KISTA DAN TUMOR
KISTA DAN TUMOR
JINAK RONGGA MULUT
-- Pertimbangan Pertimbangan klini utklini utama ama dalam terdalam terapi tumoapi tumor adalahr adalah
menentukan apakah sifatny
menentukan apakah sifatnya jinak dan membedakan a jinak dan membedakan dari lesidari lesi ganas yang berpotensi
ganas yang berpotensi membahayakamembahayakan jiwa.n jiwa.
-- Biopsi atau eksisi jaringan adalah tahap yang paling vital dalamBiopsi atau eksisi jaringan adalah tahap yang paling vital dalam
menentukan diagnosa dan terapi menentukan diagnosa dan terapi
-- Dua macam biopsi :ilanDua macam biopsi :ilan
-- 1. 1. Biopsi Biopsi eksisional eksisional : : pengambilan pengambilan seluruh seluruh lesiilesii
-- 2. Biopsi insisional : pengambilan sampel 2. Biopsi insisional : pengambilan sampel sebagian yangsebagian yang
representatif representatif
-- Biopsi harus segara dilakukan apabila :Biopsi harus segara dilakukan apabila :
-- 1. Ukuran bertambah cepat tanpa ada 1. Ukuran bertambah cepat tanpa ada tanda peradangantanda peradangan
-- 2. Pertumbuhan yang menyebar dan menyeluruh tanpa adanya2. Pertumbuhan yang menyebar dan menyeluruh tanpa adanya
iritan iritan
-- 3. Lesi mengalami 3. Lesi mengalami ulserasi kronik dan perdarahan spontanulserasi kronik dan perdarahan spontan -- 4. Nodus limfe 4. Nodus limfe regional yang kerasregional yang keras
-- 5. Dekstruks5. Dekstruksi i dari akar dari akar gigi dan gigi dan goyangngoyangnya ya gigi-geligigigi-geligi
-- 6. Tanda-tanda ekspansif yang berjalan cepatdari rahang dan6. Tanda-tanda ekspansif yang berjalan cepatdari rahang dan
terangkatnya periosteum terangkatnya periosteum
-- 7. Gambaran “sinar matahari” secara radiografik7. Gambaran “sinar matahari” secara radiografik -- 8. Riwayat tumor ditempat lain8. Riwayat tumor ditempat lain
HIPERPLASIA PERADANGANHIPERPLASIA PERADANGAN
- Rentang yang luas dari pertumbuhan nodular yang terjadi- Rentang yang luas dari pertumbuhan nodular yang terjadi pada mukosa mulut.
pada mukosa mulut.
- Secara histologi menyerupai jaringan granulasi pada- Secara histologi menyerupai jaringan granulasi pada peradangan.
peradangan.
- T- Terdapat pertumbuherdapat pertumbuhan keluar dari epitel an keluar dari epitel yang dominan,yang dominan, disertai sedikit stroma jaringan ikat, fibromatosis,
disertai sedikit stroma jaringan ikat, fibromatosis,
angiomatous, kolagenous dan gambaran fibroblastik. angiomatous, kolagenous dan gambaran fibroblastik.
-F-Faktor etiologi utama aktor etiologi utama suatu trauma kronissuatu trauma kronis
-Contoh kasus : Hiperplasia papilaris palatal, pregnancy-Contoh kasus : Hiperplasia papilaris palatal, pregnancy epulis, hiperparatiroidsm
epulis, hiperparatiroidsm
- T- Terjadi pada membran merjadi pada membran mukosa mulut yang merupakukosa mulut yang merupakanan subyek
subyek dari trdari trauma auma pengunyahan pengunyahan yg yg berlebihan danberlebihan dan mengalami ulserasi dan perdarahan.
mengalami ulserasi dan perdarahan.
Gambaran klinis dilatasi pembuluh darah, eksudat radangGambaran klinis dilatasi pembuluh darah, eksudat radang kronis dan akut, abses setempat, gambaran membengkak kronis dan akut, abses setempat, gambaran membengkak merah sampai ungu
1. Hiperplasi inflamasi fibrousa
-. Terjadi pada permukaan membrana mukosa mulut
sebagai suatu pertumbuhan yang bertangkai dan memiliki dasar yang luas.
- Lesi fibroma mempunyai dasar yang luas, keras dan
ditutupi oleh epitel gepeng yang tipis.
- Lesi tetap kecil dengan diameter tidak lebih dari 1cm
jarang ditemukan di lidah, pipi dan dasar mulut
- Pertumbuhan hiperplastik m enjadi berkurang setelah
iritan kronisnya dihilangkan, tetapi jarang hilang secara total.
- Pulpa polip (pulpitis kronika hiperplastika) merupakan
keadaan yang menyerang jaringan ikat pulpa yang
berproliferasi melalui perforasi pulpa dan mengisi kavitas didalam gigi dengan suatu polip berbentuk jamur dengan dihubungkan tangkai kekamar pulpa
-Pulpa polip mengandung sedikit serabut saraf sensoris dan
tidak sensitif.
- Dengan tekanan pengunyahan terjadi keratinisasi pada
epitel yang menutupi lesi ini.
- Hiperplasia inflamasi fibrosa mungkin tidak memiliki
potensi keganasan dan kekambuhan setelah dieksisi lokal.
-DD -> papiloma yaitu jari-jari epitel berlapis gepeng,
dengan bagian tegak dari jaringan ikat vaskuler.
Ditimbulkan oleh virus, merupakan gambaran sindroma dengan manifestasi ke organ lain.
HIPERPLASI PAPILAR PALATAL
-disebut juga Hiperplasia epitelial palatal atau palatal
papilomatosis.
- Lesi yang timbul pada palatum keras sebagai respon
terhadap iritasi kronis gigi tiruan.
- Biasa dikaitkan dengan denture stomatitis yang
disebabkan oleh infeksi kandida kronis -> lesi menjadi mrah dan tonjolan membengkak serta terbungkus rapat menyerupai permukaan buah berry yang sudah matang.
- Lesi gampang pecah , sering berdarah dan ditutup
eksudat keputihan yang tipis.
-Bila infeksi kandida disembuhkan, lesi akan berbeda
warnanya dari palatum dan dan terdiri dari tonjolan nodulair yang terbungkus rapat.
Gambaran Mikroskopis (Hiperplasi papila palatal)
-
Tidak ada invasi epiteldari submukosa dan tidak adaresorbsi tulang palatum
- Tidak memiliki potensi neoplastik
Terapi :
- Antijamur topikal akan mengeliminasi denture stomatitis
Granuloma piogenikum
- Suatu nodul kecil bertangkai, hemorargik dan sering
terjadi pada ginggiva dan memiliki tendensi yang kuat untuk kambuh kembali setelah dieksisi.
- Lesi biasa pada margin ginggiva, biasa dihubungkan
dengan kalkulus dan margin yang berlebihan dari restorasi gigi.
- Gambaran histologi : terdiri dari jaringan endotelial yang
berproliferasi, sebagian membentuk kanal yang masuk kejalinan yang vaskuler.
Terdapat sel-sel polimor dan sel radang kronis terdapat
diseluruh stroma yang edematous disertai pembentukan mikroabses, tetapi tidak ada pus.
- Lesi yang identik dengan keadaan ini adalah ginggivitis
kemerahan dan periodontitis pada kehamilan yaitu pregnancy epulis
Pregnancy epulis (lanj) :
- Prevalensi meningkat pada akhir kehamilan dan lesi
menyusut setelah kelahiran.
- Terjadi karena kadar estrogen yang bersirkulasi mencapai
puncaknya.
- Faktor etiologi penting adalah hormon, kebersihan mulut
yang jelek, dan iritasi lokal.
Terapi:
- Bila keadaan ginggiva sehat akan membaik sendiri tanpa
perawatan
- apabila ukuran lesi meluas, masa perdarahan dan
komplikasi dengan akut nekrotizing ulcerative ginggivitis perlu perawatan periodontal selama dan sesudah
HEMANGIOMA
Malformasi seperti tumor, terdiri dari suatu masa yang
mengalami disorganisasi dari pembuluh darah berlapis endotelium, terisi darah dan berhubungan dengan sistem pembuluh darah utama.
- Lesi menyerang semua permukaan mulut dan bagian
dalam seperti tulang rahang, kelenjar saliva, dan TMJ.
-Ada 2 jenis :
1. Karnevous -> td bagian berisi darah dan relatif besar. 2. Kapiler -> masa pembuluh darah berukuran seperti
kapiler dan berproliferasi.
- Lesi mudah berdarah bila terkena trauma.
- Bila terletak pada permukaan atau membran mukosa
mulut -> lesi terasa hangat dan berdenyut
- Terapi hemangioma perlu pertimbangan yang baik karena
kemungkinan perdarahan hebat. Perlu injeksi larutan
sklerotik( resiko menginduksi perubahan neoplastik). Atau terapi dengan radiasi untuk membuat lesi menjadi sklerotik (Kontraindikasi untuk anak-anak dan terjadi perubahan
neoplastik).
- Karakteristik hampir sama dengan hipertrofi ginggiva
LIMFANGIOMA
- Etiologi dan histologi sama dengan
hemangioma, tetapi pembuluh darah yang
abnormal terisi cairan jernih yang kaya protein
dan mengandung beberapa sel bukan darah.
- Lesi sering muncul di lidah, baik muncul sendiri
atau bersamaan dengan hemangioma. ->
penyebab dari makroglosia kongenital.
- Gambaran limfangioma yaitu glositis setempat
ANEURISMA KISTA TULANG
- Biasa terjadi pada mandibula
- Gambaran histologi menyerupai granuloma sel raksasa,
tetapi memiliki ruang vaskuler yang lebih menonjol disertai tanda-tanda perdarahan yang lama dan baru, trombosis dan hialinisasi pada ruang vaskuler.
- Tidak memiliki epitel , berasal dari hematoma
intraosseus.
- Terapi : kuretase beserta dindingnya dan pengisian
CHERUBISM
Lesi tumor pada rahang yang menyerang anak-anak.
-Pembengkakan bilateral pada mandibula(sering jg pada
maksila), masa alveolar intra oral yang menonjol, gigi hilang atau berpindah tempat.
-Gambaran dini limfadenopati submaksilaris
- Apabila terjadi di maksila mengakibatkan mata berputar
keatas.
- Perkembangan berjalan cepat , berlangsung beberapa
tahun dengan gambaran klinis yang beragam tergantung anatomi yang diserang.
- Ekspansi keanterior dan posterior menyebabkan kesulitan
dalam pengunyahan, bicara, menelan, dan respirasi.
- - Gambaran radiografis : Tampak radiolusen multilokuler,
multipel yang berbatas tegas di RA dan RB.
-Keadaan ini dimulai dari alveolar posterior dan daerah
ramus, kemudian menyebar ke anterior.
-Ukuran tidak teratur dan menyebabkan destruksi tulang
alveolar.
- Sejumlah gigi bergeser dan tidak erupsi, seperti terapung
pada daerah yang radiolusen’
- Secara histologisnya gambaran sama dengan granuloma
sel raksasa. Terdapat gambaran jaringan fibrous dan
kolagen dalam jumlah yang besar dari pada granuloma sel raksasa.
-Terapi :
Tergantung masing-masing individu sesuai derajat
manifestasi tumornya. Perawatan yang diusulkan
Perawatan aktif, pencabutan gigi di daerah yang terlibat, konturisasi dari lesi yang telah berekspansi secara bedah dan kuretase total.
- Banyak kasus cerubism yang sembuh spontan. - Terapi sinar merupakan kontraindikasi
Prognosa :
- Lebih baik jika mengenai satu rahang, terutama
mandibula.
KISTA RAHANG DAN TUMOR ODONTOGENIK JINAK 1. Kista-kista rahang
-> yaitu kavitas berlapis epitel dan berisi cairan dalam
tulang rahang dan jaringan lunak dari wajah
- Dapat menyebabkan pembengkakan intra oral dan ekstra
oral seperti tumor jinak
Radiolusensi unilokuler yang tidak disertai hilangnya
vitalitas pulpa. Lesinya kecil dan tidak mendesak jaringan permukaan
- Penetapan diagnosa : tanda-tanda klinis, historis,
radiografis, laboratoris
- Contoh kasus pada kista mandibula-> kista besar pada
mandibula , biasa terjadi pada ramus dankorpus, tidak ada hubungan dengan gigi apapun, tidak sepenuhnya berisi
Terapi :
1. Eksisi lokal dengan pengangkatan total dari lapisan
kista.
2. Marsupialisasi : kuret pada laps kista dengan menjahit
pada mukosa mulut dekat lubng yang dibuat.
3. Terapi bedah pada kista yang besar perlu diberi artifisial
bone untuk menstimulasi pembentukan fibrosa dan tulang.
AMELOBLATOMA
-Bertendensi untuk invasi lokal. Semua sifat dari epitelium
odotogenik.
- Dapat tumbuh cukup besar
- Prevalensi terbesar pada usia 20-50 tahun
- Terjadi pada rahang bawah, duapertiga pada daerah
ramus
- Gambaran mikroskopis :
-> suatu stroma fibrous dengan pulau-palau atau masa
epitelium yang berproliferasi
-> Folikuler, pleksiform, akantomatosa
-> Sel-sel basal, stalat retikulum, skuamosa Ameloblastoma folikuler ->
- cenderung menyerupai organ email dengan gambaran
epitelium gigi disebelah dalam.
- Bagian tengah pulau epitel mengandung jalinan sel
Ameloblastoma akantomatous ->
- metaplasia skuamosa dari sel epitel kedalam daerah
sentral
-Degenerasi kistik dan stroma.
Ameloblastoma pleksiform ->
-masa yang tidak beraturan dan untaian sel-sel ameloblas
atau sel basal.
- Degenerasi kistik bagian tengah
Terapi :
- kuretase dan eksisi dinding tulang kista
Adenomatoid odontogenik tumor:
- Lesi berkapsul yang jarang kambuh meskipun hanya
dilakukan kuretase .
- Biasa terjadi pada maksila dan bagian anterior
- Nodul terdiri dari masa yang khas dengan struktur
seperti duktus yang dilapisi sel basal atau sel kolumner dengan nukleus yang terletak ditepi.
- Terdapat kalsifikasi amorphus terlihat dalam gambran
AMELOBLASTIK ODONTOMA
- Jarang terjadi kalsifikasi
-Jaringan ameloblastikyang berhubungan dengan suatu
masa abnormal dari jaringan gigi yang terkalsifikasi sebagian
-Gambaran histologi mengandung email, dentin,
osteodentin, sementum, tulang
Califying Epitelial Dontogenic tumor
- Memperlihatkan kalsifikasi yang hebat, dan bersifat
infasif
- Terdiri dari masa epitelial polihedral dengan sedikit
stroma
- Sel eosinofil, pleomorfik dengan nukleus raksasa yang
multipel
- Lokasi sentral di rahang dengan ekspansi ke kortek - Irisan tumor berisi hialin , globulus yang terkalsifikasi -Terapi : Eksisi lokal
Tumor epitelial odontogenik lainnya
1. Ameloblastik fibroma
-> Tumor epitelial odontogenik dimana mariks email dan
dentin ada dalam beberapa derajat.
- Tumor odontogenik pada anak-anak, dengan gambaran
radiologis hampir sama dengan ameloblastoma, kecuali stromanya terdiri dari jaringan pulpa
- perkembangan kurang agresif
2. Komplek dan compound odontoma
=> Lesi berukuran kecil, tidak agresif , yang tersembunyi
tidak ada penampakan secara klinis
- Mengandung jaringan gigi yang sudah terkalsifikasi,
tetapi belum berdeferensiasi
Gambaran radiografis : gambaran radiopague dalam
ruangan yang jernih dikelilingi lamina dura yang berbatas tegas
3. Miksoma
-> Tumor yang terdiri dari jaringan ikat seluler yang sangat
longgar, mengandung sedikit kolagen dan substansi interselulair, dan kaya akan asam hialuronat.
- Sering terjadi pada tulang rahang, tumbuh dengan
lambat, tetapi invasif
- Biasa dijumpai pada anak-anak merupakan kondisi yang
KISTA KELENJAR SALIVA
1. Mukokel
- Lesi yang terjadi pada sisi sebelah dalam dari pipi dan
bibir merupakan gelembung mukosa kecil berisi mukos akibatri ekstravasasi dan akumulasi dari sekresi kelenjar minor dalam jaringan periduktus.
- Penyebab ; trauma, ekstravasasi dari sekresi yang
menyebabkan reaksi radang yang kuat dalam periduktus.
- Mayoritas akan ruptur selama pengunyahan dan sembuh
spontan
- Dilakukan eksisi jaringan terkena apabila terjadi
2. Mucous retention cyst
- Pembengkakan sebesar kacang polong dari duktus
kelenjar mukous dari permukaan faringeal lidah.
- Hampir sama dengan mukokel, terjadi pada kelenjar
saliva minor, tetapi jarang terjadi pada bibir bawah.
3. Kista Retensi ( Retention Cyst)
- Terjadi pada kelenjar submandibularis dan submaksilaris - Biasa disebut Ranula , terpendam dalam jaringan
didaerah leher sampai terjadi pembengkakan yang pucat di dasar mulut berisi cairan hijau kebiruan
- Pada pengangkatan yang tidak bersih akan menyebabkan
3. Branchial cleft cyst
- Ditandai dengan epitelium berlapis gepeng dikelilingi oleh satu
lapis nodulus limfoid.
- Lesi pada kelenjar parotis akibat degerasi kistik dari epitelium
kelenjar saliva yang terperangkap dalam nodulus limfoid selama perkembangan
4. Stomatitis nikotina
- Pembengkakan nodulair dari kelenjar saliva minor pada palatum
posterior
- Lesi yang ditemukan pada perokok berat
-Ditandai dengan pembengkakan dan blokade terhadap kelenjar
tersebut, dengan sumbat kecoklatan dari debris kelenjar saliva yang ternoda oleh kalkulus.
- Lesi nodulair mengandung elemen hiperkeratosis dan akantosis,
metaplasia skuamos dari duktus dan terjadi sialadenitis kronis
- Lesi mengalami regresi dengan berhentinya kebiasaan merokok - Lesi ini mungkin salah satu tanda precancer
4. Necrotizing sialometaplasia
- Lesi ukceratif yang jinak dari kelenjar saliva minor pada
palatum keras.
- Lesi ini berkembang dengan ccepat dan sembuh spontan
dalam waktu 6-12 minggu.
- Terjadi pada usia 40-60 tahun, lebih sering terjadi pada
laki-laki.
- Terjadi metaplasia skuamos dan nekrosis jaringan hanya
pada duktus dan lobulair kelenjar saliva.
5. Sjogren’s Syndrom
- Pembesaran cepat dari kelenjar parotis atau kelenjar
saliva mayor lainnya, akibat proses autoimun yang menyerupai tumor
-Terjadi perubahan limfomatosis maligna pada kelenjar
saliva.
-
TOMOR JINAK KELENJAR SALIVA
- Diagnosa untuk tumor jinak atau ganas didasarkan pada
riwayat pasien, palpasi, tanda dan gejala klinis, sialografi, radiosotop scan dan biopsi
-Tumor-tumor ganas menunjukkan: 1. Tidak ada dominasi jenis kelamin 2. Terjadi pada usia diatas 50 tahun
3. Tanda dan gejala klinis : rasa sakit, pertumbuhan
mendadak, paralisis nervus facialis, konsistensi keras, batas tidak jelas, dan infiltrasi ke jaringan sekitar
- Paling sering terjadi pada kelenjar parotis 80%, klj
1. Adenoma Pleomorfik
- Disebut juga mixed salyivary tumor
- terjadi perubahan induktif dalam stroma jaringan ikat
yang ditimbulkan oleh sel mioepitel neoplastik dari tumor.
- kriteria histologi blm begitu jelas , biasanya terjadi
perubahan nuklear, invasi hematogenesis, limfatik atau neural, lokal nekrosis dan infiltrasi periferal
- Beberapa kasus menyerang n.facialis sehingga
menyebabkan paralisis otot facialis
- Terapi dengan pengangkatan lobulus kelenjar yang
2, Adenoma nonmorfik
- Neoplasma epitelial kelenjar saliva yang tidak ada
perubahan induktif dala stroma
- Biasanya jinak
- Gambaran histologi terdiri dari gambaran proleferasi
epitel berlapis tiga dalam dinding kista.
-struktur vilous terdiri dari epitel 2lapis dan 1 jaringan
limfositik dengan pusat-pusat germinal.
-
TUMOR JINAK MULUT YANG DIINDUKSI VIRUS
- Papiloma, keratoakantoma, fokal epitelial hiperplasia,
warts (veruka vulgaris)
-warts ditandai dengan kumpulan lesi, bila terjadi pada
permukaan yang berkeratinisasi, lesi juga akan mengalami keratinisasi dengan baik dan menyerupai kutil.
- Karena mengganggu penampilan dilakukan eksisi lokal
dengan elektrokoagulasi
- Hiperplasia epitelial fokal ditandai sejumlah papul lunak
yang terdistribusi di seluruh mukosa mulut :
-> gambaran histologis menunjukkan akantosis nodulair
nondiskeratotik yang merupakan dasar dari papul, dan infiltrasi subepitelial