• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM FASHION JOURNEY DI MNC FASHION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PRODUKSI PROGRAM FASHION JOURNEY DI MNC FASHION"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM

“FASHION JOURNEY” DI MNC FASHION

Sisky Lupitha Rizal Putri

Universitas Bina Nusantara

Sisky.lupitha@gmail.com

Pembimbing: D3655-Dra. Endang Setiowati, M.Si

Abstract

RESEARCH PUPOSES,knowing the production process program "Fashion Journey" on MNC

Fashion Channel from start pre-production, production, and post production. And to know what are the obstacles encountered during the initial production to completion, and know the solution.RESEARCH METHODS looking for information on how to production process of the program "Fashion Journey" from pre-production to post production ANALYSIS of connected the theory by means of participant observation and in-depth interviews with informants who are authorized to assist researchers in completing this study.RESULTS ACHIEVED knowing the production process of the program "Fashion Journey" in MNC Fashion from pre-production, production, and post production. CONCLUSION Production process is suitable with the theory but there is a difference on pra production which finding an idea is not involving all team but based on creative’s idea decision in each episode

Keywords: Fashion Journey , MNC Fashion, Production Process, Magazine, Fashionistas

Abstrak

Dalam setiap pembuatan suatu program acara televisi memiliki cara yang berbeda-beda begitu pula program “Fashion Journey” di saluran MNC Fashion TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui proses produksi program “Fashion Journey” yang berada di saluran MNC Fashion di mulai dari tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Serta mengetahui kendala apa saja yang ditemui pada saat awal produksi hingga selesai, dan mengetahui solusinya.METODE

PENELITIAN yang digunakan adalah bagaimana proses produksi program “Fashion Journey” dari

tahap pra produksi hingga pasca produksi menggunakan ANALISIS menghubungkan yang ada pada teori dengan hasil wawancara kepada informan dan hasil observasi partisipan. HASIL YANG

DICAPAI adalah mengetahui proses produksi program “Fashion Journey” di MNC Fashion dari

mulai pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. SIMPULAN Proses produksi sudah sesuai seperti teori yang digunakan namun ada perbedaan pada tahap pra produksi dimana dalam pencarian ide tidak melibatkan seluruh tim melainkan hanya berdasarkan dari keputusan creative yang menentukan ide pada seriap episodenya.

(2)

PENDAHULUAN

Saluran televisi yang bergenre Fahion yang ada di Indonesia salah satunya adalah MNC Fashion yang menjadi stasiun televisi khusus untuk program Fashion yang tayang pada televisi berlangganan yang di miliki oleh PT MNC Sky Vision saja. Saluran televisi MNC Fashion dapat menjadi referensi penonton dalam berbusana, program-program yang di tampilkan berfokus pada fashion (gaya berbusana),yang di ilhami dari designer luar dan dalam negri dan juga pernah digunakan oleh selebriti dunia. Program yang peneliti ingin kaji adalah Program “Fashion Journey” di MNC Fashion Channel.

Secara sederhana, Fashion bisa dipahami sebagai tren, sesuatu yang sedang ramai dibicarakan, mudah didapatkan tetapi bersifat sementara.Contohnya tren mengendarai mobil kecil untuk memudahkan mobilitas di kota Jakara yang tingkat kemacetannya sangat tinggi atau memakai baju batik pada hari jumat sebagai bentuk apresiasi terhadapat budaya bangsa.(Tako, 2014:11)

Program “Fashion Journey” adalah program jenis magazine karena program ini membahas satu bidang khusus dalam hal ini adalah gaya busana dan beritanya bersifat faktual. Biasanya kategori fashion terdapat di mediacetak seperti majalah. Program “Fashion Journey” ini membahas mengenai sejarah dan perkembangan suatu produk terkenal atau item tertentu dan juga ulasaan tentang selebritis yang pernah menggunakan produk atau item tersebut.

Program Fashion di televisi berlanganan milik PT MNC Sky Vision ada channel yang bernama Fashion Tv Indonesia, tetapi channel ini tidak memiliki program acara seperti “Fashion Journey”, dan ada juga program Fashion di televisi swasta nasional yang berjenis Free To Air dengan nama channel NET TV pada program “iLook” namun program ini juga tidak sama seperti “Fashion Journey”. Maka “Fashion Journey” tidak memiliki saingan dalam segi konten.

Program ini ditayangkan setiap hari minggu pukul 19.30 WIB Program ini mengandalkan materi dari sumber sekunder yaitu internet, program“Fashion Journey” merupakan perpaduan dari foto,video yang semua informasi yang di dapat melalui internet dan ada juga vox pop dari masyarakat. Pada umumnya dalam membuat suatu program produksi melalui tahap-tahap pengambilan gambar secara langsung dan tak jarang anggaran yang di keluarkan untuk sebuah episode bisa sangat mahal namun berbeda dengan “Fashion Journey” yang hanya menggunakan sumber sekunder atau yang sumber yang berasal dari internet untuk materi utamany,di perkirakan program produksi seperti ini tidak memerlukan biaya banyak namun tetap dapat di nikmati di stasiun berlangganan.

Menurut Producer Program “Fashion Journey” yang mengatakan bahwa program “Fashion Journey”adalah sebuah program yang menjadi ide awal dari pembentukannya channel MNC Fashion, dan masih menurut Producer Program “Fashion Journey” yang berdasarkan rating dan share dari nielsen mengatakan bahwa “Fashion Journey” mendapat sambutan baik dari audience nya sehingga “Fashion Journey” di tayangkan pada prime time pada hari minggu pukul 19.30, namun pembagian waktu siaran dan ketersediaan audien jam 19.30 adalah prime acces dimana seluruh audien tersedia menonton TV pada waktu ini namun karena program “Fashion Journey” berada pada hari minggu maka agak berbeda dengan hari biasanya. (Morissan,2011) dari semua penjabaran diatas hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk mengetahui cara tim produksi “Fashion Journey” dalam proses pengolah materi menjadi program yang layak tayang,.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang peneliti yakni metode penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2013:6) Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran data tersebut mungkin berasal dari observasi yang di lakukan peneliti ataupun transkrip wawancara.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data observasi ini karena peneliti sudah melaksanakan praktik kerja di MNC Fashion pada februari-maret 2014 dimana peneliti berada di tim yang memproduksi “Fashion Journey”, dengan observasi partisipan yang aktif ini akan memudahkan peneliti dalam mengamati tahap-tahap produksi program yang sedang di kaji peneliti yaitu “Fashion Journey” Peneliti menggunakan wawancara terstruktur karena ketika peneliti akan melakukan tahap wawancara peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan dimana daftar pertanyaan ini akan di gunakan untuk mewawancarai semua informan.

(3)

Penelitian ini menggunakan teknik analisis atau interpretasi data yang di gunakan adalah teknik naratif. Teknik naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis.

Penelitian ini akan dilakukan secara bertahap yaitu :

1.Pengumpulan data salah satunya akan di lakukaan dengan cara wawancara terstruktur yang nantinya

isi dari rekaman tersebut akan di ubah dari file audio ke dalam bentuk teks

2.Setelah wawancara tersebut sudah di transkrip maka akan di bagi lagi menjadi beberapa katogori dengan tanda kode untuk memudahkan penganalisisan

3.Kategori analisis data kualitatif ada tiga jenis pengkodean (coding) utama yaitu: pengkodean terbuka (open coding),pengkodean berporos (axial coding), dan pengkodean selektif (selective coding)

4. Setelah data di kodingkan,hasil nya akan menjadi narasi pada pembahasan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini data yang akan di uji menggunakan teknik triangulasi dan member check. Teknik triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2013) yang di gunakan adalah coding dari transkrip wawancara kepada narasumber kemudian suatu kesimpulannya sesuai dengan kesepakatan dari narasumber melalui member check.

Sebagaimana tahapan produksi yang terdiri dari tiga bagian yang disebut Standart operational production (SOP) yang di kemukakan fred wibowo seperti berikut:

a. Pra-Produksi tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik sehingga pekerjaan dari produksi yang di rencanakan sudah beres .

Tahap pra produksi meliputi tiga bagian,sebagai berikut: yaitu penemuan ide, perencanaan dan persiapan.

- Penemuan ide adalah tahap ini di mulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

- Perencanaan tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah,pemilihaan artis, lokasi dan crew, selain estimasi biaya,penyediaan biaya dan perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

- Persiapan tahap ini meliputi pemberesan semua kontak, perijinan dan surat- menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu (time schedule) yang sudah di tetapkan

Di dalam pra produksi program “Fashion Journey” ini meliputi penemuan ide yang di temukan oleh produser dengan pemikiran untuk mengangkat sejarah dan perkembangan suatu item / produk dalam hal ini yang berhubungan dengan fashion. Di dalam tahap perencanaan tidak memerlukan artis dan crew karena di dalam MNC Fashion sudah bekerja secara berkelompok atau membentuk tim yang berisikan empat orang produser dimana setiap produser memiliki dua asisten produksi, dua kreatif dan satu reporter beserta satu cameramen di dalam tahap persiapan dalam program “Fashion Journey” ini tidak ada karena vox pop yang di lakukan di tempat umum sehingga tidak memerlukan persiapan seperti tahap tersebut.

b. Produksi

Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan di ambil di dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot(shoot list) dari setiap adegan.sering terjadi satu kalimat dalam sekenario (naskah sinetron atau film cerita) di pecah empat shoot atau lebih (wibowo, 2009)

Namun proses produksi program “Fashion Journey” tidak melibatkan sutradara. untuk proses produksi hanya mengandalkan naskah yang di buat oleh kreatif kemudian asisten produser mengunduh materi yang di butuhkan melalui internet, memang ada shooting untuk melakukan wawancara kepada narasumber untuk di buat vox pop namun tidak memerlukan arahan dari sutradara, kamera yang di gunakan juga sederhana.

c. Pasca-Produksi

Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing offline, editing online, dan mixing: 1. Editing offline dengan teknik analog

(4)

Setelah shooting selesaim script boy/girl membantu membuat logging yaitu mencatat kembali semua hasil shooting dan gambar. Di dalam logging time code dan hasil pengambilan setiap shoot di catat.(Wibowo,2009)

Pada pasca produksi program “fashion journey” ini ketika hasil dari shooting vox pop selesai maka video tersebut di berikan kepada kreatif dimana kreatif akan membuat time code nya untuk memudahkan editor

2. Editing online dengan teknik analog

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambung-sambung setiap shooting dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing (Wibowo, 2009)

Pada tahap ini program “fashion journey” editor mengabungkan semua materi sesuai dengan naskah memotong video yang di butuhkan sesuai degan naskah dan juga sesuai dengan time code 3. Mixing (pencampuran gambar dengan suara)

Narasi yang sudah direkam dan di ilustrasikan music yang sudah di rekam, dimasukan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan music harus di buat sedemikian rupa sehingga tidak saling menganggu dan terdengar jelas (Wibowo, 2009)

Pada tahap ini program “fashion journey” editor menambahkan voice over kemudian di selaraskan dengan backsound, kemudian penambahan text biasanya nama narasumber atau nama produk/item yang sedang di bahas.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang peneliti dapat adalah proses produksi program televisi yang sudah di kemukakan di dalam buku Fred Wibowo berbeda dengan proses produksi “Fashion Journey” walaupun di dalam tahap awal tetap sama yaitu tahap pembentukan ide,tahap pra produksi,tahap produksi lalu tahap terakhir pasca produksi

Untuk program “Fashion Journey” diharapkan dapat memperbanyak pembahasan item atau produk untuk pria karena pria jaman sekarang sudah mengerti fashion dan juga ingin terlihat menarik dan tidak menutup kemungkinan program ini akan menarik audience lebih banyak dan lebih luas lagi.

REFERENSI

Buku :

Ardianto, E.,Komala, L.,&Karlinah, S.(2009) Komunikasi Massa : SuatuPengantar (Edit Revisi). Bandung :Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi, Cetakan Keempat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Emzir, (2012). Metodologi PenelitianKualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja grafindo Persada. Ghony Djunaidi. M, Almanshur Fauzan, (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta :AR-Ruzz Media

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta :Kencana.

Moleong, L.(2006).Metodologi Penelitian Kualitatif.(RevisiCetakan ke22).Bandung :Remaja Rosdakarya.

Morissan, M.(2011). Manajemen Media Penyiaran :StrategiMengelola Radio &Televisi.Jakarta :Prenada Media Group.

(5)

Mulyana, Deddy. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurudin.(2007).Definisi Komunikasi Massa.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Rakhmat Jalaluddin, (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono,(2013). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syahputra Iswandi.(2006). Jurnalistik Infotainment: Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri Televisi. Yogyakarta: Pilar Media.

Tako,Y.T.(2014). Men’s Guide To Style. Jakarta:Gagas Media.

Wibowo, F.(2009). Teknik Produksi Program Televisi (Cetakan 3).Yogyakarta :Pinus Book Publisher.

Website :

MNC Channel. (t.thn.). Dipetik Mei 2014, dari MNC Group: http://www.mncgroup.com/businesses/content/id#content

RIWAYAT PENULIS

Sisky Lupitha Rizal Putri lahir di Jakarta, tanggal 27 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 pada Universitas Bina Nusantara dalam bidang Broadcasting pada tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

 Hingga saat ini Indonesia adalah negara yang terikat dengan rejim global ekonomi, dimana utang luar.. negeri, lapar investasi dan ketertundukan pada rezim pasar bebas, dengan

Sedatif dan hipnotik adalah senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat sehingga menimbulkan efek sedasi lemah sampai tidur pulas (Siswandono dan Soekarjo, 2000).. Pada dosis

Misalnya mata Anda melihat seseorang yang sudah akrab dengan Anda, maka otak Anda akan memberi penilaian yang kurang lebih berbunyi, “Dia dikenal dan aman.” Ketika mata Anda

b. Lelang, pihak bank menawarkan kepada nasabah untuk ikut lelang melalui balai lelang pemerintah yaitu KPKNL. Setelah nasabah menjual huniannya dengan harga pasar. Maka nasabah

Banyak hasil penelitian yang telah dilakukan tentang keterhubungan dalam teori graf, salah satunya adalah keterhubungan pelangi dari suatu graf.. Konsep dari keterhubungan

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

Variabel beban tanggungan penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengnagguran dengan nilai koefisen tingkat beban tanggungan penduduk adalah 0, 085