• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asphalt Finisher

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asphalt Finisher"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK PEMERIKSAAN

PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL

(ASPHALT FINISHER)

No. : 03 I /T/BM/ 1996

Maret 1996

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL B1NA MARGA

(2)

PRAKATA

Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, perlu diterbitkan buku-buku standar mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan.

Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina jalan di Indonesia, telah berupaya menyusun buku-buku yang diperlukan sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang ada.

Buku "Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal

(Asphalt Finisher) No. 031(TIBM/1996" ini, merupakan salah satu konsep dasar yang dihasilkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang masih memerlukan pembahasan-pembahasan oleh Panitia Kerja dan Panitia Tetap Standardisasi apabila akan diusulkan menjadi Rancangan SNI atau Pedoman Teknik Departemen.

Namun demikian, kiranya buku ini sudah dapat diterapkan dalam pemeriksaan kelaikan operasional peralatan di lapangan sebelum peralatan tersebut dioperasikan dalam pelaksanaan pekerjaan, ataupun sebagai persiapan untuk mengajukan permintaan kalibrasi kepada yang berwenang.

Selanjutnya kami mengharapkan dari penerapan di lapangan dapat diperoleh masukan-masukan kembali berupa saran dan tanggapan guna penyempurnaan buku ini.

Jakarta, Maret 1996

Pgs. DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA

(3)

DAFTAR ISI

Hal

Bab I DESKRIPSI 1

1.1 Maksud dan Tujuan 1

1.1.1 Maksud 1 1.1.2 Tujuan 1 1.2 Ruang Lingkup 1 1.3 Pengertian 1 Bab II Ketentuan 3 2.1 Umum 3

2.2 Produktivitas Asphalt Finisher 3

Bab III Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal 5

(Asphalt Finisher)

3.1 Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher 5 3.2 Pemeriksaan Komponen-Komponen Asphalt Finisher 6

3.2.1 Mesin 6

3.2.2 Under Carriage 7

3.2.3 Power Train 8

3.2.4 Sistem Hidrolik 8

3.2.5 Steering dan Rem 9

3.2.6 Body dan Chassis 9

3.2.7 Roller Bar 10

3.2.8 Hopper 10

3.2.9 Feeder 11

3.2.10 Pintu Pengatur Alir 11

3.2.11 Ulir Pembagi 11

3.2.12 Screed 12

3.2.13 Tamper dan Vibrator 13

(4)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. TABEL 1 DAN GRAFIK 2 (TONASE PENGHAMPARAN ASPAL)

2. SKEMA PERALATAN ASPHALT FINISHER MENURUT JENISNYA SERTA BAGIAN-BAGIANNYA

3. FORMULIR-FORMULIR PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL

(5)

DAFTAR PUSTAKA

The Asphalt Institute, The Asphalt Handbook, The Asphalt Institute, College Park, Maryland, April 1965.

The Highway Subcommittee on Construction, Construction Manual for Highway Construction, American Association of State Highway and Transportation Officials, Washington, D.C., 1990.

David A. Day,Construction Equipment Guide, The Wiley Series of Practical Construction Guides, A Wiley - Interscience Publication, Denver, Colorado.

Niigata Catalog,Asphalt Finisher Thirty. Years of Production Experience,Niigata Engineering CO., LTD., Tokyo, Japan.

Cedarapids, Asphalt Paver BSF-2, Iowa Manufacturing Company, Cedarapids, Iowa, USA. Tim Penyusun, Petunjuk Pengisian Formulir Pendataan / Pemeriksaan Peralatan, Direktorat Peralatan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992.

Tim Penyusun Manual,Manual Kriteria Pemeliharaan Peralatan, Departemen Pekerjaan Umum, Februari, 1983.

Menteri Pekerjaan Umum, Pedoman Pemeliharaan Peralatan (Kepmen. PU. No. 233/KPTS/1981),Departemen Pekerjaan Umum, Agustus, 1981.

Direktur Jenderal Bina Marga, Pedoman Standarisasi, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, September, 1995.

(6)

BAB I DESKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud

Buku petunjuk pemeriksaan peralatan penghampar campuran aspal (asphalt finisher) dimaksudkan agar pengguna di lapangan dapat mengetahui kondisi peralatan tersebut apakah masih laik operasional, perlu perbaikan atau sudah perlu diganti agar peralatan tersebut senantiasa siap pakai dalam kondisi yang baik untuk menunjang pekerjaan di lapangan.

1.1.2 Tujuan

Tujuan buku petunjuk pemeriksaan ini agar pengguna peralatan, khususnya peralatan penghampar dapat digunakan seoptimal mungkin sesuai spesifikasi yang diinginkan.

1.2 Ruang Lingkup

Buku petunjuk ini berisi persyaratan-persyaratan umum dan ketentuan-ketentuan teknis pemeriksaan peralatan penghampar aspal dan meliputi dua masalah pokok, yaitu :

1) Pengenalan asphalt finisher beserta produk akhir yang harus dihasilkan.

2) Tata cara pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan asphalt finisher secara umum dan pemeriksaan komponen-komponen asphalt finisher dengan lebih terinci.

1.3 Pengertian

Crawler track : adalah roda pada asphalt finisher yang berupa roda kelabang.

Bearing : adalah bantalan yang berfungsi menahan gesekan secara

langsung.

Roller Bar : adalah batang berbentuk silinder yang terbuat dari besi yang berfungsi untuk menahan truk yang membawa campuran aspal. panas

(7)

Screed : Pelat baja khusus yang terletak pada bagian belakang asphalt finisher yang berfungsi untuk meratakan pada campuran aspal yang telah dihamparkan oleh ulir pembagi.

Hopper : adalah tempat untuk menampung campuran aspal yang

dijatuhkan dad truk.

Ulir Pembagi : adalah batang baja yang berbentuk seperti ulir (screw) yang berfungsi untuk membagi material sama rata.

(8)

BAB II KETENTUAN

2.1 Umum

Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis asphalt finisher yaitu jenis crawler yang menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet. Kelebihan dad asphalt finisher roda kelabang adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dad asphalt finisher roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat. Unjuk kerja mekanis yang harus diperhatikan dari asphalt finisher yaitu :

- Hopper yang mempunyai kapasitas yang dapat menampung berbagai ukuran truk.

- Tempat duduk operator yang dapat bergeser ke samping dan dapat dikunci. - Meskipun umumnya lebar penghamparan kurang lebih 6 meter, tapi masih

mempunyai tambahan panjang pada endplates yang berguna untuk kemampuan penghamparan pada bahu jalan.

- Kemampuan memanjang secara otomatis pada mekanisme screw yang lebih baik daripada manual.

- Semua operasi dapat dilaksanakan melalui panel utama.

Hal-hal tersebut di atas dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan asphalt finisher.

2.2 Produktivitas Asphalt Finisher

Hal yang harus diperhatikan pada fungsi asphalt finisher adalah produk akhir berupa kemampuan Menghampar aspal dengan kriteria sebagai berikut :

- Sama tebal - Sama lebarnya - Sama kemiringannya - Rata permukaannya

(9)

- Sama permukaannya - Sama kepadatannya

- Mendapatkan precompaction

- Homogenitas hampar dengan homogenitas yang baik - Tebal, lebar, dan kemiringan hamparan menurut spesifikasi.

Untuk mencapai hal tersebut di atas pemeriksa peralatan harus memeriksa kondisi peralatan secara terinci yang akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya dan secara kontinyu mengecek permukaan yang akan dihampar, campuran aspal pada truk, kedalaman material yang akan dihampar, texture permukaan pada mesin, operasi pemadatan, dan permukaan yang dihampar dengan menggunakan "straightedge" dan "stringline" untuk memeriksa hasil kerja berupa kemiringan melintang (crown) dan kerataan permukaan. Pemeriksaan selanjutnya adalah mengumpulkan data pemadatan, mencatat lokasi dan panjang dari tiap pemadatan.

Pada awal operasi penghamparan dengan menggunakan asphalt finisher, screed harus dipanaskan terlebih dahulu untuk mendapatkan temperatur yang benar dan grade control disetel sesuai spesifikasi (transverse joint).

Setelan ini harus di cek secara hati-hati untuk mendapatkan kualitas penghamparan yang baik. Penyetelan ketebalan diatur dengan alat kontrol ketebalan.

Pada waktu truk membawa campuran aspal panas maka pemeriksa mengumpulkan data muatan (load ticket), mengecek penyelesaian, mencatat data berat dan lokasi dimana campuran aspal ditempatkan. Pemeriksa secara visual mengecek tiap muatan campuran aspal pada truk untuk keseragaman, dan secara random mengecek temperatur campuran. Muatan campuran pada truk dapat ditolak jika terlalu panas, terlalu dingin, terlalu banyak aspal, terlalu sedikit aspal, campuran tidak seragam, terlalu banyak agregat kasar, terlalu banyak agregat halus, dan atau terlalu lembab. Hal-hal di atas adalah kriteria yang harus diperhatikan untuk menilai unjuk kerja dari hasil akhir peralatan asphalt finisher itu sendiri. Jika tidak memenuhi syarat maka harus dilaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh dari fungsi kerja asphalt finisher, dan jika perlu diadakan pemeriksaan kondisi secara bertahap dari tiap-tiap komponennya.

Perbandingan ideal tonase material penghamparan dibandingkan kecepatan penghamparan dapat dilihat pada Tabel 1 atau Grafik 1.

(10)

BAB III

PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL (ASPHALT FINISHER)

Pemeriksa peralatan jalan harus melakukan pemeriksaan termasuk pemeriksaan peralatan penghampar yang dimiliki kontraktor. Pemeriksaan kondisi dan penyetelan meliputi bagian komponen-komponen dari mesin penghampar. Setelah dilaksanakan pemeriksaan tersebut baru dapat mulai dilaksanakan operasi penghamparan. Jika pada penghamparan terjadi ketidakberesan atau kurang optimal, harus dilakukan diskusi dan koreksi. Hindarkan keterlambatan atau tertundanya penghamparan pada waktu pelaksanaan pekerjaan pelapisan aspal.

3.1 Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher

Pemeriksa harus mengenal sistem mekanik dan mekanisme yang ada pada tipe asphalt finisher yang digunakan pada proyek tersebut sehingga dapat melaksanakan pemeriksaan kondisi dan penyetelan yang diperlukan. Harus tersedia buku petunjuk pengoperasian dan penyetelan peralatan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat (manufacturer). Hal-hal umum yang dilaksanakan dalam pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Pada semua mesin penghampar harus diperiksa motor penggeraknya seperti kerja governor, dan kelancaran kerja motor.

2 Pada track mesin penghampar, rangkaian track harus diperiksa secara benar penyetelannya, termasuk pin-pinnya. Jika terjadi penggunaan secara berlebih atau aus harus diganti.

3. Pada ban karet dari asphalt finisher tipe roda karet harus diperiksa tekanan anginnya sesuai yang dipersyaratkan.

(11)

4. Pada batang tamper harus dicek putaran tiap menitnya (RPM), kerenggangan dari screed, panjang langkah. dan kemungkinan keausan pada tips.

5. Untuk vibrator pada screed, jika diberikan pada spesifikasi, harus dicek kebenaran kinerjanya.

6. Pada ujung plate pada screed (strike off plate) harus diperiksa ketinggian dan vibrating screednya.

7. Pada pelat screed harus diperiksa kemungkinan keausan, keakuratan kerja crown, pengaturan tilt (kemiringan melintang), dan efisiensi pengoperasian dari panas burner pada screed. Sambungan (extention) harus dalam bidang yang sama. Vibrator pada screed penggetar harus diperiksa kinerjanya.

8. Pada kelandaian atau kontrol ketebalan, manual atau otomatis harus diperiksa untuk pemakaian yang benar.

3.2 Pemeriksaan Komponen-Komponen Asphalt Finisher

3.2.1 Mesin

Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai berikut :

1. Periksa minyak pelumas (oli). 2. Periksa air pendingin

3. Amati instrumen atau meteran yang ada dan periksa jika ada bunyi mesin yang aneh.

4. Periksa air aki

5. Periksa pinion clutch motor starter

(12)

7. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan dari mesin.

8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.2 Under Carriage

Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai berikut :

1. Periksa secara visual under carriage, apakah sudah dalam keadaan sempuma. Bila ada hal yang tidak normal segera perbaiki.

2. Periksa kondisi track roller frame (inner dan outer bearing) dan tegangan track sesuai spesifikasi.

3. Periksa kekencangan baut-baut track shoes.

4. Periksa minyak pelumas track roller, track carrier roller, dan track-track idler. Tambah bila kurang, dan ganti seal-seal apabila ada kebocoran.

5. Periksa keausan pada roller. Bila perlu diperbaiki atau diganti.

6. Periksa sprocket, idler, track links, track shoes terhadap keausan. Bila perlu, diperbaiki atau diganti.

7. Periksa kelengkapan pada under carriage.

8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

(13)

3.2.3 Power Train

Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai berikut:

1. Periksa secara visual kebocoran-kebocoran pada kopling, torque converter, transmission dan final drive. Perbaiki bila ada kebocoran.

2. Periksa permukaan cairan hidrolik. Bila kurang, ditambah. 3. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada power train.

4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.4 Sistem Hidrolik

Laksanakan pemeriksaan sebelum dan selama operasi sebagai berikut: 1. Periksa kebocoran minyak hidrolik pada hydraulic system.

2. Periksa permukaan minyak hidrolik pada tangki oli.

3. Periksa fitting pada control valve, dan nippel-nippel dudukan hydraulic cylinder. 4. Periksa kebersihan serta kondisi filter dan strainer.

5. Periksa oli transmisi penggerak pompa hidrolik, control pump.

6. Periksa sambungan-sambungan, fitting hose, serta kekencangan baut pada pompa hidrolik

7. Periksa oil cooler.

(14)

9. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada power train.

10.Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.5 Steering dan Rem

Hal-hal yang umum diperiksa pada bagian ini adalah :

1. Periksa ukuran batas oli steering clutch compartment. Tambah oli bila perlu, dan periksa adanya kebocoran pada seal-sealnya.

2. Periksa minyak rem, tambah bila perlu, cek jika ada kerusakan pada master remnya, serta wheel brake.

3. Periksa kebocoran angin atau minyak pada pipa-pipa atau flexible hose. 4. Periksa stelan kebebasan bekerjanya pedal rem, steering clutch. Stel bile perlu. 5. Periksa pergerakan lever parking brake.

6. Periksa kemampuan pengereman, disc, lining brake. Ganti bila perlu. 7. Periksa bekerjanya booster rem. Perbaiki bila perlu.

8. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada steering system dan brake system. 9. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya. 3.2.6 Body dan Chassis

(15)

1. Periksa karet-karet (bushing), ganti kalau ada yang aus. 2. Periksa baut-baut pengikat. Kencangkan kalau longgar. 3. Periksa dudukan pegas. Perbaiki dan ganti jika perlu.

4. Periksa seluruh body dan chassis. Perbaiki bagian yang rusak, dan ganti jika perlu.

5. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan body dan chassis.

6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya

.

3.2.7 Roller Bar

Pemeriksaan pada roller bar adalah dengan melihat kondisi secara umum, kemampuan berputar, dan ketinggiannya agar dapat menahan trek agar tidak menabrak body asphalt finisher, cek dimensi yang benar sesuai spesifikasii yang ada. 3.2.8 Hopper

Yang harus dilakukan dalam pemeriksaan adalah :

1. Memeriksa / Mengukur dimensi atau kapasitas hopper yang harus lebih besar dari kapasitas truk agar aspal yang ditumpahkan dapat tertampung.

2. Periksa kemampuan naik dan turunnya dinding hopper. Apakah terjadi kemacetan dan kemungkinan rusak / aus. Perbaiki jika perlu.

3. Periksa fungsi hidrolis untuk yang menggerakkan hopper. Jika terjadi kerusakan / kebocoran pada seal-sealnya dan fungsi kerjanya, perbaiki dan ganti jika perlu. 4. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada hopper.

(16)

5. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.9 Feeder

Hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :

1. Periksa kelancaran jalannya feeder untuk mendistribusikan aspal. Cek jika terjadi rusak, berlobang, dan kemungkinan aus.

2. Periksa kondisi rantai penggerak, tegangan serta sambungan rantai penggerak. 3. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan feeder.

4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.10 Pintu Pengatur Alir

Hal-hal yang harus diperiksa sebagai berikut :

1. Fungsi atau bagian yang harus diperiksa adalah kemampuan pengaturan jumlah pembagian campuran. Pintu harus dapat naik turun dengan lancar, dan cek keausan.

2. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pintu pengatur alir.

3. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.11 Ulir Pembagi

(17)

1. Ulir pembagi harus mampu membagi material sama rata.

2. Ulir pembagi harus dapat berputar searah dan serentak antara bagian kid dan bagian kanan.

3. Poros pada ulir pembagi harus dalam keadaan lurus (tidak bengkok) yang dapat berpengaruh terhadap pembagian material.

4. Lakukan pemeriksaan keausan secara menyeluruh, terutama bagian screw atau auger. Jika sudah tipis dan tidak rata, harus diganti.

5. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada ulir pembagi.

6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.12 Screed

Pada bagian ini hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pemeriksaan terhadap kemampuan screed untuk dapat naik dan turun secara serentak antara bagian kin dan bagian kanan.

2. Penksa kerataan permukaan screed dari kemungkinan korosi atau keausan, cacat, bolong, atau bergelombang.

3. Lakukan pemeriksaan fungsi pemanasan dan heater dan penggetar (vibrator) pada screed. Apakah masih berfungsi (secara manual dapat dilakukan dengan menaruh telapak tangan).

4. Lakukan pemeriksaan kemampuan untuk membentuk sudut, kemiringan yang sama antara bagian kiri dan kanan.

5. Lakukan pemeriksaan fungsi hidrolis untuk memanjangkan screed (extendable). Cek kemungkinan terjadi kebocoran seal dan kerusakan pada pipa hidrolis.

(18)

6. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan screed.

7. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.2.13 Tamper dan Vibrator

Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pemenksaan apakah tamper dan atau vibrator masih mampu bergetar yang berfungsi sebagai precompaction.

2. Lakukan pemeriksaan kerataan penampang tamper, serta keausannya. 3. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada tamper dan vibrator.

4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.

3.3 Formulir Pemeriksaan

Semua hasil pemeriksaan Asphalt Finisher seperti diuraikan dalam Sub Bab 3.1 s.d. 3.2 dicatat dalam buku pemeriksaan seperti contoh yang tercantum dalam lampiran3.

(19)

LAMPIRAN

1. TABEL 1 DAN GRAFIK 1 (TONASE PENGHAMPARAN ASPAL)

2. SKEMA PERALATAN ASPHALT FINISHER MENURUT JENISNYA SERTA BAGIAN - BAGIANNYA

3. FORMULIR – FORMULIR PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL

(20)

LAMPIRAN 1

TABEL 1 DAN GRAFIK 1

(21)

TABEL 1

Tonase Penghamparan Aspal untuk Tebal 3 cm

(Dalam ton per jam)

Lebar Penghamparan (m) Speed (m/min) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 3 12 24 36 48 61 72 84 97 107 120 131 144 157 167 6 24 48 71 96 120 143 168 192 215 239 261 287 310 336 9 36 72 107 145 180 215 251 287 322 359 394 431 466 502 12 48 96 143 191 239 288 335 384 430 479 525 574 623 669 15 60 120 180 239 300 360 419 481 559 597 656 718 779 839 18 72 144 215 288 359 432 503 576 647 718 787 862 933 1006 21 84 168 251 336 425 503 587 671 755 838 917 1005 1089 1173 24 96 192 286 384 479 575 669 768 862 956 1050 1149 1246 1342 27 108 216 321 432 539 647 754 863 970 1076 1181 1293 1399 1509 30 120 238 358 480 598 720 838 960 1077 1197 1312 1436 1556 1678 34 132 264 283 527 659 792 922 1055 1184 1315 1443 1578 1712 1845 37 144 288 429 575 718 863 1006 1149 1292 1433 1573 1721 1866 2012 40 156 312 465 623 779 935 1088 1246 1399 1554 1706 1865 2022 2181 43 168 336 500 672 838 1007 1172 1341 1507 1674 1837 2008 2178 2348 46 180 360 537 721 898 1078 1257 1438 1617 1794 1968 2154 2339 2517

(22)

GRAFIK 1

Tonase Penghamparan Aspal

Untuk Tebal 3 cm

Catatan :

Cara pembacaan grafik : 1. Tentukan lebar penghamparan. 2. Tentukan kecepatan penghamparan.

3. Tarik garis dari 0 ke kecepatan penghamparan (garis 1).

4. Tarik garis tegak (garis 2) dari lebar penghamparan sampai memotong garis 1. 5. Dari perpotongan tersebut tarik garis mendatar (garis 3) untuk menentukan tonase.

(23)

LAM P I RAN 2

SKEMA PERALATAN ASPHALT FINISHER

MENURUT JENISNYA SERTA BAGIAN-BAGIANNYA

(24)
(25)
(26)
(27)

LAMPIRAN 3

BUKU PEMERIKSAAN

PERALATAN PENGHAMPAR

CAMPURAN ASPAL

(ASPHALT FINISHER)

No.: 031 A/T/BM11996

Maret 1996

Pemakai :

...

Lokasi

:

...

Jenis Alat

:

...

Merek/Tipe

:

...

Th. Pembuatan

:

...

Nomor Rangka

:

...

Nomor Mesin

:

...

Pemilik

:

...

Kode Unit Alat

:

………

No Registrasi

:

...

DEPARTEMMEN PEKERJAAN UMUM

(28)
(29)

I. REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN KONDISI RUSAK BAGIAN / KOMPONEN PERALATAN YANG DIPERIKSA BAIK LENGKAP TIDAK LENGKAP TIDAK ADA Engine Clutch/Torque Converter Transmission Drive line Differential Final Drive Steering Brake System Electrical System Fuel System Cooling System Chassis and Body Tyre

Undercarriage Attachment Hydarulic System Perlengkapan Dongkrak & Handle Engkol / slenger Tools

(30)

Kondisi Umum

B RR RB RS

Catatan Peneriksaan :

PEMERIKSA PEMAKAI PINBAGPRO

Nama Nama Nama

Jabatan Jabatan Jabatan

Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan Catatan :

Hasil pemeriksaan peralatan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan masing-masing diberikan kepada :

1. Pemakai Alat 2. Pinbagpro 3. Pemeriksa Alat

(31)

II. HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN

No. Nama Bagian Tolak Ukur Baik

(Ket) Buruk (Ket) Berputar Sesuai spesifikasi 1 Roller Bar Ketinggian Kapasitas hopper > kapasitas truk

Dinding hopper dapat naik turun

2 Hopper

Fungsi hidrolis

Keteraturan ban berjalan Keserentakan jalan ban kin dan kanan

3 Feeder

Keausan (%)

Kondisi rantai penggerak Pengaturan jumlah pemba gian campuran

Dapat menambah, mengurangi campuran, pintu naik turun

4 Pintu Pengatur Alir

Keausan (%)

Dapat membagi material sama rata

Dapat berputar searah Keausan (%)

Kelurusan poros auger/ screw

5 Ulir Pembagi

Keausan ferodo auger/ screw

Screed naik turun serentak Kerataan permukaan screed

Pemanasan screed dan heater

Kesamaan kemiringan screed kin dan kanan Kemampuan memanjang & memendek dan kin & kanan, cek hidrolis & hose

6 Screed

Keausan plat screed Bergetar sesuai spesifikasi Bekerja naik turun Keausan (%)

7 Tamper

(32)

No. Nama Bagian Tolak Ukur Baik (Ket)

Buruk (ket)

7 Tamper Terdapat kerenggangan

antara tamper dengan screed + 3 s/d 5 mm Kemampuan naik turun Kesamaan skala putaran handwheel kin & kanan 8 Hand Wheel & Lengan

Tank

Keausan (%)

9 Crown Cek fungsi crown

Kelancaran pergerakan track

Keausan (%) Cek keausan track

10 Track

Cek keausan gigi track (runcing atau tidak)

(33)

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1). Pemrakarsa

• Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga 2). Tim Penyusun

• Sub Direktorat Penyusunan Standar 3). Tim Pembahas

1. Ir..Syawal Ritonga Direktorat Bina Teknik 2. Ir. Sidi Poernomo Direktorat Bina Teknik 3. Ir. Sudarisman Direktorat Bina Teknik 4. Ir. Sukawan M., MSc. Direktorat Bina Teknik 5. Ir. Nawawi, MSc. Direktorat Bina Teknik 6. Ir. Dendi Pryandana Direktorat Bina Teknik 7. Ir. Dandi Pryantara Direktorat Bina Teknik 8. Ir. Indraswari Herman Direktorat Bina Jalan Kota

9. Ir. Jahya Rajaguguk Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Barat 10. Ir. Sutjahjono Soejitno Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Tengah 11. Ir. Saroso BS. Puslitbang Jalan

12. Ir. Irman Nurdin Puslitbang Jalan 13. Ir. Ahmad Purwadi MSc. Puslitbang Jalan 14. Ir. Irwin A. Rais M.Eng.Sc. Puslitbang Jalan 15. Ir. Iriansyah Puslitbang Jalan 16. Ir. Wayan Dharmayasa Puslitbang Jalan 17. Tonton Aristono Puslitbang Jalan 18. Mumung Mulyadi BE. Puslitbang Jalan 19. Paijo Puslitbang Jalan 20. Subandrijo BE. Puslitbang Jalan 21. Ir. Susanto H. BME. PT. Sarana Karya

Referensi

Dokumen terkait

b. Untuk mencapai struktur atom yang stabil, maka ada atom yang cenderung melepaskan elektron dan ada yang cenderung menangkap elektron.. 3) Unsur gas mulia tdk dpt

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmalina [10] membuktikan bahwa aluminium komposit AlZnMg dengan penguat SiC hasil pengerasan pengendapan dan pengerasan permukaan

jatuh bertumpu pada kaki menyebabkan dislokasi panggul posterior jika kaki mengalami fleksi dan adduksi pada pangkal paha, dislokasi anterior terjadi jika pangkal paha terlalu

Ri R in ng gk ka as sa an n S Se es si i Introduction 10 menit Menyampaikan latar belakang, tujuan dan hasil belajar, sert langkah- langkah kegiatan Mengingatkan

Guru membagikan gambar sketsa burung melalui grup kelas Whatsapp untuk kemudian di print, atau siswa yang mampu, dapat menggambar sketsa sendiri.. siswa diminta

Perancangan media promosi Semen White Mortar TR30 membutuhkan strategi komunikasi yang tepat seperti materi, cara penyampaian, serta efektifitas kepada khalayak

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Hutan Negara sebagaimana yang

PADA BA ADA BADAN KEP DAN KEPEGAW EGAWAIAN AIAN DAERAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA!. Chaerul