• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE FIRST 20 HOURS. How to Learn Anything Fast OLEH : JOSH KAUFMAN PORTFOLIO HARDCOVER PAGES ISBN-13 :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE FIRST 20 HOURS. How to Learn Anything Fast OLEH : JOSH KAUFMAN PORTFOLIO HARDCOVER PAGES ISBN-13 :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Setiap kali kita berhasil menguasai sebuah skill, itu adalah momen keberhasilan yang paling kita nantikan. Namun, waktu yang

diperlukan untuk menguasai sebuah skill adalah faktor utama yang tidak mudah kita berikan.

Malcolm Gladwell dalam buku dahsyatnya, Outliers, menjelaskan untuk menjadi pakar dalam sebuah bidang, dibutuhkan latihan 10.000 jam. Itu setara dengan latihan 8 jam sehari, selama lima tahun.

Sepuluh ribu jam? Ya, untuk menjadi pakar. Tidak perlu selama itu untuk menguasai sebuah skill. Yang Anda butuhkan untuk menguasai sebuah skill adalah 20 jam. Dan inilah caranya.

EMPAT LANGKAH BESAR MENGUASAI SKILL

Menguasai sebuah skill dengan cepat membutuhkan empat langkah penting ini:

1 Pecahkan skill itu menjadi langkah-langkah paling kecil

2 Pelajari setiap langkah paling kecil secukupnya agar Anda bisa menerapkan dan mengoreksi diri sendiri.

3 Hilangkan hambatan fisik, mental dan emosi yang menghalangi latihan.

4 Melatih langkah terpenting paling tidak dua puluh jam. BELAJAR – MELATIH – TRAINING

Dr. Stephen Krashen, dari Universitas Southern California, seorang ahli menguasai bahasa kedua, mengatakan bahwa menguasai sebuah bahasa dan memelajarinya adalah dua hal yang berbeda. Anda bisa belajar bahasa apapun di sekolah, namun belum tentu Anda

menguasainya. Bahkan mungkin sebagian besar sudah kita lupakan. Belajar membantu Anda merencanakan, meng-edit, dan mengoreksi

THE FIRST 20 HOURS

How to Learn Anything… Fast

OLEH : JOSH KAUFMAN

PORTFOLIO HARDCOVER © 2013 · 288 PAGES

ISBN-13 : 978-1591845553

Masalah muncul ketika kita salah mengartikan belajar dan berlatih. Dalam menguasai sebuah skill, belajar saja tidak akan cukup. Kita perlu melatih.

Training dalam konteks ini adalah meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai lewat pengulangan.

Kreativitas, fleksibilitas dan kebebasan untuk melakukan percobaan – adalah elemen penting untuk menguasai sebuah skill.

PLASTISITAS DAN MEMORI OTOT

Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success (2007),

psikolog bernama Carol Dweck mengadakan riset yang menunjukkan umumnya seseorang memegang salah satu dari pandangan berikut ini tentang bagaimana pikiran mereka bekerja.

Pola pikir tetap. Di mana mereka menganggap skill, kemampuan dan bakat adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir.

Pola pikir bertumbuh. Mereka berasumsi bahwa skill dan kemampuan bertumbuh dengan latihan dan persistensi.

Otak manusia itu elastis. Otak, secara fisik berubah merespon pada lingkungan, tindakan dan konsekuensi dari tindakan itu. Ketika Anda belajar sesuatu, melatih sesuatu, saraf dalam otak Anda membentuk hubungan satu dengan yang lain.

Dalam literatur akademis, proses pemelajaran ini disebut dengan model tiga tahap:

1 Tahap kognitif – memahami apa yang ingin Anda lakukan, meriset, memikirkan prosesnya dan membagi skill itu ke dalam bagian kecil yang mudah diatasi.

2 Tahap asosiatif – tahap ini Anda melatih langkah-langkah dalam sebuah skill, memerhatikan umpan balik dan menyesuaikan pendekatan berdasarkan umpan balik itu.

3 Tahap Otonomi – di sini Anda sudah bisa melakukan skill dengan efektif dan efisien tanpa memikirkannya atau tanpa perlu perhatian yang besar.

SEPULUH PRINSIP MENGAKUISISI SKILL

Tidak ada yang rumit dari 10 prinsip ini, mungkin Anda melihatnya sebagai sesuatu yang merupakan pemikiran umum. Namun,

mengetahuinya saja, tidaklah cukup untuk membuat Anda menguasai skill yang Anda inginkan. Anda perlu melakukannya.

1. Memilih proyek yang Anda sukai

maka Anda akan menunda dan tidak akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan.

Semakin semangat Anda pada proyek ini, semakin cepat ia

dikuasai. Manusia belajar lebih cepat, ketika hal itu sangat penting baginya. Jika Anda sudah memiliki sebuah skill yang ingin Anda kuasai, apa alasan Anda harus menguasai skill tersebut? Makna apa yang perlu Anda masukkan ke dalam skill tersebut agar Anda jatuh cinta padanya?

2. Fokuskan Energi untuk Menguasai Satu per Satu

Kesalahan umum dari banyak orang adalah ingin menguasai beberapa skill sekaligus. Kita hanya memiliki 24 jam. Dan 8 jam digunakan untuk tidur. 8 jam digunakan untuk bekerja. 8 jam lagi adalah masa paling penting. Tapi 8 jam terakhir ini selain tersebar acak dalam 24 jam, ia juga harus berkompetisi dengan semua kegiatan lain yang bisa kita lakukan di 8 jam terakhir ini.

Jika Anda hanya memiliki satu jam, dan Anda ingin menguasai 3 skill sekaligus tentu akan sangat sulit sekali. Belum lagi masa transisi yang akan menghabiskan banyak waktu dibanding kita melanjutkan proyek yang sama.

Dalam buku Getting Things Done, David Allen meminta kita untuk menuliskan semua hal yang ingin kita kuasai, lakukan dan

memasukkannya ke dalam sebuah wadah. Dan mengambil satu hal dari wadah itu lalu fokuskan sampai selesai.

Pilih satu skill dan dedikasikan sampai Anda menguasainya. Apa patokannya? Hal ketiga akan menjawab ini.

3. Mendefinisikan target kinerja

Menentukan seberapa bagus Anda akan melakukan sebuah skill akan membantu Anda untuk mengukur pencapaian. Ini akan mempermudah Anda untuk memikirkan strategi untuk bertindak dan mencapainya.

Semakin rileks target kinerja, semakin cepat Anda mencapainya. Tentu kita akan mencapai target yang tertinggi pada akhirnya, target itu akan kita capai dengan mencapai target-target kecil. Mungkin kelihatan curang jika dilihat dari kacamata seorang ahli. Jika Anda harus menaiki 3 anak tangga sekaligus dibanding satu

tangga demi satu tangga, mana yang Anda pilih? Yang pertama akan membuat otot Anda kelelahan, yang kedua dengan usaha yang minimal Anda bisa mencapai puncak dengan mudah. 4. Memecah skill menjadi langkah kecil

menguasai langkah-langkah kecil kita membuat kemajuan dalam setiap langkah dengan mudah. Dan juga tidak akan kewalahan. Setelah memecah menjadi langkah kecil, tentukan mana langkah

paling penting yang harus dikuasai. Dan fokuskan sampai Anda menguasainya.

5. Mendapatkan alat penting

Menguasai sebuah skill umumnya membutuhkan alat pendukung. Belajar golf Anda perlu tongkat, bola, sarung tangan dan sepatu. Tentu tidak nyaman sekali jika Anda harus sampai meminjam perlengkapan atau alat-alat ini.

6. Menghilangkan hambatan praktek

Tidak diragukan lagi, dalam diri kita sudah mengintai banyak sekali godaan dan hambatan yang membuat kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan. Ada 4 jenis hambatan yang harus kita atasi:

* Usaha sebelum latihan yang besar. Seperti lupa bawa alat. Atau letaknya sulit dijangkau. Sulit dijangkau ini misalnya Anda mau melatih bacakilat tapi buku Anda ada di ruang sebelah, dan Anda sedang santai setengah berbaring di sofa. Ini usaha berat sekali. Setuju bukan?

* Sumber daya yang tidak selalu tersedia. Misalnya alat pinjaman. * Gangguan lingkungan. Seperti televisi, smartphone, internet,

email.

* Hambatan emosi. Takut, ragu, malu.

Kita memiliki batasan kekuatan tekad, jika kekuatan tekad kita digunakan untuk melawan perasaan itu ketika muncul, kita akan kewalahan. Atasi dulu sehingga kekuatan tekad bisa digunakan untuk melatih skill.

7. Dedikasikan waktu untuk latihan

Sebuah skill tidak akan terbentuk tanpa latihan. Dan Anda perlu menyiapkan paling tidak 20 jam untuk melatih skill yang Anda pilih.

Komitmenkan di depan, siapkan waktu 20 jam untuk melatih skill itu. Dan jangan berhenti sebelum dua puluh jam tercapai. Jikapun Anda ingin menyerah, putuskan setelah 20 jam. Jangan berhenti sebelum 20 jam.

8. Menciptakan umpan balik yang cepat

Umpan balik yang cepat artinya mendapatkan informasi sebagus apa kinerja Anda secepat mungkin. Setiap skill memberikan kecepatan yang berbeda. Ada yang langsung ada yang sehari, ada yang 6 bulan.

Anda dapatkan, semakin cepat Anda menguasai skill ini. 9. Praktik dengan stopwatch

Otak kita didesain untuk belajar – untuk memerhatikan pola, menyimulasikan rencana tindakan dan memrediksikan apa yang akan terjadi kemudian. Tapi ia adalah pengukur waktu yang buruk. Jika kita melakukan sesuatu yang kita sukai dan kuasai, kita akan

lupa waktu. Jika kita melakukan sesuatu yang baru dan butuh banyak pemikiran, kita akan merasa waktu berjalan sangat lambat. 10. Menekankan kuantitas dari kualitas

Daripada berpikir Anda harus melakukannya dengan sempurna, lebih baik melakukan yang banyak sambil mempertahankan kinerja yang cukup baik. Dan meningkatkannya seiring memulai latihan selanjutnya.

Skill adalah hasil dari latihan konsisten dengan sengaja. Di tahap awal, kuantitas dan kecepatan lebih penting daripada kualitas. Semakin cepat Anda melatih dan semakin sering Anda melatih, semakin cepat Anda menguasai.

SEPULUH PRINSIP BELAJAR EFEKTIF

Belajar yang efektif akan meningkatkan kualitas latihan Anda dengan baik. Berikut adalah sepuluh langkah yang perlu dilakukan untuk membuat belajar efektif.

1. Riset tentang skill dan topik terkait

Riset awal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan mana langkah kecil paling penting yang harus diprioritaskan, komponen dan alat apa yang harus disiapkan agar bisa latihan secepat mungkin.

Segera kumpulkan pengetahuan yang luas dan dapatkan

gambaran besar seakurat mungkin bagaimana menguasai skill ini. Baca beberapa buku dan artikel. Membaca di sini paling tepat adalah menggunakan memindai menjelajahi. Tapi tidak perlu mendetil.

2. Teruskan belajar walaupun Anda bingung

Informasi baru yang Anda masukkan umumnya tidak terlalu dipahami awalnya, karena belum ada hubungan dengan apa yang Anda ketahui sebelumnya. Jadi belum ada hubungan yang terbentuk.

Informasi ini akan Anda pahami ketika Anda sudah memiliki pengalaman. Jangan khawatir, mengenali kebingungan adalah salah satu bentuk kejelasan.

3. Mengenal model mental dan kaitan mental

Ide dan teknik yang muncul berkali-kali adalah model mental. Mereka sangat penting. Model mental adalah unit dasar

pemelajaran. Ia adalah cara untuk memahami dan melabeli sesuatu atau relasi yang Anda ketahui.

Sedangkan kaitan mental adalah analogi atau metafora yang Anda bisa gunakan untuk mengingat konsep baru.

4. Membayangkan yang tidak Anda inginkan

Membayangkan hal-hal yang tidak Anda inginkan terjadi membuat Anda mengetahui apa yang harus Anda pelajari. Namun jangan sampai ini membuat Anda patah semangat. Lihatlah dari sudut pandang: jika Anda tidak menguasai A, maka Anda akan mengalami kegagalan.

5. Diskusi dengan pakar untuk membangun pengharapan

Ketika kita hendak belajar skill baru, biasanya kita menganggap enteng apa yang perlu dilakukan, atau jumlah elemen yang harus diperhatikan untuk melakukannya dengan baik.

Berbicara dengan mereka membantu Anda menyiapkan diri untuk menghadapi hal sulit yang harus Anda atasi. Dan Anda memiliki pengharapan untuk siap menghadapi situasi sulit.

6. Hilangkan gangguan lingkungan

Gangguan adalah musuh nomor satu. Hilangkan gangguan dari awal. Persiapkan beberapa menit di awal untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan. Terutama elektronik dan biologis. 7. Gunakan pengulangan berkala untuk mengingat

Ingatan, menurut para peneliti, akan mengalami kurva menurun. Sebuah konsep baru membutuhkan pengulangan secara berkala. Semakin lama Anda mengenal skill ini semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk itu.

8. Buatlah kerangka berpikir dan daftar tugas

Daftar tugas membuat Anda mengingat hal yang harus Anda

melakukan pendekatan latihan dengan cara yang sama. 9. Membuat prediksi dan menguji

Bagian penting dalam menguasai skill adalah menguji dan

mencoba hal baru, dan menguji apakah mereka berhasil. Kebiasaan membuat prediksi dan menguji akan membantu Anda menguasai skill lebih cepat.

10. Hargai tubuh Anda

Menurut Tony Schwartz dalam bukunya Be Excellent at Anything, siklus belajar dan bekerja yang efektif adalah 90 menit diselingi istirahat 10 menit. Ini akan memastikan Anda berada dalam kondisi prima dan penuh konsentrasi.

Selamat Menguasai Skill yang Anda pilih.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING! EMPAT LANGKAH BESAR MENGUASAI SKILL BELAJAR – MELATIH –TRAINING PLASTISITAS OTAK DAN MEMORI OTOT

10 PRINSIP MENGAKUISISI SKILL 10 PRINSIP DARI BELAJAR EFEKTIF MINDMAP P P P P P P CONTENT

1

1

2

5

2

8

Learn More in Less Time

note

AQUARIUS

G3

Begitu banyak yang ingin kita kuasai, tapi waktu tidak

pernah cukup. Umumnya tantangan yang selalu kita

hadapi untuk memulai sesuatu adalah Waktu dan Skill.

Melalui Buku The First 20 Hours, Josh mengajak kita

untuk menguasai skill apapun dalam 20 jam.

(2)

Setiap kali kita berhasil menguasai sebuah skill, itu adalah momen keberhasilan yang paling kita nantikan. Namun, waktu yang

diperlukan untuk menguasai sebuah skill adalah faktor utama yang tidak mudah kita berikan.

Malcolm Gladwell dalam buku dahsyatnya, Outliers, menjelaskan untuk menjadi pakar dalam sebuah bidang, dibutuhkan latihan 10.000 jam. Itu setara dengan latihan 8 jam sehari, selama lima tahun.

Sepuluh ribu jam? Ya, untuk menjadi pakar. Tidak perlu selama itu untuk menguasai sebuah skill. Yang Anda butuhkan untuk menguasai sebuah skill adalah 20 jam. Dan inilah caranya.

EMPAT LANGKAH BESAR MENGUASAI SKILL

Menguasai sebuah skill dengan cepat membutuhkan empat langkah penting ini:

1 Pecahkan skill itu menjadi langkah-langkah paling kecil

2 Pelajari setiap langkah paling kecil secukupnya agar Anda bisa menerapkan dan mengoreksi diri sendiri.

3 Hilangkan hambatan fisik, mental dan emosi yang menghalangi latihan.

4 Melatih langkah terpenting paling tidak dua puluh jam. BELAJAR – MELATIH – TRAINING

Dr. Stephen Krashen, dari Universitas Southern California, seorang ahli menguasai bahasa kedua, mengatakan bahwa menguasai sebuah bahasa dan memelajarinya adalah dua hal yang berbeda. Anda bisa belajar bahasa apapun di sekolah, namun belum tentu Anda

menguasainya. Bahkan mungkin sebagian besar sudah kita lupakan.

Masalah muncul ketika kita salah mengartikan belajar dan berlatih. Dalam menguasai sebuah skill, belajar saja tidak akan cukup. Kita perlu melatih.

Training dalam konteks ini adalah meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai lewat pengulangan.

Kreativitas, fleksibilitas dan kebebasan untuk melakukan percobaan – adalah elemen penting untuk menguasai sebuah skill.

PLASTISITAS DAN MEMORI OTOT

Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success (2007),

psikolog bernama Carol Dweck mengadakan riset yang menunjukkan umumnya seseorang memegang salah satu dari pandangan berikut ini tentang bagaimana pikiran mereka bekerja.

Pola pikir tetap. Di mana mereka menganggap skill, kemampuan dan bakat adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir.

Pola pikir bertumbuh. Mereka berasumsi bahwa skill dan kemampuan bertumbuh dengan latihan dan persistensi.

Otak manusia itu elastis. Otak, secara fisik berubah merespon pada lingkungan, tindakan dan konsekuensi dari tindakan itu. Ketika Anda belajar sesuatu, melatih sesuatu, saraf dalam otak Anda membentuk hubungan satu dengan yang lain.

Dalam literatur akademis, proses pemelajaran ini disebut dengan model tiga tahap:

1 Tahap kognitif – memahami apa yang ingin Anda lakukan, meriset, memikirkan prosesnya dan membagi skill itu ke dalam bagian kecil yang mudah diatasi.

2 Tahap asosiatif – tahap ini Anda melatih langkah-langkah dalam sebuah skill, memerhatikan umpan balik dan menyesuaikan pendekatan berdasarkan umpan balik itu.

3 Tahap Otonomi – di sini Anda sudah bisa melakukan skill dengan efektif dan efisien tanpa memikirkannya atau tanpa perlu perhatian yang besar.

SEPULUH PRINSIP MENGAKUISISI SKILL

Tidak ada yang rumit dari 10 prinsip ini, mungkin Anda melihatnya sebagai sesuatu yang merupakan pemikiran umum. Namun,

mengetahuinya saja, tidaklah cukup untuk membuat Anda menguasai skill yang Anda inginkan. Anda perlu melakukannya.

maka Anda akan menunda dan tidak akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan.

Semakin semangat Anda pada proyek ini, semakin cepat ia

dikuasai. Manusia belajar lebih cepat, ketika hal itu sangat penting baginya. Jika Anda sudah memiliki sebuah skill yang ingin Anda kuasai, apa alasan Anda harus menguasai skill tersebut? Makna apa yang perlu Anda masukkan ke dalam skill tersebut agar Anda jatuh cinta padanya?

2. Fokuskan Energi untuk Menguasai Satu per Satu

Kesalahan umum dari banyak orang adalah ingin menguasai beberapa skill sekaligus. Kita hanya memiliki 24 jam. Dan 8 jam digunakan untuk tidur. 8 jam digunakan untuk bekerja. 8 jam lagi adalah masa paling penting. Tapi 8 jam terakhir ini selain tersebar acak dalam 24 jam, ia juga harus berkompetisi dengan semua kegiatan lain yang bisa kita lakukan di 8 jam terakhir ini.

Jika Anda hanya memiliki satu jam, dan Anda ingin menguasai 3 skill sekaligus tentu akan sangat sulit sekali. Belum lagi masa transisi yang akan menghabiskan banyak waktu dibanding kita melanjutkan proyek yang sama.

Dalam buku Getting Things Done, David Allen meminta kita untuk menuliskan semua hal yang ingin kita kuasai, lakukan dan

memasukkannya ke dalam sebuah wadah. Dan mengambil satu hal dari wadah itu lalu fokuskan sampai selesai.

Pilih satu skill dan dedikasikan sampai Anda menguasainya. Apa patokannya? Hal ketiga akan menjawab ini.

3. Mendefinisikan target kinerja

Menentukan seberapa bagus Anda akan melakukan sebuah skill akan membantu Anda untuk mengukur pencapaian. Ini akan mempermudah Anda untuk memikirkan strategi untuk bertindak dan mencapainya.

Semakin rileks target kinerja, semakin cepat Anda mencapainya. Tentu kita akan mencapai target yang tertinggi pada akhirnya, target itu akan kita capai dengan mencapai target-target kecil. Mungkin kelihatan curang jika dilihat dari kacamata seorang ahli. Jika Anda harus menaiki 3 anak tangga sekaligus dibanding satu

tangga demi satu tangga, mana yang Anda pilih? Yang pertama akan membuat otot Anda kelelahan, yang kedua dengan usaha yang minimal Anda bisa mencapai puncak dengan mudah.

menguasai langkah-langkah kecil kita membuat kemajuan dalam setiap langkah dengan mudah. Dan juga tidak akan kewalahan. Setelah memecah menjadi langkah kecil, tentukan mana langkah

paling penting yang harus dikuasai. Dan fokuskan sampai Anda menguasainya.

5. Mendapatkan alat penting

Menguasai sebuah skill umumnya membutuhkan alat pendukung. Belajar golf Anda perlu tongkat, bola, sarung tangan dan sepatu. Tentu tidak nyaman sekali jika Anda harus sampai meminjam perlengkapan atau alat-alat ini.

6. Menghilangkan hambatan praktek

Tidak diragukan lagi, dalam diri kita sudah mengintai banyak sekali godaan dan hambatan yang membuat kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan. Ada 4 jenis hambatan yang harus kita atasi:

* Usaha sebelum latihan yang besar. Seperti lupa bawa alat. Atau letaknya sulit dijangkau. Sulit dijangkau ini misalnya Anda mau melatih bacakilat tapi buku Anda ada di ruang sebelah, dan Anda sedang santai setengah berbaring di sofa. Ini usaha berat sekali. Setuju bukan?

* Sumber daya yang tidak selalu tersedia. Misalnya alat pinjaman. * Gangguan lingkungan. Seperti televisi, smartphone, internet,

email.

* Hambatan emosi. Takut, ragu, malu.

Kita memiliki batasan kekuatan tekad, jika kekuatan tekad kita digunakan untuk melawan perasaan itu ketika muncul, kita akan kewalahan. Atasi dulu sehingga kekuatan tekad bisa digunakan untuk melatih skill.

7. Dedikasikan waktu untuk latihan

Sebuah skill tidak akan terbentuk tanpa latihan. Dan Anda perlu menyiapkan paling tidak 20 jam untuk melatih skill yang Anda pilih.

Komitmenkan di depan, siapkan waktu 20 jam untuk melatih skill itu. Dan jangan berhenti sebelum dua puluh jam tercapai. Jikapun Anda ingin menyerah, putuskan setelah 20 jam. Jangan berhenti sebelum 20 jam.

8. Menciptakan umpan balik yang cepat

Umpan balik yang cepat artinya mendapatkan informasi sebagus apa kinerja Anda secepat mungkin. Setiap skill memberikan kecepatan yang berbeda. Ada yang langsung ada yang sehari, ada

Anda dapatkan, semakin cepat Anda menguasai skill ini. 9. Praktik dengan stopwatch

Otak kita didesain untuk belajar – untuk memerhatikan pola, menyimulasikan rencana tindakan dan memrediksikan apa yang akan terjadi kemudian. Tapi ia adalah pengukur waktu yang buruk. Jika kita melakukan sesuatu yang kita sukai dan kuasai, kita akan

lupa waktu. Jika kita melakukan sesuatu yang baru dan butuh banyak pemikiran, kita akan merasa waktu berjalan sangat lambat. 10. Menekankan kuantitas dari kualitas

Daripada berpikir Anda harus melakukannya dengan sempurna, lebih baik melakukan yang banyak sambil mempertahankan kinerja yang cukup baik. Dan meningkatkannya seiring memulai latihan selanjutnya.

Skill adalah hasil dari latihan konsisten dengan sengaja. Di tahap awal, kuantitas dan kecepatan lebih penting daripada kualitas. Semakin cepat Anda melatih dan semakin sering Anda melatih, semakin cepat Anda menguasai.

SEPULUH PRINSIP BELAJAR EFEKTIF

Belajar yang efektif akan meningkatkan kualitas latihan Anda dengan baik. Berikut adalah sepuluh langkah yang perlu dilakukan untuk membuat belajar efektif.

1. Riset tentang skill dan topik terkait

Riset awal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan mana langkah kecil paling penting yang harus diprioritaskan, komponen dan alat apa yang harus disiapkan agar bisa latihan secepat mungkin.

Segera kumpulkan pengetahuan yang luas dan dapatkan

gambaran besar seakurat mungkin bagaimana menguasai skill ini. Baca beberapa buku dan artikel. Membaca di sini paling tepat adalah menggunakan memindai menjelajahi. Tapi tidak perlu mendetil.

2. Teruskan belajar walaupun Anda bingung

Informasi baru yang Anda masukkan umumnya tidak terlalu dipahami awalnya, karena belum ada hubungan dengan apa yang

Informasi ini akan Anda pahami ketika Anda sudah memiliki pengalaman. Jangan khawatir, mengenali kebingungan adalah salah satu bentuk kejelasan.

3. Mengenal model mental dan kaitan mental

Ide dan teknik yang muncul berkali-kali adalah model mental. Mereka sangat penting. Model mental adalah unit dasar

pemelajaran. Ia adalah cara untuk memahami dan melabeli sesuatu atau relasi yang Anda ketahui.

Sedangkan kaitan mental adalah analogi atau metafora yang Anda bisa gunakan untuk mengingat konsep baru.

4. Membayangkan yang tidak Anda inginkan

Membayangkan hal-hal yang tidak Anda inginkan terjadi membuat Anda mengetahui apa yang harus Anda pelajari. Namun jangan sampai ini membuat Anda patah semangat. Lihatlah dari sudut pandang: jika Anda tidak menguasai A, maka Anda akan mengalami kegagalan.

5. Diskusi dengan pakar untuk membangun pengharapan

Ketika kita hendak belajar skill baru, biasanya kita menganggap enteng apa yang perlu dilakukan, atau jumlah elemen yang harus diperhatikan untuk melakukannya dengan baik.

Berbicara dengan mereka membantu Anda menyiapkan diri untuk menghadapi hal sulit yang harus Anda atasi. Dan Anda memiliki pengharapan untuk siap menghadapi situasi sulit.

6. Hilangkan gangguan lingkungan

Gangguan adalah musuh nomor satu. Hilangkan gangguan dari awal. Persiapkan beberapa menit di awal untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan. Terutama elektronik dan biologis. 7. Gunakan pengulangan berkala untuk mengingat

Ingatan, menurut para peneliti, akan mengalami kurva menurun. Sebuah konsep baru membutuhkan pengulangan secara berkala. Semakin lama Anda mengenal skill ini semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk itu.

8. Buatlah kerangka berpikir dan daftar tugas

melakukan pendekatan latihan dengan cara yang sama. 9. Membuat prediksi dan menguji

Bagian penting dalam menguasai skill adalah menguji dan

mencoba hal baru, dan menguji apakah mereka berhasil. Kebiasaan membuat prediksi dan menguji akan membantu Anda menguasai skill lebih cepat.

10. Hargai tubuh Anda

Menurut Tony Schwartz dalam bukunya Be Excellent at Anything, siklus belajar dan bekerja yang efektif adalah 90 menit diselingi istirahat 10 menit. Ini akan memastikan Anda berada dalam kondisi prima dan penuh konsentrasi.

Selamat Menguasai Skill yang Anda pilih.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Pikiran seperti otot, semakin Anda menggunakannya, semakin efektif, efisien dan otomatis ia bekerja.

Saya menyadari untuk menjadi Master karate bukanlah menguasai 4.000 gerakan yang berbeda tetapi melakukan beberapa gerakan sebanyak Ketika Anda berlatih kegiatan motorik, awalnya Anda akan merasa kaku. Anda perlu memikirkan langkah-langkahnya, dan seringkali melakukan kesalahan yang membuat Anda frustrasi. Mempelajari dasar adalah sebuah perjuangan.

Menguasai sebuah skill dibutuhkan latihan. Membutuhkan periode konsentrasi terus menerus. Membutuhkan kreativitas, fleksibilitas dan kebebasan untuk menentukan standar sukses Anda.

(3)

Setiap kali kita berhasil menguasai sebuah skill, itu adalah momen keberhasilan yang paling kita nantikan. Namun, waktu yang

diperlukan untuk menguasai sebuah skill adalah faktor utama yang tidak mudah kita berikan.

Malcolm Gladwell dalam buku dahsyatnya, Outliers, menjelaskan untuk menjadi pakar dalam sebuah bidang, dibutuhkan latihan 10.000 jam. Itu setara dengan latihan 8 jam sehari, selama lima tahun.

Sepuluh ribu jam? Ya, untuk menjadi pakar. Tidak perlu selama itu untuk menguasai sebuah skill. Yang Anda butuhkan untuk menguasai sebuah skill adalah 20 jam. Dan inilah caranya.

EMPAT LANGKAH BESAR MENGUASAI SKILL

Menguasai sebuah skill dengan cepat membutuhkan empat langkah penting ini:

1 Pecahkan skill itu menjadi langkah-langkah paling kecil

2 Pelajari setiap langkah paling kecil secukupnya agar Anda bisa menerapkan dan mengoreksi diri sendiri.

3 Hilangkan hambatan fisik, mental dan emosi yang menghalangi latihan.

4 Melatih langkah terpenting paling tidak dua puluh jam. BELAJAR – MELATIH – TRAINING

Dr. Stephen Krashen, dari Universitas Southern California, seorang ahli menguasai bahasa kedua, mengatakan bahwa menguasai sebuah bahasa dan memelajarinya adalah dua hal yang berbeda. Anda bisa belajar bahasa apapun di sekolah, namun belum tentu Anda

menguasainya. Bahkan mungkin sebagian besar sudah kita lupakan. Belajar membantu Anda merencanakan, meng-edit, dan mengoreksi

Masalah muncul ketika kita salah mengartikan belajar dan berlatih. Dalam menguasai sebuah skill, belajar saja tidak akan cukup. Kita perlu melatih.

Training dalam konteks ini adalah meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai lewat pengulangan.

Kreativitas, fleksibilitas dan kebebasan untuk melakukan percobaan – adalah elemen penting untuk menguasai sebuah skill.

PLASTISITAS DAN MEMORI OTOT

Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success (2007),

psikolog bernama Carol Dweck mengadakan riset yang menunjukkan umumnya seseorang memegang salah satu dari pandangan berikut ini tentang bagaimana pikiran mereka bekerja.

Pola pikir tetap. Di mana mereka menganggap skill, kemampuan dan bakat adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir.

Pola pikir bertumbuh. Mereka berasumsi bahwa skill dan kemampuan bertumbuh dengan latihan dan persistensi.

Otak manusia itu elastis. Otak, secara fisik berubah merespon pada lingkungan, tindakan dan konsekuensi dari tindakan itu. Ketika Anda belajar sesuatu, melatih sesuatu, saraf dalam otak Anda membentuk hubungan satu dengan yang lain.

Dalam literatur akademis, proses pemelajaran ini disebut dengan model tiga tahap:

1 Tahap kognitif – memahami apa yang ingin Anda lakukan, meriset, memikirkan prosesnya dan membagi skill itu ke dalam bagian kecil yang mudah diatasi.

2 Tahap asosiatif – tahap ini Anda melatih langkah-langkah dalam sebuah skill, memerhatikan umpan balik dan menyesuaikan pendekatan berdasarkan umpan balik itu.

3 Tahap Otonomi – di sini Anda sudah bisa melakukan skill dengan efektif dan efisien tanpa memikirkannya atau tanpa perlu perhatian yang besar.

SEPULUH PRINSIP MENGAKUISISI SKILL

Tidak ada yang rumit dari 10 prinsip ini, mungkin Anda melihatnya sebagai sesuatu yang merupakan pemikiran umum. Namun,

mengetahuinya saja, tidaklah cukup untuk membuat Anda menguasai skill yang Anda inginkan. Anda perlu melakukannya.

1. Memilih proyek yang Anda sukai

maka Anda akan menunda dan tidak akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan.

Semakin semangat Anda pada proyek ini, semakin cepat ia

dikuasai. Manusia belajar lebih cepat, ketika hal itu sangat penting baginya. Jika Anda sudah memiliki sebuah skill yang ingin Anda kuasai, apa alasan Anda harus menguasai skill tersebut? Makna apa yang perlu Anda masukkan ke dalam skill tersebut agar Anda jatuh cinta padanya?

2. Fokuskan Energi untuk Menguasai Satu per Satu

Kesalahan umum dari banyak orang adalah ingin menguasai beberapa skill sekaligus. Kita hanya memiliki 24 jam. Dan 8 jam digunakan untuk tidur. 8 jam digunakan untuk bekerja. 8 jam lagi adalah masa paling penting. Tapi 8 jam terakhir ini selain tersebar acak dalam 24 jam, ia juga harus berkompetisi dengan semua kegiatan lain yang bisa kita lakukan di 8 jam terakhir ini.

Jika Anda hanya memiliki satu jam, dan Anda ingin menguasai 3 skill sekaligus tentu akan sangat sulit sekali. Belum lagi masa transisi yang akan menghabiskan banyak waktu dibanding kita melanjutkan proyek yang sama.

Dalam buku Getting Things Done, David Allen meminta kita untuk menuliskan semua hal yang ingin kita kuasai, lakukan dan

memasukkannya ke dalam sebuah wadah. Dan mengambil satu hal dari wadah itu lalu fokuskan sampai selesai.

Pilih satu skill dan dedikasikan sampai Anda menguasainya. Apa patokannya? Hal ketiga akan menjawab ini.

3. Mendefinisikan target kinerja

Menentukan seberapa bagus Anda akan melakukan sebuah skill akan membantu Anda untuk mengukur pencapaian. Ini akan mempermudah Anda untuk memikirkan strategi untuk bertindak dan mencapainya.

Semakin rileks target kinerja, semakin cepat Anda mencapainya. Tentu kita akan mencapai target yang tertinggi pada akhirnya, target itu akan kita capai dengan mencapai target-target kecil. Mungkin kelihatan curang jika dilihat dari kacamata seorang ahli. Jika Anda harus menaiki 3 anak tangga sekaligus dibanding satu

tangga demi satu tangga, mana yang Anda pilih? Yang pertama akan membuat otot Anda kelelahan, yang kedua dengan usaha yang minimal Anda bisa mencapai puncak dengan mudah. 4. Memecah skill menjadi langkah kecil

menguasai langkah-langkah kecil kita membuat kemajuan dalam setiap langkah dengan mudah. Dan juga tidak akan kewalahan. Setelah memecah menjadi langkah kecil, tentukan mana langkah

paling penting yang harus dikuasai. Dan fokuskan sampai Anda menguasainya.

5. Mendapatkan alat penting

Menguasai sebuah skill umumnya membutuhkan alat pendukung. Belajar golf Anda perlu tongkat, bola, sarung tangan dan sepatu. Tentu tidak nyaman sekali jika Anda harus sampai meminjam perlengkapan atau alat-alat ini.

6. Menghilangkan hambatan praktek

Tidak diragukan lagi, dalam diri kita sudah mengintai banyak sekali godaan dan hambatan yang membuat kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan. Ada 4 jenis hambatan yang harus kita atasi:

* Usaha sebelum latihan yang besar. Seperti lupa bawa alat. Atau letaknya sulit dijangkau. Sulit dijangkau ini misalnya Anda mau melatih bacakilat tapi buku Anda ada di ruang sebelah, dan Anda sedang santai setengah berbaring di sofa. Ini usaha berat sekali. Setuju bukan?

* Sumber daya yang tidak selalu tersedia. Misalnya alat pinjaman. * Gangguan lingkungan. Seperti televisi, smartphone, internet,

email.

* Hambatan emosi. Takut, ragu, malu.

Kita memiliki batasan kekuatan tekad, jika kekuatan tekad kita digunakan untuk melawan perasaan itu ketika muncul, kita akan kewalahan. Atasi dulu sehingga kekuatan tekad bisa digunakan untuk melatih skill.

7. Dedikasikan waktu untuk latihan

Sebuah skill tidak akan terbentuk tanpa latihan. Dan Anda perlu menyiapkan paling tidak 20 jam untuk melatih skill yang Anda pilih.

Komitmenkan di depan, siapkan waktu 20 jam untuk melatih skill itu. Dan jangan berhenti sebelum dua puluh jam tercapai. Jikapun Anda ingin menyerah, putuskan setelah 20 jam. Jangan berhenti sebelum 20 jam.

8. Menciptakan umpan balik yang cepat

Umpan balik yang cepat artinya mendapatkan informasi sebagus apa kinerja Anda secepat mungkin. Setiap skill memberikan kecepatan yang berbeda. Ada yang langsung ada yang sehari, ada yang 6 bulan.

Anda dapatkan, semakin cepat Anda menguasai skill ini. 9. Praktik dengan stopwatch

Otak kita didesain untuk belajar – untuk memerhatikan pola, menyimulasikan rencana tindakan dan memrediksikan apa yang akan terjadi kemudian. Tapi ia adalah pengukur waktu yang buruk. Jika kita melakukan sesuatu yang kita sukai dan kuasai, kita akan

lupa waktu. Jika kita melakukan sesuatu yang baru dan butuh banyak pemikiran, kita akan merasa waktu berjalan sangat lambat. 10. Menekankan kuantitas dari kualitas

Daripada berpikir Anda harus melakukannya dengan sempurna, lebih baik melakukan yang banyak sambil mempertahankan kinerja yang cukup baik. Dan meningkatkannya seiring memulai latihan selanjutnya.

Skill adalah hasil dari latihan konsisten dengan sengaja. Di tahap awal, kuantitas dan kecepatan lebih penting daripada kualitas. Semakin cepat Anda melatih dan semakin sering Anda melatih, semakin cepat Anda menguasai.

SEPULUH PRINSIP BELAJAR EFEKTIF

Belajar yang efektif akan meningkatkan kualitas latihan Anda dengan baik. Berikut adalah sepuluh langkah yang perlu dilakukan untuk membuat belajar efektif.

1. Riset tentang skill dan topik terkait

Riset awal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan mana langkah kecil paling penting yang harus diprioritaskan, komponen dan alat apa yang harus disiapkan agar bisa latihan secepat mungkin.

Segera kumpulkan pengetahuan yang luas dan dapatkan

gambaran besar seakurat mungkin bagaimana menguasai skill ini. Baca beberapa buku dan artikel. Membaca di sini paling tepat adalah menggunakan memindai menjelajahi. Tapi tidak perlu mendetil.

2. Teruskan belajar walaupun Anda bingung

Informasi baru yang Anda masukkan umumnya tidak terlalu dipahami awalnya, karena belum ada hubungan dengan apa yang Anda ketahui sebelumnya. Jadi belum ada hubungan yang terbentuk.

Informasi ini akan Anda pahami ketika Anda sudah memiliki pengalaman. Jangan khawatir, mengenali kebingungan adalah salah satu bentuk kejelasan.

3. Mengenal model mental dan kaitan mental

Ide dan teknik yang muncul berkali-kali adalah model mental. Mereka sangat penting. Model mental adalah unit dasar

pemelajaran. Ia adalah cara untuk memahami dan melabeli sesuatu atau relasi yang Anda ketahui.

Sedangkan kaitan mental adalah analogi atau metafora yang Anda bisa gunakan untuk mengingat konsep baru.

4. Membayangkan yang tidak Anda inginkan

Membayangkan hal-hal yang tidak Anda inginkan terjadi membuat Anda mengetahui apa yang harus Anda pelajari. Namun jangan sampai ini membuat Anda patah semangat. Lihatlah dari sudut pandang: jika Anda tidak menguasai A, maka Anda akan mengalami kegagalan.

5. Diskusi dengan pakar untuk membangun pengharapan

Ketika kita hendak belajar skill baru, biasanya kita menganggap enteng apa yang perlu dilakukan, atau jumlah elemen yang harus diperhatikan untuk melakukannya dengan baik.

Berbicara dengan mereka membantu Anda menyiapkan diri untuk menghadapi hal sulit yang harus Anda atasi. Dan Anda memiliki pengharapan untuk siap menghadapi situasi sulit.

6. Hilangkan gangguan lingkungan

Gangguan adalah musuh nomor satu. Hilangkan gangguan dari awal. Persiapkan beberapa menit di awal untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan. Terutama elektronik dan biologis. 7. Gunakan pengulangan berkala untuk mengingat

Ingatan, menurut para peneliti, akan mengalami kurva menurun. Sebuah konsep baru membutuhkan pengulangan secara berkala. Semakin lama Anda mengenal skill ini semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk itu.

8. Buatlah kerangka berpikir dan daftar tugas

Daftar tugas membuat Anda mengingat hal yang harus Anda

melakukan pendekatan latihan dengan cara yang sama. 9. Membuat prediksi dan menguji

Bagian penting dalam menguasai skill adalah menguji dan

mencoba hal baru, dan menguji apakah mereka berhasil. Kebiasaan membuat prediksi dan menguji akan membantu Anda menguasai skill lebih cepat.

10. Hargai tubuh Anda

Menurut Tony Schwartz dalam bukunya Be Excellent at Anything, siklus belajar dan bekerja yang efektif adalah 90 menit diselingi istirahat 10 menit. Ini akan memastikan Anda berada dalam kondisi prima dan penuh konsentrasi.

Selamat Menguasai Skill yang Anda pilih.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Sebuah masalah yang dinyatakan dengan baik adalah masalah yang sudah diatasi separuhnya.

Anda ingin menguasai sebuah skill. Dan tentu jika menguasai sebuah skill sampai membuat Anda “berdarah-darah” bukanlah sebuah ide yang bagus. Anda ingin terus menerus mengulanginya dan menikmati perjalanannya. Menuliskan semua hal yang ingin kita lakukan dan kuasai membuat kita menyatakan bahwa, itu sudah saya tuliskan, keluarlah dari pikiran saya dan kita akan kembali pada saatnya tiba. Ini adalah penundaan produktif. Anda menentukan prioritas. Mana yang akan Anda selesaikan lebih dulu. Dan otomatis pikiran Anda tidak akan terlalu memikirkan hal lain sampai Anda memutuskan untuk menyelesaikannya. Jika Anda fokus untuk menguasai

skill utama Anda, menyukai dan penasaran dengan skill utama itu, Anda akan menguasainya jauh lebih cepat.

(4)

Setiap kali kita berhasil menguasai sebuah skill, itu adalah momen keberhasilan yang paling kita nantikan. Namun, waktu yang

diperlukan untuk menguasai sebuah skill adalah faktor utama yang tidak mudah kita berikan.

Malcolm Gladwell dalam buku dahsyatnya, Outliers, menjelaskan untuk menjadi pakar dalam sebuah bidang, dibutuhkan latihan 10.000 jam. Itu setara dengan latihan 8 jam sehari, selama lima tahun.

Sepuluh ribu jam? Ya, untuk menjadi pakar. Tidak perlu selama itu untuk menguasai sebuah skill. Yang Anda butuhkan untuk menguasai sebuah skill adalah 20 jam. Dan inilah caranya.

EMPAT LANGKAH BESAR MENGUASAI SKILL

Menguasai sebuah skill dengan cepat membutuhkan empat langkah penting ini:

1 Pecahkan skill itu menjadi langkah-langkah paling kecil

2 Pelajari setiap langkah paling kecil secukupnya agar Anda bisa menerapkan dan mengoreksi diri sendiri.

3 Hilangkan hambatan fisik, mental dan emosi yang menghalangi latihan.

4 Melatih langkah terpenting paling tidak dua puluh jam. BELAJAR – MELATIH – TRAINING

Dr. Stephen Krashen, dari Universitas Southern California, seorang ahli menguasai bahasa kedua, mengatakan bahwa menguasai sebuah bahasa dan memelajarinya adalah dua hal yang berbeda. Anda bisa belajar bahasa apapun di sekolah, namun belum tentu Anda

menguasainya. Bahkan mungkin sebagian besar sudah kita lupakan.

Masalah muncul ketika kita salah mengartikan belajar dan berlatih. Dalam menguasai sebuah skill, belajar saja tidak akan cukup. Kita perlu melatih.

Training dalam konteks ini adalah meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai lewat pengulangan.

Kreativitas, fleksibilitas dan kebebasan untuk melakukan percobaan – adalah elemen penting untuk menguasai sebuah skill.

PLASTISITAS DAN MEMORI OTOT

Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success (2007),

psikolog bernama Carol Dweck mengadakan riset yang menunjukkan umumnya seseorang memegang salah satu dari pandangan berikut ini tentang bagaimana pikiran mereka bekerja.

Pola pikir tetap. Di mana mereka menganggap skill, kemampuan dan bakat adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir.

Pola pikir bertumbuh. Mereka berasumsi bahwa skill dan kemampuan bertumbuh dengan latihan dan persistensi.

Otak manusia itu elastis. Otak, secara fisik berubah merespon pada lingkungan, tindakan dan konsekuensi dari tindakan itu. Ketika Anda belajar sesuatu, melatih sesuatu, saraf dalam otak Anda membentuk hubungan satu dengan yang lain.

Dalam literatur akademis, proses pemelajaran ini disebut dengan model tiga tahap:

1 Tahap kognitif – memahami apa yang ingin Anda lakukan, meriset, memikirkan prosesnya dan membagi skill itu ke dalam bagian kecil yang mudah diatasi.

2 Tahap asosiatif – tahap ini Anda melatih langkah-langkah dalam sebuah skill, memerhatikan umpan balik dan menyesuaikan pendekatan berdasarkan umpan balik itu.

3 Tahap Otonomi – di sini Anda sudah bisa melakukan skill dengan efektif dan efisien tanpa memikirkannya atau tanpa perlu perhatian yang besar.

SEPULUH PRINSIP MENGAKUISISI SKILL

Tidak ada yang rumit dari 10 prinsip ini, mungkin Anda melihatnya sebagai sesuatu yang merupakan pemikiran umum. Namun,

mengetahuinya saja, tidaklah cukup untuk membuat Anda menguasai skill yang Anda inginkan. Anda perlu melakukannya.

maka Anda akan menunda dan tidak akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan.

Semakin semangat Anda pada proyek ini, semakin cepat ia

dikuasai. Manusia belajar lebih cepat, ketika hal itu sangat penting baginya. Jika Anda sudah memiliki sebuah skill yang ingin Anda kuasai, apa alasan Anda harus menguasai skill tersebut? Makna apa yang perlu Anda masukkan ke dalam skill tersebut agar Anda jatuh cinta padanya?

2. Fokuskan Energi untuk Menguasai Satu per Satu

Kesalahan umum dari banyak orang adalah ingin menguasai beberapa skill sekaligus. Kita hanya memiliki 24 jam. Dan 8 jam digunakan untuk tidur. 8 jam digunakan untuk bekerja. 8 jam lagi adalah masa paling penting. Tapi 8 jam terakhir ini selain tersebar acak dalam 24 jam, ia juga harus berkompetisi dengan semua kegiatan lain yang bisa kita lakukan di 8 jam terakhir ini.

Jika Anda hanya memiliki satu jam, dan Anda ingin menguasai 3 skill sekaligus tentu akan sangat sulit sekali. Belum lagi masa transisi yang akan menghabiskan banyak waktu dibanding kita melanjutkan proyek yang sama.

Dalam buku Getting Things Done, David Allen meminta kita untuk menuliskan semua hal yang ingin kita kuasai, lakukan dan

memasukkannya ke dalam sebuah wadah. Dan mengambil satu hal dari wadah itu lalu fokuskan sampai selesai.

Pilih satu skill dan dedikasikan sampai Anda menguasainya. Apa patokannya? Hal ketiga akan menjawab ini.

3. Mendefinisikan target kinerja

Menentukan seberapa bagus Anda akan melakukan sebuah skill akan membantu Anda untuk mengukur pencapaian. Ini akan mempermudah Anda untuk memikirkan strategi untuk bertindak dan mencapainya.

Semakin rileks target kinerja, semakin cepat Anda mencapainya. Tentu kita akan mencapai target yang tertinggi pada akhirnya, target itu akan kita capai dengan mencapai target-target kecil. Mungkin kelihatan curang jika dilihat dari kacamata seorang ahli. Jika Anda harus menaiki 3 anak tangga sekaligus dibanding satu

tangga demi satu tangga, mana yang Anda pilih? Yang pertama akan membuat otot Anda kelelahan, yang kedua dengan usaha yang minimal Anda bisa mencapai puncak dengan mudah.

menguasai langkah-langkah kecil kita membuat kemajuan dalam setiap langkah dengan mudah. Dan juga tidak akan kewalahan. Setelah memecah menjadi langkah kecil, tentukan mana langkah

paling penting yang harus dikuasai. Dan fokuskan sampai Anda menguasainya.

5. Mendapatkan alat penting

Menguasai sebuah skill umumnya membutuhkan alat pendukung. Belajar golf Anda perlu tongkat, bola, sarung tangan dan sepatu. Tentu tidak nyaman sekali jika Anda harus sampai meminjam perlengkapan atau alat-alat ini.

6. Menghilangkan hambatan praktek

Tidak diragukan lagi, dalam diri kita sudah mengintai banyak sekali godaan dan hambatan yang membuat kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan. Ada 4 jenis hambatan yang harus kita atasi:

* Usaha sebelum latihan yang besar. Seperti lupa bawa alat. Atau letaknya sulit dijangkau. Sulit dijangkau ini misalnya Anda mau melatih bacakilat tapi buku Anda ada di ruang sebelah, dan Anda sedang santai setengah berbaring di sofa. Ini usaha berat sekali. Setuju bukan?

* Sumber daya yang tidak selalu tersedia. Misalnya alat pinjaman. * Gangguan lingkungan. Seperti televisi, smartphone, internet,

email.

* Hambatan emosi. Takut, ragu, malu.

Kita memiliki batasan kekuatan tekad, jika kekuatan tekad kita digunakan untuk melawan perasaan itu ketika muncul, kita akan kewalahan. Atasi dulu sehingga kekuatan tekad bisa digunakan untuk melatih skill.

7. Dedikasikan waktu untuk latihan

Sebuah skill tidak akan terbentuk tanpa latihan. Dan Anda perlu menyiapkan paling tidak 20 jam untuk melatih skill yang Anda pilih.

Komitmenkan di depan, siapkan waktu 20 jam untuk melatih skill itu. Dan jangan berhenti sebelum dua puluh jam tercapai. Jikapun Anda ingin menyerah, putuskan setelah 20 jam. Jangan berhenti sebelum 20 jam.

8. Menciptakan umpan balik yang cepat

Umpan balik yang cepat artinya mendapatkan informasi sebagus apa kinerja Anda secepat mungkin. Setiap skill memberikan kecepatan yang berbeda. Ada yang langsung ada yang sehari, ada

Anda dapatkan, semakin cepat Anda menguasai skill ini. 9. Praktik dengan stopwatch

Otak kita didesain untuk belajar – untuk memerhatikan pola, menyimulasikan rencana tindakan dan memrediksikan apa yang akan terjadi kemudian. Tapi ia adalah pengukur waktu yang buruk. Jika kita melakukan sesuatu yang kita sukai dan kuasai, kita akan

lupa waktu. Jika kita melakukan sesuatu yang baru dan butuh banyak pemikiran, kita akan merasa waktu berjalan sangat lambat. 10. Menekankan kuantitas dari kualitas

Daripada berpikir Anda harus melakukannya dengan sempurna, lebih baik melakukan yang banyak sambil mempertahankan kinerja yang cukup baik. Dan meningkatkannya seiring memulai latihan selanjutnya.

Skill adalah hasil dari latihan konsisten dengan sengaja. Di tahap awal, kuantitas dan kecepatan lebih penting daripada kualitas. Semakin cepat Anda melatih dan semakin sering Anda melatih, semakin cepat Anda menguasai.

SEPULUH PRINSIP BELAJAR EFEKTIF

Belajar yang efektif akan meningkatkan kualitas latihan Anda dengan baik. Berikut adalah sepuluh langkah yang perlu dilakukan untuk membuat belajar efektif.

1. Riset tentang skill dan topik terkait

Riset awal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan mana langkah kecil paling penting yang harus diprioritaskan, komponen dan alat apa yang harus disiapkan agar bisa latihan secepat mungkin.

Segera kumpulkan pengetahuan yang luas dan dapatkan

gambaran besar seakurat mungkin bagaimana menguasai skill ini. Baca beberapa buku dan artikel. Membaca di sini paling tepat adalah menggunakan memindai menjelajahi. Tapi tidak perlu mendetil.

2. Teruskan belajar walaupun Anda bingung

Informasi baru yang Anda masukkan umumnya tidak terlalu dipahami awalnya, karena belum ada hubungan dengan apa yang

Informasi ini akan Anda pahami ketika Anda sudah memiliki pengalaman. Jangan khawatir, mengenali kebingungan adalah salah satu bentuk kejelasan.

3. Mengenal model mental dan kaitan mental

Ide dan teknik yang muncul berkali-kali adalah model mental. Mereka sangat penting. Model mental adalah unit dasar

pemelajaran. Ia adalah cara untuk memahami dan melabeli sesuatu atau relasi yang Anda ketahui.

Sedangkan kaitan mental adalah analogi atau metafora yang Anda bisa gunakan untuk mengingat konsep baru.

4. Membayangkan yang tidak Anda inginkan

Membayangkan hal-hal yang tidak Anda inginkan terjadi membuat Anda mengetahui apa yang harus Anda pelajari. Namun jangan sampai ini membuat Anda patah semangat. Lihatlah dari sudut pandang: jika Anda tidak menguasai A, maka Anda akan mengalami kegagalan.

5. Diskusi dengan pakar untuk membangun pengharapan

Ketika kita hendak belajar skill baru, biasanya kita menganggap enteng apa yang perlu dilakukan, atau jumlah elemen yang harus diperhatikan untuk melakukannya dengan baik.

Berbicara dengan mereka membantu Anda menyiapkan diri untuk menghadapi hal sulit yang harus Anda atasi. Dan Anda memiliki pengharapan untuk siap menghadapi situasi sulit.

6. Hilangkan gangguan lingkungan

Gangguan adalah musuh nomor satu. Hilangkan gangguan dari awal. Persiapkan beberapa menit di awal untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan. Terutama elektronik dan biologis. 7. Gunakan pengulangan berkala untuk mengingat

Ingatan, menurut para peneliti, akan mengalami kurva menurun. Sebuah konsep baru membutuhkan pengulangan secara berkala. Semakin lama Anda mengenal skill ini semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk itu.

8. Buatlah kerangka berpikir dan daftar tugas

melakukan pendekatan latihan dengan cara yang sama. 9. Membuat prediksi dan menguji

Bagian penting dalam menguasai skill adalah menguji dan

mencoba hal baru, dan menguji apakah mereka berhasil. Kebiasaan membuat prediksi dan menguji akan membantu Anda menguasai skill lebih cepat.

10. Hargai tubuh Anda

Menurut Tony Schwartz dalam bukunya Be Excellent at Anything, siklus belajar dan bekerja yang efektif adalah 90 menit diselingi istirahat 10 menit. Ini akan memastikan Anda berada dalam kondisi prima dan penuh konsentrasi.

Selamat Menguasai Skill yang Anda pilih.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Anda tidak akan bisa pernah menemukan waktu yang tepat. Yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan waktu. Seolah Anda membuat janji bertemu dengan seseorang yang penting. Maka Anda bisa menyiapkan waktu itu.

(5)

Setiap kali kita berhasil menguasai sebuah skill, itu adalah momen keberhasilan yang paling kita nantikan. Namun, waktu yang

diperlukan untuk menguasai sebuah skill adalah faktor utama yang tidak mudah kita berikan.

Malcolm Gladwell dalam buku dahsyatnya, Outliers, menjelaskan untuk menjadi pakar dalam sebuah bidang, dibutuhkan latihan 10.000 jam. Itu setara dengan latihan 8 jam sehari, selama lima tahun.

Sepuluh ribu jam? Ya, untuk menjadi pakar. Tidak perlu selama itu untuk menguasai sebuah skill. Yang Anda butuhkan untuk menguasai sebuah skill adalah 20 jam. Dan inilah caranya.

EMPAT LANGKAH BESAR MENGUASAI SKILL

Menguasai sebuah skill dengan cepat membutuhkan empat langkah penting ini:

1 Pecahkan skill itu menjadi langkah-langkah paling kecil

2 Pelajari setiap langkah paling kecil secukupnya agar Anda bisa menerapkan dan mengoreksi diri sendiri.

3 Hilangkan hambatan fisik, mental dan emosi yang menghalangi latihan.

4 Melatih langkah terpenting paling tidak dua puluh jam. BELAJAR – MELATIH – TRAINING

Dr. Stephen Krashen, dari Universitas Southern California, seorang ahli menguasai bahasa kedua, mengatakan bahwa menguasai sebuah bahasa dan memelajarinya adalah dua hal yang berbeda. Anda bisa belajar bahasa apapun di sekolah, namun belum tentu Anda

menguasainya. Bahkan mungkin sebagian besar sudah kita lupakan. Belajar membantu Anda merencanakan, meng-edit, dan mengoreksi

Masalah muncul ketika kita salah mengartikan belajar dan berlatih. Dalam menguasai sebuah skill, belajar saja tidak akan cukup. Kita perlu melatih.

Training dalam konteks ini adalah meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai lewat pengulangan.

Kreativitas, fleksibilitas dan kebebasan untuk melakukan percobaan – adalah elemen penting untuk menguasai sebuah skill.

PLASTISITAS DAN MEMORI OTOT

Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success (2007),

psikolog bernama Carol Dweck mengadakan riset yang menunjukkan umumnya seseorang memegang salah satu dari pandangan berikut ini tentang bagaimana pikiran mereka bekerja.

Pola pikir tetap. Di mana mereka menganggap skill, kemampuan dan bakat adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir.

Pola pikir bertumbuh. Mereka berasumsi bahwa skill dan kemampuan bertumbuh dengan latihan dan persistensi.

Otak manusia itu elastis. Otak, secara fisik berubah merespon pada lingkungan, tindakan dan konsekuensi dari tindakan itu. Ketika Anda belajar sesuatu, melatih sesuatu, saraf dalam otak Anda membentuk hubungan satu dengan yang lain.

Dalam literatur akademis, proses pemelajaran ini disebut dengan model tiga tahap:

1 Tahap kognitif – memahami apa yang ingin Anda lakukan, meriset, memikirkan prosesnya dan membagi skill itu ke dalam bagian kecil yang mudah diatasi.

2 Tahap asosiatif – tahap ini Anda melatih langkah-langkah dalam sebuah skill, memerhatikan umpan balik dan menyesuaikan pendekatan berdasarkan umpan balik itu.

3 Tahap Otonomi – di sini Anda sudah bisa melakukan skill dengan efektif dan efisien tanpa memikirkannya atau tanpa perlu perhatian yang besar.

SEPULUH PRINSIP MENGAKUISISI SKILL

Tidak ada yang rumit dari 10 prinsip ini, mungkin Anda melihatnya sebagai sesuatu yang merupakan pemikiran umum. Namun,

mengetahuinya saja, tidaklah cukup untuk membuat Anda menguasai skill yang Anda inginkan. Anda perlu melakukannya.

1. Memilih proyek yang Anda sukai

maka Anda akan menunda dan tidak akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan.

Semakin semangat Anda pada proyek ini, semakin cepat ia

dikuasai. Manusia belajar lebih cepat, ketika hal itu sangat penting baginya. Jika Anda sudah memiliki sebuah skill yang ingin Anda kuasai, apa alasan Anda harus menguasai skill tersebut? Makna apa yang perlu Anda masukkan ke dalam skill tersebut agar Anda jatuh cinta padanya?

2. Fokuskan Energi untuk Menguasai Satu per Satu

Kesalahan umum dari banyak orang adalah ingin menguasai beberapa skill sekaligus. Kita hanya memiliki 24 jam. Dan 8 jam digunakan untuk tidur. 8 jam digunakan untuk bekerja. 8 jam lagi adalah masa paling penting. Tapi 8 jam terakhir ini selain tersebar acak dalam 24 jam, ia juga harus berkompetisi dengan semua kegiatan lain yang bisa kita lakukan di 8 jam terakhir ini.

Jika Anda hanya memiliki satu jam, dan Anda ingin menguasai 3 skill sekaligus tentu akan sangat sulit sekali. Belum lagi masa transisi yang akan menghabiskan banyak waktu dibanding kita melanjutkan proyek yang sama.

Dalam buku Getting Things Done, David Allen meminta kita untuk menuliskan semua hal yang ingin kita kuasai, lakukan dan

memasukkannya ke dalam sebuah wadah. Dan mengambil satu hal dari wadah itu lalu fokuskan sampai selesai.

Pilih satu skill dan dedikasikan sampai Anda menguasainya. Apa patokannya? Hal ketiga akan menjawab ini.

3. Mendefinisikan target kinerja

Menentukan seberapa bagus Anda akan melakukan sebuah skill akan membantu Anda untuk mengukur pencapaian. Ini akan mempermudah Anda untuk memikirkan strategi untuk bertindak dan mencapainya.

Semakin rileks target kinerja, semakin cepat Anda mencapainya. Tentu kita akan mencapai target yang tertinggi pada akhirnya, target itu akan kita capai dengan mencapai target-target kecil. Mungkin kelihatan curang jika dilihat dari kacamata seorang ahli. Jika Anda harus menaiki 3 anak tangga sekaligus dibanding satu

tangga demi satu tangga, mana yang Anda pilih? Yang pertama akan membuat otot Anda kelelahan, yang kedua dengan usaha yang minimal Anda bisa mencapai puncak dengan mudah. 4. Memecah skill menjadi langkah kecil

menguasai langkah-langkah kecil kita membuat kemajuan dalam setiap langkah dengan mudah. Dan juga tidak akan kewalahan. Setelah memecah menjadi langkah kecil, tentukan mana langkah

paling penting yang harus dikuasai. Dan fokuskan sampai Anda menguasainya.

5. Mendapatkan alat penting

Menguasai sebuah skill umumnya membutuhkan alat pendukung. Belajar golf Anda perlu tongkat, bola, sarung tangan dan sepatu. Tentu tidak nyaman sekali jika Anda harus sampai meminjam perlengkapan atau alat-alat ini.

6. Menghilangkan hambatan praktek

Tidak diragukan lagi, dalam diri kita sudah mengintai banyak sekali godaan dan hambatan yang membuat kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan. Ada 4 jenis hambatan yang harus kita atasi:

* Usaha sebelum latihan yang besar. Seperti lupa bawa alat. Atau letaknya sulit dijangkau. Sulit dijangkau ini misalnya Anda mau melatih bacakilat tapi buku Anda ada di ruang sebelah, dan Anda sedang santai setengah berbaring di sofa. Ini usaha berat sekali. Setuju bukan?

* Sumber daya yang tidak selalu tersedia. Misalnya alat pinjaman. * Gangguan lingkungan. Seperti televisi, smartphone, internet,

email.

* Hambatan emosi. Takut, ragu, malu.

Kita memiliki batasan kekuatan tekad, jika kekuatan tekad kita digunakan untuk melawan perasaan itu ketika muncul, kita akan kewalahan. Atasi dulu sehingga kekuatan tekad bisa digunakan untuk melatih skill.

7. Dedikasikan waktu untuk latihan

Sebuah skill tidak akan terbentuk tanpa latihan. Dan Anda perlu menyiapkan paling tidak 20 jam untuk melatih skill yang Anda pilih.

Komitmenkan di depan, siapkan waktu 20 jam untuk melatih skill itu. Dan jangan berhenti sebelum dua puluh jam tercapai. Jikapun Anda ingin menyerah, putuskan setelah 20 jam. Jangan berhenti sebelum 20 jam.

8. Menciptakan umpan balik yang cepat

Umpan balik yang cepat artinya mendapatkan informasi sebagus apa kinerja Anda secepat mungkin. Setiap skill memberikan kecepatan yang berbeda. Ada yang langsung ada yang sehari, ada yang 6 bulan.

Anda dapatkan, semakin cepat Anda menguasai skill ini. 9. Praktik dengan stopwatch

Otak kita didesain untuk belajar – untuk memerhatikan pola, menyimulasikan rencana tindakan dan memrediksikan apa yang akan terjadi kemudian. Tapi ia adalah pengukur waktu yang buruk. Jika kita melakukan sesuatu yang kita sukai dan kuasai, kita akan

lupa waktu. Jika kita melakukan sesuatu yang baru dan butuh banyak pemikiran, kita akan merasa waktu berjalan sangat lambat. 10. Menekankan kuantitas dari kualitas

Daripada berpikir Anda harus melakukannya dengan sempurna, lebih baik melakukan yang banyak sambil mempertahankan kinerja yang cukup baik. Dan meningkatkannya seiring memulai latihan selanjutnya.

Skill adalah hasil dari latihan konsisten dengan sengaja. Di tahap awal, kuantitas dan kecepatan lebih penting daripada kualitas. Semakin cepat Anda melatih dan semakin sering Anda melatih, semakin cepat Anda menguasai.

SEPULUH PRINSIP BELAJAR EFEKTIF

Belajar yang efektif akan meningkatkan kualitas latihan Anda dengan baik. Berikut adalah sepuluh langkah yang perlu dilakukan untuk membuat belajar efektif.

1. Riset tentang skill dan topik terkait

Riset awal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan mana langkah kecil paling penting yang harus diprioritaskan, komponen dan alat apa yang harus disiapkan agar bisa latihan secepat mungkin.

Segera kumpulkan pengetahuan yang luas dan dapatkan

gambaran besar seakurat mungkin bagaimana menguasai skill ini. Baca beberapa buku dan artikel. Membaca di sini paling tepat adalah menggunakan memindai menjelajahi. Tapi tidak perlu mendetil.

2. Teruskan belajar walaupun Anda bingung

Informasi baru yang Anda masukkan umumnya tidak terlalu dipahami awalnya, karena belum ada hubungan dengan apa yang Anda ketahui sebelumnya. Jadi belum ada hubungan yang terbentuk.

Informasi ini akan Anda pahami ketika Anda sudah memiliki pengalaman. Jangan khawatir, mengenali kebingungan adalah salah satu bentuk kejelasan.

3. Mengenal model mental dan kaitan mental

Ide dan teknik yang muncul berkali-kali adalah model mental. Mereka sangat penting. Model mental adalah unit dasar

pemelajaran. Ia adalah cara untuk memahami dan melabeli sesuatu atau relasi yang Anda ketahui.

Sedangkan kaitan mental adalah analogi atau metafora yang Anda bisa gunakan untuk mengingat konsep baru.

4. Membayangkan yang tidak Anda inginkan

Membayangkan hal-hal yang tidak Anda inginkan terjadi membuat Anda mengetahui apa yang harus Anda pelajari. Namun jangan sampai ini membuat Anda patah semangat. Lihatlah dari sudut pandang: jika Anda tidak menguasai A, maka Anda akan mengalami kegagalan.

5. Diskusi dengan pakar untuk membangun pengharapan

Ketika kita hendak belajar skill baru, biasanya kita menganggap enteng apa yang perlu dilakukan, atau jumlah elemen yang harus diperhatikan untuk melakukannya dengan baik.

Berbicara dengan mereka membantu Anda menyiapkan diri untuk menghadapi hal sulit yang harus Anda atasi. Dan Anda memiliki pengharapan untuk siap menghadapi situasi sulit.

6. Hilangkan gangguan lingkungan

Gangguan adalah musuh nomor satu. Hilangkan gangguan dari awal. Persiapkan beberapa menit di awal untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan. Terutama elektronik dan biologis. 7. Gunakan pengulangan berkala untuk mengingat

Ingatan, menurut para peneliti, akan mengalami kurva menurun. Sebuah konsep baru membutuhkan pengulangan secara berkala. Semakin lama Anda mengenal skill ini semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk itu.

8. Buatlah kerangka berpikir dan daftar tugas

Daftar tugas membuat Anda mengingat hal yang harus Anda

melakukan pendekatan latihan dengan cara yang sama. 9. Membuat prediksi dan menguji

Bagian penting dalam menguasai skill adalah menguji dan

mencoba hal baru, dan menguji apakah mereka berhasil. Kebiasaan membuat prediksi dan menguji akan membantu Anda menguasai skill lebih cepat.

10. Hargai tubuh Anda

Menurut Tony Schwartz dalam bukunya Be Excellent at Anything, siklus belajar dan bekerja yang efektif adalah 90 menit diselingi istirahat 10 menit. Ini akan memastikan Anda berada dalam kondisi prima dan penuh konsentrasi.

Selamat Menguasai Skill yang Anda pilih.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Menyiapkan stopwatch memastikan kita melatih dengan jumlah waktu yang tepat. Dan jangan berhenti sebelum alarm berbunyi.

Melakukan sesuatu dengan sempurna adalah jalan pasti menuju frustrasi.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor yang mempengaruhi arus inrush adalah fluks residu ( residual flux ). Dalam pengujian ini dilakukan 3 macam pengujian pada transformator 1 kVA 1 fasa

Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik penghasil kitinase dari sumber air panas Danau Ranau Suma- tera Selatan, diperoleh 2 isolat yang mampu meng- hasilkan kitinase dengan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya beberapa kelemahan-kelemahan dalam sistem informasi akuntansi pendapatan yaitu sering terjadi ketidak cocokan antara kwitansi yang

Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab (Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di MTs N Wonokromo Pleret Bantul

Sistem pertahanan kita dari jalur respons imun alamiah, juga dibekali dengan reseptor#reseptor "ang mampu mengenal “keasingan” seperti reseptor mannosa mengenali mannosa

Model numeris yang dikembangkan dengan persamaan momentum tersebut dapat mensimulasikan wave set down pada perairan dalam, wave setup pada perairan dangkal, dispersi dan

Bagi LSM hendaknya sosialisasi politik bagi pemilih pemula tidak secara insidental agar efektif; bagi keluarga agar terbuka terhadap kondisi politik yang ada; bagi

Berdarkan tabel dapat diketahui bahwa strategi yang dilakukan oleh pedagang apabila suatu saat dagangan mereka sepi pembeli adalah meningkatkan kualitas