• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Swot Provider Axis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Swot Provider Axis"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT PROVIDER AXIS

ANALISIS SWOT PROVIDER AXIS

(Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan,

(Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan,

Ancaman)

Ancaman)

Daniel Start dan Ingie Hovland Daniel Start dan Ingie Hovland

Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang

Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik.klasik. Dengan

Dengan

menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan

ekternal dan

ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkir

memperkirakan cara akan cara terbaikterbaik

untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini

untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong paramenolong para perencana apa yang bias

perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja

dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.yang perlu diperhatikan oleh mereka. Outline Proses Rinci

Outline Proses Rinci

Kerangka SWOT – sebuah matrix dua

Kerangka SWOT – sebuah matrix dua kali dua – sebaiknya dikerjakankali dua – sebaiknya dikerjakan dalam suatu kelompok

dalam suatu kelompok

yang terdiri dari anggota kunci tim atau

yang terdiri dari anggota kunci tim atau organisasi. Pertama, pentingorganisasi. Pertama, penting untuk diketahui dengan jelas

untuk diketahui dengan jelas

tentang apa tujuan perubahan kunci, dan

tentang apa tujuan perubahan kunci, dan terhadap tim atau organisasiterhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan

apa analisis SWOT akan

dilakukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, dilakukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, mulailah dengan

mulailah dengan brainstorm

brainstorming gagasan, dan ing gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dankemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas dalam diskusi.

diperjelas dalam diskusi. Perkiraan mengen

Perkiraan mengenai ai kapasitas interkapasitas internal dapat membnal dapat membantu mengidentiantu mengidentifikasifikasi dimana posisi

dimana posisi

sebuah proyek atau o

sebuah proyek atau organisasi saat irganisasi saat ini: sumberdayni: sumberdaya a yang dapat segerayang dapat segera dimanfaatkan dan

(2)
(3)

masalah yang bel

masalah yang belum juga dapat dium juga dapat diselesaikan. Dengselesaikan. Dengan an melakukan hal imelakukan hal inini kita dapat

kita dapat mengidentifi

mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya baru, kasi dimana/kapan sumberdaya baru, keterampilketerampilan an atauatau mitra baru akan

mitra baru akan

dibutuhkan. Bila berpikir tentang kekuatan,

dibutuhkan. Bila berpikir tentang kekuatan, perlu memikirkan tentangperlu memikirkan tentang contoh-contoh

contoh-contoh

keberhasilan yang nyata dan apa

keberhasilan yang nyata dan apa penjelasannya.penjelasannya.

Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk memikirkan isu-isu di Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk memikirkan isu-isu di atas antara lain:

atas antara lain: • Saat ini

• Saat ini jenis pengaruh kebijakan apa yang dapat jenis pengaruh kebijakan apa yang dapat dikerjakan olehdikerjakan oleh organisasi/p

organisasi/proyek royek kitakita

dengan sangat terbaik? Dimana kita

dengan sangat terbaik? Dimana kita mengalami sukses terbesar?mengalami sukses terbesar?

• Jenis keterampilan dan kapasitas mempengaruhi kebijakan apa yang • Jenis keterampilan dan kapasitas mempengaruhi kebijakan apa yang kita miliki?

kita miliki?

• Di bidang apa staff kita dapat memanfaatkan dengan sangat efektif  • Di bidang apa staff kita dapat memanfaatkan dengan sangat efektif  keterampilan dan

keterampilan dan kapasitasnya? kapasitasnya?

• Siapa saja mitra terkuat k

• Siapa saja mitra terkuat kita dalam mempengaruhi kebijakita dalam mempengaruhi kebijakan?an? • Kapan mereka telah

• Kapan mereka telah bekerja bersama kita untuk melakukan dampakbekerja bersama kita untuk melakukan dampak kebijakan? 2

kebijakan? 2 • Apa yang

• Apa yang dianggap karyawan sebagai kekuatan dan kelemahan utama?dianggap karyawan sebagai kekuatan dan kelemahan utama? Mengapa?

Mengapa?

Apa pendapat mereka yang berada

Apa pendapat mereka yang berada diluar organisasi?diluar organisasi? Sebuah perkiraan tentang lingkungan eksternal

Sebuah perkiraan tentang lingkungan eksternal cenderung difokuskancenderung difokuskan pada apa yang terjadi

pada apa yang terjadi

di luar organisasi atau pada bidang

di luar organisasi atau pada bidang yang belum mempengaruhi strategiyang belum mempengaruhi strategi tetapi dapat saja

tetapi dapat saja

mempengaruhi strategi – baik secara

(4)

Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang

Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perluperlu mempertim

mempertimbangkan baik bangkan baik faktor internalfaktor internal

maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bilabila kita bekerja dalam

kita bekerja dalam kelompok-kelo

kelompok-kelompok kecil (gagasan mpok kecil (gagasan yang baik bila yang baik bila kelompokmkelompokmu lebihu lebih besar dari delapan orang).

besar dari delapan orang).

Kembali ke pleno, buatlah ranking kekuatan-kekuatan dan Kembali ke pleno, buatlah ranking kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang paling

kelemahan yang paling

penting (mungkin dengan symbol: ++, + dan o).

penting (mungkin dengan symbol: ++, + dan o). Dalam kelompok yangDalam kelompok yang lebih besar peserta

lebih besar peserta

mungkin suka menentukan skornya sendiri, mungkin dengan mungkin suka menentukan skornya sendiri, mungkin dengan menggunakan

menggunakan sticky sticky dots.dots.

Hasilnya kemudian dapat didiskusikan dan diperdebatkan. Hasilnya kemudian dapat didiskusikan dan diperdebatkan. Sangat penting agar kita memperhatikan aksi dan solusi apa

Sangat penting agar kita memperhatikan aksi dan solusi apa saja yangsaja yang dapat

dapat muncul. muncul. AkhiriAkhiri

dengan diskusi yang berorientasi pada aksi. Bagaimana dengahn dengan diskusi yang berorientasi pada aksi. Bagaimana dengahn berdasarkan kekuatan

berdasarkan kekuatan

kelompok dapat membangun untuk memajukan sasaran dan

kelompok dapat membangun untuk memajukan sasaran dan strategi kita?strategi kita? Apa yang dapat

Apa yang dapat

dimasukkan dalam strategi untuk meminimallkan kelemahan kita? Dan dimasukkan dalam strategi untuk meminimallkan kelemahan kita? Dan seterusnya.

seterusnya.

Analisis SWOT adalah sebuah instrumen yang beraneka guna, yang

Analisis SWOT adalah sebuah instrumen yang beraneka guna, yang dapatdapat digunakan

digunakan

berkali-kali pada berbagai tahap proyek; membangun sebuah telaah ataui berkali-kali pada berbagai tahap proyek; membangun sebuah telaah ataui untuk pemanasan

untuk pemanasan diskusi sebel

diskusi sebelum membuat pum membuat perencanaan. Instrumerencanaan. Instrumen ini en ini dapat diterapkandapat diterapkan secara luas, atau

secara luas, atau

sub-komponen yang kecil (bagian dari strategi) dapat dipisahkan agar kita sub-komponen yang kecil (bagian dari strategi) dapat dipisahkan agar kita dapat melakukan

dapat melakukan

analisis yang mendetil. SWOT sering menjadi pelengkap yang berguna analisis yang mendetil. SWOT sering menjadi pelengkap yang berguna ketika melakukan

ketika melakukan Analisis

Analisis Pemangku KepentiPemangku Kepentingan. Kedua ingan. Kedua instrumen innstrumen ini i adalahadalah pendahuluan yang baik

(5)

sebelum melakukan Force Field Analysis dan Influencing Mapping.

Analisis SOSTAC Pada Kartu AXIS

Analisis SOSTAC Pada Kartu AXIS 1. Pendahuluan

Persaingan usaha bidang operator seluler cukup ketat, dengan munculnya beberapa operator baru yang lahir, dan mampu tetap eksis dan bertahan merebut pelanggan. Suatu perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia yang tek pernah terbayangkan sebelumnya. Sebuah revolusi besar di bidang komunikasi, dan semakin cepatlah globalisasi dan tiada batas antara wilayah dan Negara.

Munculnya persaingan itu telah melahirkan berbagai macam persaingan yang sehat maupun tidak sehat. Perang harga terus terjadi, diikuti

inovasi-inovasi tentang fitur layanan bagi pelanggan. Pelanggan banyak mendapatkan pilihan, dan saatnyalah bahwa pembeli atau konsumen adalah raja. Sehingga operator seluler saat ini harus memanjakan pelanggannya agar tidak ditinggalkan pelanggan menuju operator lainnya.

Makin banyak operator seluler, alternatif layanan telekomunikasi makin beragam. Operator seluler baru melakukan validasi terhadap 30 persen pelanggan seluler di seluruh Indonesia. Dari 106.701.141 pelanggan yang tercatat baru 32.491.599 orang yang memiliki data benar. Demikian

laporan terakhir yang dirilis Ditjen Postel Depkominfo di Jakarta, Jumat (1/8). Angka tersebut merupakan hasil pengecekan lapangan terhadap verifikasi dan validasi kartu prabayar, baik layanan telekomunikasi seluler dan maupun FWA (Fixed Wireless Access) yang dilaporkan semua

operator. (Pulsa Murah, 2008)

Direktorat jendral Pos dan telekounikasi menyatakan dari 50.548.000 pelanggan Telkomsel, baru 11,27 persen tervalidasi atau sekitar

5.700.000 orang sampai 30 Juni 2008. Sedangkan Indosat menjadi operator dengan tingkat validasi pelanggan pra bayar tertinggi yaitu 85,59 persen, dari 25.750.628 pelanggan, tervalidasi 22.040.881

pelanggan sampai 31 Maret 2008. Sampai 30 Juni 2008, pelanggan XL baru 0,6 persen yang tervalidasi atau baru 13.667 pelanggan dari

(6)

22.423.262 dan merupakan tingkat validasi terkecil dibandingkan operator lain.(Pulsa Murah, 200 8)

AXIS (Natrindo Telepon Seluler) baru memvalidasi 15,5 persen

pelanggannya yaitu 92.097 orang dari 591.990 pelanggan sampai 12 Juli 2009. Sementara PT Huchinson CPT telah memvalidasi 78,5 persen

pelanggan yaitu ada 2.520.627 orang dari 3.209.196 pelanggan. Mobile-8 baru melakukan validasi terhadap 58,4 persen pelanggannya yaitu

1.798.458 dari 3.078.569 teregistrasi, dan total pelanggan mereka sebanyak 3.772.079. Sementara dari 504.330 pelanggan Sampoerna Telecom, telah tervalidasi 80 persen atau 325.869 pelanggan dan Smart Telecom telah memvalidasi 80 persen pelanggan atau 403.464 pelanggan dari 504.330.

Untuk pengguna ponsel nirkabel terbatas (FWA), baru tervalidasi sekitar 61 persen atau sebanyak 7.230.700 orang dari 11.824.024 total

pelanggan dari tiga operator yaitu Indosat, Telkom dan Bakrie Telecom. Sebanyak 90 persen pelanggan Starone Indosat atau 616.139 orang tervalidasi dari 677.163 pelanggan.

Sedangkan Flexi Telkom telah memvalidasi 81,7 persen atau 5.470.940 orang dari total 6.690.198 pelanggan. Bakrie Telecom baru memvalidasi 25,6 persen pelanggan Esia atau 1.143.621 orang dari 4.456.663 orang. Dalam siaran pers tersebut, Direktorat jendral Pos dan telekomunikasi menghimbau kepada para pengguna jasa telekomunikasi seluler dan FWA untuk memberikan data registrasi yang benar dan valid, karena Peraturan Menteri Kominfo No. 23/M.KOMINFO/10/2005 tentang Registrasi

Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi. Pasal 4 Ayat (6) menyebutkan, bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi wajib menonaktifkan nomor pelanggan jasa telekomunikasi yang terbukti atau diketahui

menggunakan data sebagaimana dimaksud ayat (2) dalam bentuk

identitas palsu atau tidak benar atau identitas milik orang lain tanpa hak atau tanpa seizin orang yang bersangkutan. (Pulsa Murah, 2008)

Persaingan seluler begitu tajam seperti data di atas memunculkan

berbagai persaingan yang sehat maupun tidak sehat. Permasalahan itu muncul juga dalam Perusahaan Seluler AXIS saat ini. Berita paling

kontroversial menjelang akhir bulan, sudah pernah dengar operator baru AXIS atau malahan sudah memakai secara gratis GPRS 100mb, yang membuat terkejut ternyata AXIS mendapat Isu disponsori oleh Gereja

(7)

Penyembah Setan.

Benarkan AXIS ini adalah disponsori oleh gereja penyembah Setan, angka 6 di daftar tarif itu menandakan angka setan 666 dan Siapakah gereja setan itu ?, Dari beberapa fakta yang ada AXIS ini merupakan perusahaan yang telah diakuisisi oleh Saudi Telecom dan sebuah perusahaan

Malaysia. AXIS ini sebelumnya bernama NTS (Natrindo Telecom Selular) menurut kabar dari detik.com frekuensinya mau di cabut lantaran tidak digunakan sepenuhnya.

AXIS didukung oleh dua operator terkemuka di Asia, yakni Saudi Telecom Company (STC), penyedia layanan telekomunikasi nasional yang berbasis di Arab Saudi; dan Maxis Communications, penyedia layanan

telekomunikasi terbesar di Malaysia. Kedua investor utama kami bertekad untuk menanamkan modal dan memberikan kontribusi penuh bagi

pembangunan dan pengembangan industri telekomunikasi di Indonesia. Didirikan pada tahun 1998, Saudi Telecom Company (STC) menyediakan layanan komunikasi lengkap seperti telepon tetap dan bergerak, internet, dan layanan data. Perusahaan ini beroperasi melalui empat anak

usahanya (Alhatif, Aljawal, Saudi Data, and Saudinet) dan adalah satu-satunya penyedia layanan telepon tetap, data, dan internet di Arab Saudi.

Pada tahun 2005, pemerintah Arab Saudi mengurangi sahamnya di perusahaan tersebut dengan menawarkan 30 persen ekuitas kepada publik. Pada triwulan ketiga 2006, STC sudah menguasai sekitar 71 persen pangsa pasar di Arab Saudi. Saat ini kapitalisasi pasar STC telah mencapai sekitar US$40,5 milliar.

Maxis Communications adalah perusahaan penyedia telekomunikasi

terbesar di Malaysia, yang memiliki investasi di industri telekomunikasi di India dan Indonesia. Maxis menyediakan layanan telepon seluler dan

tetap, serta layanan gateway internasional. Per tanggal 31 Maret 2007,  jumlah total pelanggan telepon seluler Maxis di Malaysia mencapai 8,5  juta (menunjukkan pangsa pasar sebesar 41,5%). Maxis mencatat

pendapatan sebanyak RM 6,96 milliar dan EBITDA sebesar RM 3,76 milliar pada tahun fiskal yang berakhir 31 December 2006.

Entah terkait dengan launching-nya operator telepon GSM AXIS di Jakarta atau tidak, belakangan ini tersebar isu tidak sedap mengenai AXIS, yaitu bahwa AXIS adalah kartu setan. Kabar ini menyebar melalui SMS, forum

(8)

diskusi internet, dan juga komentar-komentar di blog.

AXIS telah menunjuk Ericsson untuk mendorong program perluasan

 jaringannya secara nasional. Ericsson akan membangun jaringan AXIS di Jakarta, Banten, Sumatera serta membangun sekitar 2.100 BTS.

Teknologi yang akan diimplementasikan Ericsson meliputi GSM, 3G, radio access, serat optik dan transmisi microwave. Termasuk dalam kerjasama ini adalah layanan managed services hingga tahun 2010 yang mencakup dukungan teknis dan operasional jaringan.

Ericsson juga akan membantu AXIS dalam mengelola dan

mengoperasikan jaringan AXIS di daerah-daerah tersebut termasuk pengoperasiannya di lapangan serta dukungan layanan lainnya.

Erik Aas, Presiden Direktur dan CEO AXIS mengatakan, Ericsson telah menjadi salah satu mitra utama AXIS mulai dari awal peluncuran

layanannya. “Mitra strategis seperti Ericsson adalah kunci dari

keberhasilan AXIS untuk mewujudkan misinya menjadikan layanan komunikasi terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” 

Sementara Bengt Thornberg, President Ericsson Indonesia berpendapat, keputusan AXIS untuk mempererat kemitraan ini adalah suatu hal yang sangat penting bagi Ericsson Indonesia. “Bukan hanya karena ini adalah kelanjutan dari kerja sama yang sudah berlangsung, tetapi juga jejak langkah perluasan jaringan tercepat ke daerah-daerah yang sedang

berkembang di seluruh Indonesia,” tandasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detik INET, Senin (27/10/2008).

Perkembangan AXIS yang merupakan perusahaan telephon seluler yang bergerak di bidang operator seluler menghadapi berbagai macam

tantangan, ancaman, hambatan, dan berbagai rintangan dalam

persaingan Industri telekomunikasi yang berkembang cepat di Indonesia. Namun sampai September 2008 target Axis belum dapat tercapai seratus persen hanya 62,5 % dari target yang ditentukan. Hal ini akibat dari

berbagai kendala yang ada. Oleh karena itu perlu langkah-langkah

strategis yang harus dicapai oleh AXIS dalam mencapai target. SOSTAC (Situations Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control) merupakan pendekatan komunikasi modern yang akan digunakan dalam pendekatan analisis dalam menghadapi kasus-kasus dari AXIS. Terutama dalam target pemasaran yang akan dicapai.

(9)

2. Rumusan Masalah

Target Pemasaran dalam penjualan produk terutama dengan menggunakan Marketing Mixed, yaitu dengan berbagai analisis

pendekatan dalam menghadapi hambatan dan tantangan dapat dilakukan sebuah analisis yang tepat.

1.Apakah Model pendekatan SOSTAC dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh AXIS?

2.Bagaimana Model Pendekatan SOSTAC dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh AXIS dalam hal Managemen dan Marketing?

3.Seberapa Efektifkah model SOSTAC dalam mengatasi persoalan marketing?

4.Kapankan Model SOSTAC dapat dilakukan dan dilaksanakan dalam

model marketing untuk memperoleh hasil sesuai target yang ditentukan? Pendekatan dalam manajemen dan komunikasi ini dilakukan agar

diperoleh target perusahaan sesuai yang diinginkan dengan berbagai persoalan yang muncul.

3. Landasan Teori

3.1 Definisi model SOSTAC.

SOSTAC adalah singkatan atau ringkasan tahapan-tahapan proses strategi pemasaran oleh Paul R. Smith (1990). SOSTAC terdiri dari : 1.Situation Analysis. (Analisis Situasi) yang mana terdiri dari SWOT Analysis, PEST Analysis, Marketing Mix(bauran kebijakan) dan

Competitive Position (posisi persaingan).

2.Objectives. (obyektif) Kemana kita akan pergi (Where do we want to go)? Terdiri dari : Ashridge Mission Model, 5 P’s Model, SMART.

3.Strategy(strategi). Bagiamana kita mendapatkanya (How are we going to get there)? Terdiri dari : Market Segmentation (sekmentasi pasar) dan Positioning.

4.Tactics (taktik). Yang lebih detail dari strategi. Berupa Tools (alat) dan Komunikasi (Communication).

5.Actions (aksi) . Implementasi, pengambilan perencanaan kerja dalam Action Plan (perncanaan aksi) . Terdiri dari RACI Model, CSFs dan, KPIs 6.Control(pengawasan). Track progress melalui pengukuran (measuring), pengawasan (monitoring), pengecekan (reviewing), penempatan

(10)

Management) dan Blanced Scorecard.

Keunikan metode SOSTAC adalah sederhana (simplicity). Pendekatan adalah memenuhi tahapan secara bersama-sama dalam menciptakan perencanaan pemasaran (marketing plan). Terdiri dari 5 C’s of Marketing Strategy (strategi pemasaran 5C), Feasibility Study (studi kelayakan), VMOST dan Customer Relationship Management (manajemen hubungan dengan paelanggan).

3.2. SWOT

Merupakan analisis dari Strength (kekuatan) , Weakness (Kelemahan), Oportunity (Peluang) dan threat (Ancaman). Merupakan analisis

manajemen yang berdasarkan pada kepekaan terhadap lingkungan manajemen terutama marketing atau pasar.

Strength (Kekuatan) adalah berupa modal, kemampuan sumber daya manusia, teknologi, jaringan, dan brand image tau merek yang dimiliki merupakan kekuatan yang dibutuhkan perusahaan dalam

mengembangkan diri dalam mencapai target atau sasaran.

Weakness (kelemahan) adalah berbagai macam kelemahan yang dimiliki perusahaan, seperti isu-isu negative yang muncul, jaringan yang

terbatas, tenaga pemasaran yang masih kurang mengakar dalam

 jaringan, serta kelemahan-kelemahan lain yang memungkinkan untuk menjadi kendala dalam meningkatkan target atau sasaran yang harus dicapai.

3.3 PEST

PEST analysis adalah merupakan pola kerja dan strategi konsultan menggunakan pengamatan lingkungan makro eksternal (scan the external macro-environment) dalam setiap operasi perusahaan. PEST adalah singkatan dari : Political, Economic, Social and Technological (Politik, ekonomi, sosial da teknologi)

PEST factors merupakan sebuah aturan main yang penting dalam strategi menciptakan peluang nilai kreasi. Meskipun bahasa selalu diluar kontrol dari perusahaan dan harus normal terdiri dari kesempatan atau peluang lain. Bersama macro-economical factors (factor makro ekonomi) dapat berbeda tiap continental, negara atau suatu tempat, juga biasanya analisis PEST seharusnya dicitrakan tiap negara. Berikut ini terdapat

(11)

contoh dari tiap faktor-faktor tersebut :

1.Political (incl. Legal) /Politik (memasukkan hukum)

Penelitian berjenjang Kebijakan lingkungan dan proteksi, pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan pemerintah.(Environmental regulations and protection Economic growth Income distribution Government

research spending) 2.Economic (ekonomi)

Kebijakan pajak, suku bunga dan moneter, kependudukan, tingkat pertumbuhan penduduk, pembagian usaha industri berfokus pada

teknologi. (Tax policies Interest rates & monetary policies Demographics, Population growth rates, Age distribution Industry focus on technological effort )

3.Social (Sosial)

Kebijakan perdagangan internasional dan retriksi pemerintah, perlindungan tenaga kerja, mobilitas sosial, penemuan dan

pengembangan kontrak baru. Pemberdayaan hkum, perlindungan konsumen. Kebijakan pengangguran, merubah gaya hidup, tingkat transfer teknologi, Hukum perburuhan, pajak tenaga kerja dan pengembangan perilaku semangat wira usaha. (International trade

regulations and restrictions, Government spending Labor / social mobility, New inventions and development, Contract enforcement law Consumer protection, Unemployment policy, Lifestyle changes Rate of technology transfer, Employment laws Taxation Work/career and leisure attitudes Entrepreneurial spirit)

4.Technological (teknologi)

Siklus hidup dan kecepatan dari perkembangan teknologi, organisasi

pemrintah, tingkat perubahan perilaku pendidikan pengunaan energi dan biaya. Kebijakan persaingan, tingkat inflasi, fase perubahan dalam

teknologi informasi, tingkat stabilitas politik dari siklus bisnis, jaminan kesehatan dan kesejahteraan, naluri dari pengamanan perubahan dalam internet, kebijakan perlindungan kepercayaan konsumen, keyakinan hidup, kondisi teknologi yang dalam situasi bergerak. (Life cycle and speed of technological obsolescence Government organization / attitude Exchange rates Education Energy use and costs. Competition regulation Inflation rates Fashion, hypes (Changes in) Information Technology Political Stability Stage of the business cycle Health consciousness & 

(12)

welfare, feelings on safety (Changes in) Internet , Safety regulations Consumer confidence Living conditions (Changes in) Mobile Technology ) Melengkapi PEST Analysis adalah relatif sederhana dan dapat dikerjakan melalui pelatihan (via workshops) menggunakan teknik wawancara

(brainstorming). Penggunaan dari PEST analysis bisa bermacam-macam dari perusahaan dan strategi perencanaan, perencanaan pemasaran,

pengembangan usaha dan produksi, dan catatan penelitian (company and strategic planning, marketing planning, business and product

development, dan research reports.)

Varian dari PEST Analysis selalu seperti SLEPT Analysis (plus Legal) or the STEEPLE Analysis: Social/demographic (sosial/kependudukan),

Technological(teknologi), Economic(ekonomi),

Environmental(lingkungan)/ natural(alam) , Political(politik), Legal

(hukum) dan Ethical factors(factor etik). Juga Geographical factors (factor geografi) adalah signifikan.

3.4 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Menggambarkan model Marketing Mix (juga dikenal dengan 4 P dapat digunakan oleh tenaga marketing merupakan alat yang banyak digunakan dalam strategi pemasaran. Marketing managers (manajer pemasaran) menggunakan metode ini untuk menggerakkan atau mendorong secara optimal dari target yang telah ditentukan agar tercapai dari berbagai variables yang dijalankan. Adalah penting memahami prinsip-prinsip

Marketing Mix (bauran kebijakan) sebagai variabel kontrol. Marketing Mix (baurna kebijakan) disesuaikan dengan dasar frekuensi pertemuan

dibutuhkan untuk mengubah sejumlah target dan lingkungan pemasaran yang treus bergerak secara dinamis.

1.Product(barang)

Sejarahnya, pemikirannya adalah produksi barang akan sendirinya

meskipun adalah prosduk yang kurang baik setiap hari lebih tinggi dalam pasar kompetitif. Plus adalah berupa hukum yang dibawa oleh pelanggan lebih baik untuk dikirim produk kembali yang jelek tersebut. Berbagai macam pertanyaan dari barang akan bekerja pada organisasi yang

diciptakan yang dibutuhkan konsumen. Mendefinisikan karakteristik dari produk atau jasa yang dilihat dan dibutuhkan pelanggan. Memfungsikan ; Quality (kualitas); Appearance; Packaging(kemasan); Brand (merek);

(13)

Service(jasa); Support(pendukung); dan Warranty(garansi).

2.Price (Harga)

Berapa harga yang diinginkan pelanggan untuk dibayar harus

dipertimbangkan. Disini terdiri dari strategi harga tidak menjadi masalah. Kejadian jika anda memilih tidak menjawab hanya uang untuk barang dan jasa, anda harus merealisasikan bahwa sebuah keputusan penting dan bagian dari stategi harga (pricing strategy). Meskipun harga pesaing adlah lebih lama dipilih, pelanggan selalu kelihatan sensitive untuk

potongan harga dan harga kusus. Price (harga) juga memiliki sisi

irasional, tidak selalu harga mahal barang nya baik. Persaingan Permanen dari harga dari berbagai macam perusahaan tidaklah sangat dekat

dengan sensitifitasnya. Daftar Harga berupa Discounts(potongan); Financing(keuangan) ; Leasing Options; dan Allowances.

3.Place (Tempat)

Kemampuan untuk memilih tempat yang tepat, seperti waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat. Barang akan berubah nilainya di tempat yang berbeda. Seperti internet dan telefon genggam. Lokasi, Logistik; anggota  jaringan; Jalur motivasi, Pasar, Tingkat pelayanan, Internet, dan Mobil.

4.Promotion (Promosi)

Bagaimana memilih target kelompok dalam organisasi dan produksinya. Mengeluarkan semua kekuatan senjata tempur pemasaran yaitu

advertising (pengiklanan), selling(penjualan), sales

promotions(propaganda penjualan), Direct Marketing (penjualan langsung), Public Relations(kehumasan), dan lain-lain. Sisi lain 3 P

memiliki kelemahan dari pengertiannya pasar saat ini , Promosi menjadi lebih penting Promosi untuk memfokuskan diri pada

Advertising(pengiklanan) ; Public Relations(kehumasan) ;

Message(pesanan); Direct Sales(penjualan langsung); Sales(penjualan); Media(media); dan Budget(penganggaran).

(14)

hanya kepuasan dan kebutuhan pelanggan dengan target pasar, tetapi keterkaitan untuk memaksimalkan kinerja organisasi. Yang memasukkan berbagai bagian sejumlah dari Promosi untuk 4P sampai 5P dalam model Marketing Mix(bauran kebijakan).

3.5 Competitive Position (Posisi Persaingan)

Menggambarkan Posisi persaingan dari tingkat relatif dominan sebuah perusahaan dalam pasar membandingkan dengan kompetitor.

Contohnya , Sebuah perusahaan memiliki target sebagai pemimpin pasar (market leader), atau tumbuh dari posisi ketiga menjadi dua, dalam pasar untuk penjualan pisang.

Juga, bisa diindikasikan dalam tingkat pasar sebagai market leader,

challenger, follower atau niche player. Atau mengekspresikan prosentase pangsa pasar.

3.6 Management Berdasarakan Sasaran. (MBO)

Deskripsi MBO menerangkan secar obyektif dari setiap tenaga kerja dan membandingkan dan langsung selalu menggambarkan kineyang obyektif  yang diatur. Peningkatan kinerja organisasional dengan menerapkan

sasaran organisasi dengan obyektif dari subordinat melalui Organisasi. Idealya, tenaga kerja memiliki kekuatan yang memasuk diidentifikasi secara obyektif, tepat dan lengkap, dan sebagainya.

MBO memasukkan trak dari proses dan hasil yang diperoleh secara

obyektif. Management by Objectives pertama kali dikenalkan oleh Peter Drucker (1954) dalam bukunya berjudul “The practice of 

Management/manajemen dalan Praktek”.

Prinsip Management by Objectives (manajemen berdasarakan sasaran) adalah :

Melalui tujuan organisasi (Cascading of organizational goals and

objectives), Spesifikasi sasaran bagi anggota (Specific objectives for each member), membuat keputusan yang partisipatif (Participative decision making), periode waktu eksplisit (Explicit time period), dan evaluasi kinerja dan menghasilkan umpan balik (Performance evaluation and provide feedback).

Management by Objectives (manajemen berdasrkan sasaran) juga

mengitruduksi metode SMART untuk mengecek validitas dan obyektifitas. Yaitu : kusus (Specific), terukur (Measurable), prestasi (Achievable),

(15)

nyata (Realistic), dan hubungan waktu (Time-related).

Tahun 1990-an , Peter Drucker mengambil pengaruh dari metode

manajemen organisasi kedalam perspektif, dimana ia berkata “It’s just another tool. It is not the great cure for management inefficiency.

Management by Objectives works if you know the objectives, 90% of the time you don’t.” (tidak hanya satu-satunya alat. Yang tidak lebih besar untuk manajemn yang tidak efisien. Manajemen berdasarkan sasaran bekerja jika kita tahu sasarannya, 90% dari waktu bukan.

4. Gambaran Umum dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum tentang AXIS

PT Natrindo Telepon Seluler selaku pemegang merek AXIS merupakan operator penyedia layanan seluler GSM dan 3G di Indonesia yang

menawarkan layanan komunikasi yang inovatif dan ekonomis. AXIS mulai beroperasi di Jawa dan Sumatera, dan saat ini sedang gencar

mengembangkan jaringan 2G dan 3G-nya ke beberapa wilayah lain di Indonesia.

Logo AXIS mencerminkan aspirasi yang melambangkan kemajuan dan perubahan. Tekad AXIS adalah agar seluruh pelanggan dapat menikmati manfaat penuh dari layanan komunikasi bergerak untuk meningkatkan kinerja dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

AXIS didukung oleh dua operator terkemuka di Asia: yaitu Saudi Telecom Company, penyedia layanan telekomunikasi nasional Arab Saudi; dan Maxis Communications Berhad, penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Malaysia. Kedua investor utama AXIS bertekad memberikan kontribusi penuh bagi pengembangan industri telekomunikasi di Indonesia.

AXIS yakin bahwa yang terpenting bukan hanya “apa yang bisa di lakukan” tetapi juga “bagaimana melakukannya”. Tekad untuk selalu mengutamakan tanggung jawab dalam pekerjaan kami. Dimana pun berada, kami berkewajiban untuk menjalankan usaha dengan integritas, seperti yang tertera dalam Code of Conduct (kode etik) dan nilai-nilai perusahaan kami.

AXIS bangga menjadi sebuah korporasi yang bertanggung jawab. Tanggung jawab sosial perusahaan ini melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas dan komunitas setempat. AXIS berkomitmen untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat dan

(16)

mendukung cita-cita pemerintah untuk kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia.

AXIS didukung oleh lebih dari 400 karyawan yang dipimpin oleh tim

profesional yang berpengalaman. Keinginannya adalah menjadi organisasi yang menarik dan dinamis. Organisasi yang menciptakan lingkungan

kerja yang unik, memungkinkan profesional muda di dalamnya untuk mengembangkan diri dalam lingkungan yang mengutamakan gairah, inspirasi, akuntabilitas, kecepatan dalam bekerja, dan memiliki motivasi tinggi (SMART).

Komitmen perusahaan untuk menjalankan seluruh aktifitas dengan penuh tanggung jawab dan tidak lupa untuk selalu memiliki semangat tinggi. Dimanapun mereka berada, obligasi mereka untuk menjalankan bisnis dengan penuh integritas dan bertindak dalam Perturan dan nilai-nilai korporasi.

4.2 Tujuan dan Visi Perusahaan

Tujuan utama AXIS adalah untuk menciptakan nilai lebih bagi para pemilik saham, pelanggan dan mitra mereka pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya. Kerja Keras mereka untuk dapat menjadi kekuatan pendorong bagi penciptaan, menyederhanaan dan perkenalan komunikasi bergerak dan solusi-solusi kandungan seluler ke pasar.

Merek AXIS, mengartikulasikan ambisi perusahaan dan Logo mereka adalah simbol dari pergerakan dan perubahan, evolusi tanpa henti AXIS guna lebih mendukung pelanggan Untuk mendapatkan keuntungan penuh dari layanan komunikasi bergerak dalam kehidupan sehari-hari.

AXIS ingin agar para pelanggan dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, kapanpun mereka menginginkannya. AXIS akan

menepati janji dan menghantarkan apa yang telah disebutkan. AXIS akan terus menerus memberikan inovasi dalam menyampaikan ide-ide segar. 4.3 Tata Kelola Perusahaan

AXIS beranggapan peraturan perusahaan yang baik merupakan alat

penting agar dapat mencapai visi dan misi strategis perusahaan, mentaati nilai-nilai mereka dan untuk menjaga budaya perusahaan yang baik.

Peraturan dan ketentuan perusahaan meliputi keterbukaan dan

transparansi kepada para pemegang saham, manajemen dan juga pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti karyawan, pembuat regulasi,

(17)

dan masyarakat pada umumnya.

Secara berkala mereka melihat dan menilai kembali perkembangan peraturan dan ketentuan perusahan, dan mengubah peraturan kami sesuai dengan waktu dan kondisi yang berlaku. AXIS mentaati dan mengikuti semua peraturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia. 4.4 Budaya dan Kode Etik Perusahaan

Mereka beranggapan bahwa Etika dan Perilaku perusahaan merupakan peta tingkat tinggi yang dirancang untuk mengorientasikan seluruh karyawan perusahaan. Ini mempromosikan nilai cita-cita perusahaan yang mereka bawa ke pekerjaan, dan mendiskusikan perilaku yang mereka tentang atau larang. Peraturan perusahaan, petunjuk dan

kegiatan memberi tambahan pada prinsip-prinsip ini.Menyediakan dengan rinci, apa yang mereka butuhkan dalam perkerjaan mereka sehari-hari. Sukses perusahaan tergantung pada kinerja pribadi setiap karyawannya. AXIS harus dapat beradaptasi dan mengimplementasikan nilai standar tertinggi akan perilaku pribadi seperti yang telah tertanam dalam nilai-nilai perusahaan - istimewa, sederhana, mengedepankan manusia lebih dulu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mereka upayakan dalam kegiatan sehari-hari. Pada intinya Kode Perilaku Perusahaan mengatur bagaimana mereka dapat menjiwai perilaku dan nilai-nilai tersebut dalam lingkukan pekerjaan, Khususnya dalam bagaimana kita menggambarkan perusahaan dan berhubungan dengan rekan sesama.

Setelah hadir di Surabaya dan Bandung, kini AXIS membuka layanan di Jakarta. AXIS memulai kiprahnya sebagai operator GSM nasional yang mendambakan penawaran harga sederhana, transparan dan bersaing. Penawaran seperti itulah yang akhirnya dijadikan sebagai motto AXIS dengan tagline “GSM yang Baik”. “Penawaran harga yang rumit di pasar sering menimbulkan kebingungan di kalangan pelanggan telepon selular,”  ujar Erik Aas, Presiden Direktur AXIS saat peluncuran AXIS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Erik menambahkan bahwa karena itu, Axis menawarkan kepada pelanggan telekomunikasi di Indonesia sesuatu yang benar-benar baru. Sebagai layanan GSM yang terjangkau, sederhana dan transparan dimana pelanggan dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang yang dikeluarkan setiap selesai berkomunikasi.

Dengan optimis, Erik yakin AXIS adalah produk selular yang selama ini dicari oleh pengguna layanan selular di Indonesia. Karena selama ini

(18)

pelanggan senantiasa dihadapkan pada layanan GSM yang mahal dan pemberlakukan tarif yang membingungkan.

Saud Al-Daweesh, Presiden Komisaris AXIS, mengatakan bahwa

kombinasi populasi di Indonesia yang besar dengan tingkat penetrasi telepon selular rendah serta GDP per kapita yang relatif inggi menjadikan Indonesia pasar menjanjikan. “Perkiraan kami, lebih dari 150 juta

masyarakat Indonesia masih menunggu layanan GSM yang terjangkau,”  tambah Saud Al-Daweesh.

Axis saat ini telah beroperasi di Jawa Timur dan Jawa Barat yang

sekarang merambah Jabodetabek. Pembangungan BTS mencapai jumlah 3.700 unit hingga akhir tahun. Jaringan AXIS akan meliputi Banten,

Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali dan Lombok. AXIS akan

menghabiskan satu milyar dolar AS hingga akhir tahun 2008 untuk perluasan jaringan serentak di Jawa dan Sumatera. Axis didukung oleh pemegang saham mayoritas yaitu Saudi Telecom Company dari Arab Saudi dan Maxis Communications dari Malaysia.

4.5 Analisis dan Implementasi Manajemen dan Penyelesaian Kasus

Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh AXIS dalam model SOSTAC :

1. SITUATION (Situasi)

Saat ini penulis sedang menjalani pengamatan terhadap masalah yang dihadapi oleh AXIS dan situasi di dalam AXIS yang berbeda dengan

situasi perusahaan ditempat lain, karena memiliki karakteristik tertentu. Lingkungan di AXIS relatif homogen karena terdiri dari sebagian besar pada gerak usaha operator seluler dimana staf pekerja AXIS adalah , marketing dan sebagian kecil dari non anggota pemasaran.Suasana yang terasa di AXIS ini adalah suasana marketing, terasa sekali semangat dan di tuntut untuk mencapai target pemasaran,sehingga bisa dikatakan

situasi kondisinya logis tenaga marketing secara langsung ataupun supporting sitem. Sehingga untuk menjadi perhatian , keluasan usaha, cakrawala pengetahuan dalam bidang marketing menjadi hal yang penting.

Analisis SWOT yang adalah : a.Strength (kekuatan)

AXIS memulai kiprahnya sebagai operator GSM nasional yang

(19)

Penawaran seperti itulah yang akhirnya dijadikan sebagai motto AXIS dengan tagline “GSM yang Baik”. “Penawaran harga yang rumit di pasar sering menimbulkan kebingungan di kalangan pelanggan telepon selular,”  ujar Erik Aas, Presiden Direktur AXIS saat peluncuran AXIS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Erik menambahkan bahwa karena itu, Axis menawarkan kepada pelanggan telekomunikasi di Indonesia sesuatu yang benar-benar baru. Sebagai layanan GSM yang terjangkau, sederhana dan transparan dimana pelanggan dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang yang dikeluargkan setiap selesai berkomunikasi.

Dengan optimis, Erik yakin AXIS adalah produk selular yang selama ini dicari oleh pengguna layanan selular di Indonesia. Karena selama ini pelanggan senantiasa dihadapkan pada layanan GSM yang mahal dan pemberlakukan tarif yang membingungkan.

Saud Al-Daweesh, Presiden Komisaris AXIS, mengatakan bahwa

kombinasi populasi di Indonesia yang besar dengan tingkat penetrasi

telepon selular rendah serta GDP per kapita yang relatif tinggi menjadikan Indonesia pasar menjanjikan. “Perkiraan kami, lebih dari 150 juta

masyarakat Indonesia masih menunggu layanan GSM yang terjangkau,”  tambah Saud Al-Daweesh.

Axis saat ini telah beroperasi di Jawa TImur dan Jawa Barat yang

sekarang merambah Jabodetabek. Pembangungan BTS mencapai jumlah 3.700 unit hingga akhir tahun. Jaringan AXIS akan meliputi Banten,

Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali dan Lombok. AXIS akan

menghabiskan satu milyar dolar AS hingga akhir tahun 2008 untuk perluasan jaringan serentak di Jawa dan Sumatera. Axis didukung oleh pemegang saham mayoritas yaitu Saudi Telecom Company dari Arab Saudi dan Maxis Communications dari Malaysia.

Akankah Axis bakal terus menjadi “GSM yang Baik” ataukah ikut terjun ke arena perang tarif selular yang membingungkan.

Kekuatan AXIS adalah telah terbangun kesan di dalam masyarakat dan pelanggan bahwa AXIS adalah Operatot seluler yang baik.

b.Weaknest (kelemahan)

Tarif per detik saat ini sedang gencar ditawarkan oleh semua operator GSM. XL lewat Kartu Bebas, Telkomsel lewat kartu As dan Simpati dan Indosat dengan IM3. Kini, Mentari pun mulai bermain dengan tarif per detik. Namun, konsepnya seperti Simpati yaitu pelanggan diberi dua

(20)

pilihan yaitu tarif per detik dan tarif per 30 detik. Program Mentari dengan tarif per detik yang dinamai Mentari Sakti ini merupakan kelanjutan dari program Mentari lainnya yang telah dikenal masyarakat sebelumnya. Dengan program ini, pelanggan Mentari bisa berhemat karena dapat

melakukan percakapan dengan tarif murah dari detik pertama. Tarif yang berlaku untuk Mentari Sakti adalah Rp. 5/detik berlaku pukul 23.00

-17.00 dan Rp. 20/detik berlaku pukul -17.00-23.00. Program promosi ini berlaku mulai 9 April hingga 30 Juni 2008.

 “Seperti telah diketahi bahwa sebelumnya Indosat memperkenalkan tarif  per detik yang murah pada kartu IM3. Sekarang giliran pelanggan Mentari  juga mendapatkan kesempatan yang sama. IM3 lebih cocok untuk

pengguna yang menelepon ke sesama operator dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan Mentari cocok bagi pengguna yang sering menelepon ke semua operator manapun setiap saat,” ujar Guntur S. Siboro, Direktur Marketing Indosat, pada peluncuran Mentari Sakti di Gedung Indosat, Jakarta (14/4).

Selain meluncurkan program Mentari Sakti, Indosat juga mengeluarkan tarif terbaru untuk kartu pascabayar Matrix, yaitu tarif Rp. 15 per detik berlaku ke semua operator. Seperti halnya Mentari, program Matrix ini  juga ada dua pilihan yaitu tarif per 15 detik dan tarif per detik.

Tarif yang ditawarkan oleh semua operator telekomunikasi di Indonesia semakin menarik, namun itu saja belum cukup karena kualitas layanan  juga harus semakin ditingkatkan. Akhirnya pelangganlah yang akan

menentukan operator mana yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. (Bambang, 2008)

Di jajaran operator GSM, XL bisa dibilang paling akhir dalam menurunkan tarif dasar layanan. Kebijakan baru ini sebagai tindak lanjut atas

penurunan tarif interkoneksi oleh pemerintah pada 1 April 2008. Menurut informasi dari XL, tarif dasar yang baru turun dari 2% hingga 74%.

Penurunan berlaku di hampir semua layanan percakapan (XL Xplor, XL Bebas, dan XL Jempol). Nilai 74 persen tidak jauh beda dengan operator Indosat yang resmi menurunkan tarif dasar hingga 73 persen beberapa waktu sebelumnya. Penurunan tarif dasar yang jaraknya tidak terpaut  jauh dan nilai yang tidak jauh berbeda mengesankan bahwa dua operator

ini saling berkompetisi terang-terangan.

(21)

tarif interkoneksi dengan tujuan agar tarif telekomunikasi bisa mengikutinya. Penurunan tarif XL ini adalah komitmen kami untuk mendukung tersedianya tarif murah telekomunikasi sehingga dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandas Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, pada keterangan tertulis yang diterima Biskom.

Dalam tarif dasar untuk layanan percakapan yang baru, XL menerapkan penyederhanaan tarif agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat. XL hanya menerapkan dua macam tarif untuk setiap jenis produknya, yaitu tarif ke sesama XL (on-net) dan tarif ke operator lain (off-net) tanpa mengenal jarak (tanpa zona lokal, tetangga, seberang).

Mengikuti penyesuaian tarif interkoneksi, XL menerapkan tarif baru, yaitu untuk tarif ke sesama XL produk prabayar Bebas menjadi Rp 375/30

detik. Untuk tarif ke operator lain dan PSTN tarif turun menjadi Rp 750/ 30 detik.

Sementara itu, untuk layanan prabayar Jempol, untuk tarif ke sesama XL tarif dasar tahun 2008 sama dengan tarif sebelumnya yaitu Rp 500/30 detik. Untuk tarif ke operator lain dan PSTN tarif turun menjadi Rp 750 / 30 detik.

Untuk layanan pasca bayar Xplor, tarif ke sesama XL menjadi Rp 375 / 30 detik. Sementara itu, ke operator lain menjadi Rp 750/ 30 detik. Untuk ke PSTN menjadi Rp 750 / 30 detik.

Untuk SMS akan ada layanan SMS baru bagi pengguna prabayar dan

pasca bayar XL dengan efektif tarif Rp 150/SMS ke semua operator. Tarif  baru SMS ini akan mulai berlaku sejak 19 April 2008.

Meskipun tarif dasar baru XL ini dirilis setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan penurunan tarif interkoneksi, XL mengklaim sudah jauh-jauh hari menurunkan tarifnya melalui program tarif promosi. Tarif murah XL mendapatkan pengakuan dari analis keuangan internasional Morgan Stanley yang menyatakan XL memiliki nilai pendapatan per menit

(revenue per minute clean) termurah ke-2 di kawasan Asia. (Bambang, 2008)

Kelemahan AXIS adalah menghadapi pesaing-pesaing di atas adalah dengan persaingan harga yang cukup ketat, merupakan pemain lama yang memiliki, akses pelanggan dan jaringan yang cukup kuat.

Sedangkan Indosat dan telkomsel adalah perusahaan BUMN yang memiliki kekuatan yang cukup mampu bertahan dan memiliki sebuah

(22)

kemapanan secara keuangan dan politik.Sedangkan AXIs merupakan perusahaan swasta yang membutuhkan semangat perjuangan dengan kemandirian yang kuat.

c.Oportunity (Peluang)

Bertambah lagi operator telekomunikasi baru yang akan semakin

menambah ramainya industri telekomunikasi tanah air yaitu AXIS. PT. Natrindo Telepon Selular merupakan pemegang merek AXIS yang

memperoleh lisensi GSM dan 3G. AXIS membuka pusat layanan konsumen pertamanya di Surabaya yang diberi nama AXIS Center.

Menurut informasi di situs resminya, AXIS memperkenalkan struktur tarif  yang sederhana bagi para pelanggannya. Tarif sederhana tersebut

berlaku saat pertama kali pelanggan menggunakan layanan.

Dalam skema tarifnya, Axis mengenakan tarif ke pelanggan Rp 60 per SMS berlaku ke seluruh operator seluler di Indonesia. AXIS juga

mengenakan tariff Rp 60 per menit untuk panggilan ke sesama AXIS, serta Rp 600 per menit untuk panggilan lokal keoperator lain. Pengenaan tarif ini bersifat tetap, mulai dari menit pertama panggilan tanpa ada syarat dan ketentuan yang tersembunyi, dan dibebankan per 15 detik.  “Kami yakin konsumen akan mendapatkan manfaat dari tarif yang murah

dan menghargai struktur tarif kami yang transparan dan sederhana,” kata Erik Aas, Presiden Direktur Axis saat peresmian. Erik mengklaim bahwa tarif SMS Axis merupakan yang termurah saat ini.

Saat ini cakupan jangkauan AXIS terbentang mulai dari Surabaya sampai Magetan dan dari Lamongan sampai Malang, dengan didukung oleh 300 BTS. Axis secara secara agresif mengembangkan jaringan Axis dan akan memiliki lebih dari 1000 BTS di wilayah Jawa Timur sampai akhir 2008. Untuk skala nasional, tahun ini Axis menargetkan membangun sekitar 3000 BTS. Pengembangan wilayah secara geografis merupakan peluang yang cukup baik bagi AXIS, dimana jaringan belum di jangkau oleh

operator mapan merupakan sisi peluang yang dapat ditempuh AXIS karena luasnya jaringan sangat membantu pemasaran dalam

memasarkan produknya. Mulai merambahnya dan dikenalnya alat komunikasi nirkabel di kalangan masyarakat sampai pelosok-pelosok adalah peluang yang cukup menjanjikan bagi AXIS.

Sebagai bentuk pengakuan dari investasinya di Indonesia, AXIS telah memperoleh sertifikat Uji Layak Operasi(ULO) untuk seluruh wilayah di

(23)

Pulau Jawa. Pengembangan berikutnya adalah diwilayah Sumatera bagian Utara, Bali dan Lombok. Uji layak atau feasibility dibutuhkan usaha untuk menjapai sasaran yang tepat dalam melakukan investasi, sehingga

investasi dapat efektif dalam mencapai sasaran pelanggan dan pangsa pasar. Besarnya jumlah penduduk dan penyebaran yang tidak merata merupakan kesempatan dan peluang usaha yang baik dalam membangun  jaringan baru bagi AXIS.

Dalam kesempatan itu Erik juga memaparkan komitmen investasi jangka panjang AXIS. “Dengan dukungan dua investor utama, Saudi Telecom Company (STC) dan Maxis, kami berkomitmen untuk mengembangkan sektor telekomunikasi di Indonesia. Investasi kami akan membawa nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan yang lebih penting akan

menyediakan kesempatan kerja langsung maupun uang tidak langsung dalam jumlah yang signifikan,” lanjut Erik. Akankah Axis bisa bersaing memperebutkan kue telekomunikasi dengan operator yang sudah ada. (Bambang, 2008)

AXIS memiliki peluang untuk berkembang di Indonesia bagian timur, karena Indonesia Timur memiliki peluang yang baik dalam Perluasan pasar GSM di Indonesia. Lebih jauh lagi bahwa peluang lain berkembang dengan konsumen yang makin cerdas maka merek sudah tidak lagi

menjadi pilihan loyalitas pelanggan, Tabloid Pulsa bulan November 2008 menerangkan bahwa merek bukan lagi factor yang cukup mempengaruhi loyalitas pelanggan, ternyatya pelanggan lebih memperhatikan masalah harga, dan Fitur-Fitur yang dimiliki. Bahkan Fitur hiburan seperti MP3 cukup diminati oleh pelanggan. Maka kerjasama denga Sony Ericson merupakan sebuah terobosan besar, dan kemampuan bekerjasama

dengan perusahaan produsen handset merupakan sebuah pelauang usaha yang positif. Artinya peluang merekrut konsumen dan meningkatkan

loyalitas pelanggan dapat dilakukan dengan meningkatkan fitur atau

atribut seluler yang mampu memenuhi keinginan pelanggan. Karena fitur cukup menjadikan keputusan pelanggan untuk mengambil keputusan untuk bekerjasama dengan perusahaan dan menjadi konsumen yang loyal.

d.Treath (Ancaman)

(24)

di seluruh dunia adalah tiga kali lipat daripada pelanggan telepon kabel. Selama 2007, jumlah pelanggan seluler tercatat 3,3 miliar sementara pelanggan telepon rumahan sebanyak 1,1 miliar. Jumlah pelanggan seluler tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan cukup pesat, terutama untuk kawasan BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China).

Laporan Infonetics juga menunjukkan jumlah pelanggan seluler meningkat 31 persen di tahun 2007 dibanding 2006, sementara

pelanggan telepon kabel hanya mengalami kenaikan sebesar 5 persen.  “Para pelanggan seluler di Brazil, Rusia, dan China, berpindah dari

 jaringan 2G dan 2,5G ke jaringan 3G mulai tahun 2008. Pelanggan GSM kini mencapai lebih dari dua digit angka di negara-negara BRIC,” tutur Stéphane Téral, analis di Infonetics Research.

Laporan lainnya menyebutkan bahwa Jumlah pelanggan seluler di seluruh dunia mencapai 5,2 miliar pada 2011. Pelanggan seluler broadband

diperkirakan mengalami kenaikan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 104 persen dari 2007 hingga 2011. Pada 2011, sekira 1

pelanggan seluler broadband untuk setiap 4 pelanggan telepon kabel

broadband. Jalur-jalur akses ditolak dan penetrasi broadband meningkat, memenuhi penetrasi pelanggan VoIP. Karibea dan Amerika Latin

merupakan satu-satunya kawasan yang mengalami kenaikan jumlah pelanggan telepon kabel WiMAX menjadi alternatif bagi seluler 3G dan kabel broadband.Kesempatan cukup luas bagi AXIS untuk

mengembangkan diri yaitu dengan jumlah pelanggan niirkabel tiga kali pelanggan kabel.

Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa berbagai pesaing akan muncul di dalam pengembangan usaha telepon nirkabel ini.

Terutama kemampuan daerah untuk membangun usaha milik daerah menjadikan ancaman baru terutama kebijakan reformasi di bidang

otonomi daerah membuka peluang untuk itu. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa muncul operator local tak dapat dihindarkan lagi. Perkembangan teknologi VOIP merupakan ancaman besar karena merupakan

peningkatan layanan melalui VOIP akan murah karena system kerjanya merupakan inovasi HT yang dapat memiliki jangkauan panjang dan bebasa biaya, hanya dengan memasang ripiter saja dan menggunakan warles dengan IP tertentu. Inovasi teknoligi invormasi cukup luar biasa dan besar dengan peningkatan kualitas masyarkat dalam menggunakan

(25)

informasi dan telekomunikasi jarak jauh yang semakin mereka butuhkan. 2. OBJECTIVES (Sasaran)

Dengan melihat situasi yang terasa sekali nuansa pemasaran,tentunya pengaruh untuk turut serta dalam kegiatan menambah dan meningkatkan target yang dibutuhkan cukup tinggi, dan ingin menjadi orang pemasaran yang pintar, berpikiran logis, kritis, analitis dan berwawasan luas. AXIS ingin menanamkan image diri sebagai orang operator seluler yang

memiliki jatidiri, karakter, tanggung jawab, visi dan misi untuk melayani masyarakat yang optimal dalam pelayanan komunukasi terutama dengan perusahaan telephon seluler dengan melakukan berbagai macam

terobosan dan kerja sama .Sehingga jika orang lain atau masyarakat melihat AXIS ,mereka menganggap AXIS sebagai calon pemimpin perusahaan Seluler terkemuka di Indonesia kelak . Diharapakan oleh AXIS,dengan image AXIS yang demikian melekat dalam ingatan orang-orang, sehingga kelak, jika sudah pada waktunya nanti, hal ini akan membantu dalam loyalitas pelanggan AXIS, karena AXIS dianggap sebagai perusahaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi, bisa

memimpin perusahaan operator seluler lainnya. Hal ini membuat AXIS akan di perhitungkan dalam bursa telephon seluler kelak.

Bertambah lagi operator telekomunikasi baru yang akan semakin

menambah ramainya industri telekomunikasi tanah air yaitu AXIS. PT. Natrindo Telepon Selular merupakan pemegang merek AXIS yang

memperoleh lisensi GSM dan 3G. AXIS membuka pusat layanan konsumen pertamanya di Surabaya yang diberi nama AXIS Center.

Menurut informasi di situs resminya, AXIS memperkenalkan struktur tarif  yang sederhana bagi para pelanggannya. Tarif sederhana tersebut

berlaku saat pertama kali pelanggan menggunakan layanan.

Dalam skema tarifnya, Axis mengenakan tarif ke pelanggan Rp 60 per SMS berlaku ke seluruh operator seluler di Indonesia. AXIS juga

mengenakan tariff Rp 60 per menit untuk panggilan ke sesama AXIS, serta Rp 600 per menit untuk panggilan lokal keoperator lain. Pengenaan tarif ini bersifat tetap, mulai dari menit pertama panggilan tanpa ada syarat dan ketentuan yang tersembunyi, dan dibebankan per 15 detik.  “Kami yakin konsumen akan mendapatkan manfaat dari tarif yang murah

dan menghargai struktur tarif kami yang transparan dan simple,” kata Erik Aas, Presiden Direktur Axis saat peresmian. Erik mengklaim bahwa

(26)

tarif SMS Axis merupakan yang termurah saat ini.

Saat ini cakupan jangkauan Axis terbentang mulai dari Surabaya sampai Magetan dan dari Lamongan sampai Malang, dengan didukung oleh 300 BTS. Axis secara secara agresif mengembangkan jaringan Axis dan akan memiliki lebih dari 1000 BTS di wilayah Jawa Timur sampai akhir 2008. Untuk skala nasional, tahun ini Axis menargetkan membangun sekitar 3000 BTS.

Sebagai bentuk pengakuan dari investasinya di Indonesia, AXIS telah memperoleh sertifikat Uji Layak Operasi(ULO) untuk seluruh wilayah di Pulau Jawa. Pengembangan berikutnya adalah diwilayah Sumatera bagian Utara, Bali dan Lombok.

Dalam kesempatan itu Erik juga memaparkan komitmen investasi jangka panjang AXIS. “Dengan dukungan dua investor utama, Saudi Telecom Company (STC) dan Maxis, kami berkomitmen untuk mengembangkan sektor telekomunikasi di Indonesia. Investasi kami akan membawa nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan yang lebih penting akan

menyediakan kesempatan kerja langsung maupun uang tidak langsung dalam jumlah yang signifikan,” lanjut Erik. Akankah Axis bisa bersaing memperebutkan kue telekomunikasi dengan operator yang sudah ada. (Bambang, 2008)

Sasarannya adalah sektor telekomunikasi seperti hanya perusahaan Seluler lainnya. AXIS telah menerapkan penggunaan 5 P dan SMART dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini menjelaskan penerapan Manajemen berdasarkan Sasaran.

Mengejar pangsa pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat, karena pengusaan operator mapan dalam hal ini adalah XL, Telkomsel, dan Indosat sudah mengusai sebagian besar

Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah eksekutif muda yang baru mempunyai daya beli dan menikmati pendapatan mereka dalam penggunaan seluler, maka harga yang murah menjadi pilihan mereka. Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas cukup efektif  untuk menjadi sasaran. Terutama komunitas internet yang tergabung dalam face book dan frienster,. Sehingga perlu membangun komunitas dengan memberikan stimulus, fasilitas layanan dan insentif bagi mereka. 3. STRATEGY

(27)

AXIS berusaha menarik perhatian dan simpati public atau masayarakat dengan berbagai isu dan pemberitaan serta berangkat dari sesuatu yang dikesankan negative menjadi positif. Merupakan perjuangan yang berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan pemasaran dengan

berbagai macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai operator seluler AXIS, aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan

dengan mebuat situs WEB dalam internet, berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi saran-saran publik.

Web AXIS aktif bergaul,berkomunikasi dan berdiskusi dengan semua

lapisan masyarakat atau public tanpa mengenal suku, daerah pengiriman ataupun usia dengan berkomunikasi yang baik, yang menampilkan AXIS mempunyai jati diri, tanggung jawab dan rela melayani semuanya demi kepentingan bersama.

AXIS membuka pusat layanan konsumen pertamanya di Surabaya yang diberi nama AXIS Center. Menurut informasi di situs resminya, AXIS memperkenalkan struktur tarif yang sederhana bagi para pelanggannya. Tarif sederhana tersebut berlaku saat pertama kali pelanggan

menggunakan layanan.

Dalam skema tarifnya, Axis mengenakan tarif ke pelanggan Rp 60 per SMS berlaku ke seluruh operator seluler di Indonesia. AXIS juga

mengenakan tariff Rp 60 per menit untuk panggilan ke sesama AXIS, serta Rp 600 per menit untuk panggilan lokal keoperator lain. Pengenaan tarif ini bersifat tetap, mulai dari menit pertama panggilan tanpa ada syarat dan ketentuan yang tersembunyi, dan dibebankan per 15 detik.  “Kami yakin konsumen akan mendapatkan manfaat dari tarif yang murah

dan menghargai struktur tarif kami yang transparan dan simple,” kata Erik Aas, Presiden Direktur Axis saat peresmian. Erik mengklaim bahwa tarif SMS Axis merupakan yang termurah saat ini.

Strategi harga dalam bauran kebijakan cukup penting meski bersifat tradisional, namun merupakan sebuah postulat yang tak pernah lekang bahwa konsumen akan menekan biaya semurah-murahnya dalam biaya hidup mereka selama mereka mampu. Karena tariff yang murah akan memberikan peluang konsumen menggunakan dengan lebih efektif dan efisien sebagai pelanggan yang mampu menggunakan dananya untuk kegiatan dengan pendapatan terbatas dan kebutuhan hidup yang lebih banyak dan bervariasi.

(28)

Saat ini cakupan jangkauan Axis terbentang mulai dari Surabaya sampai Magetan dan dari Lamongan sampai Malang, dengan didukung oleh 300 BTS. Axis secara secara agresif mengembangkan jaringan Axis dan akan memiliki lebih dari 1000 BTS di wilayah Jawa Timur sampai akhir 2008. Untuk skala nasional, tahun ini Axis menargetkan membangun sekitar 3000 BTS.

Perluasan jaringan inilah yang menunjukkan bahwa produk dari AXIS mampu menjangkau pelanggan dari mana saja kapan saja dan mampu melayani konsumen yang memiliki mobilitas cukup tinggi. Karena bagi mereka yang mobilitas tinggi dengan kebutuhan informasi yang cepat dan tidak terganggu perluasan jaringan merupakan symbol dari kepercayaan mereka. Dimanapun berada mereka telah dipuaskan oleh AXIS. Adapun perkembangan investasi bukan hanya di kota besar dan metropolitan saja namun sudah mulai investor melirik Indonesia Timur. Sehingga Indonesia Timur merupan aliran pergeseran manusia yang pada periode-periode sebelumnya mereka terkonsentrasi ke barat.

Sebagai bentuk pengakuan dari investasinya di Indonesia, AXIS telah memperoleh sertifikat Uji Layak Operasi(ULO) untuk seluruh wilayah di Pulau Jawa. Pengembangan berikutnya adalah diwilayah Sumatera bagian Utara, Bali dan Lombok. Sasaran daerah wisatawan baik domestik

maupun non domestic cukup menjadikan peluang bisnis komunikasi dan sumber pendapatan yang cukup baik dan memuaskan. Karena wisatawan lebih pada menggunakan keuangan mereka untuk kepuasan dalam

melakukan kegiatan wisata mereka, dan mereka menginginkan pelayanan prima dalam berwisata.

Dalam kesempatan itu Erik juga memaparkan komitmen investasi jangka panjang AXIS. “Dengan dukungan dua investor utama, Saudi Telecom Company (STC) dan Maxis, kami berkomitmen untuk mengembangkan sektor telekomunikasi di Indonesia. Investasi kami akan membawa nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan yang lebih penting akan

menyediakan kesempatan kerja langsung maupun uang tidak langsung dalam jumlah yang signifikan,” lanjut Erik. Akankah Axis bisa bersaing memperebutkan kue telekomunikasi dengan operator yang sudah ada. (Bambang,2008)

Kebutuhan dana yang cukup besar dan investasi jangka panjang dengan sasaran yang tepat dibutuhkan oleh investor. Maka kepercayaan investor

(29)

perlu dijaga agar tetap menanamkan investasinya pada AXIS. Hal ini merupakan sebuah tantangan AXIS ke depan bahwa kepercayaan

Investor perlu dijaga dan dijamin keutuhannya, sehingga pertumbuhan usaha terus dijaga dengan meningkatkan pelanggan, ifisiensi,

provitabilitas yang tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas dan loyal. Stragi pemasaran di atas dilakukanoleh AXIS dalam mengahdapi berbagai persaingan perusahaan Operator Seluler. Maka perlu kualitas sumber

daya manusia dalam bidang pemasaran yang handal yang didukung oleh produk yang handal, promosi yang mendukung, dan harga yang

terjangkau.

4. TACTICS

Taktik yang AXIS gunakan adalah berpikir luas,mengadakan hubungan dengan sumber luar agar jaringan dan dukungan luas. Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu dari bidang telepon seluler, nilai

kepribadian dengan merek yang baik.

Dengan optimis, Erik yakin AXIS adalah produk selular yang selama ini dicari oleh pengguna layanan selular di Indonesia. Karena selama ini pelanggan senantiasa dihadapkan pada layanan GSM yang mahal dan pemberlakukan tarif yang membingungkan.

Saud Al-Daweesh, Presiden Komisaris AXIS, mengatakan bahwa

kombinasi populasi di Indonesia yang besar dengan tingkat penetrasi telepon selular rendah serta GDP per kapita yang relatif inggi menjadikan Indonesia pasar menjanjikan. “Perkiraan kami, lebih dari 150 juta

masyarakat Indonesia masih menunggu layanan GSM yang terjangkau,”  tambah Saud Al-Daweesh.

AXIS saat ini telah beroperasi di Jawa Timur dan Jawa Barat yang

sekarang merambah Jabodetabek. Pembangungan BTS mencapai jumlah 3.700 unit hingga akhir tahun. Jaringan AXIS akan meliputi Banten,

Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali dan Lombok. AXIS akan

menghabiskan satu milyar dolar AS hingga akhir tahun 2008 untuk perluasan jaringan serentak di Jawa dan Sumatera. Axis didukung oleh pemegang saham mayoritas yaitu Saudi Telecom Company dari Arab Saudi dan Maxis Communications dari Malaysia. “Akankah Axis bakal

(30)

selular yang membingungkan? “Kita tunggu saja. (Bambang, 2008) Akankah AXIS tetap hanya dengan strategi perang harga, namun AXIS seperti halnya penjelasan di atas mengembangkan berbagai macam strategi. Kiranya taktik perang harga tidak selamanya baik dan benar karena akan memunculkan boomerang bagi perusahaan. Namun

dukungan pelayanan, pros\duksi, jaringan dan fasilitas layanan itu harus ditingkatkan dan dipertahankan, agar pelanggan hanya tidak memperoleh harga murah tapi pelayanan yang buruk. Pengiklanan yang jujur dan baik penting sehingga tidak melahirkan kekecewaan di kalangan konsumen. 5. ACTION (Tindakan)

Action (tindakan) yang dilaksanakan AXIS adalah belajar

sungguh-sungguh, membaca banyak keinginan publik untuk menambah ilmu, aktif  mengikuti perkembangan atribut AXIS, rela bekerja keras demi

kepentingan bersama.

Tindakan yang dilakukan adalah Dengan optimis, Erik yakin AXIS adalah produk selular yang selama ini dicari oleh pengguna layanan selular di Indonesia. Karena selama ini pelanggan senantiasa dihadapkan pada

layanan GSM yang mahal dan pemberlakukan tarif yang membingungkan. Saud Al-Daweesh, Presiden Komisaris AXIS, mengatakan bahwa

kombinasi populasi di Indonesia yang besar dengan tingkat penetrasi telepon selular rendah serta GDP per kapita yang relatif inggi menjadikan Indonesia pasar menjanjikan. “Perkiraan kami, lebih dari 150 juta

masyarakat Indonesia masih menunggu layanan GSM yang terjangkau,”  tambah Saud Al-Daweesh.

Axis saat ini telah beroperasi di Jawa Timur dan Jawa Barat yang

sekarang merambah Jabodetabek. Pembangungan BTS mencapai jumlah 3.700 unit hingga akhir tahun. Jaringan AXIS akan meliputi Banten,

Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali dan Lombok. AXIS akan

menghabiskan satu milyar dolar AS hingga akhir tahun 2008 untuk perluasan jaringan serentak di Jawa dan Sumatera. Axis didukung oleh pemegang saham mayoritas yaitu Saudi Telecom Company dari Arab Saudi dan Maxis Communications dari Malaysia.

Semua aksi atau tindakan tidak akan berhasil tanpa kerjasama tiap bagian organisasi perusahaan, sehingga kerjasama dari semua bagian cukup dibutuhkan, agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Tindakan yang tepat sasran, strategi yang matang dan taktik yang jitu cukup

(31)

dibutuhkan dalam organisasi. 6. CONTROL(Pengawasan)

Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan kegiatan yang sudah kita  jalankan, dengan mengecek penerimaan image publik yang ada, dengan

mengambil sampel acak bertanya tentang tanggapannya dan teknik lainnya untuk menggali kesan mereka tentang AXIS . Perlu adanya riset yang lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas pelanggan dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas dan mendekati bentu sempurna.

Sebagai bentuk pengakuan dari investasinya di Indonesia, AXIS telah memperoleh sertifikat Uji Layak Operasi(ULO). Ketika ditanya mengapa Axis begitu terlambat untuk beroperasi, Erik mengatakan dua pemegang saham utama yaitu Saudi Telecom Company dari Arab Saudi dan Maxis Communication dari Malaysia membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dan membangun jaringan infrastruktur dahulu. “Dua perusahaan

pemegang saham kita bertemu pada September (2007) dan untuk membangun infrastruktur selama lima bulan di Jawa Timur dan Jawa Barat serta Jabotabek,” kata Erik.

Dia menjelaskan dengan peluncuran secara resmi, Axis mencoba membuktikan kepada regulator bahwa mereka siap dan telah menggunakan frekuensi yang dialokasikannya.

Sebelumnya pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pos dan

Telekomunikasi Depkominfo mengingatkan NTS untuk menggunakan pita frekuensi yang dialokasikan kepadanya secara optimal dengan

mengirimkan surat surat No. 308/ DJPT.4/KOMINFO/8/2008 tertanggal 29 Februari.

Bila PT NTS (AXIS) tidak juga menggunakan frekuensi tersebut dengan tidak segera melakukan operasional layanan, pemerintah telah

menyiapkan dua opsi penarikan lisensi frekuensi. “Dua opsi itu adalah menawarkan frekuensi tersebut kepada operator yang berminat dengan pola menawarkan sesuai harga yang berlaku di pasar atau melakukan tender ulang dalam bentuk lelang,” kata Dirjen Postel Depkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, usai Rapat Dengar Pendapat dengan DPR-RI, di Jakarta, Senin (17/3).

Operator GSM, Axis mengklaim telah diaktivasi dua juta pelanggan pada minggu lalu dan sekarang sudah lebih dari dua juta orang, kata pimpinan

(32)

komunikasi perusahaan Anita Avianty di Jakarta. Tiga wilayah yang memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian dua juta aktivasi tersebut yaitu Jabotabek, Sumatra dan Jawa Timur. Dari angka itu sebanyak 80 persen atau 1,6 juta pelanggan dalam posisi masih aktif. Namun ia belum bersedia mengungkapkan tingkat penggunaan pulsa (ARPU/Average Ratio Per Users) dari pelanggan Axis. Dengan telah

tercapainya target pelanggan Axis 2008, pihaknya akan mengubah target  jumlah pelanggan sampai akhir 2008.

 “Secara internal pasti ada revisi target, tetapi pernyataan resminya saya belum tahu,”lanjutnya. Ia juga mengatakan, perusahaan itu Agustus 2008 mengklaim mendapatkan aktivasi dari sejuta orang setelah

diluncurkan di Jakarta 23 April 2008. Sebelumnya Presdir dan CEO Axis, Erik Aas mengatakan Selasa (12/08), pihaknya telah mendapat aktivasi satu juta pelanggan, yang sebagian besar masih aktif. Tetapi ia enggan merinci berapa jumlah pelanggan yang aktif dan pengguna seluler yang hanya mengaktifkan starterpack Axis (silent number).

Sedangkan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia(BRTI) Heru Sutadi dalam pesan singkatnya mengatakan, sampai 12 Juli 2008, pelanggan Axis hanya 591.990 orang. Pihaknya mendapatkan data

 jumlah pelanggan seluler dari laporan masing-masing operator seluler kepada regulator.

Menanggapi hal itu Erik mengatakan, dirinya perlu mengecek lagi. “Saya tidak tahu dasar data itu, saya harus cek dulu. Tapi data satu juta

aktivasi itu data yang benar, memang tidak semua nomor tersebut aktif,”  katanya.

Erik menegaskan jumlah aktivasi pelanggan Axis meningkat dengan keberhasilan program promo Rp1 per telepon tanpa syarat itu.

AXIS meluncurkan program Bonus Waktu Bicara untuk para

pelanggannya. Program ini memberikan bonus waktu bicara hingga dua  jam yang dapat digunakan untuk melakukan panggilan ke semua

operator bagi pelanggan yang melakukan isi ulang pulsa mereka mulai 24 Oktober hingga 30 November 2008, kata Chief Marketing Officer, Johan Buse. AXIS telah melakukan kontrol. Internal Perusahaan dan Eksternal yaitu pemerintah sebagai Operatot seluler yang bertanggung jawab. Pengawasan dapat dilakukan baik dari pengawasan internal, eksternal melalui akuntan public, dan eksternal melalui pemerintah dan badan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa farrerol dengan konsentrasi 0,2% memiliki aktivitas mukolitik yang setara dengan asetilsistein 0,1%... Aktivitas

Jika data atau masalah yang dihadapi hanya memberi informasi tentang harga jual atau laba suatu produk dan tidak ada data moneter lainya maka fungsi tujuan

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan usia responden dewasa memiliki pengetahuan lebih baik dibanding dengan usia

yang semula hidup sebagai rural community (masyarakat pedesaan). Meningkatnya jumlah penduduk miskin perkotaan di kota Bogor tersebut, sekilas dapat diamati dari

adanya kemajuan saat ini, karena semakin lama semakin selektif pula dalam persaingan dan mutu pendidikan akan semakin maju. Agar fungsi dan tujuan pendidikan tercapai

Nilai kapasitas panas pada suhu tinggi sesuai dengan nilai kapasitas panas yang diperoleh berdasarkan hasil eksperimen, sedangkan untuk suhu rendah nilai kapasitas

Dan meningkatnya era global pada material berbasis agro (bersifat alami) sebagai sumber terbarukan dalam pembuatan komposit, yang salah satu jenis bahan pembuatnya

Studi Kasus Pelaksanaan Kebijakan Plastik Berbayar deskriptif dengan wawancara berbayar terhadap pengusaha ritel modern Badung dan Kota Denpasar, baik yang