT Levi Strauss Indonesia ialah dengan rencana produksi dan pemasaran per tahun. Produksi yang di maksud ialah Jenis Barang/Jasa Pakaian jadi (Jeans, Jackets, Shirts, Casual Pants) dengan satuan lusin dan kapasitas dasar Rp. 85.000. Rencana pemasarannya yang dimaksud ialah seluruh 100% hasil produksi di peruntukkan untuk pasaran dalam negeri.

3. Aktivitas yang Dilakukan Perusahaan Selama Ini

Selain fokus kepada penjualan produk dan branding Levi’s® PT Levi Strauss Indonesia juga melakukan kegiatan-kegiatan yang membantu dan bersahabat dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai bagian dari nilai yang dipercaya yaitu EMPATHY maka kegiatan-kegiatan terhadap lingkungan LSI pun adalah kegiatan sosial yang dapat membantu sesama.

Salah satu program yang pernah di laksanakan yaitu bekerja sama dengan Yayasan Dilts yang di mulai pada hari Jumat 8 Februari – Minggu 10 Februari 2008, berlokasi di Kelompok Tani Bina Mandiri, Blok Paseh, Kel. Dangdeur, Subang dengan peserta Panti non Panti DKI Jakarta. Yaitu LSI mendukung dengan memberi sumbangan berupa uang untuk program outbond program “Pendidikan Lingkungan

(6)

Hidup Bagi Anak-anak panti non panti”. Tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang pemeliharaan serta pelesarian alam dan lingkungan dengan mengangkat isu “global warming”. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan pihak kelompok tani Bina Mandiri (Subang) dan MAPAS (Masyarakat peduli alam Subang) untuk memperoleh pengalaman yang dapat diserap dan diterapkan oleh anak-anak dalam kehidupannya.

Selain program outbond di atas, LSI juga bekerjasama dengan memberi sumbangan uang kepada yayasan yang sama yaitu DILTS untuk membangun sebuah rahabilitasi narkoba di Bogor yang diberi nama “Rumah Kita” untuk menyantuni anak jalanan. Hal tersebut berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2005 sampai dengan 23 Oktober 2008.

Pada tanggal 9 November 2006 LSI bekerja sama dengan memberi sumbangan kepada yayasan yang sama DILTS dalam program “Pemeriksaan Kesehatan & Pemberian Gizi Balita”. Berlangsung pada tanggal 21 September 2006 pada pukul 9.00 pagi. Program tersebut di hadari oleh 100 anak balita dari keluarga anak-anak binaan DF dan (Dilts Foundation) dan masyarakat sekitar.

Program dengan konsep kepedulian terhadap lingkungan pun pernah di lakukan yaitu dengan mengumpulkan dana dengan melakukan aktivitas penanaman benih tanaman untuk mengurangi gempa bumi. Pengumpulan dana di lakukan pada tgl. 15-30 dan di sumbangkan melalui NGO ACT (Aksi Cepat Tanggap). Ada pun kegunaan dana tersebut ialah untuk meringankan kerugian dari Situ Gintung Dam Burst Tragedy.

(7)

B. Metode Penelitian

Untuk metode penelitian penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dimaksudkan untuk membuat gambaran secara faktual dan akurat mengenai penilaian kinerja yang diterapkan PT Levi Strauss Indonesia pada saat penelitian. Selain itu, metode deskriptif ini juga dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran mengenai fenomena yang terjadi apabila PT Levi Strauss Indonesia menggunakan balanced scorecard sebagai metode dalam penilaian kinerja perusahaan. Hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan menghasilkan data yang objektif mengenai perusahaan yang sebenarnya.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja

Kinerja perusahaan adalah usaha dalam mencapai tujuan atau sasaran termasuk semua langkah berfikir, perencanaan, pengawasan yang pada akhirnya akan menghasilkan bertambahnya keefisienan dan keefektivan pada perusahaan. Pada umumnya pengukuran kinerja secara tradisional hanya dilihat dari faktor keuangan saja. Pengukuran kinerja tradisional melalui analisis laporan keuangan dengan menelaah laporan keuangan tersebut menggunakan tolak ukur likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas, dengan tujuan memperoleh informasi mengenai informasi perusahaan.

2. Pengukuran kinerja sacara balance scorecard

Metode pengukuran kinerja balanced scorecard menggunakan tolak ukur keuangan dan opersional. Tolak ukur keuangan menggunakan analisis

(8)

laporan keuangan, sedangkan tolak ukur operasional meliputi pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan bertumbuh.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan

Metode ini bertujuan untuk memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun cara yang penulis lakukan dalam penelitian lapangan ini sebagai berikut :

a. Melakukan wawancara (interview) secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan untuk membahas masalah yang diteliti sehingga dapat memperoleh data yang memadai.

b. Melakukan pengamatan (observasion) secara langsung dilapangan dalam melakukan penelitian ke perusahaan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian.

c. Dengan membuat kuesioner yaitu seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara tertulis dari responden (karyawan dan kustomer) berkaitan dengan tujuan penelitian.

2. Penelitian kepustakaan (library research)

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder guna mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur yaitu mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

(9)

E. Metode Analisis Data

Dalam mencapai tujuan penelitian, data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan :

1. Deskriptif Kualitatif

Yaitu menganalisa data dengan cara mengumpulkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat catatan, tanggapan, serta pandangan terhadap pelaksanaan penilaian kinerja yang diterapkan PT Levi Strauss Indonesia.. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan melakukan wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Kemudian melakukan analisis terhadap data dilapangan tersebut sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang penilaian kinerja yang diterapkan PT Levi Strauss Indonesia dan bagaimana pengukuran kinerja perusahaan apabila memakai metode balanced scorecard.

2. Deskriptif Kuantitatif

Yaitu menganalisa data dalam bentuk angka-angka sebagai gambaran tentang kinerja keempat perspektif dalam balanced scorecard yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Teknik yang digunakan untuk menganalisis perspektif keuangan adalah dengan menganalisis rasio-rasio data keuangan PT Levi Strauss Indonesia periode 2006-2007. Sedangkan untuk menganalisis perspektif proses bisnis internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan, penulis menggunakan kuesioner yang respondennya adalah para karyawan dan kustomer.

Referensi

Dokumen terkait

Pipih Haraspini Hj... Iis

Hal ini disebabkan karena para pejalan kaki yang cenderung menyaberangi badan jalan di depan Pasar Prawirotaman untuk melakukan aktivitas pasar oleh karena itu, letak

membuat siswa mengerti. 2) dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa, siswa aktif berdiskusi kelompok, ber- tanya kepada guru sehingga mereka lebih

Oleh karena itu, alternatif solusi yang digunakan untuk menekan biaya tanpa mengurangi fungsi dan kualitas yaitu dengan dilakukan rekayasa nilai terhadap

Banyak solusi yang dapat diusahakan dalam menunjang lalulintas jalan yang baik selain dengan memperbanyak anggaran biaya untuk pembangunan jalan yaitu dengan

Manfaat dari penelitian tentang Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VIII MTs Negeri

Kontak antarkelompok disebut oleh Hewstone, Rubin, & Willis (2002) sebagai salah satu cara untuk mengurangi bias antarkelompok. Peneliti menduga tidak adanya bias

Menimbang, bahwa pihak Tergugat/Pembanding melalui kuasanya telah mengajukan Memori Banding tertanggal 30 Agustus 2012 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata