• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANYA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANYA.docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT MAKALAH ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT JARINGAN LUNAK MULUT DAN

JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANNYAKELAINANNYA

Oleh : Oleh : DEWI SYARIFAH DEWI SYARIFAH NPM. 07310063 NPM. 07310063 FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

2014 2014

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

 Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu  penulis sangat mengharapkan sar

 penulis sangat mengharapkan saran dan kritik an dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan yang bersifat membangun guna perbaikan padapada masa yang akan datang.

masa yang akan datang.

Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

umumnya.

Bandar

Bandar Lampung, Lampung, April April 20142014

Penulis Penulis

(3)

JARINGAN LUNAK MULUT DAN

JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANNYAKELAINANNYA

A.

A. Jaringan Lunak MulutJaringan Lunak Mulut

Cavum oris terdiri dari dua bagian yaitu: Cavum oris terdiri dari dua bagian yaitu: a. Vestibulum Oris

a. Vestibulum Oris

Rongga pada satu sisi dibatasi bukal dan sisi alai

Rongga pada satu sisi dibatasi bukal dan sisi alain olah gigi dan gingiva.n olah gigi dan gingiva.  b. Cavum Oris Proprium

 b. Cavum Oris Proprium

Rongga dengan batas-batas sebagai berikut: Rongga dengan batas-batas sebagai berikut: Cavum Oris Propium

Cavum Oris Propium

o

o Ventral & Lateral : Arcus Dentalis & Proc. AlveolarisVentral & Lateral : Arcus Dentalis & Proc. Alveolaris o

o Dorsal Dorsal : : Isthmus Isthmus FaciumFacium o

o Cranial Cranial : : Palatum Palatum Durum Durum & & MolleMolle o

o Caudal Caudal : : Dasar Dasar Rongga Rongga MulutMulut

Batas antara Cavum oris propium dan vestibulum oris. Batas antara Cavum oris propium dan vestibulum oris. 1. Arcus Dentalis Maxillaris dg Proc. Alveolaris Maxillaris 1. Arcus Dentalis Maxillaris dg Proc. Alveolaris Maxillaris

2. Arcus Dentalis Mandibularis dg Proc. Alveolaris Mandibularis 2. Arcus Dentalis Mandibularis dg Proc. Alveolaris Mandibularis 3. Plica Pterygo Mandibulare

3. Plica Pterygo Mandibulare 4. Labium dan Bucalis

4. Labium dan Bucalis

B.

B. Bagian-Bagian Bagian-Bagian Yang Yang Termasuk Termasuk Rongga Rongga MulutMulut a. Labium Oris

a. Labium Oris

Cavum oris bagian luar dibatasi oleh bagian ventral aloh labium dan sisi lateral olah bucalis Cavum oris bagian luar dibatasi oleh bagian ventral aloh labium dan sisi lateral olah bucalis 1. Labium Oris Superius (Maxillare)

1. Labium Oris Superius (Maxillare) 2. Labium Oris Inferius (Mandibulae) 2. Labium Oris Inferius (Mandibulae)

Bibir 3 bagian: Bibir 3 bagian: 1. Pars Marginalis 1. Pars Marginalis 2. Pars Intermedia 2. Pars Intermedia 3. Pars Mucosa 3. Pars Mucosa

Antara P. intermedia & P. Mucosa:

Antara P. intermedia & P. Mucosa: A. Labialis Superior & Inferior. A. Labialis Superior & Inferior.  b. Bucalis

 b. Bucalis

Bucca terdiri dari lapis-lapis: Bucca terdiri dari lapis-lapis: 1. Mucosa

1. Mucosa

2. M. Buccinatorius 2. M. Buccinatorius

3. Bagian Ventral M. Masseter 3. Bagian Ventral M. Masseter

(4)

4. Corpu Adiposum BICHAT 4. Corpu Adiposum BICHAT

Setinggi M2 atas M. Buccinatorius ditembus ductus Parotidicus Stenonianus Setinggi M2 atas M. Buccinatorius ditembus ductus Parotidicus Stenonianus Denyutan A. Fascialis (A. Maxillaris Eksterna)

Denyutan A. Fascialis (A. Maxillaris Eksterna)  dapat diraba 5 cm Lateral Angulus Oris. dapat diraba 5 cm Lateral Angulus Oris. c.

c. LinguaeLinguae Lidah:

Lidah: - - CorpusCorpus -

- Apex Apex 2/3 2/3 ventral ventral lidahlidah - Radix

- Radix

Sulcus Terminalis (bentuk huruf V) Sulcus Terminalis (bentuk huruf V)

Batas Corpus, Apex dg Radix Batas Corpus, Apex dg Radix Pd ujungnya:

Pd ujungnya: For. Caecum For. Caecum = Ductus Lingualis = Ductus Lingualis Pada ventrocaudal apex lidah:

Pada ventrocaudal apex lidah:

Gld. Apicis lingua (BLANDIN - NUHN) Gld. Apicis lingua (BLANDIN - NUHN)

Terdapat berbagai otot yaitu Terdapat berbagai otot yaitu

1.

1. Muskulus interinsikMuskulus interinsik 2.

2. Muskulus EkstrensikMuskulus Ekstrensik a)

a) M. M. Transversus Transversus KontraksiKontraksi M. Longitudinalis relaksasi M. Longitudinalis relaksasi M. Verticalis

M. Verticalis  Lidah: kurus & panjang Lidah: kurus & panjang  b)

 b) M. Longitudinalis M. Longitudinalis KontraksiKontraksi  M. Verticalis relaksasi M. Verticalis relaksasi M. Transversus

M. Transversus  Lidah: pandek & tebal Lidah: pandek & tebal c)

c) M. M. LongitudinalisKontraksiLongitudinalisKontraksi M. Transversus relaksasi M. Transversus relaksasi M. Verticalis

M. Verticalis  Lidah: pendek, pipih, & lebar. Lidah: pendek, pipih, & lebar. d.

d. PapillaPapilla

Pada dorsum lidah terdapat: Pada dorsum lidah terdapat: 1. Papila Filiformis

1. Papila Filiformis Peka terhadap rabaan Peka terhadap rabaan 2. Papila Fungiformis 2. Papila Fungiformis

Hanya pd apex Hanya pd apex

Peka terhadap pengecap, kelenjar pengecap - (Gustatorik) Peka terhadap pengecap, kelenjar pengecap - (Gustatorik) 3. Papila Valata

3. Papila Valata Untuk pengecap Untuk pengecap Kel. Gustatorik +

Kel. Gustatorik +  menghancurkan bau-bauan menghancurkan bau-bauan 4. Papila Voliata

4. Papila Voliata Tepi postor lidah Tepi postor lidah

Peka untuk pengecap, kel. Gustatorik . Peka untuk pengecap, kel. Gustatorik .

(5)

e.

e. Glandula SalivariGlandula Salivari

1. Glandula Sublingualis minor 1. Glandula Sublingualis minor

Muara: pada Plica Sublingualis melalui ductus Muara: pada Plica Sublingualis melalui ductus Sublingualis minoris Rivini.

Sublingualis minoris Rivini. 2.

2. Glandula. Glandula. Sublingualis Sublingualis majormajor

Muara: Caruncula Sublingualis melalui ductus Muara: Caruncula Sublingualis melalui ductus Sublingualis majoris Bartholini.

Sublingualis majoris Bartholini.

3. Glandula Submandibularis dan Submaksilaris 3. Glandula Submandibularis dan Submaksilaris

Terletak di bagian mandibula, dengan salrutan kelenjar melalui duktus Warton dengan Terletak di bagian mandibula, dengan salrutan kelenjar melalui duktus Warton dengan  panjang

 panjang 5 5 cm cm yang yang bermuara bermuara pada pada dasar dasar mulut mulut pada pada papilla papilla salivary salivary sublingulis sublingulis dilateraldilateral frenulum linguae, sifat kelenjar campuran dengan banyak mukosa dan sedikit serosa.

frenulum linguae, sifat kelenjar campuran dengan banyak mukosa dan sedikit serosa. 4. Glandula Parotis.

4. Glandula Parotis.

Letak: Depan telinga & otot Masseter. Merupakan glandula terbesar, salaran glandula ini Letak: Depan telinga & otot Masseter. Merupakan glandula terbesar, salaran glandula ini dari tepi ventro cranial, ductus Parotideus Stenonianus, menembus Fascia Parotideo dari tepi ventro cranial, ductus Parotideus Stenonianus, menembus Fascia Parotideo Masseterica, (ventral M. Masseter) Bichat

Masseterica, (ventral M. Masseter) Bichat   ke medial, menembus M. Bucinatorius, papilla  ke medial, menembus M. Bucinatorius, papilla Salivaria Buccinatoria (dalam Vestibulum) setinggi M2 atas.

Salivaria Buccinatoria (dalam Vestibulum) setinggi M2 atas.

Berjalan bersama ductus arteri-vena Transversa Fasei, tepi ventral keluar nervus fasialis. Berjalan bersama ductus arteri-vena Transversa Fasei, tepi ventral keluar nervus fasialis. Ujung cranial

Ujung cranial keluar A.V. Tkeluar A.V. Temporalis Superficialis, Rr. emporalis Superficialis, Rr. Temporalis nervus Temporalis nervus fasilais, nervusfasilais, nervus Auriculo Temporalis.

Auriculo Temporalis. Saliva

Saliva terdiri terdiri dari: dari: - - AirAir Garam-garam

Garam-garam

Enzim ptialin dan maltose Enzim ptialin dan maltose

f. Pallatum f. Pallatum

Merupakan batas cranial dari cavun oris propium yang terdiri dari dua jeni

Merupakan batas cranial dari cavun oris propium yang terdiri dari dua jeni s yaitu:s yaitu: 1.

1. Pallatu mollePallatu molle

Merupakan kelanjutan dari pallatum durum ke posterior, yang berfungsi dalam proses Merupakan kelanjutan dari pallatum durum ke posterior, yang berfungsi dalam proses menelan dengan gerakan keatas menutup nasopharing, bagian ini terdapat otot lurik dan menelan dengan gerakan keatas menutup nasopharing, bagian ini terdapat otot lurik dan  jaringan

 jaringan ikat ikat Aponeurosis, Aponeurosis, dengan dengan bagian bagian atas atas berbatasan berbatasan dangan dangan nasopharing nasopharing dan dan bagianbagian  bawah dengan oropharing.

 bawah dengan oropharing. 2.

2. Pallatum DurumPallatum Durum

Merupakan batas cranila cavum oris yang keras karena adanya os pallantina, yang Merupakan batas cranila cavum oris yang keras karena adanya os pallantina, yang  berfungsi

 berfungsi sebangai sebangai tumpuan tumpuan linguae linguae dalam dalam proses proses mengunya, mengunya, bagian bagian mukosa mukosa terdiri terdiri epitelepitel gepeng berlapis dengan lamina propria melekat pada osteum sehingga tidak mudah digerakan gepeng berlapis dengan lamina propria melekat pada osteum sehingga tidak mudah digerakan dari dasarnya.

(6)

C.

C. Penyakit Penyakit Dan Dan Kelainan Kelainan Jaringan Jaringan Lunak Lunak MulutMulut

a) Penyakit dan Kelainan Labium Oris a) Penyakit dan Kelainan Labium Oris 1. Cheilitis

1. Cheilitis

Merupakan infeksi pada sudut bibir. Yang disebabkan oleh Candida abicans dan defesiensi Merupakan infeksi pada sudut bibir. Yang disebabkan oleh Candida abicans dan defesiensi nutrisi tertentu. Penyakit ini ditandai dengan terbentuk fisure bewarna merah pada sudut bibir nutrisi tertentu. Penyakit ini ditandai dengan terbentuk fisure bewarna merah pada sudut bibir yang ditutupi pseudomembran.

yang ditutupi pseudomembran.

Terapi denganmmenghilangkan etiologi dengan pemberian obat anti jamur atau pemberian Terapi denganmmenghilangkan etiologi dengan pemberian obat anti jamur atau pemberian vitamin.

vitamin.

2. Cheilitis Ekspoliatif 2. Cheilitis Ekspoliatif

Merupakan kelaina atopik pada bibir akibat konyak dengan agent: mikroorganisme atau efek Merupakan kelaina atopik pada bibir akibat konyak dengan agent: mikroorganisme atau efek samping obat. Penyakit ini ditandai dengan krusta pada bibir (vermilion border), diserta samping obat. Penyakit ini ditandai dengan krusta pada bibir (vermilion border), diserta  peradangan ringan dan keluahan ny

 peradangan ringan dan keluahan nyeri.eri.

Terapi dengan menghilangkan etiologi dan pemberian vitamin, borak gliserin atau Terapi dengan menghilangkan etiologi dan pemberian vitamin, borak gliserin atau vaselin.

vaselin.

3. Labiocheisis 3. Labiocheisis

Merupakan kelain pada bibir akibat kelainan fusi prosesus labialis dan prosesus maksilaris, Merupakan kelain pada bibir akibat kelainan fusi prosesus labialis dan prosesus maksilaris, yang bisa unilateral atau bilateral.

yang bisa unilateral atau bilateral.

 b). Kelainan pada mukosa palatum  b). Kelainan pada mukosa palatum

1. celah langit-langit 1. celah langit-langit

2. malformasi langit-langit 2. malformasi langit-langit

c). kelainan pada lidah. c). kelainan pada lidah. 1. Makroglosia

1. Makroglosia

- Ukuran lidah lebih besar dari normal, biasanya kongenital. - Ukuran lidah lebih besar dari normal, biasanya kongenital.

- Sebab lain oleh karena alergi, trauma dan ini bersifat sementara. - Sebab lain oleh karena alergi, trauma dan ini bersifat sementara. - Sering pada anak kretinisme dan anak-anak pada type mongol. - Sering pada anak kretinisme dan anak-anak pada type mongol. - Pada

- Pada keadaakeadaan ini bn ini biasanyiasanya pertuma pertumbuhabuhan tulann tulang rahg rahang ang terjadterjadi kelaini kelainan klasan klass III.s III. tergangterganggugu - Perawatan : Tergantung etiologi.

- Perawatan : Tergantung etiologi. 2. Ancyloglosia

2. Ancyloglosia - Frenulum

- Frenulum Lingua Lingua Pendek, antara Pendek, antara ujung lidah ujung lidah dan dasar dan dasar mulut mulut akan terjadi gakan terjadi gangguanangguan ge

gerarakakan n dadan n bibicacarara.. 3. Fissure Tongue 3. Fissure Tongue

- Jarang terdapat pada anak. - Jarang terdapat pada anak.

(7)

- Ada pada pasien kretinisme dan mongol - Ada pada pasien kretinisme dan mongol

- Terdapat pada dorsum lidah, simetris memanjang. - Terdapat pada dorsum lidah, simetris memanjang.

- menurut robinson hal ini terjadi oleh karena defisiensi Vit. B Compleks. - menurut robinson hal ini terjadi oleh karena defisiensi Vit. B Compleks.

seri

sering timng timbul inbul inflamflamasi.asi. - Permu- Permukaakaan lidan lidah tidak lich tidak licinin 4. Coated Tongue

4. Coated Tongue

- Adanya lapisan putih tipis oleh karena ada sisa

- Adanya lapisan putih tipis oleh karena ada sisa makanan dan mikroorganisme.makanan dan mikroorganisme. - Bisa oleh karena faktor lokal dan si

- Bisa oleh karena faktor lokal dan sistemik tapi kebanyakan faktor lokal.stemik tapi kebanyakan faktor lokal. - Terdapat epithel yang keratinisasi

- Terdapat epithel yang keratinisasi

- Terdapat debris, mikroorganisme oleh karena aliran ludah berkurang. - Terdapat debris, mikroorganisme oleh karena aliran ludah berkurang.

ole

oleh kah karenrena dea demammam.. - Pen- Penyeyebab bab sistsistemikemik 5. White Hairy Tongue

5. White Hairy Tongue

- Terjadi pembesaran papilla filiformis dan adanya desquamasi papilla filiformis. - Terjadi pembesaran papilla filiformis dan adanya desquamasi papilla filiformis.

Misalnya : Pada Px. Yang mengalami demam, apabila demam menurun penyakit sembuh Misalnya : Pada Px. Yang mengalami demam, apabila demam menurun penyakit sembuh dengan sendirinya.

dengan sendirinya. 6. Black Hairy Tongue 6. Black Hairy Tongue

- Pemanjangan papilla filiformis pada 1/3 panjang lidah - Pemanjangan papilla filiformis pada 1/3 panjang lidah - Jarang terjadi pada anak-anak.

- Jarang terjadi pada anak-anak.

- Pada remaja sering terjadi oleh karena pemakaian antibiotik secara sistemik. - Pada remaja sering terjadi oleh karena pemakaian antibiotik secara sistemik. - Bersifat asimtomatik (sembuh dengan sendirinya).

- Bersifat asimtomatik (sembuh dengan sendirinya).

7. Geographic Tongue (mirip fissure tongue) 7. Geographic Tongue (mirip fissure tongue) - Sering dijumpai

- Sering dijumpai

- Etiologi : tidak diketahui - Etiologi : tidak diketahui

- Menurut BURKET oleh karena infeksi fungi dan bakteri - Menurut BURKET oleh karena infeksi fungi dan bakteri - Lapisan keratin papilla mengalami desquamasi dan infla

- Lapisan keratin papilla mengalami desquamasi dan infla masi dari korium.masi dari korium.

- Terjadi pewarnaan merah halus dan dibatasi oleh papilla filiformis pada dorsum lidah. - Terjadi pewarnaan merah halus dan dibatasi oleh papilla filiformis pada dorsum lidah.

8. Crenation 8. Crenation

- Adanya berkas/tanda pada lidah oleh gigi-gigi sebelah lingual dan mandibula. - Adanya berkas/tanda pada lidah oleh gigi-gigi sebelah lingual dan mandibula.

Misalnya : Karena tekanan dari makroglosia, kekurangan vit.B kompleks oleh karena tekanan Misalnya : Karena tekanan dari makroglosia, kekurangan vit.B kompleks oleh karena tekanan otot yang kurang.

otot yang kurang.

- Pemeriksaan Pada Mukosa : - Pemeriksaan Pada Mukosa : - adanya luka - adanya luka - Perubahan warna - Perubahan warna - Konsistensi - Konsistensi

(8)

- Apakah ada inflamasi. - Apakah ada inflamasi.

- Normal : Muka dan gingiva, bukal dan lingual warnanya merah muda. - Normal : Muka dan gingiva, bukal dan lingual warnanya merah muda. - Pada gingiva dilihat :

- Pada gingiva dilihat :

- Warna, Ukuran, Bentuk, Konsistensi dan stabilitas kapiler. - Warna, Ukuran, Bentuk, Konsistensi dan stabilitas kapiler. - Warna gingiva biasanya merah muda.

- Warna gingiva biasanya merah muda.

- Perubahan warna biasa terjadi pada inflamasi,

- Perubahan warna biasa terjadi pada inflamasi, gigi yang mau erupsi.gigi yang mau erupsi. - Kelainan pada gigi dapat ditinjau dari :

- Kelainan pada gigi dapat ditinjau dari :

- Jumlah, bentuk, warna, struktur dan erupsinya. - Jumlah, bentuk, warna, struktur dan erupsinya.

d). Kelainan pada kelenjar ludah d). Kelainan pada kelenjar ludah 1. sialolitiasis

1. sialolitiasis

Terbantuknya batu dalam kelenjar ludah Terbantuknya batu dalam kelenjar ludah 2. kista kelenjar ludah

2. kista kelenjar ludah

Retensi dalam rongga mulut berisi substansiyang dihasilkan kelenjar ludah Retensi dalam rongga mulut berisi substansiyang dihasilkan kelenjar ludah 3. Mukokel kelenjar ludah

3. Mukokel kelenjar ludah

Pembengkakan kelenjar ludah yang disebabkan karena akumulasi saliva pada daerah dimana Pembengkakan kelenjar ludah yang disebabkan karena akumulasi saliva pada daerah dimana terjadi sumbatan kelenjar ludah disebabkan karena trauma.

terjadi sumbatan kelenjar ludah disebabkan karena trauma. 4. Xerostomia

4. Xerostomia

Sekresi air ludah yang berkurang dalam waktu lama. Sekresi air ludah yang berkurang dalam waktu lama. 5. Hipersekresi

5. Hipersekresi

Sekresi ludah lebih banyak pada kondisi norma, disebabkan pemakaian protesa baru,adanya Sekresi ludah lebih banyak pada kondisi norma, disebabkan pemakaian protesa baru,adanya  peradangan akut pada mulut.

 peradangan akut pada mulut.

e). Kelainan mukosa mulut bibir dan lidah e). Kelainan mukosa mulut bibir dan lidah 1. stomatitis

1. stomatitis

 Stomatitis apthosa rekurenStomatitis apthosa rekuren

Stomatitis yang terjadi berulang tanpa disertai tanda atau

Stomatitis yang terjadi berulang tanpa disertai tanda atau gejala penyakit lain.gejala penyakit lain.

 Luka traumatikLuka traumatik

Ulkus yang disebabkan karena trauma akibat prothesa, alat orthodoni, tambalan over Ulkus yang disebabkan karena trauma akibat prothesa, alat orthodoni, tambalan over hanging,dll.

hanging,dll.

 Stomatitis akibat gigi tiruanStomatitis akibat gigi tiruan

Merupakan peradangan difus yang disebabkan kandida albican pada daerah mukosa Merupakan peradangan difus yang disebabkan kandida albican pada daerah mukosa mulut yang tertutup gigi tiruan

mulut yang tertutup gigi tiruan

(9)

Reaksi alergiyang terjadi pada membran mukosa mulut akibat kontak langsung dengan Reaksi alergiyang terjadi pada membran mukosa mulut akibat kontak langsung dengan  bahan kausatif.

 bahan kausatif. 2. Leukoplakia

2. Leukoplakia

 Leukoplakia idiopatikLeukoplakia idiopatik

Bercak atau plak putih yang melekat erat pada mukosa mulut, ti

Bercak atau plak putih yang melekat erat pada mukosa mulut, ti dak dapat dikerok.dak dapat dikerok.

 Leukoplakia akibat tembakau disebabkan kebiasaan meletakkan tembakau padaLeukoplakia akibat tembakau disebabkan kebiasaan meletakkan tembakau pada mukosa mulut

mukosa mulut

 EritroplakiaEritroplakia

Plak berwarna merah pada mukosa mulut, merupakan kondisi yang mengarah Plak berwarna merah pada mukosa mulut, merupakan kondisi yang mengarah keganasan.

keganasan.

 LekodemaLekodema

Merupakan variasi normal dari mukosa mulut berupa penebalan epiteldan edema intra Merupakan variasi normal dari mukosa mulut berupa penebalan epiteldan edema intra sekuler dari lapisan spinosa.

sekuler dari lapisan spinosa.

 Lekokeratosis palatum akibat nekotinLekokeratosis palatum akibat nekotin

Disebut juga stomatitis nikotina palatine atau smokers palate disebabkan karena Disebut juga stomatitis nikotina palatine atau smokers palate disebabkan karena merokok dalam waktu lama dan dalam jumlah banyak.

merokok dalam waktu lama dan dalam jumlah banyak.

 Hairy leukoplakiaHairy leukoplakia

Leukoplakia sering ditemukan pada penderita HIVpositif atau AIDS. Leukoplakia sering ditemukan pada penderita HIVpositif atau AIDS.

Referensi

Dokumen terkait

Simanjuntak: Pengaruh Kekurangan zat Besi Pada Mukosa Rongga Mulut, 2002... Simanjuntak: Pengaruh Kekurangan zat Besi Pada Mukosa Rongga

Transmisi virus terutama (parainfluenza dan RSV) dapat terjadi peradangan difus yang menyebabkan eritema dan edema pada mukosa dinding saluran pernafasan.Laring

Pewarnaan mukosa mulut, dorsum lidah, gigi terjadi karena adanya ikatan antara khlorheksidin dengan protein pada jaringan mulut, mukosa oral dan permukaan gigi yang kasar serta

Muskulus pada palatum dijahit sepanjang midline, kemudian penutup mukosa mulut diseberangkan dan dijahit dengan insisi mukosa mulut pada sisi yang berlawanan

pembentukan mikronukleus pada mukosa mulut. 4) Menganalisis pengaruh frekuensi merokok per hari terhadap frekuensi. pembentukan mikronukleus pada

Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi.Protein banyak terdapat pada daging, telur,

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada epigastrium, mual

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang bersifat secara akut, kronis, difus atau lokal akibat