• Tidak ada hasil yang ditemukan

I I. . I t. 7 Oktober 2013);

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I I. . I t. 7 Oktober 2013);"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

I i . l

I

I I i

. I

t REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

DAN

KEMENTERIAN KEHAKIMAN REPUBLIK SOSIALIS VIET NAM

TENTANG

KERJA SAMA Dl BIDANG HUKUM

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Kementerian Kehakiman Republik Sosialis Viet Nam, untuk selanjutnya secara individu disebut sebagai "Pihak" dan bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak",

Mengacu pada Pernyataan Bersama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis VietNam (Jakarta, 27 Juni 2013);

Mengingat Rencana Aksi pada Periode 2014-2018 untuk Pelaksanaan Kerja Sama Strategis antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Bali, 7 Oktober 2013);

Berkeinginan untuk meningkatan kerja sama lebih lanjut dalam bidang hukum antara Para Pihak;

Berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara;

(2)

Pasal1 Tujuan

Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk menetapkan kerangka hukum dalam kerja sama antara Para Pihak mengenai isu-isu yang bersangkutan, untuk meningkatkan sistem hukum, hak asasi manusia, lembaga dan peraturan perundang-undangan, dengan cara yang saling menguntungkan kedua belah Pihak sesuai dengan Pembukaan pada Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal2 Bidang Kerja Sarna

Para Pihak akan bekerja sama dalam bidang sebagai berikut:

1. Pertukaran pengalaman dalam meningkatkan sistem hukum, hak asasi

manusia, proses hukum dan pengembangan peraturan, dan pengawasan pelaksanaan hukum;

2. Pelatihan dan peningkatan kapasitas;

3. Kerja sama dalam bidang hukum pada level regional dan internasional, termasuk dalam konteks komunitas ASEAN; dan

4. Bidang lainnya yang menjadi kepentingan bersama kedua Pihak.

Pasal3

Kegiatan Kerja Sarna

Para Pihak akan bekerja sama dalam bidang yang telah ditetapkan pada Pasal 2 Memorandum Saling Pengertian ini melalui cara sebagai berikut:

1. Bertukar tenaga ahli hukum dan defegasi kerja dari kedua Pihak untuk tujuan penelitian hukum, kunjungan belajar, dan pelatihan;

2. Menyelenggarakan pertemuan, seminar, dan pelatihan dalam bidang hukum;

(3)

3. Bertukar dokumen, bahan-bahan publikasi bidang hukum yang bersifat publik; dan

4. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan kondisi kedua Pihak.

Pasal4 Pertemuan

Untuk memantau pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak

akan menyiapkan konsultasi dan pertemuan kerja sama bilateral dan isu-isu

hukum yang menjadi perhatian bersama dalam kerangka Memorandum Saling Pengertian ini. Agenda, tanggal, tempat pertemuan, dan tingkat konsultasi akan disepakati Para Pihak.

Pasal5 Narahubung

1. Narahubung yang bertanggung jawab untuk melaksanakan Memorandum

Saling Pengertian dari masing-masing Pihak, adalah sebagai berikut:

a. Untuk Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia: Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sarna; dan

b. Untuk Kementerian Kehakiman Republik Sosialis Viet Nam:

Departemen Kerja Sarna lnternasional.

2. Setiap Pihak akan segera menginformasikan Pihak lain jika ada perubahan

pada masing-masing narahubung.

Pasal6

Pengaturan Keuangan

Setiap Pihak akan menanggung biaya dan pengeluaran sendiri atas hasil dari pelaksanaan dalam ketentuan pada Memorandum Saling Pengertian ini, kecuali disepakati lain dalam pengaturan terpisah.

;

! ' ! ;

(4)

. --- ---- -- ---· ... ---··---- ----... -- -- ·-· ·--- -- .... ________ .. - ... ______ ---·--1 ~ II I

~

I

I~ I ~...

!

I~ i'i

~

!

i I f ~ i I

I

~

I

~

~

l

I

I

I

l

I.

I 1. 2. Pasal7

Pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian

Para Pihak akan berunding dan menyetujui secara tertulis atau dalam bentuk yang sesuai lainnya, te;ntang rencana kerja sama yang lebih rinci untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.

Bahasa lnggris akan digunakan dalam pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, kecuali disepakati lain oleh kedua Pihak.

Pasal8

Penyelesaian Sengketa

Setiap perselisihan yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan melalui konsultasi atau negosiasi di antara narahubung kedua Pihak.

Pasal9

Penambahan dan Amandemen

Memorandum Saling Pengertian ini dapat ditambahkan dan/atau diubah melalui persetujuan tertulis antara kedua Pihak. Penambahan dan/atau perubahan tersebut akan mulai berlaku pada tanggal penandatanganan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal10

Kekayaan lntelektual

Hak kekayaan intelektual yang dihasilkan dari Memorandum Saling Pengertian ini harus dilindungi sesuai dengan hukum dan peraturan nasional masing -~ i

~

i

masing Negara.

~~

tl'!

I

l I l

~

~

I

'···-

---···

" '··-·

·

--

. . ..

-

..

.--

. . ~·~r_-:, ~-·

I~

~~

i"" ! ~

:-..

!~

'~

~ ~

l

r

i

I

(5)

Pasal 11

Mulai Berlaku, Durasi, dan Pengakhiran

1 . Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pad a saat ditandatangani

oleh Para Pihak, dan berlaku selama 3 (tiga) tahun.

2. Memorandum Saling Pengertian ini dapat diperpanjang seterusnya

berdasarkan kesepakatan bersama untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.

3. Setiap Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini dengan

pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya melalui narahubung yang telah ditentukan dalam Pasal 4 Memorandum Saling Pengertian ini. Pengakhiran akan berlaku sejak 6 (enam) bulan setelah pemberitahuan tertulis disampaikan melalui narahubung.

4. Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian tidak akan memengaruhi

kegiatan dan proyek yang sedang berjalan di bawah Memorandum Saling Pengertian ini, kecuali telah disepakati lain oleh Para Pihak.

Sebagai bukti, yang bertanda tangan di bawah ini, dengan diberi kuasa oleh

masing-masing Pemerintah, telah menandatangani Persetujuan ini.

Dibuat di Jakarta pada tanggal Dua Puluh Tiga bulan Agustus tahun Dua Ribu

Tujuh Belas, dalam dua rangkap, masing-masing dalam bahasa Indonesia,

bahasa Viet Nam, dan bahasa lnggris, semua naskah memiliki nilai keaslian

yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah dalam

bahasa lnggris yang berlaku.

Untuk

Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Untuk Kementerian Kehakiman

Repub

~~:;7

/

LE THANH LONG Menteri i ' ' ' -0 --··~0000 M•~·-' - -- - --·- - - - · - - - - 0 _ ,_ , . . . ,,,_,_,_,,_~----. . . ~

(6)

REPUBLIK INDONESIA

BAN GHI NHO

GllrA

BQ PHAP LU~ T VA NHAN QUYEN CQNG HOA IN..£>0-NE-XI-A

vA

BQ TU' PHAP CQNG HOA

xA

HQI CHU NGHiA vn;r NAM

VE HQ'P T Ac TRONG LiNH Vl)'C PHAP LU~ T

,

I

B¢ Phap lu~t va Nhan quyen C(>ng hoa In-do-ne-xi-a va B(> TU' phap C(>ng hoa xa

i

I

I

h(>i chu nghTa Vi~t Nam (sau day goi rieng Ia "Ben" va goi chung Ia "cac Ben"),

I

.

!

,

,

I

Nhac l~i Tuyen bo chung giCi'a Chfnh phu C(>ng hoa In-do-ne-xi-a va Chfnh phu 1

i

C(>ng hoa xa Gia-cac-ta),

h(>i chu nghTa Vi~t Nam (ky ngay 27 thang 6 nam 2013 tc;ti

I

I

I

I.

Tren CO'

so

ChU'O'ng trinh hanh d(>ng giai doc;tn 2014- 2018 tri~n khai quan h~ 86i

I

I

tac chien IU'Q'C giCi'a nU'&c C(>ng hoa In-do-ne-xi-a va nU'&c C(>ng hoa xa h(>i chu

i

nghTa

Vi~t

Nam (ky ngay 7 thang 10 nam 2013 tc;ti Ba-li),

I

!

i

! Vai

mong

muon tang CU'ang va m& r(>ng hO'n quan h~ hQ'p tac trong ITnh Vl,l'C phap

I

i

lu~t va tU' phap giCi'a hai Ben, ! .

Tren CO'

sa

quy dinh phap lu~t hi~n hanh cua m6i Ben,

(7)

f)i~u 1

Mt}c dich

Ml,IC dfch cua Ban ghi nh& Ia thi~t l~p m<)t khung hqp tac phap lu~t giQ>a cac Ben

v~ cac v~n d~ phu hqp v&i vi~c xay di,J'ng h~ thong phap lu~t, nhan quyen, thll

ch~ va quy d!nh phap lu~t tren cO' s& doi Ben cung c6 lqi, trong phc;tm vi th~m

quy~n cua moi Ben va phu hqp v&i phap lu~t trong nU'&C va di~u U'cYC quoc t~ cua cac Ben.

f)i~u2

Linh VlfC hQ'p tac

Hai Ben hqp tac trong cac ITnh vi,J'c sau day:

1. Trao d6i kinh nghi~m v~ hoan thi~n h~ thong phap lu~t, nhan quy~n, quy

trinh xay di,J'ng phap lu~t va theo doi thi hanh phap lu~t;

2. flao tc;lo va b6i dU'ang can b9 phap lu~t;

3. Phoi hqp v&i nhau trong cac hoc;tt d<)ng hqp tac khu VI,J'C va quoc t~ trong ITnh

VL!C phap lu~t va tU' phap, bao g6m hqp tac trong khuon kh6 c<)ng d6ng

ASEAN; va

4. Cac ITnh vi,J'c khac ma hai Ben cung quan tam.

Di~u 3

Hinh th(fc hQ'P tac

Hai Ben ti~n hanh hqp tac trong cac ITnh vi,J'c quy d!nh tc;ti fli~u 2 Ban ghi nh&

nay dU'&i cac hinh thuc sau day:

1. Trao a6i chuyen gia phap lu~t va cac doan cong tac cua hai Ben;

2. Phoi hqp t6 chuc cac h<)i ngh!, h<)i thao va cac kh6a dao tc;lo trong ITnh vi,J'c

phap lu~t;

3. Trao d6i van ban, tai li~u va ~n ph~m phap lu~t da dU'qc cong bo;

(8)

f>i~u 4

Cac cu9c hQP

De theo doi vi$c trien khai Ban ghi nh& nay, cac Ben se to chuc cac phien tham

v~n va cu¢c hQp v~ hqp tac song phU'ang va cac v~n d~ phap ly ma hai Ben

cung quan tam trong khuon kh6 Ban Ghi nh& nay. ChU'ang trinh, th<Yi gian, d!a

diem cac cu¢c hQp va c~p tham v~n se do hai Ben cung th6ng nhck

f>i~u 5

Ca quan d~u m6i

1. Ca quan dau m6i chiu trach nhi$m thl)'c hi$n Ban ghi nh& nay bao gom:

a. v~ phia B¢ TU' phap C¢ng hoa xa h¢i chu nghTa Vi$t Nam Ia VI) Hqp

tac qu6c t~; va

b. V~ phia BQ Phap lu~t va Nhan quy~n C¢ng hoa In-do-ne-xi-a Ia Cl,lc

Quan h$ cong chung, phap lu~t va hc;rp tac.

2. Moi Ben se thong bao kip th&i cho Ben kia n~u c6 bM ky Sl! thay doi nao v~

Ca quan dau m6i cua minh.

f>i~u 6

Kinh phi

TrLI' khi hai Ben c6 thoa thu~n khac cho cac ho~t d<)ng hc;rp tac Cl) the, m6i Ben

se tl)' chi tra cac khoan chi phi lien quan d~n cac ho~t d¢ng hqp tac trong khuon

kho cua Ban Ghi nh& nay

f>i~u 7

Thl!c hi~n Ban Ghi nha

1. Hai Ben thao lu~n va th6ng nh~t bang van ban ho~c bM ky hlnh thuc phu

hqp nao khac v~ K~ ho~ch ho~t d¢ng hc;rp tac cl) the nham thl)'c hit;m Ban

(9)

2. Tieng Anh se Ia ngon ngU> chinh dU'Q'C sll' dL,mg trong qua trlnh thl,l'c hi$n Ban Ghi nh& nay, tru truang hqp hai Ben c6 thoa thu~n khac.

Di~u8

Giai quy~t tranh ch~p

MQi tranh chap phat sinh tu vi$c thl,l'c hi$n hoc;ic giai thich Ban Ghi nh& nay se dU'Q'C hai Ben gii3i quyet thong qua tham van hoc;ic thU'ang IU'Q'ng giua cac Ca

quan dau m6i cua hai Ben.

Di~u 9 SLPa dbi,

b6

sung

Ban Ghi nh& nay c6 th~ dU'Q'C sll'a d6i, b6 sung tren cas& thoa thu~n bang van ban giU>a hai Ben. Van ban sll'a d6i, b6 sung c6 hi$u ll,l'c k~ tll' ngay ky va Ia m¢t

b¢ ph~n cau thanh cua Ban ghi nh& nay.

Di~u 10

56> hCPu tri tu~

Quy~n s& hU>u tri tu$ phat s!nh trong khuon kh6 Ban ghi nh& nay se dU'Q'c bao

hQ phu hqp VcYi quy d!nh phap lu~t lien quan cua moi nU'cYC.

Di~u 11

Hi~u h.}'C, thi>'i h~n va ch~m dlPt

1. Ban Ghi nh& nay se c6 hi$u ll,l'c trong thai gian ba (03) nam k~ tu ngay ky. 2. Ban Ghi nh& nay c6 th~ dU'Q'c gia hc;~n ba (03) nam tren

ca s& dong

thu~n

giua hai Ben.

3. Vao bat ky thai di~m nao, moi Ben c6 th~ d~ xucftt cham d(rt hi$u ll,l'c cua Ban ghi nh& nay bang thong bao bang van ban thong qua CO' quan dau m6i dU'Q'c quy d!nh tc;~i fli~u 4 Ban ghi nh& nay. Vi$c cham d(rt c6 hi$u ll,l'c sau

(10)

sau (06) thang k~ tCP ngay Ben kia nh~n dU'Q'c thong bao ch~m dll't hi$u lt,l'c qua CO' quan dau moi.

4. Vi$c ch~m dll't Ban Ghi nh& nay khong anh hU'&ng d~n vi$c hoan thanh cac ho~t d(>ng va dl)' an dang dU'Q'C trj~n khai trong khuon kho Ban Ghi nh&, trCP trU'cmg hQ'p hai Ben c6 thoa thu~n khac.

£>6

lam b~ng, cac Ben dU'&i day, dU'Q'C Chinh phu moi Ben uy quyt§n day du, da ky Ban ghi nh& nay.

Lam t~i Gia-cac-ta, ngay 23 thang 8 nam 2017, thanh hai ban goc, moi ban bang ti~ng Vi$t, ti~ng In-do-ne-xi-a va ti~ng Anh, cac van ban dt§u c6 gia tri phap ly nhU' nhau. Trong tmang hqp c6 sl)' giai thich khac nhau, van ban ti~ng Anh se dU'Q'C dung lam cO' s&.

THAYM~T

SO PHAP LU~ TV A NHAN QUYEN C0NG HOA IN-£>0-NE-XI-A

S9

trU'ang

THAY M~T

SO TU' PHAP

C0NG HOA

xA

HOI CHU NGHiA VIeT NAM

LE THANH LONG

(11)

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE MINISTRY OF LAW AND HUMAN RIGHTS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

THE MINISTRY OF JUSTICE

OF THE SOCIALIST REPUBLIC OF VIET NAM ON

COOPERATION IN THE FIELD OF LEGAL AFFAIRS

The Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and the Ministry of Justice of the Socialist Republic of Viet Nam, hereinafter individually referred to as "the Party" and jointly referred to as "the Parties",

Referring to the Joint Statement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Socialist Republic of Viet Nam (Jakarta, 27 June 2013);

Considering the Plan of Action in the Period of 2014-2018 for the Implementation of the Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of VietNam (Bali, 7 October 2013);

Desiring to strengthen further cooperation in the fields of legal affairs between the Parties;

Pursuant to the prevailing laws and regulations of the two countries;

(12)

... --·-·-· - - ~ ·-·-·-·- ·---·-···. ·-· ... _ ... , __ ... ., ... ~.-.... .. ··--··-.. ·-·· ... _ .. _ ... ·-·-,. .. _. --- -..---. ---~-·- ---.. -. _ . ., ... _ .. __ . ... . ... -- ---··-·--·-·---·--·-··-·-" ... -

----r··

! I~

!

Hi

~~

~; N'1

I~

!

~.J l ~~

l

I~ j ~-'!: i

'"'!

I~

!

I

I

~

I

I I

lj

l

1"-1 i

I~

! fo-Il Nl 14 1 r~- I 14

I

I'-'!;

[j

i

~ . ~ ~

I

. I "' I

~

I

I

I

I

~

I

]!

~~

~~

~I

~I

~I

~I

Article 1 Objective

The objective of this Memorandum of Understanding is to provide a legal

framework for cooperation between the Parties on issues pertinent to the

development of their legal systems, human rights, institutions, and legislation, in

a manner which is mutually beneficial for both Parties in accordance with the

Preamble of this Memorandum of Understanding.

Article 2

Areas of Cooperation

The Parties shall endeavour to cooperate on the following areas:

1. Exchange

of

experiences on improvement of the legal system, human

rights, process of laws and regulations development, and monitoring of law

implementation;

2. Training and capacity building;

3. Mutual cooperation on legal affairs at regional and international levels,

including that within the context of the ASEAN community; and

4. Any other areas of mutual interest of both Parties.

Article 3

Activities of Cooperation

The Parties shall endeavour to cooperate on the areas stipulated in Article 2 of this Memorandum of Understanding in the following manners:

1. Exchanging legal experts and working delegations of both Parties for the

purposes of legal research, study tours, and training courses;

2. Organizing conferences, seminars, and training courses in the legal field;

3. Exchanging publicly available legal documents, materials and publications;

and

4. Other activities in line with conditions of both Parties.

I I .

I

I ~ ... -·-- ... -... ··-···--· ---·----··-_!

(13)

! r~ ·-

-·--Article 4 Meetings

To monitor the implementation of this Memorandum of Understanding, the Parties will organize consultations and meetings on bilateral cooperation and

legal issues of mutual interest within the framework of this Memorandum of

Understanding. The agenda, date, place of meetings, and the level of consultations will be mutually agreed by the Parties.

L_ . .

Article 5 Focal Points

1. The focal points, which are responsible for implementing this Memorandum

of Understanding of each Party, are the following:

a. For the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia:

The Bureau of Public Relations, Law, and Cooperation; and

b. For the Ministry of Justice of the Socialist Republic of Viet Nam: The Department of International Cooperation.

2. Each Party will promptly inform the other in case of any change of the

respective focal point.

Article 6

Financial Arrangement

Each Party shall bear their own costs and expenses resulting from the implementation of the provisions of this Memorandum of Understanding, except

otherwise agreed upon under separate arrangements.

(14)

I

Article 7

Implementation of the Memorandum of Understanding

1. The Parties will discuss and agree by in written or any other suitable forms

about specific cooperation work plan for implementation of this

Memorandum of Understanding.

2. English will be the language for implementation of this Memorandum of

Understanding, unless otherwise agreed by both Parties.

Article 8

Settlement of Divergence

Any divergence arising from implementation or interpretation of this

Memorandum of Understanding will be settled through consultation or negotiation between the focal points of both Parties.

Article 9

Supplements and Amendments

This Memorandum of Understanding may be supplemented and/or amended on the basis of written agreements between both Parties. Such supplements and/or amendments will come into force since the date of signing and become an integral part of this Memorandum of Understanding.

Article 10 Intellectual Property

Intellectual property rights generated under this Memorandum of Understanding shall be protected in accordance with the relevant laws and regulations of the

respective country.

i

(15)

1- ··---·

-1

j Article 11

I

Entry into Force, Duration, and Termination

!

1. This Memorandum of Understanding will come into force upon signature of the Parties and shall be valid for 3 (three) years.

2. This Memorandum of Understanding may be renewed by mutual consent for subsequent periods of 3 (three) years.

3. Each Party may terminate the Memorandum of Understanding at any time by giving written notice to the other Party of its intention through the focal point stipulated in Article 4 of the Memorandum of Understanding. The termination will take effect 6 (six) months after the date of receipt of the notice of termination by the other Party through the focal point.

4. The termination of the Memorandum of Understanding will not affect the completion of any ongoing projects and activities under the Memorandum of Understanding, unless otherwise agreed by the Parties.

In witness whereof, the undersigned, being duly authorized thereto by their respective Governments, have signed this Memorandum of Understanding.

Done at Jakarta on the Twenty Third day of August in the year Two Thousand and Seventeen, in duplicate, each in the Indonesian, Vietnamese, and English languages, all texts being equally authentic. In the event of a divergence of interpretation, the English language text will prevail.

For the

Ministry of Law and Human Rights of the Republic of lndones7a

Minister

For the Ministry of Justice

f,.me-Socialist Republic of Viet Nam

~

LE THANH LONG Minister

Referensi

Dokumen terkait

Grafik menunjukkan hubungan lendutan terhadap penambahan beban dari balok.beton.bertulang..HVFA- SCC..50%.dan.beton normal cenderung tidak berbeda jauh dimana nilai

Davidson dkk meneliti 1.144 pasien yang menjalani kateterisasi jantung, menemukan ba hwa risiko terjadi CIN lebih rendah (meng- gunakan definisi kenaikan kreatinin serum

Setelah mendapatkan metode peramalan yang paling cocok, perhitungan estimasi permintaan atau penggunaan ATK Regular selama 1 tahun ke depan dapat dilakukan, lalu simulasi

Nilai indeks keanekaragaman gawangan mati jauh lebih tinggi dibandingkan dengan piringan, hal ini disebabkan tingginya kelimpahan individu yang aktif pada permukaan tanah di

Guru tidak boleh membiarkan peserta didiknya hanya datang, duduk, mendengarkan dan mencatat tetapi yang diharapkan peserta didik lebih aktif dalam suatu pembelajaran, dan

Mengingat faktor ketanggapan yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan peserta JKN-KIS, maka disarankan untuk dipertahankan terutama kebijakan yang terkait

tentang peningkatan kinerja guru pada pembelajaran tematik melalui supervisi akademik. Dengan adanya supervisi akademik dalam melaksanakan Pembelajaran Tematik maka

Salah satu karya film pendek karya anak bangsa lainnya yang berjudul Cinta Cita karya Afrian Nyangur dari Universitas Mercu Buana juga telah mendapatkan banyak apresiasi